Keefektifan Model Concept Sentence Berbantu Media Visual Kater Terhadap Hasil Belajar
KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE BERBANTU MEDIA VISUAL KATER (KALENDER POSTER) TERHADAP HASIL BELAJAR MEMBUAT POSTER KELAS V
Izmia Kusumaningrum1)
Zainal Arifin2)
Ervina Eka Subekti3)
1) Mahasiswa PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Semarang
2) 3) Dosen Universitas PGRI Semarang
ABSTRAK
Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis, diperoleh sebuah data bahwa siswa kelas VD1 SD Islam Tunas Harapan Semarang memiliki keterampilan menulis dan kreatifitas dalam membuat suatu karya seni yang kurang optimal. Kurang optimalnya hal tersebut dapat dilihat dari nilai ulangan harian tema 3 subtema 2 siswa kurang dari KKM yang sudah ditentukan yaitu nilai 65 dengan rata-rata kelas 63. Dengan jumlah siswa kelas VD1 yaitu 24 siswa terdiri dari 6 laki-laki dan 18 perempuan dengan ketuntansan 25% sebanyak 6 siswa, sedangkan yang tidak tuntas 75% sebanyak 18 siswa. Penelitian ini dalah penelitian kuantitatif, dengan menggunkan desain penelitian yang digunakan yaitu Pre-Experimental Designs (nondesigns) dengan desain penelitian One-Group Pretest-Posttest Design. Pemilihan desain ini dikarenakan pada desain ini terdapat pretest, sebelum diberi perlakuan. Hasil Penelitian ini didukung dengan perhitungan statistic setelah melakukan pembalejaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajarn Concept Sentence berbantu media visual kater, Melalui analisis uji t diperoleh = 8,77 selanjutnya dibandingkan dengan = 2,064 dengan db = 24-1 pada taraf signifikan 5% hasil ini menunjukkan bahwa >yaitu 8,77 > 2,064 maka Ha diterima dan H₀ ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa model concept sentence berbantu media kater (kalender poster) dalam mata pelajaran tematik muatan Bahasa Indonesia materi membuat poster ada perbedaan untuk meningkatkan hasil belajar membuat poster pada siswa kelas V SD Tunas Harapan Semarang.
Kata kunci: Hasil Belajar, Model Pembelajaran concept sentence
LATAR BELAKANG
Pendidikan memiliki peranan penting bagi manusia untuk mengembangkan potensi yang ada pada dirinya, berupa spriritual, kognitif, keterampilan, dan karakter. Pendidikan yang demikian, guna membekali manusia agar mampu berdaya saing di mata dunia.
Keterampilan menulis merupakan salah satu dari empat komponen keterampilan berbahasa yang memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Individu dapat mengungkapkan pikiran dan gagasan untuk mencapai maksud dan tujuannya dengan menulis. Pada hakekatnya menulis merupakan kemampuan berkomunikasi melalui bahasa yang tingkatannya paling tinggi. (Nursisto, 1999: 5).
Dalam pendidikan bahasa digunakan sebagai materi pembelajaran di pendidikan formal. Menurut BSNP (dalam Susanto 2016: 245) standar isi bahasa Indonesia sebagai berikut: pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Kemampuan peserta didik dalam menulis menumbuhkan suatu karya sastra. Karya sastra tersebut dapat berbentuk suatu iklan poster yang di dalamnya berisi informasi, ajakan, maupun yang lainnya.
Solusi penulis dalam masalah tersebut ialah pembelajaran dengan model concept sentence. Suprijono (2016: 51) menyatakan bahwa model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman untuk merencanakan pembelajaran di kelas. Model pembelajaran yang inovatif adalah salah satu cara yang digunakan guru untuk menarik siswa. Ketertarikaan pada suatu pembelajaran menimbulkan siswa aktif dan interaktif menjalani proses belajar mengajar. Untuk itu dengan menggunakan model pembelajaran concept sentence guru berupaya agar kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan dan bermakna.
