Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Melalui Metode Presentasi
MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPS
TENTANG PERAN PELAKU EKONOMI
DALAM SISTEM PEREKONOMIAN MELALUI METODE PRESENTASI
BAGI PESERTA DIDIK KELAS VIIIA SMP NEGERI 7 SALATIGA
SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Krisnuraini
Guru SMP Negeri 7 Salatiga
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk meningkatkkan keaktifan dan hasil belajar IPS tentang peran pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian bagi peserta didik kelas VIIIA SMP Negeri 7 Salatiga Semester 2 tahun pelajaran 2018/2019 melalui metode presentasi. Pengertian metode presentasi adalah suatu kegiatan menyampaikan informasi di depan banyak orang.Penelitian dilalsanakan dalam 2 siklus yaitu siklus I dan Siklus II , setiap siklus meliputi perencanan,pelaksanaan tindakan,observasi dan refleksi. Pada kondisi awal hasil belajar rata-rata 66 di siklus I naik menjadi 77 dan terjadi kenaikan lagi menjadi 85 di siklus II.Keaktifan belajar melalui metode presentasi ada kenaikan dari 32% di sikus I menjadi 81% di siklus II. Sehingga disimpulkan metode presentasi dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPS tentang peran pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian
Kata Kunci: Keaktifan, hasil belajar, metode presenyasi
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menyebutkan bahwa tujuan pendidikan nasional mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa , untuk berkembangnya potensi peserta didik. Dalam hal mengembangkan potensi peserta didik guru memegang peranan penting dalam mencapai keberhasilannya.Maka guru perlu jeli memilih materi kontekstual dalam proses belajar mengajar, metode pembelajaran yang kreatif serta memilih media pembelajaran yang tepat.
Pembelajaran menggunakan metode ceramah,tanya jawab,didampingi Lembar Kerja nampaknya belum dapat mengaktifkan peserta didik secara baik. Karena dalam proses pembelajaran masih banyak anak yang tidak serius mengikuti, diantaranya mengantuk,mengerjakan Lembar Kerja tidak bersemangat, diminta untuk bertanya atau menjawab pertanyaan hanya satu dua yang menunjukkan jari.Setelah diadakan ulangan hasilnya kurang bisa mencapai KKM(70). Nilai tertinggi 80, nilai terendah 40, sedangkan nilai rata-ratanya 64.
Untuk mengatasi rendahnya hasil belajar guru memperbaiki pembelajaran dengan menitik beratkan pada metode, yaitu menggunakan metode presentasi.Dengan metode ini diharapkan peserta didik dapat mengembangkan wawasan pengetahuannya, menyampaikan gagasan atau idenya, mengungkapkan kembali materi yang sudah dijelaskan dan dibaca dari buku atau sumber lainnya dengan kalimatnya sendiri, mendorong peserta didik lebih percaya diri berbicara di depan kelas, memotivasi peserta didik dalam meningkatkan pemahaman materi pelajaran.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, masalah diidentifikasi sebagai berikut:
- Peserta didik kurang aktif dalam proses kegiatan pembelajaran.
- Peserta didik kurang merespon dalam tanya jawab selama pembelajaran.
- Hasil belajar peserta didik kurang dari KKM (70).
Pembatasan Masalah
Peneliti membatasi masalah agar tidak terlalu luas yang diteliti, pembatasan masalah sebagai berikut:
- Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah metode presentasi untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPS tentang peran pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian.
- Subyek Penetian
Subyek penelitian ini adalah kelas VIIIA SMP Negeri 7 Salatiga semester 2 tahun pelajaran 2018/2019.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah maka dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penggunaan metode presentasi dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPS tentang peran pelaku ekonomi dalam sistem perkonomian bagii peserta didik kelas VIIIA SMP Negeri 7 Salatiga semester 2 tahun pelajaran 2018/2019.
