KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU MEMBUAT MENGELOLA

DAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN

MELALUI DISKUSI KELOMPOK KECIL

DI SDN 3 KARANGBOYO SEMESTER II KECAMATAN CEPU

KABUPATEN BLORA TAHUN PELAJARAN 2017/2018

 

Sri Yuniarti

SDN 3 Karangboyo Kecamatan Cepu Kabupaten Blora

 

ABSTRAK

Kegiatan penelitian direncanakan untuk dilaksanakan dari bulan Januari 2018 s.d bulan April 2018 tujuan melaksanakan penelitian untuk meningkatkan kemampuan guru dalam membuat, mengelola dan menggunakan media pembelajaran sebelum diberikan pembinaan yang diterapkannya diskusi kelompok kecil masih kurang dibuktikan dari hasil analisa hasil jawaban angket ditntukan skor maksimal 56, skor minimal 14. Selain, penerapan kegiatan diskusi kelompok kecil yang dilakukan kepala sekolah mempunyai pengaruh dampak yang positif terhadap kemampuan guru dalam membuat, mengelola dan menggunakan media pendidikan dan pembelajaran dibuktikan dengan hasil pengamatan kegiatan guru penerapan media dapat berjalan sesuai dengan petunjuk pelaksanaan dan hasil berupa laporan penerapan media dari seluruh guru. Hasil pengamatan keseluruhan yang dilaksanakan dari jumlah 7 orang guru pada pra siklus hasilnya 2 orang guru kreteria kurang,2 orang kreteria cukup,dan 3 orang kreteria baik,pada siklus I penilaian 2 orang kreteria cukup,3 orang kreteria baik,dan 2 orang kreteria amat baik pada siklus II hasil penilaian 4 orang kreteria baik dan 3 orang kreteria amat baik hasil yang diperoleh mengalami peningkatan penelitian terlaksana efektif.

 Kata kunci: Meningkatkan kemampuan guru membuat mengelola dan menggunakan media pembelajaran melalui diskusi kelompok

 

PENDAHULUAN

 Latar Belakang Masalah

 Menurut paradigma behavioristik, belajar merupakan transmisi pengetahuan dari expert ke novice. Berdasarkan konsep peran guru menyediakan dan menuangkan informasi kepada siswa. guru mempersepsi diri berhasil dalam pekerjaannnya apabila dia dapat menuangkan pengetahuan ke otak siswa dipersepsi berhasil apabila mereka tunduk menerima yang diberikan guru kepada mereka. Praktek pendidikan yang berorientasi pada persepsi semacam itu adalah bersifat indoktrinasi, sehingga akan berdampak pada penjinakan kognitif para siswa, menghalangi perkembangan kreativitas siswa, dan memenggal peluang siswa untuk mencapai higher order thinking.

Konsep belajar didekati menurut pendapat paradigma konstruktivisme. Menurut paham konstruktivistik, belajar merupakan hasil konstruksi sendiri (pebelajar) sebagai interaksinya terhadap lingkungan belajar Pengkonstruksian pemahaman dalam event belajar dapat melalui proses asimilasi atau akomodasi. Secara hakiki, asimilasi dan akomodasi terjadi sebagai usaha pebelajar untuk menyempurnakan atau mengubah pengetahuan yang telah ada di benaknya (Heinich, et.al., 2002).

Pengetahuan yang telah dimiliki siswa sebagai hasil sering pula diistilahkan sebagai pra konsepsi. Proses asimilasi terjadi apabila terdapat kesesuaian antara pengalaman baru dengan prakonsepsi yang dimiliki pebelajar. Sedangkan proses akomodasi adalah suatu proses adaptasi, evolusi, atau perubahan yang terjadi sebagai akibat pengalaman baru pebelajar yang tidak sesuai dengan prakonsepsinya. Tinjauan filosofis, psikologi kognitif, psikologsosial, dan teori sains sepakat menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan (Dole & Sinatra, 1998).

