Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Penerapan Metode Eksperimen Dengan Alat Peraga
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI KELAS V SEMESTER II SD NEGERI SIDOMULYO
KECAMATAN GUNEM KABUPATEN REMBANG
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Endang Sulistyani
Guru Kelas V SD Negeri Sidomulyo
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa pada penerapan metode eksperimen dengan menggunakan alat peraga pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di Kelas V Semester II SD Negeri Sidomulyo Kecamatan Gunem Kabupaten Rembang pada Tahun Pelajaran 2017/2018. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di Kelas V SD Negeri Sidomulyo pada Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018. Subyek penelitian sebanyak 22 siswa terdiri dari 7 laki-laki dan 15 perempuan. Penelitian ini berlangsung dalam 2 siklus dan setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan. Teknik pengumpulan data dengan teknik nontes dan teknik tes. Teknik analisis data dengan deskriptif komparatif. Hasil penelitian ini adalah penerapan metode eksperimen dengan menggunakan alat peraga pada mata pelajaran IPA meningkatkan hasil belajar. Hasil belajar pada Kondisi Awal adalah ketuntasan klasikal mencapai 36,36% dengan nilai rata-rata mencapai 64. Hasil belajar pada Siklus I adalah ketuntasan klasikal mencapai 63,63% dengan nilai rata-rata mencapai 73. Hasil belajar pada Siklus II adalah ketuntasan klasikal mencapai 100% dengan nilai rata-rata mencapai 88,9.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Metode Eksperimen, Alat Peraga, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
PENDAHULUAN
Kegiatan pembelajaran yang efektif selalu menjadi target bagi setiap guru ketika mengembangkan kegiatan pembelajarannya, baik di dalam maupun di luar ruangan kelas. Kegiatan pembelajaran yang efektif tersebut paling tidak dapat dilihat pada dua indikator. Indikator pertama, siswa antusias dalam mengikuti pelajaran, banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh siswa berkaitan dengan materi pelajaran dan minimnya perilaku siswa dalam kelas yang tidak berhubungan dengan kegiatan belajar. Sedangkan indikator yang kedua adalah tercapainya prestasi belajar yang optimal dengan perolehan nilai yang rata-rata melebihi dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan.
Realitas kegiatan pembelajaran di Kelas V SD Negeri Sidomulyo Kecamatan Gunem Kabupaten Rembang pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), khususnya materi Pembentukan Lapisan Kerak Bumi, jika diukur keefektifitasannya dengan menggunakan indikator tersebut di atas ternyata masih perlu mendapatkan penanganan yang sungguh-sungguh.
Setelah kegiatan pembelajaran selesai peneliti merasa resah setelah memeriksa hasil evaluasi dari 22 siswa. Yang mendapat nilai di bawah kriteria ketuntasan (75) ada 14 siswa (63,63%) dan siswa yang mampu meraih nilai di atas kriteria ketuntasan yang ditetapkan hanya 8 siswa (36,36%) dari jumlah siswa seluruhnya. Faktor-faktor penyebab dari kekurangberhasilan peneliti dalam melakukan proses pembelajaran adalah rendahnya tingkat penguasaan materi yang diterima siswa.
Menurut Djamarah dan Aswan Zain (2002), metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam pembelajaran dengan metode eksperimen, siswa mengalami sendiri, melakukan sendiri, mengikuti suatu proses dan mengamati suatu objek/peristiwa atau keadaan.
Rahadi (2003) membatasi pengertian alat peraga sebagai benda yang digunakan untuk memperagakan fakta, konsep, prinsip atau prosedur tertentu agar nampak lebih nyata/konkrit. Dengan alat peraga, pembelajaran akan menjadi semakin merangsang siswa dan lebih memudahkan siswa dalam mempelajari materi pelajaran, khususnya hal yang bersifat abstrak karena dengan alat peraga tersebut materi pelajaran menjadi semakin konkrit.
