Menerapkan Permainan Lebosa Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Lempar Turbo
MENERAPKAN PERMAINAN LEBOSA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LEMPAR TURBO PADA SISWA KELAS V
SEMESTER I DI SD NEGERI 1 KARANGJATI
KECAMATAN BLORA KABUPATEN BLORA
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Jumilah
SDN 1 Karangjati Kecamatan Blora Kabupaten Blora
ABSTRAK
Tujuan guru Penjaskes melaksanakan penelitian tindakan kelas untuk memperbaiki pelaksanaan pembelajaran pra siklus dari jumlah 17 siswa yang mencapai ketuntasan baru 8 siswa yang belum mencapai 9 siswa. pembelajaran siklus I yang mencapai ketuntasan sebanyak 11 siswa dan yang belum mencapai ketuntasan sebanyak 6 siswa,siklus II pelaksanaan kegiatan melaksanakan permainan lempar turbo dengan menerapkan permainan lempar lebosa penilaian 3 aspek yang meliputi aspek afektif ,aspek kognitif ,dan aspek psikomotor semua siswa mencapai ketuntasan Hasil kegiatan permainan permainan lempar turbo dengan permainan lempar lebosa yang dilaksanakan pada siswa kelas Vsemester I di SDN 1 Karangjati pada siklus II semua siswa sudah mencapai ketuntasan sebagai guru untuk selalu memberikan motivasi agar siswa lebih banyak melaksanakan permainan lempar turbo dengan menerapkan permainan lempar lebosa agar dapat mencapai ketuntasan hasil belajar minimal yang dipersyaratkan.Dari kegiatan yang dilaksanakan penilaian dari seluruh jumlah 17 siswa pra siklus memperoleh nilai rata-rata 71. Pada kegiatan siklus I melaksanakan kegiatan permainan permainan lempar turbo dengan permainan lempar lebosa nilai yang diperoleh dengan nilai rata-rata 76 Pada siklus II dari seluh siswa yang melaksanakan kegiatan dalam penilaian nilai rata-rata 82 Hasil kegiatan yang dilksanakan semua siswa mencapai nilai ketuntasan menentkan KKM 75.
Kata kunci: Penerapan permainan Lebosa meningkatkan aktivttas dan hasil belajar lempar Turbo.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan yang secara keseluruhan, tidak dapat terpisahkan dengan pendidikan yang lain. Pendidikan jasmani diberikan disekolah dasar bertujuan untuk membangun aspek kesehatan, kebugaran jasmani ,membudayakan supaya gemar melaksanakan kegiatan olahraga sebagai sesuatu kebutuhan,yang berguna untuk menjaga keshatan jasmani setiap individu, selain itu untuk melatih ketrampilan
fisik yang kuat sehingga menjadi berpristasi sesuai dengan kemampuan yang ada pada bakat dan minat setiap individu,olahraga juga diimbangi berfikir secara kritis, stabilitas emosional, ketrampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui aktivitas jasmani dalam olahraga. Pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan secara umum. merupakan sub sistem- sub sistem pendidikan jasmani. Pendidikan jasmani dapat didefinisikan sebagai suatu proses pendidikan yang ditunjukkan untuk mencapai tujuan pendidikan melalui gerakan secara fisik. Pengembangan aspek tersebut harus dikenalkan dan dibiasakan dalam kehidupan siswa sehari- hari. Sebagai salah satu pengenalannya adalah melalui pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan yang dimulai dari sekolah. dasar Sedangkan menurut (Samsudin, 2008:2), bahwa pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani individu mengembangkan keterampilan motoric menggerakkan organ tubuh secara kesluruhan , pengetahuan dan perilaku hidup sehat selalu dilaksanakan secara terus menerus dan aktif, sikap sportif yang tinggidisiplin, dan kecerdasan emosi.pada setiap individu.
Sebagai guru dalam melaksanakan pembelajaran supaya siswa dapat tertarik dengan materi yang diajarkan harus dapat mencari cara atau metode yang tepat dengan materi yang disampaikan kepada siswa banyak cara untuk dapat siswa termotivasi dengan materi yang disampaikan oleh gurunya,diantaranya siswa harus sealu dapat terlibat secara langsung dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan setiap siswa diberikan kesempatan untuk melaksanakan kegiatan olahrga dalam setiap cabang yang dilaksanakan yang harus dperhatikan sarana dan prasarana dalam melaksanakan kegiatan harus dapat terpenuhi sehingga setiap siswa dapat melaksanakan kegiatan yang sedang diberikan oleh gurunya tanpa memperhatian hal tersebut tidak mungkin siswa dapat tertarik atau mengikuti kegiatan yang sedang dilaksanakan pada cabang olahraga apaun.
Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran olahraga atletik penerapan permainan Lebosa untuk meningkatkan hasil belajar lempar Turbo pada siswa kelas V SD Negeri 1 Karangjati karena hasil belajar yang diperoleh siswa masih rendah dari jumlah 17 siswa yang mencapai nilai ketuntasan baru 8 siswa, atau 47% dari hasil penilaian tersebut, perlunya guru melaksanakan kegiatan penelitian tindakan kelas dengan menyusun perncanaan pembelajaran yang secara sismatis agar dapat meningkatkan hasil belajar yang lebih baik dari pembelajaran yang dilaksanakan sebelumnya, dengan berbagai alat bantu, media pembelajaran untuk diersiapkan untuk mencapai hasil belajar lempar turbo secara maksimal sesuai perencanaan. melalui penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan dua siklus menentukan KKM 75.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka sebagai guru yang melaksanakan penelitian menyusun rumusan masalah sebagai berikut:
1 Apakah guru dengan memberikan latihan secara intensif permainan lebosa dapat meningkatkan kemampuan belajar permainan lempar turbo pada siswa kelas V di SD Negeri 1 Karangjati ?
2 Apakah guru melaksanakan permainan lebosa dapat meningkatkan aktivitas belajar permainan lempar turbo pada siswa kelas V SD Negeri 1 Karangjati ?
3 Apakah memberikan latihan permainan lebosa dapat meningkatkan akrtivitas hasil belajar permainan lempar turbo pada siswa kelas V SD Negeri 1 Karangjati tahun pelajaran 2017/2018 ?
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru melalui penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan aktivitas dalam belajar lempar turbo dengan menerapkan permainan lebosa pada siswa kelas V SD Negeri 1 Karangjati
2. Meningkatkan aktivitas dalam belajar dasar permainan lebosa pada siswa kelas V semester I di SDN 1 Karangjati dengan berbagai tehnik..
3. Untuk mengetahui sejauh mana motivasi dalam belajar dasar bermain lebosa pada siswa kelas V semester I di SDN 1 Karangjati.
4. Untuk menggali bakat siswa yang memiliki dasar atletik melalui penerapan permainan lebosa untuk aktif berlatih..
5. Mengembangkan bakat yang dimiliki siswa sehingga guru akan lebih mudah memberikan pembinaan melalui latihan secara intensif sehingga berpristasi..
6. Untuk memberikan penguatan pada siswa tentang melaksanakan permainan dasar lebosa dalam bermain lempar turbo.
Manfaat Penelitian
Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dari penelitian yang dilaksanakan oleh guru adalah:
1. Memberi sumbangan pemikiran untuk kemajuan dalam bidang pendidikan pembelajaran atltetik bagi sekolah.
2. Dapat dijadikan sebagai bahan referensi atau pendukung pada waktu kegiatan melaksanakan penelitian.
Bagi Siswa
Dengan menerapkan permainan lebosa siswa memperoleh pengalaman belajar yang bervariasi sehingga meningkatkan keaktifan, motivasi,aktivitas dan tentunya yang mengarah pada meningkatnya hasil belajar.
Bagi Guru
Memberikan wawasan tentang pengetahuan dan pengalaman tentang model pembelajaran yang dapat dijadikan pedoman atas pembelajaran yang telah dilakukan, sehingga guru dapat berbenah diri untuk lebih mengefektifkan pembelajaran pada materi yang lain dan memotivasi guru untuk berfikir inovatif dalam setiap menyusun perencanaan program untuk pembelajaran.