Menurut pendapat Siswanto dan Ariyani (2016: 70) bahwa pembelajaran concept sentence adalah pembelajaran yang lebih mengarah pada interaksi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Model ini merupakan bagian dari kelompok model sosial. Model pembelajaran concept sentence lebih mengarah pada pembelajaran bahasa khususnya pembelajaran tata kalimat dengan menggunakan kata-kata kunci. Strategi pembelajaran tersebut diharapkkan siswa mampu mengembangkan kerampilan menulis dalam pembuatan poster menjadi kalimat persuasif atau pernyataan informasi.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan penulis, diperoleh sebuah data bahwa siswa kelas VD1 SD Islam Tunas Harapan Semarang memiliki keterampilan menulis dan kreatifitas dalam membuat suatu karya seni yang kurang optimal. Kurang optimalnya hal tersebut dapat dilihat dari nilai ulangan harian tema 3 subtema 2 siswa kurang dari KKM yang sudah ditentukan yaitu nilai 65 dengan rata-rata kelas 63. Dengan jumlah siswa kelas VD1 yaitu 24 siswa terdiri dari 6 laki-laki dan 18 perempuan dengan ketuntansan 25% sebanyak 6 siswa, sedangkan yang tidak tuntas 75% sebanyak 18 siswa. Hal ini sangat berpengaruh pada pembuatan suatu poster karena dibutuhkan keterampilan menulis dengan isi yang jelas, padat dan bersifat persuasif. Selain keterampilan menulis, pada suatu poster dibutuhkan keterampilan karya seni. Menurut guru, siswa juga sangat kurang dalam mengolah karya seni dalam poster. Padahal dalam sebuah poster bukan hanya memperlukan keterampilan menulis namun juga terampil berseni visual. Kekurangan dari siswa tersebutdipengaruhi oleh pembelajaran yang monoton dan membosankan. Penggunaan model pembelajaran dan media yang kurang optimal memicu adanya masalah tersebut. Sesuai identifikasi tersebut penulis berpikir untuk memberikan solusi.
Pada proses pembelajaran, selain menggunakan model pembelajaran concept sentence juga akan mengkombinasikan dengan media pembelajaran. Media pembelajaran tersebut ialah media visual berbentuk kalender bergambar dua dimensi. Media tersebut diharapkan dapat membangkitkan daya imajinasi siswa menjadi nyata dalam pembuatan poster. Pada proses tersebut, siswa tidak lagi kesulitan dalam menggambar atau mengolah karya seni saat membuat poster. Hal ini dirancang agar pembelajaran pembuatan poster lebih efektif, efesien, dan menyenangkan sehingga peneliti berharap tujuan pembalajaran dapat tercapai dan menjadikan hasil belajar siswa semakin meningkat.
Model pembelajaran adalah suatu kerangka konseptual bersistematis yang digunakan sebagai pedoman dalam proses pembelajaran.Menurut Siswanto dan Ariyani (2016: 70) pembelajaran consept sentence adalah pembelajaran yang lebih mengarah pada interaksi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Model ini merupakan bagian dari kelompok model sosial. Model pembelajaran consept sentence lebih mengarah pada pembelajaran bahasa khususnya pembelajaran tata kalimat dengan menggunakan kata-kata kunci.
Model pembelajaran concept sentence merupakan model pembelajaran yang diawali dengan menyampaikan kompetensi, sajian materi, membentuk kelompok heterogen, guru menyiapkan kata kunci sesuai materi bahan ajar, dan tiap kelompok membuat kalimat berdasarkan kata kunci (Guruclub: 2008).
Media pembelajaran ialah suatu alat untuk menyampaikan pesan secara verbal menjadi pesan yang dapat dilihat (visual). Sehingga pesan yang disampaikan dapat diolah secara nalar dalam bentuk nyata. Pada hakekatnya media pembelajaran berfungsi sebagai sarana menyampaikan pesan dari verbal ke visual.
Media visual sering disebut media pandang. Media ini dapat dihayati oleh peserta didik dengan cara dipandang. Indera penglihatan merupakan indera yang paling penting dalam pemanfaatan media ini oleh peserta didik. Sufanti (2010: 69).Gambar atau foto adalah media pembelajaran yang sering digunakan. Media ini merupakan bahasa yang umum, dapat dimengerti, dan dinikmati oleh semua orang dimana-mana. Gambar atau foto berfungsi untuk menyampaikan pesan melalui gambar yang menyangkut indera pengihatan. Pesan yang disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. Simbol-simbol tersebut perlu dipahami dengan benar agar proses proses penyampaian pesan dapat berhasil dan efesien.
