KEMAMPUAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM MELAKSANAKAN PROSES PEMBELAJARAN PADA SEMESTER I DI SDN 3 PELEMSENGIR KECAMATAN TODANAN KABUPATEN BLORA

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

 

Samini

SDN 3 Pelemsengir Kecamatan Todanan Kabupaten Blora

 

ABSTRAK

Tujuan kepala sekolah melaksanakan penelitian dalam peningkatan kompetensi guru pada semester I di SDN 3 Pelemsengir untuk meningkatkan kompetensi guru dalam:menyusun rencana program pembelajaran penguasaan materi menyediakan media,yang sesuai menerapkannya dalam kegiatan pembelajaran, penilaian menyediakan alat peraga mempersiapkan lembar kerja dan soal tes formatif tindak lanjut yang belum mencapai keberhasilan Kepala sekolah melaksanakan kegiatan penelitian tindakan sekolah untuk mewujudkan dalam meningkatkan kompetensi guru, agar dalam kegiatan pembelajaran berhasil lebih baik dari sebelumnya ,untuk mempersiapkan berbagai macam keperluan sangat menunjang proses belajar mengajar di dalam kelas. Hasil pemantauan dan penilaian data yang diperoleh dari 10 orang guru pada pra siklus,hasil observasi yang dilaksanakan oleh kepala sekolah memperoleh penilaian kreteria baik 5 orang guru atau 50% nilai rata-rata 67, siklus I hasil observasi dan penilaian kepala sekolah memperoleh penilaian kreteria amat baik 4 orang guru atau 40%,dan 3 orang guru memperleh penilaian kreteria baik atau 30%, nilai rata-rata 79,siklus II semua mencapai ketuntasan nilai rata-rata 93 hasil yang signifikan..

 Kata Kunci:    Kemampuan Profesionalisme Kepala Sekolah Meningkatakan Kompetensi Guru Dalam Melaksanakan Proses Pembelajaran

 

PENDAHULUAN

 Latar Belakang Masalah

 Pendidikan di Indonesia yang dilaksanakan sekarang ini dengan masa peralian tentang perubahan kurikulum berbasis kompetensi dan mengacu pada KTSP Nasanius (1998) tahun 2006, adanya perubahan kurikulum 2013 mengungkapkan kemerosotan kualitas disemua jenjang pendidikan akan tetapi belum dilaksanakan pada semua kelas sudah adanya revisi,sebenarnya kemorosan kualitas pendidikan bukan diakibatkan oleh kurikulumnya akan tetapi oleh kurangnya kemampuan kompetensi guru, karena banyaknya yang pension ,mengakibatkan hasil lulusan belum mencapai yang harapkan pada semua jenjang pendidikan dari sekolah dasar sampai pada sekolah menengah,baik umum,dan kejuruan dan di samping itu keengganan siswa untuk belajar .

 Semangat kinerja bidang kependidikan sebagai penunjang kelancaran guru dalam melaksanakan tugasnya, sangat dipengaruhi oleh dua faktor besar yaitu faktor internal yang meliputi minat dan bakat, kemampuan selalu berkembang, sesuai tingkat kecerdasan seseorang individu dan faktor eksternal yaitu berkaitan dengan keberadaan merka sanagt dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, sarana prasarana, latihan,kemampuan yang dilakukan kepala sekolah (Sumargi, 1996).

 Kinerja kepala sekolah, untuk mempengaruhi guru, tenaga kependidikan karena masih belum memadai utamanya dalam bidang keilmuannya. guru sekolah dasar sebagai guru kelas harus mampu menguasai semua bidang,.ilmu Apalagi jumlah tenaga pendidik masih banyak tenaga kependidikan belum kinerja diantaranya belum berkualitas sesuai dengan bidang dan menyampaikan materi yang belum memadai, sehingga kurang mampu menyajikan, melaksanakan tugas pokok yang berbobot dan berkualitas (Dahrin, 2000).

 Kualitas guru dapat ditinjau dari dua segi, dari proses dan hasil. Dari segi proses guru dikatakan berhasil apabila mampu melibatkan sebagian besar siswa untuk aktif, baik secara fisik, mental, kekeluargaan maupun sosial dalam proses pembelajaran., di samping dapat dilihat gairah dan semangat mengajarnya, serta adanya rasa percaya diri yang tinggi. Sedangkan dari hasil, guru dikatakan berhasil dalam tugasnya apabila pembelajaran dilaksanakan mampu mengubah perilaku sebagian besar siswa penguasaan kompetensi dasar dimiliki lebih baik. Untuk memenuhi tuntutan diperlukan kompetensi pembelajaran (Mulyasa, 2006:13).

