MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS TEKS RECOUNT

SISWA KELAS VIII B SMPN 1 PECANGAAN TAHUN 2015-2016

DENGAN STRATEGI WORKSHOP WRITING

MELALUI MEDIA FACEBOOK

 

Bambang Dwi Joko

Smpn 1 Pecangaan

 

ABSTRAK

Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) Apakah startegi Writing workshop mampu meningkatkan kompetensi siswa kelas VIII B SMPN 1 Pecangaan dalam menulis teks recount baik secara kuantitas maupun kualitas? (2) Apakah strategi Writing workshop mampu meningkatkan hasil siswa kelas VIII B SMPN 1 Pecangaan dalam menulis teks recount baik secara kuantitas maupun kualitas? (3) Apakah media Facebook sesuai untuk meningkatkan kompetensi siswa kelas VIII B SMPN 1 Pecangaan dalam menulis teks recount yang baik secara kuantitas maupun kualitas? (4) Apakah media Facebook sesuai untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII B SMPN 1 Pecangaan dalam menulis teks recount yang baik secara kuantitas maupun kualitas? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: (1) Mengetahui apakah startegi Writing workshop mampu meningkatkan kompetensi siswa kelas VIII B SMPN 1 Pecangaan dalam menulis teks recount baik secara kuantitas maupun kualitas.(2) Mengetahu apakah startegi Writing workshop mampu meningkatkan hasil belaajar siswa kelas VIII B SMPN 1 Pecangaan dalam menulis teks recount baik secara kuantitas maupun kualitas.(3) Mengetahui apakah media Facebook sesuai untuk meningkatkan kompetensi siswa kelas VIII B SMPN 1 Pecangaan dalam menulis teks recount yang baik secara kuantitas maupun kualitas. (4) Mengetahui apakah media Facebook sesuai untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII B SMPN 1 Pecangaan dalam menulis teks recount yang baik secara kuantitas maupun kualitas. Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah semua siswa kelas VIII B SMPN 1 Pecangaan yang berjumlah 26 siswa dengan perincian 13 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Pengumpulan Data dalam penelitian ini menggunakan teknik (1) dokumentasi, yaitu pengumpulan data melalui dokumen-dokumen yang bisa dikumpulkan, dan (2) observasi, yaitu pengamatan peneliti yang sekaligus guru bahasa Inggris kelas VIII B SMPN 1 Pecangaan Jepara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan yang cukup signifikan pada hasil belajar siswa kelas VIII SMPN 1 Pecangaan tahun 2015/2016 dalam menulis teks recount. Rata-rata hasil belajar pada Pra siklus adalah 68,17 sedangkan rata-rata hasil belajar pada Siklus II adalah sebesar 87,25. Dapat dikatakan bahwa kenaikan hasil belajar siswa kelas VIII SMPN 1 Pecangaan tahun 2015/2016 dalam menulis teks recount dari kondisi awal/Pra siklus ke kondisi akhir/siklus II mencapai: (87,25-68,17) = 19,08. Setelah melalui siklus I dan siklus II maka dapat disimpulkan bahwa Strategi Writing workshop mampu meningkatkan kompetensi dan hasil belajar siswa kelas VIII B SMPN 1 Pecangaan dalam menulis teks recount baik secara kuantitas maupun kualitas.

Kata kunci: teks recount, workshop writing

 

PENDAHULUAN

Selama ini pembelajaran bahasa Inggris cenderung lebih menekankan aspek pembelajaran yang bersifat reseptif yaitu pembelajaran Reading dan Listening. Sedangkan pembelajaran yang bersifat produktif yaitu Speaking dan Writing dirasa kurang mendapat perhatian dari guru maupun siswa. Kenyataan seperti ini bisa dipahami karena pembelajaran bahasa Inggris yang bersifat produktif membutuhkan lebih banyak energi, baik energi siswa maupun guru.

