PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI KPK FPB MENERAPKAN METODE DEMONSTRASI LATIHAN INTENSIF KELAS V SEMESTER I DI SDN BRADAG KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN BLORA TAHUN PELAJARAN 2018/2019

 

Tarmidi

SDN Bradag Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora

 

ABSTRAK

Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli 2018 s.d bulan Oktober 2018 tujuan guru untuk peningkatan hasil belajar Pembelajaran matematika agar hasil belajar yang diperoleh siswa dapat mencapai nilai ketuntasan minimal guru harus melaksanakan berbagai cara supaya pembelajaran terlaksana secara efektif, efesien, bisa tepat waktu dalam penyelesaian Guru memberikan motivasi,tugas latihan soal baik secara kelompok maupun individu untuk melatih rasa tanggung jawab,kedepan dapat mandiri memiliki pendirian yang tangguh tidak tergantung pada orang lain mampu menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya.sebagai bukti hasil belajar mengalami peningkatan Pembelajaran pra sikllus dari jumlah 20 siswa yang mencapai nilai ketuntasan sebanyak 10 siswa nilai 85 sebanyak 3 siswa, nilai 70 sebanyak 7 siswa, nilai tertinggi yang diperoleh 85, nilai terendah 60. Nilai rata-rata 70 siklus I yang mencapai nilai ketuntasan sebanyak 16 siswa nilai 90 sebanyak 4 siswa, nilai 85 sebanyak 4 siswa, nilai 75 sebanyak 2 siswa dan nilai 70 sebanyak 6 siswa nilai tertinggi 90,dan nilai terendah 60.Nilai rata-rata 76.. Siklus II nilai 90 sebanyak 6 siswa, nilai 85 sebanyak 5 siswa, nilai 75 sebanyak 4 siswa dan nilai 70 sebanyak 5 siswa, nilai tertinggi yang dapat dicapai sebesar 90 dan nilai terendah 70. Nilai rata-rata 81 sekolah menentukan KKM 70.

Kata kunci: Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Menerapkan Metode Demonstrasi Latihan Intensif

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

 Dalam rangka untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional yang mantap, berkualitas yang berorientasi pada pencapaian tujuan pendidikan nasional, serta mampu menjawab tantangan masa kini dan masa akan datang, untuk secara terus menerus diatur dan dikembangkan melalui adanya perubahan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan kemajuan jaman,memberikan prioritas pada aspek yang dipandang strategi bagi masa depan bangsa. Prioritas pelaksanaan wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun yang bersamaan dengan peningkatan mutu, relevansi, dan efisiensi pada semua jenis, jenjang, dan jalur pendidikan.formal.

 Dalam kegiatan pembelajaran, seorang guru senantiasa berharap bahwa apa yang akan disampaikan kepada siswanya, dapat diterima dengan baik. Namun harapan tersebut tidak selamanya dapat terwujud. Tidak semua siswa bisa menguasai apa yang dipelajari. Hal ini disebabkan oleh adanya masalah-masalah yang dihadapi pada saat pembelajaran berlangsung. Dengan adanya masalah tersebut sulit kiranya untuk bisa mencapai hasil yang maksimal. Dalam kondisi seperti ini maka perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas upaya yang cukup efektif untuk memcahkan permasalahan. pada pembelajaran yang selalu dievaluasi, sehingga guru dapat mengetahui terjadi kegagalan ataupun keberhasilan. Keberhasilan pembelajaran dijadikan sebagai acuan untuk dapat dikembangkan dalam pembelajaran selanjutnya. Apabila dilakukan dengan sungguh-sungguh yang diharapkan tercapai secara maksimal.

