MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RPP

DAN SILABUS MELALUI SUPERVISI AKADEMIK BERKELANJUTAN

DI GUGUS GATOT SUBROTO WILAYAH DABIN I UPTD TK/SD KECAMATAN KEDUNGTUBAN PADA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

 

Sri Rahayu Suswatingingsih

Pengawas Sekolah Dabin I Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora

 

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dalam menyusun RPP dan Silabus melalui supervisi akademik berkelanjutan di Gugus Gatot Subroto Wilayah Dabin I UPTD TK/SD Kecamatan Kedungtuban pada Tahun Pelajaran 2015/2016.  Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) yang berlangsung selama tiga bulan, dimulai pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober Tahun 2015 pada Semester Gasal Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian ini berlangsung di Wilayah Dabin I UPTD TK/SD Kecamatan Kedungtuban. Penelitian berlangsung dalam dua siklus, yaitu Siklus I dan Siklus II. Subyek penelitian ini adalah guru di Wilayah Dabin I UPTD TK/SD Kecamatan Kedungtuban sebanyak 50 orang, terdiri dari 37 guru perempuan dan 13 guru laki-laki. Teknik pengumpulan data dengan teknik nontes, yaitu wawancara, dokumentasi dan observasi. Alat pengumpulan adalah pedoman wawancara, dokumen dan lembar observasi. Teknik analisis data dengan teknik deskriptif komparatif. Data pada setiap siklus dideskripsikan dan dikomparasikan dengan indikator. Hasil penelitian ini adalah kemampuan guru di Gugus Gatot Subroto Wilayah Dabin I dalam menyusun RPP dan Silabus secara mandiri meningkat melalui supervisi akademik yang berkelanjutan secara kelompok dan individu dari nilai rerata sebesar 62,6 dan persentase 28% menjadi nilai rerata sebesar 83,7 dan persentase 92%.

Kata Kunci: Guru, RPP, Silabus, Supervisi Akademik Berkelanjutan.

 

PENDAHULUAN

Keragaman kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran merupakan suatu masalah yang banyak dihadapi dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Mengelola proses pembelajaran merupakan hal yang sangat penting untuk dilaksanakan secara baik sebagai upaya untuk memenuhi Standar Proses Pembelajaran seperti yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses Pendidikan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Untuk dapat mengelola proses pembelajaran secara baik diperlukan strategi yang disebut dengan strategi pembelajaran. Dalam strategi pembelajaran terkandung tiga hal, yakni perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

Salah satu bagian dari perencanaan pembelajaran yang sangat penting dibuat oleh guru sebagai pengarah pembelajaran adalah silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Silabus memberikan arah tentang apa saja yang harus dicapai guna menggapai tujuan pembelajaran dan cara seperti apa yang akan digunakan. Selain itu silabus juga memuat teknik penilaian seperti apa untuk menguji sejauh mana keberhasilan pembelajaran. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah instrumen perencanaan yang lebih spesifik dari silabus. RPP ini dibuat untuk memandu guru dalam mengajar agar tidak melebar jauh dari tujuan pembelajaran. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran dapat berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Dalam kenyataan di lapangan, peneliti yang sekaligus juga sebagai Pengawas Sekolah di Gugus Gatot Subroto Wilayah Dabin I UPTD TK/SD Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora menemukan masih banyak guru yang belum menunjukkan kemampuan yang memadai dalam menyusun RPP. Hal tersebut menyebabkan guru dalam melaksanakan pembelajaran belum memanfaatkan RPP sebagai pedoman dalam menentukan arah kegiatan peserta didik. Belum dimanfaatkannya RPP sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran juga disebabkan masih banyak guru yang belum menunjukkan kemampuan dan kemauan untuk melakukan penyusunan RPP secara mandiri. Masih banyak guru hanya mem-fotocopy dari RPP yang sudah ada, walaupun sudah tidak sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah yang bersangkutan.

Dalam mewujudkan terjaminnya guru profesional Dinas Pendidikan menunjuk Pengawas Sekolah yang bertugas memberikan pembinaan kepada guru-guru. Sistem pembinaan profesional yang dimaksud adalah mekanisme membantu guru-guru meningkatkan kemampuan mutu profesionalnya, terutama dalam mengajar atau membelajarkan murid. Atau dengan kata lain dalam meningkatkan mutu proses dan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), sehingga mutu hasil belajar murid-murid pun meningkat, terutama untuk mata pelajaran pokok.

Langkah yang dilakukan oleh peneliti dalam meningkatkan kemampuan guru ini adalah melakukan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) dengan judul ”Meningkatkan Kemampuan Guru dalam Menyusun RPP dan Silabus melalui Supervisi Akademik Berkelanjutan di Gugus Gatot Subroto Wilayah Dabin I UPTD TK/SD Kecamatan Kedungtuban pada Tahun Pelajaran 2015/2016”.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) yang berlangsung selama tiga bulan, dimulai pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober Tahun 2015 pada Semester Gasal Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian ini berlangsung di Wilayah Dabin I UPTD TK/SD Kecamatan Kedungtuban. Penelitian berlangsung dalam dua siklus, yaitu Siklus I dan Siklus II.