 Kemampuan kepala sekolah meningkatkan dalam mengembangkan potensi guru melalui proses pembelajaran yang menyenagkan,sehingga dapat memperoleh hasil pembelajaran secara maksimal, memang sangat diharapkan guru memilki kemampuan dalam mengembangkan proses pembelajaran membutuhkan kecerdasan, ketrampilan, sarana dan prasarana yang akan dilaksanakan pada semester I di SDN 3 Pelemsengir .

Rumusan Masalah

 Berdasarkan uraian latar belakang masalah maka kepala sekolah sebagai peneliti menyusun rumusan masalah sebagai berikut:

1.     Apakah kemampuan kinerja kepala sekolah dapat meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun rencana program pembelajaran yang secara sistematis pada semester I di SDN 3 Pelemsengir tahun pelajaran 2017/2018 ?

2.     Apakah kemampuan kinerja kepala sekolah dapat meningkatkan kompetensi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran sesuai rencana program pada semester I di SDN 3 Pelemsengir tahun pelajaran 2017/2018 ?

3.     Apakah kemampuan kinerja kepala sekolah dapat meningkatkan kompetensi guru dan pristasi belajar siswa secara maksimal pada semester I di SDN 3 Pelemsengir tahun pelajaran 2017/2018 ?

Tujuan Penelitian

 Setiap kegiatan yang direncanakan mempunyai tujuan yang ingin dicapai,pada penelitian, kepala sekolah sebagai peneliti berkeinginan:

1      Meningkatkan pengembangan kompetensi guru dalam meningkatkan proses pembelajaran di SDN 3 Pelemsengir .

2      Untuk mengetahui peningkatan pengembangan kompetensi guru dalam proses pembelajaran di SDN 3 Pelemsengir .

3      Untuk mengembangkan kemampuan kompetensi guru sebagai tenaga yang profesional di SDN 3 Pelemsengir.

4      Untuk mengembangkan cara berpikir kritis dan terampil dalam memproses pengetahuan menemukan dan menciptakan sesuatu yang berguna bagi dirinya sendiri dan orang lain 

5      Agar pembelajaran lebih produktif dan bermakna bagi siswa menghasil hasil belajar yang berkualitas.

6      Untuk memberikan motivasi pada suatu aktivitas yang mengkaitkan materi akademik dengan konteks kehidupan sehari-hari pada kehidupan nyata.

7      Agar guru secara individu dapat menemukan mentrasfer informasi komplek dan menjadikan sebagai miliknya sendiri untuk kemajuan. 

 Manfaat Penelitian

 Dari melaksanakan penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat untuk meningkatkan pengembangan kimampuan guru dalam proses pembelajaran di SDN 3 Pelemsengir .memberikan:

 Manfaat Teoritis

a.   Penelitian dapat menambah kajian pengembangan Kompetensi guru dalam proses pembelajaran di SDN 3 Pelemsengir .

 b.  Penelitian menerapkan teori yang sesuai dengan materi untuk mendapatkan pengalaman kompetensi guru dalam meningkatkan proses pembelajaran dan hasil maksimal di SDN 3 Pelemsengir .

 Manfaat Praktis

 Dalam penelitian yang dilaksanakan kepala sekolah di SDN 3 Pelemsengir agar dapat bermanfaat:

a.     Penelitian yang dapat digunakan sebagai model untuk mengimplementasikan tentang pengembangan kompetensi guru dalam meningkatkan proses pembelajaran di SDN 3 Pelemsengir .

 b. Dalam mencapai keberhasilan maksimal yang dapat dijadikan sebagai tolok ukur dari pembelajaran dilaksanakan guru di SDN 3 Pelemsengir .

 KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

 Kajian Teoritis

 Pengetahuan, keterampilan dan kecakapan manusia dikembangkan melalui belajar. banyak cara yang dapat dilakukan untuk memperoleh ketiga aspek tersebut seperti belajar di dalam sekolah, luar sekolah, tempat bekerja, sewaktu bekerja, melalui pengalaman, dan melalui kemampuan. adalah suatu pertemuan ilmiah dalam bidang sejenis (pendidikan) untuk menghasilkan karya nyata (Badudu, 1988: 403). Lebih lanjut, Harbinson (1973: 52) mengemukakan bahwa pendidikan dan pelatihan secara umum diartikan sebagai proses pemerolehan keterampilan dan pengetahuan yang terjadi di luar sistem persekolahan, sifatnya lebih heterogen dan kurang terbakukan dan tidak berkaitan satu dengan lainnya, karena memiliki tujuan yang berbeda.

Dalam banyak bidang pelatihan (kemampuan), hal tersebut memang sangat sulit untuk tidak mengatakannya mustahil (dilakukan validasi dan evaluasi). Bidang yang dimaksud misalnya manajemen atau pelatihan hubungan manusia umum sifatnya. Dalam hal semua bentuk pelatihan (kemampuan) tidak dapat memperlihatkan hasil yang objektif. Pelatihan umumnya mempunyai masalah mengenai prestasi penatar dalam mengajar, yaitu masalah evaluasi dan validasi kelangsusungannya. Jika pelajaran telah diajarkan dengan baik dan penatar telah belajar pelajaran tersebut sesuai dengan ukuran penatarnya maka efektifitas pelatihan sudah dianggap valid. Penilaiannya juga dilakukan langsung, karena jika si penatar selalu menjawab enam untuk soal tiga kali dua maka ia selalu benar.

 Pendapat Bruner (dalam Budiningsih, 2005:17) mengemukakan bahwa teori pembelajaran adalah preskriptif (bersifat memberikan ketentuan) dan teori belajar adalah deskriptif (gambaran). Preskriptif karena tujuan utama teori pembelajaran adalah yang optimal, sedangkan deskriptif karena tujuan utama teori belajar adalah menjelaskan proses belajar. Teori belajar menaruh perhatian pada hubungan di antara variabel yang menentukan hasil pembelajaran. Teori ini menaruh perhatian besar bagaimana seseorang dapat belajar. Sedangkan teori pembelajaran sebaliknya, teori ini menaruh perhatian pada bagaimana seseorang mempengaruhi orang lain agar terjadi proses belajar. Dengan kata lain, teori pembelajaran berurusan dengan upaya mengontrol variabel yang dispesifikasikasi dalam teori belajar agar dapat memudahkan belajar (Budiningsih, 2005: 17).

 Penelitian Yang Relevan

 Penelitian yang dilakukan oleh Warren Beasley, Jim Butller (2002) tentang kepemimpinan guru dalam pengembangan pendidikan science: pembelajaran yang bertolak dari sistem pendidikan Australia yang diterapkan di Filipina. Penelitian tersebut menjelaskan keberhasilan para pendidik profesional skala internasional yang bertempat tinggal di sekolah. Mereka dianggap mampu memberikan kualitas pembelajaran bagi siswa khususnya dalam pengembangan sistem pendidikan lokal. Pengembangan profesional telah diimplementasikan sebagai sebuah aktivitas dan keinginan guru Strategi pengembangan profesional ini sudah tidak menggunakan beberapa strategi dan model pengembangan pendidikan masa lampau. Keberhasilan penelitian ini tidak terlepas dari peranan para tenaga pengajar yang semakin berkembang termasuk beberapa mata pelajaran khusus seperti ilmu pengetahuan alam yang mampu memberikan warna tersendiri terhadap kualitas pendidikan

 Kerangka Berfifir

 Kerangka konseptual proses penelitian tindakan sekolah pada semester I di SDN 3 Pelemsengir Melalui kemampuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam proses pembelajara disajikan dalam bagan dengan alur penelitian sebagai berikut:

1.     Kemampuan kinerja kepala sekolah meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun rencana program pembelajaran yang secara sistematis pada semester I di SDN 3 Pelemsengir tahun pelajaran 2017/2018.

2.   Kemampuan kinerja kepala sekolah meningkatkan kompetensi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran yang sesuai rencana program pada semester I di SDN 3 Pelemsengir tahun pelajaran 2017/2018.