 Melalui diskusi dengan teman sejawat tentang pokok masalah yang sudah dilaksanakan,dalam pembelajaran permasalahan disebabkan kurang mampu dalam mencari KPK dengan menggunakan faktorisasi prima karena belum menguasai perkalian,bilanan tanpa menguasai perkalian bilangan dalam pembelajaran matematika sulit untuk memperoleh nilai yang diharpkan untuk itu guru harus lebih banyak memberikan motivasi kepada siswa lebih banyak melatih meahami perkalian yang memudahkan penguasaan berhitung cara membuat pohon faktor dan metode yang diterapkan guru kurang tepat.

Berdasarkan beberapa masalah yang dihadapi siswa kesulitan belajar perkalian yang menakibatkan hasil belajar yang diperoleh rendah menjadi fokus permasalahan dalam penelitian cara peningkatan minat dan hasil belajar dalam mencari KPK dan FPB menggunakan faktorisasi prima melalui menerapkan metode demonstrasi dan latihan insentif dalam pembelajaran matematika diharapkan adanya peningkatan hasil belajar mencapai nilai minimal yang dipersyratkan sekolah KKM 70

Rumusan Masalah

 Berdasarkan uraian latar belakang masalah sebagai peneliti merumuskan masalah penelitian tindakan kelas sebagai berikut:

1.   Apakah guru menerapkan metode demontrasi dan latihan intensif terdapat peningkatan kemampuan belajar matematika tentang FPB dan KPK menggunakan factor prima siswa kelas V semester I di SDN Bradag tahun pelajaran 2018/2019 ?

2.   Apakah guru menerapkan metode demontrasi dan latihan intensif terdapat peningkatan minat belajar matematika tentang FPB dan KPK menggunakan factor prima siswa kelas V semester I di SDN Bradag tahun pelajaran 2018/2019 ?

3    Apakah guru menerapkan metode demontrasi dan latihan intensif terdapat peningkatan hasil belajar matematika tentang FPB dan KPK menggunakan factor prima siswa kelas V semester I di SDN Bradag tahun pelajaran 2018/2019 ?

Tujuan Penelitian

Guru melaksanakan penelitian mempunyai tujuan yang ingin dicapai sebagai berikut:

1.     Untuk menguasai penggunaan metode demonstrasi dan latihan insentif dalam proses pembelajaran matematika pada kompetensi dasar faktorisasi prima untuk mencari FPB dan KPK pada siswa kelas V di SDN Bradag Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora.

2.     Untuk menguasai penggunaan alat peraga pohon faktor pada pembelajaran sehingga mencapai hasil yang optimal pada pembelajaran matematika.

3.     Untuk mencari penyebab menghambat keberhasilan proses belajar mengajar matematika.

4.     Untuk mengetahui minat belajar matematika siswa kelas V di SDN Bradag.

5.     Untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa kelas V semester I di SDN Bradag.

Manfaat Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian diharapkan dapat memberi manfaat bagi:

Bagi Siswa

a.     Peningkatan minat belajar, khususnya pembelajaran matematika

b.     Peningkatan kemampuan memahami faktor prima menentukan KPK, FPB

c.     Peningkatan hasil belajar matematika

Bagi Guru

a    Dapat memberikan masukan tentang langkah-langkah yang tepat dalam menggunakan metode pembelajaran.

b    Mengetahui kelemahan dan kelebihan didalam menyampaikan materi pembelajaran dan pengelolaan kelas.

c     Mengembangkan pengetahuan keterampilan yang dimiliki untuk kemajuankemajuan melaksanakan pembelajaran.

Bagi Sekolah

a    Peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah

b    Memperoleh hasil belajar yang lebih baik dan memuaskan.

c     Menambah referensi buku perpustakaan sekolah

Bagi Pembaca

Sebagai bahan acuan dan alternatif dalam mengantisipasi kegagalan belajar khususnya berlatih mengungkapkan pendapat baik untuk diri sendiri, dan orang lain.

