Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Pengajaran Berbasis Tugas/Proyek
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR POKOK BAHASAN
OPERASI HITUNG CAMPURAN MELALUI METODE PENGAJARAN BERBASIS TUGAS/PROYEK PADA SISWA KELAS VI
SDN NO.173524 BALIGE T.P. 2018/2019
Helmi Simanjuntak
SDN No.173524 Balige
ABSTRAK
Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Penggunaan pendekatan pembelajaran pengajaran Berbasis Tugas/proyek memberikan banyak manfaat dalam proses belajar mengajar matematika karena siswa sangat memerlukan pengalaman untuk menyelesaikan berbagai bentuk soal sehingga dapat meningkatkan prestasi akademis siswa di SDN No.173524 Balige. Pendekatan pembelajaran kooperatif merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan kepada keaktifan siswa yang berbentuk kelompok sehingga saling ketergantungan positif serta menuntut tiap anggota kelompok saling membantu dan bekerjasama. Masalah utama dalam penelitian ini Bagaimanakah pengaruh metode pengajaran berbasis tugas/proyek terhadap hasil belajar pokok bahasan Operasi Hitung campuran melalui metode pengajaran berbasis tugas/proyek pada siswa kelas VI SDN No.173524 Balige. Tujuan penelitian tindak kelas ini adalah sejauhmanakah terdapat peningkatkan hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran Pokok Bahasan Operasi Hitung campuran Melalui Metode Pengajaran Berbasis Tugas/proyek Pada Siswa kelas VI SDN No.173524 Balige. Subyek penelitian adalah siswa-siswi Kelas VI SDN No.173524 Balige yang berjumlah 32 orang pada semester ganjil Pada pokok bahasan Operasi Hitung campuran dengan penerapan metode pengajaran berbasis tugas/proyek Tahun Pelajaran 2018/2019. Penelitian ini berdasarkan hasil observasi terhadap kelas yang akan diteliti.Sebelum dilakukan tindakan, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa 67.4, dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 6 orang (24%) dan belum tuntas sebanyak 19 orang (76%). Pada siklus I, dapat dilihat bahwa penerapan metode Pengajaran berbasis tugas/proyek belum secara optimal dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Penyebab utama adalah kinerja guru belum maksimal. Berdasarkan data observasi guru memperoleh persentase 51,6% dan termasuk dalam kategori rendah karena hanya melakukan 51,6% dari seluruh indikator yang harus dilaksanakan dengan baik.Pada Siklus II terdapat 2 siswa (6,25%) yang tidak tuntas belajar, sedangkan tuntas belajar telah mencapai 28 orang (84,8%). Dari hasil analisis data ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika melalui metode pengajaran berbasis tugas/proyek di SDN No.173524 Balige 2018/2019, dapat meningkatkan hasil belajar dengan jumlah siswa yang memperoleh ketuntasan belajar mencapai 84,8%, dan hal ini sudah melebih dari target KKM sebesar 80%.
Kata kunci: Meningkatkan Hasil Belajar, metode pengajaran berbasis tugas/proyek
PENDAHULUAN
Dengan memanfaatkan metode secara akurat, guru akan mampu mencapai tujuan pengajaran. Metode adalah pelicin jalan pengajaran menuju tujuan. Ketika tujuan dirumuskan agar anak didik memiliki keterampilan tertentu, maka metode dan tujaun jangan bertolak belakang. Artinya, metode harus singkron terhadap tujuan yang akan dicapai.
Kenyataan menunjukkan pada masa sekarang ini, masih banyak di antara guru dalam mengajar di sekolah kurang menggunakan menggunakan model dan metode pembelajaran masih mengajar secara konvensional, keterampilan mengembangkan materi dalam pembelajaran, sehingga banyak siswa yang selalu jenuh, sehingga tujuan belajar tidak tercapai. Pada proses pembelajaran di kelas, guru kurang melibatkan interaksi antara siswa dengan siswa, siswa dengan gur mengajar untuk pencapaian target kurikulum semata, belajarnya dirasakan monoton dan kurang variatif yang menyebabkan timbulnya kebosanan sehingga rendahnya motivasi belajar matematika sehingga prestasi siswa kurang meningkat.
