Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Dengan Della Menanti dan Dia Koma
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PESERTA DIDIK PADA MATERI
BENTUK ALJABAR DENGAN DELLA MENANTI DAN DIA KOMA
KELAS VIISMP NEGERI 7 SALATIGA
Sri Mulyani
SMP Negeri 7 Salatiga
ABSTRAK
Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik pada materi bentuk aljabar kelas VII SMPN 7 Salatiga melalui Model Pembelajaran Tornamen permainan Tim (DELLA MENANTI DAN DIA KOMA). Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan Model Kemmis & Mc Taggart yang terdiri dari 2 siklus. Kondisi ini perlu diperbaiki karena nilai rerata yang diraih peserta didik untuk aktivitas dari kondisi awal 1,82% menjadi 4,96% pada kondisi akhir dengan kenaikan 3,14 % prosentase kondisi awal 21,42% dan prosentase siklus II 92,85% mengalami kenaikan 71,43%.Untuk hasil belajar kondsi awal 55,68 dan kondisi hasil belajar siklus II 80,69dan mengalami kenaikan 25,01 untuk prosentase ketuntasan hasil belajar dari kondisi awal 10,30% dan pada kondisi ketuntasan pada siklus II 80,34% mengalami kenaikan 72,40%.Dari data yang didapat dalam penelitian tindakan kelas denga model pembelajaran tornamen permainan tim (DELLA MENANTI DAN DIA KOMA) membuktikan ada peningkatan kemampuan peserta didik kelas VII D dalam materi bentuk aljabar
Kata Kunci: Della Menanti Dan Dia Koma,Hasli Belajar,Bentuk Aljabar
LATAR BELAKANG
Matematika merupakan ilmu dasar yang mempunyai peran penting dan telah berkembang dengan pesat seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini, tetapi banyak peserta didik disekolah memandang matematika sebagai mata pelajaran yang paling sulit.Pelajaran matematika pada tingkat SekolahMenengah Pertama (SMP) berdasarkan Kurikulum 2013 disajikan lebih banyak materi dari pada sebelumnya.Hal ini mengakibatkan peserta didik dapat menjadi malas untuk belajar dan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Matematika rendah.Salah satunya adalah hasil belajar matematika siswa kelas VIISMP Negeri 7 Salatiga pada materi bentuk Aljabar.Peserta didik kurang memahami dalam penyelesaian menyederhanakan bentuk Aljabar
Berdasarkan Permendikbud No.24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti danKompetensi Dasar khususnya KD 3.5yaitu menjelaskan bentuk aljabar dan melakukan operasi pada bentuk aljabar (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian) dan KD 4.5yaitu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bentuk aljabar dan operasi pada bentuk aljabar. Peserta didik kelas VII SMP Negeri 7 Salatiga, seharusnya dapat menjelaskan bentuk aljabar dan melakukan operasi pada bentuk aljabar (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian) sertadapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bentuk aljabar dan operasi padabentuk aljabar.Akan tetapi kenyataannya peserta didik pada SMP Negeri 7 Salatiga belum menguasai materi operasi hitung aljabar dan belum menguasai dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung aljabar, hal ini dibuktikan dengan rendahnya hasil belajar peserta didik
Berdasarkan paparan permasalahan yang telah disebutkan di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah:Bagaimana proses pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan peserta didik pada operasi bentuk aljabar dengan menggunakan Model Pembelajaran Tournamen Permainan Tim Dengan Bantuan Koin Warna (Della Menanti Dan Dia Koma) kelas VII SMP Negeri 7 Salatiga?
Apakah kemampuan peserta didik pada operasi bentuk Aljabar mampu meningkatkan hasil belajar melalui Model Pembelajaran Tournamen Permainan Tim Dengan Bantuan Koin Warna (Della Menanti Dan Dia Koma) kelas VII SMP Negeri 7 Salatiga?
