MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA TENTANG MERANGKAI HURUF MENJADI KATA
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA
TENTANG MERANGKAI HURUF MENJADI KATA
MELALUI MEDIA KARTU HURUF DI KELAS 1 SDK KEWAGUNUNG DESA SEUSINA KECAMATAN KEWAPANTE KABUPATEN SIKKA
Maria A. F. Mbari
Kristina Wanti
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Nusa Nipa
ABSTRAK
Masalah pokok dalam penelitian ini adalah minimnya kemampuan peserta didik kelas 1 dalam memahami dan membaca huruf-huruf a – z sebagai salah satu syarat dasar untuk kemampuan berbahasa indonesia secara baik dan benar dalam proses berinteraksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia tentang merangkai huruf menjadi kata melalui media kartu huruf di Kelas 1 SDK Kewagunung Desa Seusina Kecamatan Kewapante Kabupaten Sikka. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus dan setiap siklus terdiri atas empat tahap, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan Refleksi. Pada penelitian ini tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes dan non tes. Hasil penelitian ini menunjukkan siklus I memperoleh persentase ketuntasan tes kemampuan merangkai huruf menjadi kata sebesar 53% atau sebanyak 8 orang siswa yang mampu merangkai huruf menjadi kata sedangkan siklus II yakni 87% atau sebanyak 13 orang siswa sudah mampu merangkai huruf menjadi kata. Pembelajaran siklus I siswa yang tuntas mencapai 53% dimana dalam pembelajaran guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah yang ada pada RPP. Sesuai dengan hasil observasi pada siklus I terlihat sudah sebagian besar siswa yang aktif (antusias) dalam mengikuti pembelajaran dimana pembelajaran siklus I ini sudah tergolong dalam kategori “Cukup”. Setelah dilakukan perbaikan pembelajaran pada siklus II terlihat ada peningkatan dimana siswa yang tuntas mencapai 87% Hal ini juga didukung dari hasil observasi pada siklus II terlihat sudah sebagian besar siswa yang aktif (antusias) dalam mengikuti pembelajaran dimana pembelajaran siklus II ini sudah tergolong dalam kategori “Baik”.
Kata kunci: hasil belajar, media kartu huruf, merangkai huruf
PENDAHULUAN
Sebagai alat komunikasi, bahasa adalah salah satu penghubung penting dalam kehidupan manusia. Melalui bahasa manusia mampu untuk berhubungan dengan sesamanya sebagai bentuk interaksinya yang paling nyata. Dengan berbahasa manusia mampu menyampaikan apa yang ingin disampaikan atau diungkapkannya kepada orang lain. Ada empat jenis ketrampilan dasar yang sangat diperlukan agar bahasa dijadikan sebagai alat komunikasi dalam kehidupan manusia, yaitu kemampuan berbicara, kemampuan mendengarkan, atau kemampuan menyimak, kemampuan membaca dan kemampuan menulis. Membaca sebagai salah satu ketrampilan berbahasa dapat terwujud dalam salah satu kompetensi dasar yang umumnya harus dimiliki oleh setiap peserta didik, khususnya peserta didik awal dalam sekolah dasar, yakni kelas I. Karena itu, para pendidik sebagai fasilitator hendaknya mampu menerapkan sistem pembelajaran tematik, yang terdiri dari tujuh bagian penting yakni: Pertama, sistem pendidikan yang berpusat pada peserta didik (student centered), yang mana guru memberikan kemudahan pada peserta didik untuk melakukan aktivitas belajar. Kedua, memberikan pengalaman langsung (direct experiens), yang mana peserta didik langsung mengalami kenyataan konkrit dalam sebuah proses belajar. Ketiga, pemisahan mata pelajaran yang lebih diarahkan pada tema-tema yang berdekatan dengan kehidupan peserta didik. Keempat, menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Kelima, bersifat fleksibel. Keenam, hasil pembelajaran sesuai minat dan kebutuhannya. Ketujuh, menggunakan prinsp belajar sambil bermain dan pembelajaran aktif, interaktif, kreatif dan menyenangkan. Hal ini tentunnya dimaksudkan sebagai langkah awal bagi peserta didik dalam usaha memahami abjad, sehingga berpengaruh terhadap meningkatnya kemampuan membaca dari peserta, khususnya peserta didik kelas 1. Ideal seperti di atas seringkali tidak terwujud dalam setiap proses kegiatan belajat mengajar. Jika ditelusuri, dapat ditemukan masalah utama yang menjadi kendala yakni masih terdapat siswa dan siswi yang belum mampu membaca huruf-huruf dalam abjad secara baik dan benar. Berdasarkan masalah ini, maka bentuk praktek tindakan kelas dapat dilakukan penulis dengan cara berikut: “Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia tentang merangkai huruf menjadi kata melalui kartu huruf?” Anak yang mengalami kesulitan membaca membuat kemampuan membaca anak tersebut rendah sehingga prestasi belajar semua bidang akan rendah. pembelajaran dengan menggunakan media kartu huruf berwarna diharapkan meningkatkan hasil belajar siswa yang berkesulitan membaca, sehingga prestasi belajar semua mata pelajaran akan meningkat terutama pelajaran Bahasa Indonesia. Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir di atas, diduga dengan melalui media kartu huruf berwarna dapat meningkatkan hasil belajar siswa terhadap pelajaran Bahasa Indonesia tentang merangkai huruf menjadi kata.