METODE PENELITIAN
Metodologi penelitian merupakan kajian ketiga dalam penelitian. Pada metode penelitian memuat tentang tempat penelitian, variabel penelitian, metode dan desain penelitian, populasi sample dan sampling, teknik pengumpulan data dan analisis data.
Tempat penelitian dilaksanakan di SD Islam Tunas Harapan, yang berlokasi di Kelurahan Sendangmulyo Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. Alasan peneliti melakukan peneliti di SD Islam Tunas Harapan Semarang yaitu SD tersebut sesuai dengan permasalah yang diteliti oleh peneliti.
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah model pembelajaran concept sentence dan media visual.
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah hasil belajar.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yang termasuk dalam penelitian kuantitatif, Sugiyono (2007:107) mengemukakan bahwa dalam penelitian eksperimen ada perlakuan atau treatment. Dengan demikian metode eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali.
Desain penelitian yang digunakan yaitu Pre-Experimental Designs (nondesigns) dengan desain penelitian One-Group Pretest-Posttest Design. Pemilihan desain ini dikarenakan pada desain ini terdapat pretest, sebelum diberi perlakuan.
Teknik pengumpulan data ini digunakan untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran concepet sentence berbantu media visual kater (kalender poster) terhadap hasil belajar membuat poster pada siswa kelas V Sekolah Dasar. Adapun caranya yang digunakan untuk mengumpulkan datanya yaitu observasi, wawancara, dokumentasi dan tes.
Teknik analisis data merupakan cara yang digunakan untuk mengolah data hasil penelitian guna memperoleh kesimpulan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini melalui beberapa tahapan melalui uji normalitas, uji hipotesi dan perhitungan N-Gain dapat dijadikan sebagai data hasil belajar membuat poster pada siswa setelah penerapan model pembelajaranconcept sentence berbantu media visual kater (kalender poster). Nilai N-Gain ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
N – Gain =
(Archambault, 2008 dalam situmorang, dkk 2015: 88).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi data disusun berdasarkan hasil observasi dan hasil penenlitian. Pada awal penelitian, peneliti melakukan observasi lingkungan dan pembelajaran yang dilaksanakan di SD Tunas Harapan Semarang pada kelas V dengan jumlah siswa 24. Adapun hasil pengamatan berupa lembar observasi dan angket digunakan untuk mengidentifikasi masalah, sedangkan pada analisis wawancara digunakan untuk memperkuat rumusan masalah.
Setelah melakukan observasi, peniliti melakukan penelitian di SD Tunas Harapan Semarang. Penelitian ini dilakukan di kelas VD1 dengan jumlah siswa sebanyak 24 siswa, dan dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2019/2020. Penelitian dilakukan dalam tiga kali pertemuan, dimana pengambilan data siswa diperoleh dari nilai pretest dan nilai postest berupa soal ilustrasi yang digunakan untuk membuat poster. Pengambilan nilai pretest dilakukan pada pertemuan pertama sebelum siswa mendapat perlakuan penggunaan model concept sentence berbantu media kater (kalender poster), sedangkan nilai postest dilakukan pada pertemuan ketiga setelah siswa mendapatkan perlakuan dengan penggunaan model concept centense berbantu media kater (kalender poster).
Pengambilan data nilai siswa diperoleh dari nilai pretest dan postest. Pretest adalah tes awal untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Sedangkan postest adalah tes akhir untuk mengetahui kemampuan akhir siswa setelah diberi perlakuan. Adapun hasil analisis data yang diperoleh dari penelitian adalah sebagai berikut:
Hasil penelitian diperoleh dari nilai pretest dan nilai posttest. Nilai pretest dan nilai posttest dinyatakan tuntas apabila mencapai KKM 65. Dalam penelitian ini hasil nilai pretest berbeda dengan nilai posttest, karena nilai posttest didapat setelah siswa diberi perlakuan. Berikut tabel nilai pretest dan nilai posttest siswa kelas VD1 SD Tunas Harapan Semarang.
