INTENSITAS PENGGUNAAN INTERNET DIKALANGAN REMAJA

 

Ryos Arizal Putra Nusa

Sapto Irawan

Program Studi Bimbingan dan Konseling UKSW

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana

 

ABSTRAK

Pengguna internet terbesar adalah kalangan remaja. Remaja merupakan pendominasi pengguna internet dari segi segala hal mulai dari media sosial seperti whastApp, facebook, youtube, email dan lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui intensitas penggunaan internet dikalangan remaja. Dengan demikian diharapkan pengawasan penggunaan internet dikalangan remaja perlu ditingkatkan kembali guna meminimalisir tindakan negatif dari penggunaan internet. Dari survey 100 remaja yang sudah dilakukan dari penelitian ini dapat menunjukkan hasil yaitu intensitas penggunaan internet pada remaja sebanyak 36% menggunakan internet lebih dari 7 jam perhari bahkan sampai 10 jam perharinya, 34% remaja menggunakan internet selama 7 jam perharinya, 26% remaja menggunakan internet kurang dari 7 jam perharinya, dan sebanyak 4% remaja tidak menggunakan internet.

Kata Kunci: Intensitas, Penggunaan Internet, Remaja

 

PENDAHULUAN

Pencarian informasi dari hari ke hari terus mengalami peningkatan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pesatnya laju pembangunan. Pencarian tersebut akan semakin meningkat jika dibarengi dengan peningkatan aktivitas dan pengetahuan serta kesadaran dari masyarakat untuk mengaktualisasikan dirinya. Kebutuhan masyarakat dalam berbagai bidang, khususnya kebutuhan akan informasi semakin meningkat akibat saling keterkaitan dan ketergantungan umat manusia didunia dalam era globalisasi. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini seseorang dapat memperoleh informasi dengan cepat dan mudah. Jika dahulu orang masih bergantung pada media massa konvensional seperti televisi, radio atau media cetak untuk mendapatkan sebuah informasi. Maka kini seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi yang semakin canggih dan kompleks, muncullah media baru untuk mencari informasi.

Internet (Interconnected Networks) adalah jaringan komputer yang menghubungkan komputer satu dengan lainnya diseluruh dunia dimana terdapat banyak infomasi di dalamnya. Internet diperkenalkan pertama kali pada semua orang di dunia dalam suatu demonstrasi di International Computer Communication Conference (ICCC) pada bulan oktober 1972 dan internet kemudian mengalami perkembangan yang sangat pesat dari tahun ke tahun sampai saat ini internet sudah mengalami perkembangan yang luar biasa. Pengguna internet dari pertama kali diperkenalkan oleh masyarakat dunia yaitu mencapai 100 juta pengguna internet pada tahun 1997, sehingga dapat dikatakan bahwa pengguna internet dari awal pertama kali dikenalkan sampai sekarang sudah bisa mencapai lebih dari 1 miliyar pengguna internet. Kemudian dari data Statistik Asosiasi Peyelenggara Jasa Internet Indonesia mengenai berapa banyak jumlah pengguna internet di Indonesia yang dari tahun ke tahun mengalami penambahan pengguna internet yang cukup sangat signifikan dari 512.000 pengguna internet sampai 25.000.000 pengguna internet di Indonesia.

Penggunaan internet memang sudah cukup familiar dijaman saat ini. Dimana pada saat ini tidak ada yang tidak mengenal apa itu yang dinamakan internet. Dari kalangan remaja sampai kalangan dewasa pasti sudah cukup tau bagaimana cara penggunaan internet. Internet sangat memberikan kemudahan bagi semua orang, banyak memberikan dampak yang positif dengan informasi-informasi yang terkandung didalamnya namun disisi lain pasti internet juga mempunyai dampak yang negatif bagi penggunanya. Terlepas dari dampak yang ditimbulkan oleh internet, internet merupakan salah satu sarana yang sangat penting bagi masyarakat, organisasi bahkan pemerintahan. Maka dari itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang penggunaan internet dikalangan anak remaja. Penulis ingin mengetahui berapa kali anak remaja menggunakan internet dalam satu hari bahkan satu minggu untuk mengakses berbagai macam informasi yang bersangkutan dalam penggunaan internet serta penulis ingin mengetahui rata-rata penggunaan internet dikalangan remaja berkisaran berapa jam dalam satu hari sampai satu minggu.