Sekolah/ Lembaga |
|
|
Guru dengan memberikan dasar permainan lebosa dapat memberikan masukan/ sumbangan pemikiran kepada sekolah untuk menyediakan alat peraga yang memadai dalam membantu proses perbaikan pembelajaran, sehingga proses kegiatan terlaksana secara efektif dan efesien dalam mencapai pendidikan yang berkualitas |
|
|
KAJIAN PUSTAKA
Pembelajaran Pendidikan Jasmani, dan Kesehatan
Pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif dan kecerdasan emosi. Lingkungan belajar diatur secara seksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah, jasmani, psikomotor, kognitif dan afektif setiap siswa. (Samsudin, 2008:2)
Pada dasarnya program pendidikan jasmani memiliki kepentingan yang relatif sama dengan program pendidikan lainnya dalam hal ranah pembelajaran, yaitu sama- sama mengembangkan tiga ranah utama, yaitu psikomotorik, afektif dan kognitif. (Samsudin, 2008:21)
Menurut Suherman (2000:1) Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan pendidikan melalui aktivitas jasmani yang dijadikan sebagai media untuk mencapai perkembangan individu secara menyeluruh. melalui pendidikan jasmani siswa disosialisasikan kedalam aktivitas jasmani termasuk keterampilan berolahraga.
Pendidikan jasmani merupakan usaha pendidikan dengan menggunakan aktivitas oleh otot-otot besar hingga proses pendidikan yang berlangsung tidak terhambat oleh gangguan kesehatan dan pertumbuhan badan. sebagai integral dari proses pendidikan keseluruhan pendidikan jasmani merupakan usaha yang bertujuan untuk mengembangkan wawasan organik, neoromaskul intelektual dan sosial. (Abdul Kadir Ateng, 1992:4
Pendidikan kesehatan merupakan sebuah proses yang amat kompleks. Tujuan yang ingin dicapai adalah kualitas hidup yang lebih baik, yang terungkap dalam paparan yang abstrak, yaitu sehat peri purna, menjadi sejahtera dalam pengertian lengkap yang juga sering disebutkan dalam istilah well-being. Terliput di dalamnya suatu kondisi yang menggambarkan sehat secara total, mencangkup fisik, mental, sosial, emosional, dan spiritual. Dalam upaya membina gaya hidup sehat itu, terdapat sejumlah faktor yang ikut terlibat. Guru pendidikan jasmani menduduki posisi yang amat strategis dalam meletakkan dasar yang kuat bagi hidup sehat generasi di masa yang akan datang. (Rusli Lutan,dkk:2000:3).
Menurut Mu’rifah dan Nurdianto Wibowo (1992: 5) pendidikan kesehatan adalah usaha yang diberikan berupa bimbingan atau tuntutan kepada seseorang atau anak didik tentang kesehatan, yang meliputi seluruh aspek pribadi (fisik, mental, dan sosial) agar dapat berubah dan berkembang secara harmonis.
Menurut Samsudin (2008:21) pendidikan jasmani adalah pendidikan melalui aktivitas jasmani. Dengan berpartisipasi dalam aktivitas fisik, siswa dapat menguasai pengetahuan, mengembangkan apresiasi estetis, keterampilan genetic, nilai sikap yang positif, dan memperbaiki kondisi fisik untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani. Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, makhluk yang total, dari pada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya.
Penelitian Yang Relevan
Pada dasarnya melaksanakan program kegiatan pendidikan jasmani memiliki kepentingan yang relatif sama dengan program pendidikan lainnya
dalam hal ranah pembelajaran, yaitu sama-sama mengembangkan 3 ranah utama yaitu ; psikomotor, afektif, dan kognitif. Jadi bersarkan uraian kegatan dapat dijabarkan bahwa hakekat pembelajaran pendidikan jasmani yaitu pendidikan yang memanfaatkan anggoa tubuh secara fisik untuk mengembangkan keutuhan aktivitas manusia.Dengan pembelajaran pendidikan jasmani,mental dan emosional pun turut terkembangkan. (Samsudin, 2008:21)
Kognitif, sesuai dengan Taxonomi BLOOM Pengetahuan.(Knowledge),. kemampuan.mengingat..Pemahaman (Comprehension), kemampuan memahami.Aplikasi (Application), kemampuan penerapan.Analisis (Analysis), kemampuan menganalisis suatu informasi yang luas menjadi bagian-bagian kecil.Sintesis (Synthesis), kemampuan menggabungkan beberapa informasi menjadi suatu kesimpulan.Evaluasi (Evaluation), kemampuan mempertimbangkan mana yang baik dan mana yang kurang baik dalam memutuskan untuk mengambil tindakan tertentu.Penilaian afektif dibagi atas penilaian afektif secara umum (budi pekerti) dan penilaian afektif per mata pelajaran. Penilaian afektif dapat dilakukan melalui pengamatan dan interaksi langsung secara terus-menerus. Penilaian aspek ini pada umumnya dilakukan secara tidak tertulis.Penilaian aspek psikomotor dilakukan sesuai dengan tuntutan kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa. Penilaian psikomotor dilakukan dengan pengamatan terhadap keterampilan yang dilakukan oleh siswa. Dalam penilaian psikomotor perlu diperhatikan penilaian proses dan produk melalui kegiatan.
