MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MATERI

LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA/KELURAHAN

MELALUI PENERAPAN METODE COOPERATIVE SCRIPT

SISWA KELAS V SEMESTER I SDN SEMAWUR KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN BLORA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Juwati

SDN Semawur Kecamatan Ngaen Kabupaten Blora

ABSTRAK

Sistim pemerintahan dari pusat sampai daerah memiliki setruktur dan tatanan yang berbeda, semenjak proses terbentuknya sampai pada keadaan sekarang yang menghantarkan PKn sebagai bahan kajian yang menarik. Apalagi akhir-akhir ini ada sekelompok orang yang meragukan eksistensi PKn Karena banyaknya penyelewengan dan pengkhianatan Pancasila, sehingga pembangunan manusia seutuhnya menjadi terhambat. Dan ada pula yang mempertanyakan keberhasilan pengajaran PKn terhadap moral pelajar khususnya dan masyarakat luas pada umumnya. Penelitian ini berdasarkan permasalahan: (a) Bagaimanakah meningkatkaan prestasi belajar PKn dengan diterapkannya pembelajaran kontekstual model pengajaran Cooperative Script (b) Bagaimanakah pengaruh pembelajaran kontekstual model pengajaran Cooperative Script terhadap motivasi belajar PKn.Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah: (a) Mengetahui peningkatan prestasi belajar PKn setelah diterapkannya pembelajaran kontekstual model pengjaran Script. (b.) Mengetahui pengaruh motivasi belajar PKn setelah diterapkan pembelajaran kontekstual model pengajaran bebasis masalah. (c) Menyempurnakan pelaksanaan pembelajaran PKn. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari 4 tahap, yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas V semester I di SDN Semawur Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif,, observasi kegiatan belajar mengajar.Kesimpulan dari penelitian ini adalah metode pembelajaran kooperatif dapat berepengaruh positif terhadap prestasi dam motivasi belajar siswa Kelas V serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran PKn. prestasi beljar siswa mengalami peningkatan dari Pra siklus (46%), siklus I (64%), siklus II (81%).

Kata Kunci : PKn, Cooperative Script, Pemerintahan Desa/Kelurahan

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dalam melaksanakan tugas mengajar di kelas di perlukan seperangkat metode pengajaran, metode memiliki arti yang sangat penting dan patut di pertimbangkan, tanpa menggunakan metode kegiatan interaksi idukatif tidak akan terlaksanaknnya secara efektif dan efesien.

Selama ini siswa kelas V di SDN Semawur guru dalam mengajar dengan metode ceramah kurang melibatkan siswa, hal inilah yang membuat guru menggunakan media pembelajaran dengan media seadanya sehingga siswa kurang berminat dalam mengikuti pembelajaran, secara akhirnya sehingga nilai rata-rata kelas 68 sehingga dari 22 siswa yang mencapai ketuntasan baru 10 siswa (46%) dan yang berlum mencapai ketuntasan 12 siswa (54%)..

Oleh karena itulah diperlukan media pembelajaran yang dapat meningkatkan minat belajar siswa sehingga salah satu alternatif media pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan minat dan penguasaan konsep adalah buku-buku yang sudah disediakan di perpustakaan.

Dalam cooperative scarning, metode belajar mengajar mencari pasangan (make a matc) lebih lanjut menurut Anita Lie (2004:55) merupakan satu keunggulan dimana siswa mencari pasangan sambil belajar mengenal suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, dapat di rumuskan permasalaan sebagai berikut: “Apakah penerapan metode cooperative script dalam meningkatkan kemampuan dan hasil belajar tentang sistim pemerintahan desa dan kecamatan siswa kelas V semester I di SDN Semawur tahun pelajaran 2015/2016?”

Tujuan Penelitian

Metode cooperative script merupakan strategi pembelajaran dengan cara mengelompokkan siswa menjadi kelompok-kelompok kecil dengan tingkat kecerdasan yang berbeda-beda.

Dalam pembelajaran sistim pemerintahan desa dan kecamatan siswa diharapkan mampu menyebutkan sistim pemerintahan desa dan sistim pemerintahan kecamatan melalui metode cooperative script dihaapkan siswa dengan tingkat kecerdasan yang berbda-beda dapat saling melengkapi dan bekerjasama membuat rangkuman/naskah materi pembelajaran. Oleh karena itu diharapkan dengan penggunaan metode cooperative script dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V semester I di SDN Semawur.