Siswa sendiri yang melakukan perubahan tentang pengetahuannya. Peran guru dalam pembelajaran adalah sebagai fasilitator, mediator, dan pembimbing. Jadi guru hanya dapat membantu proses perubahan pengetahuan di otak siswa melalui perannya menyiapkan scaffolding dan guiding, sehingga siswa dapat mencapai tingkatan pemahaman yang lebih sempurna dibandingkan dengan pengetahuan sebelumnya. Guru menyiapkan tanggga yang efektif, tetapi siswa sendiri yang memanjat melalui tangga tersebut untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam.

Berdasarkan paradigma konstruktivisme tentang belajar, maka prinsip mediated instruction menempati posisi cukup strategis dalam rangka mewujudkan event belajar secara optimal. Event belajar yang optimal merupakan salah satu indikator.untuk mewujudkan hasil belajar peserta didik yang optimal. Hasil belajar yang optimal juga merupakan salah satu cerminan hasil pendidikan yang berkualitas. Pendidikan yang berkualitas memerlukan sumber daya guru yang mampu dan siap berperan secara profesional dalam lingkungan sekolah dan masyarakat (Heinich et.al., 2002; Ibrahim,1997; Ibrahim et.al., 2001).

 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang maka disusun rumusan masalah dalam penelitian sebagai berikut:

1.     Bagaimanakah pengetahuan guru SD Negeri 3 Karangboyo Kecamatan Cepu Kabupaten Blora tentang membuat dan menggunakan media pembelajaran sebelum diadakan Forum Diskusi kelompok Kecil ?

2.     Bagaimanakah kemampuan guru SD Negeri 3 Karangboyo Kecamatan Cepu Kabupaten Blora tentang membuat dan menggunakan media pembelajaran setelah diadakan Forum Diskusi kelompok Kecil ?

3.     Apakah ada peningkatan pengetahuan dan kemampuan guru SD Negeri 3 Karangboyo Kecamatan Cepu Kabupaten Blora tentang membuat dan menggunakan media pembelajaran sesudah diadakan Forum Diskusi kelompok Kecil ?

 Tujuan Penelitian

 Kepala sekolah melaksanakan kegiatan penelitian mempunyai tujuan yang ingin diwujudkan sebagai berikut:

1.     Untuk mengetahui sejauh mana tingkat efektivitas guru SD Negeri 3 Karangboyo Kecamatan Cepu dalam membuat dan menggunakan media pembelajaran

2.     Untuk mengetahui sejauh mana peningkatan Kemampuan guru SD Negeri Karangboyo Kecamatan Cepu dalam membuat dan menggunakan media pembelajaran

3.     Guna mengetahui kemampuan guru menggunakan media dalam kegiatan pembelajaran di SD Negeri 3 Karangboyo

4.     Untuk mengetahui kemampuan guru dalam memanfaatkan dan media pembelajaran.

5.     Untuk meningkatkan motivasi guru dalam menyusun media pembelajaran yang berguna pengembangan ilmu di SD Negeri 3 Karangboyo

 Manfaat Penelitian

 Penelitian dilaksanakan yang diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pihak terkait di antaranya:

1.     Menambah pengetahuan dan wawasan guru SDN 3 Karangboyo tentang metode peningkatkan profesionalisme

2.     Sumbangan pemikiran kepada pengawaslain dalam meningkatkan kemampuan guru membuat dan menggunakan media pembelajaran.

3.     Mengembangkan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan guru di sekolah.

4    Penelitian dilaksanakan kepala sekolah meningkatkan kemampuan guru SD Negeri 3 Karangboyo Kecamatan Cepu Kabupaten Blora.

5      Penelitian dilaksanakan meningkatkan kinerja guru dalam mencapai hasil belajar siswa secara maksimal.

 KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

 Kajian Teori

 Guru sebagai pendidik profesional yang melaksanakan tugas utama untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,dan menilai, siswa pada pendidikan anak usia dini melalui jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.sebagai guru profesional, bukan saja dituntut melaksanakan tugasnya secara professional tetapi juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan profesional.Nana Syaodih Sukmadinata (2007) menjelaskan bahwa dalam melaksanakan tugas guru dituntut untuk memiliki kematangan dan kedewasaan pribadi,serta kesehatan jasmani dan rohani sehingga dapat melaksanakan tugasnya.

