Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Aspek Membaca Dan Menulis Kalimat Sederhana Melalui Permainan Tebak Kata Dengan Kartu Huruf Siswa Kelas I SDN 1 Ngawen Kecamatan Ngawen Kabupten Blora Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA
ASPEK MEMBACA DAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA
MELALUI PERMAINAN TEBAK KATA DENGAN KARTU HURUF
SISWA KELAS I SDN 1NGAWEN KECAMATAN NGAWEN
KABUPTEN BLORA SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Suprihati
Guru SDN 1Ngawen Kecamatan Ngawen Kabupten Blora
ABSTRAK
Agar setiap kegiatan mudah pelaksanaanya dan mudah pengukurannya,maka perlu ditetapkan tujuaan penelitian. Adapun penelitian ini mempunyai dua tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Adapun tujuan umum dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia tentang membaca dan menulis kalimat sederhana dan tujuan khususnya adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia tentang membacadan menulis kalimat sederhana melalui permainan tebak kata dengan kartu huruf sebagai sumber belajar bagi siswa SDN 1Ngawen Kecamatan Ngawen Kabupten Blora Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016. Setelah peneliti menetapkan sumber data,teknik dan alat pengumpulan data serta validasi data,maka data-data tersebut peneliti analisis. Adapun analisis yang peneliti gunakan adalah analisis diskriptif kwantitatif dengan menggunakan komperatif (membandingkan) yaitu membandingkan hasil siklus I dan sebelum siklus I, hasil siklus I dengan hasil siklus II, dan hasil sebelum siklus dan akhir siklus ( siklus II ),serta membandingkan hasil akhir dengan indikator kinerja. Peneliti ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas ( classroom action reaserch ) yang terdiri dri du siklus. Banyak siklus dalam penelitian ini adalah dua yaitu siklus I dan siklus II. Adapun tahapan-tahapan dalam siklus adalah Planing atau perencanaan yaitu merencanakan secara garis besar apersepsi,kegiatan inti dan diikuti kegiatan akhir atau test, kemudian Acting atau tindakan yaitu peneliti melaksanakan apersepsi,kegiatan inti dan melakukan kegiatan akhir atau test,setelah acting atau tindakan dilakukan dilanjutkan Observing atau pengamatan. Karena alat pengumpulan datanya adalah test,maka yang diamati adalah test itu sendiri dan terakhir peneliti mengadakan Refleksing atau membandingkan. Hasil test pada siklus I ini dibandingkan dengan sebelum siklus atau dengan kondisi awal. Dan siklus II dibandingkan dengan siklus I maupun dengan kondisi awal. Setelah mengadakan penelitian,maka dapat disimpulkan bahwa melalui permainan tebak kata dengan kartu huruf dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia tentang membaca dan menulis kalimat sederhana bagi siswa SDN 1Ngawen Kecamatan Ngawen Kabupten Blora Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016. Dan kenaikan tersebut cukup signifikan yaitu diperoleh dari hasil kondisi awal dan siklus 11,07 %, siklus I dan siklus II 1,16% dan kondisi awal dan siklus II 1,25 %.
Kata Kunci: Hasil belajar Bahasa Indonesia,permainan tebak kata dengan kartu huruf.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Mengingat pentingnya meningkat-kan mutu pendidikan guru mempunyai tugas penting sebagai pembimbing, pendidik dan memotivasi serta pelaku proses belajar menagajar sehingga dapat membentuk manusia yang cerdas,berbudi luhur, cakap,terampil,berwatak sosial dan berwawasan luas. Pembelajaran dapat dikatakan berhasil jika siswa dapat menguasai materi sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan dalam rencana pembelajran yang dapat dilihat dari nilai siswa setiap kali diadakan evaluasi pada akhir pembelajaran.
