Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah Meningkatkan Kompetensi Guru
KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH MENINGKATKAN
KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN RPP PADA SEMESTER I
DI SDN 3 KARANGBOYO KECAMATAN CEPU
KABUPATEN BLORA TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Sri Yuniarti
SDN 3 karangboyo Kecamatan Cepu Kabupaten Blora
ABSTRAK
Tujuan kepala sekolah melaksanakan penelitian tindakan sekolah adalah merupakan usaha untuk meningkatkan kompetensi guru karena kurang menguasai dalam berbahasa indonesia dan terbatasnya waktu pertemuan, maka guru menyusun RPP asal jadi,bahkan mengadopsi yang disusun orang lain tidak sesuai dengan kondisi sekolah, ,kepala sekolah menilai hasil kinerja guru dan memberikan penilaian dari sejumlah 7 orang yang terdiri 6 orang guru kelas dan 1 orang guru pai ,dalam melaksanakan tugas mendapatkan penilaian masih rendah.kepala sekolah sebagai manajerial di sekolah melihat kondisi pada kegiatan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran direncanakan melalui penelitian dengan alasan terbatasnya waktu yang disediakan sehingga hasil belum maksimal,sesuai kreteria dalam,melaksanakan tugas yang diberikan kepala sekolah,diberikan pengarahan ,memang terjadi perubahan hasil kinerja guru dalam penyusunan RPP,dari 7 orang guru 6 orang guru kelas dan 1 orang guru pai diperoleh peningkatan hasil kinerja. Keberhasilan, perbandingan peningkatan pra siklus ketuntasan 3 orang atau 43%,siklus i yang mencapai ketuntasan sebanyak 5 orang guru atau 72%.dan pada siklus ii yang memperoleh penilaian sanagt baik sebanyak 3 orang atau 43% dan yang memperoleh penilaian baik sebanyak 4 orang guru atau 57% semua mencapai kreteria ketuntasan.baik dan sangat baik.
Kata Kunci: Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah Meningkatkan Kompetensi Guru Dalam Menyusun RPP
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Kepala sekolah adalah pemimpin tertinggi yang berada di sekolah. pola kepemimpinann diharapkan berpengaruh sangat menentukan terhadap kemajuan ,keberhasilan sekolah. kepemimpinan kepala sekolah adalah cara atau usaha kepala sekolah dalam usaha mempengaruhi, mendorong, membimbing, mengarahkan, dan menggerakkan guru, siswa, dan pihak lain yang terkait, untuk bekerja atau berperan aktif serta berguna untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Kemampuan dalam melaksanakan kegiatan sangat berkaitan dengan manajemen kepemimpinan yang efektif, karena sebenarnya manajemen pada hakekatnya adalah masalah interaksi antara manusia baik secara vertikal maupun horizontal oleh karena itu kepemimpinan dapat dikatakan sebagai perilaku memotivasi orang lain untuk bekerja kearah pencapaian tujuan tertentu. kepemimpinan yang baik seharusnya dimiliki dan diterapkan oleh semua jenjang organisasi agar bawahanya dapat bekerja dengan baik dan memiliki semangat yang tinggi untuk kepentingan sekolah
Menurut siagian (1996:12) mengemukakan bahwa fungsi-fungsi manajemen pada prinsipnya tidak bebeda dengan berbagai pendapat lain yaitu, planning, organaising, stepping, directing, coordinating, reporting, dan budgeting.menurut tilaar (1994:24) bahwa manajemen pada hakekatnya berekenaan dengan cara-cara pengelolaan suatu lembaga agar lembaga tersebut efisien dan efektif. suatu lembaga di katakan efisien apabila infestasi yang di tanamkan dalam lemabaga tersebut sesuai atau memberikan profit sebagaimana yang diharapkan.
Jadi kemampuan manajerial adalah kemampuan untuk menggerakan orang lain dalam memanfaatkan sumber-sumber yang ada dalam mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif. Ukuran seberapa efisien dan efektifnya seorang manajer adalah seberapa baik dia menetapkan rencana dalam mencapai tujuan yang memadai, kemampuan memimpin secara efektif merupakan kunci keberhasilan organisasi.kepala sekolah sebagai manajer pada jalur pendidikan formal, di tuntut memiliki kemampuan dalam manajemen sekolah, supaya mampu mencapai tujuan dalam melaksanakan proses belajar mengajar secara keseluruhan.