Kerangka Berfikir
Menurut pengamatan pembelajaran lempar turbo kurang optimal karena pembelajarannya yang masih monoton. Sehingga guru sebagai peneliti berusaha
mencari pemecahan yaitu dengan menerapkan permainan lebosa (lempar bola sasaran) yaitu suatu permainan yang mengacu gerak dasar melempar pada materi lempar turbo. hal ini dilakukan agar siswa tergugah untuk melakukan lemparan kesasaran yang telah ditentukan.maka disusun kerangka berfikir
1. Guru dalam melaksanakan pembelajaran menyusun rencana program secara sistimatis sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan
2. Pelaksanakan kegiatan pembelajaran siklus I yang direncanakan mengalami peningkatan daripada pembelajaran pra siklus.
3. Pelaksanakan pembelajaran pada siklus II yang direncanakan semua siswa dapat mencapai ketuntasan dalam belajar minimal 75.
Hipotesis
Berdasarkan rencana kerangka berfikir maka sebagai guru penjaskes yang melaksanakan penelitian mengajukan hipotesis sebagai berikut:
1. Diduga guru memberikan motivasi untuk permainan lebosa meningkatkandalam belajar lempar turbo pada siswa kelas V di SD Negeri 1 Karangjati
2. Diduga guru menerapkan permainan lebosa meningkatkan aktivitas dalambelajar lempar turbo siswa kelas V SD Negeri 1 Karangjati
3. Diduga guru menerapkan permainan lebosa meningkatkan hasil belajar lempar turbo siswa kelas V SD Negeri 1 Karangjati dari pembelajaran awal pada siklus I dan siklus II semua siswa bisa mencapai ketuntasan belajar.secara.maksimal.seperti.yang.diharapkan
METODE PENELITIAN
Seting Penelitian.
Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan yang dimulai pada bulan Juli 2017 s.d bulan Oktober 2017. Sebelum memulai penelitian, peneliti merencanakan penelitian, mengurus perizinan dan persiapan materi pembelajaran serta metode ,media pembelajaran, lembar pengamatan yang akan digunakan untuk mengetahui kemampuan belajar siswa selama dalam penelitian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada jadwal penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari empat kegiatan yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK), dilaksanakan dalam dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat kegiatan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.Tempat penelitian adalah yang digunakan dalam penelitian untuk memperoleh pristasi hasil yang diinginkan. bertempat di halaman SD Negeri 1 Karangjati.
Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Karangjati tahun 2017/ 2018 sejumlah 17 siswa, yang terdiri 10 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan Objek dalam penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar lempar turbo melalui permainan lempar lebosa pada siswa kelas V SD Negeri 1 Karangjati Kecamatan Blora Kabupaten Blora
Sumber Data
Sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat diperoleh (Moleong, 2007: 157). Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Sumber data dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder.
Sumber data primer berasal dari siswa kelas V SDN 1 Karangjati Data yang diperoleh dari siswa bertujuan untuk hasil belajar penjaskes siswa pada kondisi awal serta nilai rata-rata siswa pada kondisi awal. Sumber data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari guru penjaskes SDN 1 Karangjati untuk mengetahui nilai siswa pada ulangan harian di kelas dan data yang diperoleh dari teman sejawat bertujuan untuk mengetahui perilaku kerja sama dalam lingkungan belajar. Selain itu informasi juga digali dari berbagai sumber data dan jenis data yang lain meliputi dokumentasi sekolah daftar nilai foto kegiatan yang berupa nama siswa, nilai awal siswa serta dokumentasi selama melaksanakan kegiatan.
Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Sesuai dengan bentuk penelitian dan sumber data yang dimanfaatkan, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Wawancara adalah pertanyaan terbuka yang dilakukan dengan tujuan tertentu. Wawancara dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan kepada siswa mengenai materi yang baru saja diberikan. Dengan cara ini, guru mencoba untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami dan sejauh mana penerimaan siswa terhadap materi. Selain itu dengan adanya teknik wawancara ini, siswa mempunyai kesempatan untuk bertanya kepada guru jika ada yang belum jelas.
