Meningkatkan Keterampilan Mengelola Kelas Dalam Pembelajaran Melalui Supervisi Akademik Bagi Guru SD Negeri 1 Ngawen Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS
DALAM PEMBELAJARAN MELALUI SUPERVISI AKADEMIK
BAGI GURU SD NEGERI 1 NGAWEN KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN BLORA SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Alip Mintarto
Kepala SD Negeri 1 Ngawen
ABSTRAK
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk Meningkatkan Keterampilan Guru SD Negeri 1 Ngawen dalam Mengelola Kelas melalui Supervisi Akademik. Penelitian ini dilakukan oleh kepala sekolah SD Negeri 1 Ngawen Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016. Subyek dalam penelitian tindakan ini adalah semua guru SD Negeri 1 Ngawen yang berjumlah 12 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunkan teknik dokumentasi,teknik observasi,dan butir soal. Untuk memperoleh data yang valid maka dilakukan triangulasi sumber data,dengan cara melibatkan teman sejawat untuk ikut mengamati proses supervisi pada siklus pertama mauppun siklus kedua. Sedangkan butir soal tes divalidasi dengan menyusun kisi-kisi sebelum butir soal dibuat. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif komparatif yang dilanjutkan refleksi. Berdasarkan komparatif dan kondisi awal,siklus I dan siklus II yang terdiri dari nilai kemampuan guru dalam mengelola kelas maupun observasi pada hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa: “ Melalui Supervisi Akademik Dapat Meningkatkan Keterampilan Guru SD Negeri 1 Ngawen Dalam Mengelola Kelas Pada Saat Pembelajaran. Adapun saran yang dapat diberikan peneliti antara lain: Kepala Sekolah harus memiliki kepedulian yang tinggi dalam meningkatkan mutu pendidikan disekolah,agar supervisi akademik dapat berjalan dengan baik dan efektif maka perlu koordinasi dengan pengawas sekolah dasar dengan guru-guru yang bersangkutan,agar terjadi persamaan persepsi tentang supervisi akademik.
Kata Kunci: Keterampilan mengelola kelas,Supervisi Akademik.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Ketika kepala sekolah mengamati guru-guru dalam mengajar tampaknya masih ada beberapa hal yang perlu adanya perbaikan dan ppeningkatan. Hal tersebut adalah keterampilan atau kemampuan guru dalam mengelola kelas. Dari hasil pengamatan didapatkan bahwa suasana kelas pada waktu pembelajaran belum menunjukan suasananya belajar yang aktif-interaktif,terkadang suasana pembelajaran yang ramai. Adapula guru yang membentak-bentak murid karena ada kesalahan yang telah dilakukan oleh siswa,harusnya sebagai guru tidak boleh seperti itu,kalau memang ada siswa yang salah guru harus berusaha untuk sabar dan menasehatinya dengan baik-baik dan tegas.
Kemampuan guru-guru SD Negeri 1 Ngawen juga tampaknya masih kurang dalam memanfaatkan waktu jam pelajaran yang telah ditentukan,terkadang sudah terdengar bel jam istirahat tetapi masih belum boleh istirahat karena harus menye-lesaikan tugas-tugasnya. Dalam kondisi seperti ini,siswapun tidak akan konsentrasi dalam megerjakan tugasnya,karena sudah terganggu dengan teman kelas lain yang sudah istirahat,pikiran siswaa sudah buyar,sehingga dalam mengerjakan tugasnya juga tidak maksimal. Guru seharusnya mampu memenit waktu sebaik mungkin dalam kegiatan dikelas efektif.
Menghilangkan kejenuhan bagi siswa merupakan hal yang sangat penting dilakukan oleh guru pada saat mengajar. Namun ini terkadang dikesampingkan oleh guru-guru,termasuk guru-guru SD Negeri 1 Ngawen. Berdasarkan pengamatan kepala sekolah,sering sekali siswa pada jam-jam terakhir merasa jenuh dengan proses belajar mengajar,ada siswa yang mengantuk,ada yang diam saja tetapi tidak memperhatikan guru,ada yang ngobrol sendiri dengan teman sebangkunya. Kejenuhan siswa terhadap kegiatan belajar mengajar tersebut tidak boleh dibiarkan karena akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Oleh karena itu guru juga harus belajar dan berupaya menemukan cara-cara agar dapat membuaat siswa tidak jenuh dan bersemangat lagi dalam beljar dikelas.
Melihat kondisi, suasana belajar disekolah /kelas seperti itu,kepala sekolah tidak boleh tinggal diam. Harus ada tindakan nyata terhadap guru-guru agar peritiwa-peristiwa sebagaimana diuraikan diatas tidak terjadi lagi. Perlu adanya peningkatan keterampilan guru dalam mengelola kelas,sehingga dapat menjadi-kan suasana pemebelajaran yang berkuali-tas.