 Ki Hajar Dewantara telah menggariskan pentingnya peranan guru dalam proses pembelajaran dengan ungkapan: Ing ngarsa sung tulada berarti guru sebagai panutan sebagai contoh terhadap siswa dan masyarakat di lingkungan di depan memberikan teladan. Ing madya mangan karsa berarti ditengah menciptakan peluang untuk berprakarsa. pembelajaran yang dilaksanakan dapat berguna bagi siswa untuk masa yang akan datang Tut wuru handayani artinya dari belakang memberikan dorongan, arahan,motivasi agar dapat berkembang sesuai dengan bakat kemampuan pada setiap individu..

 Pengembangan profesional guru menjadi yang menjadi perhatian secara global,karena guru memiliki tugas dan peran bukan hanya memberikan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi,melainkan juga membentuk sikap dan jiwa yang mampu bertahan dalam era hiperkompetisi..guru sebagai salah satu komponen dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan siswa, memiliki peranan penting dalam menentukan proses pembelajaran.,oleh karena itu seorang guru dituntut menguasai ilmu sesuai tugas,mengembangkan kemampuan dan memiliki keterampilan yang berkaitan dengan proses pembelajaran kemampuan menguasai bahan ajar. kemampuan dalam mengelola kelas. kemampuan dalam menggunakan metode,media dan sumber belajar. kemampuan untuk melakukan penilaian baik proses maupun hasil.

 Sebagaimana yang dikutip oleh Dedi Supriadi (1998) dalam Jurnal manajemen pendidikan memaparkan bahwa untuk menjadi profesional seorang guru dituntut memiliki mempunyai komitmen pada siswa dan proses belajarnya. menguasai secara mendalam materi pelajaran yag diajarkannya serta cara membelajarkannya kepada para siswa. bertanggung jawab memantau hasil belajar melalui berbagai teknik evaluasi,mulai cara pengamatan dalam perilaku sampai tes hasil belajar. mampu berpikir sistematis tentang apa yang dilakukannya dari pengalamannya. seyogyanya merupakan bagian dari belajar dalam profesinya. Disamping memiliki kemampuan memberikan motivasi.agar siswa senang berada dalam lingkungan belajar,sehingga terbangun kondisi psikis kemampuan diri yang membawa kepuasan belajar dan mengacu pada percaya diri untuk menjadi mandiri dan bertanggung jawab dalam mengambil keputusan sendiri (Conny Semiawan,2002 ).

Menurut Muhibbin Syah (2004) ada sepuluh kemampuan dasar yang harus dimiliki guru dalam upaya peningkatan keberhasilan pembelajaran, menguasai bahan yang meliputi bahan bidang studi dalam kurikulum sekolah menguasai bahan pendalaman/aplikasi bidang studi. mengelola program belajar mengajar merumuskan tujuan instruksional mengenal dan dapat menggunakan metode mengajar memilih menyusun prosedur instruksional yang tepat melaksanakan program belajar mengajar mengeal kemampuan siswa merencanakan dan melaksanakan remedial. mengelola kelas,meliputi: mengatur tata ruang kelas menciptakan iklim belajar mengajar yang serasi. menggunakan media atau sumber belajar,memilih dan menggunakan media membuat alat bantu pelajaran sederhana mengelola proses belajar mengajar mengembangkat laboratorium menggunakan perpustakaan. menggunakan micro teaching unit dalam program pengalaman lapangan. menguasai landasan kependidikan. mengelola interaksi belajar mengajar. menilai siswa fungsi pelayanan bimbingan penyuluhan, melaksanakan program bimbingan dan menyiapkan administrasi sekolah: memahami prinsip dan hasil pendidikan

 Penelitian Yang Relevan

 Pengembangan profesional guru yang menjadi perhatian secara global, karena memiliki tugas dan peran bukan hanya memberikan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi,melainkan juga membentuk sikap dankepribadian yang mampu bertahan dalam era berkompetisi.. sebagai salah satu komponen dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan siswa, memiliki peranan penting dalam menentukan keberhasilan melalui proses pembelajaran.,oleh karena dituntut menguasai ilmu sesuai tugas,mengembangkan kemampuan dan memiliki keterampilan berkaitan dengan melaksanakan proses pembelajaran kemampuan menguasai materi. kemampuan mengelola kelas. kemampuan dalam menerapkan metode,media dan sumber belajar. kemampuan untuk melakukan penilaian baik proses maupun hasil.sesuai keinginan.Menyusun membuat menggunakan media pembelajaran hasil yang diperoleh maksimal.

