MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MEMBACA PETA LINGKUNGAN
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MEMBACA
PETA LINGKUNGAN MELALUI MODEL
CONTEXTUAL TEACHING LEARNING SISWA KELAS IV SEMESTER I DI SDN 2 TREMBULREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Hanizar
SDN 2 Trembulrejo,Kecamatan Ngawen,Kabupaten Blora
ABSTRAK
Pembelajaran IPS banyak sekali siswa yang kurang berminat karena harus lebih banyak membaca, pada umumnya anak merasa bosan apabila diberikan tugas membaca,. Apalagi kalau metode yang digunakan hanya ceramah dan tugas guru belum menggunakan metode yang tepat dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Ketika guru memberikan soal dan meminta siswa untuk menawab secara lisan maupun menjawab secara tertulis hanya 9 siswa atau baru (47%) dari 19 siswa yang berani mengajungkan tangan dan menjawab secara tertulis. Dari hasil belajar yang masih rendah guru berusaha untuk meningkatkan hasil belajar dengan melaksanakan peneilitian tindakn kelas model pembelajaran CTL Contextual Teaching Learning yang akan dilaksanakan selama dua siklus untuk memperbaiki hasil belajar siswa sangat nampak jelas pada Pra Siklus masih sangat rendah, siklus 1 dan siklus 2. Pada pra siklus masih ada, 10 siswa memperoleh nilai dibawah KKM 75. Dalam pembelajaran pada siklus I dan siklus II untuk meningkatkan ketuntasan belajar siswa masih 10 anak yang harus diperbaiki dan dan ditingkatkan baik yang sudah mencapai KKM maupun yang belum,perlu diperbaiki masih 10 siswa atau (53l%) masih memperoleh nilai dibawah KKM yang perlu untuk ditingkatkan supaya mencapai nilai ketuntasan minimal. Pada siklus 1, siswa yang memperoleh nilai 75 dan diatas 75 mencapai 15 siswa (79%) dari 19 siswa , ini berarti masih ada 4 anak yang masih dibawah ketuntasan minimal atau yang belum ketuntasan masih mencapai 21%. Pada siklus II, siswa yang memperoleh nilai 75 keatas mencapai 19 siswa dari 19 siswa yang ada. ini berarti prosentase ketuntasan menjadi (100%) Pembelajaran dengan model CTL Contextual Teaching Learning meningkatkan hasil belajar siswa.
Kata Kunci: Hasil Belajar Peta Lingkungan Model CTL.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pembelajaran IPS banyak sekali siswa yang kurang berminat karena harus lebih banyak membaca, pada umumnya anak merasa bosan apabila diberikan tugas membaca,. Apalagi kalau metode yang digunakan hanya ceramah dan tugas guru belum menggunakan metode yang tepat dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Ketika guru memberikan soal dan meminta siswa untuk menawab secara lisan maupun menjawab secara tertulis hanya 9 siswa atau baru (47%) dari 19 siswa yang berani mengajungkan tangan dan menjawab secara tertulis
Berdasarkan hasil belajar tersebut guru mengadakan perbaikan pembelajaran dengan mengadakan penelitian, materi membaca “peta lingkungan setempat”. Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti akan menggunakan model Contextual Teaching Learning (CTL) sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar dan meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV semester I di SDN 2 Trembulrejo. Alasannya menggunakan model CTL adalah pada dasarnya CTL menitikberatkan untuk mengetahui makna dan bukan hanya sekedar hafalan, melainkan menghubungkan sisi “mengapa” dari kenyataan konkret dalam proses belajar mengajar memberi motivasi penting yang diperlukan untuk mau belajar.