Salah satu alasan mengapa subyek penelitian pada remaja yaitu mengacu pada hasil-hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Sander, field, Diego, & Kaplan, 2000;Widiana, Retnowati, &Hidayat, 2004; Suprapto & Nurcahyo,2005; Ekasari & Dharmawan, 2012; Yen, dkk. 2014; Adiarsi, Stellarosa & Silaban, 2015; Malik & Rafiq, 2015) hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja merupakan pengguna internet terbanyak. (Sarwano, 2004) remaja memiliki karakteristik tersendiri yang dimana dapat menjadi salah satu alasan sekaligus jawaban mengapa remaja sulit terlepas dari dunia internet. Internet mempunyai dampak dan arti yang berarti bermata dua, bisa dlihat dari positif dan bisa dilihat dari negatif, semua tergantung oleh penggunanya. Penggunaan internet sangatlah mendominasi dikalangan remaja oleh karena itulah remaja sangat memerlukan pengawasan dan pengarahan yang lebih baik dan intensif dari orang tua atau orang dewasa, mengingat karakteristik tersendiri yang dimiliki oleh remaja, sehingga penggunaan internet dikalangan remaja bisa menjadikan alat untuk membentuk aktivitas pemenuhan tugas perkembangan yang kebih produktif, positif dan terarah. Dari latar belakang yang sudah dipaparkan penulis ingin mengetahui intensitas penggunaan internet dikalangan remaja mulai dari remaja awal sampai remaja akhir apakah memiliki kesamaan atau perbedaan dalam menggunakan internet perharinya. Tujuan Penulisan untuk mengetahui tingkat intensitas penggunaan internet dikalangan remaja. Manfaat Penulisan hasil penelitian akan menjadi penting dan bermanfaat jika penelitian mampu memberikan makna dan kegunaan yang signifikan, baik secara teoritis maupun praktis.

KAJIAN TEORI

PENGERTIAN MASA REMAJA

Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Perkembangan anak adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks. Setiap tahap perkembangan manusia biasanya dibarengi dengan berbagai tuntutan psikologis yang harus dipenuhi, demikian pula pada masa remaja. Sebagian besar pakar psikologi setuju, bahwa jika berbagai tuntutan psikologis yang muncul pada tahap perkembangan manusia tidak berhasil dipenuhi, maka akan muncul dampak yang secara signifikan dapat menghambat kematangan psikologisnya di tahap-tahap yang lebih lanjut. Istilah ini menunjuk masa dari awal pubertas sampai tercapaianya kematangan, biasanya mulai dari usia 14 pada pria dan usia 12 pada wanita. Batasan remaja dalam hal ini adalah usia 10 tahun sampai 19 tahun menurut klasifikasi World Health Organization (WHO).

(Feldmand, Papalia, & Olds, 2009) Masa remaja merupakan masa peralihan perkembangan antara masa kanak-kanak ke masa lebih dewasa yang meliputi perubahan besar pada aspek kognitif, fisik dan psikososial. (Marsheni, dalam Soetjiningsih, 2004) masa remaja juga merupakan masa remaja yang dimana individu melakukan proses pembentukan jadi diri yang didalam prosesnya dapat dipengaruhi oleh lingkungan sosial individu.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa masa remaja merupakan masa dimana anak-anak menuju kejenjang dewasa dengan diikutinya tuntutan perkembangan-perkembangan psikologis yang ada didalam diri anak untuk menajadi dewasa.

PERIODE-PERIODE PADA MASA REMAJA

Remaja merupakan suatu periode perkembangan transisi dari masa anak-anak hungga masa awal dewasa. Adapun periode-periode masa remaja sebagai berikut:

Periode Masa Puber usia 12-18 tahun.

  1. Masa Pra Pubertas: peralihan dari akhir masa kanak-kanak ke masa awal pubertas. Cirinya:

Anak tidak suka diperlakukan seperti anak kecil lagi.

Anak mulai bersikap kritis.

  1. Masa Pubertas usia 14-16 tahun: masa remaja awal. Cirinya:
  2. Mulai cemas dan bingung tentang perubahan fisiknya.
  3. Memperhatikan penampilan.
  4. Sikapnya tidak menentu/plin-plan.
  5. Suka berkelompok dengan teman sebaya dan senasib.
  6. Masa Akhir Pubertas usia 17-18 tahun: peralihan dari masa pubertas ke masa adolesen. Cirinya:

Pertumbuhan fisik sudah mulai matang tetapi kedewasaan psikologisnya belum tercapai sepenuhnya.

Proses kedewasaan jasmaniah pada remaja putri lebih awal dari remaja pria.