Manfaat Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti, siswa, sekolah tempat penelitian dan bagi pembaca.

1. Siswa adalah:

a. Meningkatkan perhatian siswa pada materi pelajaran

b. Menumbuhkan motivasi belajar yang kuat dan menambah percaya diri.

c. Timbulnya keaktifan siswa dalam belajar berkurangnya sikap apatis siswa dalam proses pembelajaran.

d. Dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan bertanggungjawab.

2. Guru adalah:

a. Memperbaiki pembelajaran yang dikelola di kelas.

b. Mengembangkan pengetahuan, wawasan dan ketrampilan.

c. Dapat memotivasi siswa untuk lebih tekun belajar belajar.

d. Dapat mengembangkan profesionalisme seorang guru.

e. Dapat memilih dan menggunakan media pembelajaran yang tepat.

3. Sekolah adalah:

a. Perbaikan proses pembelajaran dan kualitas prestasi hasil belajar.

b. Memberikan sumbangan yang positif bagi kemajuan sekolah.

c. Membantu dalam mencapai visi dan misi sekolah.

d. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan.

4. Pembaca adalah:

a. Untuk menambah wawasan para pembaca tentang masalah yang diteliti

b. Sebagai acuan, masukan maupun perbandingan untuk mengambil tindakan.

c. Memperoleh pengetahuan yang baru dalam memperbaiki pembelajaran.

d. Untuk dapat digunakan sebagai bahan prtimbangan dalam pengembangan sebagai tenaga yang professional.

KAJIAN PUSTAKA

Kajian Pustaka

Mohamad Nur (2005:1) mengatakan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan teknik-teknik kelas praktis yang dapat di gunakan tiap hari untuk membantu siswanya belajar tiap pelajaran mulai dari ketrampilan dasar sampai pemecahan masalah yang kompleks.

Dalam model pembelajaran kooperatif, siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil saling membantu antara satu dengan yang lainnya. Kelompok-kelompok tersebut beranggotakan siswa dengan hasil belajar tinggi, rata-rata dan rendah, laki-laki dan perempuan, siswa yang latar belakang suku berbeda yang ada di kelas, dan siswa penyandang cacat bila ada kelompok beranggotakan hitrogen ini tinggal bersama selama beberapa minggu sampai mereka dapat belajar bekerja sama dengan baik sebagai sebuah tim.

Langkah-langkah cooperative script yaitu:

a. Guru membagi siswa untuk berpasangan

b. Guru membagi wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat rangkuman.

c. Guru dan siswa menetakan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar.

d. Pembicara membacakan ringkasan selengkap mungkin dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasan, sementara pendengar.

e. Bertukar peran yang semula jadi pendengar di ukur menjadi pembicara begitu juga sebaliknya.

f. Kesimpulan siswa sama-sama dengan guru,penutup

Hasil Belajar

Abu Ahmadi (1991:121) menjelaskan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.

Hasil akhir yang diperoleh dari suatu proses belajar adalah hasil belajar, ada beberapa syarat suatu perubahan tingkah laku dikatakan sebagai hasil belajar antara lain:

a) Hasil belajar sebagai pencapaian tujuan, seseorang melakukan upaya belajar di landasi dorongan untuk mencapai suatu tujuan, dengan demikian perolehan tingkah laku baru sebagai hasil belajar merupakan perwujutan dari pencapaian hasil belajar.

b) Hasil belajar harus sebagai buah dari proses kegiatan yang disadari sehingga proses belajar yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan akan memperoleh pencapaian hasil belajar seperti yang dikehendaki dari pengajaran tersebut.

c) Hasil belajar harus sebagai produk dari proses latihan-latihan dimaksud sebagai pengulangan-pengulangan suatu tindakan sebagai rekasi terhadap rangsangan-rangsangan yang kurang lebih sama dalam rangka memperoleh kemampuan baru. Hasil dari latihan ini diakui sebagai hasil belajar.

d) Hasil belajar merupakan tindak tanduk yang berfungsi efektif dalam kurun waktu tertentu. Hasil belajar dikatakan efektif jika belajar tersebut berfungsi positif untuk mencapai suatu tujuan. Hasil belajar yang dicapai siswa akan berfungsi efektif dalam kurun waktu lama, apabila hasil belajar tersebut sering digunakan untuk mengembangkan atau memperoleh hasil belajar yang baru. (MKDK, 1990:30).