METODOLOGI PENELITIAN
Secara umum peneltian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas 1 SDK Kewagunung dalam hal membaca huruf abjad secara tepat. Rancangan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan Penelitian Tindakan Kelas atau Clasroom Action Research. Menurut Isaac (1971) penelitian tindakan kelas ini didesain untuk memecahkan masalah-masalah yang diaplikasikan secara langsung. Peneliti menggunakan media berupa kartu bergambar huruf-huruf, serta menggunakan karton bergambar yang diberi penamaan. Penggunaan media ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca huruf abjad secara baik dan benar. Pada penelitian ini tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah tehnik tes dan non tes. Data hasil penelitian ini akan dianalisis secara deskriptif yang meliputi penggambaran tentang perkembangan ketuntasan belajar siswa mulai dari siklus I sampai pada siklus terakhir. Data hasil tindakan pada masing-masing siklus akan dilakukan perbandingan antara satu dengan yang lain agar dapat memperoleh kesimpulan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia yakni merangkai huruf menjadi kata melalui media kartu huruf. Proses pelaksanaan tindakan dilaksanakan secara bertahap sampai penelitian ini berhasil. Prosedur tindakan dimulai dari (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) pengamatan dan evaluasi, serta (4) analisis dan refleksi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus pembelajaran dimana alat peraga yang digunakan oleh peneliti yakni kartu huruf dan jumlah reponden penelitian berjumlah 15 orang. Berikut hasil penelitian untuk masing – masing siklus:
Kondisi Awal
Data kondisi awal ini diambil pada saat sebelum guru melaksanakan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga sederhana yakni kartu huruf.
Berdasarkan hasil tes di atas, maka dapat diketahui bahwa siswa yang tuntas sesuai dengan KKM yang berlaku 70 yakni 6 orang atau sama dengan 40% siswa yang tuntas dalam pembelajaran dan sisanya 9 orang atau 60% siswa belum tuntas dalam pembelajaran.
Hasil Penelitian Siklus I
Penelitian siklus I ini dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan hasil sebagai berikut:
a. Hasil Observasi
Adapun aspek yang diamati saat pembelajaran siklus I dimana aspek ini tertera dalam instrumen observasi yang telah disusun sebelumnya.
Diketahui bahwa siswa belum secara antusius untuk mengikuti pembelajaran dimana masih banyak siswa yang belum aktif dalam pembelajaran. Untuk itu berdasarkan hasil observasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran siklus I ini masih dikategorikan dalam kategori “Cukup”.
b. Hasil Tes
Evaluasi dilakukan dua kali dalam bentuk tes kemampuan merangkai huruf menjadi kata dan tes hasil belajar siswa yang meliputi tes awal dan tes akhir sebagai berikut:
1) Hasil tes kemampuan merangkai huruf menjadi kata
Tes ini menggunakan kriteria siswa diberikan kesempatan untuk merangkai huruf menjadi kata.
Berdasarkan hasil tes merangkai huruf di atas maka dapat diketahui bahwa dari 15 orang siswa yang mengikuti tes terdapat 8 (53%) orang siswa yang mampu merangkai 5 huruf menjadi kata. Sedangkan 7 orang (46%) orang belum mampu merangkai huruf menjadi kata.
2) Hasil Tes
Berdasarkan hasil tes di atas, maka dapat diketahui bahwa siswa yang tuntas sesuai dengan KKM yang berlaku yakni 8 orang atau sama dengan 53% siswa yang tuntas dalam pembelajaran siklus I ini dan sisanya 7 orang atau 46 % siswa belum tuntas dalam pembelajaran.
Hasil Penelitian Siklus II
Penelitian siklus II ini dilakasanakan sesuai dengan langkah-langkah dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan hasil sebagai berikut:
1) Hasil Observasi
Adapun aspek yang diamati saat pembelajaran siklus II dimana aspek ini tertera dalam instrumen observasi yang telah disusun sebelumnya.