Pembelajaran IPS banyak sekali siswa yang kurang berminat terhadap. Apalagi kalau metode yang digunakan hanya ceramah dan tanpa menggunakan tanpa menggunakan media yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Ketika guru memberikan satu soal dan meminta siswa hanya ada 9 siswa yang berani tunjuk jari dari 19 siswa. Demikian pula pada waktu guru memberikan tes formatif juga sama yang mencapai nilai 75 ke atas baru ada 9 anak ini berarti kemampuan dan hasil belajar siwa baru mencapai (47%).
Pada akhir proses pembelajaran guru memberikan evaluasi ternyata hanya 9 siswa dari 19 siswa yang mencapai tingkat ketuntasan. Sehingga banyak siswa yang mendapat nilai dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) 75. Guru mengadakan perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan,memperbaiki proses dan meningkatkan prestasi belajar.
Rumusan Masalah
1. Apakah melalui menerapkan metode Contextual Teaching Learning dapat meningkatkan kemampuan belajar IPS dalam membaca lingkungan siswa kelas IV Semester I di SDN 2 Trembulrejo tahun pelajaran 2015/2016 ?
2. Apakah melalui menerapkan metode Contextual Teaching Learning dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi membaca peta lingkungan siswa kelas IV Semester I di SDN 2 Trembulrejo tahun pelajaran 2015?2016 ?
Tujuan Penelitian
1 Guru menerapkan metode Contextual Teaching Learning untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa kelas IV semester I di SDN Trembulrejo membaca peta lingkungan setempat mata pelajaran IPS.
2 Guru menerapkan metode Contextual Teaching Learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV semester I di SDN Trembulrejo materi membaca peta lingkungan setempat mata pelajaran IPS.
3 Guru meningkatkan kualitas pembelajaran pembelajara yang dapat menumbuhkan percaya diri dan rasa tanggungjawab besar kepada siswa.
Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
a. Dapat meningkatkan meningkatkan kemampuan belajar siswa kelas IV semester I di SDN Trembulrejo dalam materi membaca peta lingkungan setempat.
b. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV semester I di SDN Trembulrejo dalam materi membaca peta lingkungan setempat.
2. Bagi Guru
a. Menerapkan metode Contextual Teaching Learning Dapat memudahkan guru dalam menyampaikan materi kepada anak.
b. Menerapkan metode Contextual Teaching Learning dapat membantu guru untuk memperbaiki pembelajaran dalam materi membaca peta lingkungan setempat.
3. Bagi Sekolah
a. Dapat meningkatkan prestasi sekolah, sehingga mendapakant kepercayaan dari masyarakat.
b. Dapat meningkatkan mutu pendidikan di SDN Trembulrejo menjadi yang lebih berkwalitas
KAJIAN PUSTAKA
Pengertian Metode Pembelajaran
Menurut Seels and Richey (1994:32) metode pembelajaran adalah spesifikasi untuk menyeleksi dan mengurutkan peristiwa atau langkah-langkah dalam sebuah pembelajaran. Snelbecker (1982:115) mengemukakan metode pembelajaran adalah suatu cara yang dilakukan oleh guru untuk melaksanakan suatu proses pembelajaran dengan memahami perbedaan karakteristik dan kemampuan siswa, sehingga diharapkan guru dapat membantu kesulitan belajar siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran, artinya guru harus mampu memahami bahwa di antara siswa terdapat perbedaan-perbedaan karakteristik. Hal itu karena siswa berasal dari kondisi ekonomi dan kemampuan orang tua yang berbeda, sehingga dalam mengikuti proses pembelajaran terdapat perbedaan pula.
Menurut Muhibbin Syah (1995:190) metode pembelajaran adalah cara yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan. Semakin baik metode pembelajaran maka semakin efektif pula pencapaian tujuan. Untuk menetapkan lebih dahulu apakah suatu metode pembelajaran disebut baik, diperlukan ketentuan yang bersumber dari beberapa faktor. Adapun faktor utama yang menentukan adalah tujuan, juga faktor murid, faktor situasi, dan faktor ikut menentukan efektif tidaknya suatu metode pembelajaran.