 Bagi Peneliti

a    Peningkatan wawasan penulis dalam menggunakan metode yang sesuai dengan materi yang diajarkan melalui pendekatan kognitif.

b    Sebagai pengalaman peningkatan kemampuan kegiatan pembelajaran.

c     Untuk penilaian angka kridit unsur pengembangan profesi guru

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

 Pengertian belajar menurut Herman Hudoyo dalam bukunya yang berjudul Interaksi Belajar Mengajar, adalah suatu proses untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman sehingga mampu mengubah tingkah laku menjadi tetap, tidak dapat berubah lagi dengan modifikasi yang sama (Herman Hudoyo: 1976:305).

 Sedangkan menurut Dimyati, belajar adalah perilaku kompleks pada individu yang melibatkan ranah-ranah kognitif, afektif, dan psikomotor, yang kesemuanya itu terkait dengan tujuan pembelajaran yang terutama mengutamakan perilaku dalam kehidupan cara melaksanakan pergaulan dengan teman,di sekolah dilingkungan masyarakat yang mencerminkan tingkah laku yang sesuai dengan moral dan tingkah laku yang baik..

 Matematika adalah terjemahan dari Mathematic. Namun arti atau definisi yang tepat dari matematika dapat diterapkan secara eksask (pasti) dan singkat. James dan Jarnes (1976) dalam kamus matematikanya mengatakan bahwa matematika adalah “Ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep yang saling berhubungan satu sama lainnya dengan jumlah yang banyaknya terbagi ke dalam tiga bidang yaitu aljabar, analisis, dan geometri”

Metode demonstrasi adalah suatu cara mengajar dengan mempertunjukkan sesuatu” yang didemontrasikan dapat berupa suatu rangkaian percobaan, suatu model menggunakan alat atau suatu ketrampilan tertentu.Dalam metode dituntun untuk memperhatikan suatu objek yang diperagakan.

Penelitian Yang Relevan

 Matematika adalah terjemahan dari Mathematic. Namun definisi yang tepat, matematika dapat diterapkan secara eksask (pasti) dan singkat. James dan Jarnes (1976) dalam kamus matematikanya mengatakan bahwa matematika adalah Ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep saling berhubungan antara yang satu sama lain dengan jumlah banyaknya terbagi dalam tiga bidang yaitu aljabar, analisis, dan geometri.

 Metode demonstrasi adalah cara mengajar “mempertunjukkan sesuatu” yang dipelajari melalui proses secara berurutan dapat terlihat diperagakan sehingga siswa dapat melaksanakan yang dipertunjukkan dapat berupa suatu rangkaian percobaan, suatu menggunakan alat dapat menambah ketrampilan tertentu. Dalam metode ini siswa dituntun memperhatikan suatu objek atau proses yang diperagakan dapat mempermudah penerimaan penjelasan guru..

Kerangka Berfikir

 Berdasarkan permasalahan dalam pembelajaran maka disusunlah kerangka berfikir sebagai berikut:

 1   Guru menerapkan metode demontrasi dan latihan intensif untuk peningkata minat belajar matematika tentang FPB dan KPK menggunakan factor prima siswa kelas V semester I di SDN Bradag tahun pelajaran 2018/2019.

 2   Guru mmenerapkan metode demontrasi dan latihan intensif dalam kegiatan pembelajaran untuk peningkatan hasil belajar matematika tentang FPB dan KPK menggunakan factor prima siswa kelas V semester I di SDN Bradag tahun pelajaran 2018/2019.

 3   Guru menerapkan metode demontrasi dan latihan intensif untuk peningkatan minat dan hasil belajar matematika tentang FPB dan KPK menggunakan factor prima siswa kelas V semester I di SDN Bradag tahun pelajaran 2018/2019.

