MENGUKUR NIAT, NORMA SUBJEKTIF, SIKAP DAN TINDAKAN MEREFERENSI MAHASISWA MMP UKSW

PENDEKATAN (TRA) THEORY OF REASON ACTION

Nugroho Yulianto

Staff pengajar pada FKIP-Sejarah UKSW Salatiga

ABSTRACT

This type of research using model testing research,which aims to test the model or relationship meassurement indicators with variable latennya and test structural model. The relationship between attitude of merefe-subjective norms rensi, merefernsi, the intention of the Act reference the merefernsi program students study masters in management education Satya Wacana Christian University Salatiga. Research done on the object student education master’s degree courses Satya Wacana Christian University Salatiga, the data used came from a decent kuisioner data processed 111 respondents, data using SPSS 16 recap and use statistical data processing with method of Structural Equation Modeling (SEM). Research the relationship between attitude reference with action reference has a negative influence is insignificant. Only on the results of the research of the relationship between the norms of reference subektif reference with an intention to have a positive influence and significant. Whereas the results of the research the relationship between behavioral intention referencing with reference has a positive influence is not significant. Variable dimension of relationship analysis with action norms of reference subektif reference is insignificant. And the results of analysis of the relationship between the intention of referencing, there is reference to behavioral relationships that insignificant results.

Keywords: Attitudes, Subjective Norms, intention, action, Referen


PENDAHULUAN

Tindakan mereferensi merupakan tindakan menginformasikan suatu objek atau subjek yang irasa perlu untuk disampaikan kepada pihak lain. Penelitian ini dibatasi hanya lingkup perilaku untuk  mengetahui tindakan mereferensi dalam hubungannya dengan sikap terhadap berperilaku, niat, dan norma subjektif pada mahasiswa Pascasarjana Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Pengumpulan   data pada tahap awal    dengan wawancara ditemukan fakta dilapangan sehubungan dengan tindakan menginformasikan atau tindakan promosi dari lembaga dalam hal ini PPs MMP UKSW dirasa minim bahka tidak melakukan promosi, karena didapati dari beberapa mahasiswa yang ditemui waktu wawancara awal bahwa mahasiswa mendapat informasi dan mengenal tentang program studi Magister Manajeman Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana diperoleh dari teman satu profesi, atau dari alumni, bukan secara langsung dari dari lembaga penyelengara. Lembaga penyelenggara hampir tidak melakukan tindakan promosi berupa iklan, penyebaran brosur, media-media yang lain.

Tetapi sekalipun tidak melakukan tindakan promosi, calon mahasiswa PPs MMP sangat reponsif menanggapi tindakan mereferensi mahasiswa kepada calon mahasiswa. Dapat dipahami bahwa justru adanya perilaku atau tindakan dari luar lembaga penyelengara yang secara efektif mempromosikan kepada calon mahasiswa dengan cara komunikasi dari mulut- kemulut atau word of mouth.

Penelitian yang berhubungan dengan sikap, niat, perilaku dilakukan oleh Sigit (2006) dalam hasil penelitian yang menunjukkan bahwa: (a) sikap dan norma subjektif secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap niat beli; (b) sikap konsumen secara parsial berpengaruh terhadap niat beli; dan (c) norma subjektif secara parsial berpengaruh terhadap niat. Selanjutnya (Zahra, 2008) membuktikan bahwa norma     subjektif berpengaruh terhadap niat mahasiswa dalam menggunakan internet sebagai sumber pustaka.

Tetapi dalam penelitian yang lain ditemukan hasil penelitian yang tidak signifikan seperti Adi Prasetyawan (2011) dalam penelitiannya menemukan bahwa faktor sikap konsumen berpengaruh tidak positif terhadap faktor niat beli konsumen, tidak dapat diterima atau tidak signifikan, dan faktor Norma Subjektif berpengaruh positif terhadap faktor Niat Beli Konsumen, dapat diterima atau signifikan. Selanjut-nya Chen (2007) dalam penelitiannya menemukan bahwa korelasi antar variabel sikap terhadap niat tidak signifikan, norma subjektif terhadap niat tidak terdapat signifikan dan niat terhadap perilaku juga tidak signifikan.