Berdasarkan undang-undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional serta undang-undang Republik Indonesia No.14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, pemerintah indonesia bersama pemerintah belanda dan bank dunia menyepakati untuk bekerjasama dengan penyelenggarakan program dengan tujuan meningkatkan mutu pendidikan nasional dan meningkatkan kualitas guru di Indonesia.
Penulisan RPP merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam menyiapkan bahan ulangan harian, ujian semester, ujian sekolah dan lainnya. yang ditulis harus berdasarkan rumusan indikator yang sudah disusun dalam dan berdasarkan kaidah bentuk objektif penyusunan merupakan suatu alat pengumpul informasi jika dibandingkan dengan alat yang lain karena bersifat resmi , penuh dengan batasan-batasan (sukarsimi, arikunto. 2006:33). ditinjau dari segi kegunaan untuk mengukur kemampuan guru, secara garis besarnya harus dapat memuat tujuan yang ingin dicapai yang terdiri dari 3 aspek yaitu afeftif, kognitif , dan psikomotor sehingga dapat dikembangkan sendiri oleh setiap guru yang melaksanakan pembelajaran hendaknya perlu memperhatikan kebutuhan yang sesuai dengan kemampuan dan karakteristik guru, kondisi sekolah di SDN 3 Karangboyo .
Berdasarkan permasalah tersebut maka kepala sekolah melaksanakan penelitian tindakan sekolah yang diharapkan dapat menyelesaikan permasalah yang dihadapi guru maka dalam penelitian mengajukan judul: Kemampuan manajerial kepala sekolah meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun RPP pada semester I di SDN 3 Karangboyo Kecamatan Cepu Kabupaten Blora tahun pelajaran 2017/2018
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka kepala sekolah selaku peneliti menyusun merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah kemampuan manajerial pada kepala sekolah dapat meningkatkan kompetensi guru di SDN 3 Karangboyo pada semester I dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran RPP ?
2. Apakah kemampuan manajerial pada kepala sekolah dapat meningkatkan aktifitas guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dalam kegiatan sesuai dengan yang direncanakan ?
3 Apakah kemampuan manajerial kepala pada sekolah, dapat meningkatkan kompetensi professional guru dalam menyampaikan materi pelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun ?
Tujuan Penelitian
Adapaun tujuan daripada penelitian yang dilaksanakan kepala adalah:sebagai berikut:
1. Agar guru-guru di SDN 3 Karangboyo mampu meningkatkan kompetensi dalam menyusun RPP. .
2 Dapat menentukan kreteria ketuntasan minimal yang dicantumkan dalam RPP berdasarkan kondisi sekolah dan kemampuan siswa..
3 Agar guru-guru di SDN 3 Karangboyo dapat mengetahui keberhasilan dalam pembelajaran berdasarkan standar yang sudah ditentukan
4 Agar guru-guru dapat mengembangkan kemampuannya dalam penyusunan RPP secara professional
5 Agar guru-guru dapat menggunakan RPP yang telah disusun mencapai hasil belajar secara maksimal.
6 Agar guru-guru dapat lebih bergairah dalam melaksanakan tugas dengan RPP yang telah berhasil disusunnya.
Manfaat Penelitian
Penelitian tindakan sekolah yang dilaksanakan oleh kepala sekolah dapat memberikan manfaat:
1. Agar guru di SDN 3 Karangboyo meiliki kompetensi dalam menyusun RPP ,melaksanakan penilaian, dan evaluasi melalui mekanisne dan prosudur sesuai standar yang ditentukan.
2. Guru di SDN 3 Karangboyo dapat mewujudkan pristasi belajar yang tinggi berdasarkan RPP yang disusun dengan memperhatikan kemampuan sesuai dengan karakter ,kondisi sekolah.