Hipotesis Tindakan

 Berdasarkan rumusan masalah maka, guru yang melaksanakan penelitian mengajukan hipotesis tindakan sebagai berikut:

1.   Diduga guru menerapkan metode demontrasi dan latihan intensif adanya peningkatan kemampuan belajar matematika tentang FPB dan PK menggunakan factor prima pada siswa kelas V semester I di SDN Bradag tahun pelajaran 2018/2019

2.   Diduga guru menerapkan metode demontrasi dan latihan intensif adanya peningkatan minat belajar matematika tentang FPB dan PK menggunakan factor prima siswa kelas V semester I di SDN Bradag tahun pelajaran 2018/2019

3.   Diduga guru menerapkan metode dedmontrasi dan latihan intensif adanya peningkatan hasil belajar matematika tentang FPB dan PK menggunakan factor prima siswa kelas V semester I di SDN Bradag tahun pelajaran 2018/2019

METODOLOGI PENELITIAN

Setting Penelitian

 Penelitian dilaksanakan di SDN Bradag karena guru berugas di SD tersebut sehingga memudahkan memperoleh informasi dan data yang diperlukan sehingga apabila terdapat kekurangan sekaligus memberikan perbaikan melalui pembelajaran penelitian merancang jadwal kegiatan penelitian pelaksanakan kegiatanya selama 4 bulan dimulai dari bulan Juli 2018 s.d bulan Oktober 2018 kegiatan sudah ditentukan guru kelas sekaligus sebagai peneliti

Subyek Penelitian

 Data Penelitian Tindakan Kelas diambil dan dikumpulkan melalui guru kelas sebagai peneliti sendiri dan siswa V semester I di SDN Bradag Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora yang dijadikan subyek dalam penelitian berjmlah 20 siswa terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan untuk memperbaiki melalui proses hasil belajar matematika masih rendah

Sumber Data

 Berdasarkan data yang diperoleh melalui proses kegiatan pembelajaran dan memberikan penilaian sehingga untuk mendapatkan melalui data: Tes tertulis dilaksanakan pada setiap akhir kegiatan pembelajaran. pada setiap siklus. nilai yang diperoleh pada ulangan inilah sebagai data yang akan dianalisis.

 Data kualitatif adalah data yang diambil dari hasil observasi tentang kegiatan pembelajaran guru dan keaktifan belajar siswa dalam melaksanakan pembelajaran dan kegiatan memberikan soal tes formatif sebagai alat untuk mengukur keberhasilan belajar siswa diberikan pada akhir kegiatan pembelajaran.

Data kuantitatif adalah data yang sifatnya terukur yang dinyatakan menggunakan huruf dengan kegiatan dalam melaksanakan pembelajaran. Data diambil dari hasil belajar siswa yang berhubungan dengan materi pembelajaran matematika.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian dilakukan melalui:

Observasi dilakukan oleh teman sejawat sesame guru yang bertugas di SD yang sama untuk mencatat keberhasilan dan kekurangan selama pembelajaran.Observer adalah teman sejawat ikut masuk ke dalam ruangan kelas, untuk mengamati secara langsung selama kegiatan pembelajaran pada setiap siklusnya, dapat diikuti terus menerus baik dari kegiatan guru maupun dari siswa. Hal-hal yang diobservasi adalah sikap, ucapan, gerakan dan tingkah laku dalam langkah yang diambil dari siswa selama pembelajaran berlangsung. Hasil observasi dijadikan bahan refleksi untuk perbaikan proses pembelajaran siklus berikutnya.

Refleksi dari teman sejawat sesama guru yang mengajar di sekolah itu dan kepala sekolah dilksanakan sampai proses pembelajaran selesai pada setiap siklus. kekurangan yang terjadi pada setiap siklus baik dari perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran didiskusikan untuk memperbaiki perencanaan dan pelaksanaan yang lebih baik dari pada siklus sebelumnya.

Validasi Data

Validasi data penelitian meliputi:

1.     Validasi hasil belajar siswa yang berbentuk nilai hasil tes tertulis yang dilaksanakan pada setiap akhir kegiatan pembelajaran. menyedikan Instrumen soal mengacu pada materi pokok berbentuk soal pilihan,isian dan uraian.

