Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Driil Dengan Pendekatan Gambar Pintar
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELATIH KESABATAN SISWA
MELALUI PENELADANAN KISAH NABI AYYUB AS
MELALUI METODE DRIIL DENGAN PENDEKATAN GAMBAR PINTAR SISWA KELAS V SEMESTER I
SDN SUMBEREJO, KEC. JAPAH, KAB. BLORA
Mustaqim
SDN Sumberejo, Japah, Blora
ABSTRAK
Perjalanan yang berliku-liku dan penuh tantangan semenjak proses terbentuknya sampai pada keadaan sekarang yang menghantarkan Pendidikan Agama Islam sebagai bahan kajian yang menarik. Apalagi akhir-akhir ini ada sekelompok orang yang meragukan eksistensi Pendidikan Agama Islam. Karena banyaknya penyelewengan dan pengkhianatan Pancasila, sehingga pembangunan manusia seutuhnya menjadi terhambat. Dan ada pula yang mempertanyakan keberhasilan pengajaran Pendidikan Agama Islam terhadap moral pelajar khususnya dan masyarakat luas pada umumnya. Penelitian ini berdasarkan permasalahan: (a) Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam dengan diterapkannya pembelajaran Metode Jawab Resume? (b) Bagaimanakah pengaruh pembelajaran Metode Drill terhadap motivasi belajar Pendidikan Agama Islam. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah: (a) Mengetahui peningkatan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam setelah diterapkannya pembelajaran Metode Drill melalui media Cerita. (b.) Mengetahui pengaruh motivasi belajar Pendidikan Agama Islam setelah diterapkan pembelajaran kontekstual model pengajaran bebasis masalah. (c) Menyempurnakan pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari 4 tahap, yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas V tahun pelajaran 2017/2018 Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Dari hasil analisis didapatkan bahwa prestasi beljar siswa mengalami peningkatan dari Pra siklus sampai siklus II yaitu, Pra siklus (67%), siklus I (76%), siklus II (100%). Simpulan dari penelitian ini adalah metode pembelajaran kooperatif dapat berepengaruh positif terhadap prestasi dam motivasi belajar siswa Kelas IV serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Kata Kunci : Kisah Nabi Ayyub dan Model Drill
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Salah satu indikator pendidikan berkualitas adalah perolehan hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa dapat meningkat apabila pembelajaran berlangsung efektif dan efisien, serta penggunaan metode yang sesuai dengan materi. Selain itu di tunjang dengan sarana dan prasarana yang cukup, serta kecakapan guru dalam mengelola kelas.
Tolak ukur keberhasilan pembelajaran pada umumnya adalah prestasi beajar. Prestasi belajar Pendidikan Agama Islam di kelas V SDN Sumberejo untuk beberapa kompetensi dasar menunjukkan nilai rendah. Hal ini standar kompetensi dan kompetensi dasar PAI memang sarat akan materi, disamping cakupannya luas dan perlu hafalan. Selain itu pembelajaran masih menggunakan model konvensional yang sifatnya searah dan membosankan. Kegiatan pembelajaran didominasi oleh guru siswa pasif. Siswa sebagai obyek bukan sebagai subyek. Kondisi seperti tersebut mengakibatkan rendahnya nilai rata-rata kelas dibawah kriteria ketuntasan minimal yaitu 75. siswa yang tuntas hanya 67%. Dengan rata-rata kelas 65,45 dari 12 siswa.
Rendahnya prestasi belajar PAI kelas V SDN Sumberejo dimungkinkan juga guru belum menggunakan metode atau media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan, sehingga memungkinkan siswa aktif dan kreatif.
Kenyataan tersebut mendorong penulis untuk melakukan motivasi dalam metode pembelajaran yang dapat meningkatkan peran peran aktif siswa baik individu maupun kelompok guru sebagai pengajar dan fasilitator harus mampu melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan sehingga memperoleh hasil yang maksimal.
Penerapan pembelajaran cooperative learning model Team Group Tournament merupakan tindakan pemecahan masalah yang ditetapkan dalam meningkatkan hasil belajar PAI khususnya kompetensi Dasar membandingkan meneladani Kisah Nabi Ayyub AS, bagi siswa kelas V SDN Sumberejo, Semester I Tahun Pelajaran 2017/2018, sehingga diharap dapat membantu para guru menyumbangkan gagasan tentang strategi kegiatan pembelajaran.