Tabel Hasil Belajar
Jenis Tes | Nilai Tertinggi | Nilai Terendah | Rata-Rata |
Pretest | 65 | 20 | 44,17 |
Posttest | 90 | 60 | 79,17 |
Berdasarkan tabel hasil belajar sebelum diberikan perlakuan nilai pretest menunjukkan rata-rata sebesar 44,17 terdapat 4 siswa yang sudah mencapai KKM dan 20 siswa belum mencapai KKM. Sedangkan hasil belajar sesudah diberikan perlakuan nilai posttest menunjukkan nilai rata-rata sebesar 79,17 terdapat 20 siswa yang sudah mencapai KKM dan 4 siswa yang belum mencapai KKM. Hasil pretest dan posttest ini menunjukkan bahwa ada peningkatan terhadap hasil belajar membuat poster sesudah diberikan perlakuan dengan rata-rata sebesar 35,00.
Nilai pretest dan posttestsiswa kelas VD1 disajikan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut:
Siswa kelas VD1 SD Tunas Harapan Semarang. Rata-rata nilai pretest sebesar 44,17, sedangkan rata-rata nilai posttest sebesar 79,17 selisih nilai pretest dan posttest sebesar 35,00. Hal ini menunjukkan bahwa siswa yang diberi perlakuan penggunaan model concept sentence berbantu media kater (kalender poster) mengalami peningkatan hasil belajar membuat poster. Hasil nilai pada penelitian ini yang dijadikan sebagai data akhir penelitian yaitu nilai posttest.
Berdasarkan hasil pretest dan posttest siswa kelas V SD Tunas Harapan Semarang tahun ajaran 2019/2020 sebagai subjek penelitian maka diuji hipotesis, untuk menguji perbedaan rata-rata hasil pretest dan posttest digunakan uji t. Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut.
Pembelajaran tematik muatan Bahasa Indonesia dengan model concept sentence berbantu media kater (kalender poster) ada perbedaan untuk meningkatkan hasil belajar membuat poster pada siswa kelas V SD Tunas Harapan Semarang
Tabel Hasil perhitungan Uji t
Hal ini dibuktikan dengan perhitungan menggunakan uji t untuk mengetahui rata-rata hasil belajar pretest dan posttest siswa dan untuk mngetahui perbandingan dan yang disajikan dalam tabeldi bawah ini:
Subjek | Hasil belajar | Rata-rata | N | Md | x²d | ||
Kelas V SD Tunas Harapan Semarang | Pretest | 44,17 | 24 | 35 | 8800 | 8,77 | 2,064 |
Posttest | 79,17 | 24 |
Data hasil pretest dan posttest kemudian dianalisis menggunakan uji t, dapat dilihat pada tabel 4.4 bahwa rata-rata siswa pada kondisi awal sebelum diberi perlakuan dengan menggunakan model concept sentence sebesar 44,17 sedangkan rata-rata siswa sesudah diberi perlakuan dengan model concept sentence sebesar 79,17. Dari data analisis uji t diperoleh = 8,77 selanjutnya dibandingkan dengan = 2,064 dengan db = 24-1 pada taraf signifikan 5% hasil ini menunjukkan bahwa >yaitu 8,77 > 2,064 maka Ha diterima dan H₀ ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa model concept sentence berbantu media kater (kalender poster) dalam mata pelajaran tematik muatan Bahasa Indonesia materi membuat poster ada perbedaan untuk meningkatkan hasil belajar membuat poster pada siswa kelas V SD Tunas Harapan Semarang.
Data yang diperoleh unntuk mengukur adanya peningkatan hasil belajar membuat poster pada siswa kelas V SD Tunas Harapan Semarang. Data tersebut diperoleh dari pretest yang dilaksanakan sebelum siswa memperoleh perlakuan dan posttest adalah setelah siswa memperoleh perlakuan. Berikut ini daftar hasil uji N-Gain dari data yang diperoleh dari siswa kelas V SD Tunas Harapan Semarang.