Bertitik tolak dari latar belakang diatas maka penulis merumuskan permasalahnnya sebagi berikut Sejauhmanakah peningkatan Hasil Belajar Pokok Bahasan Operasi Hitung campuran Melalui penerapan Metode Pengajaran Berbasis Tugas/proyek Pada Siswa kelas VI SDN No.173524 Balige Kab. Toba Samosir Tahun Pembelajaran 2018/2019. Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana peningkatan Hasil Belajar Pokok Bahasan Operasi Hitung campuran melalui metode Pengajaran Berbasis Tugas/proyek Pada Siswa kelas VI SDN No.173524 Balige Tahun Pembelajaran 2018/2019.
KAJIAN TEORI
Widodo Supriyono (1991:130) mengatakan “Prestasi belajar yang dicapai seorang individu merupakan suatu hasil interaksi antara guru dengan anak didiknya faktor yang mempengaruhi (faktor internal) maupun dan luar diri (faktor eksternal) individu. Dalam proses pembelajaran hasil belajar (prestasi) siswa tidak tertepas oleh keadaan lingkuangan sekolah
Belajar menurut Morgan (1978:86) adalah â€Setiap perubahan yang relatif menetapkan dalam tingkah laku yang terjadi sebagai hasil latihan atau pengalamanâ€. Dengan demikian belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks sebagai tindakan belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Dimayati (1997:8) mengemukakan, â€Bahwa siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar.
Untuk mencapai keberhasilan prestasi belajar siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, ada yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri dan ada yang berasal dari luar diri siswa itu sendiri. Rangkuti (1989:13) mengemukakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu Dari dalam diri siswa meliputi kondisi kesehatan, intelegensi, minat dan motivasi dan cara belajar.
Dari luar diri siswa meliputi, keluarga, sekolah, masyarakat dan keadaan lingkungan. Pengajaran berbasis proyek/tugas terstruktur (Project-Based Learning) membutuhkan suatu pendekatan pengajaran komprehensif di mana lingkungan belajar siswa disain agar siswa dapat melakukan penyelidikan terhadap masalah-masalah autentik termasuk pendalaman materi dari suatu topik mata pelajaran, dan melaksanakan tugas bermana lainnya. Pendekatan ini memperkenankan siswa untuk bekerja secara mandiri dalam mengkostruksikannya dalam produk nyata (Buck Institue for Eduction, 2001).
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (Class action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai. Tempat melakukan penelitian dan memperoleh data yang diinginkan adalah pada Kelas VI SDN No.173524 Balige pada mata pelajaran matematika pada pokok bahasan Operasi Hitung campuran semester ganjil Tahun Pembelajaran 2018/2019.
Subyek penelitian adalah siswa-siswi Kelas VI SDN No.173524 Balige yang berjumlah 32 orang siswa pada semester ganjil Pada pokok bahasan Operasi Hitung campuran Tahun Pelajaran 2018/2019.
Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart (dalam Sugiarti, 1997: 6), yaitu berbentuk spiral dari sklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perncanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Siklus spiral
Aktivitas Belajar Siswa
Pembelajaran dengan menerapkan metode pengajaran berbasis tugas/proyek dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pelajaran matematika pada pokok bahasan Operasi Hitung campuran. Berdasarkan hasil refleksi siklus I dan siklus II yang telah dilakukan oleh peneliti, maka terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa yang telihat selama penelitian. Ada pun peningkatan tersebut dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut ini.