Rumusan Masalah
“Apakah menggunakan Pembelajaran cooperative learning model Team Group Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar PAI Tentang meneladani Kisah Nabi Ayyub AS bagi siswa kelas V semester I SDN Sumberejo Kecamatan Japah, Tahun Pelajaran 2017/2018?â€
Tujuan Penelitian
Melalui pembelajaran cooperative learning model team group tournament diharapkan:
1. Siswa dapat meningkatkan hasil belajar PAI sehingga menunjukkan hasil maksimal
2. Siswa dapat memanfaatkan dan menerapkan mata pelajaran PAI SD cukup sarat akan materi, alokasi waktu terbatas.
3. Siswa dapat meningkatkan pemahaman Peneladan kisah Nabi Ayyub.
Manfaat Penelitian
Manfaat Teoritis
a. Pengembangan model pembelajaran TGT dengan media peta dalam menanamkan konsep berarti? Kemampuan utama belajar efektif dapat tercakup.
b. Diharap dapat memberi kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan khususnya bagi peserta didik.
Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa/Peserta Didik
Siswa termotivasi untuk meningkatkan hasil belajar
b. Bagi Guru
Terjadinya inovasi dalam proses pembelajaran dan mengubah strategi pembelajaran untuk meningkatkan kegiatan belajar mengajar.
c. Bagi Sekolah
Untuk meningkatkan prestasi sekolah dan meningkatkan popularitas sekolah.
d. Model TGT menjadi model alternative
Bagi para guru untuk menanamkan konsep.
KAJIAN PUSTAKA
Tinjauan Umum tentang Kesabaran
Kesabaran merupakan salah satu ciri mendasar orang yang bertaqwa kepada Allah SWT. Bahkan sebagian ulama mengatakan bahwa kesabaran merupakan setengahnya keimanan. Sabar memiliki kaitan yang tidak mungkin dipisahkan dari keimanan: Kaitan antara sabar dengan iman, adalah seperti kepala dengan jasadnya. Tidak ada keimanan yang tidak disertai kesabaran, sebagaimana juga tidak ada jasad yang tidak memiliki kepala. Oleh karena itulah Rasulullah SAW menggambarkan tentang ciri dan keutamaan orang yang beriman sebagaimana hadits di atas.
Sabar merupakan sebuah istilah yang berasal dari bahasa Arab, dan sudah menjadi istilah dalam bahasa Indonesia. Asal katanya adalah “Shobaroâ€, yang membentuk infinitif (masdar) menjadi “shabranâ€. Dari segi bahasa, sabar berarti menahan dan mencegah. Menguatkan makna seperti ini adalah firman Allah dalam Al-Qur’an:
Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas. (QS. Al-Kahfi/ 18: 28)
Hasil Belajar PAI
Belajar merupakan usaha yang dilakukan dalam rangka untuk mencapai suatu yang ingin di capai menurut Suryabrata (2002:232) menyimpulkan tentang belajar yaitu:
1. Belajar itu membawa perubahan,
2. Perubahan itu pada pokoknya didapatkan kecapakan baru.
3. Perubahan terjadi karena usaha dengan sengaja.
Pembelajaran Kooperatif Learning model TGT
1) Saling ketergantungan positif artinya dalam pembelajaran guru menciptakan suasana yang mendorong agar siswa merasa saling membutuhkan.
2) Interaksi tatap muka artinya menuntut para siswa dalam kelompok saling bertatap muka sehingga mereka dapat dialog, dengan interaksi ini siswa saling menjadi sumber belajar, belajar menjadi variasi. Dengan ini akan memudahkan siswa dalam mempelajari materi.
3) Akuntabilitas individual artinya meskipun pembelajaran kooperatif wujudnya dalam belajar kelompok, penilaian dalam tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran secara individu.
4) Keterampilan menjalin hubungan antar pribadi artinya: melalui pembelajaran kooperatif akan menumbuhkan ketrampilan menjalin hubungan antar pribadi. Hal ini dikarenakan pada pembelajaran ini menekankan aspek-aspek tenggang rasa, sikap sopan, berani mempertahankan pemikiran logis, mandiri dan berbagi sifat positif.
Model Team Group Tournament (TGT)
a) Pengelompokan siswa tiap kelompok 6 orang anggota heterogen baik kemampuan dan jenis kelamin.
b) Kegiatan dimulai dengan penjelasan guru tentang paparan masalah untuk mengenal konsep.
c) Penanaman konsep dengan cara tugas kelompok secara diskusi, mentah bisa saling gantian untuk menguasai materi.
d) Siswa memainkan pertandingan akademik dalam tournament. Pertandingan individual untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terdapat suatu konsep.
e) Hasil pertandingan dibandingkan dengan nilai sebelumnya dan dijumlah untuk skor kelompok.
f) Setelah itu guru memberikan penghargaan pada kelompok terbaik.