Disini, kepala sekolah sekaligus sebagai peneliti memilih sebuah pendekat-an supervisi akademik sebagai sarana meningkatkan ketermpilan mengelola kelas bagi guru-guru SD Negeri 1 Ngawen. Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembe-lajaran untuk mencapai tujuan pembelajar-an (Ditjen PMPTK,2009:12). Pendekatan ini adalah langkah yang tepat karena sesuai dengan tujuan utamanya yaitu salah satunya adalah memperoleh informasi dan meningkatkan kemampuan profesionalitas guru,termasuk didalamnya adalah kemampuan mengelola kelas.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas,maka secara khusus masalahnya dapat dirumus-kan sebagai berikut: “ Apakah Melalui Supervisi Akademik dapat Meningkatkan Keterampilan Mengelola Kelas dalam pembelajaran Bagi Guru SD Negeri 1 Ngawen Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora semester 2 Tahun 2015/2016?
Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah Meningkatkan Keterampilan Guru SD Negeri 1 Ngawen dalam Mengelola Kelas melalui Supervisi Akademik. Sedangkan manfaat penelitian ini secara teoritis adalah untuk mendapatkan teori baru tentang peningkatan kemampuan guru dalam mengelola kelas dengan cara supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah.
KAJIAN TEORI
Keterampilan Mengelola Kelas
Keterampilan mengelola kelas merupakan kemampuan guru dalam me-wujudkan dan mempertahankan suasana belajar mengajar yang optimal. Kemampu-an ini erat kaitannya dengan kemampuan guru untuk menciptakan kondisi yang menguntungkan,menyenangkan peserta didik dan penciptaan disiplin belajar secara sehat. Mengelola kelas meliputi mengatur tata ruang kelas untuk pembelajaran dan menciptakan iklim pembelajaraan yang kondusif. Dalam kaitan ini sedikitnya terdapat tujuh hal yang harus diperhatikan yaitu rung belajar,pengaturan sarana bela-ajar,susuanan tempat duduk,penerang-an,suhu,pemanasan sebelum masuk ke materi yang akan dipelajari (pembentukan dan pengembangan kompetensi) dan bina suasana dalam pembelajaran (Mulyasa, 2007).
Supervisi Akademik
Supervisi akademik adalah serang-kaian kegiatan membantu guru mengem-bangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran ( Ditjen PMPTK,2009: 12). Supervisi akademik tidak terlepas dari penilaian kinerja guru dalam mengelola pembelajaran. Sergiovanni dalam PMPTK (1987) menegaskan bahwa refleksi praktis penilaian keterampilan guru mengelola kelas dalam supervisi akademik adalah melihat kondisi nyata keterampilan guru mengelola kelas untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan,misalnya apa yang sebenarnya terjadi didalam kelas?, apa yang sebenarnya dilakukan oleh guru dan siswa didalam kelas?aktivitas-aktivitas mana dari keseluruhan aktivitas didalam kelas itu yang bermakna bagi guru dan murid?,apa yang telah dilakukan oleh guru dalam mencapai tujuan akademik?,apa kelebihan dan kekurangan guru dan bagaimana cara mengembangkan?. Berda-sarkan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan ini akan diperoleh informasi mengenai kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran. Namun satu hal yang perlu ditegaskan disini, bahwa setelah melakukan penilaian kinerja berarti selesailah pelaksana supervisi akademik, melainkan harus dilanjutkan dengan tindakan lanjutnya berupa pembuatan pro-gram supervisi akademik dan melaksana-kannya dengan sebaik-baiknya.
Tujuan dan fungsi supervisi akademik
Tujuan supervisi akademik adalah: (1) membantu guru mengembangkan kompetensinya,(2) mengembangkan kuri-kulum, (3) mengembangkan kelompok kerja guru, dan membimbingpenelitian tindakan kelas (PTK) (Glickman, etal; 2007, Sergiovanni,1987).
Supervisi akademik merupakan salah satu (fungsi mendasar (essential function) dalam keseluruhan program sekolah (Weingartner;1973; Alfonso dkk,1981; dan Glickman,et al;2007). Hasil supervisi akademik berfungsi sebagai sumber informasi bagi pengembangan profesionalisme guru.
