MELALUI SUPERVISI AKADEMIK LEWAT PEMBERDAYAAN KKG UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENGEMBANGKAN MENULIS SILABUS BAGI GURU DABIN 11

KEC. JIKEN PADA SEMESTER GENAP TAHUN 2015

Suryaningsih

Pengawas TK/SD Kecamatan Jiken

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan minat dan kemampuan mengembangkan menulis silabus bagi guru dabin 11 Kecamatan Jiken pada semester genap tahun 2015 melalui supervisi akademik lewat pemberdayaan Kelompok kerja guru. Waktu penelitian dilakukan selama enam bulan yaitu pada semester genap tahun 2015 , tempat dilaksanakan penelitian mengambil lokasi sesuai tempat tugas peneliti yaitu di wilayah dabin 11 Kecamatan Jiken Kabupaten Blora. Subyek penelitian ini adalah seluruh guru wilayah dabin 11 Kecamatan Jiken Kabupaten Blora pada semester genap tahun 2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan sekolah. Banyaknya tindakan yang dilakukan sebanyak dua kali dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahapan siklus yaitu: membuat perencanaan tindakan, melakukan tindakan sesuai yang direncanakan, melakukan pengamatan terhadap tindakan yang dilakukan dan merefleksi hasil pengamatan yang dilakukan. Dari hipotesis secara teoritik dapat meningkat hasil kerjanya karena didukung pengawas dalam menumbuhkan minat menulis silabus. Melalui empiric bahwa pengawas melaksanakan tugasnya telah mensupervisi akademik sehingga dapat meningkatkan minat dari rendah ke tinggi dan kemampuan mengembangkan menulis silabus bagi guru wilayah dabin 11 Kecamatan Jiken pada semester genap tahun 2015 dari kemampuan rata-ratanya 62 menjadi 75.

Kata kunci: Supervisi akademik. Minat dan kemampuan menulis silabus.


PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada kondisi awal sebelum peneliti-an dilakukan, minat dan kemampuan mengembangkan menulis silabus bagi guru dabin 11 kecamatan Jiken pada semester 2 tahun 2015 masih rendah.Terbukti bahwa ternyata dari 8 guru SD itu banyak yang meniru buatan Dep Dik Nas , guru-guru tidak mempunyai rasa pecaya diri karena minatnya rendah dan menulis SK,KD seharusnya ditulis lengkap.

Pada kondisi awal peneliti yaitu bahwa pengawas atau peneliti belum melakukan supervise akademik ,tetapi pengawas atau peneliti dalam melakukan kegiatan supervise masih menggunakan supervise umum yaitu campur-campur isinya diantaranya supervise tentang keber-sihan, ketertiban, kewajiban, pengawasan.

Ketertiban harus diusahakan oleh guru supaya di dalam kelas terdapat ketertiban. Keadaan di dalam kelas dikatakan tertib, jika: segala-galanya terjadi pada waktunya, segala-galanya terjadi pada tempatnya, segala-galanya terjadi menurut aturan yang tertentu.Guru datang ke sekolah pada waktunya, murid masuk kelas pada waktunya, guru masuk kelas pada waktunya, murid-murid masuk pada waktunya, keluar pada waktunya,Dan menurut cara yang tertentu atas komando guru, ia berdiri di pintu untuk mengawasi, supaya murid-murid masuk dan keluar teratur, tidak ada yang mengganggu ka-wan dengan menolak, menyiku, dsb.

Jika guru selalu tertib di dalam segala hal, dapatlah diharapkan bahwa ketertiban akan dimiiliki pula oleh murid-muridnya.

Kondisi akhir guru tentang minat dan kemampuan mengembangkan menulis silabus meningkat sebab guru-guru dabin 11 tersebut sudah mendapatkan supervise akademik.