Tujuan Penelitian
- Tujuan Umum
Penelitian ini secara umum bertujuan memperbaiki proses kegiatan belajar mengajar sehingga dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPS tentang peran pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian bagi peserta didik kelas VIIIA SMP Negeri 7 Salatiga
- Tujuan Khusus
Penelitian ini secara khusus bertujuan mengetahui pelaksanaan metode presentasi untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPS tentang peran pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian bagi peserta didik kelas VIIIA SMP Negeri 7 Salatiga
Manfaat Penelitian
- Manfaat Teoritis
Penelitian ini hasilnya diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran dan masukan bagi peneliti yang lain serta pada lembaga-lembaga pendidikan dalam meningkatkan kegiatan pembelajaran di sekolah.
- Manfaat Praktis
Bagi siswa
Siswa lebih percaya diri dalam mengungkapkan ide, menyampaikan materi dengan kalimat sendiri, memberi kebebasan dalam menambah wawasan pengetahuan menggunakan berbagai sumber ilmu.
Bagi guru
Memotivasi guru untuk selalu kreatif dalam menentukan metode pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar yang maximal.
Bagi sekolah
Memberi sumbangan positif akan terciptanya metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
Pengertian Keaktifan
Keaktifan berasal dari kata dasar aktif. Dalam proses pembelajaran aktif dimaksudkan peserta didik mau melakukan apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya dan giat merespon sesuatu yang diberikan guru, sehingga tujuan pembelajaran yang telah direncanakan dapat tercapai. Keaktifan siswa saat proses pembelajaran menjadi tolok ukur keberhasilan pembelajaran yang dilaksanakan guru. Seperti yang dikatakan oleh Nana Sudjana (2010:28) belajar merupakan proses yang aktif, apabila tidak dilibatkan dalam berbagai kegiatan belajar sebagai responsi peserta didik terhadap stimulus guru, tidak mungkin peserta didik dapat mencapai hal yang dikehendaki.
Hakikat Belajar
Belajar merupakan kegiatan untuk mendengarkan,menerima, berlatih, praktik,mengkomunikasikan,menciptakan yang dilakukan peserta didik selama porses pembelajaran. Dalam belajar peserta didik ini menggunakan sikap,ingatan maupun psikomotriknya secara balance untuk menangkap segala informasi dalam pembelajaran. Adapun menurut Sudjana (2010): belajar adalah proses yang ditandai dengan adanya perubabahan pada diri sesorang. Perubahan hasil belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti penambahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku , kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu-individu yang belajar.
Hakikat Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan hasil akhir dari suatu proses pembelajaran yang berujud nilai pengetahuan,sikap dan keterampilan yang berbentuk kalimat dan angka. Yang mana dalam kurikulum 2013 penilaiannya otentik terhadap hasil belajar tersebut. Seperti sikap penilaian hasil belajarnya melalui observasi saat pembelajaran berlangsung. Sedangkan keterampilan dapat dievaluasi hasil belajarnya melalui kegiatan kinerja berupa praktik maupun presentasi (kinerja). Untuk pengetahuan hasil belajar dievaluasi melalui berbagai paper tes,lisan atau on line yang disaji dalam soal-soal yang merujuk ke ranah kognitif,afektif dan psikomotor.Menurut Sudjana (2009:3) hasil belajar pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian lebih luas mencakup kognitif ,afektif dan psikomotor. Pengertian tentang hasil belajar dipertegas oleh Nawawi (dalam Susanto, 2013: 5) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.Jadi dapat disimpulkan hasil belajar merupakan perubahan tigkah laku setelah peserta didik belajar yang meliputi ranah kognitif,afektif dan psikomotorik.
Hakikat IPS di SMP
IPS di SMP merupakan multi disiplin ilmu. Di kurikulum 2013 disebut dengan IPS terpadu. Tujuan dari pelajaran IPS adalah memberi bekal paserta didik untuk berpikir kritis menghadapi segala permasalahan yang ada di lingkungan masyarakat dan bisa memecahkannya.Menurut Sapriya (2011: 20) pengertian IPS di tingkat persekolahan mempunyai perbedaan makna, disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan siswa khususnya antara IPS untuk Sekolah Dasar (SD), IPS untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan IPS untuk Sekolah Menengah Atas (SMA). Pengertian IPS di persekolahan tersebut ada yang berarti mata pelajaran yang berdiri sendiri, gabungan dari berbagai mata pelajaran dan ada pula yang mengartikan IPS sebagai program pengajaran.Untuk SMP pengajaran IPS mencakup Geografi,Ekonomi dan sejarah.