Subyek penelitian ini adalah guru di Wilayah Dabin I UPTD TK/SD Kecamatan Kedungtuban sebanyak 50 orang, terdiri dari 37 guru perempuan dan 13 guru laki-laki.

Teknik pengumpulan data dengan teknik nontes, yaitu wawancara, dokumentasi dan observasi. Alat pengumpulan adalah pedoman wawancara, dokumen dan lembar observasi.

Teknik analisis data dengan teknik deskriptif komparatif. Data pada setiap siklus dideskripsikan dan dikomparasikan dengan indikator.

 

 

 

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Kondisi Awal

Pada Kondisi Awal, kemampuan guru di Gugus Gatot Subroto Wilayah Dabin I dalam menyusun RPP dan Silabus secara mandiri adalah nilai rerata sebesar 62,6 dengan persentase sebesar 28%. Untuk RPP termasuk kategori kurang dan untuk Silabus termasuk kategori cukup.

Deskripsi Siklus I

Pada Siklus I, supervisi akademik yang berkelanjutan secara berkelompok. Guru bersama kelompok sesuai dengan sekolah menyesuaikan RPP dan Silabus dengan kondisi sekolahnya masing-masing. Hasilnya adalah nilai rerata sebesar 76,2 dengan persentase sebesar 72%. Untuk RPP dan Silabus termasuk kategori baik.

Deskripsi Siklus II

Pada Siklus II, supervisi akademik yang berkelanjutan secara individual. Guru menyusun RPP dan Silabus dengan kondisi sekolahnya masing-masing. Hasilnya adalah nilai rerata sebesar 83,7 dengan persentase sebesar 92%. Untuk RPP dan Silabus termasuk kategori baik.

Pembahasan

Kemampuan guru di Gugus Gatot Subroto Wilayah Dabin I dalam menyusun RPP dan Silabus secara mandiri termasuk rendah. Kemampun tersebut dengan nilai rerata sebesar 62,6 dengan persentase sebesar 28%. Oleh karena itu, peneliti melakukan tindakan dengan supervisi akademik yang berkelanjutan. Pada Siklus I, supervisi akademik yang berkelanjutan secara berkelompok. Pada Siklus II, supervisi akademik yang berkelanjutan secara individual.

Sesuai dengan tindakan yang dilakukan peneliti, kemampuan guru di Gugus Gatot Subroto Wilayah Dabin I dalam menyusun RPP dan Silabus secara mandiri meningkat. Peningkatan tersebut sesuai dengan nilai rerata dan persentase.

Tabel 1. Analisis kemampuan guru dalam menyusun RPP dan Silabus secara mandiripada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II.

No

Analisis kemampuan

Kondisi Awal

Siklus I

Siklus II

1

Nilai rerata

62,6

76,2

83,7

2

Persentase

28

72

92

 

Sesuai dengan analisis tersebut, maka kemampuan guru dalam menyusun RPP dan Silabus secara mandiri meningkat dan memenuhi indikator. Supervisi akademik yang berkelanjutan secara kelompok dan individu meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun RPP dan Silabus secara mandiri. Peningkatan tersebut juga memenuhi indikator. Dengan demikian, tindakan dalam penelitian adalah berhasil.

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah 1) Kemampuan guru di Gugus Gatot Subroto Wilayah Dabin I dalam menyusun RPP dan Silabus secara mandiri meningkat melalui supervisi akademik yang berkelanjutan secara kelompok dan individu dan 2) supervisi akademik yang berkelanjutan secara kelompok dan individu meningkatkan kemampuan guru di Gugus Gatot Subroto Wilayah Dabin I dalam menyusun RPP dan Silabus secara mandiri, dari nilai rerata sebesar 62,6 dan persentase 28% menjadi nilai rerata sebesar 83,7 dan persentase 92%.

Saran

Saran dalam penelitian ini sebagai berikut:

1.     Guru supaya belajar meningkatkan kemampuannya.

2.     Kepala sekolah supaya berani dan terbuka dalam memberikan penilaiannya terhadap kemampuan guru-gurunya.

3.     Pengawas Sekolah supaya lebih serius menangani masalah guru dan kepala sekolah dan menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan guru dan kepala sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas). 1997. Petunjuk Pengelolaan Adminstrasi Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas.

Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas). 2001. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta: Depdiknas.

Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas). 2010. Supervisi Akademik; Materi Pelatihan Penguatan Kemampuan Pengawas dan Kepala Sekolah. Jakarta: Depdiknas.

Harahap, Baharuddin. 1983. Supervisi Pendidikan yang Dilaksanakan oleh Guru, Kepala Sekolah, Penilik dan Pengawas Sekolah. Jakarta: Damai Jaya

Majid, Abdul. 2005. Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E., 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik dan Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sahertian, Piet A. 2000. Konsep-Konsep dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.

Sapari, Achmad. 2002. Pemahaman Guru terhadap Inovasi Pendidikan. Artikel dalam media cetak. Jakarta: Kompas (16 Agustus 2002).

Supandi. 1996. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Jakarta: Universitas Terbuka Press.

Suryasubrata.1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Usman, Moh. Uzer. 1994. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.