Tujuan pendidikan merupakan gambaran kondisi akhir atau nilai-nilai yang ingin dicapai dari suatu proses pendidikan. Setiap tujuan pendidikan memiliki dua fungsi, yaitu (1) menggambarkan tentang kondisi akhir yang ingin dicapai, dan (2) memberikan arah dan cara bagi semua usaha atau proses yang dilakukan.Tujuan pendidikan SD sebagaimana halnya dengan tujuan satuan lembaga pendidikan lainnya, harus selalu mengacu pada tujuan pendidikannasional dan tujuan pendidikan dasar serta memperhatikan tahap dan karakteristik perkembangan siswa, kesesuaiannya dengan lingkungannya dan kebutuhan pembangunan daerah, arah pembangunan nasional, serta memperhati-kan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan kehidupan umat manusia secara global.

Minat dan kemempuan mengem-bangkan menulis silabus bagi guru dabin 11 Kecamatan Jiken Semester Genap tahun 2015 sebelum mengadakan supervise akademik masih rendah. Nilai yang dicapai hanya 2,0. Sebelum penelitian , peneliti dalam melaksanakan supervise akademik secara kelompok besar , akibatnya guru-guru dalam penulisan silabus masih kurang optimal.

Harapan yang dituju setelah pene-litian ini adalah meningkatnya minat dan kemampuan mengembangkan menulis silabus bagi guru dabin 11 Kecamatan Jiken Kabupaten Blora pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015 melalui pembinaan akademik lewat pemberdayaan kelompok kerja guru.

Antara kondisi awal dan kondisi akhir ada kesenjangan yaitu untuk guru dalam kondisi awal kenyataannya minat dan kemampuan mengembangkan menulis silabus masih rendah.Harapannya minat dan kemampuan mengembangkan menulis silabus meningkat. Dalam kondisi akhir minat dan kemampuan mengembangkan menulis silabus meningkat karena sudah mendapat supervise akademik. Untuk peneliti kenyataannya dalam kondisi awal belum mngadakan supervise akademik. Untuk peneliti kenyataannya dalam kondisi awal belum mengadakan supervise akademik. Tetapi dalam kondisi akhir peneliti sudah mengadakan supervise akademik lewat pemberdayaan KKG. Setelah peneliti mengadakan supervise akademik maka guru-guru wilayah dabin 11 dalam minat dan kemampuan mengembangkan menulis silabus meningkat.

Pelaksanaan supervise akademik lewat pemberdayaan KKG diharapkan da-pat meningkatkan minat dan kemampuan mengembangkan menulis silabus bagi guru se dabin 11 kecamatan Jiken kabupaten Blora pada semester genap tahun pelajaran 2015. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka peneliti memandang perlu untuk melakukan penelitian dengan meng-gunakan Supervisi Akademik sebanyak dua tindakan dalam dua siklus. Tindakan pertama memberikan supervise akademik secara kelompok dan tindakan pada siklus kedua memberikan supervise akademik secara individu.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas permasalah yang diidentifikasi sebagai beri-kut:

1. Mengapa minat menulis silabus guru dabin 11 masih rendah?

2. Mengapa kemampuan mengembang-kan menulis silabus guru dabin 11 masih rendah?

3. Mengapa minat dan kemampuan mengembangkan menulis silabus guru masih rendah?

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identivikasi dan pembatasan masalah seba-gai berikut: Apakah melalui supervise akademik lewat pemberdayaan Kelokpok Kerja Guru dapat meningkatkan minat dan kemampuan megembangkan menulis silabus bagi guru se dabin 11 Kecamatan Jiken Kabupaten Blora pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015?

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan minat dan kemampuan mengembangkan menulis silabus bagi guru se dabin 11 Kecamatan Jiken Kabupaten Blora pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015 melalui supervise akademik lewat pemberdayaan Kelompok Kerja Guru.

KAJIAN TEORI

Hakekat Supervisi

Supervisi pada dasarnya diarahkan pada dua aspek, yaitu: supervise akademik dan supervise manajerial. Untuk melakukan supervise diperlakukan kelebihan yang dapat melihat dengan tajam terhadap permasalahan peningkatan mutu pendidik-an, menggunakan kepekaan untuk mema-haminya dan tidak hanya sekedar meng-gunakan penglihatan mata biasa.