METODE

Jenis dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksplanasi yang bertujuan untuk memberi jawaban atas pertanyaan mengapa dengan menjelaskan alasan terjadinya suatu fenomena (Supramono & Utami 2003). Sedang-kan dalam penelitian ini jawaban atas pertanyaan mengapa mencoba menghubungkan dengan variabel- varibel penelitian untuk menguji korelasinya.

Penelitian ini dilaksanakan di Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana, terletak di Jalan Diponegoro 60-65 Salatiga. Adapun alasan penulis memilih Magister Manajemen    Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana sebagai tempat penelitian untuk memper-mudah pengambilan data karena peneliti adalah mahasiswa Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana.

Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas.

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2002: 109). Dengan demikian sampel lebih kecil dari populasi. Teknik sampel yang  digunakan dalam penelitian ini adalah sampling aksidental           (accidental sample) teknik ini berdasarkan factor spontanitas artinya siapa saja yang secara tida sengaja bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan karakteristiknya maka    orang   tersebut dapat digunakan sebagai sampel (Riduwan,2003), sampel diambil dari mahasiswa Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana,

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode angket atau kuesioner. Angket adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan daftar isian atau daftar pertanyaan yang telah disiapkan dan disusun sedemikian rupa sehingga responden hanya tinggal mengisi atau menandainya dengan mudah dan cepat (Sudjana, 1992). Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari dua bagian, bagian pertama merupakan isian tentang nama, jenis kelamin, pekerjaan, tahun angkatan, dan pada bagian kedua berisi pertanyaan sesuai dengan variabel penelitan yaitu sikap, norma subjektif, niat, perilaku.

HASIL

Deskripsi Variabel Sikap

Skor rata-rata secara keseluruhan untuk dimensi sikap mereferensi mahasiswa Magister Manajemen Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana sebesar 3,83. ini dapat diartikan bahwa sikap untuk mereferensi dipersepsikan pada kategori tinggi. Dikarenakan secara dimensi perindikator dari persepsi individu kesemuanya diatas 3,50, bahwa sikap mereferensi oleh individu dianggap sesuatu yang baik, sesuatu tanggung jawab, membanggakan dan merupakan suatu kepedulian, bahkan dari dimensi indikator sikap mahasiswa untuk mereferensiakan dianggap sebagai sikap yang baik dipersepsikan dalam kategori sangat tinggi dengan skor 4,18 artinya bahwa mahasiswa memiliki sikap untuk mereferensi sebagai dorongan dalam melakukan tindakan mereferensi oleh mahasiswa dianggap suatu sikap yang baik atau sikap yang terpuji

Deskripsi Variabel Norma Subyektif Mereferensikan

Menunjukan rata-rata skor norma subyektif dari tindakan mereferensi mahasiswa Magister Manajemen Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana adalah sebesar 3,88 hal ini dapat diartikan bahwa tanggapan orang lain atau pandangan seseorang terhadap kepercayaan– kepercayaan      orang   lain yang akan mempengaruhi niat untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku yang sedang dipertimbangakan sangat tinggi dalam empengaruhi niat berperilaku. Dalam persepsi norma subyektif mahasiswa terdapat tiga indikator yang menunjukan nilai rata-rata yang tinggi yaitu, staff administrasi yang telah menunjukan dukungan normatif kepada calon mahasiswa dengan perilaku memberikan informasi secara senang hati tentang program studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana ditujukan dengan nilai sebesar 4,35. Kedua, para alumi memiliki sikap yang positif dengan memberikan informasi kepada calon mahasiswa dengan nilai sebesar 4,02 dan yang ketiga mahasiswa yang telah mengikuti perkuliahan juga memberikan informasi kepada calon mahasiswa dengan cara mengajak dan mengarahkan untuk mendaftar pada program studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana, dengan nilai rata-rata sebesar 4,00. Namun terdapat pula indikator yang menunjukan bahwa responden dalam norma subyektif tentang sikap dosen dalam mempromosikan program studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana kepada mahasiswa ketika dalm kelas, pada kategori cukup dengan nilai rata-rata skor sebesar 3,17

Deskripsi Variabel Niat Mereferensikan

rata-rata skor keseluruhan untuk variabel niat mereferensikan program studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana adalah sebesasr 3,83. ini berarti bahwa responden memiliki niat mereferensi yang dikategorikan tinggi, kesemua indikator menunjukan nilai skor rata-rata yang tinggi, pada indikator pertama, inginan yang tinggi untuk mereferensikan memiliki nilai sebesar 3,67.sedangkan niat memberikan informasi dan keinginan berpromosi mahasiswa kepada calon mahasiswa juga menunjukan nilai yang tinggi dengan nilai sebesar 3,65 dan 3,99. Dan pada indikator keempat yaitu tingkat kontiuitas penggunaan waktu pada indikator ini dikategorikan sangat sering dengan skor nilai 4,02.