 3. Kemampuan kinerja kepala sekolah meningkatkan kompetensi guru dan pristasi belajar siswa yang maksimal pada semester I di SDN 3 Pelemsengir tahun pelajaran 2017/2018 .

 Hipotesis Tindakan

Dalam penelitian tindakan Sekolah ini,yang dilaksanakan kepala sekolah mengajukan hipotesis sebagai berikut:

1.   ”Diduga kemampuan kinerja kepala sekolah meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun rencana program pembelajaran yang secara sistematis pada semester I di SDN 3 Pelemsengir tahun pelajaran 2017/2018 ” .

 2.  ”Diduga kemampuan kinerja kepala sekolah meningkatkan kompetensi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran sesuai rencana program pada semester I di SDN 3 Pelemsengir tahun pelajaran 2017/2018 .”

 3. ”Diduga kemampuan kinerja kepala sekolah meningkatkan kompetensi guru dan pristasi belajar siswa yang maksimal pada semester I di SDN 3 Pelemsengir tahun pelajaran 2017/2018 ”.

METODE PENELITIAN

Setting Penelitian

 Penelitian dilaksanakan di SDN 3 Pelemsengir karena peneliti bertugas di sekolah tersebut sehingga data yang diperoleh selama mengadakan penelitian akan mudah didapatkan, karena sudah memahami lokasi penelitian.sehingga Informasi, data yang diperlukan tidak menyulitkan peneliti.Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan, yang dimulai dari bulan Juli 2017 sampai dengan bulan Oktober 2017,dengan rincian jadwal sudah diatur oleh peneliti

Sumber Data

Sumber data penelitian tindakan sekolah adalah semua guru kelas dan guru mata pelajaran yang berjumlah 11 termasuk kepala sekolah pada semester I di SDN 3 Pelemsengir melalui melaksanakan kemampuan kompetensi guru dalam meningkatkan proses pembelajaran. Penelitian ini subyek penelitian guru yang diamati dalam kegiatan pembelajaran meningkatkan proses pembelajaran dan hasil belajar .

Tehnik Analisa Data

Yang dimaksud analisa data dalam penelitian adalah subyek data dapat diperoleh (Arikunto, 2002: 107). Menurut Lofland dan Lofland dalam (Moleong, 2007: 157) Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain analisa data dalam penelitian etnografi adalah analisa data (informan), peristiwa (aktivitas), tempat (lokasi), benda atau rekaman,data, dokumen dan arsip selama melaksanakan kegiatan (Sutopo, 2002:50).

Sumber data dalam penelitian ini meliputi nara sumber dan dokumen. Nara sumber adalah sumber data berupa manusia (Sutopo, 2002:50). sumber data dalam penelitian ini adalah guru SDN 3 Pelemsengir ..Data yang dikumpulkan dari berbagai sumber yang meliputi:

 1. Informasi atau nara sumber, yaitu guru senior dari kegiatan kemampuan.

 2. Penelitian dilaksanakan di SDN 3 Pelemsengir dalam sebagai kinerja dalam proses pembelajaran.

3.   Dokumen berupa arsip, selama kegiatan antara lain berupa Kurikulum,Rencana Pelaksanaan Pembelajaran,hasil proses pembelajaran,daftar nilai,foto kegiatan.

Teknik Pengumpul Data

 Dalam teknik dan alat pengumpulan data, penelitian etnografi seperti halnya dengan penelitian kualitatif atau naturalistik diperoleh dari sumber data dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu metode yang bersifat interaktif dan yang non interaktif. Teknik interaktif terdiri dari wawancara dan pengamatan berperan serta, sedangkan yang non interaktif meliputi pengamatan tak berperan serta, analisis, dokumen dan arsip. Sumber data dalam penelitian etnografi adalah “orang” (manusia) dengan perilakunya, peristiwa, arsip, dokumen dan benda yang lain (Sutopo, 1988; dalam Mantja, 2005: 55).

Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendirilah yang menjadi instrumen. Peneliti meninjau langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data atau informasi yang sesuai dengan fokus penelitian. Untuk memperoleh data dan informasi yang akurat, maka diperlukan teknik pengumpulan data yang sesuai dengan metode penelitian kualitatif.