 

Kerangka Berfikir

Dalam penelitian untuk menyusun membuat menggunakan media yang dilaksanakan guru di SDN 3 Karangboyo disusun kerangka berfikir sebagai berikut:

1.     Kepala sekolah belum melaksanakan pembinaan kepada guru dalam membuat, menyusun dan menggunakan media dalam pembelajaran masih rendah

2.     Kepala sekolah melaksanakan pembinaan kepada guru dalam membuat, menyusun dan menggunakan media dalam pembelajaran meningkatkan hasil pembelajaran.

3.     Kepala sekolah melaksanakan pembinaan kepada guru dalam membuat, menyusun dan menggunakan media pembelajaran secara efektif,efesien meningkatkan kompetensi pembelajaran.

Hipotesis Tindakan

 Penelitian menyusun hipotesis tindakan sebagai berikut

1.      Diduga kepala sekolah melaksanakan pembinaan kepada guru dalam membuat, menyusun dan menggunakan media dalam pembelajaran meningkatkan hasil pembelajaran.

2.      Diduga kepala sekolah melaksanakan pembinaan kepada guru dalam membuat, menyusun dan menggunakan media pembelajaran secara efektif,efesien meningkatkan kompetensi pembelajaran.

3.      Diduga kepala sekolah melaksanakan pembinaan kepada guru dalam membuat, menyusun dan menggunakan media pembelajaran sangat berpengaruh terhadap keberhasilan melaksanakan tugas.

 METODOLOGI PENELITIAN

 Setting Penelitian

 Kapala sekolah melaksanakan kegiatan penelitian yang berguna untuk meningkat-kan kemampuan guru menyusun, membuat, menggunakan.media pembebelajaran. Penelitian menentukan tempat di SD Negeri 3 Karangboyo Kecamatan Cepu karena kepala sekoalh bertugas di sekolah tersebut,sehingga memudahkan memperoleh data yang dibutuhkan, penelitian dilaksanakan dari bulan Januari 2018 s.d bulan April 2018

 Subyek Penelitian

 Yang dijadikan subyek dalam penelitian adalah semua guru di SDN 3 Karangboyo yang berjumlah 7 orang guru untuk menikatkan kompetensi guru dalam menyusun, mengelola, menggunakan media dalam pembelajaran.

 Sumber Data Penelitian

 Penelitian tindakan sekolah merupakan penelitian kualitatif sehingga sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah berupa kata-kata dan hasil tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen,foto kegiatan, dan lain-lain, seperti yang disampaikan oleh Moleong (2007: 157-163). Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian tindakan sekolah adalah kata-kata dan tindakan maupun dokumen yang dapat menjawab rumusan masalah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian terdiri dari:Angket Lembar observasi penerapan media Lembar observasi diskusi kelompok kecil Lembar observasi pengelolaan pembelajaran

Teknik pengumpulan data

Fraenkel and Wallen (2000:115) menyatakan bahwa data adalah informasi yang didapat dari subjek penelitian, data tersebut dapat berupa angka dan gambaran kenyataan yang ada di lapangan (Arikunto, 2002:96). Metode pengumpulan data tersebut dibahas secara detail sebagai berikut:

 Metode Angket Pengertianya seperti yang dikemukakan oleh Prof. H.M Sugiyono adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Angket merupakan daftar pertanyaan tertulis diisi dengan keadaan yang sebenarnya. Teknik pengumpulan data angket ini dipergunkan untuk memperoleh data yaitu tentang kemampuan guru dalam melaksanakan diskusi Responden dalam angket ini adalah guru, yang dimungkinkan mengetahui kemampuan dalam melaksanakan diskusi tentang media. Adapun jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dipandang dari cara menjawab, maka memakai kuesioner tertutup karena peneliti sudah menyediakan jawaban. Dipandang dari cara menjawab, maka memakai kuesioner langsung karena responden menjawab tentang dirinya, bukan orang lain, dan angket yang digunakan angket tiap pilihan

 Observasi pencatatan sistematis dan pengamatan terhadap sebuah fenomena tertentu. Menurut Hadi (2002:136), observasi adalah pengambilan data melalui pengamatan langsung dalam penelitian. Dalam penelitian ini, observasi dilaksanakan di tiap siklus untuk memperoleh data partisipasi gurudalam berdiskusi.

 Dokumentasi adalah catatan tertulis yang berisi pernyataan tertulis yang disusun seseorang berdasarkan atas serangkaian kegiatan. Arikunto (2002:206) menyatakan bahwa dokumentasi digunakan untuk memperoleh data yang berupa catatan, transkrip, buku, koran, majalah, foto dll. Dalam penelitan ini dokumen yang diambil adalah foto kegiatan guru di kelas baik dalam pelaksanaan penelitian tindakan maupun pada saat pelaksanaan forum diskusi kelompok kecil.

 Teknik Analisa data

 Untuk mengolah data yang akurat, memerlukan strategi mengumpulkan dan analisa data yang tepat. Hal tersebut dilakukan sehubungan dengan kemampuan peneliti untuk mengolah data yang ada dan jenis data yang dapat diperoleh. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan adalah secara statistik. Adapun rumus statistik ntuk analisis angket digunakan rumus statistik rata rata

 Lembar observasi pengolahan data Untuk menghitung lembar observasi digunakan rumus sebagai berikut:

 

 Dimana: P1 = pengamat 1 dan P2 = pengamat 2

 Lembar observasi

 

Untuk menghitung lembar observasi kegiatan digunakan rumus sebagai berikut:

 dengan

 dimana: % = Persentase pengamatan

  = Rata-rata            

 = Jumlah rata-rata

 P1 = Pengamat 1

 P2 = Pengamat 2

Validasi Data

 Dalam penelitian tindakan sekolah, peneliti menggunakan teknik trianggulasi untuk menguji keabsahan data. Menurut Sutopo (2002: 78), ada empat macam teknik trianggulasi, yaitu trianggulasi data (data triangualtion), trianggulasi peneliti (investigator triangulation), trianggulasi metodologis (methodological triangulation), dan trianggulasi secara teoritis (theoritical angulation).

Dalam penelitian tindakan sekolah, peneliti menguji keabsahan data dengan menggunakan teknik Trianggulasi Metode. Teknik Trianggulasi Metode ini dipergunakan dengan membandingkan data yang diperoleh dari metode yang berbedasehingga lebih valid. Dalam penelitian tindakan sekolah, peneliti membandingkan data yang diperoleh melalui kegiatan observasi dan wawancara kesesuaiannya.

 Analisis Data

Analisa data yang digunakan dalam penelitian adalah teknik analisis deskriptif meliputi:Analisis deskriptif menyusun,menggunakan mengelola media dalam pembelajaran,dengan cara membandingkan hasil pengamatan dan penilaian kinerja guru pada siklus I dengan siklus II dan membandingkan hasil penilaian kinerja, menggunakan indikator pada siklus I dan siklus II.Analisis deskriptif kualitatif hasil obervasi membandingkan hasil obervasi dan refleksi pada siklus I dan siklus II.

 Indikator Kinerja

 Dalam kegiatan penelitian peneliti menentukan sejumlah indikator yang digunakan untuk mengukur pengaruh dari tindakan yang dilakukan dan tingkat keberhasilan dari tindakan yang dilakukan tersebut. Indikator kinerja dalam penetitan ini dianggap berhasil apabila: guru dapat menyelenggarakan kegiatan pembelajaran matematika secara aktif dan efektif. menggunakan media dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Untuk mengukur hasil kegiatan guru dalam membuat,mengelola,menggunakan media, kegiatan belajar mengajar dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kategori predikat sebutan kata-kata dan nilai rata-rata yang diperoleh dari tes.

