MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI SATUAN VOLUME

YANG BAKU DENGAN PENDEKATAN MODEL

PEMBELAJARAN INQUIRY PADA SISWA KELAS V

SD NEGERI 173637 NARUMONDA TAHUN AJARAN 2018/2019

 

Sondang Manurung

SD Negeri 173637 Narumonda

ABSTRAK

Jenis penelitian ini adalah Penelitian tindakan kelas (Class room Action research) yang bertujuan menyelesaikan permasalahan dalam pembelajaran di ruang kelas oleh guru dengan siswanya, melalui pendekatan pembelajaran menemukan (Inquiry) adalah SD Negeri 173637 Narumonda Kecamatan Siantar Narumonda Kabupaten Tobasamosir. Subyek penerima tindakan adalah siswa kelas V SD Negeri 173637 Narumonda Tahun ajaran 2018/2019 yang berjumlah 39 siswa, terdiri dari 21 siswa laki- laki dan 18 siswa peremuan. Pelaksanaan penelitian pada semester ganjil tahun ajaran 2018/2019. Pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran menemukan dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara berarti, hal ini ditunjukkan oleh hasil evaluasi terhadap profil kelas sebelum dan sesudah penelitian dan tanggapan guru setelah serangkaian tindakan kelas selesai. Dari profil kelas yang dibuat dapat disimpulkan sebagai berikut: a) keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika sebelum penelitian hanya berjumlah 5 siswa (12,82%), putaran I berjumlah 16 siswa (41,03%), putaran II berjumlah 21 siswa (53, 85%), putaran III berjumlah 30 siswa (76,92), b) pemahaman materi ajar yang sebelum penelitian hanya berjumlah 18 siswa (46,15%), putaran I berjumlah 21 siswa (53,85%), putaran II berjumlah 27 siswa (69,23%), putaran III berjumlah 34 siswa (87,18%), c) kemandirian belajar siswa sebelum penelitian hanya berjumlah 7 siswa (17,95%), pada putaran I berjumlah 17 siswa (43,59%), putaran II berjumlah 25 siswa (64,10%), putaran III berjumlah 31 siswa (79,49%). Dengan penerapan pendekatan pembelajaran menemukan (Inquiry) yang dicobakan pada penelitian ini memiliki peran utama dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika secara signifikan pada siswa Kelas V SD Negeri 173637 Narumonda semester ganjil Tahun pelajaran 2018/2019.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Inquiry

 

PENDAHULUAN

Rendahnya hasil belajar siswa dikarenakan guru dalam menerangkan materi matematika kurang jelas dan kurang menarik perhatian siswa dan pada umumnya guru terlalu cepat dalam menerangkan materi pelajaran. Di samping itu penggunaan metode pengajaran yang salah. Sehingga siswa dalam memahami dan menguasai materi masih kurang dan nilai yang diperoleh siswa cenderung rendah. Berdasarkan observasi di kelas kelemahan belajar matematika di kelas V SD Negeri 173637 Narumonda adalah (1) siswa tidak mampu menguasai hubungan antar konsep, (2) siswa kurang memperhatikan materi yang diberikan guru, (3) siswa kurang dalam mengerjakan latihan-latihan soal, (4) siswa malu bertanya tentang materi yang belum dimengerti.

Rendahnya hasil belajar siswa dikarenakan guru dalam menerangkan materi matematika kurang jelas dan kurang menarik perhatian siswa dan pada umumnya guru terlalu cepat dalam menerangkan materi pelajaran. Di samping itu penggunaan metode pengajaran yang kurang relevan dengan substansi materi pembelajaran. Sehingga siswa dalam memahami dan menguasai materi masih kurang dan nilai yang diperoleh siswa cenderung rendah. Berdasarkan observasi di kelas kelemahan belajar matematika di kelas V SD Negeri 173637 Narumonda adalah (1) siswa tidak mampu menguasai hubungan antar konsep, (2) siswa kurang memperhatikan materi yang diberikan guru, (3) siswa kurang dalam mengerjakan latihan-latihan soal, (4) siswa malu bertanya tentang materi yang belum dimengerti.

Salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika adalah melalui pendekatan pembelajaran menemukan (Inquiry). Untuk dapat melakanakan pembelajaran matematika dengan pendekatan pembelajaran menemukan maka diperlukan adanya kerja sama antara guru matematika dan peneliti yaitu melalui penelitian tindakan kelas (PTK). Proses PTK ini memberikan kesempatan kepada peneliti dan guru matematika untuk mengidentifikasi masalah-masalah pembelajaran di sekolah sehingga dapat dikaji, ditingkatkan dan dituntaskan.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah Penelitian tindakan kelas (Class room Action research) yang bertujuan menyelesaikan permasalahan dalam pembelajaran di ruang kelas oleh guru dengan siswanya, melalui pendekatan pembelajaran menemukan (Inquiry) adalah SD Negeri 173637 Narumonda Kecamatan Siantar Narumonda Kabupaten Tobasamosir. Subyek penerima tindakan adalah siswa kelas V SD Negeri 173637 Narumonda. Tahun ajaran 2018/2019 yang berjumlah 39 siswa, terdiri dari 21 siswa laki- laki dan 18 siswa peremuan. Pelaksanaan penelitian pada semester ganjil tahun ajaran 2018/2019.

Perencanaan Tindakan Belajar

Perencanaan putaran I

1)   Apersepsi mengawali pembelajaran, sebagai upaya untuk memberikan semangat dan peningkatan minat belajar pada siswa dengan:

a)    Memberikan arahan dan nasehat pada siswa untuk belajar dengan giat

b)    Mengulangi materi yang telah disampaikan oleh guru, sebagai upaya mengingatkan kembali materi-materi yang merupakan materi menghitung satuan volume yang baku ;

c)     Peran guru lebih ditekankan pada pembimbingan atau fasilitator dan harus mau menampung aspirasi siswa;

d)    Penyampaian materi tidak terlalu cepat.

2.     Materi yang disampaikan dalam penelitian pada rencana tindakan kelas putaran I adalah sub pokok bahasan satuan volume yang baku.

3.     Pola pembelajaran pada rencana tindakan kelas putaran I adalah kombinasi dari klasikal, kelompok serta individu.

4.     Metode yang digunakan pada pengumpulan data rencana tindakan kelas putaran I adalah observasi, catatan lapangan, review serta dokumentasi.

 

Perencanaan putaran II

Perencanaan tindakan putaran II yang berkaitan dengan peningkatan hasil belajar siswa, pola pembelajaran, strategi pembelajaran, pendekatan pembelajaran serta tindakan pembelajaran berdasarkan perencanaan putaran I yang telah direvisi. Berikut perencanaan tindakan kelas putaran II:

1)    Apersepsi mengawali pembelajaran, sebagai upaya untuk memberikan semangat dan peningkatan minat belajar siswa dengan:

a)    Membagi hasil latihan soal kepada siswa untuk dikoreksi kembali oleh siswa yaitu setiap siswa setelah mendapat hasil pekerjaannya dan mengetahui sampai dimana letak kemampuannya dalam memahami satuan volume yang baku sederhana ;

b)    Memberikan arahan dan nasehat pada siswa untuk belajar lebih giat;

c)     Pada awal pelajaran, guru memupuk sikap percaya diri siswa dengan memberi kesempatan menyampaikan persoalan bila ada PR yang tidak bisa diselesaikan;

d)    Mengulang materi yang telah disampaikan guru;

e)    Mengulang materi yang telah disampaikan pada pembelajaran putaran I;

f)     Peran guru lebih ditekankan pada pembelajaran atau fasilitator dan harus mau menampung aspirasi siswa;

g)    Penyampaikan materi tidak terlalu cepat.

2)   Materi yang disampaikan dalam penelitian pada rencana tindakan kelas putaran I adalah sub pokok bahasan satuan volume yang baku.