Metode Analisis Data

Tahap dalam analisis data menurut Sutopo, (2002:88) adalah memberi nomor halaman, membuat daftar kategori koding, merancang penomoran unit-unitnya, dan membuat salinannya. Miles dan Huberman dalam Sutopo (2002:91) menjelaskan bahwa dalam proses analisis data kualitatif terdapat tiga kegiatan utama yang saling berkaitan dan terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.

Reduksi data

Reduksi data adalah pemusatan perhatian pada penyerderhanaan, tranformasi data “kasar” yang muncul dari catatan tertulis di lapangan. Selain itu, reduksi data juga dimaksudkan untuk menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisir data dengan cara yang sedemikian rupa sehingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.

Penyajian data

Sementara itu, penyajian data merupakan bagian dari analisis dengan maksud agar data atau informasi yang telah terkumpul dapat tersusun dalam bentuk yang padu. Dalam penelitian ini data yang sudah direduksi disajikan dalam bentuk teks naratif, matriks dan gambar. Penyajian data tersebut diupayakan sesistematis mungkin agar mudah difahami interaksi antar bagian dalam konteks yang utuh dan tidak terlepas satu sama lain. Dengan bentuk yang padu akan lebih memungkinkan bagi peneliti untuk menarik kesimpulan.

Penarikan kesimpulan

Penarikan kesimpulan dilakukan selama dan sesudah penelitian. Penarikan kesimpulan tersebut berdasarkan fenomena pada pola-pola hubungan antar fenomena. Jika belum diketemukan atau belum jelas hubungan yang terjadi antar fenomena, maka peneliti akan kembali ke lapangan mengadakan klarifikasi melalui verifikasi data.

Teknis analisis data adalah analisis data yang tertata dalam situs (Miles, Huberman, 1997: 137-155). Metode-metode dalam analisis ini guna menarik dan memverifikasi kesimpulan tentang situs tunggal, yaitu suatu fenomena dalam konteks terbatas yang membentuk satu “kajian kasus,” apakah itu kasus seorang individu dalam suatu satuan kelompok, satuan yang lebih luas seperti departemen, organisasi, atau komunitas. Teknik analisis ini adalah membangun sajian dengan mengembangkan format untuk menyajikan data kualitatif, menganalisis dan mengambil kesimpulan. Bentuk-bentuk format-format dapat sama beragamnya seperti imajinasi si penganalisis, tetapi umumnya format-format itu keluar berupa tabel ringkasan (matriks, bagan, daftar cek) atau gambar.

Indikator Kinerja

 Peneliti menggunakan logika deduksi, dengan membandingkan teori yang melatar belakangi permasalahan. Data yang diperoleh dari lapangan akan diolah dengan cara mengumpulkan semua data yang ada. Metode yang digunakan dalam analisis data kualitatif yaitu menganalisis data yang didasarkan pada kualitas data yang digunakan untuk memecahkan permasalahan pokok penelitian, kemudian diuraikan dalam bentuk bahasa deskriptif naratif. Data yang diperoleh dari penelitian dianalisis dengan menggunakan metode kualitatif, artinya mengelompokkan dan menyeleksi data yang diperoleh dari penelitian berdasarkan kualitas kebenarannya kemudian menggambarkan dan menyimpulkan hasilnya untuk menjawab permasalahan Penelitian kualitatif prosesnya berlangsung dalam bentuk siklus (Sutopo, 2002: 96)

 Indikataor dalam penelitian adalah kemampuan kinerja kepala sekolah untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun rencana program pembelajaran yang secara sistematis disesuaikan dengan kondisi dan situasi siswa sehingga pelaksanaan pembelajaran dapat terlaksana secara efektif mencapai hasil yang diinginkan secara maksimal .Meningkatkan kompetensi bagaimana dalam melaksanakan proses pembelajaran sesuai sudah sesuai dengan rencana program .atau belum dan meningkatkan kompetensi guru dan pristasi belajar siswa pada semester I di SDN 3 Pelemsengir tahun pelajaran 2017/2018 .

Prosedur Penelitian

 Bentuk penelitian tindakan bersifat koloboratif partisipatorik, melalui langkah-langkah sebagai berikut: perencanaan penelitian,melaksanakan kegiatan: dilakukan menyusun rencana kegiatan sampai tercapainya tujuan. Pada setiap akhir kegiatan setiap siklus dilakukan evaluasi dan refleksi. Tujuannya adalah untuk melihat sejauh mana kegiatan dapat dicapai pada setiap tindakan. Berdasarkan evaluasi dan refleksi kemudian dilakukan penyempurnaan terhadap yang kurang, berguna mengatasi secara keseluruhan dalam pengembangan Kompetensi guru dalam meningkatkan proses pembelajaran dan hasil belajar yang dapat dicapai oleh siswa di SDN 3 Pelemsengir .