 Prosedur Penelitian

 Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan sekolah, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart (dalam Sugiarti, 1997: 6), yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan),danreflection (refleksi). Langkah pada siklus,dilanjutkan berikutnya melalui perncanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan yang diperoleh dari hasil observasi sebelumnya tentang kemampuan guru dalam dalam membuat,mengelola dan menggunakan dalam pembelajaran.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Diskripsi Kegiatan Pra Siklus

 Kepala sekolah sebagai manajerial melaksanakan program yang harus diwujudkan untuk dapat tercapai tujuan pembelajaran perlunya merencanakan berbagai kegiatan tentang guru dalam mengajar menggunakan media perlunya,mengadakan pertemuan untuk membentuk kelompok kecil dalam menyusun, menyediakan,menggunakan media,agar dapat tercapai pembelajaran secara maksimal,ketika melaksanakan kegiatan observasi dalam kelas guru belum menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan kepada siswa, sebenarnya mempunyai pengaruh terhadap minat,dan hasil belajar,karena kurang mengena pada sasaran yang sudah direncanakan,waktu yang tersedia tidak dapat mencapai hasil belajar secara maksimal.

Daftar Distribusi Nilai Pra Siklus

No

Hasil angka

Hasil huruf

Arti lambang

Jumlah guru

Persen

1.

86-100

A

Sangat Baik

 0

0%

2.

70-85

B

Baik

 3

42%

3.

61-69

C

Cukup

 2

29%

4.

51-60

D

Kurang

2

29%

5.

≤ 50

E

Sangat Kurang

0

0%

 Jumlah

7

100%

 

 Berdasarkan data hasil pengamatan kegiatan pendahuluan penilai satu dan dua mendapatkan kriteria cukup kegiatan inti tiga aspek memperoleh penilaian kreteria baik dan dua aspek memperoleh penilaian kreteria cukup.akhir kegiatan penutup, aspek membimbing siswa menyusun rangkuman kreteria baik dan aspek memberikan evaluasi memperoleh penilaian kreteria baik, pengelolaan waktu diberikan penilaian kreteria cukup,.kemampuan dalam kegian antosias siswa diberikan penilaian cukup,dan antosias guru diberikan penilaiaan baik Penilaian guru aktivitas dari delapan aspek yang ditentukan dalam pengamatan untuk aspek rencana penyusunan media,pemahaman materi yang disajikan, pemilihan alat media pembelajaran,kemampuan menggunakan media memperoleh penilaian kreteria cukup dan empat aspek yang lainnya, pemilihan standart kompetensi penentuan tujuan pembelajaran, pengelolaan pembelajaran pengusaan materi hasil pengamatan yang dilaksanakan kepala sekolah diberikan penilaian 7 orang guru

 Diskripsi Kegiatan Siklus I

 Sesuai dengan rencana yang sudah ditentukan peneliti membimbing guru melakukan diskusi kelompok kecil, membahas langkah dan tindakan dalam membuat, mengelola dan menggunakan media pendidikan dan pembelajaran, pada tahap perbaikan mempersiapkan media yang terdiri dari pedoman pelaksanaan penelitian tindakan sedangkan guru mempersiapkan media pembelajaran yang mendukung pelaksanaan diskusi kelompok kecil. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi pengolahan data pelaksanaan penelitian tindakan, dan lembar observasi aktivitas kegiatan guru.

 Dalam melaksanakan penelitian kepala sekolah melakukan observasi lanjutan melalui pembinaan guru untuk mengetahui kemampuan ketika diskusi kelompok kecil tentang kegiatan menyusun, menggunakan media pembelajaran hasilnya masih supaya terjadi peningkatan ketika kegiatan kepala sekolah melakukan tindakan menggunakan lembar observasi yang sudah dipersiapkan dalam penelitian teknik penilaian yang digunakan adalah secara statistik. Adapun rumus statistik sebagai berikut:untuk analisis digunakan rumus statistik rata rata untuk lembar observasi

Daftar Distribusi Nilai Siklus I

No

Hasil angka

Hasil huruf

Arti lambang

Jumlah guru

Persen

1.