3. Kemampuan merencanakan dengan indikator yaitu mampu menyusun dan menerapkan strategi,mengefektifkan perancanaan,dan pelaksanaan
4. Kemampuan mengorganisasikan dengan indikator melakukan dan membagi tanggung jawab dan mampu mengelola personil.
5. Kemampuan dalam pelaksanaan tugas dengan indikator mampu mengambil keputusan, dan menjalin komunikasi,
6. Kemampuan dalam melaksanakan pengawasan indikator mengelola, dan mengendalikan bawahan pelaksanaan tugas..
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
Kajian Teori
Menurut Dirawat, dkk (1986:43) tugas dan tanggung jawab kepala sekolah digolongkan atas dua bidang yaitu:(1) dalam bidang administrasi dan (2) dalam bidang supervisi. tugas kepala sekolah dalam bidang administrasi digolongkan dalam bidang manajemen yang berhubungan dengan pengelolaan pengajaran, kepegawaian, kesiswaan, gedung dan halaman, keuangan, dan pengelolaan hubungan sekolah dan masyarakat. sedangkan tugas kepala sekolah dalam bidang supervisi bertugas memberikan bimbingan, bantuan, pengawasan, dan penilaian pada masalah-masalah yang berhubungan dengan teknis penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan dan pengajaran yang berupa perbaikan program dan kegiatan pendidikan pengajaran untuk dapat menciptakan situasi belajar mengajar yang lebih baik.
Menurut Mondy dan Premeaux (1993:5) bahwa “ manajemen adalah proses penyelesaian pekerjaan melalui usaha-usaha orang lain.â€berdasarkan definisi ini nampak bahwa proses manajemen akan terjadi apabila seseorang malibatkan orang lain untuk menacapi tujuan organisasi. selanjutnya gatewood, tayler, dan ferrel (1993:73) mengemukakan bahwa manajemen adalah “serangkaian kegiatan yang di rancang untuk mencapai tujuan organisasi dengan menggunakan sumberdaya-sumberdaya secara efektif dan efisien.†definisi ini tidak hanya menegaskan apa yang telah di kemukakan sebelumnya tentang pencapaian hasil pekerjaan melalui orang lain, tetapi menjelaskan tentang adanya ukuran atau standar yang menggambarkan tingkat keberhasilan seorang manajer yaitu efektif dan efisien.
Sekolah adalah bagian dari sistem sosial yang berperang dalam rangka mencetak kader bangsa yang sangat diharapkan dapat meneruskan cita-cita pembangunan nasional. dengan dasar itu maka hubungan sekolah dengan masyarakat harus dijalin dengan baik, karena mempunyai tujuan seperti yang dikemukakan oleh wahjo sumidjo (1995:334), tujuan pokok pengembangan hubungan efektif dengan masyarakat setempat adalah untuk memungkinkan orang tua dan warga sekolah berpartisipasi secara aktif dan penuh arti didalam kegiatan yang dilaksanakan .
Standar kompetensi guru meliputi tiga komponen yaitu: 1) Pengelolaan pembelajaran, 2) Pengembangan potensi dan 3) Penguasaan akademik (Anonim 2003:11). yang masing-masing komponen kompetensi mencakup seperangkat kemampuan. guru sebagai pribadi yang utuh harus memiliki sikap dan kepribadian yang positif. sikap dan kepribadian tersebut senantiasa melekat pada setiap komponen kompetensi yang menunjang profesi guru.
Kontruksi adalah langkah dalam menyusun RPP prosedur yang sistematis untuk mewujudkan sampel perilaku sebagai pencerminan tingkat ketuntasan belajar guru. menurut (Maba, 2007: 1). guru memiliki kompetensi didalam mengkontruksi dipakai untuk mengukur ketercapaian hasil pembelajaran. hasil belajar merupakan prestasi yang dapat ditunjukkan dalam bentuk simbol angka oleh guru setelah mengikuti proses pembelajaran. jenis penilaian pembelajaran meliputi: post tes, formatif diagnostik , dan sumatif
Penelitian Yang Relevan
Kemampuan manajerial kepala sekolah sebagai manajer diharapkan dapat menggerakkan potensi yang ada untuk mewujudkan program sekolah sebagai bukti keberhasilan kepala sekolah dalam kepemimpinannya sesuai dengan yang direncanakan guru menyusun RPP menggunakan sistematis secara benar, dapat diterapkan di sekolah,karena penyusunannya disesuaikan dengan kebutuhan dan sangat memperhatikan kondisi sekolah,hal ini perlunya guru lebih giat untuk melaksanakan pembelajaran,sehingga,dapat mencapai hasil seperti yang diharapkan oleh semua pihak..salah satu komponen untuk dapat mencapai tugas pembelajaran adalah guru menyusun program pelaksanaan pembelajaran yang sistematis,berdasarkan standart kompetensi,dan kompetensi dasar yang dijabarkan pada indikator untuk mencapai keberhasilan pada materi pelajaran dapat melaksanakan pembelajaran yang efektif,kreatif, menumbuhkan belajar yang menyenangkan.