Deskripsi Variabel Perilaku Mereferensikan

nilai skor rata-rata variabel tindakan mereferensi sebesar 3,36. hal ini dapat diartikan bahwa responden memiliki tindakan yang dikategorikan cukup dalam melakukan tindakan mereferensikan program studi magister Magister Manajemen Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana kepada calon mahasiswa. Dalam pengukuran tindakan mereferensi mahasiswa, terdapat tiga indikator yang menunjukan nilai rata-rata yang tinggi. Pertama, tindakan merupakan “action” nyata yang telah dilakukan            yaitu tindakan telah melakukan romosi, tindakan mereferensi dengan intensitas waktu yang sering, dan tindakan tidak berkeberatan mengambilkan brosur kepada calon          mahasiswa atau fihak   lain yang membutuhkan, masing-masing dengan rata-rata skor sebesar 3,85, 3,35, dan 3,44. sedangkan pada indikator tindakan menyebar brosur kepada calon mahasiswa dikategorikan cukup dengan skor rata-rata 2,81.

PEMBAHASAN

Pengaruh sikap, norma subyektif mahasiswa terhadap niat mereferensi

Dimensi variabel pertama Hasil analisis data dari hubungan antara sikap dengan niat nilai Estimasi pada nilai (p) Regression Weights 0,116 sedangkan bobot CR 0,501 dan menunjukan (p) 0,615 ˃0,05 Ho diterima Artinya, bahwa tidak terdapat hubungan signifikan tetapi ada hubungan yang positif antara sikap seseorang dengan niat seseorang dalam mereferensikan program studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. berbeda dengan hasil penelitian Sigit (2006) meneliti tentang pengaruh sikap, norma subyektif terhadap niat beli menemukan bahwa sikap secara parsial berpengaruh terhadap niat yang dilihat dari hasil nilai propabilitas sebesar 0,000 jauh dibawah nilai level of significan. hal ini mendukung teori yang diajukan oleh Ajzen menurut Theory Of Reasoned Actiontindakan seseorang adalah relisasi dari keinginan atau niat eseorang untuk bertindak, faktor yang mempengaruhi niat adalah sikap yang mengarah kepada tindakannya (Dharmmesta, 1998)

Dimensi variabel kedua Hasil analisis data dari analisis hubungan diperoleh hanya dimensi hubungan antara norma subektif dengan niat dengan nilai Estimasi pada nilai (p) Regression Weights 0,791 sedangkan bobot CR 2,926 dan menunjukan (p) 0,00 < 0,05 Ho ditolak. Artinya, bahwa terdapat hubungan       yang     positif   dan signifikan, bahwa norma subyektif seseorang mempunyai hubungan       yang erat antara niat eseorang dalam mereferensikan program studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Temuan ini konsisten dengan hasil penelitian tentang teori tindakan beralasan dari Ajen dan Fishbein (1975) bahwa norma subyektif variabel sikap dan norma subyektif yang mengarah kepada perilaku tindakan mereferensi merupakan tindakan interaksi yang mengkomunikasikan pengalaman dari pemberi informasi tentang apa yang telah dialami kepada penerima pesan informasi sehingga informsi      yang     disampaikan     menjadi satu bentuk mereferensikan secara efektif. Perilaku dapat berupa referensi negatif dan referensi positif. Dari hasil nilai yang diperoleh dalam penelitian ini ditemukan referensi yang disampaikan     berupa referensi positif kepada calon mahasiswa.

Sependapat      dalam   Wijaya (2008)   penelitiannya tentang perilaku berwirausaha UKM menemukan pada bobot regeresi uji kausalitas bahwa, hubungan norma subyektif terhadap niat tidak signifikan ditunjukan dengan hasil nilai evaluasi propabilitas 0,042. peran orang lain terhadap niat mereferensi dapat mempengaruhi individu untuk mematuhi pandangan orang lain itu, maka semakin tinggi dukungan orang lain atau dukungan sosial maka semakin tinggi niat untuk mereferensi.