 Perencanaan Penelitian yang diharapkan, maka diperlukan perencanaan yang baik. Perencanaan dalam penelitian mengenai supervisi meliputi kesiapan instrumen panelitian yang diperlukan, yang meliputi lembar-lembar administrasi untuk pengembangan kompetensi guru dalam meningkatkan proses pembelajaran.

 Tindakan Penelitian dilaksanakan sesuai dengan langkah yang telah dibuat yaitu mengenai pengembangan kompetensi guru dalam meningkatkan proses pembelajaran dan hasil belajar siswa di SDN 3 Pelemsengir.

Observasi dilakukan untuk melihat pelaksanaan apakah semua rencana yang telah dibuat dengan baik tidak ada penyimpangan- yang dapat memberikan hasil yang kurang maksimal yaitu tentang pengembangan kompetensi guru dalam meningkatkan proses pembelajaran di SDN 3 Pelemsengir.

 Analisis dan refleksi Hasil kegiatan yang telah dilaksanakan dianalisis sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dan tujuan yang dicapai pada penelitian tindakan sekolah

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Kondisi Awal

Guru adalah jabatan profesional yang hanya bisa dilaksanakan oleh seseorang,yang memiliki keahlian tertentu, dalam membina, melatih, mengajar, memberikan penilaian,sebagai panutan, bagi guru, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus memiliki standar kualitas pribadi tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri, dan disiplin. Berkaitan dengan tanggung jawab, guru harus mengetahui serta memahami nilai, norma moral, dan sosial, serta berusaha berperilaku dan berbuat sesuai dengan nilai dan norma tersebut. Guru juga harus bertanggung jawab terhadap segala tindakannya dalam pembelajaran di sekolah, dan dalam kehidupan bermasyarakat. Berkenaan dengan wibawa, guru harus memiliki kelebihan dalam merealisasikan nilai spiritual, emosional, moral, sosial, dan intelektual dalam pribadinya, serta memiliki kelebihan dalam pemahaman ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni sesuai dengan bidang yang yang dikembangkan.

 Dalam pembelajaran mengutamakan kompetensi guru kegiatan yang harus dilaksanakan menyusun perencanaan pembelajaran penguasaan materi yang diajarkan menyusun media pembelajaran menggunakan media,menguasai materi pembelajaran mempersiapkan lembar kerja dan soal tes formatif melaksanakan evaluasi tindak lanjut memperbaikan pengayaan dari 10 macam yang merupakan satu rangkaian dalam pengamatan dan penilaian .

Deskripsi Kegiatan Siklus I

Guru adalah melaksanakan tugas profeional, yang bertanggungjaab , dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru harus memiliki standar kompetnsi dan kualitas pribadi tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri, dan disiplin memiliki kemampuan dan pengetahuan yang luas yang dapat dipraktekkan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan. Melihat hasil pra siklus yang telah dilakukan sebelumnya, maka seterusnya dilakukian siklus lanjutan agar dapat diperoleh hasil yang maksimal. Pada siklus lanjutan nanti agar diperoleh hasil pengembangan kompetensi guru dalam meningkatkan proses pembelajaran di SDN 3 Pelemsengir

 Pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh guru yaitu saling berdiskusi antar guru membicarakan bagaimana kompetensi guru dalam meningkatkan proses pembelajaran Guru diharapkan mampu menjalankan kinerja dalam proses pembelajaran. Komitmen yang tinggi yang dipakai oleh guru yaitu pada tugas mengajar mengembangkan metode menguasai materi disiplin dan profesional dalam mengajar, berkepribadian membimbing siswa belajar,diharapkan guru mampu membenahi kekurangan dan kelemahan dengan mengajak berdiskusi tentang kekurangan yang dhadapi dalam meningkatkan proses pembelajaran di SDN 3 Pelemsengir dilakukan observasi dilaksanakan menyusun perencanaan pembelajaran penguasaan materi yang diajarkan menyusun media pembelajaran menggunakan media, menguasai materi pembelajaran mempersiapkan lembar kerja dan soal tes formatif melaksanakan evaluasi tindak lanjut memperbaikan pengayaan dari 10 macam yang merupakan satu rangkaian dalam pengamatan dan penilaian.