Pengertian Metode Presentasi
Metode presentasi dalam pembelajaran digunakan guru untuk melatih diri peserta didik agar mempunyai rasa percaya diri berbicara di depan banyak audient, memiliki kemampuan berbahasa yang baik dan benar, memiliki wawasan keilmuan yang luas dan melatih keberanian peserta didik untuk menyampaikan gagasan atau ide serta memotivasi pemahaman konsep materi yang telah diajarkan dengan kalimat sendiri.Karena presentasi ini merupakan komunikasi dua arah yang bisa dilakukan oleh siapa saja yang ingin meyampaikan informasi.
Lngkah-Langkah Presentasi
Siklus ke 1
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan materi secara global.
- Siswa berkelompok untuk diskusi memecahkan masalah.
- Siswa dalam kelompok mencari data untuk memecahkan masalah.
- Siswa yang diberi tanggung jawab sebagai pemimpin mengkomunikasikan hasil kerja kelompoknya sedang kelompok lain menangapi atau bertanya
Siklus ke 2
- Guru meyampaikan tujuan dan materi secara global.
- Peserta didik membaca kembali materi yang sudah dijelaskan.
- Peserta didik maju satu persatu untuk meyampaikan gagasan atau megulas kemabali materi yang telah dipelajari.
- Peserta lain memberi pertanyaan dari materi yang dipresentasikan.
Hipotesia Tindakan
Hipotesis Penelitian Tindakan Kelas ini sebagai berikut:
- Penggunaan meteode presentasi dapat meningkatkan keaktifan belajar peserta didik pada pembelajaran IPS tentang peran pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian di kelas VIIIA SMP Negeri 7 Salatiga semester 2 tahun pelajaran 2018/2019.
- Penggunaan metode presentasi dapat meningkatkan hasil belajar IPS tentang peran pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian di kelas VIIIA SMP Negeri 7 salatiga semester 2 tahun pelajaran 2018/2019.
Indikator Kerja
Peserta didik dianggap tuntas belajar pada materi peran pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian secara individual memperoleh nilai 75 dan kelas VIIIA dianggap tuntas belajar secara klasikal jika terdapat 80% telah mencapai KKM 70.
METODE PENETIAN
Seting Waktu
Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu pada bulan Febuari tahun 2019 sampai dengan bulan Mei tahun 2019 yang mana kalender pendidikan masuk semester 2 tahun pelajaran 2018/2019.
Seting Tempat
SMP Negeri 7 Salatiga terletak di jalan Setiaki no 15 Salatiga kelurahan Dukuh Kota Salatiga
Subyek Penelitian
Sebagai subyek penelitian ini adalah peserta didik di kelas VIIIA SMP Negeri 7 Salatiga semester 2 tahun pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 31 tediri dari 16 perempuan dan 15 laki-laki
Data dan Sumber Data
- Data
Data dalam Penelitian Tindakan Kelas ini peneliti menggunakan data kuantitatif dan data kualitatif.
- Sumber Data
Data diambil dari hasil evaluasi dan hasil pengamatan kelas VIIIA SMP Negeri 7 Salatiga Semester 2 tahun pelajaran 2018/2019.
Sumber data diperoleh dari peserta didik dan guru.
Teknik dan Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yaitu teknik tes dan non tes. Teknik tes meliputi tes tertulis dan tes presentasi (kinerja).Teknik non tes terdiri dari pengamatan atau observasi dan dokumentasi.
Alat pengumpul data untuk tes terulis berupa naskah soal untuk tertulis, rubrik preesntasi untuk tes kinerja.Sedangkan alat pengumpul data yang non tes berupa lembar observasi dan daftar nilai untuk pendokumentasian.
Prosedur Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari empat langkah yaitu perencananan, (planning), pelaksanaan (action), pengamatan atau observasi (observation), refleksi (reflection).