Kerangka Berfikir
Berdasarkan rumusan masalah yang ditetapkan, maka kepala sekolah yang melaksanakan penelitian menyusun kerangka berfikiir di bawah ini:
1. Kemampuan manajerial kepala sekolah dapat meningkatkan kompetensi guru di SDN 3 Karangboyo pada semester I dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
2. Kemampuan manajerial kepala sekolah dapat meningkatkan aktifitas guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dalam kegiatan sesuai dengan yang direncanakan
3 Kemampuan manajerial kepala sekolah, dapat meningkatkan professional guru menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun mencapai hasil belajar secara maksimal.
Hipotesis Tindakan
Dari kerangka berfikir maka diajukan hipótesis tindakan dalam penelitian sebagai berikut:
1. Diduga kemampuan manajerial kepala sekolah meningkatkan kompetensi guru di SDN 3 Karangboyo pada semester I dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
2. Diduga kemampuan manajerial kepala sekolah dapat meningkatkan aktifitas guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dalam kegiatan sesuai dengan yang direncanakan
3. Diduga kemampuan manajerial kepala sekolah, meningkatkan professional guru menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun mencapai hasil belajar secara maksimal.
METODE PENELITIAN
Seting penelitian
Penelitian dilaksanakan di SDN 3 Karangboyo karena yang melaksanakan kebetulan bertugas sebagai kepala sekolah di SD tersebut, sudah memahami lokasi, memudahkan untuk mendaptkan data informasi yang diperlukan untuk memperbaiki kkekurangan .waktu yang digunakan dalam penelitian ini ádalah selama 4 bulan yang dimulai dari Juli 2017 s.d bulan Oktober 2017 rincian jadwal kegiatan ditentukan oleh peneliti sendiri
Subyek Penelitian
Yang dijadikan subyek atau digunakan untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian tindakan sekolah yaitu semua guru SDN 3 Karangboyo Kecamatan Cepu Kabupaten Blora semester I tahun pelajaran 2017/2018, sebanyak 8 yang terdiri 1 orang kepala sekolah, 6 orang guru kelas,dan 1 orang guru PAI.untuk melaksanakan kegiaan menyuun RPP yang memenuhi kreteria yang telah dibakukan.
Sumber Data
Sumber Data Primer
Sumber data primer, yaitu sumber data yang diambil langsung dari subyek yang digunakan untuk penelitian. Sumber data yang diharapkan dapat diperoleh atau didapat dari pelaksanaan penelitian meliputi: hasil bukti penyusunan RPP dan hasil observasi/pengamatan yang dilakukan pada pada kegiatan pembelajaran pra siklus, siklus I, dan siklus II. Dan sumber data yang diperoleh melalui sebaran angket yang dilaksanakan pada kegiatan pembelajaran siklus I dan siklus II.
Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder diambil dari catatan-catatan temuan selama berlangsungnya kegiatan penelitian tindakan sekolah oleh kepala sekolah pada waktu pembelajaran yang dilaksanakan pra siklus, siklus I, dan siklus II selama dua siklus, berguna untuk mengetahui keberhasilan guru dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh kepala sekolah.
Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dilakukan melalui teknik tes dan non tes. Penggunaan teknik tes dilaksanakan setelah melakukan kegiatan pembelajaran. Sedangkan teknik non tes dilaksanakan melalui observasi/pengamatan, dokumentasi dan angket. Pengumpulan data dilakukan terhadap kegiatan pelaksanaan pra siklus, siklus I, dan siklus II.
Alat Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan beberapa alat pengumpul data, antara lain sebagai berikut:
Lembar observasi
Instrumen ini dirancang oleh peneliti yang berkolaborasi dengan guru mitra. Lembar observasi ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas kinerja guru selama pelaksanaan penelitian tindakan sekolah penyusunan program pembelajaran.