Sebagai Kepala Sekolah Dasar, penulis masih mempunyai tugas mengajar disekolahnya yaitu 6 (enam) jam pelajaran setiap minggunya,sehingga penulis menda-pat tugas mengajar bahasa indonesia di kelas I walaupun dikelas I pembelajrannya dilaksanakan dengan pendekatan teamtik yang dilakukan oleh Guru Kelas. Namun pelajran Bahasa Indonesia ada semaacam pengkhususan,karena dikelas I penekanannya utamanya adalah siswa dapat membaca dan menulis dengan lancar.
Menurut pengamatan penulis da-lam penguasaan terhadap materi pelajaran Bahasa Indonesia,pada kompetensi dasar membaca kalimat sederhana,siswa dikelas I SD Negeri I Ngawen masih rendah. Oleh karena itu penulis mengadakan penelitian untuk dapat meningkatkan hasil beljar siswa kelas I tersebut. Pencapaian hsil belajar siswa yang masih rendah dikarenakan dalam pembelajaraan guru masih menyampaikan pembelajran secara klasikal dengan metode yang tidak bervariasi dan minimnya pemebrian contih yang konkrit.
Dengan keadaan tersbut peneliti mengadakan cara untuk meningkatkan hasil belajar tersebut dengan mengunakan kartu huruf sebagai alat permainan tebak kata sekaligus pemeblajran tentang mem-baca dan menulis kalimat sederhana terha-dap siswa kelas I SD Negeri I Ngawen dengan mengambil judul penelitian “ Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Tentang Membaca dan Menulis Kalimat Sederhana Melalui Permainan Tebak Kata dengan Kartu huruf Kelas I Semester II Sekolah Dasar Negeri I Ngawen.
Rumusan Masalah
Dengan pembatasan masalah diatas, maka dapat dijadikan fokus perma-salahan, bagaimana supaya tingkat pengusaaan materi siswa meningkat. Oleh karena itu maka penulis merumuskan masalah sebagi berikut: “ Apakah dengan menggunakan dengan teknik permainan dengan kartu huruf sebagai permainan tebak kata dapat mengoptimalisasikan hasil belajar Bahasa Indonesia aspek membaca dan menulis kalimat sederhana bagi siswa kelas I SDN 1Ngawen Kecamatan Ngawen Kabupten Blora Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016?
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatka hasil belajar Bahasa Indonesia tentang membaca dan menulis kalimat sederhana melalui permainan tebak kata dengan kartu huruf. Bagi siswa kelas I SDN 1Ngawen Kecamatan Ngawen Kabup-ten Blora Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016.
KAJIAN PUSTAKA
Hasil Belajar Bahasa Indonesia
Menurut bahasa,kata “belajar†dalam bahasa indonesia berasal dari kata “ber ajar†yang berarti ber-guru. Oleh karena itu kegiatan ber ajar menunjukan bahwa sang ajar (guru) merupakan titik central kegiatan ini. Sebagia landasan penguaraian mengenai apa yang dimaksud dengan belajar,terlebih dahulu akan dikemukakan berbagai definisi.
Hilgrad dan Bower,dalam buku Theoris of Learning (1975) mengemuka-kan.†Belajar berhubungan dengan peru-bahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu,dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan,pengaruh obat,dan sebagainya). “ Gagne,dalam buku The Conditions of Learning (1977) menya-takan bahwa:â€belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga pembuatannya (perfomancenya) berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadiâ€.