Perilaku supervisi akademik seba-gaimana diuraikan diatas merupakan salah satu contoh perilaku supervisi akademik belum baik. Perilaku supervisi akademik yang demikian tidak akan memberikan banyak pengaruh terhadap tujuan dan fungsi supervisi akademik. Seandainya memberikan pengaruh,pengaruhnya relatif sangat kecil artinya bagi peningkatan mutu guru dalam mengelola proses pembelajaran. Supervisi akademik sama sekali bukan penilaian unjuk kerja guru. Apalagi bila tujuan utama penilaiannya semata-mata hanya dalam arti sempit,yaitu mengkalkulasi kualitas keberadaan guru dalam memenuhi kepentingan akreditasi guru belaka.
Hal ini sangat berbeda dengan konsep supervisi akademik. Secara konsep-tual,supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembe-lajaran demi pencapaian tujuan pembela-jaran. Supervisi akademik merupakan gaya membantu guru-guru mengembangkan ke-mampuannya tujuan pembelajaran. De-ngan demikian, berarti esensi supervisi akademik itu sama sekali bukan menilai keterampilan guru mengelola kelas dalam mengelola proses pembelajaran,melainkan membantu guru mengembangkan kemampuan profesinalismenya.
Hipotesi tindakan
Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan diatas diduga: Melalui Supervisi Akademik dapat Meningkatkan Keteram-pilan Mengelola Kelas dalam pembelajaran Bagi guru SD Negeri 1 Ngawen Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora pada semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016.
METODOLOGI PENELITIAN
Sumber data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diambil dari hasil pengerjaan soal tentang keterampilan guru mengelola kelas yang diisi oleh para guru setelah selesai tindakan. Selain itu penelitian ini juga menggunakan data sekunder yang diperoleh melalui observasi. Kegiatan guru yang diobservasi adalah kegiatan guru dalam mengelola pembelajarannya maupun kegiatan yang dilakukan pada saat supervisi akademik.
Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui butir soal dan observasi. Butir soal digunakan untuk menilai kemajuan keterampilan guru mengelola kelas. Sedangkan teknik observasi digunakan untuk merekam kegiatan guru dalam mengelola pembelajrannya maupun kegiatan yang dilakukan pada saat supervisi akademik.
Analisis data
Dalam penelitian ini,data yang dianalisis adalah data yang dikumpukan melalui butir soal dan data dari hasil observasi. Data yang dikumpulkan selama tindakan penelitian berlangsung,dianalisis dengan cara deskriptif komparatif. Pada tahapan ini adalah membandingkan skor keterampilan guru mengelola kelas antara data kondisi awal atau sebelum diberi tindakan dibandingkan dengan skor keterampilan guru setelah mengelola kelas setelah selesai siklus I dan dibandingkan pula skor keterampilan guru mengelola kelas setelah siklus II berakhir. Seperti halnya data dari kuisioner yang telah diisi oleh para guru,data hasil observasi juga dianalisis dengan cara deskriptif kompara-tif. Data hasil observasi dibandingkan antara kondisi awal atau sebelum diberi tindakan dengan hasil observasi setelah selesai siklus I serta dibandingkan pula dengan hasil observasi setelah siklus II berakhir.
Prosedur penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tindakan sekolah. Tindakan ini dilakukan pada tiap-tiap siklus. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Langkah-langkah dalam setiap siklus terdiri dari perencanaan (Planning), Pelak-sanaan Tindakan (Acting),Pengamatan (Observing), Refleksi ( Reflecting). Pada siklus I dan II,peneliti melakukan supervisi dan pembinaan kepada guru dengan menggunakan teknik pertemuan dalam kelompok besar.
Perencanaan (Planning). Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan ini adalah (1) memahami pedoman pelaksana-an dan pengawasan akademik,(2) menya-makan persepsi seluruh warga sekolah tentang program supervisi akademik, dan (3) penyesuaian penghematan serta keefektifan penggunaan sumber daya sekolah (tenaga,waktu,dan biaya),(4) pe-nyusunan rencana pertemuan dalam ke-lompok kerja(5) mempersiapkan instrumen pengumpulan data berupa kuesioner tentang kemampuan guru mengelola kelas.(6) mempersiapkn instrumen data yang berupa lembar observasi atau lembar pengamatan. Pelaksanaan tindakan (Act-ing). Tindakan dilaksanakan sesuai dengan rencana pertemuan dalam kelompok kerja yang telah dipersiapkan. Pelaksanaan obsevasi/ pengamatan.Tindakan pada tahap pengamatan atau observing adalah mengamati keterampilan guru mengelola kelas. Hal-hal yang diamati antara lain sikap, menghadapi supervisi akademik, kesungguhan mengikuti kegiatan Pembina-an kerja,kemampuan mengeksplorasi per-masalahan, kemampuan berfikir kritis dan logis dalam memberikan pandangan/argu-mentasi,kemampuan untuk bekerjasama dan memikul tanggung jawab bersama, serta kecepatan dan ketetapan menyelesai-kan tugas.