2.     Validasi proses, yaitu memeriksa kelayakan data dari proses penyusunan hasil observasi dan hasil refleksi melalui triangulasi, yakni melalui sumber data metode yang digunakan, baik dari peneliti, observer dan kepala sekolah.

Analisa Data.

Pada penelitian tindakan kelas analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis diskriptif, yaitu:

1.     Menganalisis hasil belajar siswa yang bentuknya nilai ulangan pada akhir setiap siklus. Nilai hasil ulangan (tes) pada setiap siklus dianalisis secara diskriptip komparatif, dengan cara membandingkan nilai ulangan (tes) pada setiap siklus dengan indikator kinerja.

2.     Menganalis hasil kegiatan observasi yang dilaksanakan oleh teman sejawat dan kepala sekolah dengan menggunakan analisis diskriptip berdasarkan hasil observasi dan fefleksi setiap siklus.

Indikator Kinerja

 Pengamatan yang lakukan adalah pengamatan berperan serta secara pasif. Pengamatan dilakukan terhadap guru ketika melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas maupun kinerja selama proses belajar mengajar berlangsung. Pengamatan dilakukan oleh pengamat dengan mengambil tempat duduk paling belakang. Dalam posisi peneliti dapat secara lebih leluasa melakukan pengamatan terhadap aktifitas belajar mengajar siswa dan guru di kelas. Selama melaksanakan pembelajaran

 Wawancara dilakukan atas dasar hasil pengamatan di kelas maupun kajian dokumen.Wawancara diskusi dengan guru dilaksanakan kegiatan pengamatan pertama terhadap kegiatan belajar mengajar dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran matematika tentang kesulitan yang dirasakan,

 

 

Prosedur Penelitian

 Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model penelitian proses yaitu menurut Kemmis dan Mc Taggart (Wiriaatmadja, 2005: 80) yang terdiri atas tiga tahapan,. Adapun Penelitian Tindakan Kelas menggunakan desain setiap siklus terdiri dari empat langkah: (1) Planning /Perencanaan, (2) Action /Tindakan, (3) Obseving /Observasi, (4) Reflecting/Refleksi. dilaksanakan pada kegiatan untuk mengukur dan mengetahui keberhasilan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAAN

Diskripsi Pembelajaran Pra Siklus

 Pembelajaran yang dilaksanakan terlihat nilai tertinggi dari tes formatif pra siklus hasil ulangan yang dilaksanakan siswa pembelajaran.Dari rekap hasil nilai ulangan pada pembelajaran matematika tentang FPB dan KPK menggunakan paktor prima siswa kelas V semester I di SDN Bradag dari Jumlah 20 siswa,guru memberikan tes formatif, yang mencapai nilai ketuntasan sebanyak 10 siswa dengan rincian nilai 85 sebanyak 3 siswa, nilai 70 sebanyak 7 siswa, yang belum mencapai ketuntasan 10 siswa, dengan perolehan nilai masing-masing 65 sebanyak 5 siswa, 60 sebanyak 5 siswa, nilai tertinggi yang diperoleh 85, nilai terendah 60. Nilai rata-rata 70.

Diskripsi Pembelajaran Siklus I

 Pada pembelajaran matematika tentang FPB dan KPK menggunaakan faktorisasi prima siswa kelas V semester I di SDN Bradag dari jumlah 20 siswa, guru memberikan tes formatif, yang mencapai nilai ketuntasan sebanyak 16 siswa dengan rincian nilai 90 sebanyak 4 siswa, nilai 85 sebanyak 4 siswa, nilai 75 sebanyak 2 siswa dan nilai 70 sebanyak 6 siswa, yang belum mencapai ketuntasan 4 siswa, dengan perolehan nilai masing-masing 65 sebanyak 1 siswa, 60 sebanyak 3 siswa, nilai tertinggi yang diperoleh 90, nilai terendah 60.Nilai rata-rata 76.