Morgan dalam buku Introduction to Psychology (1978) mengemukakan: “Belajar adalah setiap perubahan yang realatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.â€
Pada bagian ini akan peneliti bahwa tentang hasil belajar. Peneliti akan menyampaikan beberapa hal mengenai hasil belajar yaitu: jenis-jenis hasil belajar disusun secara berjenjang dari tingkat palin rendah sampai tingkat paling tinggi. Hal ini dikemukakan oleh Robert M Gagne (dalam The Conditions of Learning (1977). Selanjutnya tingkatan-tingkatan tersebut menurut beliau ada delapan tipe hasil belajar yaitu: (1) Sinyal (signal),hasil belajar yang berupa sinyal teori Conditining dari Pavlov. Dalam belajar cara ini tugas individu yang belajar adalah memberikan respon terhadap stumulus berkondisi yang pada mulanya dengan mengiringi asli; (2) kekhususan dalam merespon (Specific Responding). hasil belajar ini mempunyai tingkatan lebih tinggi dari jenis pertama. Hasil belajar yang merupakan kekhususan dalam merespon diperoleh melalui cara belajar yang sesuai dengan teori “Operant Conditioning “Skiner yaitu adanya peng-khususan respon kearah stimulus yang menyenangkan ;(3) Rangkaian tingkah laku motorik (Motor Chaiming); (4) Asosiasi verbal (Verbal Assosoation);(5) Diskrimina-si jamak (Multiple Discrimination); (6) Klasifikasi (Clasifikasying); (7) Penggunaan aturan,hukum, dan prinsip.
Alih guna belajar biasanya disebut “transfer of learning†atau “ transfer of trainingâ€. Pandangan tentang transfer didasaarkan pada asumsi bahwa pengalaman belajar pada waktu lampau itu dapat digunakan oleh individu untuk membantu mengatasi masalah-masalah yang dihadapi pada masa yang akan datang.
Transfer of learning ini dapat dibedakan menjadi dua macam,ialah transfer positif dan transfer dan transfer negatif. Bila hasil belajar itu dapat menunjang pemecahan maslah baru yng dihadapi,maka dikatakan bahwa apa yang terjadi adalah transfer positif. Bila hasil belajar atau pengalaman masa lampau itu tidak merupakan unsur penunjang, melainkan justru merupakan unsur penganggu dalam menghadapi masalah baru. Maka dikatakan bahwa transfer yang terjadi adalah transfer negatif.
Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan, pengetahu-an, keterampilan berbahasa,dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra indonesia. Standar kompetensi ini merupakan dasar bagi peserta didik untuk memahami dan merespon situasi lokal,regional,nasional,dan global.
Dengan standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia ini diharapkan: (1) Peserta didik dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan minatnya,serta dapat me-numbuhkan penghargaan terhadap hasil karya kesastraan dan hasil intelektual bangsa sendiri; (2) Guru dapat memusat-kan perhatian kepada pengembangan kompetensi bahasa peserta didik dengan menyediakan berbaagai kegiatan berbaha-sa dan sumber belajar;(3) Guru lebih mandiri dan leluasa dalam menentukan bahan ajar kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan peserta didiknya;(4) Orang tua dan masyarakat dapat secara aktif terlibat dalam pelaksanaan program kebahasaan dan kesastraan disekolah;(5) Sekolah dapat menyusun program pendi-dikan tentang kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan keadaan peserta didik dan sumber belajar yang tersedia;(6) Daerah dapat menentukan bahan dan sumber belajar kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan kondisi dan kekhasaan daerah dengan tetap memperhatikan kepentingan nasional.
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: (1) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku,baik secra lisan maupun tulisan. (2) Menghargai dan bangga mengunakan bahasa indonesia sebagai bahasa persatuan dan kesatuan bangsa. (3) Memahami baahasaa indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial. (4) Menikamati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serata meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa; (5) Menghargai dan membanggakan sastra indonesia sebagai khasanah budaya daan intelektual manusia indonesia.
Ruang lingkup mata pelajaran bahasa indnesia mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut: mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis.
Pada akhir prndidikan diSD/MI, peserta didik telah membaca sekurang-kuranganya 9 buku sastra dan non-sastra. Dalam penelitian ini, peneliti hanya membatasi mata pelajaran bahasa indonesia pada komponen kemampuan berbahasa dan kemempuan bersastra pada aspek membaca dan menulis yaitu membaca nyaring dan menulis suku kata, kata dan kalimat sedehana dengan benar serta membaca nyaring kalimat sederhana dengana lafal dan intonasi dan menulis yang tepat.