Diskrisi Kegiatan Siklus II

Pada siklus II guru mengevaluasi tentang pengembangan profesionalime dalam meningkatkan proses pembelajaran di SDN 3 Pelemsengir . Pada dasarnya guru harus dapat melakukan instropeksi diri dalam mengelola sekolah baik tentang proses pembelajaran maupun tentang manajemen kepala sekolah. melihat kompetensi guru dalam meningkatkan proses pembelajaran maka dilakukan siklus II Adapun langkah-langkah meliputi tindakan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.

Guru meningkatkan kemampuan menyusun rencana program pembelajaran penguasaan materi yang diajarkan, menyusun media pembelajaran, menerapkan dalam pembelajaran menyediakan alat peraga sesuai dengan materi penguasaan materi dalam melaksanakan pembelajaran,mempersiapkan lembar kerja dan soal tes formatif melaksanakan tindak lanjut memperbaikan pengayaan yang dilaksanakan untuk keberhasilan.

Pembahasan

Pembahasan Kegitan Pra Siklus                                                                                     

Seorang guru yang professional perlu mengembangkan kemampuan untuk merancang mengimplementasikan berbagai strategi pembelajaran yang lebih cocok dengan minat dan bakat serta sesuai dengan taraf perkembangan siswa termasuk dalam memanfaatkan berbagai sumber dan media pembelajaran untuk menjamin efektivitas pembelajaran.,demikian seorang guru memiliki kemampuan khusus, kemampuan yang tidak mungkin dimiliki oleh orang yang bukan guru. Untuk meyakinkan bahwa guru sebagai pekerjaan professional, kalau ditinjau ciri pokok dari pekerjaan membutuhkan keahlian tertentu dari perencanaan,pelaksanaan,observasi,dan refleksi kepala sekolah memberikan penilaian 5 orang guru memperoleh penilaian kreteria baik,3 orang guru memperoleh penilaian kreteria cukup,2 orang guru memperoleh penilaian kurang ,maka kemampuan masih rendah. .

Pemahasan Kegitan Siklus I

 Tingkat kemampuan dan keahlian suatu profesi didasarkan kepada latar belakang pendidikan dialaminya diakui oleh masyarakat, sehingga semakin tinggi keahliannya dengan demikian semakin tinggi pula tingkat penghargaan yang diterimanya. profesi selain dibutuhkan oleh masyarakat juga memiliki dampak tehadap sosial kemasyarakatan, sehingga masyarakat memiliki kepekaan yang sangat tinggi terhadap yang ditimbulkannya dari pekerjaan profesinya melalui perencanaan tindakan, pelaksanaan, observasi terakhir adalah refleksi. memperoleh penilaian katagori baik terjadi banyak perubahan namun belum maksimal,dilakukan seorang guru. dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi kepala sekolah memberikan penilaian 4 orang guru memperoleh penilaian kreteria amat baik,3 orang guru memperoleh penilaian kreteria baik dan,2 orang guru memperoleh penilaian cukup ,maka kemampuan mengalami peningkatan. .

Pemahasan Kegitan Siklus II

Berdasrkan penelitian yang telah dilakukan mulai dari kondisi pra siklus, pra siklus siklus I dan siklus II bahwa dalam peningkatan kualitas pengembangan kompetensi guru dalam meningkatkan proses pembelajaran di SDN 3 Pelemsengir akhirnya dapat meningkat dan mengalami perubahan yang baik, dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa adanya peningkatan pengembangan kompetensi guru dalam meningkatkan proses pembelajaran pada peningkatan penelitian ini dapat membawa kompetensi guru untuk mencapai suatu prestasi yang baik.: keberhasilan pemgembangan kinerja meningkatkan proses pembelajaran dan hasil belajar melalui perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi kepala sekolah memberikan penilaian 6 orang guru memperoleh penilaian kreteria amat baik,dan 4 orang guru memperoleh penilaian kreteria baik kemampuan mengalami peningkatan seperti yang diharapkan . .