3)   Pola pembelajaran pada rencana tindakan kelas putaran I adalah kombinasi dari klasikal, kelompok serta individu.

4)   Metode yang digunakan pada pengumpulan data rencana tindakan kelas putaran I adalah observasi, catatan lapangan, review serta dokumentasi.

Perencanaan Putaran III

Perencanaan tindakan kelas V yang berkaitan dengan peningkatan hasil belajar siswa, pola pembelajaran, strategi pembelajaran, pendekatan pembelajaran serta tindakan pembelajaran berdasarkan perencanaan putaran II yang telah direvisi. Berikut perencanaan tindakan kelas putaran III:

1)    Apersepsi mengawali pembelajaran, sebagai upaya untuk memberikan semangat dan peningkatan minat belajar siswa dengan: a) Membagi hasil latihan soal kepada siswa untuk dikoreksi kembali oleh siswa yaitu pada setiap siswa setelah mendapat hasil pekerjaannya dan mengetahui nilainya, kemudian mengoreksi diri sendiri dan meneliti kembali kesalahan-kesalahan yang dilakukan untuk mengetahui sampai dimana letak kemampuannya dalam memahami satuan volume yang baku sederhana;

2)    Memberikan arahan dan nasehat pada siswa untuk belajar lebih giat;

3)    Peran guru lebih ditekankan pada pembelajaran atau fasilitator dan harus mau menampung aspirasi siswa;

4)    Penyampaian materi tidak terlalu cepat;

5)    Materi yang disampaikan dalam penelitian pada rencana tindakan kelas putaran II adalah sub pokok bahasan satuan volume yang baku.

6)    Pola pembelajaran pada rencana tindakan kelas putaran I adalah kombinasi dari klasikal, kelompok serta individual.

7)    Metode yang digunakan pada pengumpulan data rencana tindakan kelas putaran II adalah observasi, catatan lapangan, review serta dokumentasi.

Pelaksanaan Tindakan

Tindakan dilaksankana berdasarkan pada perencanaan, namun tindakan tidak mutlak dikendalikan oleh rencana.

Observasi

Observasi adalah usaha merekam semua peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama tindakan berlangsung. Ini selalu dituntun oleh niat untuk memberikan dasar sehat bagi refleksi diri yang kritis.

Refleksi

Refleksi adalah mengingat dan merenungkan kembali suatu tindakan dengan memperhatikan observasi yang telah dilakukan.

Tabel 3.3 Jadwal Kegiatan Refleksi

No

Tindakan Putaran Ke

Hari

Tanggal

1

I

Rabu

26 September 2018

2

II

Kamis

11 Oktober 2018

3

III

Rabu

12 November 2018

 

Evaluasi

Evaluasi hasil pengamatan dilakukan untuk mengkaji hasil perencanan, observasi dan refleksi pada setiap PTK. Kegiatan ini dilakukan dalam setiap tindakan dilaksanakan penyajian. Ini dilakukan dalam rangka pemahaman terhadap sekumpulan informasi yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan.

HASIL PENELITIAN

Hasil evaluasi yang berupa profil kelas sebelum dan sesudah dilakukan serangkaian tindakan dapat dirangkum sebagai berikut:

Tabel 4.2. Hasil Evaluasi Tindakan

Hasil Belajar

Siswa

Putaran

Sebelum

I

II

III

Keaktifan Belajar

Siswa

5 siswa

(12,82%)

16 siswa

(41,03%)

21 siswa

(53,85%)

30 siswa

(76,92%)

Pemahaman

Materi Ajar

18 siswa

(46,15%)

21 siswa

(53,85%)

27 siswa

(69,23%)

34 siswa

(87,18%)

Kemandirian

Belajar Siswa

7 siswa

(17,95%)

17 siswa

(43,59%)

25 siswa

(64,10%)

31 siswa

(79,49%)

Dari tabel di atas dapat diperoleh informasi bahwa dengan diadakannya tindakan-tindakan kelas pada setiap putaran keaktifan siswa dalam pembelajaran pemahaman konsep dan materi, serta kemandirian belajar dapat meningkat secara perlahan-lahan.