Unruh dan Turner (1970) menya-takan bahwa supervise sebagai “sebuah proses sosial dari stimulasi, pengasuhan, dan memprediksi pengembangan profes-sional guru”(h.17) dan pengawas sebagai “ penggerak utama dalam pengembangan secara optimum kondisi pembelajaran “ (h.135). Apabila guru belajar dari memerik-sa praktiknya sendiri dengan bantuan sejawat atau pengawas, pembelajarannya menjadi lebih personal dan oleh karena itu lebih kuat.

Secara umum tujuan supervisi ada-lah menigkatkan kualitas pembelajaran yang berdampak pada peningkatan kualitas hasil belajar peserta didik.

Supervisi akademik adalah serang-kaian kegiatan untuk membantu guru mengembangkan kemampuannya menge-lola proses pembelajaran demi pencapaian tujuan pembelajaran.Supervisi akademik merupakan upaya guru-guru mengem-bangkan kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran.

Meskipun demikian, supervise aka-demik tidak bisa terlepas dari penilaian unjuk kerja guru dalam mengelola pembe-lajaran. Apabila diatas, bahwa supervise akademik merupakan serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemam-puannya mengelola proses pembelajaran, maka menilai unjuk kerja dalam proses pembelajaran merupakan salah satu kegiatan yang tidak bisa dihindarkan prosesnya (Serviovanni, 1987: 60).

Essensi supervise akademik itu sama sekali bukan menilai unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran, melainkan membantu guru mengembang-kan kemampuan profesionalnya. Supervisi akademik adalah fungsi pengawas yang berkenaan dengan aspek pelaksanaan tugas pembinaan, pemamtauan, penilaian dan pelatihan professional guru dalam (1) merencanakan pembelajaran, (2) melak-sanakan pembelajaran, (3) menilai hasil pembelajaran, (4) membimbing dan mela-tih pesrta didik, dan (5) melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan pokok sesuai dengan beban kerja guru (PP 74/2008).

Supervisi akademik merupakan ke-giatan terencana yang ditujukan pada aspek kualitatif sekolah dengan membantu guru melalui dukungan dan evaluasi pada proses belajar dan pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar.

Hakekat Minat

Secara umum banyak yang menga-itkan minat dengan motivasi. Dikatakan bahwa minat merupakan aspek penting motivasi yang mempengaruhi perhatian, belajar, berpikir, dan berprestasi (dalam Pintrich dan Schunk, 1966:35) mengemu-kakan berbagai pengertian minat sebagai berikut: 1) Minat Pribadi memberikan pengertian sebagai suatu cirri pribadi individu yang merupakan disposisi abadi yang relative stabil.Minat pribadi ini umumnya ditujukan pada suatu kegiatan khusus, misalnya minat khusus pada olahraga, ilmu pengetahuan, music, tarian, dan computer. 2) Minat situasional merupakan minat yang ditimbulkan oleh kondisi atau factor-faktor lingkungan.

Kemampuan adalah seperangkat tindakan inteligent penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu melaksanakan tugas-tugasnya dalam bidang pekerjaan tertentu. Dalam arti tindakan itu benar ditinjau dari sudut ilmu pengetahuan, efisien dan memiliki daya tarik. Dilihat dari sudut teknologi, dan baik ditinjau dari sudut etika (Muhaimin, 2003: 151).