Kegunaan RPP
RPP digunakan untuk mengukur dan melihat hasil kinerja guru mengenai pemahaman terhadap sistimatika yang sudah dibakukan dengan menggunakan kreteria diberikan oleh kepala sekolah di akhir setiap siklus, dalam bentuk RPP siap pakai
Angket
Alat pengumpulan data berupa angket peneliti gunakan untuk mengungkap atau memperoleh jawaban dari responden atau orang yang diberi angket sesuai dengan maksud dan tujuan angket.
Angket untuk penelitian ini disusun pada lembaran yang berisi tentang pernyataan, dan pilihan jawaban yang dapat dipilih sesuai dengan pendapat responden penelitian. Penggunaan angket ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat guru tentang pelaksanaan kegiatan pada saat pelaksanaan tindakan. Hasil pelaksanaan angket digunakan sebagai bahan masukan, yang sekaligus digunakan untuk refleksi dari pelaksanaan pembelajaran.
Prosedur Penelitian
Dalam melakukan kegiatan penyusunan program pembelajaran kepala sekolah digunakan rancangan penelitian tindakan tindakan sekolah, untuk memecahkan masalah praktis dan untuk memperbaiki strategi penyusunan. Pelaksanaan tindakan dilakukan melalui pembelajaran dengan menerapkan model kemampuan manajerial kepala sekolah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil kinerja guru.
Prosedur Penelitian Tindakan Sekolah yang digunakan adalah desain setiap siklus terdiri dari empat langkah, yaitu: (1) Planning (Perencanaan), (2) Action (Tindakan), (3) Obseving (Observasi), (4) Reflecting (Refleksi).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Pada perencanaan penelitian kepala sekolah selaku manajerial untuk memimta pada guru akan merencanakan dalam penyusunan rencana program pembelajaran., karena kepala sekolah melihat kenyataan di lapangan bahwa ketika kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan guru perlunya dilaksanakan perbaikan dalam menyusun rencana program pembelajaran RPP, maka sebagai manajerial perlunya dilakukan perbaikan penyusunan,melalui pelaksanaan kegiatan penelitian tindakan sekolah dengan harapan.
Kegiatan pembelajaran SDN 3 Karangboyo dapat lebih ditingkatkan, guru-guru perlunya menyusun rencana program pembelajaran. dalam kegiatan perlunya membawa data lengkap kesiapan untuk mengadakan kegiatan, kepala sekolah dalam rangka upaya meningkatkan kompetensi guru untuk mengikuti masih kurang,karena pada penyusunan RPP yang sebelumnya kegiatan sudah diumumkan oleh kepala sekolah lewat undangan, kepada semua guru kelas dan mata pelajaran menyusun program pembelajaran,karena,yang dikumpulkan tampaknya belum merupakan hasil penyusunan guru sendiri
tabel: 4.1 hasil penilaian kinerja guru pra siklus
No |
Skor |
Rentang nilai |
Katagori |
Jumlah |
Persen% |
1 |
5 |
86 – 100 |
Sangat baik A |
0 |
0% |
2 |
4 |
70 – 85 |
Baik B |
3 |
43% |
3 |
3 |
60 – 69 |
Cukup C |
4 |
57% |
4 |
2 |
50 – 59 |
Kurang D |
0 |
0% |
5 |
1 |
< – 50 |
S. Kurang E |
0 |
0% |
Pelaksanaan Kegiatan Siklus I
Planning (Perencanaan)
Pada tahapan siklus I kepala sekolah sebagai manajerial di sekolah yang melaksanakan penelitian mengumpulkan guru-guru dalam rencana kegiatan menyusun program pelaksanaan pembelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan oleh peneliti. Dalam siklus pertama, peneliti merencanakan pertemuan Adapun langkah-langkah perencanaannya adalah
Berdasarkan hasil penelitian dalam penysunan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP dari hasil pengamatan/observasi yang dilakukan pada siklus kepala sekolah sebagai manajerial memberikan tugas kepada guru,akhir kegiatan memberikan penilaian hasil kinerja guru dipaparkan maka diperoleh hasil penelitian disampaikan dalam bentuk tabel:
Tabel: 4.2 Hasil Penilaian Kinerja Guru Siklus I
No |
Skor |
Rentang nilai |
Katagori |
Jumlah |
Persen% |
1 |
5 |
86 – 100 |
Sangat baik A |
2 |
29% |
2 |
4 |
70 – 85 |
Baik B |
3 |
42% |
3 |
3 |
60 – 69 |
Cukup C |
2 |
29% |
4 |
2 |
50 – 59 |
Kurang D |
0 |
% |
5 |
1 |
< – 50 |
S. Kurang E |
0 |
% |
Hasil Penelitian Siklus II
Planning (Perencanaan)
Pada tahapan ini kepala sekolah sebagai peneliti membuat rencana kegiatan agar tercapai tujuan yang diharapkan oleh peneliti. Dalam siklus II, peneliti merencanakan penyusunan.RPP.Adapun.langkah-langkah.perencanaannya
Berdasarkan hasil kegiatan yang dilaksanakan guru dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran kepala sekolah melalui pengamatan/observasi yang dilakukan pada siklus II perlunya memberikan penilaian dari hasil kinerja guru mengerjakan tugas menyusun RPP maka diperolah hasil penelitian yang disampaikan dalam bentuk tabel berikut:
Tabel: 4.3 Hasil Penilaian Kinerja Guru Siklus II
no |
skor |
rentang nilai |
katagori |
jumlah |
persen% |
1 |
5 |
86 – 100 |
sangat baik A |
4 |
57% |
2 |
4 |
70 – 85 |
baik B |
3 |
43% |
3 |
3 |
60 – 69 |
cukup C |
0 |
0% |
4 |
2 |
50 – 59 |
kurang D |
0 |
0% |
5 |
1 |
< – 50 |
s. kurang E |
0 |
0% |
Pembahasan
Pembahasan Hasil Pra Siklus
Karena kurang menguasai dalam berbahasa indonesia dan terbatasnya waktu pertemuan, maka guru menyusun RPP,asal jadi,bahkan mengadopsi yang disusun orang lain tidak sesuai dengan kondisi sekolah, ,kepala sekolah menilai hasil kinerja guru dan memberikan penilaian dari sejumlah 7 orang yang terdiri 6 orang guru kelas dan 1 orang guru PAI , yang hasilnya 3 orang guru mendapat penilaian 70-85 ,dengan kreteria baik,atau 43%,dan 4 orang guru lainnya masih mendapatkan penilaian 60 -69 .dengan kreteria cukup atau 57% .kondisi yang denikian sebagai kepala sekolah melaksanakan penelitian direncanakan 2 siklus diharapkan sampai pada siklus yang kedua semua guru sudah bisa menghasilkan rpp ysng memenuhi standart .
Pembahasan Hasil siklus I
Kepala sekolah sebagai manajerial di sekolah melihat kondisi pada kegiatan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran direncanakan melalui penelitian dengan alasan terbatasnya waktu yang disediakan sehingga hasil belum maksimal,sesuai kreteria dalam,melaksanakan tugas yang diberikan kepala sekolah,diberikan pengarahan,memang terjadi perubahan hasil kinerja guru dalam penyusunan RPP,dari 7 orang guru 6 orang guru kelas dan 1 orang guru pai diperoleh peningkatan hasil kinerja,yaitu 2 orang guru memperoleh penilaian antara 86-100 sebanyak 2 orang guru ,dengan kreteria sangat baik dalam prosen 29%, yang 3 orang guru memperoleh penilaian 70-85 dengan kreteria baik,dalam prosen 43% dan 2 orang guru lainnya masih belum adanya peningkatan memperoleh hasil penilaian 60-69 dengan kreteria cukup,dalam prosen 29% .kondisi yang demikian kepala sekolah melanjutkan memberikan tugas kepada semua guru kelas dan guru mata pelajaran di SDN 3 Karangboyo untuk memperbaiki hasil kinerjanya yang belum maksimal.
Pembahasan Hasil Siklus II
Bahan yang dimaksud adalah kelengkapan yang dibawa guru sebagai kelengkapan itu meliputi buku kurikulum, silabus, buku pegangan guru, buku reprensi .aktivitas guru dalam tugas menyusun RPP untuk mengetahui sejauh mana keterlibatan guru dalam upaya mencari dan menemukan solusi yang diperlukan apabila menemukan suatu permasalahan.