Tinjauan Materi sesuai Kurikulum
Ulama tafsir dan sejarah mengatakan, “Pada mulanya Ayyub alaihis salam adalah seorang lelaki yang memiliki banyak harta, berupa tanah yang luas, hewan ternak dan kambing, yaitu pada sebuah belahan bumi yang bernama Tsaniyah, di Huran, yang terletak di negeri Syam. Ibnu Asakir berkata, “Semua lahan yang luas itu adalah miliknya lalu Allah SWT menguji dirinya dengan kehilangan semua harta tersebut, dia diuji dengan berbagai macam ujian yang menimpa tubuhnya, sehingga tidak ada sejengkalpun dari bagian tubuhnya kecuali ditimpa penyakit kecuali hati dan lisannya. Dia selalu berzikir dengan kedua indra tersebut, bertasbih kepada Allah SWT siang dan malam, pagi dan sore. Akhirnya dengan penyakit tersebut seluruh temannya merasa jijik terhadapnya, sahabat karibnya menjadi tidak tenang dengannya. Setiap orang merasa jijik dengannya baik kerabat atau teman jauh. Akhirnya dia diasingkan pada sebuah tempat pembuangan sampah di luar kota tempat tinggalnya, dan tidak ada yang menemaninya kecuali seorang istrinya, yang selalu menjaga hak-haknya dan membalas budi baik yang pernah dilakukan terhadap dirinya serta dorongan rasa belas kasihan padanya, dia bekerja untuk mendapat upah dari orang lain, lalu dia membelikannya makanan dengan upah itu, dibarengi dengan rasa sabar melepas semua harta dan anak, bersabar dengan penyakit suami setelah hidup dalam kenikmatan dan kehormatan yang pernah disandangnya.
PELAKSANAAN PENELITIAN
Subjek Penelitian
Lokasi penelitian berada di SDN Sumberejo, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora, yang berada di Jl. Desa Sumberejo-Ngiyono, tepatnya 10 Km dari Kota Kecamatan Japah, dan 30 Km dari Ibu Kota Kabupaten Blora.
Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan mulai, bulan Agustus 2017 sampai dengan bulan Nopember 2017.
Penulis mengadakan penelitian di Kelas V Semester I Tahun Pelajaran 2017/2018 khususnya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tentang kompetensi dasar meneladani Kisah Nabi Ayyub AS. Dalam penelitian ini penulis juga bekerja sama dengan teman sejawat sebagai observer dan mengambil dokumentasi.
Dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Sumberejo. Jumlah siswa berjumlah 12 Siswa dengan rincian untuk laki-laki: dan perempuan: Pada umumnya mata pencaharian orang tua siswa adalah bertani, rata-rata pendidikan orang tua hanyalah SD dan SMP. Sehingga kurangnya Sumber Daya Manusia yang ada di Desa Sumberejo, menyebabkan banyak dari orang tua siswa yang pergi merantau ke luar daerah, maka dari itu kegiatan pembelajaran dalam sekolah kurang begitu maksimal.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Per Siklus
Pembelajaran Awal
Tabel 4.2
Hasil Nilai Pra Siklus
No |
Nama Siswa |
Butir Soal |
Nilai |
Tuntas |
Blm. Tuntas |
|||||||
Rom I |
Rom II |
|||||||||||
1 |
2 |
3 |
4 |
1 |
2 |
3 |
||||||
1 |
Ahmad Habib J |
√ |
√ |
√ |
√ |
– |
√ |
√ |
90 |
√ |
– |
|
2 |
Bagas Septiyan N |
√ |
√ |
√ |
√ |
– |
∆ |
< |
60 |
– |
√ |
|
3 |