Perencanaan putaran I

Apersepsi mengawali pembelajaran, sebagai upaya untuk memberikan semangat dan peningkatan minat belajar pada siswa dengan:

a)    Memberikan arahan dan nasehat pada siswa untuk belajar dengan giat

b)    Mengulangi materi yang telah disampaikan oleh guru, sebagai upaya mengingatkan kembali materi-materi yang merupakan materi menghitung satuan volume yang baku ;

c)     Peran guru lebih ditekankan pada pembimbingan atau fasilitator dan harus mau menampung aspirasi siswa;

d)    Penyampaian materi tidak terlalu cepat.

e)    Materi yang disampaikan dalam penelitian pada rencana tindakan kelas putaran I adalah sub pokok bahasan satuan volume yang baku.

f)     Pola pembelajaran pada rencana tindakan kelas putaran I adalah kombinasi dari klasikal, kelompok serta individu.

g)    Metode yang digunakan pada pengumpulan data rencana tindakan kelas putaran I adalah observasi, catatan lapangan, review serta dokumentasi.

Perencanaan putaran II

Perencanaan tindakan putaran II yang berkaitan dengan peningkatan hasil belajar siswa, pola pembelajaran, strategi pembelajaran, pendekatan pembelajaran serta tindakan pembelajaran berdasarkan perencanaan putaran I yang telah direvisi. Berikut perencanaan tindakan kelas putaran II:

1)      Apersepsi mengawali pembelajaran, sebagai upaya untuk memberikan semangat dan peningkatan minat belajar siswa dengan:

a)    Membagi hasil latihan soal kepada siswa untuk dikoreksi kembali oleh siswa yaitu setiap siswa setelah mendapat hasil pekerjaannya dan mengetahui sampai dimana letak kemampuannya dalam memahami satuan volume yang baku sederhana ;

b)    Memberikan arahan dan nasehat pada siswa untuk belajar lebih giat;

c)    Pada awal pelajaran, guru memupuk sikap percaya diri siswa dengan memberi kesempatan menyampaikan persoalan bila ada PR yang tidak bisa diselesaikan;

d)    Mengulang materi yang telah disampaikan guru;

e)    Mengulang materi yang telah disampaikan pada pembelajaran putaran I;

f)     Peran guru lebih ditekankan pada pembelajaran atau fasilitator dan harus mau menampung aspirasi siswa;

g)    Penyampaikan materi tidak terlalu cepat.

2)      Materi yang disampaikan dalam penelitian pada rencana tindakan kelas putaran I adalah sub pokok bahasan satuan volume yang baku.

3)      Pola pembelajaran pada rencana tindakan kelas putaran I adalah kombinasi dari klasikal, kelompok serta individu.

4)      Metode yang digunakan pada pengumpulan data rencana tindakan kelas putaran I adalah observasi, catatan lapangan, review serta dokumentasi.

Perencanaan Putaran III

Perencanaan tindakan kelas V yang berkaitan dengan peningkatan hasil belajar siswa, pola pembelajaran, strategi pembelajaran, pendekatan pembelajaran serta tindakan pembelajaran berdasarkan perencanaan putaran II yang telah direvisi. Berikut perencanaan tindakan kelas putaran III:

1.      Apersepsi mengawali pembelajaran, sebagai upaya untuk memberikan semangat dan peningkatan minat belajar siswa dengan: a) Membagi hasil latihan soal kepada siswa untuk dikoreksi kembali oleh siswa yaitu pada setiap siswa setelah mendapat hasil pekerjaannya dan mengetahui nilainya, Memberikan arahan dan nasehat pada siswa untuk belajar lebih giat;

2.      Pada awal pelajaran, guru memupuk sikap percaya diri siswa dengan memberi kesempatan menyampaikan persoalan bila ada PR yang tidak bisa diselesaikan;

3.      menampung aspirasi siswa;

4.      Penyampaian materi tidak terlalu cepat;

5.      Materi yang disampaikan dalam penelitian pada rencana tindakan kelas putaran II adalah sub pokok bahasan satuan volume yang baku.

