KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI SEGI BANYAK KELAS IV SDN 2 WONOREJO JEPARA SEMESETER GENAP

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Dwi Suryaning Nurus Syafaah1)

Sunan Baedowi2)

Mudzanatun3)

1)Mahasiswa PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Semarang

2) 3)Dosen Universitas PGRI Semarang

 

ABSTRAK

Hasil belajar matematika pada materi segi banyak masih kurang memuaskan, hal ini dikarenakan pengajaran yang dilakukan masih berpusat pada guru atau dengan cara tradisional dalam pembelajaran di kelas. Untuk mengatasi hal tersebut, maka digunakan model pembelajaran Index Card Match yang diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran Index Card Match terhadap hasil belajar matematika materi segi banyak di kelas IV pada SDN 2 Wonorejo Jepara. Jenis penelitian ini adalah pre-experimental design dengan bentuk one-group pretest-posttest design, yaitu dengan membandingkan hasil sebelum menggunakan model pembelajaran Index Card Match dan sesudah menggunakan model pembelajaran Index Card Match. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 2 Wonorejo Kabupaten Jepara, dengan jumlah sampel 26 siswa. teknik sampling yang digunakan adalah dengan cara nonprobability sampling dimana teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan dengan menggunakan model pembelajaran Index Card Match. Hal ini dapat dibuktikan dengan rata-rata hasil posttest lebih tinggi dibandingkan rata-rata hasil pretest. Simpulan penelitian ini menunjukkan model pembelajaran Index Card Match efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 2 Wonorejo Jepara. Saran yang dapat diberikan yaitu guru dapat menggunakan model pembelajaran Index Card Match dalam pembelajaran matematika di sekolah agar mampu menjadikan kelas yang aktif dan meningkatkan hasil belajar siswa

Kata Kunci: Model Pembelajaran Index Card Match, Hasil Belajar

 

LATAR BELAKANG

Pendidikan yang berkualitas tidak lepas dari peran seorang guru dalam proses pembelajaran. Berdasarkan UU No. 23 Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional, “Guru dituntut mampu menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif yaitu pembelajaran yang aktif, efektif, kreatif, dan inovatif”. Untuk menciptakan suasana tersebut tentunya tidak mudah, banyak faktor yang dapat menjadi menghambat, faktor tersebut bisa datang dari peserta didik yang cenderung pasif atau bahkan faktor dari guru sendiri yang kurang inovatif, sehingga dalam kegiatan pembelajaran cenderung monoton. Hal ini akan membuat peserta didik merasa bosan dalam belajar. Proses pembelajaran tidak semua peserta didik mampu berkonsentrasi dalam waktu yang relatif lama. Daya serap peserta didik terhadap materi yang diberikan juga bermacam-macam.

Matematika sebagai salah satu bidang studi yang pada umumnya dirasakan membosankan bagi peserta didik itu sendiri. Matematika merupakan suatu ilmu pengetahuan yang bersifat rasional dan objektif yang mempelajari tentang perhitungan dan ilmu-ilmu terapan, seperti bentuk-bentuk bangun ruang, seperti, Segitiga, segi empat, segi banyak dan lain-lain. Matematika bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang terkait perhitungan-perhitungan angka dan juga beberapa ilmu terapan yang dapat di terapkan dalam kehidupan Pendidikan Matematika diharapkan menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dalam mengeksplorasi perhitungan-perhitungan angka dan lingkungan sekitar, prospek mengenai bentuk-bentuk bangun ruang yang dapat ditemui di berbagai tempat dan pengembangan lebih lanjut dalam penerapannya di dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan hasil observasi di SDN 2 Wonorejo Jepara yang dilakukan peneliti khususnya pada kelas IV yang berjumlah 28 siswa, yakni siswa laki-laki 15 orang, sedangkan siswa perempuan 13 orang. Bahwa masalah yang sering muncul dalam kegiatan belajar mengajar pada setiap mata pelajaran yang diajarkan oleh guru yaitu dapat dilihat dari karakteristik siswa kelas IV yang dimana karakteristiknya hampir sama siswa pada umumnya seperti yang kita ketahui bersama bahwa siswa kelas IV merupakan kelas tinggi yang memiliki tingkat pengetahuan dan pemahamannya lebih besar dibandingkan kelas lainnya, misalnya, gemar bermain bersama teman-teman, suka hal-hal yang baru misalnya guru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa, memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi.

Berdasarkan interaksi belajar mengajar, guru benar-benar diharapkan menerapkan aktivitas siswa, yaitu belajar,dan mempraktekkannya (learning by doing). Untuk melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan interaksi aktif, maka guru menggunakan “strategi belajar- mengajar aktif” agar tujuan pembelajaran bisa tercapai dengan optimal. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan “strategi belajar-mengajar aktif adalah suatu rencana atau pola umum dari kegiatan belajar mengajar yang ditujukan untuk membantu siswa untuk mencapai tujuan belajarnya”.