Data Perbandingan Indikator Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I dan II
No. |
Indikator |
Jumlah Siswa |
Persentase |
||
Siklus I |
Siklus II |
Siklus I |
Siklus II |
||
1 |
Memperhatikan materi pelajaran |
29 |
32 |
87,9% |
97,0% |
2 |
Menjawab pertanyaan |
28 |
31 |
84,8% |
93,9% |
3 |
Mengerjakan LKS/tugas |
10 |
26 |
30,3% |
78,8% |
4 |
Bekerjasama dalam kelompok diskusi mengerjakan tugas |
9 |
14 |
27,3% |
42,4% |
5 |
Mengajukan pertanyaan |
7 |
13 |
21,2% |
39,4% |
6 |
Menjawab pertanyaan |
4 |
14 |
12,1% |
42,4% |
7 |
Mencatat hasil diskusi |
28 |
32 |
84,8% |
97,0% |
Rata-rata |
16 |
23 |
49,8% |
70,1% |
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa indikator aktivitas mengalami kenaikan, dimana pada siklus I hanya 49,8% dari indikator aktivitas dapat dilaksanakan siswa. Namun pada siklus II mengalami kenaikan sebesar 20,3% menjadi 70,1% dimana siswa sudah dapat melaksanakan indikator aktivitas yang telah ditetapkan. Indikator aktivitas tertinggi dapat dilihat semakin mantapnya siswa dalam memperhatikan materi pelajaran dan mencatat hasil diskusi yang masing-masing 97%.
Data Perbandingan Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I dan II
Skor |
Frekuensi |
Persentase |
Kategori |
Keterangan |
||
Siklus I |
Siklus II |
Siklus I |
Siklus II |
|||
1 – 25 |
3 |
0 |
9,1% |
0,0% |
sangat rendah |
tidak aktif |
26 – 50 |
14 |
2 |
42,4% |
6,1% |
rendah |
kurang aktif |
51 – 75 |
14 |
23 |
42,4% |
69,7% |
sedang |
cukup aktif |
76 – 100 |
2 |
8 |
6,1% |
24,2% |
tinggi |
aktif |
Berdasarkan data di atas maka ada peningkatan aktivitas belajar siswa per siklusnya. Jika pada siklus I masih ada 3 (9,1%) siswa yang tidak aktif, sementara siswa yang kurang aktif dan cukup aktif berimbang yaitu 14 orang (42,4%), dan hanya 2 siswa yang aktif (6,1%). Kemudian pada siklus II ada peningkatan aktivitas. Pada siklus II, siswa yang tidak aktif sudah tidak ada lagi, hanya ada 2 siswa yang kurang aktif (6,1%), sementara siswa yang cukup aktif ada 23 orang (69,7%), dan 8 orang yang aktif (24,2%).
Aktivitas Guru dalam Proses Pembelajaran
Guru mempunyai peran penting dalam proses pembelajaran. Guru harus mampu menjadi fasilitator dan motivator dalam kegiatan belajar mengajar. Maka dalam penelitian ini aktivitas guru juga perlu diamati dan dinilai. Berikut tabel aktivitas guru dalam proses pembelajaran.
Data Aktivitas Guru dalam Kelas pada Siklus I dan Siklus II
No. |
Data Aktivitas Guru |
Siklus I |
Siklus II |
1 |
Jumlah Skor |
31 |
45 |
2 |
Persentase |
51,6% |
75,0% |
Berdasarkan tabel di atas diperoleh hasil perbandingan observasi guru dalam mengajar pada siklus I dan Siklus II, dimana siklus I mendapat skor 31 (51,6%) dengan kategori penilaian kurang, siklus II mendapat skor 45 (75,0%) dengan kategori baik. Maka dapat dilihat ada peningkatan aktivitas guru dalam mengajar pada siklus I dan siklus II sebesar 23,4%.
Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode pengajaran berbasis tugas/proyek memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswamateri Menentukan nilai fungsi. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar melalui tes yang dilakukan setiap siklusnya.