6.      Pola pembelajaran pada rencana tindakan kelas putaran I adalah kombinasi dari klasikal, kelompok serta individual.

7.      Metode yang digunakan pada pengumpulan data rencana tindakan kelas putaran II adalah observasi, catatan lapangan, review serta dokumentasi.

Pelaksanaan Tindakan

Tindakan dilaksankana berdasarkan pada perencanaan, namun tindakan tidak mutlak dikendalikan oleh rencana. Suatu tindakan yang diputuskan mengandung berbagai resiko karena terjadi dalam situasi nyata.

Observasi

Observasi adalah usaha merekam semua peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama tindakan berlangsung. Observasi itu harus bersifat terbuka pandangan dan pikirannya.

Refleksi

Refleksi adalah mengingat dan merenungkan kembali suatu tindakan dengan memperhatikan observasi yang telah dilakukan. Apa yang telah dihasilkan atau yang belum berhasil dituntaskan dengan tindakan perbaikan yang telah dilakukan.

 

 

Waktu pelaksanaan refleksi ditunjukkan pada tabel 3.3

Tabel 3.3 Jadwal Kegiatan Refleksi

No

Tindakan Putaran Ke

Hari

Tanggal

1

I

Rabu

26 September 2018

2

II

Kamis

11 Oktober 2018

3

III

Rabu

12 November 2018

 

SIMPULAN

Pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran menemukan dapat meningkatkan hasil belajar siswa Dari profil kelas yang dibuat dapat disimpulkan sebagai berikut: a) keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika sebelum penelitian hanya berjumlah 5 siswa (12,82%), putaran I berjumlah 16 siswa (41,03%), putaran II berjumlah 21 siswa (53, 85%), putaran III berjumlah 30 siswa (76,92), b) pemahaman materi ajar yang sebelum penelitian hanya berjumlah 18 siswa (46,15%), putaran I berjumlah 21 siswa (53,85%), putaran II berjumlah 27 siswa (69,23%), putaran III berjumlah 34 siswa (87,18%), c) kemandirian belajar siswa sebelum penelitian hanya berjumlah 7 siswa (17,95%), pada putaran I berjumlah 17 siswa (43,59%), putaran II berjumlah 25 siswa (64,10%), putaran III berjumlah 31 siswa (79,49%).

 Dengan penerapan pendekatan pembelajaran menemukan (Inquiry) yang dicobakan pada penelitian ini memiliki peran utama dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa meningkat secara signifikan pada Kelas V SD Negeri 173637 Narumonda semester ganjil Tahun pelajaran 2018/2019.

SARAN

Guru selalu memberikan latihan secara kontinyu dengan bimbingan seperlunya untuk mengoptimalkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika.

DAFTAR PUSTAKA

Budiyanti, Ana Rahmi. 2007. Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui Pendekatan Belajar menemukan. matematika-UMS (tidak diterbitkan).

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Margono. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Maryamah, Siti. 2007. Usaha Meningkatkan Pemahaman Konsep, Fakta, Prinsip, dan Skill Matematika Melalui Metode Inquiry. Skripsi-UMS (tidak diterbitkan).

Moleong. 1990. Metodologi Penelitian. Bandung: Remaja Rosdakarya

Mudjiono, Dimyati. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Suradi. 2006. Upaya Peningkatan Minat Belajar Matematika Melalui Metode

Pembelajaran menemukan (Inquiry). Skripsi-UMS (tidak diterbitkan).

Suryosubroto. 2002. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Sutama. 2000. Peningkatan Efektivitas Pembelajaran Matematika Melalui Pembenahan Gaya Belajar Guru di SLTP Negeri 18 Surakarta. Tesis Magister PPS. UNY (tidak diterbitkan)