Upaya Meningkatan Hasil Belajar Melalui Bantuan Tutor Sebaya
UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS
BOLA VOLI MINI MELALUI BANTUAN TUTOR SEBAYA
SISWA KELAS V SEMESTER II SDN 3 JIKEN
KAB. BLORA TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Suwito
SDN 3 Jiken, Kec. Jiken, Kab. Blora
ABSTRAK
Tingkat penguasaan terhadap materi pelajaran Matematika di kelas V semester I SDN 3 Jiken untuk materi “Pengerjakan hitung campuran yang dicapai oleh anak masih †dibawah rata-rata KKM. Oleh sebab itu maka guru perlu mengadakan Penelitian Tindakan Kelas. Kendala atau permasalahan dari kurangnya prestasi belajar siswa yang dicapai adalah: (1) Minat belajar siswa masih rendah perlu untuk ditingkatkan, (2) Malas belajar di rumah karena kurang perhatian dari orang tua (3) Lupa mengerjkan PR dirumah karena sering bermain di rumah dan belum memiliki tanggungjawab (4) Kesibukan dari orang tua sehingga tidak sempat mendampingi belajar putra-putrinya pada waktu di rumah (5) Kurang memanfaatkan sumber belajar di lingkungan sekolah dan alat peraga. Pada hasil pembelajaran nilai yang diperoleh pada Pra Siklus nilai rata-rata hanya 71, siklus I mengalami peningkatan menjadi 82, dan siklus II mengalami peningkatan lagi menjadi 90. Ini menunjukkan hasil tes formatif yang maksimal. Demikian juga tingkat ketuntasan prestasi belajar dari Pra siklus hanya 58%, siklus I menjadi 84% dan siklus II 100%. Ini menunjukkan bahwa setelah diadakan perbaikan pembelajaran siswa semakin memahami materi yang disampaikan oleh guru. Ini terbukti adanya peningkatan nilai hasil tes formatif, serta ketunrasan belajar siswa pada setiap siklusnya.
Kata Kunci: Tutor Sebaya, Volly Mini, Passing Atas
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pelaksanaan proses pembelajaran permainan bola voli mini di SD masih banyak ditemukan masalah di antaranya adalah kurangnya penguasaan teknik passing atas. Siswa kelas V dalam melakukan passing atas masih merasa takut terhadap bola.
Penggunaan metode pembelajaran yang kurang menyenangkan menyebabkan siswa kurang termotivasi untuk belajar teknik passing atas bola voli. Selama ini teknik yang diberikan guru pendidikan jasmani dalam mengajar passing atas masih sulit dipelajari oleh siswa, akibatnya siswa kurang terampil dalam melakukan passing atas bola voli. Terbukti dari hasil evaluasi, baru 42% siswa yang telah dapat melakukan teknik passing atas dengan baik dan benar dan sisanya 58% siswa masih belum menguasai teknik passing atas dengan baik dan benar.
Pelaksanaan proses pembelajaran permainan bola voli mini di SDN 3 Jiken Kecamatan Jiken Kabupaten Blora masih banyak ditemukan masalah di antaranya adalah kurangnya penguasaan teknik passing atas. Siswa kelas V dalam melakukan passing atas masih merasa takut terhadap bola. Siswa juga beranggapan bahwa bola itu berat dan siswa takut jika jari tangan akan cedera akibat menahan bola. Selain itu, siswa tidak berani melihat arah datangnya bola ketika melakukan passing atas. Penggunaan metode pembelajaran yang kurang menyenangkan menyebabkan siswa kurang termotivasi untuk belajar teknik passing atas bola voli. Selama ini teknik yang diberikan guru pendidikan jasmani dalam mengajar passing atas masih sulit dipelajari oleh siswa, akibatnya siswa kurang terampil dalam melakukan passing atas bola voli. Terbukti dari hasil evaluasi, Dari 18 siswa yang mendapat nilai lebih dari atau sama dengan 75 sebanyak 9 siswa (53%). Yang mendapat nilai kurang dari 75 sebanyak 8 siswa (47%). Standart kentutasan minimal 75 siswa masih belum menguasai teknik passing atas dengan baik dan benar.
Kondisi demikian apabila dibiarkan akan mempengaruhi pencapaian prestasi belajar siswa. Hal tersebut menunjukkan adanya suatu permasalahan yang harus dicari jalan keluarnya.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti menggunakan metode pembelajaran yang dapat membantu siswa kelas V SDN 3 Jiken Kecamatan Jiken Kabupaten Blora untuk dapat melakukan passing atas dengan baik dan benar, yaitu metode tutor sebaya. Selama ini metode tutor sebaya belum pernah digunakan dalam pembelajaran Bola voli mini di SDN 3 Jiken.