Menurut Wasty Soemanto (1998:102) metode pembelajaran merupakan salah satu cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan komunikasi dengan siswa pada saat berlangsungnya pembelajaran. Oleh karena itu, peranan metode pembelajaran sebagai alat untuk menciptakan proses pembelajaran. Dengan metode pembelajaran diharapkan terciptalah interaksi edukatif. Dalam interaksi ini guru harus dapat menumbuhkan kegiatan belajar siswa, serta menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi.
Metode Contextual Teaching and Learning
Contextual Teaching and Learning (CTL) atau metode kontekstual adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka (Wina Sanjaya, 2006:109).
Ada tiga hal yang harus dipahami.
Pertama, menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi, artinya proses belajar diorientasikan pada proses pengalaman secara langsung. Proses belajar dalam konteks metode kontekstual tidak mengharapkan agar siswa hanya menerima pelajaran, akan tetapi proses mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran.
Kedua, metode kontekstual mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, artinya siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat penting, sebab dengan dapat mengorelasikan materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, bukan saja bagi siswa materi itu akan bermakna secara fungsional akan tetapi yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam memori siswa, sehingga tidak akan mudah dilupakan.
Ketiga, metode kontekstual mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan, artinya metode kontekstual bukan hanya mengharapkan siswa dapat memahami materi yang dipelajarinya, akan tetapi bagaimana materi pelajaran itu dapat mewarnai perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Materi pelajaran dalam konteks metode kontekstual bukan untuk ditumpuk di otak dan kemudian dilupakan akan tetapi sebagai bekal mereka dalam mengarungi kehidupan nyata.
Kerangka Berfikir
1. Guru menerapkan metode Contextual Teaching Learning dapat meningkatkan kemampuan IPS dalam membaca lingkungan siswa kelas IV semester I di SDN 2 Trembulrejo
2. Guru menerapkan metode Contextual Teaching Learning dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi membaca peta lingkungan siswa kelas IV semester I di SDN 2 Trembulrejo
Hipotesis
1. Guru menerapkan metode Contextual Teaching Learning meningkatkan kemampuan IPS dalam membaca lingkungan siswa kelas IV semester I di SDN 2 Trembulrejo tahun pelajaran 2015/2016
2. Guru menerapkan metode Contextual Teaching Learning meningkatkan hasil belajar IPS materi membaca peta lingkungan siswa kelas IV semester I di SDN 2 Trembulrejo tahun pelajaran 2015?2016
METODE PENELITIAN
Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian
1. Subyek Penelitian
Dalam penelitian yang dijadikan subyek adalah semua siswa kelas IV yang berjumlah 19 anak terdiri dari 12 laki-laki dan 7 anak perempuan , dan sebagai obyeknya adalah meningkatkan hasil belajar materi membaca peta lingkungan setempat melalui model Contextual Teaching Learning.
2. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SDN 2 Trembulrejo karena guru yang melaksanakan penelitian bertugas mengajar di sekolah tersebut sehingga mudah memperoleh data.
3. Karakter Peserta Didik
Peserta didik dengan jumlah siswa 19 anak, putra 12 anak dan putri 7 anak, dengan karakteristik tingkat kepandaian relatif sama, sikap atau perkembangan jiwa mereka wajar-wajar saja, tidak ada yang memiliki keistimewaan atau keluarbiasaan.
4. Setting Penelitian
Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan yaitu bulan Agustus 2015 s.d. bulan Nopember 20135
Teknik dan alat pengumpulan data
Dalam penelitian ini pengumpulan data menggunakan teknik tes dan non tes. Tes tertulis dilaksanakan pada siklus I dan siklus II. Sedangkan teknik non tes meliputi teknik observasi dan dokumentasi..
Peneliti menggunakan alat pengumpulan data berbentuk butir soal ulangan, lembar observasi/ lembar pengamatan (unjuk kerja) bagi siswa maupun guru. Butir soal digunakan untuk mengukur keberhasilan belajar siswa yang berupa nilai ulangan, sedangkan lembar pengamatan digunakan untuk menilai aktivitas, belajar siswa.