Dari hasil analisa deskriptif dapat diketahui sebesar 3,88 hal ini dapat diartikan bahwa tanggapan orang lain atau pandangan seseorang terhadap kepercayaan – kepercayaan orang lain yang akan mempengaruhi niat untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku yang sedang dipertimbangakan sangat tinggi dalam mempengaruhi niat berperilaku.

Dimensi variabel ketiga dari analisis hubungan norma subektif dengan tindakan nilai Estimasi pada nilai (p) Regression Weights 0,361 sedangkan bobot CR 0,784 dan menunjukan (p) 0,432 ˃ 0,05 Ho diterima. Artinya, bahwa terdapat hubungan yang positif tetapi tidak signifikan, bahwa norma subyektif seseorang mempunyai hubungan tidak erat dengan tindakan seseorang dalam mereferensikan program studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Pekerjaan yang merupakan profesi dapat mempengaruhi tindakan           seseorang dalam mereferensikan. Diketahui bahwa responden terbesar berprofesi sebagai guru 47,7% dimungkinkan hal ini terjadi karena sesuai dengan bidang minat mahasiswa terhadap jurusan yang diambil yaitu program studi Magister Manajemen Pendidikan. Hal ini tidak sejalan dalam penelitian awal pada tahap penjajagan menggunakan metode wawancara, bahwa niat atau keinginan masuk program studi Magister Manajemen UKSW dipengaruhi oleh sikap positif mahasiswa untuk mereferensikan didapati dari hasil wawancara, alasan mengapa memilih program studi Magister Manajemen UKSW yaitu, karena adanya tindakan referensi seorang teman yang berprofesi sebagai guru dan juga responden yang lainnya, berbungan dengan profesinya sebagai guru. Mahasiswa yang memiliki sikap positif dan dorongan pertimbangan normatif serta memiliki pengalaman proses sebagai mahasiswa       MagisterManajemen Pendidikan Universitas Kriten Satya Wacana Salatiga, telah memiliki kesan yang mendalam. Maka akan memunculkan niat untuk merefrensikan yang berkorelasi dengan tindakan merefrensikan, sedangkan tindakan mereferensikan merupakan prilaku yang berupa ajakan kepada fihak lain untuk melakukan tindakan yang sama dengan dirinya bisa berupa ajakan positif maupuan ajakan negatif yang berupa penolakan untuk tidak mereferensikan.

Data empirik dalam penelitian ini bisa jadi berlawanan dengan hasil statistik yaitu norma subyektif seseorang tidak selalu memiliki pengaruh terhadap tindakan seseorang, sesuai dengan penelitian Zain dan Ismail (2008) dalam penelitian yang berjudul “peranan sikap, norma subyektif, dan perceived behavioral control terhadap intensi pelajar SLTA untuk memilih fakultas ekonomi YARSI” dari data responden yang menyatakan bahwa ereka memiliki intensi yang kuat sangat mungkin memilih fakultas ekonomi Yarsi dengan skor 3,2 %, sementara yang menyatakan mereka tidak mempunyai intensi untuk memilih fakultas ekonomi sebesar 11,3% dan yang terbesar 85,5% mungkin memilih fakultas ekonomi Yarsi. Pada dasarnya responden dalam penelitian mereka mempunyai intensi untuk memilih fakultas ekonomi Yarsi walaupun tidak dalam kategori sangat kuat. Sehingga bertolak belakang dengan temuan dalam penelitian ini bahwa norma subyektif atau pengaruh orang lain tidak signifikan dikarenakan sikap orang lain belum tentu digunakan sebagi refernsi untuk pengambilan tindakan dan pengambilan sikap yang mempengaruhi tindakannya. Yang sama dalam temuan mereka untuk norma subyektif atau pengaruh orrang lain terhadap niat seseorang dalam bertindak. karena menurut (Fishbein dan Ajzen, 1975) norma subyektif adalah fihak-fihak yang dianggap berperan dalam perilaku seseorang dan memiliki harapan pada orang tersebut, sedangkan fihak-fihak yang mempengaruhi antara lain: orang tua, guru, famili, teman, alumni, dan kakak kelas, namun dari jawaban responden tidak ada pilihan jawaban yang ber kontribusi dominan kesemuanya hanya ada dalam rentang skor 2,93 saja. Kemungkinan lainya adanya pengaruh tidak signifikan dikarenakan dalam penelitian ini keputusan untuk mereferensi tidak dikontruksi lewat pertanyaan yang menuju pengaruh eksternal (interpersonal influence) tetapi lebih pada kontruk pengaruh internal (external influence) seperti pendapat Bhattacherjee (2000).