Diketahui bahwa siswa secara antusius untuk mengikuti pembelajaran dimana banyak siswa yang aktif dalam pembelajaran. Untuk itu berdasarkan hasil observasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran siklus II ini dikategorikan dalam kategori “Baik”.
2) Hasil Tes
Tes ini menggunakan kriteria siswa diberikan kesempatan untuk merangkai huruf menjadi kata
Berdasarkan hasil tes merangkai huruf di atas maka dapat diketahui bahwa dari 15 orang siswa yang mengikuti tes terdapat 13 (87%) orang siswa yang mampu merangkai 5 huruf menjadi kata. Sedangkan 2 orang (13%) orang belum mampu merangkai huruf menjadi kata. Hal menunjukkan bahwa terdapat 13 orang siswa yang tuntas dan 2 orang siswa yang tidak tuntas.
1) Hasil Tes
Berdasarkan hasil tes di atas, maka dapat diketahui bahwa siswa yang tuntas sesuai dengan KKM yang berlaku yakni 13 orang atau sama dengan 87% siswa yang tuntas dalam pembelajaran siklus iI ini dan sisanya 2 orang atau 13% siswa belum tuntas dalam pembelajaran.
KESIMPULAN
Peningkatkan kemampuan membaca permulaan pada siswa kelas I Sekolah Dasar berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di SDK Kewagunung Desa Seusina Kabupaten Sikka yakni dengan menggunakan kartu huruf sebagai alat peraga dalam pembelajaran. Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan alat peraga sederhana yakni kartu huruf dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa kelas I Sekolah Dasar. Penelitian ini berlangsung dalam 2 siklus pembelajaran dengan hasil sebagai berikut: (1) siklus I memperoleh persentase ketuntasan tes kemampuan merangkai huruf menjadi kata sebesar 53% atau sebanyak 8 orang siswa yang mampu merangkai huruf menjadi kata sedangkan siklus II yakni 87% atau sebanyak 13 orang siswa sudah mampu merangkai huruf menjadi kata; penyebab ketidaktuntasan siswa tersebut dikarenakan guru belum mengoptimalkan penggunaan alat peraga kartu huruf bergambar dan siswa juga belum terbiasa menggunakan kartu huruf bergambar. selain itu siswa yang tidak tuntas juga dibabkan karena rata-rata siswa masih belum memiliki motivasi dalam mengikuti pembelajaran, (2) Pembelajaran siklus I siswa yang tuntas mencapai 53% dimana dalam pembelajaran guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah yang ada pada RPP. Sesuai dengan hasil observasi pada siklus I terlihat sudah sebagian besar siswa yang aktif (antusias) dalam mengikuti pembelajaran dimana pembelajaran siklus I ini sudah tergolong dalam kategori “Cukup”. Namun penelitian ini mempatok standar indikator keberhasilan sebanyak 70% siswa yang tuntas sesuai dengan KKM baru penelitian bisa dikatakan berhasil, untuk itu pembelajaran pada siklus I belum dikatakan berhasil karena belum mencapai standar yang telah ditetapkan untuk itu peneliti melanjukan penelitian ke siklus II. Setelah dilakukan perbaikan pembelajaran pada siklus II terlihat ada peningkatan dimana siswa yang tuntas mencapai 87% sedangkan sisanya 13% tidak tuntas. Hal ini juga didukung dari hasil observasi pada siklus II terlihat sudah sebagian besar siswa yang aktif (antusias) dalam mengikuti pembelajaran dimana pembelajaran siklus II ini sudah tergolong dalam kategori “Baik”. Hasil tes pada siklus II sudah mencapai standar dalam indikator keberhasilan yakni siswa yang tuntas dalam pembelajaran siklus II sebanyak 87% > 70% pada standar indikator keberhasilan yang ditetapkan untuk pembelajaran pada siklus II sudah berhasil dan tidak perlu dilakukan perbaikan ke siklus berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
M. Sodiq. 1994. “Kesulitan Membaca” Jakarta Depdikbud
Poerwadarminta, 1983. “Kamus Besar Bahasa Indonesia” Jakarta. Balai Pustaka.
Pujiati, 2004. “Penggunaan Alat Peraga Pembelajaran” Yogyakarta. Depdiknas
Tarigan, 1984. “Pengajaran Ejaan Bahasa Indonesia” Jakarta. Depdikbud.
Tatang M. Amirin, 2011. “Sarana dan Prasarana Pendidikan” Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Wardani,1992. “Pengajaran Bahasa Indonesia Anak Berkesulitan Belajar” Jakarta.Depdikbud