HASIL PENELITIAN DAN PENGAMATAN
Pengamatan kondisi awal
Pada kondisi awal guru dalam proses pembelajaran menggunakan metode ceramah,tanya jawab dengan didampingi Lembar kerja, hasil belajar menunjukkan hasil yang kurang baik. Nilai tertinggi 80, nilai terendah 40 sedangkan nilai rata-rata 64.Untuk mengatasi masalah rendahnya hasil belajar ini guru memperbaiki pembelajaran menggunakan metode presentasi.
Hasil Deskripsi Tiap siklus
Deskripsi Siklus I
Berdasarkan grafik diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: pada kondisi awal nilai tertingi 80 pada siklus I naik menjadi 90, nilai terendah dari 40 bisa meningkat menjadi 60 , sedang nilai rata-rata perolehannya dari 64 naik menjadi 77. Tapi kenaikan hasil belajar belum maksimal maka penggunaan metode presntasi di ulang kembali di kegiatan pembelajaran siklus II.
Pada siklus I nilai tertinggi 90 ke siklus II naik menjadi 100. Perolehan nilai terendah naik dari siklus I 60 menjadi 70 di siklus II.Sedangkan nilai rata-rata di siklus I 77 di siklus II mengalami kenaikan menjadi 85.Bila perolehan hasil belajar siklus II dibandingkan dengan kondisi awal yaitu nilai tertinggi pada pra siklus 80 di siklus II guru menggunakan metode presentasi bisa naik mencapai nilai 100. Nilai terendahnya dari 40 di pra siklus naik menjadi 70 di siklus II, sedang nilai rata-ratanya di pra siklus 64 mengalami kenaikan di siklus II menjadi 85.
Tabel 1. Tabel Perbandingan keaktifan Pra siklus, Siklus I, Siklus II
Kondisi Belajar | Pra Siklus | Siklus I | Siklus II |
Aktif Belajar | 5 orang | 10 orang | 25 orang |
Cukup Aktif Belajar | 10 orang | 15 orang | 4 orang |
Kurang Aktif Belajar | 16 orang | 6 orang | 1 orang |
Berdasarkan tabel keaktifan belajar peserta didik pada Pra siklus menunjukkan bahwa ada 5 orang yang aktif, di siklus I ada 10 orang aktif dan di siklus II mengalami peningkatan 25 orang.Kalau diprosentasi di siklus I yang aktif ada 32%, sedang di siklus II naik menjadi 81%. Sedangkan bila dibandingkan dari kondisi I ke siklus II yaitu yang kurang aktif ada 10 orang di siklus II turun menjadi 4 orang. Bila diprosentasikan di siklus I yang kurang aktif 48% dan di siklus II turun menjadi 13%.
PENUTUP
Simpulan
Pembelajaran IPS dengan menggunakan metode presentasi dapat menaikkan hasil belajar yang dibuktikan dengan data dari siklus I rata-rata nilai 77 naik menjadi 85, sedangkan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran juga mengalami peningkatan yaitu dari 32% naik menjadi 81%
Saran
Metode presentasi hendaknya digunakan sebagai acuan dalam memilih metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Miftahul Huda. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
https://missevi.wordpress.com › 2011/08/20 › metode-presentasi-dalam-pr… Metode Presentasi dalam proses pembelajaran tanggal 20 Agustus tahun 2011 oleh Missevi diunduh tanggal 8 Mei 2019.
Sardiman. 2011. Interaksi dan Motifasi Belajar. PT. Grafindo Perdasa: Jakarta
https://uutpraharsiwi.blogspot.com › 2016/09 › pengertian-keaktifan-belajar
20 Agu 2011 – Sekhah Efiaty, S.Pd diunduh tanggal 15 Mei 2019
http://eprints.uny.ac.id/18904/4/BAB%20II%2010416244013.pdf hakikat ips diunduh tanggal 24 Mei 2019.
Tim FKIP. 2011. Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) – PGSD. Jakarta:Universitas Terbuka
Depdiknas. 2008. Model-Model Pembelajaran yang efek tif. Jakarta: Depdiknas