Tan dan Teo (2000) tidak menemukan hubungan antara norma subyektif dengan niat. Alasan yang mungkin dapat diberikan untuk hasil yang tidak signifikan ini mungkin karena mereka memandang norma subyektif hanya dari salah satu segi saja.

Dimensi variabel keempat Hasil analisis data dari hubungan antara sikap dengan tindakan mereferensi nilai Estimasi pada nilai    (p) Regression Weights–0,233 sedangkan bobot CR -1,095 dan menunjukan (p) 0,273 ˃ 0,05 Ho diterima. Artinya, bahwa tanda – didepan nilai adalah terdapat hubungan yang negatif dan tidak signifikan, bahwa sikap tidak mempunyai hubungan yang erat antara tindakan mereferensikan program studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Hasil dari penelitian ini bertentangan dengan argumentasi Ajzen (1977) yaitu penelitiannya tentang konsep korespondensi bahwa sikap-       sikap mengenai perilaku adalah spesifik, didalamnya terdapat tindakan dan sasaran dari tindakan itu. Diharapkan agar dapat menjelaskan hubungan yang kuat pada sikap-sikap dari kinerja prilaku tertentu. dari beberapa hasil penelitian tentang sikap terhadap perilaku (attitud toward behavior), teori motivasi mengusulkan motivasi-motivasi intrinsik merupakan faktor-faktor yang penting untuk menentukan sikap perilaku individu (Davis et,al. 1992)

Pengaruh niat mahasiswa terhadap tindakan mereferensi

Hasil analisis hubungan antara niat dengan perilaku dengan nilai Estimasi pada nilai (p) Regression Weights 0,540 sedangkan bobot CR 1.472 dan menunjukan (p) 0,140     ˃ 0,05 Ho diterima. Artinya, bahwa terdapat hubungan yang positif dan tidak signifikan, bahwa niat seseorang mempunyai hubungan yang tidak erat antara perilaku seseorang dalam mereferensikan program studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Hasil dari analisis diskripsi menunjukan bahwa niat yang diukur dengan 4 indikator terdapat dimensi yang hampir sama pada hasil skor sehingg niat dapat mengukur tindakan. Sejalan dengan pendapat Yu dan Dean (2001), bahwa niat yang besar untuk mereferensi berhubungan positif dengan tindakan sehingga niat yang besar berdapak besar pula terhdap tindakan mereferensi, melalui   kesediaan untuk pengambilkan brosur, menceriterakan hal-hal positif tentang jurusan program studi kepada calon mahasiswa. Sikap dan niat yang diujudkan dalam tindakan mereferensi kepada orang lain bersedianya untuk menceriterakan pengalamannya karena adanya faktor puas dan faktor loyal ditemukan dalam penelitian Zeihml dan Bitner (1996), gramler dan Brown (1996), Oliver (1989), bahwa pemberian informasi kepada orang lain yang berupa referensi. Dalam teori tindakan beralasan atau theory reasoned action bahwa niat perilaku mengukur kekuatan relatif seseorang untuk melakukan suatu perilaku, sehingga perilaku merupakan prediksi akurat terhadap perilaku atau tindakan (action). Tetapi temuan dalam penelitian ini tidaklah sejalan dengan teori. Sekalipun analisis deskripsi mendapati skor rata-rata tindakan mereferensikan dikategorikan tinggi yaitu sebesar 3,36. Hal ini bisa saja terjadi karena niat perilaku mungkin saja tidak menghasilkan perilaku yang diharapkan karena perilaku harus diukur pada tingkat yang sama. juga dapat dipengaruhi oleh keyakinan akan kemapuan untuk melakukannya atau juga disebut sebagai keyakinan sendiri (self efficacy) Ajzen (2002 dalam Jogiyanto, 2008). Pendapat yang hampir sama dari Bandura, 1986 individual-individual akan cenderung puas dengan perilaku yang mereka rasa mampu melakukannya dan cenderung tidak menyukainya untuk perilaku-perilaku yang mereka tidak menguasainya.