Farid Alfiansyah |
√ |
√ |
√ |
– |
√ |
< |
– |
75 |
√ |
– |
|
4 |
Intan Amelia Putri |
√ |
√ |
√ |
√ |
– |
∆ |
< |
60 |
– |
√ |
|
5 |
Listia Khasanah |
√ |
√ |
√ |
√ |
– |
∆ |
< |
60 |
– |
√ |
|
6 |
M. Rizal Prasetyo |
√ |
√ |
√ |
√ |
– |
√ |
√ |
90 |
√ |
– |
|
7 |
Ridwan Adi P |
√ |
√ |
√ |
√ |
– |
∆ |
< |
60 |
– |
√ |
|
8 |
Rika Maisyaroh |
√ |
√ |
√ |
√ |
√ |
√ |
< |
85 |
√ |
– |
|
9 |
Sindhi Agnesia S |
√ |
√ |
√ |
√ |
– |
√ |
√ |
90 |
√ |
– |
|
10 |
Suto Wijoyo |
√ |
√ |
√ |
√ |
√ |
– |
∆ |
75 |
√ |
– |
|
11 |
Syfa Luqyana Putri |
√ |
√ |
√ |
√ |
√ |
– |
∆ |
75 |
√ |
– |
|
12 |
Wina Aprilia |
√ |
√ |
√ |
√ |
– |
√ |
√ |
90 |
√ |
– |
|
JUMLAH |
B |
12 |
12 |
12 |
11 |
4 |
10 |
11 |
910 |
8 |
4 |
|
S |
0 |
0 |
0 |
1 |
8 |
2 |
1 |
|||||
RATA – RATA |
|
|
|
|
|
|
|
65,45 |
|
|
||
Persentase Ketuntasan |
|
|
|
|
|
|
|
|
67% |
33% |
||
Siklus 1
ANALISIS HASIL PENILAIAN FORMATIF
No |
Nama Siswa |
Butir Soal |
Nilai |
Tuntas |
Blm. Tuntas |
||||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
||||||
1 |
Ahmad Habib J |
√ |
√ |
– |
√ |
∆ |
≠|
80 |
√ |
|
|
2 |
Bagas Septiyan N |
√ |
√ |
√ |
∆ |
√ |
< |
65 |
|
√ |
|
3 |
Farid Alfiansyah |
√ |
√ |
– |
∆ |
√ |
≠|
80 |
√ |
|
|
4 |
Intan Amelia Putri |
√ |
√ |
– |
√ |
∆ |
≠|
80 |
√ |
|
|
5 |
Listia Khasanah |
√ |
– |
√ |
√ |
√ |
≠|
85 |
√ |
|
|
6 |
M. Rizal Prasetyo |
√ |
√ |
√ |
√ |
∆ |
< |
80 |
√ |
|
|
7 |
Ridwan Adi P |
√ |
√ |
√ |
√ |
∆ |
∆ |
75 |
√ |
|
|
8 |
Rika Maisyaroh |
√ |
√ |
√ |
√ |
< |
– |
75 |
√ |
|
|
9 |
Sindhi Agnesia S |
√ |
√ |
√ |
√ |
√ |
– |
80 |
√ |
|
|
10 |
Suto Wijoyo |
√ |
√ |
– |
√ |
∆ |
≠|
80 |
√ |
|
|
11 |
Syfa Luqyana Putri |
√ |
√ |
– |
∆ |
√ |
≠|
80 |
√ |
|
|
12 |
Wina Aprilia |
√ |
√ |
√ |
√ |
∆ |
∆ |
75 |
√ |
|
|
JUMLAH |
B |
12 |
11 |
5 |
12 |
12 |
10 |
935 |
11 |
1 |
|
S |
0 |
1 |
7 |
0 |
0 |
2 |
|||||
RATA – RATA |
|
|
|
|
|
|
76,81 |
|
|
||
Persentase Ketuntasan |
|
|
|
|
|
|
|
92% |
8% |
||
Siklus II
No |
Nama Siswa |
Butir Soal |
Nilai |
Tuntas |
Blm. Tuntas |
||||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
||||||
1 |
Ahmad Habib J |
√ |
√ |
√ |
√ |
√ |
∆ |
90 |
√ |
|
|
2 |
Bagas Septiyan N |
√ |
√ |
√ |
∆ |
√ |
< |
85 |
√ |
|
|
3 |
Farid Alfiansyah |
√ |
√ |
√ |
√ |
√ |
– |
90 |
√ |
|
|
4 |
Intan Amelia Putri |
√ |
√ |
√ |
√ |
√ |
√ |
100 |
√ |
|
|
5 |
Listia Khasanah |
√ |
√ |
√ |
– |
√ |
< |
85 |
√ |
|
|
6 |
M. Rizal Prasetyo |
√ |
√ |
√ |
√ |
∆ |
< |
85 |
√ |
|
|
7 |
Ridwan Adi P |
√ |
√ |
√ |
√ |
√ |
√ |
100 |
√ |
|
|
8 |
Rika Maisyaroh |
√ |
√ |
√ |
∆ |
√ |
< |
95 |
√ |
|
|
9 |
Sindhi Agnesia S |
√ |
√ |
√ |
√ |
√ |
√ |
100 |
√ |
|
|
10 |
Suto Wijoyo |
√ |
√ |
√ |
√ |
∆ |
< |
95 |
√ |
|
|
11 |
Syfa Luqyana Putri |
√ |
√ |
√ |
√ |
√ |
√ |
100 |
√ |
|
|
12 |
Wina Aprilia |
√ |
√ |
√ |
√ |
√ |
√ |
1000 |
√ |
|
|
JUMLAH |
B |
12 |
12 |
12 |
11 |
12 |
11 |
1125 |
12 |
– |
|
S |
0 |
0 |
0 |
1 |
0 |
1 |
|||||
RATA – RATA |
|
|
|
|
|
|
81,76 |
|
|
||
Persentase Ketuntasan |
|
|
|
|
|
|
|
100% |
0% |
||
Pembahasan dari Tiap Siklus
Deskripsi Kondisi Awal/pra Siklus