Penerapan metode eksperimen dengan menggunakan alat peraga dalam pembelajaran, khususnya IPA akan membuat penyajian pelajaran menjadi lebih menarik karena siswa diajak secara langsung melakukan percobaan, membuktikan dan menemukan sendiri dalil atau kesimpulan. Dengan alat peraga tersebut konsep-konsep yang ada dalam pelajaran IPA akan menjadi lebih konkrit karena seakan-akan “alam“ dibawa ke dalam kelas. Hal ini memungkinkan siswa menjadi terangsang antusiasnya untuk belajar. Mereka akan mengembangkan sendiri pertanyaan perihal materi pelajaran. Penerapan metode eksperimen dengan menggunakan alat peraga diharapkan meningkatkan hasil belajar.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di Kelas V SD Negeri Sidomulyo pada Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018. Subyek penelitian sebanyak 22 siswa terdiri dari 7 laki-laki dan 15 perempuan.
Penelitian ini berlangsung dalam 2 siklus, yaitu Siklus I dan Siklus II. Setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan, yaitu pertemuan pertama untuk pembelajaran sesuai dengan tindakan dan pertemuan kedua untuk evaluasi hasil belajar.
Teknik pengumpulan data dengan teknik nontes dan teknik tes. Teknik nontes dengan observasi dan alat pengumpulan data adalah lembar observasi untuk mengumpulkan data partisipasi siswa dalam pembelajaran. Teknik tes dengan tes dan alat pengumpulan data adalah butir soal untuk mengumpulkan data hasil belajar siswa.
Teknik analisis data dengan deskriptif komparatif, yaitu mendeskripsikan data penelitian dan mengkomparasikan dengan indikator yang ditentukan. Keberhasilan tindakan sesuai dengan ketercapaian indikator yang ditentukan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Kondisi Awal
Pembelajaran pada Kondisi Awal dengan tanya-jawab secara klasikal dan penugasan dalam lembar kerja secara kelompok. Penugasan dilanjutkan dengan Pekerjaan Rumah (PR). Partisipasi siswa dalam pembelajaran adalah sangat aktif sebesar 13,63%, aktif sebesar 22,72% dan kurang aktif sebesar 63,63%. Hasil belajar yang diperoleh adalah ketuntasan klasikal mencapai 36,36% dengan nilai rata-rata kelas mencapai 64.
Deskripsi Siklus I
Pembelajaran pada Siklus I diawali dengan tanya-jawab secara klasikal dilanjutkan dengan eksperimen di depan kelas. Salah satu kelompok melakukan eksperimen di depan kelas dan kelompok-kelompok yang lain mengamati eksperimen tersebut. Kemudian masing-masing kelompok berdiskusi dan menyimpulkan hasil eksperimen. Partisipasi siswa dalam pembelajaran adalah sangat aktif sebesar 22,72%, aktif sebesar 40,9% dan kurang aktif sebesar 36,36%. Hasil belajar yang diperoleh adalah ketuntasan klasikal mencapai 63,63% dengan nilai rata-rata kelas mencapai 73.
Deskripsi Siklus II
Pembelajaran pada Siklus II diawali dengan pembentukan kelompok dan tanya-jawab dalam kelompok kemudian dilanjutkan dengan eksperimen di depan kelas. beberapa kelompok yang berminat mendapat kesempatan melakukan eksperimen di depan kelas, khususnya kelompok yang belum melakukan eksperimen dari pembelajaran sebelumnya. Kemudian masing-masing kelompok berdiskusi dan menyimpulkan hasil eksperimen. Partisipasi siswa dalam pembelajaran adalah sangat aktif sebesar 45,45%, aktif sebesar 54,54% dan kurang aktif sebesar 0%. Hasil belajar yang diperoleh adalah ketuntasan klasikal mencapai 100% dengan nilai rata-rata kelas mencapai 88,9.