Ajzen (1988) dalam Jogiyanto, 2008. Waktu juga mempengaruhi seseorang pada awalnya dan pada akhir suatu niat, seperti penelitian tentang niat memilih kandidat dari partai Demokratik yang menurutnya setuju dengan aborsi dipemilihan anggota senat Amerika Serikat, setelah niatnya diukur dengan belajar melihat suatu wawancara ditelevisi sebelum pemilihan ternyata kandidat tidak menyetujui aborsi. Sebagai akibatnya dia berubah fikiranya dan memutuskan untuk memilih kandidat dari partai Republik. Pada awalnya ingin memilih yang setuju dengan aborsi, tetapi setelah sekian waktu dan calon atau kandidat berubah pendirianya untuk menentang aborsi maka tindakan untuk mendukung atau memilih kandindat akan berubah. Mendukung hasil penelitian ini tentang hubungan niat dengan tindakan, perilaku ibu tentang menyusui anak nya yang dapat diprediksi dari metode menyusui, yaitu dengan asi atau denga botol diperoleh skor korelasinya 0,82, sikap aborsi dengan tindakan aborsi berkorelasi sebesar 0,96. (Ajzen 1988). bukti empiris hubungan yang tidak signifikan antara niat terhadap perilakunya juga diberikan oleh Shephard et. al yang melakukan analisis- meta sebanya dua kali terhadap 86 penelitian yang menggunakan TRA hasil menunjukan adanya korelasi rata- rata sebesar 0,54 antara          hubungan niat dengan perilakunya.

Hasil Uji Kesesuaian Model Analisis Konfirmatori Variabel Endogen

Goodness of Fit

Index

Cut of Value

Hasil

analisis

Evaluasi model

X² Chi Square

Statistics

≤ 30,14353

0,05;19

31,711

Baik

Significance

probability

≥ 0,05

0,034

Baik

CMIN/DF

≤ 2,00

1.669

Baik

GFI

≥ 0,90

Marjinal

RMSEA

≤ 0,08

0,076

Baik

AGFI

≥ 0,90

Marjinal

TLI

≥ 0,95

0,958

Baik

Tabel diatas menunjukan bahwa hasil uji menunjukan model fit. Karena sebagian besar hasil evalusi model dari delapan criteria lima diantaranya menujukan hasil baik.

Tabel Standardized Regression Weights Analisis Konfirmatori Variabel Endogen

Estimate

x9

<—

niat_merefernsi

.777

x10

<—

niat_merefernsi

.875

x11

<—

niat_merefernsi

.792

Data tabel 4.17 dari Standardized Regression Weights menunjukan laoding faktor dari masing-masing indicator pengukur kontstruk niat mereferensi dan        tindakan mereferensi, berada diatas 0,50. Kecuali indikator x12=467

Revisi Modifikasi Model Analisis Faktor Konfirmatori variabel endogen

Goodness of Fit

Index

Cut of Value

Hasil

analisis

Evaluasi

model

X² Chi Square

Statistics

≤ 30,14353

0,05;19

20.109

Baik

Significance

probability

≥ 0,05

093

Baik

CMIN/DF

≤ 2,00

1.547

Baik

GFI

≥ 0,90

Marjinal

RMSEA

≤ 0,08

071

Baik

AGFI

≥ 0,90

Marjinal

TLI

≥ 0,95

975

Baik

Tabel diatas menujukan hasil fit dari delapan criteria uji terdapat lima dengan hasil baik, karena sebagian besar telah memenuhi syarat pada goodness of fit index.

Hasil Modifikasi Analisis Full Structural Model

Goodness of Fit

Index

Cut of Value

Hasil

analisis

Evaluasi

model

X² Chi Square

Statistics

≤ 30,14353

0,05;19

33.689

Baik

Significance

probability

≥ 0,05

753

Baik

CMIN/DF

≤ 2,00

840

Baik

GFI

≥ 0,90

Marjinal

RMSEA

≤ 0,08

000

Baik

AGFI

≥ 0,90

Marjinal

TLI

≥ 0,95

1.018

Baik

Dari tabel 4.20 diketahui bahwa dalam model persamaan structural terdapat nilai marginal dalam AGFI dan GFI, dan model ini sudah dianggap memenuhi sebagian besar criteria goodness of fit index, sehingga diangap fit.