Penggunaan metode tutor sebaya diharapkan dapat meningkatkan penguasaan siswa terhadap teknik passing atas, seperti yang disampaikan oleh Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, bahwa tutor sebaya adalah siswa yang ditunjuk atau ditugaskan membantu temannya yang mengalami kesulitan belajar, karena hubungan teman umumnya lebih dekat dibandingkan hubungan guru dengan siswa.
Rumusan Masalah
Berdasarkan indetifkasi dana analisis masalah yang dijadikan fokus perbaikan adalah: Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar passing atas dalam permainan bola voli mini siswa kelas V SDN 3 Jiken Kecamatan Jiken Kabupaten Blora?â€
Tujuan Penelitiam
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar pasing atas siswa kelas V SDN 3 Jiken Kecamatan Jiken Kabupaten Blora melalui bantuan tutor sebaya.
Manfaat Penelitian
1. Bagi guru
a. Memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran yang dikelola.
b. Mampu menilai pembelajaran yang dikelola.
c. Membuat guru lebih percaya diri.
d. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.
2. Bagi siswa
a. Meningkatkan belajar bagi siswa.
b. Memberi pengalaman bagi siswa.
c. Memperbaiki praktek pembelajaran dengan sasaran akhir memperbaiki belajar siswa (Raka Jani, Kadiawarman dan Hadisubroto 1998).
d. Meningkatkan kualitas pendidikan yang lebih baik.
3. Bagi sekolah
a. Mempererat hubungan perkembangan sekolah dengan perkembangan kemampuan guru.
b. Sekolah yang berhasil mendorong terjadinya movasi pada diri para guru telah berhasil pula meningkatkan kualitas untuk para siswa (Hargreaves (dalam Hopkins, 1993)
c. Meningkatkan mutu sekolah.
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN
Kajian Teori
Pengertian Belajar
Belajar adalah proses mencari jawaban dari yang tidak tahu menjadi tahu. Menurut Reg Revans (1998), belajar adalah proses menanyakan sesuatu yang berawal dari ketidaktahuan tentang apa yang dilakukan. Pengertian belajar menurut Suharsimi Arikunto (1993:19) adalah suatu proses yang terjadi karena adanya usaha untuk mengadakan perubahan terhadap diri manusia yang melakukan, dengan maksud memperoleh perubahan dalam dirinya, baik berupa pengetahuan, keterampilan, ataupun sikap. Menurut Morgan (Purwanto, 1997: 84) bahwa belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan
Hasil Belajar
Menurut Mulyono Abdurrahman (2003:37) “Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajarâ€. Dalam kegiatan pembelajaran tujuan yang ingin dicapai ditentukan sebelumnya. Anak yang dikatakan berhasil adalah mereka yang dapat mencapai tujuan-tujuan pelajaran yang telah ditentukan sebelumnya.
Dimyati dan Mujiono (2006:3) memaparkan bahwa “Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajarâ€. Hasil belajar merupakan pencapaian tujuan pengajaran dan kemampuan mental siswa. Setelah selesai mempelajari materi, diadakan evaluasi hasil belajar untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya, sebelum dilanjutkan pada jenjang yang lebih tinggi.
Kerangka Berpikir
Hasil evaluasi siswa kelas V SDN 3 Jiken, menunjukkan bahwa hasil belajar siswa tentang permainan bola voli mini teknik passing atas masih rendah, untuk itu harus segera diadakan perbaikan pembelajaran. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, guru harus pandai memilih materi dan metode pembelajaran. Belajar menggunakan bantuan tutor sebaya menekankan pada bagaimana proses kegiatan pembelajaran itu dilaksanakan.
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian
Subyek penelitian dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V SDN 3 Jiken Kecamatan Jiken Kabupaten Blora Tahun Pelajaran 2017/2018 yang berjumlah 18 siswa, terdiri dari 6 siswa putra dan 11 siswa putri.
Penelitian ini dilakukan di kelas V semester II SDN 3 Jiken tahun pelajaran 2017/2018. Alasan pemilihan tempat penelitian di SDN 3 Jiken karena lokasi penelitian berada pada lokasi peneliti bekerja.
Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 8 September 2018 dan Siklus II dilaksanakan pada tanggal 29 September 2018.
Subjek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah kelas V SDN 3 Jiken Kabupaten Blora tahun pelajaran 2017/2018. Keseluruhan siswa kelas V SDN 3 Jiken Kecamatan Jiken Kabupaten Blora tahun pelajaran 2017/2018 dijadikan subyek penelitian.Jumlah subyek dalam penelitian yaitu 18 Siswa yang atas: 12 orang berjenis laki-laki dan 6 orang berjenis kelamin perempuan.