Metodologi penelitian
Setting penelitian
Penelitian din lakkan pada bulan juli tahun 2015 sampai dengan Januari 2016. Penelitian ini peneliti mengambil SDN 1 NGAWEN Kec. Ngawen Kab. Blora, sebab peneliti menjadi kepala sekolh dan mengajar di tempat tertentu, sehingga dalam mencari data maupun meaksanakan penelitian tidak mengganggu atau mengurangi aktifitas dan jam-jam mengajar pda sekolh tersebut. Subyek yang peneliti ambil adalah siswa kelas 1 SDN ! NGAWEn kec. Ngawen Kab. Blora yang berjumlah 36 siswa.
Teknik dan alat pengumpulan data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini peneliti menggunakan tes tertulis. Karena dalam pengumpulan data peneliti menggunkan tes tertulis maka alat pengumpulan datanya adalah lembar tes. Namun sebelumnya peneliti menbuat kisi-kisi sebagai perangkat lembar tes. Karena dalam pengumpulan data peneliti menggunakan 2 siklus maka perangkat tes yang peneliti buat juga.
VALIDASI DATA
Supaya data peneliti ini valid maka perlu divalidasi. Adapun validasi data ada 2 yaitu validasi empiris dengan analisis empiris dan validasi teoritik dengan analisis kulalitatif. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan validasi empirik dengan analisis empirik yaitu butir-butir tes dengan diawali lembar kisi-kisi.
ANALISIS DATA
Analisis yang peneliti gunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan komparatif (membandingkan) yaitu membandingakan hasil siklus 1 dan sebelum siklus 1, hasil siklus 1 dengan hasil sikus 2, dan hasil sebelum siklus dan akhir siklus (siklus 2). Serta menbandingakan hasil akhir dengan indikator kinerja.
Prosedur Penelitian
Peneliti ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas class room Action rearach yang terdiri daari dua siklus.adapun langkah-langkah metode penelitian tindakan kelas ini adalah: planning/ membuat perencanaan tindakana, acting/ melaksanakan tindakan sesuai yang direncanakan, opserving/ melakukan pengamaatan terhdap tindakan yang dilakukan, dan reflekting/ membandingkan dengan deskriptif komparatif yang dilanjutkan refleksi.
Hasil Penelitian
Deskripsi kondisi awal
Ulangan harian 1 tentang kalimat sederhana yang hubungannya lingkungan lam sekitar memperoleh nilai rata 62. Ulangan harian 2 tentang kalimat sederhana tentang hubungannya dengan lingkungan kelas memperoleh nilai rata- rata 59. Ulangan harian 3 tentang kalimat sederhana yang berhubungan dengan lingungan keluarga dengan nilai rat-rata 60. Sehingga dapat diperoleh nilai rata-rata kondisi aawal 60,33 dibulatkan 60.
Deskripsi hasil siklus I
Rekapitulasi Hasil Siklus I
No. |
Nilai |
Jumlah |
Prosentase |
1 |
91-100 |
1 |
1,96 |
2 |
81-90 |
6 |
11,76 |
3 |
71-80 |
9 |
17,65 |
4 |
61-70 |
7 |
13,73 |
5 |
51-60 |
12 |
23,53 |
6 |
41-50 |
16 |
31,37 |
7 |
<40 |
– |
– |
Deskripsi hasil siklus II
No. |
Nilai |
Jumlah |
Prosentase |
1 |
91-100 |
4 |
7,84 |
2 |
81-90 |
17 |
33,34 |
3 |
71-80 |
16 |
31,37 |
4 |
61-70 |
10 |
19,61 |
5 |
51-60 |
3 |
5,88 |
6 |
41-50 |
1 |
1,96 |
7 |
<40 |
– |
– |
Hasil Refleksi antara siklus
No. |
Uraian |
Hasil Pengamatan |
||
Terendah |
tertinggi |
Rata-rata |
||
1. |
Kondisi awal |
42 |
81 |
60 |
2. |
Siklus I |
41 |
88 |
66 |
3. |
Siklus II |
44 |
96 |
81 |
Faktor penyebab peningkatan prestasi siswa antara lain guru me;akukan perbaikan pembelajaran dengan sistem sebagai berikut: didalam proses pembelajaran tentang pengabungan suku kata menjadi kata, alat peraga kartu huruf dengan penerapan sistem permainan tebak kata. Guru memberi motivasi pentingnya menguasai materi penggabungan suku kata dalam kaitannya pelajaran yang lainsebelum penjelasan materi pokok,siswa disuruh mendemonstrasikan tentang menggabungkan sukun kata mejadi kata,kata mnjadi kalimat sederhana.