Data Perolehan Nilai Siswa Pada Siklus I dan II
Skor |
Frekuensi |
Persentase |
Kategori |
Keterangan |
||
Siklus I |
Siklus II |
Siklus I |
Siklus II |
|||
1 – 59 |
9 |
2 |
27,3% |
6,0% |
Sangat Rendah |
Tidak tuntas |
60 – 69 |
15 |
3 |
15,1% |
9,1% |
Rendah |
Tidak tuntas |
70 – 79 |
13 |
15 |
39,4% |
45,5% |
Sedang |
Tuntas |
80 – 89 |
6 |
8 |
18,2% |
24,2% |
Tinggi |
Tuntas |
90 – 100 |
0 |
5 |
0,0% |
15,2% |
Sangat Tinggi |
Tuntas |
Data Perbandingan Ketuntasan Belajar Siklus I dan II
Skor |
Frekuensi |
Persentase |
Keterangan |
Nilai Rata-rata |
|||
Siklus I |
Siklus II |
Siklus I |
Siklus II |
Siklus I |
Siklus II |
||
1 – 69 |
15 |
5 |
45,5% |
15,2% |
Tidak tuntas |
66,36 |
76,82 |
70 – 100 |
18 |
28 |
54,5% |
84,8% |
Tuntas |
Dari analisis data pada setiap siklus diperoleh perubahan positif terhadap nilai rata-rata dan persentase ketuntasan hasil belajar siswa materi menentukan nilai fungsi. Pada siklus I, siswa yang tidak tuntas belajar ada 15 orang atau 45,5%, sedangkan yang tuntas belajar mencapai 18 orang atau 54,5%, dengan nilai rata-rata kelas 66,36. Sedangkan pada siklus II, siswa yang tidak tuntas belajar tinggal 5 orang (15,2%), sedangkan yang tuntas belajar mencapai 28 orang atau 84,8% dengan nilai rata-rata 76,82.
Dari hasil analisis data ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika melalui metode pengajaran berbasis tugas/proyek di SDN No.173524 Balige 2018/2019. dapat meningkatkan hasil belajar dengan jumlah siswa yang memperoleh ketuntasan belajar mencapai 84,8%, dan hal ini sudah melebih dari target KKM sebesar 80%.
SIMPULAN
Sebelum dilakukan tindakan nilai rata-rata hasil belajar siswa 67.4 dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 6 orang (24%) dan belum tuntas sebanyak 19 orang (76%). Pada siklus I aktivitas siswa mencapai 49,8% dari indikator aktivitas yang dapat dilaksanakan siswa. Namun pada siklus II mengalami kenaikan sebesar 20,3% menjadi 70,1% dimana siswa sudah dapat melaksanakan indikator aktivitas yang telah ditetapkan.
Adanya peningkatan aktivitas belajar siswa per siklusnya. Jika pada siklus I masih ada 3 orang siswa yang tidak aktif, sementara siswa yang kurang aktif dan cukup aktif berimbang yaitu 14 orang, dan hanya 2 siswa yang aktif. Kemudian pada siklus II, siswa yang tidak aktif sudah tidak ada lagi, hanya ada 2 siswa yang kurang aktif, sementara siswa yang cukup aktif ada 23 orang (69,7%), dan 8 orang yang aktif.
Setelah dilakukan tes pada setiap siklusnya, diperoleh data bahwa ada peningkatan terhadap nilai rata-rata dan persentase ketuntasan hasil belajar siswa. Pada siklus I, siswa yang tuntas belajar hanya mencapai 18 (54,5%) dengan nilai rata-rata 66,36. Sedangkan pada siklus II, siswa kelas VI yang tuntas belajar meningkat menjadi 28 (84,8%) dengan nilai rata-rata 76,82.
Dengan penerapan metode pengajaran berbasis tugas/proyek dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas SDN No.173524 Balige mata pelajaran matematika pokok bahasan Operasi Hitung campuran di SDN No.173524 Balige. TP2018/2019.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. 1996. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindon.
Arikunto, Suharsimi. 1993. Manajemen Mengajar Secara Manusiawi. Jakarta: Rineksa Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineksa Cipta
Combs. Arthur. W. 1984. The Profesional Education of Teachers. Allin and Bacon, Inc. Boston.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineksa Cipta.
Gunawan, Ary H., 1986, Kebijakan-kebijakan Pendidikan di Indonesia, Jakarta: Bina Aksara.
Hadi, Sutrisno. 1981. Metodogi Research. Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada. Yoyakarta.
Hadi, Sutrisno. 1982. Metodologi Research, Jilid 1. Yogyakarta: YP. Fak. Psikologi UGM.
Hasibuan. J.J. dan Moerdjiono. 1998. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Hort. 2005. Model Belajar dan Kesulitan – Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito
Khadijah, Nyayu, (2009).Psikologi Pendidikan, Palembang, Grafika Telindo Press,