Diskripsi Pembelajaran Siklus II

 Pembelajaran menerapkan metode Demontrasi dan latihan intensif siklus II dari jumlah 20 siswa mengikuti kegiatan pembelajaran akhir kegiatan pembelajaran dilaksanakan guru memberikan tes formatif nilai yang diperoleh siswa adalah nilai 90 sebanyak 6 siswa, nilai 85 sebanyak 5 siswa, nilai 75 sebanyak 4 siswa dan nilai 70 sebanyak 5 siswa, nilai tertinggi yang dapat dicapai sebesar 90 dan nilai terendah 70 Nilai rata-rata 81 ditentukan sekolah KKM 70.

Pembahasan Pembelajaran Pra Siklu

 Peneliti mengambil langkah dalam pembelajaran matematika melalui metode ceramah, ternyata hasilnya kurang memuaskan dengan nilai hasil tes formatif dan tingkat penguasaan materi pembelajaran di bawah kriteria ketuntasan minimal. Siswa masih sebagian belum memahami konsep. Teori holistik yang merupakan teori kognitif belajar dan dikembangkan berdasarkan teori pembelajaran bermakna (meaning instruction) dari Aussabel, memberi warna perlunya atau pentingnya materi pelajaran yang bermakna dalam proses belajar karena kebermaknaan akan menyebabkan peserta didik menjadi terkesan, sehingga pelajaran tersebut akan mempunyai masa ingatan (retention spam) lebih lama dibandingkan dengan pembelajaran yang bersifat hafalan

 Pembahasan Pembelajaran Siklus I

 Pembelajaran melalui penerapan metode demonstrasi dan latihan intensif dengan pemanfaatan media atau alat peraga pohon faktor dan cara menentukan KPK, ternyata sangat membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran. Bruner (1982) menyatakan pentingnya tekanan pada kemampuan peserta didik dalam berpikir intuitif dan analitik mencerdaskan membuat prediksi harus terampil dalam menemukan pola (pattern) dan hubungan/keterkaitan (relations). Pembaharuan dalam proses belajar dari proses drill & practice ke proses bermakna, dan dilanjutkan proses berpikir intuitif dan analitik, merupakan usaha luar biasa untuk meningkatkan mutu pembelajaran matematika Reaksi positif untuk perubahan mempunyai dampak perkembangan kurikulum matematika sekolah yang dinamis.

Pembahasan Pembelajaran Siklus II

 Pada pembelajaran diperbaiki melalui penerapan metode demonstrasi dan latihan intensif dengan memanfaatkan media alat peraga benda di sekitar, dan diulang untuk memantapkan dan meningkatkan kemampuan siswa dalam menggunakan faktorisasi prima untuk menentukan KPK dan FPB, sehingga penguasaan materi mencapai tuntas. Dengan menyampaikan bentuk, tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan penerapan metode demonstrasi dan latihan intensif disertai pemanfaatan media alat peraga benda di lingkungan sekitar, ditambah tugas rumah, siswa berhasil meningkatkan prestasi belajar.

 Teori Piaget dalam pembelajaran matematika adalah perlunya berakitan materi baru pelajaran mateamtika bahan pelajaran matematika yang diberikan, sehingga lebih memudahkan peserta didik dalam memahami materi baru. Ini berarti bahwa pengetahuan prasyarat dan pengetahuan baru perlu dirancang berurutan sebelum pembelajaran matematika dilaksanakan. Agar konsep yang diberikan dapat lebih dipahami, representasi dari asimilasi perlu diwujudkan dalam contoh, dan representasi dari akomodasi perlu diwujudkan.

PENUTUP

 Simpulan

Dalam kegiatan pembelajaran, seorang guru kelas sebagai peneliti maka dapat memberikan simpulan sebagai berikut:

1.   Pada kegiatan pembelajaran pra siklus guru/ peneliti mengambil langkah dalam  pembelajaran matematika melalui metode ceramah, ternyata hasilnya kurang memuaskan dengan nilai rata-rata hasil tes formatifnya dan tingkat penguasaan materi pembelajaran di bawah kriteria ketuntasan minimal. Siswa sebagaian belum memahami konsep materi.