  1. Periode Remaja Adolesen usia 19-21 tahun.

Merupakan masa akhir remaja. Beberapa sifat penting pada masa ini adalah:

Perhatiannya tertutup pada hal-hal realistis, mulai menyadari akan realitas, sikapnya mulai jelas tentang hidup, mulai nampak bakat dan minatnya.

Remaja memiliki karakteristik yang begitu unik yaitu mencari dan membentuk jati diri mereka, selain itu remaja juga akan mengembangkan kepribadiannya dan pengembangan kepribadian ini dilakukan secara berkesinambungan sejak mereka dimasa anak-anak.

Fase remaja merupakan fase peralihan dimana pada fase ini anak-anak mengalami fase menuju masa dewasa. Pada fase ini tentunya anak-anak akan memiliki tugas perkembangan untuk menjadi dewasa, tugas perkembnagna yang dialami oleh anak-anak menuju dewasa bisa dikatakan saling berkaitan satu sama lain, karena ketika salah sati tugas perkembangan anak menuju dewasa tidak tercapai salah satunya maka akan mempengaruhi perkembangan selanjutnya atau dapat dikatakan tidak perkembangan secara optimal. Remaja memiliki beberapa karakteristik yang dapat kita ketahui yaitu perubahan fisik maupun psikis. Pada perubahan fisik remaja dapat dilihat dari adanya perkembangan seksualnya, untuk anak perempuan seperti membesarnya buah dada dan perkembangan pinggang dan untuk anak laki-laki tumbuhnya jenggot serta kumis dan suara pada anak laki-laki akan cenderung berat atau bersuara besar. Kemudian karakteristik yang kedua yaitu perkembangan psikis pada remaja yaitu adanya perubahan mental. Pada fase ini hal yang paling mneonjol pada anak remaja yaitu tugas pencapaian idenditas diri, pemikiran secara bastrak dan logis serta memiliki idealistis yang tinggi.

PENGGUNAAN INTERNET PADA REMAJA

Era digital sering kali merujuk pada sejarah penemuan “www” pada tahun 1999. Perkembangan dunia digital di dunia sangatlah pesat hingga saat ini tidak terkecuali perkembangan dunia digital di Indonesia. Penggunan internet di Indonesia dar awal diluncurkannya yaitu sebanyaksekitar 512.000 pengguna dan sampai saat ini mempunyai peningkatan yang bisa dikatakan sangat signifikan yaitu sudah lebih dari 25.000.000 pengguna internet di Indonesia. Pada saat ini Indonesia sudah berada diperingkat 16 di dunia dengan jumlah pengguna internet (Manan 2011). Penggunaan internet dikalangan remaja biasanya mereka menggunakan internet untuk kebutuhan mereka seperti kebanyakan remaja menggunakannya untuk mencari tugas sekolah mereka, kemudian mengakses media sosial yang mereka miliki, bermain game oline dan digunkan berhubungan dengan teman-teman mereka. Sebuah survei pada tahun 2010 yang dilakukan oleh The EU Kids Online Survey dengan 25,142 sampel anak-anak dan remaja menemukan bahwa 93% anak-anak dan remaja usia 9-16 tahun menggunakan internet paling sedikit seminggu sekali dan sisanya menggunakn internet hampir setiap harinya (Livingstone, dkk, 2011).

(Jakarta, Kompas.com, 2018) pengguna internet di Indonesia tercatat mengalami peningkatan ditahun 2018. berdasarkan dari hasil Polling Indonesia yang menjalin kerja sama dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), yang menunjukan jumlah penggunaan internet di Indonesia tumbuh sebesar 20,12 persen. Dari jumlah total populasi sebanyak 264 juta penduduk di Indonesia, sudah menggunakan dan terhubung dengan intenet sebanyak 171,17 juta jiwa atau sekitar 64,8 persen dari jumlah populasi. Dari data yang sudah diambil dilapangan seluruh pengguna internet di Indonesia dapat diketahui bahwa pengguna internet terbesar atau mayoritas pengguna dan pengakses internet adalah masyarakat dengan rentang usia 15 samapi dengan 21 tahun.

DAMPAK PENGGUNAAN INTERNET

Para ahli sepakat bahwa penggunaan internet dikalangan remaja layak mendapatkan perhatian yang serius mengingat penggunaan internet dikalangan remaja memiliki kecendurungan semakin hari semakin meningkat dan memiliki kecendurungan berpotensi berelebihan dan pada waktu jangka panjang akan dapat menimbulkan adanya gangguan mental seperti gangguan kecemasan, gangguan sosial dan gangguan stress pada penggunanya. Remaja merupakan pengguna terbesar internet oleh karena itu remaja akan rentan terkena dampak dari penggunaan internet. Remaja ada yang sudah mampu untuk memilah dan ada yang belum bisa memilah dalam penggunaan internet yang bermanfaat dan yang kurang bermanfaat untuk perkembangannya.