Validasi Data
Untuk mendapatkan hasil belajar hasil yang valid, maka butir soal sebelum dibuat harus dibuat kisi-kisi terlebih dahulu yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Analisis Data
Data berupa kwantitatif berbentuk angka, hasil belajar dianalisis berupa deskriptif komparatif (membandingkan) dilanjutkan dengan refleksi. Deskriptif komparatif (membandingkan) nilai hasil belajar dari kondisi awal dibandingkan dengan nilai siklus I, nilai siklus II.
Indikator Kinerja
Merupakan kondisi akhir/target yang hendak diharapkan atau dicapai. Berdasarkan pengalaman yang telah lalu dan hasil yang diperoleh pada soal pada saat melakukan penelitian tindakan kelas.
Prosedur Penelitian
Peneliti dalam mengadakan penelitian melalui penerapan Contextual Teaching Learning siswa kelas IV semester I di SDN 2 Trembulrejo
PEMBAHASAN
Hasil Pembelajaran Pra Siklus masih sangat rendah dari 19 siswa yang mencapai ketuntasan baru ada 9 ( 47% ) untuk meningkatkan hasil belajar menyusun diskripsi pembelajaran pada siklus 1 guna memperbaiki hasl belajar siswa.
Hasil dan siklus 1, siswa yang memperoleh nilai 75 ke atas 15 siswa (79%) dari 19 siswa , ini berarti masih ada 4 anak yang masih dibawah ketuntasan minimal atau masih 21%.
Pada siklus II, siswa yang memperoleh nilai 75 keatas mencapai 19 siswa dari 19 siswa,. ini berarti prosentase ketuntasan menjadi (100%) Pembelajaran dengan model CTL Contextual Teaching Learning meningkatkan hasil belajar siswa.
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Dari hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas, maka dapat ditarik kesimpulan:
1. Guru menerapkan metode Contextual Teaching Learning dapat meningkatkan kemampuan belajar IPS dalam materi membaca peta lingkungan siswa kelas IV semester I di SDN 2 Trembulrejo
2. Guru menerapkan metode Contextual Teaching Learning dapat meningkatkan hasil belajar IPS dalam materi membaca peta lingkungan siswa kelas IV semester I di SDN 2 Trembulrejo.
SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas, peneliti membuat saran bentuk tindak lanjut, untuk guru yang lain:
1. Guru membiasakan memilih mengunakan media pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang diajarkan kepada anak didik,sehingga memudahkan pembelajaran.
2. Guru harus selalu mengembangakan kemampuan dalam melaksanakan pembelajaran sehingga lebih brkualitas menjadii guru profesionalisme.
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Kosasih Djahiri. 1978/1979.101. SBM (Strategi Belajar Mengajar). Gagne: (Mengelompokkan Hasil Belajar dalam 5 Kategori)
Nanik Supartini. (2005). Peningkatan Prestasi Belajar Siswa dengan Metode Problem Solving pada Pembelajaran Pemecahan Masalah Pada Mata Pelajaran IPS di SD. Universitas Terbuka Semarang,.
Ruseffendi (1991:124). Pengajaran IPS Modern Untuk Orang Tua Murid Guru dan SPG. Bandung: Tarsito.
Roestiyah, N.K. 2001-SBM (Strategi Belajar Mengajar). Jakarta: Rineka Cipta.
Whiterington dalam buku Educational Psychology
Anitah, 2008. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta. Universitas Terbuka.
Anita, Lic. 2002. Cooperative Learning. Jakarta. Grasindo.
Arikunto, Suharsini, 1991. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta Rineka Cipta.
Ahmadi, Abu, 1991. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
BNSP, 2007. Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Jakarta: Depdiknas.
Slameto, 1995, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.