Kelas IV dipilih sebagai subyek penelitian, hal ini disebabkan oleh rendahnya nilai Matematika siswa kelas IV dibandingkan dengan kelas-kelas yang lain, khususnya pada materi Segi banyak, baik yang beraturan maupun yang tidak beraturan.

Menurut Silberman (2010: 246) Index Card Match merupakan salah satu model pembelajaran yang menyenangkan dan aktif untuk meninjau ulang materi pembelajaran sebelumnya atau sesudahnya yang pernah diajarkan yang ditandai dengan cara permainan kartu dengan cara mencari pasangan menggunakan potongan kertas yang berisikan pertanyaan serta jawaban.

Model pembelajaran Index Card Match (Mencari Pasangan) merupakan salah satu model pembelajaran aktif yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berpasangan dan memakai kuis kepada kawan sekelas, strategi ini dinilai efektif baik untuk mengembangkan kemampuan kognitif yaitu melalui pemberian kuis setelah penyajian materi dan juga dari segi afektif dan psikomotorik. Melalui kegiatan kerja sama yang dibangun didalam pembelajaran sehingga dapat membuat siswa menjadi aktif dan menyenangkan serta memberi semangat dalam berfikir dan belajar. Model ini sangat sederhana dan mudah diterapkan dan mampu membuat siswa lebih aktif belajar, Oleh karena itu, penelitian bermaksud untuk melakukan penelitian dengan model pembelajaran Index Card Match pada mata pelajaran Matematika materi Segi Banyak. Semoga dengan metode ini siswa menjadi aktif, kreatif, dan senang dalam belajar Matematika dan mampu meningkatkan hasil belajar Matematika Materi Segi Banyak.

METODE PENELITIAN

Menurut Sugiyono (2007: 2) metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Pada penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-experimental design dengan bentuk one-group pretest-posttest design. Menurut Sugiyono (2007: 74) dalam desain ini menggunakan pretest sebelum diberi perlakuan dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat,karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan, dan Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 2 Wonorejo Jepara berjumlah 26 siswa.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

  1. Observasi

Menurut Sugiyono (2010: 32) Teknik observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Kegiatan observasi dilakukan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa kelas IV SDN 2 Wonorejo Jepara dengan menggunakan pedoman observasi yang telah disusun. Pada penelitian ini peneliti akan dibantu oleh seorang kolaborator yaitu guru kelas IV.

  1. Tes Hasil Belajar

Tes hasil belajar adalah uraian pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan Intellegensi, kemampuan yang dimiliki oleh individu atau kelompok. (Sugiyono, 2010: 83)

Tes ini diberikan kepada siswa kelas IV di SDN 2 Wonorejo Jepara pada saat pelajaran sudah selesai dengan digunakan sebagai alat untuk mengetahui sampai seberapa jauh kemampuan siswa. Dalam penelitian ini tes yang diberikan kepada siswa berupa soal individu kemudian dicarikan jawabannya pada siswa yang lain. Tes hasil belajar atau tes prestasi yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang/siswa setelah mempelajari sesuatu.

  1. Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti barang tertulis, dimana dalam pelaksanaan metode dokumentasi peneliti menyelidiki benda-benda seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen, rapat, catatan harian, dan lain-lain. (Sugiyono, 2010: 112)

Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah foto-foto peneliti beserta guru dan siswa pada saat pembelajaran belangsung dengan menggunakan model pembelajaran Index Card Match dan nilai-nilai hasil belajar siswa serta RPP dan silabus pelajaran Matematika, sementara untuk tehnik analisis data dilakukan menggunakan aplikasi SPSS IBM 21 Statistic.

  1. Wawancara

Menurut Arikunto (2013: 198) wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari seseorang, misalnya untuk mencari data tentang variabel latar belakang murid, orang tua, pendidikan, perhatian, sikap terhadap sesuatu. Wawancara dilakukan pada saat observasi untuk mengetahui kondisi pembelajaran yang terdapat di Kelas IV SDN 2 Wonorejo Jepara.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan sig 2-tailed 0.000 < 0.05 yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan model index card match berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas IV SDN 2 Wonorejo Jepara tahun ajaran 2018/2019.