Dari penelitian yang sudah dilakukan 66% dari 800 remaja menggunakan media online setiap hari untuk mengerjakan tugas sekolah, berhubungan dengan teman-teman mereka, bermain game, menunjukkan kreasi digital mereka, atau untuk alasan yang lain, menurut Lenhart, Purcell, Smith dan Zickuhr (2010). Survei pada tahun 2010 yang dilakukan oleh the EU Kids Online Survey dengan 25.142 sampel anak-anak dan remaja menemukan bahwa 93% anak-anak dan remaja usia 9-16 tahun menggunakan internet paling sedikit seminggu sekali dan 60%nya menggunakan internet setiap hari (Livingstone, Haddon, Görzig dan Ólafsson, 2011). Cyberbullying kemudian menjadi sebuah masalah baru yang muncul dari efek perkembangan tersebut. (Kompasiana.com, 2013), Badan Pusat Statistik mencatat pada tahun 2009 angka Cyberbullying yang sudah terjadi di Indonesia mencapai angka kurang lebih 25.000.000 kasus yang dimulai dengan kasus skala ringan sampai dengan kasus dengan skala berat. Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan sebanyak 210 responden, 91% responden asal Indonesia mengaku telah melihat kasus cyberbullying. Dari data yang sudah ada kasus cyberbullying banyak terajadi pada media sosial facebook.

METODE PENELITIAN

Metode penelitan sangatlah penting untuk keberhasilan dalam suatu penelitian. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif yang dimana proses pengumpulan data berupa angka yang akan digunakan sebagai alat untuk menemukan keterangan mengenai hasil data penelitian yang ingin diketahui. Metode penelitian yang akan digunakan untuk mengumpulkan data menggunakan metode survei. Metode pengumpulan data survei yaitu suatu metode pengumpulan informasi dari responden dengan menggunakan angket atau koesioner yang disebarkan oleh peneliti. Pada umumnya survei dibatasi pada peda penelitian yang datanya dikumpulkan dari sampel dan populasi yang diambil guna untuk mewakili keseluruhan populasi pada wilayah tertentu. Dengan demikian penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai pengumpulan data yang pokok (Sugiono, 2013).

Populasi dan sampel digunakan untuk pengambilan data survei. Populasi merupakan objek, orang atau keadaan yang menjadi perhatian peneliti untuk mengeneraliasikan hasl penelitiannya (Frankel, 1990). Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diteliti dan yang dianggap dapat menggambarkan karakteristik populasinya (Frankel, 1990). Pada penelitian ini remaja menjadi subjek penelitian dan pada penelitian ini peneliti mengambil 100 remaja untuk dijadikan sebuah penelitian.

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mengetahui Intensitas Penggunaan Internet Dikalangan Remaja. Instrumen yang digunakan oleh peneliti mengadopsi dari penelitian sebelumnya instrumen ini mengadopsi peneliti mahasiswa UIN Walisongo Semarang yaitu Sumartini (2017) yang kemudian digunakan untuk mengumpulkan data dilapangan dengan metode survei.

 

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa pengguna dan pengakses internet atau biasa yang disebut dengan dunia maya meupakan kalangan remaja. Remaja memiliki rentan waktu pengguna internet lebih dari 7 jam perhari dan bahkan bisa sampai 10 jam perharinya dalam menggunakan dan mengakses internet. Keseluruhan remaja menggunakan internet dalam kegiatan mereka masing-masing. Rasanya sangatlah sulit untuk terlepas dari internet. Selain memudahkan berhubungan dengan banyak teman atau dengan banyak orang, kita juga akan dimudahkan untuk pekerjaan berkat adanya internet. Remaja rata-rata menggunakan internet untuk mengirimkan tugas mereka kepada guru lewat email, remaja menggunakan internet untuk keperluan menyelesaikan atau mencari tugas melewati mesin pencarian untuk mendapatkan jawaban yang mereka inginkan.

Dari keseluruhan remaja sebanyak 36% menggunakan internet lebih dari 7 jam perhari bahkan sampai 10 jam perharinya, 34% remaja menggunakan internet selama 7 jam perharinya, 26% remaja menggunakan internet kurang dari 7 jam perharinya, dan sebanyak 4% remaja tidak menggunakan internet.