Observasi adalah merupakan metode pengumpulan data yang menggunakan pengamatan terhadap obyek penelitian. Dalam penelitian ini, observasi dilakukan dengan menggunakan metode observasi terstruktur. Observasi terhadap siswa dilakukan untuk mengetahui seluruh kegiatan siswa pada pembelajaran penjaskes. Observasi terhadap guru untuk mengetahui tingkat keberhasilan guru dalam melaksanakan pembelajaran. Hasil observasi kegiatan kemudian dicatat pada lembar observasi yang telah dipersiapkan sebelum pembelajaran dilaksanakan
Salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes. Teknik tes dilakukan untuk memperoleh data yang akurat selama penelitian. Teknik tes dilakukan pada akhir kegiatan belajar mengajar sebagai bentuk evaluasi siswa terhadap materi yang disampaikan. Jenis tes yang digunakan adalah tes tertulis yang terdiri dari perbuatan dan dua bentuk yaitu tes tertulis soal pilihan ganda dan isian.
Sebelum penelitian tindakan kelas dimulai, terlebih dahulu mengumpulkan dokumen yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian misalnya data siswa, daftar nilai siswa, profil sekolah serta foto kegiatan selama penelitian. Data yang telah diperoleh kemudian diolah sedemikian rupa sebagai bahan.penyusunan.laporan.
Validasi Data
Menurut Rochiati (2007:157) penelitian akan mendapatkan kepercayaan atau dianggap valid apabila mengikuti semua langkah dalam penelitian dan sesuai dengan prosedur. Salah satu langkah dalam prosedur untuk mendapatkan derajat kepercayaan ialah validasi yang dalam penelitian kualitatif disukai dengan istilah verifikasi. Menurut Suharsimi Arikunto (1998:160): “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau kurang sahih memiliki validitas rendahâ€.
Data yang telah terkumpul harus dilakukan uji keabsahan data dengan menggunakan teknik trianggulasi. Trianggulasi data adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau pembandingan terhadap data itu (Moleong, 2007:331). Dalam penelitian ini, untuk menguji keabsahan data peneliti menggunakan teknik trianggulasi metode, trianggulasi sumber dan trianggulasi metode / teori.
Analisa Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif. Huberman, dalam HB Sutopo, (1996:186) mengemukakan bahwa analisis data dalam penelitian adalah model analisi interaktif yang mempunyai tiga komponen yaitu: 1) sajian data, 2) reduksi data dan 3) penarikan kesimpulan atau verifikasi data masih berlangsung. Untuk jelasnya proses analisis interaktif Menganalisis data yang bentuknya berbagai ragam merupakan tugas yang besar bagi peneliti kualitatif. Analisis data dilakukan melalui analisis diskriptif.Komperatif, yaitu membandingkan nilai test antar siklus maupun dengan indikator kinerja (Sugiyono,2007:93).
Indikator Ketercapaian
Penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengukur, 1) sejauh mana hasil belajar siswa selama mengikuti pembelajaran lempar turbo menggunakan metode permainan lebosa. Hasil belajar siswa meliputi 3 aspek, yaitu: afektif, kognitif, psikomotorik. 2) Untuk melihat sejauh mana hasil belajar siswa dalam pembelajaran lempar turbo dapat dilihat dari indikator ketercapaian aktivitas siswa yang sudah ditentukan oleh guru/ peneliti sendiri dengan mengacu pada tingkat selama mengajar di SD Negeri 1 Karangjati.dilanjutkan ke siklus II, dan di siklus II ini guru sebagai peneliti menetapkan indikator pencapaian prestasi belajar lempar turbo dari semua siswa dapat mencapai KKM 75.