Tabel Hasil Perhitungan N-Gain
Interval Gain | Kriteria | Frekuensi | Presentase |
N-Gain ˃ 70 | Tinggi | 12 | 50% |
30 ≤ N-Gain ≤ 70 | Sedang | 8 | 33,3% |
N-Gain ˂ 30 | Rendah | 4 | 16,7% |
Jumlah | 24 | 100% |
Berdasarkan data tabel diatas diperoleh hasil uji N-Gain melalui pretest dan posttest siswa kelas V SD Tunas Harapan pada materi membuat poster. Dari jumlah siswa kelas VD1 24 siswa, terdiri dari tiga kriteria yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Pada kriteria tinggi terdapat 12 siswa dengan presentase 50%, sedang terdapat 8 siswa dengan presentase 33,3%, dan rendah terdapat 4 siswa dengan presentase 16,7%. Jadi, dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar membuat poster siswa kelas V SD Tunas Harapan Semarang mayoritas Sedang.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SD Tunas Harapan Semarang, terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran tematik muatan bahasa indonesia setelah menggunakan model pembelajaran concept sentence berbantu media kater (kalender poster) dalam kegiatan belajar mengajar. Hal tersebut telah dibuktikan dalam pengujian hipotesis, yang menyatakan bahwa nilai > (8,77> 2, 064) yang artinya ditolak dan Ha diterima. Perhitungan tersebut menunjukkan bahwa ada perbedaan pada hasil belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran concept sentence berbantu media kater (kalender poster) dalam kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan.
Kegiatan pendahuluan berjalan dengan baik, hampir semua murid memperhatikaan guru serta siswa menjawab salam dengan baik. Guru mengawali pembelajaran dengan do’a, kemudian mempresensi kehadiran siswa, dan siswa sudah siap untuk memulai pembelajaran. Setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan cukup baik. Dalam kegiatan awal guru menjelaskan materi yang akan dipelajari siswa. Siswa mengamati dan memperhatikan guru dengan sangat baik saat pembelajaran dilaksanakan. Pada proses pembelajaran yang telah dilaksanakan tidak berpusat pada guru, karena adanya interaksi yang aktif antara guru dan siswa. Siswa sangat antusias dalam menyampaikan pendapat dan beberapa pertanyaan yang belum dimengerti. Siswa saling bekerja sama dengan kelompok yang telah dibagi untuk menyelesaikan suatu proyek poster sesuai dengan soal ilustrasi. Antar siswa dalam suatu kelompok saling menghargai pendapat dalam mengambil keputusan saat membuat poster. Kegiatan berkelompok ini berjalan dengan baik dan siswa aktif turut serta dalam pembuatan poster di kelompok masing-masing. Siswa mampu mempresentasikan hasil karya poster serta memberikan aspresiasi yang baik kepada kelompok lain. Guru memberikan penguatan dan evaluasi hasil proses pembelajaran. Pada kegiatan penutup siswa masih berpartisipasi aktif dalam menyimpulkan materi hingga berdo’a untuk pulang. Apabila ditarik kesimpulan, pembelajaran dengan model concept sentence berbantu media kater (kalender poster) efektif dalam meningkatan hasil belajar membuat poster pada siswa kelas V.
Hasil penelitian yang dilakukan di SD Tunas Harapan Semarang dengan menggunakan model pembelajaran concept sentence berbantu media kater (kalender poster) efektif bagi hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran: Model pembelajaran coccept sentence membuat siswa mudah menuangkan imajinasi dalam kalimat, membuat siswa lebih kreatif dalam membuat kalimat yang ditujukan untuk iklan maupun poster, memahami materi pembuatan poster, memiliki rasa kerja sama dalam diskusi berkelompok, serta aktif dalam menyampaikan pendapat antar siswa dengan guru ataupun siswa dengan siswa. Media kater (kalender poster) membuat siswa lebih mudah mengekpresikan imajinasi dalam bentuk gambar dua dimensi dan mendesain poster dengan sangat baik. Pada proses pembelajaran ini hasil belajar siswa serta pemahaman tentang konsep pembuatan poster semakin meningkat.