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Dari rumusan         masalah yang   pertama adakah pengaruh sikap mereferensi dengan niat mereferensi mahasiswa. Estimasi pada nilai p Regression Weights menunjukkan p 0,61 > 0,05 sehingga H0 diterima, artinya tidak ada hubungan antara sikap dengan niat mereferensikan mahasiswa program MMP UKSW kepada calon mahasiswa

2. Dari rumusan masalah yang kedua adakah pengaruh norma subjektif mereferensi dengan niat mereferensi mahasiswa. Estimasi pada nilai p Regression Weights menunjukkan p 0,00 < 0,05 sehingga H0 ditolak, artinya ada hubungan antara norma subjektif dengan niat mereferensikan mahasiswa program MMP UKSW kepada calon mahasiswa

3. Dari rumusan masalah yang ketiga adakah pengaruh norma           subjektif mereferensi dengan tindakan mereferensi mahasiswa.   Estimasi pada   nilai p Regression Weights menunjukkan p 0,43 > 0,05 sehingga H0 diterima, artinya tidak ada hubungan antara norma subjektif dengan tindakan mereferensikan mahasiswa program MMP UKSW kepada calon mahasiswa

4. Dari rumusan masalah yang keempat adakah pengaruh sikap mereferensi dengan tindakan mereferensi mahasiswa. Estimasi pada     nilai p Regression Weights menunjukkan p 0,27 > 0,05 sehingga H0 diterima, artinya tidak ada hubungan antara sikap dengan tindakan mereferensikan mahasiswa  program MMP UKSW kepada calon mahasiswa

5. Dari rumusan masalah yang kelima adakah pengaruh niat  mereferensi dengan tindakan mereferensi mahasiswa. Estimasi pada nilai p Regression Weights menunjukkan p 0,14 > 0,05 sehingga H0 diterima, artinya tidak ada hubungan antara niat dengan tindakan mereferensikan mahasiswa program MMP UKSW kepada calon mahasiswa

DAFTAR PUSTAKA

Ajen, I. 2005. Attitude, personality, and Behavior, Burkingham: Open University press, Milton Keynes.

AMOS homepage (Information and free student version available) http://www.smallwaters.com/amos/

Armitage and Conner M. 2001. Efficacy Of The Theory Of Planned Behavior:

A meta analytic reviw. British Journal Of Social Psychology. 40, 471-499.

Anderson.J.C & Gerbing, D.W (1988) structural equation modeling in practice: A Review And Recommended Two Step,approach psikological bulletin,103 (3) 411-42

Azwar, S. 1989. Sikap Manusia: Teori Dan Pengukurannya. Edisi ke-1. Yogyakarta. Pustaka Pelajar

________, 1995. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Edisi ke-2. Yogyakarta. Pustaka Pelajar

Azwar, Saifudin, Penyusunan Skala Psikologi, Yogyakarta. Pustaka Pelajar offset.

Baron, R. M., & Kenny, D. A., 1986. The moderator-mediator variable distinction in social psychological research: Conceptual, strategic, and statistical considerations.

Bungin. B. 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Komunikasi, ekonomi, dan kebijakan public serta ilmu-ilmu sosial lainnya, Edisi pertama. Jakarta: Kencana prenada media group

Insurancesales Person Internet Information Managemen Intention: A test of competing model”, Journal of insurance issue, 27 (1)22-40.

David Kenny‟s SEM CourseWebsite: http://users.erols.com/ dakenny/causalm.htm

Dharnnesta, Basu Swastha, 1997. “Keputusan Konsumen Strategic untuk

Mengeksplorasi Sikap dan Perilaku Konsumen”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, 12 (3): 1-9

________, 1998. “Theory Planned Behavior Dalam Penelitian Sikap, Niat dan Perilaku Konsumen”, Kelola, 8 (7): 85-103

 

Fancies. J.J., and Martin P. Eccles, et al. 2004. Countructing Questioner Based On The Theory Of Planned Behavior. A manual for health servis research. University of Newcastle