Hasil penilaian yang dilaksanakan kepala sekolah terhadap hasil tugas kinerja guru berjumlah 7 orang guru, memperoleh penilaian kreteria sangat baik sebanyak dalam nilai 86-100 sebanyak 4 orang guru prosen 57%, dan 3 orang guru memperoleh penilaian kreteria baik sebanyak 3 orang guru dalam 70-85 dalam prosen 43%.kegiatan penelitian dilaksanakan kepala sekolah dapat mencapai keberhasilan,perbandingan peningkatan pra siklus ketuntasan 3 orang atau 43%,siklus I yang mencapai ketuntasan sebanyak 5 orang guru atau 72%.dan pada siklus II yang memperoleh penilaian sanagt baik sebanyak 3 orang atau 43% dan yang memperoleh penilaian baik sebanyak 4 orang guru atau 57% semua mencapai kreteria ketuntasan. baik dan sangat baik.
P E N U T U P
Kesimpulan
Berdasarkan analisis data, hasil kinerja guru dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1 Karena kurang menguasai dalam berbahasa indonesia dan terbatasnya waktu pertemuan, maka guru menyusun RPP asal jadi,bahkan mengadopsi yang disusun orang lain tidak sesuai dengan kondisi sekolah, ,kepala sekolah menilai hasil kinerja guru dan memberikan penilaian dari sejumlah 7 orang yang terdiri 6 orang guru kelas dan 1 orang guru pai ,dalam melaksanakan tugas mendapatkan penilaian masih rendah.
2 Kepala sekolah sebagai manajerial di sekolah melihat kondisi pada kegiatan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran direncanakan melalui penelitian dengan alasan terbatasnya waktu yang disediakan sehingga hasil belum maksimal,sesuai kreteria dalam, melaksanakan tugas yang diberikan kepala sekolah,diberikan pengarahan,memang terjadi perubahan hasil kinerja guru dalam penyusunan RPP,dari 7 orang guru 6 orang guru kelas dan 1 orang guru pai diperoleh peningkatan hasil kinerja.
3 Perbandingan keberhasilan, peningkatan pra siklus ketuntasan 3 orang atau 43%,siklus I yang mencapai ketuntasan sebanyak 5 orang guru atau 72%.dan pada siklus II yang memperoleh penilaian sanagt baik sebanyak 3 orang atau 43% dan yang memperoleh penilaian baik sebanyak 4 orang guru atau 57% semua mencapai kreteria ketuntasan.baik dan sangat baik. .
Saran
Dengan berakhirnya pelaksanaan kegiatan penelitian tindakan sekolah yang dilaksanakan kepala sekolah maka disarankan sebagai berikut:
1. Kepada kepala sekolah untuk memberikan pencerahan kepada guru supaya dapat melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab mencapai hasil yang maksimal,seperti yang diharapkan.setiap satuan pendidikan.
2. Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran guru hendaknya dapat menyiapkan seperangkat rencana program pembelajaran secara sistimatis yang memenuhi standart yang sudah ditetapkan,selalu dikerjakan oleh guru selain itu untuk menyidiakan media sebagai pendukung untuk lebih dalam materi kepada siswa.
3. Guru dalam menyusun RPP supaya dilengkapi dengan lembar kerja,dan lembar soal yang sesuai dengan materi agar dapat tercapai standart kompetensi dan kompetensi dasar yang dijabarkan pada indikator, selain itu juga disediakan soal untuk perbaikan siswa yang gagal dan pengayaan. Bagi siswa yang mencapai keberhasilan nilai standart ditentukan .
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2003 . Standar kompetensi guru sekolah menengah.: jakarta: direktorat jenderal pendidikan dasar dan menengah direktorat tenaga kependidikan.
Anonim. 1999. Penelitian tidakan kelas. Jakarta: departemen pendidikan dan kebudayaan
Anonim. 2007. Pedoman bantuan langsung (block grant) pelaksanaan penelitian tidakan bagi kepala sekolah sma/smk. Jakarta: direktoral tenaga kependidikan direktoral jendral peningkatan mutu pendidikan dsar dan menengah direktorat tenaga kependidikan
Anonim,2005. Undang-undang republik indonesia tahun 2005. Jakarta, tentang guru dan dosen, cemerlang jakarta.
Anonim, 1994. Kelompok guru mata pelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan. Jakarta: departemen pendidikan dan kebudayaan derektorat jendral pendidikan dasar dan menengah.
Anonim, 2008 petunjuk teknis penelitian tindakan sekolah (school action research) peningkatan kompetensi supepervisi kepala sekolah sma/smk,Jakarta: departemen pendidikan nasional derektorat jendral pmptk.