Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Dengan Metode Karyawisata
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK
DENGAN METODE KARYAWISATA PADA ANAK KELOMPOK A
TAMAN KANAK-KANAK ISLAM AL FALAH
BATURETNO WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Suparman
Taman Kanak-Kanak Islam Al Falah, Baturetno Wonogiri
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak kelompok A Taman Kanak-kanak Islam Al Falah Baturetno tahun pelajaran 2015/2016 Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas dengan 2 (dua) Siklus. Dalam penelitian ini digunakan subyek penelitian sebanyak 25 anak didik di kelompok A TK Islam Al Falah Baturetno. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, yang pengembangan instrumennya dilakukan melalui tahap pengembangan pedoman observasi dan tahap analisis validitas. Teknik analis datanya menggunakan teknik analisis deskriptif komparatif yaitu metode yang menjelaskan dan melaksanakan perbandingan data dari pra siklus, siklus I dan siklus II, dilakukan secara terpadu dengan evaluasi pada tahap refleksi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa melalui metode karyawisata dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa kelompok A TK Islam Al Falah Baturetno tahun pelajaran 2015/2016. Hal ini dapat ditunjukkan dari data pra siklus ke siklus I jumlah anak yang kemampuan kognitifnya baik meningkat sebesar 12% ata 3 anak yakni dari 5 anak yang kemampuan kognitifnya baik menjadi 8 anak. Dari siklus I ke siklus II yang kekmapuan kognitifnya baik naik sebanyak 15 anak atau 60% yaitu dari 8 anak pada siklus I menjadi 23 anak pada siklus II. Sedangkan dari pra siklus sampai siklus II jumlah anak yang kemampuan kognitifnya baik naik sebanyak 18 anak (72%) yaitu dari 5 anak pada pra siklus menjadi 23 anak pada siklus II.
Kata kunci: kemampuan kognitif dan metode karyawisata
PENDAHULUAN
Perkembangan kognitif merupakan salah satu aspek yang penting untuk dikembangkan karena mempunyai tujuan mengembangkan kemampuan berpikir anak untuk dapat mengolah perolehan belajarnya, dapat menemukan berbagai alternatif pemecahan masalah, membantu anak untuk mengembangkan kemampuan logika matematikanya dan pengetahuan akan ruang dan waktu, serta mempunyai kemampuan mengelompokan serta mempersiapkan pengembangan kemampuan berfikir teliti.
Mengingat pentingnya perkembangan kognitif anak dalam kehidupannya sehari-hari, maka jika kemampuan kognitif anak yang masih rendah perlu segera mendapatkan penanganan agar kemampuan kognitif anak dapat berkembang dengan optimal.
Taman Kanak-kanak Islam AlFalah Kecamatan Baturetno, pada tahun pelajaran 2015/2016 mengalami permasalahan tentang kemampuan kognitif anak di mana dari 25 anak didik di TK Islam Al Falahini baru 5 (20%) anak yang memiliki kemampuan kognitif baik, sedangkan yang 10 anak (40%) cukup baik dan 10 anak (40%) dalam kategori kurang baik. Oleh karena itu maka perlu upaya untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak di TK Islam Al Falahini agar kemampuan kognitif anak dapat meningkat.
Banyak faktor penyebab kurangnya kemampuan kognitif anak kelompok A TK Islam Al Falah Baturetno ini. Namun penulis menyadari bahwa penulis selaku guru di kelompok A ini merasa menjadi salah satu faktor penyebab kekurang mampuan anak dalam bidang kognitif ini. Hal ini penulis sadari karena memang ketika penulis menjadi guru di TK Islam Al Falah ini belum pernah menggunakan metode-metode yang vareatif sehingga kemungkinan anak jenuh dengan pembelajaran yang disajikan guru.
Berdasarkan refleksi tersebut maka penulis berkeinginan untuk melakukan tindakan kelas dengan menerapkan salah satu metode guna meningkatkan kemampuan kognitif anak kelompok A TK Islam Al Falah Baturetno yaitu metode karya wisata. Harapan penulis dengan menggunakan metode karya wisata ini anak akan antusias dalam mengikuti pembelajaran sehingga kemampuan kognitif anak dapat meningkat. Untuk itu maka dalam penelitian kelas ini penulis mengambil judul: â€Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Dengan Metode Karyawisata Pada Anak Kelompok A Taman Kanak-Kanak Islam Al Falah Baturetno Wonogiri Tahun Pelajaran 2015/2016â€.