Khusus dalam pembelajaran Writing (menulis), beberapa hal yang dirasakan sebagai kendala diantaranya adalah bahwa pembelajaran ini membutuhkan perencanaan yang matang sehingga siswa bisa mencapai indicator kompetensi dasarnya. Selain itu dibutuhkan strategi pembelajaran yang terarah dan menarik bagi siswa sehingga mereka bisa terlibat aktif dan kreatif dalam pembelajaran. Kendala yang lain adalah bahwa pembelajaran ini membutuhkan prosedur penilaian yang akurat karena ada banyak aspek yang harus dinilai oleh guru.

Dari sudut pandang siswa pembelajaran menulis kurang diminati oleh siswa karena berbagai hal diantaranya karena kemampuan awal siswa kurang memadai baik dalam hal kosa kata, tata bahasa maupun dalam organisasi idea tau paragraph. Selain itu siswa merasa enggan menulis karena strategi yang diterapkan guru kurang menarik atau menantang untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam menulis. Siswa juga dipandang sulit mengembangkan ketrampilan dan kompetensi menulis karena media yang digunakan untuk menulis selama ini dipandang melelahkan dan sangat tradisonal dan tidak mengikuti perkembangan jaman.

Untuk itu diperlukan berbagai usaha yang dapat merangsang siswa dan meningkatkan kompetensi mereka dalam menulis, baik dalam pemilihan materi/topic, dalam pemilihan dan penerapan strategi pembelajaran maupun dalam pemilihan media pembelajaran.

Khusus untuk standar kompetensi menulis pelajaran bahasa Inggris, facebook dipandang sebagai media yang inovatif yang dapat merangsang minat siswa untuk berkreasi dalam menuangkan ide, pengalaman, ataupun pengetahuan yang dimiliki oleh siswa dalam wadah group di Facebook. Facebook dapat dikembangkan salah satu fiturnya yaitu fitur group sebagai media pembelajaran yang efektif dan bermanfaat dalam pembelajaran bahasa Inggris.

Penelitian awal pada pra siklus tentang kemampuan dan hasil belajar menulis, khususnya menulis text recount siswa kelas VIII B di SMP Negeri 1 Pecangaan Jepara tahun 2015/2016 menunjukkan rata-rata 68,17.

Dengan beberapa pertimbangan tersebut peneliti bermaksud untuk mengungkap sejauh mana media jejaring sosial Facebook bisa dimanfaatkan menjadi media pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan dan hasil belajar menulis, khususnya menulis text recount siswa kelas VIII B di SMP Negeri 1 Pecangaan Jepara.

Penelitian ini bertujuan untuk: (a) Mengetahui apakah startegi Writing workshop mampu meningkatkan kompetensi siswa kelas VIII B SMPN 1 Pecangaan dalam menulis teks recount, (b) Mengetahu apakah startegi Writing workshop mampu meningkatkan hasil belaajar siswa kelas VIII B SMPN 1 Pecangaan dalam menulis teks recount, (c) Mengetahui apakah media Facebook sesuai untuk meningkatkan kompetensi siswa kelas VIII B SMPN 1 Pecangaan dalam menulis teks recount, (d) Mengetahui apakah media Facebook sesuai untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII B SMPN 1 Pecangaan dalam menulis teks recount.

 

LANDASAN TEORI

Teori Belajar

Pandangan konstruktivistik dilandasi oleh teori Piaget tentang skema, asimilasi, akomodasi, dan equilibration, konsep Zone of Proximal Development (ZPD) dari Vygotsky, teori Bruner tentang discovery learning, teori Ausubel tentang belajar bermakna, dan interaksionisme semiotik.