Prosedur Tindakan
Rancangan yang ditetapkan dalam penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas. merupakan suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai penilaian terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar mengajar, untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan (Subyantoro, 2009: 10). Menurut Arikunto, dkk (2008: 16), secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui dalam penelitian tindakan kelas, yaitu (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi.apabila kegiatan masih dilaksanakan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Pembelajaran Pra sklus
Kegiatan pembelajaran lempar turbo melalui permainan lebosa pada awal dari jumlah 17 siswa dilaksanakan dalam penilaian yang memperoleh nilai 80 sebanyak 3 siswa yang memperoleh nilai 75 sebanyak 5 siswa ,yang memperoleh nilai 70 sebanyak 3 siswa , yang memperoleh nilai 65 sebanyak 3 siswa , yang memperoleh nilai 60 sebanyak 3 siswa, nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 60 diperoleh nilai rata-rata 71
Hasil Pembelajaran Siklus I
Perbaikan kegiatan pembelajaran siklus I pada permainan lempar turbo melalui permainan lebosa dilaksanakan dalam penilaian yang memperoleh nilai 85 sebanyak 3 siswa yang memperoleh nilai 80 sebanyak 4 siswa , yang memperoleh nilai 75 sebanyak 4 siswa , yang memperoleh nilai 70 sebanyak 4 siswa, yang memperoleh nilai 65 sebanyak 2 siswa nilai tertinggi 85 dan,nilai terendah 65 Nilai rata-rata 76
Hasil Pembelajaran Siklus II
Perbaikan kegiatan pembelajaran siklus II pada permainan lempar turbo melalui permainan lebosa dilaksanakan penilaian yang memperoleh nilai 90 sebanyak 4 siswa,yang memperoleh nilai 85 sebanyak 4 siswa ,yang memperoleh nilai 80 sebanyak 5 siswa , yang memperoleh nilai 75 sebanyak 4 siswa,nilai tertinggi 90 nilai terendah 75, Nilai rata-rata 82
Pembahasan
Pada pelaksanaan kegiatan melaksanakan permainan lempar turbo dengan menerapkan permainan lempar lebosa penilaian dari 3 aspek yaitu aspek afektif,aspek kognitif,aspek psikomotor,dari kegiatan pra siklus hasil belajar nilai yang diperoleh siswa masih rendah dari jumlah 17 siswa yang mencapai ketuntasan baru 8 siswa yang belum mencapai 9 siswa.
Pada siklus I pelaksanaan kegiatan melaksanakan permainan lempar turbo dengan menerapkan permainan lempar lebosa melalui penilaian 3 aspek yang meliputi aspek afektif,aspek kognitif,dan aspek psikomotor dari jumlah 17 siswa yang mencapai ketuntasan sebanyak 11 siswa yang belum mencapai ketuntasan sebanyak 6 siswa
Pada siklus II pelaksanaan kegiatan melaksanakan permainan lempar turbo dengan menerapkan permainan lempar lebosa penilaian 3 aspek yang meliputi aspek afektif,aspek kognitif,dan aspek psikomotor dari jumlah 17 siswa yang mencapai ketuntasan sebanyak 17 siswa.
1. Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua kegiatan pembelajaran dengan baik..Meskipun kegiatan belum sempurna, tetapi persentasae pelaksanaannya untuk masing-masing aspek dari pra siklus siklus I dan siklus II mengalami peningkatan.
2. Berdasarkan data hasil penilaian dari pra siklus nialai tertinggi 80 dan nilai terendah 60..nilai rata-rata 71 Pada kegiatan siklus I hasil penilaian nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 65 Nilai rata-rata 76 Pada kegiatan siklus II hasil penilaian nilai tertinggi 90 dan nilai yang terendah 75 nilai rata-rata 82
3. Dari kegiatan hasil yang diperoleh dari pra siklus ketuntasan baru mencapai 47%, pada siklus I ketuntasan mencapai 65%,dan hasil kegiatan yang dilaksanakan pada siklus II ketuntasan mencapai 100%.
4. Hasil kegiatan permainan permainan lempar turbo dengan permainan lempar lebosa yang dilaksanakan pada siswa kelas Vsemester I di SDN 1 Karangjati pada siklus II semua siswa sudah mencapai ketuntasan sebagai guru untuk selalu memberikan motivasi siswa lebih banyak melaksanakan permainan lempar turbo melalui permainan lempar lebosa dapat mencapai ketuntasan belajar yang dipersyaratkan.