Tabel 4.1 Nilai Tes Pra Siklus
No |
Hasil Angka |
Hasil Huruf |
Arti Lambang |
Jumlah Siswa |
Persentase |
1 |
86-100 |
A |
Amat baik |
0 |
0 |
2 |
71-85 |
B |
Baik |
8 |
27% |
3 |
56-70 |
C |
Cukup |
4 |
73% |
4 |
41-55 |
D |
Kurang |
0 |
0% |
Jumlah |
12 |
100% |
Berdasarkan hasil analisis yang digambarkan dalam bentuk grafik dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai A sejumlah 0% atau tidak ada, yang mendapat nilai B sebanyak 27% atau 8 anak, nilai C sebanyak 73% atau 4 anak, nilai D 0% atau 0 anak.
Deskripsi Siklus I
Tabel 4.4 Nilai Tes Pra Siklus
No |
Hasil Angka |
Hasil Huruf |
Arti Lambang |
Jumlah Siswa |
Persentase |
1 |
86-100 |
A |
Amat baik |
0 |
0% |
2 |
71-85 |
B |
Baik |
11 |
92% |
3 |
56-70 |
C |
Cukup |
1 |
8% |
4 |
41-55 |
D |
Kurang |
0 |
0% |
Jumlah |
12 |
100% |
Deskripsi Siklus II
Tabel 4.10 Hasil Tes Siklus II
No |
Hasil Angka |
Hasil Huruf |
Jumlah Siswa |
Persentase |
1 |
86-100 |
A |
7 |
14% |
2 |
71-85 |
B |
5 |
86% |
3 |
56-70 |
C |
0 |
0 |
4 |
41-55 |
D |
0 |
– |
Jumlah |
12 |
100% |
Tabel: 4.14 Perbandingan hasil tes pra siklus, siklus I, siklus II
No |
Hasil Angka |
Hasil Lambang |
Arti Lambang |
Pra Siklus |
Siklus I |
Siklus II |
1 |
86-100 |
A |
Amat baik |
0 |
0 |
11 |
2 |
71-85 |
B |
Baik |
8 |
11 |
1 |
3 |
56-70 |
C |
Cukup |
4 |
1 |
0 |
4 |
41-55 |
D |
Kurang |
0 |
0 |
0 |
Jumlah |
12 |
12 |
12 |
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif learning model Team Group Tournament (TGT) dapat meningkat hasil belajar mata pelajaran PAI khususnya kompetensi dasar membandingkan meneladani Kisah Nabi Ayyub AS bagi siswa kelas V SDN Sumberejo Kecamatan Japah Tahun Pelajaran 2017/2018. Pada akhir siklus I siswa yang mencapai ketuntasan belajar 11 siswa (92%), yang belum tuntas 1 siswa (8%), dengan nilai rata-rata kelas 76,81. Sedangkan pada siklus II siswa yang mencapai ketuntasan belajar sebanyak 12 siswa (100%), siswa yang belum tuntas 0 siswa (0%) dengan nilai rata-rata 81,76 jadi secara umum ada peningkatan baik pada ketuntasan belajar maupun rata-rata kelas, adapun hasil non tos pengalaman program belajar menunjukkan perubahan siswa lebih aktif, kreatif dan menyenangkan.
Saran
Berkaitan dengan simpulan hasil penelitian diatas, maka dikemukakan saran bahwa: guru hendaknya menerapkan pembelajaran kooperatif learning model TGT sesuai dengan materi yang diajarkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu guru hendaknya dapat menggunakan metode dan media pembelajaran yang telah didesain terlebih dahulu.
DAFTAR PUSTAKA
Anitah, 2008. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta. Universitas Terbuka.
Anita, Lic. 2002. Cooperative Learning. Jakarta. Grasindo.
Arikunto, Suharsini, 1991. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta Rineka Cipta.
Ahmadi, Abu, 1991. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
BNSP, 2007. Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Jakarta: Depdiknas.
Slameto, 1995, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.