Pembahasan
Penerapan metode eksperimen dengan menggunakan alat peraga adalah eksperimen di depan kelas oleh kelompok tertentu, baik oleh satu kelompok tertentu maupun kelompok lain yang berminat. Sedangkan kelompok lainnya melakukan pengamatan terhadap eksperimen tersebut. Pembelajaran menggunakan alat peraga yang relevan dengan materi dan eksperimen yang melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran tersebut, sehingga partisipasi siswa meningkat.
Partisipasi siswa dalam pembelajaran semakin aktif. Pada Kondisi Awal, partisipasi siswa termasuk kurang aktif. Pada Siklus I partisipasi siswa termasuk aktif. Pada Siklus II juga termasuk aktif tanpa ada yang termasuk kurang aktif. Sesuai dengan tindakan dalam pembelajaran, partisipasi siswa semakin meningkat. Peningkatan partisipasi siswa tersebut sesuai dengan eksperimen dalam pembelajaran yang berlangsung di depan kelas dan pengamatan terhadap eksperimen tersebut.
Penerapan metode eksperimen dengan menggunakan alat peraga melibatkan siswa sesuai dengan partisipasinya dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran dengan metode eksperimen, siswa mengalami sendiri, melakukan sendiri, mengikuti suatu proses dan mengamati suatu objek/peristiwa atau keadaan. Dengan demikian, siswa melakukan percobaan, membuktikan dan menemukan sendiri dalil atau kesimpulan. Hal ini turut memperkuat penguasaan materi, sehingga hasil belajar meningkat.
Hasil belajar siswa dalam pembelajaran semakin meningkat. Pada Kondisi Awal, hasil belajar siswa dengan nilai rata-rata di bawah KKM dan ketuntasan klasikal yang termasuk rendah. Pada Siklus I, hasil belajar siswa mengalami peningkatan, namun nilai rata-rata dan ketuntasan klasikal belum memenuhi indikator. Pada Siklus II, hasil belajar siswa semakin meningkat dengan nilai rata-rata di atas KKM dan ketuntasan klasikal yang mencapai 100%. Sesuai dengan tindakan dalam pembelajaran, hasil belajar siswa semakin meningkat. Peningkatan hasil belajar siswa tersebut sesuai dengan eksperimen dalam pembelajaran yang berlangsung di depan kelas dan pengamatan terhadap eksperimen tersebut.
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah penerapan metode eksperimen dengan menggunakan alat peraga pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Kelas V Semester II SD Negeri Sidomulyo Kecamatan Gunem Kabupaten Rembang Tahun Pelajaran 2017/2018 dengan eksperimen di depan kelas oleh perwakilan kelompok tertentu maupun beberapa kelompok yang berminat dengan kelompok lainnya sebagai pengamat dan penerapan metode eksperimen dengan menggunakan alat peraga pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Kelas V Semester II SD Negeri Sidomulyo Kecamatan Gunem Kabupaten Rembang Tahun Pelajaran 2017/2018 meningkatkan hasil belajar siswa.
Saran
Saran dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Siswa supaya tekun mengikuti model pembelajaran “baru†yang diterapkan guru dan lebih cermat mengikuti petunjuk guru dalam mengikuti kegiatan pembelajaran khususnya penggunaan metode eksperimen.
2. Guru supaya mencobakan model-model pembelajaran untuk memperbaiki pelaksanaan pembelajaran dan menerapkan hasil penelitian ini pada mata pelajaran IPA dengan materi yang lain.
3. Sekolah supaya mendukung dan memfasilitasi bagi guru yang melakukan perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud). 1999. Kurikulum Pendidikan Dasar. Jakarta: Depdikbud.
Djamarah, Syaiful Bachri dan Zain, Aswin. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Rahadi, Aristo. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Suprayekti. 2003. Interaksi Belajar Mengajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Tibuludji, Tatang Sastradiradja. 1971. Pedoman Pembuatan dan Pemakaian Alat-Alat Peraga Pendidikan di Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Usman, M. Uzer. 1995. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Wardani, IGAK dan Wahardit, Kuswaya. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka Press.
Wibowo, B. 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.