 Perbandingan hasil pemantauan dan penilaian data yang diperoleh adalah dari 10 orang guru pada pra siklus dari observasi yang dilaksanakan oleh kepala sekolah memperoleh penilaian kreteria baik 5 orang guru atau 50% nilai rata-rata 67, siklus I hasil observasi dan penilaian kepala sekolah memperoleh penilaian kreteria amat baik 4 orang guru atau 40%,dan 3 orang guru memperleh penilaian kreteria baik atau 30%, nilai rata-rata 79,siklus II semua mencapai ketuntasan nilai rata-rata 93 hasil yang signifikan..

PENUTUP

Kesimpulan

Dari penelitian tindakan sekolah yang dilaksanakan di SDN 3 Pelemsengir tentang kemampuan kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru dapat disimpulkan sebagai berikut:

1.     Dalam penelitian di SDN 3 Pelemsengir meningkatkan kompetensi guru:menyusun rencana program pembelajaran penguasaan materi menyediakan media, menerapkan dalam pembelajaran,penilaian menyediakan alat peraga mempersiapkan lembar kerja dan soal tes formatif tindak lanjut yang belum mencapai keberhasilan

2.     Kepala sekolah melaksanakan penelitian tindakan sekolah untuk mewujudkan dalam meningkatkan kompetensi guru, agar dalam kegiatan pembelajaran berhasil lebih baik dari sebelumnya ,untuk mempersiapkan berbagai macam keperluan sangat menunjang proses belajar mengajar di dalam kelas.

3.     Hasil pemantauan dan penilaian data yang diperoleh dari 10 orang guru pada pra siklus,hasil observasi yang dilaksanakan oleh kepala sekolah memperoleh penilaian kreteria baik 5 orang guru atau 50% nilai rata-rata 67, siklus I hasil observasi dan penilaian kepala sekolah memperoleh penilaian kreteria amat baik 4 orang guru atau 40%,dan 3 orang guru memperleh penilaian kreteria baik atau 30%, nilai rata-rata 79,siklus II semua mencapai ketuntasan nilai rata-rata 93 hasil yang signifikan..

 

Saran

Penelitian tindakan sekolah berhasil apabila guru memahami aspek dan komponen yang ada di dalamnya dilaksanakan dengan baik maka disarankan:

1      Pada penelitian membahas tentang pengembangan kompetensi guru dalam meningkatkan proses belajar mengajar di SDN 3 Pelemsengir dilaksanakan karena dengan adanya kerjasama memahami komponen pembelajaran dan ditindak lanjuti di sekolah

2      Sekolah melaksanakan kegiatan untuk meningkatkan kompetensi guru semua sekolah dasar diharapkan mampu meningkatkan menerapkan metode kemampuan untuk kompetensi professional perilaku disiplin ,tanggungjawab kerja sama dalam melaksanakan tugas di SDN 3 Pelemsengir membangun kerja sama dan motivasi belajar

3      Kemampuan professional guru untuk selalu dikembangkan sesuaai dengan perubahan sehingga pada proses pembelajaran dapat berjalan semaksimal mungkin. guru dapat menjadi panutan bagi siswa, dan memberikan yang dianggap baik untuk siswa di tempat tugas menjadi kewajiban bagi guru dalam sesuai dengantugasnya. ..

DAFTAR PUSTAKA 

Arikunto.S., Suhardjono, Supardi. 2002. Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara-Jakarta

Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Pustaka: Jakarta.

Sutopo,2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. UNS-Surakarta

Sutikno, Sobry M. 2007. Menggagas Pembelajaran Efektif dan Bermakna. Kota Mataram. Penerbit: NTP Press.

Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Moleong L.J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya-Bandung

Mulyasa E. 2006. Menjadi Guru Profesional. Remaja Rosdakarya-Bandung

Mantja, W. 2008. Profesionalisasi Tenaga Kependidikan: Manajemen Pendidikan dan Supervisi Pengajaran. Malang: Elang Mas.

Majid, Abdul, 2006. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Rohiat. 2008. Manajemen Sekolah. Bandung: Refika Aditama.

Yamin, M. 2008. Profesionalisasi Guru & Implementasi KTSP. Gaung Persada Press. Jakarta.

Zamroni. 2007. Meningkatkan Mutu Sekolah. PSAD Muhammadiyah: Jakarta.