Hasil analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan uji N-Gain diperoleh kesimpulan, sebagai hasil penelitian menyatakan bahwa model pembelajaran concept sentence berbantu media kater (kalender poster) efektif dalam meningkatkan hasil belajar membuat poster pada siswa kelas V SD Tunas Harapan Semarang. Dengan demikian rumusan masalah penelitian telah terpecahkan yaitu penelitian telah membuktikan bahwa kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan model pembelajaran concept sentence berbantu media kater (kalender poster) efektif meningkatkan hasil belajar siswa dalam membuat poster.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model concept sentence berbantu media kater (kalender poster) efektif untuk meningkatkan hasil belajar membuat poster pada siswa kelas V SD Tunas Harapan Semarang. Hal ini dibuktikan dengan analisis uji t dimana = 8,77 > = 2,064 dan analisis uji N-Gain diperoleh hasil sebesar 62,69 dalam kategori sedang dengan rata-rata nilai pada kelas adalah 79,17 dan presentase ketuntasan hasil belajar mencapai 83,3% dengan 20 siswa yang mencapai ketuntasan hasil belajar dari 24 siswa. Sedangkan sebelum diberikan model pembelajaran concept sentence berbantu media kater (kalender poster), presentase siswa yang mencapai ketuntasan hasil belajar hanya 16,7% yaitu 4 siswa dari 24 siswa yang telah mencapai ketuntasan hasil belajar dengan rata-rata nilai 44,17.
Peneliti dapat memberikan saran bahwa, model pembelajaran concept sentence efektif untuk meningkatkan hasil belajar membuat poster pada siswa sehingga guru dapat menerapkannya sebagai salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar membuat poster pada muatan bahasa indonesia maata pelajaran tematik, media kater (kalender poster) dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif media yang membantu siswa untuk mengekspresikan imajinasinya dalam bentuk desain dan gambar dua dimensi pada karya poster.Pada pembelajaran membuat poster hendaknya siswa selalu dibuat diskusi kelompok karna dapat melatih siswa bekerjasama dengan baik sehingga memudahkan siswa dalam membuat karya poster dan mendapatkan hasil belajar yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Aminah, Siti dkk. 2017. “Penerapan Model Pembelajaran Concept Sentence Dengan Media Flash Card Untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Puisi Pada Siswa Sekolah Dasar”. http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdsolo/article/view/11234. Diakses 19 November 2018.
Anggraini, Dian dkk. 2013. “Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Dengan Menggunakan Metode Concept Sentence”. http://www.jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdsolo/article/view/1959 Diakses 19 November 2018.
Nafi’ah, Siti Anisatun. 2018. Model-model Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD/MI. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Nursisto. 1999. Penuntun Mengarang. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.
Polisiandani, Faradiba dkk. 2019. “Pengaruh Model Pembelajaran Concept Sentence Berbantu Media Puzzle Terhadap Keterampilan Menulis Siswa”. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/IJERR/article/view/17294. Diakses 12 Maret 2019
Rahmawati, Intan. 2018. “Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Melalui Model Pembelajaran Concept Sentence Pada Siswa Sekolah Dasar”. http://www.jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdsolo/article/view/12095. Diakses 29 Maret 2019
Solihatin, Etin. 2012. Strategi Pembelajaran PPKN. Jakarta: Bumi Aksara.
Sufanti, Main. 2010. Strategi Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Surakarta: Yuma Pustaka.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
_______. 2016. Metode Penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sumerti, Ni Luh dkk. 2014. “ Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Concept Sentence Berbantuan Gambar Berseri Terhadap Keterampilan Menulis Siswa Kelas V SDN 22 Dauh Puri”. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPGSD/article/view/1920. Diakses 19 November 2018.
Suprijono, Agus. 2013. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
________, Agus. 2016. Model-model Pembelajaran Emansipatoris. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Susanto, Ahmad. 2016. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenamedia Group.
Syafi’ie, Imam dan Imam Machfudz. 1992. Pandai Berbahasa Indonesia 6 Petunjuk Guru Sekolah Dasar. Jakarta: PT. Media Wiyata SMG.