Penelitian dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan. Pada pertemuan pertama adalah dilakukan pembahasan materi dan pretest tentang materi segi banyak. Pertemuan kedua adalah melakukan pembelajaran materi segi banyak dengan model Index card match dilakukan posttest untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah menggunakan model pembelajarn index card match. Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan soal pilihan ganda sebanyak 15 soal kepada 26 siswa. Untuk mengetahui kemampuan siswa pertama kalinya tentang segibanyak adalah dilakukan pretest sedangkan untuk mengetahui perlakuan yang berbeda dengan menggunakan index card match adalah dengan melakukan posttest. Penerapan model pembelajaran yang berbeda dari sebelumnya dengan menggunakan model pembelajaran ceramah dan tanya jawab menjadi model pembelajaran dengan index card match membuat siswa menjadi tertarik, aktif dan antusias mengikuti pembelajaran materi segi banyak. Sehingga dengan adanya model pembelajaran index card match sangat membantu siswa memahami materi pembelajaran dan juga membuat siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Hal ini terbukti dari hasil statistic deskriptif pada nilai pretest dengan nilai terendah 33 dan nilai tertinggi 86 dengan rata-rata nilai 56. Sedangkan pada hasil posttest nilai terendah adalah 40 sedangkan nilai tertinggi 86 dengan rata-rata nilai yaitu 69. Dari hasil pretest tentunya rata-rata masih dibawah KKM yaitu sebesar 65 sedangkan untuk hasil posttest sudah diatas KKM dengan rata-rata sebesar 69. Jika dilihat dari siswa yang tidak mencapai KKM, untuk hasil pretest terdapat 16 siswa yang tidak mencapai KKM dan 10 siswa yang sudah mencapai KKM, dan untuk posttest sendiri sebanyak 8 siswa yang tidak mencapai KKM dan 18 siswa sudah mencapai KKM. Jika dibandingkan maka hasil posttest lebih baik, ini artinya penggunaan model index card match berhasil meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika dengan materi segibanyak.

Hasil belajar adalah hasil yang dicapai seseorang setelah melakukan kegiatan belajar. Hasil belajar ini merupakan penilaian yang dicapai seorang siswa untuk mengetahui sejauh mana bahan pelajaran atau materi yang diajarkan dapat dipahami siswa. Untuk dapat menentukan tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran dilakukan usaha untuk menilai hasil belajar. “Penilaian ini bertujuan untuk melihat kemajuan peserta didik dalam menguasai materi yang telah dipelajari dan ditetapkan” (Suharsimi Arikunto, 2009: 24).

Dari hasil belajar pretest siswa dengan metode konvensional yaitu ceramah dan tanya jawab masih banyak siswa yang mendapat nilai dibawah KKM, hal ini membuktikan apabila metode ceramah dan tanya jawab perlu inovasi agar siswa mampu meningkatkan hasil belajar. Peningkatan hasil belajar siswa ini dapat dilakukan dengan menggunakan model index card match yang dibuktikan dengan hasil posttest siswa dengan nilai dibawah KKM hanya 8 siswa dari 26 siswa. tentunya sudah lebih dari setengah kelas memahami materi segi banyak dengan dibantu oleh model index card match.

Berdasarkan hasil uji paired sample t test dapat diketahui sig 2-tailed 0.000 < 0.05 yang artinya artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pretest dan posttest yang berarti terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari keefektifan penggunaan model index card match terhadap hasil belajar matematika pada materi segibanyak pada siswa kelas IV SDN 2 Wonorejo Jepara. Dengan nilai posttest yang lebih baik dibandingkan nilai pretest setelah dilakukan pembelajarn dengan model index card match. Dengan demikian tujuan dari penelitian ini telah tercaai dan hasil penelitian menunjukkan hasil belajar siswa terdapat peningkatan yang lebih baik dengan lebih dari setengah kelas mendapat nilai diatas KKM.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada kelas IV SDN 2 Wonorejo Jepara yaitu: Hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang dapat dilihat dari hasil posttest yang lebih tinggi dibandingkan hasil pretest siswa. Rata-rata hasil belajar siswa berdasarkan hasil pretest adalah sebesar 59 dengan 16 siswa yang mempunyai nilai dibawah KKM dan 10 siswa yang mempunyai nilai diatas KKM. Sedangkan hasil posttest diperoleh rata-rata yang lebih tinggi yaitu 69 dengan 8 siswa yang mempunyai nilai dibawah KKM dan 18 siswa mempunyai nilai diatas KKM. Jadi penggunaan model index card match efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 2 Wonorejo Jepara pada mata pelajaran matematika dengan materi segi banyak.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2009. Manajemenn Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Damyanti & Moedjiono. 2007. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta:Rienaka Cipta.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi Ketujuh. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Mel Silberman. 2010. 101 Cara Pelatihan dan Pembelajaran Aktif. Jakarta: PT Indexs.

Sugiyono. 2010. Metode Kualitatif dan Kuaintitatif R Dan D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2007. Metode Kualitatif dan Kuaintitatif R Dan D. Bandung: Alfabeta.