86-100

A

Sangat Baik

 2

29%

2.

70-85

B

Baik

 3

42%

3.

61-69

C

Cukup

 2

29%

4.

51-60

D

Kurang

0

0%

5.

≤ 50

E

Sangat Kurang

0

0%

 Jumlah

7

100%

 

 Penilaian guru delapan aspek yang ditentukan pengamatan untuk rencana penyusunan media, pemahaman materi yang disajikan, pemilihan media pembelajaran, kemampuan menggunakan media penilaian kreteria cukup dan empat aspek yang lainnya, pemilihan standart kompetensi penentuan tujuan pembelajaran, pengelolaan pembelajaran pengusaan materi Berdasarkan hasil pengamatan yang dilaksanakan kepala sekolah memberikan penilaian dari 7 orang guru

 Diskripsi Kegiatan Siklus II

 Pada tahap perbaikan yang dilaksanakan peneliti memberikan informasi kepada guru untuk melakukan diskusi kelompok kecil, membahas langkah dan tindakan dalam menyusun membuat, mengelola dan menggunakan media pembelajaran, pada tahapan mempersiapkan media yang terdiri dari pedoman pelaksanaan penerapan media sedangkan guru mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pelajaran dan alat-alat pembelajaran sebagai mendukung. kepala sekolah perlu dipersiapkan lembar observasi pengolahan pelaksanaan penerapan media, dan lembar observasi aktivitas guru dan siswa.

 Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk dilaksanakan pada proses menyusun menggunakan media mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan revisi pada sehingga kesalahan atau kekurangan tidak terulang lagi kegiatan akhir sesuai jadwal yang ditentukan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan penerapan media. Melaksanakan diskusi menyusun,menggunakan,cara mengelola dengan baik

 

 

Daftar Nilai Siklus II

No

Hasil angka

Hasil huruf

Arti lambang

Jumlah guru

Persen

1.

86-100

A

Sangat Baik

 3

42%

2.

70-85

B

Baik

 4

58%

3.

61-69

C

Cukup

 0

0%

4.

51-60

D

Kurang

0

0%

5.

≤ 50

E

Sangat Kurang

0

0%

 Jumlah

7

100%

 

 Penilaian guru delapan aspek yang ditentukan pengamatan untuk rencana penyusunan media, pemahaman materi yang disajikan, pemilihan media pembelajaran, kemampuan menggunakan media penilaian kreteria baik dan empat aspek yang lainnya, pemilihan standart kompetensi penentuan pembelajaran,pengelolaan pembelajaran pengusaan materi Berdasarkan hasil pengamatan dilaksanakan kepala sekolah memberikan penilaian 7 orang guru

 Pembahasan Kegiatan Pra Siklus

 Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran berdasarkan analisa data, diperoleh dalam diskusi masih rendah kemampuan dalam penguasaan materi pada setiap kegiatan. analisis data, diperoleh aktivitas dalam proses pembelajaran pelaksanaan belum penerapan media bekerja menggunakan alat / media, mendengarkan / memperhatikan penjelasan kepala sekolah, dan diskusi antar guru. Jadi dapat dikatakan aktivitas dapat dikategorikan cukup sehingga kepala sekolah perlunya memberikan pembinaan melalui kegiatan kelompok kecil menyusun,membuat menggunakan media pembelajaran.

 Pembahasan Kegiatan Siklus I

 Kegiatan yang dilaksanakan mengalami peningkatan karena hasil kepala sekolah memberikan pembinaan. Analisa data, diperoleh aktivitas guru dalam proses diskusi kelompok kecil mengalami peningkatan. ditunjukkan dengan peningkatan kemampuan penguasaan materi peningkatan karena kinerja.analisis data, aktivitas dalam proses pembelajaran dengan penerapan media bekerja dengan menggunakan alat / media, mendengarkan / memperhatikan penjelasan, dan diskusi antar guru. Jadi dapat aktivitas dikategorikan baik.