Refleksi (reflecting). Dua hal yang direfleksi dalam penelitan ini meliputi skor keterampilan guru mengelola kelas dan data hasil obswervasi.berdasarkan rekapi-tulasi skor ketrampilan guru mengelola kelas,kemudian direfleksikan. Dari hasil observasi,juga direfleksikan.
HASIL PENELITIAN
Deskripsi Kondisi Awal
Berdasarkan tes awal (pree test) yang diisi guru-guru tentang keterampilan mengelola kelas, didapat data bahwa keterampilan mengelola kelas guru-guru SD Negeri 1 Ngawen Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora pada tahun pelajaran 2015/2016 belum menunjukkan kemampu-an mengelola kelas yang mantap. Dari dua dimensi keterampilan mengelola kelas yaitu, dimensi mengatur tata ruang kelas untuk pembelajaran dan dimensi menciptakan iklim pembelajran yang kondusif. Skor nilai keterampilan mengelola kelas pada kondisi awal adalah baru mencapai rata-rata 53,3. Skor tersebut masuk dalam kondisi kategori kurang atau belum menunjukkan kemampuan mengelola kelas yang mantap.
Deskripsi Hasil Siklus I dan II
Setelah siklus I selesai diperoleh data bahwa kemampuan guru dalam mengelola kelas telah meningkat. Hal itu dibuktikan dengan hasil pengerjaan soal uraian yang telah dikerjakan oleh guru-guru tentang bagaimana mengelola kelas yang baik. Padaa siklus I ini didapatkan nilai skor rata-rata sebesar 67,77 (baik). Dari hasil pengamatan terhadap kegiatan praktek guru dalam mengimplementasikan kemampuannya mengelola kelas,yang terdiri dari kemampuan mengatur ruang belajar,pengaturan sarana belajar,susunan tempat duduk,penerangan suhu,pemanasan sebelum masuk ke materi yang akan dipelajari dan di bina suasana dalam pembelajaran menunjukkan kemampuan yang baik. Pengelolaan kelas diatur sesuai dengan teori-teori yang telah dipelajari. Pemebelajaran pun menjadi kondusif.
Pada tahap siklus II,ketika kepala sekolah memberikan informasi terkini dan aktual yang kedua, semua guru melakukan eksplorasi terhadap masaalah dan teori tentang mengelola kelas yang telah dipahami. Dari hasil penilaian terhadap kemampuan guru dalam mengelola kelas secraa teoritis didapatkan skor 81,66. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan. Selain itu dari hasil pengamatan kegiatan praktek mengajar ketepatan dan kecepatan guru dalam mengelola kelas sudah cukup bagus walaupun masih ada beberapa guru yang masih perlu adanya peningkatan.
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan kompratif data kondisi awal,siklus I dan siklus II yang terdiri dari skor nilai kemampuan guru dalam mengelola kelas maupun observasi seperti tersebut pada hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa: Melalui Supervisi Akademik Dapat Meningkatkan Keterampil-an Guru SD Negeri 1 Ngawen Kecamatan Ngawen Kabupaten Ngawen dalam Mengelola Kelas Pada Saat Pembelajaran.
Saran
Saran yang dapat diberikan peneliti antar lain: 1) Kepala sekolah harus memiliki kepedulian yang tinggi dalam meningkatkan mutu pendidikan disekolah. Guru merupakan ujung tombak pada setiap upaa meningkatkan mutu pendidikan,oleh karena itu kemampuan guru dalam mengelola kelas mutlak untuk selalu ditingkatakan. 2) Banyak hal yang dapat dilakukan kepala sekolah agar guru memiliki kinerja yang baik (the best grade),salah satunya adalah dengan melaksanakan supervisi akademik. 3) Agar supervisi akademik dapat berjalan dengan baik dan efektif maka perlunya koordinasi dengan pengawas sekolah dasar dan dengan guru-guru yang bersangkutan,agar terjadi persamaan persepsi tentang supervisi akademik.
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas.2009.Dimensi Kompetensi Supervisi,Jakarta: Ditjen PMPTK.
E Mulyasa.2007. Menjadi Guru Profesional, Jakarta: Bandung Rosdakarya.
Glickman, C.D, Gordon,S.P., and Ross-Gordon, J.M.2007. Supervision and Intructional Leadership A Development Approach. Seventh Edition.Boston: Perason.
Mulyadi, HP.2009. Materi Pelatihan Penyusunan PTK,Semarang: Depdiknas LPMP.
Â
Sergiovanni, T.J. 1982. Supervisi of Teaching. Alexandria: Association for Supervision and Curriculum Development.