Dalam kelas konstruktivisme, pembelajaran adalah: Pertama, dibangun (constructed); warga belajar siap melakukan pembelajaran dengan pengetahuan, ide dan pemahaman yang telah diformulasikan. Warga belajar mengintegrasikan pengalaman dan interpretasi baru untuk membentuk pemahaman dirinya dengan pengetahuan sebelumnya; Kedua, aktif (active); warga belajar adalah orang yang menciptakan pemahaman baru, dipandu oleh fasilitator dan mempersihakan warga belajar untuk melakukan eksperimen, mengajukan pertanyaan dan melakukan percobaan. Mereka juga membantu membuat tujuan pembelajarannya sendiri; Ketiga, reflektif (reflective); fasilitator harus memberi kesempatan pada warga belajar untuk bertanya dan merefleksikan proses belajarnya sendiri, baik itu secara individu ataupun kelompok; Keempat, kolaboratif (collaborative); pembelajaran menitik beratkan pada kerjasama diantara warga belajar karena mereka berlajar tentang membelajarkan. Ketika mereka sedang mendiskusikan dan merefleksikan proses belajar secara bersama-sama mereka dapat menambah metode dan strategi dari teman yang lain; Kelima, berbasis pada masalah (problem-based); aktivitas utama dalam kelas konstruktivisme adalah pemecahan masalah, warga belajar menggunakan metode penyelidikan untuk mengajukan pertanyaan, menyelidiki topik atau masalah dan menggunakan berbagai macam sumber untuk menemukan solusi dan jawaban; Keenam, mengembangkan (evolving); warga belajar memiliki pengetahuan yang kemudian mereka melihatnya.

Kompetensi Menulis Bahasa Inggris

Dalam kurikulum pembelajaran bahasa Inggris di sekolah menengah, model kompetensi berbahasa yang diadopsi adalah model yang dikembangkan oleh Celce-Murcia dan kawan-kawan (1995:27). yang terdiri dari lima komponen, yaitu kompetensi sosiokultural (disebut juga kompetensi sosiolinguistik), kompetensi wacana, kompetensi linguistik, kompetensi aksional, dan kompetensi strategis.

Hasil Belajar Menulis Bahasa Inggris

Hasil belajar menurut Sudjana (1990:22) adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah iamenerima pengalaman belajaranya. Dari dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu kemampuan atau ketrampilan yang dimiliki oleh siswa setelah siswa tersebut mengalami aktivitas belajar.

Gagne mengungkapkan ada lima kategori hasil belajar, yakni: informasi verbal, kecakapanintelektul, strategi kognitif, sikap dan keterampilan. Sementara Bloom mengungkapkan tigatujuan pengajaran yang merupakan kemampuan seseorang yang harus dicapai dan merupakanhasil belajar yaitu: kognitif, afektif dan psikomotorik (Sudjana, 1990:22).

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor dari dalam diri siswa, meliputi kemampuan yang dimilikinya, motivasi belajar,minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan, terutama kualitas pengajaran.

Strategi Writing Workshop dalam Pembelajaran Menulis Bahasa Inggis

Calkins dan Harwayne (1987: 329) menyatakan bahwa “Writing workshop is the term currently used to describe writing instruction in which a period of classroom each day, is set aside for learners to immersed in writing.” Writing workshop merupakan istilah yang digunakan akhir-akhir ini untuk menggambarkan pengajaran menulis di mana satu periode pengajaran ditetapkan setiap hari agar pembelajar terlibat dalam kegiatan menulis. Untuk menerapkan model pengajaran writing workshop ini, tahapan-tahapan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

1.   Persiapan (prewriting).

2.   Penyusunan draf kasar (drafting).

3.   Merevisi tulisan (revising)

4.   Melakukan penyuntingan (editing)

5.   Berbagi dengan teman dengan saling memeriksa tulisan (sharing)

6.   Penulisan kembali tulisan dan mengumumkannya kepada teman-teman (publishing).

Rubrik Penilaian Tes Keterampilan Menulis

 

20-18

Excellent to Good

17-15

Good to Adequate

14-12

Adequate to fair

11-6

Unacceptable

5-1

College level work

Organization

 

 

 

 

 

Logical development of ideas

 

 

 

 

 

Grammar

 

 

 

 

 

Punctuation and Spelling and mechanics

 

 

 

 

 

Style and Quality of expression

 

 

 

 

 

 

Teks Recount

Recount Text adalah salah satu dari jenis teks bahasa Inggris yang menceritakan kembali kejadian-kejadian atau pengalaman-pengalaman di masa lampau. Tujuan dari Recount Text adalah untuk memberikan informasi atau untuk menghibur pembaca.