Supervisi Akademi secara Kelompok

Teknik supervisi secara kelompok adalah salah satu cara melaksanakan pro-gram supervisi yang ditujukan pada 2 orang atau lebih. Guru-guru yang diguga, sesuai dengan kebutuhan, memiliki masa-lah atau kebutuhan atau kelemahan-kelemahan yang sama dikelompokkan atau dikumpulkan menjadi satu/bersama-sama. Kemudian kepada mereka diberi layanan supervisi sesuai dengan permasalahan atau kebutuhan yang mereka hadapi. Menurut Gwynn, ada tiga belas teknik supervisi kelompok sebagai berikut: kepanitiaan, kerja kelompok, laboratorium kurikulum, baca terpimpin, demonstrasi pembelajaran, darmawisata, kuliah, diskusi panel, perpustakaan jabatan, organisasi profesio-nal, bulletin supervisi, pertemuan guru.

Sehubungan dengan kebribadian guru, Lucio dan Mcneil (1979: 34) menya-rankan agar kepala sekolah mempertim-bangkan 6 faktor kepribadian guru yaitu: kebutuhan guru, minat guru, bakat guru, temperamen guru, sikap guru dan sifat-sifat somatic guru.

Supervisi Akademik secara Individual

Teknik supervisi secara individual adalah pelaksanaan supervisi yang diberi-kan kepada guru tertentu yang mempunyai masalah khusus dan bersifat perorangan. Supervisor disini hanya berhadapan dengan seorang guru yang dipandang memiliki persoalan tertentu. Teknik-teknik supervisi yang dikelompokkan sebagai teknik individual meliputi: kunjungan kelas, observasi kelas, pertemuan individual, kunjungan antar kelas, dan menilai diri sendiri.

Supervisi akademik secara individu-al ada 5 yaitu: 1) kunjungan kelas, 2) observasi kelas, 3) pertemuan individual, 4) kunjungan antar kelas, dan 5) menilai diri sendiri. Pertemuan individual adalah: satu pertemuan, percakapan, dialog, dan tukar pikiran antara pembina atau supervisor guru-guru dengan guru, mengenai usaha meningkatkan kemampuan professional guru. Tujuannya adalah: 1) memberikan kemungkinan pertumbuhan jabatan guru melalui pemecahan kesulitan yang dihadapi, 2) mengembangkan hal mengajar yang lebih baik, 3) memperbaiki segala kelemahan dan kekurangan pada diri guru, 4) menghilangkan atau menghindari segala prasangka yang bukan-bukan.

Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir seperti uraian diatas diajukan hipotesis tindakan sebagai berikut: melalui supervisi akademik lewat pemberdayaan Kelompok Kerja Guru dapat meningkatkan minat dan kemampuan mengembangkan menulis silabus bagi guru SD sedabin 11 Kecamatan Jiken Kabupaten Blora semester Genap Tahun 2015.

METODOLOGI PENELITIAN

Setting dan Subjek Penelitian

Waktu penelitian dilakukan ini selama tiga bulan yaitu dari bulan Pebruari 2015 sampai bulan April 2015 yaitu pada semester genap tahun 2015. Tempat dilaksanakan penelitian mengambil lokasi sesuai tugas peneliti yaitu wilayah dabin 11 Kecamatan Jiken Kabupaten Blora. Subyek penelitian ini adalah seluruh guru wilayah dabin 11 Kecamatan Jiken Kabupaten Blora semester genap tahun 2015.

Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik dokumentasi untuk pengumpulan data kondisi awal, teknik observasi untuk data minat dan kemampuan mengembangkan menulis silabus tekniknya tes unjuk kerja. Sedangkan alat pengumpulan data yang dikenal dengan instrument berupa dokumen catatan minat dan kemampuan mengembangkan menulis silabus kondisi awal dan lembar observasi untuk data minat menulis silabus dan kemampuan menulis silabus alatnya berupa butir tes unjuk kerja.

Validasi dan Analisis Data

Validasi dilakukan untuk memper-oleh data yang valid. Data yang diperoleh dengan teknik observasi divalidasi dengan menggunakan kolaborasi teman sejawat sebagai observer lain, sedangkan data yang diperoleh melalui tes unjuk kerja divalidasi dengan menggunakan validitas isi dengan cara membuat kisi-kisi sebelum butir soal dibuat. Analisis data dilakukan dengan menggunakan deskriptif komperatif yang dilanjutkan refleksi.