Berdasarkan latar belakang dna identifikasi masalah di atas, maka pokok permasalahan ini dapat dirumuskan sebagai berikut: â€Apakah dengan menggunakan metode karya wisata dapat meningkatkan kemampuan kognitif bagi anak kelompok A Taman Kanak-Kanak Islam Al Falah Baturetno Wonogiri Tahun Pelajaran 2015/2016? .†Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak kelompok A Taman Kanak-kanak Islam Al Falah Baturetno tahun pelajaran 2015/2016.
Berdasarkan tujuan penelitian yang dirumuskan di atas, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat. Manfaat teoritis meliputi: meningkatkan motivasi dan semangat kerja bagi peneliti khususnya dan bagi guru Taman Kanak-Kanak Islam Al Falah Baturetno Wonogiri pada umumnya. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan serta perbaikan proses belajar mengajar khususnya bagi peneliti dan bagi guru Taman Kanak-kanak pada umumnya. Untuk mencari cara alternatif didalam meningkatkan kemampuan kognitif anak melalui bermain. Manfaat praktis yaitu dapat meningkatkan kualitas proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak, karena dengan kegiatan karyawisata dapat merangsang minat anak terhadap sesuatu informasi yang menambah wawasan pendidikan anak usia dini.
Metode karyawisata adalah suatau metode dalam kegiatan pembelajaran dengan cara mengamati dunia sesuai dengan kenytaan yang ada secara langsung, meliputi manusia, hewan tumbuh-tumbuhan, dan benda-benda lainnya (Winda Gunarti, Lilis Suryani dan Azizah Muis, 2010:37). melalui mengamati secara langsung anak memperoleh kesanyang sesuai dengan pengamatannya. Pengamatan ini diperoleh melalui panca indra yaitu penglihatan (mata), pendengaran (telinga) pengecapan (lidah), pembau (hidung), dan perabaan (kulit).
|
Kemampuan kognitif merupakan suatu ungkapan yang tidak asing lagi di dalam kehidupan sehari-hari khususnya bagi anak-anak Taman Kanak-kanak/prasekolah yang selalu menciptakan sesuatu sesuai dengan fantasinya.Definisi perkembangan kognitif menurut Munandar, (2002:91) mengatakan bahwa daya pikir/ kognitif adalah kemampuan untuk menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang baru.Sedangkan menurut Munandar, (2002:92) menyatakan bahwa daya pikir adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru yang mempunyai makna kemampuan kognitif. Dalam literatur psikologi, konsep dan definisi tentang daya pikir baik ditinjau dari berbagai sudut pandang.
Perkembangan kognitif anak menunjukkan perkembangan dari cara berpikir anak. Ada faktor yang mempengaruhi perkembangan tersebut.Faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif menurut Piaget dalam Siti Partini (2003:4) bahwa “pengalaman yang berasal dari lingkungan dan kematangan, keduanya mempengaruhi perkembangan kognitif anakâ€. Sedangkan menurut Soemiarti dan Patmonodewo (2003: 20) perkembangan kognitif dipengaruhi oleh pertumbuhan sel otak dan perkembangan hubungan antar sel otak. Kondisi kesehatan dan gizi anak walaupun masih dalam kandungan ibu akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Banyak kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengembangkan daya pikir anak, namun di buku ini hanya akan diberikan beberapa contoh untuk diambil benang merahnya dan dijabarkan oleh orang tua dan guru. Hal ini penting karena pengembangan kognitif anak tidak bisa dilakukan secara kaku dan harus dikembangkan secara ilmiah dan alami. Harus lebih banyak kreasi untuk mengembangkan kognitif, (Sumantri, 2003:32)
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan yaitu dari bulan Januari s/d Maret 2016. Penelitian ini dilakukan di Taman Kanak-Kanak Islam Al Falah Baturetno Wonogiri Tahun Pelajaran 2015/2016. Subjek penelitian ini adalah Siswa Kelompok A Taman Kanak-Kanak Islam Al Falah Baturetno Wonogiri Tahun Pelajaran 2015/2016yang berjumlah 25 siswa, terdiri dari 13 siswa putra dan 12 siswa putri. Ke 25 siswa tersebut memiliki karakteristik dan kemampuan yang heterogen. Metode pengumpulan data yang peneliti gunakan pada penelitian adalah metode observasi, yang pengembangan instrumennya dilakukan melalui tahap pengembangan pedoman observasi dan tahap analisis validitasnya. Untuk mengetahui keberhasilan penelitian diperlukan adanya indikator keberhasilan. Adapun indikator dalam penelitian ini adalah: penelitian ini dinyatakan berhasil dan dapat dihentikan apabila minimal 20 anak dari 25 subjek sudah mendapatkan nilai baik (≥ 51) dari lembar observasi kemampuan kognitif anak.
Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis diskriptif. Analisis diskriptif adalah suatu analisis yang menggambarkan suatu obyek, suatau kondisi, suatu pemikiran atau suatu peristiwa pada masa sekarang. Tujuan analisis diskriptif ini adalah untuk membuat diskripsi, gambaran atau lukisan secara sistemis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki (Moh Nasir, 1999:63). Analisis data dalam penelitian ini adalah diskriptif komparatif yaitu metode yang menjelaskan dan melaksanakan perbandingan data dari pra siklus, siklus I dan siklus II, dilakukan secara terpadu dengan evaluasi pada tahap refleksi. Apabila hasil evaluasi menunjukkan indikator kinerja tercapai maka penelitian tindakan ini dinyatakan telah berhasil dan dapat dihentikan. Tetapi apabila indikator kinerja belum tercapai maka penelitian harus dilanjutkan pada siklus berikutnya dengan melakukan pembenahan-pembenahan yang dipandang perlu.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Diskripsi Pra Siklus
Untuk mengetahui kondisi awal (pra siklus) penulis melakukan observasi terhadap kemampuan kognitif anak dengan menggunakan instrument yang telah disiapkan.Dari hasil observasi kemampuan kognitif anak Kelompok A di Taman Kanak-Kanak Islam Al Falah Baturetno Wonogiri Tahun Pelajaran 2015/2016, selanjutnya dikonfersikan dengan ketegori kemampuan kognitif anak, yaitu meliputi katagori baik, cukup baik, kurang baik.
Setelah mengobservasi kedua puluh lima anak berkaitan dengan kemampuan kognitifnya, sehingga diperoleh data tentang kemampuan kognitif apabila data tersebut diinterprestasikan dalam kategori kemampuan kognitif baik apabila mendapatkan skor 51-60, kategori kemampuan kognitif cukup baik apabila mendapatkan skor 31-50, dan katagori kemampuan kurang baik apabila mendapatkan skor 20-30. Hasil penilaian perkembangan kognitif siswa pada pra siklus ada 5 atau 20 % anak yang masuk dalam kategori kemampuan kognitif baik, 10 atau 40% anak yang masuk dalam kategori kemampuan kognitif cukup baik dan 10 atau 40% anak yang masuk dalam kategori kemampuan kognitif kurang baik. Setelah mengobservasi ke dua puluh siswa dan telah menentukan subyek penelitian langkah selanjutnya adalah melaksanakan rencana treatment karyawisata yang sudah peneliti rencanakan.
Diskripsi Siklus I
Kegiatan perbaikan pada siklus I dilaksanakan pada minggu ke 1 yaitu hari Jumat tanggal 5 Februari 2016 dan hari Sabtu tanggal 6 Februari 2016 di Kelompok A Taman Kanak-Kanak Islam Al Falah Baturetno Wonogiri Tahun Pelajaran 2015/2016, dengan jumlah siswa 25 anak. Rencana jadwal perbaikan pada siklus I dapat peneliti laksanakan sesuai dengan rencana. Setelah semua kedua tindakankaryawisata dikerjakan langkah selanjutnya adalah mengobservasi ke 20 anak tersebut menggunakan pedoman observasi, berikut ini dikemukakan pembahasaan mengenai hasil perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas yang dilakukan berdasarkan upaya meningkatkan perkembangan kognitif anak.
Hasil penilaian perkembangan kognitif anak dengan penerapan treatmen karyawisata yang dilaksanakan di dua lokasi pada siklus I menghasilkan 8 atau 32% anak yang dikatakan perkembangan kognitifnya masuk dalam kategori baik, untuk kategori perkembangan kognitif cukup baik ada 16 atau 64% anak. Dan pada katagori kurang baik sekarang setelah treatment pada siklus I menjadi 1 atau 4% anak, artinya ada kenaikan setelah penerapan tindakan karyawisata ke sawah dan kepeternakan sapi, perkembangan kognitif anak meningkat menjadi kategori cukup baik. Pencapaian peningkatan ini di akibatkan oleh metode karyawisata.
Diskripsi Siklus II
Kegiatan perbaikan pada siklus II dilaksanakan pada minggu ke 4 yaitu hari Jumat tanggal 26 Februari 2016 dan hari Sabtu tanggal 27Februari 2016 di Kelompok A Taman Kanak-Kanak Islam Al Falah Baturetno Wonogiri Tahun Pelajaran 2015/2016, dengan jumlah siswa 25anak.