2.   Bruner (1982) menyatakan pentingnya tekanan pada kemampuan siswa dalam berpikir intuitif dan analitik akan mencerdaskan, membuat prediksi dan terampil dalam menemukan pola (pattern) dan hubungan/ keterkaitan (relations). Pembaharuan dalam proses belajar dari proses drill & practice ke proses bermakna, dan dilanjutkan proses berpikir intuitif dan analitik, merupakan usaha luar biasa untuk meningkatkan mutu pembelajaran matematika. Pada akhir kegiatan melalui tes formatif mengalami peningkatan jumlah ketuntan maupun nilai rata-rata

3.   Penelitian akhir kegiatan hasil tes formatif yang dilaksanakan rata-rata nilai pra  siklus 69, siklus I adalah 76 dan pda siklus II mencapai 80 jkegiatan penelitian mengalami peningkatan ditetapkan pada indikator. peneliti menyimpulkan pembelajaran dengan metode demontrasi dan latihan intensif terdapat peningkatan kemampuan dan hasil belajar materi FPB dan KPK menggunakan factor prima pada siswa kelas V semester I di SDN Bradag penelitian tindakan kelas dikatakan berhasil karena perolehan nilai,tes formatif,rata-rata mengalami peningkatan semua mencapai ketuntasan KKM 70.

Saran

Berdasarkan hasil peelitian menerapkan metode demonstrasi dan latihan intensif, maka disarankan yang perlu diperhatikan yaitu:

1.   Guru sebaiknya menggunakan metode yang bervariasi di antaranya metode  demonstrasi dan latihan intensif karena dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menentukan KPK dan FPB dan pohon faktor.masih banyak metode pembelajaran yang dapat diterapkan dalam melaksanakan pembelajaran.

2.   Guru melaksanakan kegiatan tindakan penelitian kelas sangat berguna untuk  mengembangkan ilmu yang diperoleh untuk dipraktekkan dalam kegiatan belajar mengajar,selain itu hasil penelitian dapat digunakan sebagai penilaian dalam pengembangan profesi,yang harus diperoleh melalui kegiatan penelitian.

3.   Meningkatkan mutu pengelolaan pembelajaran di kelas yang menjadi tanggung jawab seorang guru, sehingga tercipta kegiatan pembelajaran yang aktif, inovatif, efektif, kreatif, efisien dan menyenangkan.hal ini harus dikembangkan oleh seorang guru yang profesional.

DAFTAR PUSTAKA

Ali Muhammad. 2000. Guru dan Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algen Sindo.

Alwasilah Chaeda. 1997. Politik, Bahasa dan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Anita. 2005. Cooperatif Learning. Memprakttikkan Cooperatif Learning di Ruang Kelas. Jakarta: Gramedia.

Asmawi, dkk. 2005. Test dan Asesmen di SD. Jakarta: Uiversitas Terbuka.

Buchori, dkk. 2004. Gemar Membaca Matematika 5. Semarang. Aneka Ilmu.

Depdikbud. 1994. Pengelolaan Sekolah Dasar. Jakarta: Proyek Peningkatan Mutu SD/TK.

Depdikbud. 1996. Petunjuk Peningkatan Mutu di Sekolah Dasar, Jakarta: Proyek Peningkatan Mutu SD/TK.

Depdikbud. 1996. Pengelolaan Kelas di Sekolah Dasar. Jakarta: Proyek Peningkatan Mutu SD/TK.

Depdikbud. 1996. Detaktik Metodik Umum. Jakarta: Proyek Peningkatan Mutu SD/TK.

Depdikbud. 1996. Pedoman Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Proyek Peningkatan Mutu SD/TK.

Depdikbud. 1996. Struktur Kalimat Bahasa Indonesia.Semarang: Proyek Peningkatan Mutu Baca, Tulis, Hitung SD.