Prosedur Tindakan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan sekolah. Banyaknya tindakan yang dilakukan sebanyak dua kali dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahapan siklus yaitu: membuat perencana-an tindakan, melakukan tindakan sesuai yang direncanakan, melakukan pengamat-an terhadap tindakan yang dilakukan dan merefleksi hasil pengamatan yang dilaku-kan.

Pembahasan Hasil Analisis

Minat Menulis Silabus

NO

Kondisi Awal

Siklus 1

Siklus 2 / kondisi akhir

Refleksi dari kondisi awal ke kondisi akhir

02

Minatguru dalam menulis silabus rendah

Minat guru dalam menulis silabus agak tinggi

Minat guru dalam menulis silabus tinggi

Deskriftif komperatif guru dalam menulis silabus meningkat dari rendah ke tinggi

Refleksi:

Kreatifitas guru dalam menulis silabus meningkat dari kondisi awal rendah ke kondisi akhir tinggi.

Siklus 1

Pembinaan supervisi akademik secara kelompok dilakukan pada siklus pertama, diperoleh hasil bila dibandingkan dengan kondisi awal minat guru dalam menulis silabus bagi guru SD se Dabin 11 Kecamatan Jiken Kabupaten Blora semester II tahun 2015, mengalami kenaikan dari minatnya rendah ke agak tinggi. Sedang-kan kemampuan mengembangkan menulis silabus dari kondisi awal kemampuannya 62 menjadi 66.

Siklus 2

Pada siklus 2 peneliti melakukan Pembinaan supervisi akademik secara individu, diperoleh hasil bila dibandingkan dengan siklus 1 minat guru dalam menulis silabus bagi guru SD se-Dabin 11 Kecamatan Jiken Kabupaten Blora pada semester 2 tahun 2015 mengalami kenaik-an dari minat agak tinggi menjadi tinggi sedangkan kemampuan mengembangkan menulis silabus dari siklus pertama kemampuan rata-ratanya 66 ke siklus 2 kemampuan rata-rata 75.

PENUTUP

Kesimpulan

Dari hipotesis secara teoritik dapat meningkat hasil kerjanya karena didukung pengawas dalam mengerjakan tugas penulisan silabus. Melalui empirik bahwa pengawas dalam melaksanakan tugasnya telah mensupervisi akademik sehingga dapat meningkatkan minat dari rendah ke tinggi dan kemampuan mengembangkan menulis silabus bagi guru-guru wilayah Dabin 11 Kecamatan Jiken Kabupaten Blora pada semester genap tahun 2015 dari kemampuan rata-ratanya 62 menjadi 75.

Saran

Bagi guru tulislah silabus sebelum kegiatan belajar mengajar dilakukan, bagi guru-guru dalam menulis silabus hendak-nya guru aktif dalam mengembangkan pengetahuan dan ketrampilannya.

DAFTAR PUSTAKA

Asep Herry Hermawan, dkk, 2008. pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Universitas Terbuka.

BNSP, 2006. Permen No. 22, Standart isi, Jakarta.

Dodi Sukmayadi, dkk, 2010. Bahan Belajar Mandiri, Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, Jakarta.

Dep Dik Bud, 1993 / 1994. GBPP, Jakarta: Direktur Pendidikan Dasar dan Menengah

E. Mulyasa, 2007, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Kementerian Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal, 2010. supervisi dan Evaluasi PBM, LPMP, Jateng.

Purwodarminto, WJS. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.

Soetarno, Jayaatmojo, 2009. Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan.

Sri Anifah. W, dkk, 2007. strategi Pembelajaran di SD, Jakarta: Universitas Terbuka.

Udin Syaifudin, 2006. Perencanaan Pembelajaran. PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Udin, S Winata Putra, 1997. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta. Dep Dik Bud Universitas Terbuka.

Udin, S Winata Putra, 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Universitas Terbuka.