Setelah semua tindakan dikerjakan langkah selanjutnya adalah mengobservasi ke 25 anak tersebut menggunakan pedoman observasi, berikut ini dikemukakan pembahasaan mengenai hasil perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas yang dilakukan berdasarkan upaya meningkatkan kemampuan kognitif siswa melalui kegiatan karyawisata ke pasar dan kepenggilingan atau selepan padi. Dari hasil observasi diperoleh data tentang kemampuan kognitif siswa pada siklus II ada 23 atau 92% anak yang dikatakan kemampuan kognitifnya sudah mencapai kategori baik, untuk kategori cukup baik tinggal 2 atau 8% anak, dan sudah tidak anak yang memiliki kemampuan kognitif dalam kategori kurang baik. Pencapaian peningkatan ini diasumsikan akibat dari kegiatan karyawisata yang mengambil tema yang berbeda yaitu di pasar dan di penggilingan padi, serta sistem pembelajaran yang dibuat kompetisi jadi anak akan lebih merasa tertantang untuk memenangkan kompetisi yang dikasih oleh guru.
Pada tahap refleksi siklus kedua dalam pembelajaran upaya meningkatkan perkembangan kognitif siswa dengan menggunakan metode karyawisata yang dilaksanakan di kelas pada hari Jumat tanggal 26 Februari 2016 dan hari Sabtu tanggal 27 Februari 2016 di Kelompok A Taman Kanak-Kanak Islam Al Falah Baturetno Wonogiri Tahun Pelajaran 2015/2016. Mendapatkan data sebanyak ada23 atau 92% anak yang dikatakan kemampuan kognitifnya sudah mencapai dalam kategori baik. Untuk kategori cukup baik tinggal 2 anak atau 8% , dan pada kemampuan kognitif kategori kurang baik 0 anak, yang artinya kemampuan kognitif anak yang kurang baik semua sudah menunjukkan peningkatan menjadi lebih baik. Pada siklus II ini bisa dikatakan penelitian ini berhasil karena 23 anak dari 25 atau 92% subjek sudah mendapatkan nilai 51-60 dan penelitian ini dapat dihentikan.
PEMBAHASAN
Peningkatan perkembangan kognitif siswa dari pra siklus, siklus I dan siklus II menunjukkan bahwa kemampuan kognitif anak pada pra siklus ada 5 atau 20% anak yang kemampuan kognitifnya masuk kategori baik, 10 atau 40% anak masuk kategori cukup baik dan 10 atau 40% anak kemampuan kognitifnya kurang baik. Sedangkan di siklus I ada peningkatan untuk kategori baik ada 8 atau 32% anak, untuk perkembangan yang cukup baik ada 16 atau 64% anak dan untuk kemampuan kognitif yang kurang baik masih ada 1 atau 4% anak. Dan hasil dari siklus II mengalami peningkatan untuk kemampuan kognitif anak yang masuk kategori baik yaitu 23 atau 92% anak, sedangakan kemampuan kognitif anak dalam kategori cukup baik mengalami penurunan menjadi 2 atau 8% anak.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan salah satu upaya meningkatkan kemampuan kognitif anak bisa menggunakan metode karyawisata. Ini terbukti dari yang peneliti amati kemampuan kognitif siswa sudah mulai meningkat menjadi lebih baik yaitu dari pra siklus ke siklus I jumlah anak yang kemampuan kognitifnya baik meningkat sebesar 12% ata 3 anak yakni dari 5 anak yang kemampuan kognitifnya baik menjadi 8 anak. Dari siklus I ke siklus II yang kekmapuan kognitifnya baik naik sebanyak 15 anak atau 60% yaitu dari 8 anak pada siklus I menjadi 23 anak pada siklus II. Sedangkan dari pra siklus sampai siklus II jumlah anak yang kemampuan kognitifnya baik naik sebanyak 18 anak (72%) yaitu dari 5 anak pada pra siklus menjadi 23 anak pada siklus II.
Siswa sudah mulai menghafal huruf dan angka dengan urut, siswa sudah bisa mengenal konsep waktu dari urutan hari dan bulan, selain itu anak-anak juga sudah mahir membedakan ukuran benda dan satuan pengukurannya, siswa juga sudah bisa membedakan macam-macam warna, siswa sudah bisa mengerjakan soal penjumlahan dan pengurangan sederhana yang diberikan oleh guru.