 Pembahasan Kegiatan Siklus II

 Permbinaan kepala sekolah melalui kegiatan kelompok kecil, Analisa data,yang diperoleh aktivitas dalam proses diskusi dalam setiap kegiatan mengalami peningkatan. ditunjukkan dengan peningkatan penguasaan materi. analisis data, diperoleh aktivitas proses pembelajaran dengan pelaksanaan penerapan media bekerja dengan menggunakan alat / media, mendengarkan / memperhatikan penjelasan dan diskusi antar guru. Jadi dikatakan aktivitas semua aspek yang disampaikan kepala sekolah sudah dilaksanakan dengan baik sehingga penilaian katagori baik dan sangat baik..

 

 

 

PENUTUP

Simpulan

 Dari hasil kegiatan penelitian dan pembahasan yang dijabarkan pada laporan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

 1 Guru sebelum melaksanakan pembelajaran menentukan penyusunan program pembelajaran secara sistimatis yang dilengkapi dengan media, metode yang sesuai dengan karakteristik materi,sehingga pembelajaran dapat terlaksana secara efektif dan efesien mencapai hasil maksimal sesuai denan program yang disusun sebelumnya.

 2   Selain, penerapan kegiatan diskusi kelompok kecil yang dilakukan oleh kepala sekolah mempunyai pengaruh dampak yang positif terhadap kemampuan guru dalam membuat, mengelola dan menggunakan media pendidikan dan pembelajaran dibuktikan dengan hasil pengamatan kegiatan guru penerapan media dapat berjalan sesuai dengan petunjuk pelaksanaan dan hasil berupa laporan penerapan media dari seluruh guru.

 3   Hasil Pengamatan keseluruhan yang dilaksanakan jumlah 7 orang guru pada pra siklus hasilnya 2 orang guru kreteria kurang,2 orang kreteria cukup,dan 3 orang kreteria baik,siklus pada I penilaian 2 orang kreteria cukup,3 orang kreteria baik,dan 2 orang kreteria amat baik pada siklus II penilaian 4 orang kreteriaa baik dan 3 orang kreteria amat baik hasil yang diperoleh mengalami peningkatan.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan, maka disampaikan saran sebagai berikut:

1.     Guru perlu mematangkan persiapan dalam membuat dan menggunakan media pembelajaran baik kegiatan di dalam kelas mapun di luar media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran sesuai dengan materi yang akan disajikan kepda siswa.

2.     Guna peningkatan mutu penerapan media utamanya di SD Negeri 3 Karangboyo Kecamatan Cepu Kabupaten Blora, perlu adanya kegiatan berkelanjutan yang mengarah pada peningkatan penguasaan guru terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran

3.     Dengan dilaksanakan penelitian tindakan sekolah, diharapkan mampu membantu guru dalam membuat dan menggunakan media pendidikan dan pembelajaran berguna meningkatkan kinerja guru dan motivasi siswa belajar lebih aktif mencapai hasil maksimal sesuai waktu yang ditentukan.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineksa Cipta

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S, Suhardjono dan Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Masykur, Moch. 2007. Mathematical Intellegence: Cara Cerdas Melatih Otak Dan Menanggulangi Kesulitan Belajar. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Moleong. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Margono, S. 1996. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineksa Cipta.                   

Nur, Muhammad. 1996. Pembelajaran Kerjasama. Surabaya. Universitas Negeri Surabaya.

Nurhadi. 2004. Kurikulum 2004 (Pertanyaan dan Jawaban). Jakarta: PT. Gramedia Widiasana Indonesia.

Sudjana, N dan Ibrahim. 1989. Penelitian dan Penilaian Pendidian. Bandung: Sinar Baru.

Slameto. 1992. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Soetomo. 1993. Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya Usaha Nasional

Sutopo. 1996. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Sebelas Maret University Press.

Suharta, I.G.P. 2002. Pemecahan Masalah, Penalaran dan Komunikasi dalam KBK. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional, Universitas Negeri Malang, Malang, 12 Oktober.