Materi Sistim Pemerintahan Desa dan Kecamatan

Dalam pelaksanaan sistim pemerintahan desa dan kecamatan maka diuraiakan sebagaimana dibawah ini:

Pemerintahan Desa

Desa adalah merupakan bagian dari kecamatan, setiap desa dipimpin oleh seorang kepala desa, kepala desa dipilih oleh masyarakat didesa tersebut syarat dan tata aturannya di atur oleh peraturan daerah yang berpedoman peraturan pemerintah, kepala desa bukanlah pegawai negeri sipil, masa jabatan kepala desa adakah enam tahun.

Seorang kepala desa dilantik oleh Bupati/Wali Kota, paling lambat tiga puluh hari setelah dinyatakan terpilih, kepala desa mendapatkan gaji bukan dari pemerintah tapi dari hasil pengolahan tanah yang diserahkan untuk diolah yang dikenal dengan bengkok.

Susunan Pemerintahan Desa dan Kecamatan

a. Sekretaris desa salah satu tugasnya adalah membuat akte kelahiran atau surat keterangan, sekretaris desa merupakan pegawai negeri sipil.

b. Badan Permusyawaratan Desa (BPD) salah satu tugasnya adalah menampung pendapat masyarakat desa dan menyalurkannya.

Pemerintahan di Kecamatan

Dalam wilayah kecamatan ada tiga unsur yang mempunyai peran penting ketiga unsur tersebut adalah sebagai berikut:

a. Camat

Camat merupakan kepala wilayah kecamatan tugas camat adalah: menjalankan sebagian wewenang Bupati/Wali Kota yang dilimpahkan pada camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah. Misalnya pembangunan sekolah pemeliharaan jalan kecamatan, pemberdayaan masyarakat, dan sumber daya kecamatan.

b. Komando Rayon Militer

Tugasnya menjaga keutuhan wilayah negara kesatuan republik indonesia, koramil diangkat/merupakan bagian dari Tentara Nasional Indonesia.

c. Kepala Kepolisian Sektor

Tugasnya adalah menjaga lalu lintas di jalan-jalan raya dan menertibkan jalanan.

Dengan demikian sistim pemerintahan memiliki beberapa perangkat yang mendukung pemerintahan yang dilakukan oleh seorang camat, ada beberapa lembaga yang disebut seksi, atau bagian untuk menjalankan pemerintahan di wilayah kecamatan.

METODE PENELITIAN

Tempat

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN Semawur siswa kelas V semester I oleh guru kelas sebagai peneliti, dan sebagai subyeknya adalah 22 yang, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Dan sebagai obyek adalah meningkatkan hasil belajar tentang pemerintahan desa dan kelurahan.

Waktu Pelaksanaan

Peneltitan dilaksanakan selama 4 bulan dimulai Agustus 2015 s d bulan Nopember 2015.

Sumber Data

Sumber data yang diperoleh oleh peneliti adalah data hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti sendiri dan data hasil pengamatan yang diperoleh dari teman sejawat yang mendapingi peneliti untuk melakukan kegiatan penelitian.

Teknik dan Alat Pengumpulan Data

1. Tehnik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini pengumpulan data menggunakan teknik tes dan non tes. Tes tertulis digunakan pada akhir siklus I dan siklus II. Sedangkan Teknik non tes meliputi teknik observasi dan dokumentasi.

2. Alat Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan alat pengumpulan data berbentuk butir soal ulangan, lembar observasi/ lembar pengamatan (unjuk kerja) bagi siswa maupun guru. Butir soal digunakan untuk mengukur keberhasilan belajar siswa yang berupa nilai ulangan, sedangkan lembar pengamatan digunakan untuk menilai aktivitas, belajar siswa selama kegiatan pembelajaran.

Validasi Data

Untuk mendapatkan hasil belajar hasil yang valid, maka butir soal sebelum dibuat harus dibuat kisi-kisi terlebih dahulu yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Dengan tujuan bahasannya tidak mengelompok pada satu pokok bahasan saja. Alasan kedua materi matematikakai harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

Data pengamatan yang divalidasi adalah bentuk instrumennya (data kwalitatif) melalui 2 jenis:

a. Triangulasi Sumber yaitu sumber datanya lebih dari satu orang.

b. Triangulasi Metode

Mencari dari sumber, kemudian menggunakan cara / metode atau dengan menggunakan test lisan.