Kemampuan kognitif merupakan sesuatu aspek perkembangan yang dibutuhkan oleh semua orang, karena dari sinilah kualitas sumber manusia akan dibedakan. Kemampuan kognitif adalah salah satu kunci kesuksesan dan keberhasilan manusia dalam menghadapi persaingan zaman globalisasi yang semakin ketat ini. Kemampuan kognitif harus dimulai sejak masa prasekolah karena pada usia ini anak masih mudah sekali dibentuk untuk tujuan pengembangan yang baik. Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif anak usia dini, salah satu faktor yang penting adalah faktor kematangan dan pengalaman yang berasal dari interaksi anak dengan lingkungan. Banyak kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengembangkan perkembangan kognitif anak usia dini, salah satunya yang sudah peneliti gunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode karyawisata. Dengan pemberian metode karyawisata kepada anak didik akan belajar langsung dari lingkuangan yang dikunjunginya dan memperkenalkan secara langsung mengenai beberapa hal, di dalam penelitian ini anak di ajak untuk berkunjung kepertenakan sapi, berkunjung ke sawah, berkunjung kepasar dan berkunjung ke tempat penggilingan padi. Sehingga anakKelompok A Taman Kanak-Kanak Islam Al Falah Baturetno Wonogiri belajar lebih cepat, karena dalam prosesnya melibatkan seluruh panca indra mereka. Melalui karyawisata, panca indra anak akan bekerja optimal. Perbendaharaan pengetahuan anak tentang dunia nyata yang diperolehnya secara langsung semakin cepat mengembangkan kognitif mereka terutama dalam kemampuan berpikir konvergen, divergen dan evaluatif.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas maka hipotesis yang berbunyi bahwa â€Dengan menggunkaan metode karya wisata kemampuan Kognitif Anak Kelompok A Taman Kanak-Kanak Islam Al Falah Baturetno Wonogiri Tahun Pelajaran 20153/2016 dapat ditingkatkan†dapat diterima kebenarannya.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian sebelum tindakan dan hasil setelah tindakan siklus I, sampai siklus II dan berdasarkan pembahasan serta analisis yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa kemampuan kognitif anak Kelompok A Di Taman Kanak-Kanak Islam Al Falah Baturetno Wonogiri Tahun Pelajaran 2015/2016 dapat ditingkatkan dengan metode karyawisata. Secara khusus penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut, kegiatan karyawisata dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa, hal ini dapat ditunjukkan dari data di bawah ini. Dari pra siklus ke siklus I jumlah anak yang kemampuan kognitifnya baik meningkat sebesar 12% ata 3 anak yakni dari 5 anak yang kemampuan kognitifnya baik menjadi 8 anak. Dari siklus I ke siklus II yang kekmapuan kognitifnya baik naik sebanyak 15 anak atau 60% yaitu dari 8 anak pada siklus I menjadi 23 anak pada siklus II. Sedangkan dari pra siklus sampai siklus II jumlah anak yang kemampuan kognitifnya baik naik sebanyak 18 anak (72%) yaitu dari 5 anak pada pra siklus menjadi 23 anak pada siklus II.
Berdasarkan kesimpulan dan data yang penulis terima berkaitan dengan hasil penelitian, dapat dikemukakan sebagai berikut: saran untuk orang tua siswa hendaknya memberikan semangat dan dorongan kepada anaknya untuk lebih meningkatkan perkembangan kognitif dengan memberikan beberapa aktifitas yang memungkinkan dapat meningkatkan perkembangan kognitif anak. Saran bagi guru hendaknya sering mengadakan kegiatan outdor yang melibatkan anak dengan alam, atau lingkungan sekitar anak, karena dengan begitu anak akan belajar secara langsung dengan alam sekitar. Sehingga pengetahuan anak berkembangan dengan baik. Saran bagi sekolah, hendaknya sering mengadakan pertemuan dengan orang tua siswa didalam membahas perkembangan sang anak. Sekolah menyediakan fasilitas yang baik untuk pertumbuhan anak.
DAFTAR PUSTAKA
Moh., Nazir, 1999, Metode Penelitian, Cetakan Ketiga, Jakarta, Ghalia. Indonesia
Munandar, Utami, 2002, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, Jakarta: Rineka Cipta
Siti Partini Suardiman. 2003. Metode Pengembangan Daya Pikir dan Daya Cipta untuk Anak Usia Dini. Yogyakarta: FIP UNY.
Soemantri dan Patmonodewo. 2003. Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta: Rineke Cipta.
Sumantri, Mulyani dan Johar Permana, 2003, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: C.V Maulana.
Winda Gunarti, Lilis Suryani, dan Azizah Muis. 2010.Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini.Jakarta. Universitas Terbuka.