Facebook

Facebook adalah sebuah layanan jejaring sosial yang diluncurkan pada bulan Februari 2004, dimiliki dan dioperasikan oleh Facebook, Inc. Pada September 2012, Facebook didirikan oleh Mark Zuckerberg bersama teman sekamarnya dan sesama mahasiswa Universitas Harvard, Eduardo Saverin, Andrew McCollum, Dustin Moskovitz dan Chris Hughes

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016 di kelas VIII B SMPN 1 Pecangaan Kabupaten Jepara yang beralamat di Jl. Raya Krasak KM 16,5 Pecangaan-Jepara. Subyek penelitian tindakan kelaas ini adalah semua siswa kelas VIII B SMPN 1 Pecangaan yang berjumlah 26 siswa dengan perincian 14 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Penelitian ini menggunakan teknik (1) dokumentasi, yaitu pengumpulan data melalui dokumen-dokumen yang bisa dikumpulkan, dan (2) observasi, yaitu pengamatan peneliti yang sekaligus guru bahasa Inggris kelas VIII B SMPN 1 Pecangaan Jepara.

Berdasarkan latar belakang masalah bahwa rata-rata skor/ nilai siswa kelas VIII B SMPN 1 Pecangaan Kabupaten Jepara tahun pelajaran 2015/2016 dalam menulis teks recount yaitu 68,17 maka ditetapkan indikator keberhasilan penelitian ini jika rata-rata skor/nilai siswa kelas VIII B SMPN 1 Pecangaan Kabupaten Jepara tahun pelajaran 2015/2016 dalam menulis teks recount meningkat dari 68,17 ke angka yang lebih tinggi.

Selain itu ditetapkan juga indikator keberhasilan yang lain yaitu jika terjadi peningkatan ketuntasan klasikal dari 22,3% siswa kelas VIII B SMPN 1 Pecangaan Kabupaten Jepara tahun pelajaran 2015/2016 yang mendapatkan skor/nilai menulis teks recount diatas 68.17 ke angka yang lebih tinggi.

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan (planning), implementasi tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection).

HASIL PENELITIAN

Pra Siklus

Pada tahapan Pra Siklus, rata-rata kemampuan dan hasil belajar siswa kelas VIII B SMPN 1 Pecangaan tahun 2015/2016 dalam menulis teks recount bahasa Inggris adalah 68,17. Angka ini jauh dibawah kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran bahasa Inggris di SMPN 1 Pecangaan yaitu sebesar 81.

Siklus I

Pada Siklus I, rata-rata kemampuan dan hasil belajar siswa kelas VIII B SMPN 1 Pecangaan tahun 2015/2016 dalam menulis teks recount bahasa Inggris adalah 81,96. Angka ini lebih tinggi dibanding pencapaian siswa pada pra siklus.

Siklus II

Pada siklus II, rata-rata kemampuan dan hasil belajar siswa kelas VIII B SMPN 1 Pecangaan tahun 2015/2016 dalam menulis teks recount bahasa Inggris adalah 87,25. Angka ini lebih tinggi dibanding pencapaian siswa pada siklus I dan jauh lebih tinggi disbanding pada pra siklus.