Didalam jaman era globalisasi saat ini internet merupakan alat yang sangat penting pada kehidupan manusia. Tidak ada yang tidak mengenal apa itu internet yang mempunyai banyak sekali manfaat. Dengan menggunakan internet kita dapat mencari tahu berbagai macam trend remaja masa kini, menngunakan segala media-media yang berbau internet untuk keperluan segala macam hal sesuai dengan kebutuhan kita masing-masing. Tentunya tidak terlepas dari semua manfaat internet, internet mempunyai dampak buruk bagi perkembangan jaman era globalisasi saat ini, seperti halnya untuk mempermudah penyebaran berita-berita bohong melewati media-media sosial facebook, whatsapp dan lain-lain. Serta pastinya terdapat penyalahgunaan internet untuk mengakses konten-konten negatif atau pornografi melewati link terntentu dan youtube. Maka dengan itu pastinya pengawasan penggunaan internet dikalangan remaja harus ditingkatkan lagi untuk menekan terjadinya dampak buruk internet bagi remaja.

Dari hasil penelitian yang sudah dipaparkan mempunyai keterkaitan dari penelitian sebelumnya yang dimana 66% remaja menggunakan media online setiap hari untuk mengerjakan tugas sekolah, berhubungan dengan teman-teman mereka, bermain game, menunjukkan kreasi digital mereka, atau untuk alasan yang lain, menurut Lenhart, Purcell, Smith dan Zickuhr (2010). Kemudian hasil penelitian tersebut juga dapat dikaitkan dengan penelitian sebelumnya bahwa pengguna intermet terbanyak adalah anak remaja dimana remaja sulit sekali terlepas dari penggunaan internet (Siti Nurina Hakim, 2017). (Herdina Indrijari, 2017) remaja mempunyai durasi penggunaan internet selama 1 jam sampai 4 jam perharinya dan bisa lebih dari 4 jam perhari. Dari hasil ini menunjukan adanya perbedaan pada intensitas penggunaan internet pada remaja dari tahun ke tahun. Penggunaan internet dikalangan remaja semakin meningkat dibarengi dengan perkembangan jaman pada saat ini. Dapat ditinjukan pada penelitian yang sudah dilakukan remaja sudah menggunakan internet lebih dari 7 jam perharinya dan ini bisa menjadi bukti nyata bahwa internet sudah menjadi kebutuhan yang tidak bisa dihilangkan.

 

 

SIMPULAN DAN SARAN

Penggunaan internet pada kalangan remaja sangatlah sulit untuk dihindari karena remaja merupakan pengguna internet terbanyak, dampak yang disebabkan oleh penggunaan internet juga bermacam-macam dari dampak positif dan dampak negatif tinggal diri kita sendiri untuk menyikapinya. Rata-rata remaja mempunyai rentan waktu penggunaan internet 7 jam perharinya bahkan ada sebagian remaja mempunyai rentan waktu penggunaan internet lebIh dari 7 jam perhari sampai 10 jam perharinya.

Mengingat bahwa penggunaan internet pada remaja dapat mempunyai dampak positif dan negatif, maka perlu peran orang tua dalam mengawasi penggunaan internet kepada anaknya. Dengan pengawasan dan perhatian yang diberikan kepada remaja sehingga dapat menggunakan internet secara bijak dan diharapkan dapat menekan tindakan negatif yang disebabkan oleh internet.

DAFTAR PUSTAKA

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia [APJII]. (2014). Profil Pengguna                             Internet Indonesia. Jakarta: Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia.

Andina, E. (2010). Studi dampak negatif facebook. Pusat Pengkajian Pengolahan                 Data dan Informasi Sekretariat Jenderal DPR RI, 119-142.

Frankel (1990), Konsep Populasi dan Sampling

Hakim, Siti Nurina., Raj, Aliffatullah Alyu., Prastiwi, Dara (2017). Remaja daan                               Internet. Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakata.

https://rayendar.blogspot.com/2015/06/metode-penelitian-menurut-sugiyono-2013.ht                     ml

Indrijati, Herdina. (2017). Penggunaan Internet dan Perilaku Seksual Pranikah                                Remaja. Fakultas Psikologi Universitas Airlangga.

Jakarta, Kompas.com, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia [APJII]. (2018).                   Profil Pengguna Internet Indonesia. Jakarta: Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia.

Kompasiana (2013). Sisi positif dan negative jejaring social dalam era globalisasi.

Livingstone, S., Haddon, L., Görzig, A., & Ólafsson, K. (2011). Risks and safety on              the internet: The perspective of European children. Full Findings. LSE,                               London: EU Kids Online.

Lenhart, A., Purcell, K., Smith, A., & Zickuhr, K. (2010). Social Media and Young     Adults.