Data dan Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah sebagai berikut:
- Data Hasil belajar pasing atas, diperoleh dari siswa;
- Data Aktivitas guru, diperoleh dari peristiwa selama KBM berlangsung;
- Data Keaktivan siswa, diperoleh dari peristiwa selama KBM berlangsung;
- Data Pelaksanaan KBM dengan bantuan tutor sebaya, diperoleh dari peristiwa selama KBM berlangsung.
HASIL PENELITIAN DAN PEEMBAHASAN
Hasil Penelitian Pengolahan Data
Pra Siklus
Dilihat dari diagram 4.1 menunjukkan bahwa dari 18 siswa yang mendapat nilai:
1. 60 ada 5 siswa.
2. 70 ada 3 siswa.
3. 80 ada 10 siswa.
Yang mendapat nilai 75 atau lebih sebanyak 10 siswa (56%).
Yang mendapat nilai kurang dari 75 sebanyak 8 siswa (44%).
SIKLUS I
Dilihat dari diagram 4.2 menunjukkan bahwa dari 18 siswa yang mendapat nilai:
1. 70 ada 3 siswa.
2. 80 ada 10 siswa.
3. 90 ada 5 siswa
4. 100 ada 0 siswa.
Siswa yang mendapat nilai 75 atau lebih sebanyak 15 siswa (83%).
Siswa yang mendapat nilai kurang dari 75 sebanyak 3 siswa (17%).
SIKLUS II
Dilihat dari diagram 4.3 menunjukkan bahwa dari 18 siswa yang mendapat nilai:
1. 60 ada 0 siswa.
2. 70 ada 0 siswa.
3. 80 ada 6 siswa.
4. 90 ada 5 siswa
5. 100 ada 7 siswa
Siswa yang mendapat nilai 75 atau lebih sebanyak 18 siswa (100%).
Siswa yang mendapat nilai kurang dari 75 sebanyak 0 siswa (0%).
Pembahasan dari Setiap Siklus
Berdasarkan temuan masalah selama pembelajaran, siswa kurang memahami materi Bola Voly Mini, guru hendaknya dalam penyampaian pembelajaran melaksanakan secara bertahap.
Pembelajaran Awal
Setelah peneliti mengadakan pembelajaran awal,ternyata hasil belajar siswa masih sangat rendah yaitu tingkat ketuntasan klasikal 53%.Oleh sebab itu peneliti mengadakan perbaikan pembelajaran pada siklus I.
Siklus I
Memberi latihan soal-soal Penjasorkes materi perkalian dengan cara penjumlahan berulang, yaitu teori Edward l Thorndike yang terkenal dengan sebutan teori drill. Teori ini menyatakan bahwa pada hakekatnya belajar merupakan proses pembentukan stimulus dan respon. Menurut teori ini, belajar lebih berhasil bila respon siswa terhadap suatu simulasi segera dilalui dengan rasa senang.
Siklus II
Pada siklus I pembelajaran belum mencapai hasil yang memuaskan maka dilanjutkan dengan siklus II dengan pelaksanaan proses pembelajaran sebagai berikut:
1. meningkatkan latihan soal-soal “Teori Drill†antara S dan R bisa dicapai oleh siswa dengan latihan berupa ulangan atau ulangan melalui menghafal.
2. meningkatkan keterampilan bertanya. Pendapat G.A. Brown dan R. Edmondson (1984) dari hasil penelitian guru menggunakan 30% waktunya untuk bertanya. Hal ini menunjukkan betapa penting kegiatan bertanya dalam proses pembelajaran.
Setelah guru melaksanakan tahapan-tahapan dari teori-teori, ternyata siswa memperoleh peningkatan dan hasil yang memuaskan. Hal ini terbukti hasil evaluasi pembelajaran Penjasorkes yang semula pada siklus I tingkat ketuntasan klasikal 94%. Pada siklus II meningkat menjadi 100%.
Tabel 4.6. Perbandingan Nilai ketuntasan Pra Siklus, Siklus I, Siklus II
PRA SIKLUS |
Siklus I |
Siklus I I |
|||||||||
Nilai rata- rata |
Jumlah siswa |
Persen tase |
Nilai rata- rata |
Jumlah siswa |
Persen tase |
Nilai rata-rata |
Jumlah siswa |
Persen tase |
|||
Tnts |
Blm |
Tnts |
Blm |
Tnts |
Blm |
||||||
74 |
10 |
8 |
56% |
82 |
15 |
3 |
83% |
90 |
18 |
0 |
100% |
Dari ketiga tabel dan grafik di atas menunjukkan adanya peningkatan hasil tes formatif siswa. Pra siklus nilai rata-rata hanya 74 Siklus I mengalami peningkatan menjadi 82 dan Siklus II mengalami peningkatan lagi menjadi 90. Ini menunjukkan hasil tes formatif yang maksimal. Demikian juga tingkat ketuntasan prestasi belajar dari Pra Siklus hanya 56% Siklus I menjadi 83% dan Siklus II 100%. Ini menunjukkan bahwa setelah diadakan perbaikan pembelajaran siswa semakin memahami materi yang disampaikan oleh guru. Ini terbukti adanya peningkatan nilai hasil tes formatif, serta ketuntasan belajar siswa pada setiap siklusnya.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil perbaikan pada proses pembelajaran Penjasorkes kelas II dengan materi pokok Bola Voly Mini, dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan teori Bruner dapat meningkatkan:
1. Keaktifan siswa khususnya dalam materi Bola Voly Mini.
2. Pemahanman siswa tentang materi pembelajaran
3. Kreativitas siswa
4. Prestasi belajar siswa yang ditujukkan pada tingkat ketuntasan klasikal dan nilai rata-rata kelas semakin meningkat.
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan metode bantuan tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar passing atas bola voli mini siswa kelas V SDN 3 Jiken Kecamatan Jiken Kabupaten Blora Tahun Pelajaran 2017/2018.
Implikasi
Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas melalui penerapan metode bantuan tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar passing atas bola voli mini siswa. Penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu pertimbangan bagi guru pendidikan jasmani dalam menggunakan metode bantuan tutor sebaya sebagai metode alternatif dalam penyampaian materi pembelajaran, khususnya pembelajaran passing atas bola voli mini.
Dengan penerapan metode bantuan tutor sebaya untuk meningkatkan hasil belajar passing atas bola voli mini, maka siswa memperoleh pengalaman baru dan berbeda dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani. Pembelajaran passing atas yang pada awalnya susah dipahami oleh siswa dan kurang menarik bagi siswa, menjadi pembelajaran yang menyenangkan dan mudah dipahami siswa.
Pemberian tindakan dari siklus I dan II memberikan deskripsi bahwa terdapat kekurangan atau kelemahan yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung, namun kekurangan-kekurangan tersebut dapat diatasi pada pelaksanaan tindakan siklus-siklus berikutnya. Dari pelaksanaan tindakan yang kemudian dilakukan refleksi terhadap proses pembelajaran dapat dideskripsikan terdapatnya peningkatan kualitas pembelajaran pendidikan jasmani baik proses maupun hasilnya dan peningkatan hasil belajar siswa.
Dari segi proses pembelajaran pendidikan jasmani, penerapan metode bantuan tutor sebaya dapat merangsang aspek motorik siswa. Dalam hal ini siswa dituntut untuk aktif dalam pembelajaran pendidikan jasmani yang nantinya dapat bermanfaat untuk mengembangkan kebugaran jasmani, kerjasama, skill, dan sikap kompetitif yang kesemuanya ini sangat penting dalam pendidikan jasmani.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disarankan beberapa hal, khususnya pada siswa kelas V SDN 3 Jiken Kecamatan Jiken Kabupaten Blora Tahun Pelajaran 2017/2018 yang dijadikan sebagai objek penelitian sebagai berikut:
- Siswa sebaiknya lebih serius dalam mengikuti pembelajaran passing atas bola voli mini melalui metode bantuan tutor sebaya agar hasil belajar lebih baik.
- Guru pendidikan jasmani hendaknya menggunakan metode bantuan tutor sebaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
- Sekolah hendaknya berusaha menyediakan sarana dan prasarana yang dapat mendukung terlaksananya proses pembelajaran pendidikan jasmani.
DAFTAR PUSTAKA
Karso (2003) ; Pendidikan Penjasorkes I, Jakarta, Universitas Terbuka.
M. Khafid Suyuti (2004) Pelajaran Penjasorkes untuk SD kelas II Penekanan pada berhitung; Jakarta, Erlangga.
Nur Akhsin, Heri K dan T. Thoyibah H. (2004) ; Penjasorkes untuk Kelas II SD ; Klaten ; Cempaka Putih.
Prof. Yohanes Surya, PhD (2006) ; Penjasorkes itu Asyik ; Jakarta ; Armadelta.
Purwanti,Syamsudin Yusuf, Sanusi Budi (2004) ; Bina Bahasa dan Sastra Indonesia untuk Sekolah Dasar Kelas 2 ; Jakarta:Erlangga.
Saidiharjo (2007) ; Cakrawala ; Pengetahuan sosial untuk SD Kelas II ; Solo ; Tiga Serangkai.
Udin S. Wiranta Putra DKK (2007) ; Teori Belajar dan Pembelajaran ; Penerbit Jakarta
Wardani, I.G.A.K Nasution, Norki (2004) ; Penelitian Tindakan Kelas ; Jakarta ; Universitas Terbuka.