Dari tahapan Pra Siklus sampai dengan Siklus II dapat ditari kesimpulan bahwa terjadi peningkatan yang cukup signifikan pada hasil belajar siswa kelas VIII SMPN 1 Pecangaan tahun 2015/2016 dalam menulis teks recount. Rata-rata hasil belajar pada tahapan Pra siklus adalah 68,17 sedangkan rata-rata hasil belajar pada Siklus I adalah sebesar 81,96. Dapat dikatakan bahwa kenaikannya mencapai: (81,96 – 68,17) = 13,79. Rata-rata hasil belajar pada Siklus I adalah 81,96 sedangkan rata-rata hasil belajar pada Siklus II adalah sebesar 87,25. Dapat dikatakan bahwa kenaikannya mencapai: (87,25 – 81,96) = 5,29.

Dari seluruh tahapan/siklus diketahui rata-rata hasil belajar pada Pra siklus adalah 68,17 sedangkan rata-rata hasil belajar pada Siklus II adalah sebesar 87,25. Dapat dikatakan bahwa kenaikan hasil belajar siswa kelas VIII SMPN 1 Pecangaan tahun 2015/2016 dalam menulis teks recount dari kondisi awal/Pra siklus ke kondisi akhir/siklus II mencapai: (87,25 – 68,17) = 19,08.

PENUTUP

Penelitian ini dirancang untuk meningkatkan kompetensi dan hasil belajar siswa kelas VIII B SMPN 1 Pecangaan dalam menulis teks recount baik secara kuantitas maupun kualitas dengan menerapkan media alternatif berupa fitur Group dalam Facebook.Setelah melalui siklus I dan siklus II maka dapat disimpulkan bahwa Strategi Writing workshop mampu meningkatkan kompetensi dan hasil belajar siswa kelas VIII B SMPN 1 Pecangaan dalam menulis teks recount baik secara kuantitas maupun kualitas. Media Facebook sesuai untuk meningkatkan kompetensi siswa kelas VIII B SMPN 1 Pecangaan dalam menulis teks recount yang baik secara kuantitas maupun kualitas.

Mengingat pelaksanaan penelitian dan pembuatan laporan ini sangat singkat, maka kiranya bagi semua pihak yang bermaksud menggunakannya sebagai referensi penelitian lebih lanjut, dapat kiranya mempertimbangkan segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian ini.

Bagi rekan-rekan guru, tidak ada salahnya mencoba strategi dan media yang dipergunakan dalam penelitian ini guna meningkatkan mutu pembelajaran bahasa Inggris khususnya dan pendidikan pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Celce-Murcia, M., Dörnyei, Z. & Thurrell, S. (1995) Communicative competence: A pedagogically motivated model with content specifications. Issues in Applied Linguistics 6(2), 5-35.

Brown, Douglas H. (2004). Language Assessment: Principles and Classroom Practices. New York: Pearson Education.

Brown, Douglas H. (2001). Teaching by Principles. New York: Addison Wesley Longman.

Hughes, Arthur. 1989, 2003. Testing for Language Teachers. 2nd ed. Cambridge: Cambridge University Press.

Ausubel David P., Joseph D. Novak, and Helen Hanesian (1978). Educational Psychology, New York: Halt, Renehart and Winston,.

Bruner, Jerome S., (1973). The Relevance of Education. New York: The Norton Library,

Fosnot, C.T.,(1996).Constructivism: Theori, Perpectives, and Practice, New York: Teacher Colledge, Columbia University,

Goodman, N.(1984). Of Mind and Other Matters. Cambridge MA: Harvard University Press,

Novak, Joseph D. and D. Bob Gowin. (2002). Learning How to Learn. New York:

Cambridge Universitry Press,

Palmer, J.A., (2001). Fifty Modern Thinkers on Education: From Piaget to the Present. London and New York: Routledge,.

Ratna Wilis Dahar (1996). Teori-Teori Belajar.Jakarta: Erlangga,.

Dimyati dan Mudjiono. (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, h. 250-251

Oemar Hamalik. (2006). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara, h. 30.

Daryanto. (2007). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. h. 102-124.

Nana Sudjana. (2005).Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung: PT. Remaja Rosdikarya. h. 22       

Murray M.D. (1972). Teaching Writing as a Proses Not Product. Reprinted: The Leaflet.