Analisis Data

Data berupa kwantitatif berbentuk angka, hasil belajar dianalisis berupa deskriptif komparatif (membandingkan) dilanjutkan dengan refleksi. Deskriptif komparatif (membandingkan) nilai hasil belajar dari kondisi awal dibandingkan dengan nilai siklus kesatu, nilai siklus kesatu dengan siklus kedua, dan nilai kondisi awal dengan kondisi akhir.

Indikator Kinerja

Merupakan kondisi akhir/target yang hendak diharapkan atau dicapai. Berdasarkan pengalaman yang telah lalu dan hasil yang diperoleh dari soal pada saat melakukan penelitian tindakan kelas. Dan target indikator kinerja ini diharapkan jangan terlalu tinggi dan jangan terlalu rendah.

Prosedur Penelitian

Peneliti dalam mengadakan penelitian melalui penerapan metode Cooperative Script siswa kelas V semester I di SDN Semawur.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian pra siklus setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran data yang diperoleh dari 22 siswa yang menccapai ketuntasan 10 siwa atau 46%,yang belum mencapai ketuntasan masih 12 siswa atau 54%,nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 50 hasil tersebut masih jauh dari yang diharapkan.

Hasil erbaikan penelitian siklus I melaksanakan perbaikan pembelajaran dengan memperbaiki kekurangan pembelajaran pra siklus , maka hasil yang diperoleh dari 22 siswa ketuntasan mencapai 14 siswa atau 64%, sedangkan yang belum tuntas masih 8 siswa atau 36%,nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 60 perbaikan yang dilakanakan mengalami peningkatan, namun perlu adanya perbaikan siklus II.

Hasil perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dengan memperbaiki kekurangan yang terjadi pada siklus I maka setelah memberikan tes formatif kepada 22 siswa yang memperoleh nilai ketuntasan mencapai 20 siswa atau 91% , dan siswa yang belum tuntas sebanyak 2 siswa atau 9%.,nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 70.

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil temuan dalam penelitian guru menyusun kesimpulkan sebagai berikut:

1. Guru melaksanakan penelitian meningkatkan kemampuan kualitas pembelajaran dan meningkatkan pristasi belajar siswa, dengan memberikan motifasi pemberian penguatan pujian pada siswa yang menjawab pertanyaan bisa menumbuhkan semangat dalam mengikuti pembelajaran.

2. Guru melaksanakan penelitian berguna mengenbangkan kemampuan, menambah wawasan yang lebih mendalam dalam upaya memperbaiki kekurangan yang terjadi selama melaksanakan pembelajaran dan menambah percaya diri dalam pembelajaran.

SARAN

Berdasarkan hasil kegiatan dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas dapat disarankan:

1. Guru untuk mengembangkan pembelajaran yang lebih luas menggunakan metode yang sesuai dengan materi yang ajarkan, sehingga menarik perhatian siswa, sehinnga pristasi belajar dapat lebih mudah untuk ditingkatkan.

2. Guru daiam melaksanakan pembelajaran meningkatkan kemampuan,kualitas pembelajaran menyusun rencana pembelajaran yang lebih lengkap dan melaksanakan tes foormatif pada setiap akhir kegiatan pembelajaran., melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan tugas kepada siswa agar selalu ingat tugas dan mau belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: Divisi Buku Perguruan Tinggi.

Hermawan, Asep Herry, dkk. 2007. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.

Andayani, dkk. 2008. Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta: Universitas Terbuka.

Wardani. I.G.A.K, dkk. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.

Yeti Mulyati, dkk. 2007. Keterampilan Berbahasa Indonesia. Jakarta. Universitas Terbuka.

Yunus Mohamad Suparno. 2007. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta. Universitas Terbuka.

Santosa Puji, dkk. 2008. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta: UT.

Aswan, dkk. 2004. B45 Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Djamarah Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Kosasih Djahiri. 1978/1979.101. SBM (Strategi Belajar Mengajar). Gagne: (Mengelompokkan Hasil Belajar dalam 5 Kategori)