5. Analisa Data. Dari kegiatan yang dilaksanakan penilaian dari seluruh jumlah 17 siswa pra siklus memperoleh nilai rata-rata 71. Pada kegiatan siklus I dari 17 siswa melaksanakan kegiatan permainan permainan lempar turbo dengan permainan lempar lebosa nilai yang diperoleh dengan nilai rata-rata 76. Pada siklus II dari seluh siswa yang melaksanakan kegiatan dalam penilaian nilai rata-rata 82
PENUTUP
Kesimpulan
Dari hasil kegiatan pembelajaran melalui II siklus melaksanakan permainan lempar turbo dengan menerapkan permainan lempar lebosa memperoleh hasil penilaian maka dapat disimpulkan sebagai berikut
1. Pembelajaran pra siklus dari jumlah 17 siswa yang mencapai ketuntasan baru 8 siswa yang belum mencapai 9 siswa. pembelajaran siklus I yang mencapai ketuntasan sebanyak 11 siswa dan yang belum mencapai ketuntasan sebanyak 6 siswa,siklus II pelaksanaan kegiatan melaksanakan permainan lempar turbo dengan menerapkan permainan lempar lebosa penilaian 3 aspek yang meliputi aspek afektif,aspek kognitif,dan aspek psikomotor semua siswa mencapai ketuntasan.
2. Hasil kegiatan permainan permainan lempar turbo dengan permainan lempar lebosa yang dilaksanakan pada siswa kelas Vsemester I di SDN 1 Karangjati pada siklus II semua siswa sudah mencapai ketuntasan sebagai guru untuk selalu memberikan motivasi agar siswa lebih banyak melaksanakan permainan lempar turbo dengan menerapkan permainan lempar lebosa agar dapat mencapai ketuntasan hasil belajar minimal yang dipersyaratkan.
3 Dari kegiatan yang dilaksanakan penilaian dari seluruh jumlah 17 siswa pra siklus memperoleh nilai rata-rata 71. Pada kegiatan siklus I melaksanakan kegiatan permainan permainan lempar turbo dengan permainan lempar lebosa nilai yang diperoleh dengan nilai rata-rata 76 Pada siklus II dari seluh siswa yang melaksanakan kegiatan dalam penilaian nilai rata-rata 82 Hasil kegiatan yang dilksanakan semua siswa mencapai nilai ketuntasan menentkan KKM 75.
Saran
Dari hasil penelitian yang diperoleh melalui kegiatan yang dilaksanakan dalam proses belajar mengajar lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut:
1. Untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus menentukan atau memilih topik yang benar bisa diterapkan metode yang sesuai materi dalam proses belajar mengajar permainan sehingga diperoleh hasil yang optimal.
2. Dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa,guru hendaknya lebih sering melatih siswa dengan berbagai metode pengajaran, walaupun dalam taraf yang sederhana, dimana siswa akan dapat memperoleh pengetahuan baru, kecakapan dan keterampilan,sehingga siswa berhasil atau mampu meraih pristasi yang dihadapinya.
3. Untuk dapat memperoleh pristasi yang optimal dalam olahraga harus dilaksanakan latihan diluar jam efektif ,melalui kegiatan ektrakurikuler memperbanyak waktu kegiatan latihan memiliki semangat,motivasi ,disiplin tanggungjawab,sehingga pristasi bisa dicapai oleh siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Kadir Ateng. 1992. asas dan Landasan Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdikbud
Achmad Sugandi. 2005. Teori Pembelajaran. Karangjati: UNNES Press.
Adang Suherman, dkk. 2000. Dasa-dasar Penjaskes. Jakarta: Depdikbud
Agus Kristiyanto. 2010. Penelitian Tindakan Kelas (dalam pendidikan jasmani dan kepelatihan olahraga). Surakarta: UPT Penerbit dan Pencetakan UNS (UNS Press).Komsin. 2008. Atletik 2. Karangjati: UNNES Press.
Arikunto, Suhardjono dan Supardi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: PT Bumi Aksara.
H.Suyono Ds.2002.IAAF kids Athletics.Jakarta:IAAF RDC
Komsin.2008.Atletik 2. Karangjati: UNNES Press.
Muhammad Murni dan Yuda M. Saputra. 2000. Pendidikan Rekreasi. Jakarta:Dediknas.
Muhammad Surya. 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Qiraisi.
Muhadi.2011.Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Shinera Media.
Mulyasa. 2010. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT Remaja Rosdakrya
Mu’rifah dan Hardianto Wibowo.1992. Pendidikan Kesehatan. Jakarta: Depdikbud.
Poerwodarminto. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Rusli Lutan, dkk.2000. Pendidikan Kesehatan. Jakarta: Depdiknas.
Samsudin. 2008. Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Jakarta: Pranada Media Grup.
Sukintaka. 1992. Teori Bermain. Jakarta. Depdikdud
Supandi. 1992. Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.
Jakarta: Prestasi Pustaka
Wina Sanjaya. Stategi Pembelajaran Bororientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Grup
Zaenal Aqib.2010.Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.