Penutup
Kesimpulan
Berbagai data dari pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang telah dlakukan dapat disimpulkan: melalui penggunaan alat peraga dapat memberikan respon siswa belajar. Dengan pembelajaran sistem permainan tebak kaata siswa lebih aktif dn menyenangkan. Penggunaan metode yang tepat siswa mudah memahami materi pelajaran. Melalui beberapa upaya diatas belajar siswa lebih terarah.
Berikut ini merupakan perjalanan pembelajaran yang diawali dari pra siklus. Tingkat penguasan 70 % keatas adalah 20 siswa dari 36 siswa =38,2 % . Pada siklus 1 menjadi 23 siswa dari 36 siswa = 45,97% lalu pada siklus 2 menjadi 30 siswa dari 36 siswa= 70,58%. Maka telah diketahui bahwa penggunaan alat peraga kartu huruf pada pembelajaran mata pelajaran bahasaa indonesia dalam kompetensi dasar tentang kalimat sederhana melalui permainan tebak kata menggunakan kartu huruf kelas 1 SD Negeri Ngawen kecamata Ngawen kabupaten Blora prestasi belajar siswa lebih meningkat.
Saran
Atas dasar kesimpulan diatas, cara terbaik yang harus dilakukan guru dlam rangka meningkatkan hasil belajr siswa antara lain: membuat sussana kelas nyaman sehingga siswa merasa tenang dan senang. Gunakan alat peraga yang mendukung kegiatan pembelajaran. Ciptakan situasi kelas,agar siswa aktif dan kreatif.berilah motivasi yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak .
Daftar pustaka
BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan).2006. Standar Isi 2006 Mata Pelajaran Bahasa Indonesai.Jakarta.
Depdikbud.1974.Belajar Membaca dan Menulis.Jakarta.
_____ .1978.Pedoman Guru Bahasa Indonesia.Jakarta.
_____.1978.Pelajaran Bahasa Indonesia.Jakarta.
_____.1985.Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnkan.Jakarta.Balai Pustak.
_____.1988.Petunjuk Teknis Pelajaran Membaca di Sekolah Dasar.Jakarta.
Keraf, Gorys.1973.Tata Bahasa Indonesia .Flores.Nusa Indah.
_____.1933.Komposisi.Flores.Nusa Indah.
Moeliono.Anton M.et.Al.1988.Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.Jakarta.Balai Pustaka.
Semiawan,Conny,dkk.1988.Pendekatan Keterampilan Proses.Jakarta.Gramedia.
Sudarno,dkk.1992.Terampil Berbahasa Indonesa.Jakarta.Hikmat Syahid Indah.
Supriyadi,dkk.1996.Pendidikan Bahasa Indonesia 2.Jakarta .Universitas Terbuka.
Supriyadi,dkk.1997.Pendidikan Bahasa Indonesia 4.Jakarta .Universitas Terbuka.
Tarigan, Djago dan GH Tarigan.1978. Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa.Bandung.Angkasa
Tarigan,Djago.1995.Pendidikan Berbahasa Indonesia I.Jakarta: Universitas Terbuka.
Â
Zuchdi, Darmiyati dan Budiasih.1997.Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia di kelas Rendah.Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendera Pendidikan Tinggi.