Tujuan dan penelitian ini adalah untuk,Untuk meningkatkan kemampuan dan hasil belajar peserta didik pada operasi bentuk aljabardengan menggunakan Model Pembelajaran Tournamen Permainan Tim Dengan Bantuan Koin Warna (Della Menanti dan Dia Koma)
Manfaat bagi peserta didik: Memberikan kesempatan peserta didik untuk lebih mengembangkan kemampuan dirinya. Dan memberikan pengalaman bermakna peserta didik dalam belajar serta mengukur sejauh mana hasil belajar peserta didik dalam belajar Matematika materi bentuk Aljabar.
Manfaat bagi guru:. Motivasi bagi guru untuk menerapkan metode mengajar dan media pembelajaran dalam setiap kegiatan proses belajar mengajar Matematika.Sebagai masukan bagi guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Memberikan gambaran kepada guru dalam merancang pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Tournamen Permainan Tim Dengan Bantuan Koin Warna (Della Menanti DanDia Koma) sebagai salah satu pilihan model pembelajaran.
Manfaat bagi sekolahdapat memberikan sumbangan yang baik pada sekolah dalam memperbaiki proses pembelajaran matematika yang berimplikasi pada peningkatan hasil belajar peserta didik.
KAJIAN PUSTAKA
Kemampuan peserta didik
Kemampuan peserta didik dalam belajar adalah kecakapan seorang peserta didik, yang dimiliki dari hasil apa yang telah dipelajari yang dapat ditunjukkan atau dilihat melalui hasil belajarnya (Syah, 2015: 150). Contoh ranah kognitif adalah kemampuan peserta didik dalam menganalisis suatu masalah berdasarkan pemahaman yang dimilikinya.
Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual dan operasional pembelajaran yang memiliki nama, ciri, urutan logis, pengaturan, dan budaya. Hal ini sesuai dengan Permendikbud No.103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Model pembelajaran adalah cara atau teknik penyajian sistematis yang digunakan oleh guru dalam mengorganisasikan pengalaman proses pembelajaran agar tercapai tujuan dari sebuah pembelajaran. Definisi singkat lainnya yaitu suatu pendekatan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran.Model pembelajaran bisa juga diartikan sebagai seluruh rangkaian penyajian materi yang meliputi segala aspek sebelum, sedang dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta segala fasilitas yang terkait yang digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam proses belajar mengajar.
Model Pembelajaran Turnamen Permainan Tim (Della Menanti)
Model pembelajaran Turnamen Permainan Tim (Della Menanti) lebih dikenal Model Pembelajaran Team Game Tournament (TGT) merupakan salah satu pembelajaran Cooperative Learning. Cooperative learning berasal dari kata cooperative yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai suatu tim atau tim. Menurut Slavin (2010:12) mendefinisikan belajar cooperative sebagai berikut:“cooperative learning methods share the idea that students work together to learn and are responsible for their teammates learning as well as their own”. Definisi ini mengandung makna bahwa dalam cooperative learning peserta didik belajar bersama, saling menyumbang pemikiran dan bertanggung jawab terhadap pencapaian hasil belajar secara individu maupun tim.
Model Pembelajaran Turnamen Permainan Tim (Della Menanti) atau Teams Games Tournament (TGT) merupakan metode pembelajaran yang menggunakan turnamen akademik, serta menggunakan LKPD dan sistem skor kemajuan individu, di mana peserta didik berlomba sebagai wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja akademik sebelumnya setara seperti mereka (Slavin, 2010: 163-165). Slavin (2010: 166-167) juga mendeskripsikan komponen-komponen DELLA MENANTI/TGT sebagai berikut:.Materi diperkenalkan dalam presentasi di dalam kelas. Cara ini sama dengan pelajaran biasanya yang dipimpin oleh guru. Dengan cara ini, Peserta didik akan menyadari bahwa mereka harus benar-benar memberi perhatian penuh selama presentasi kelas, karena dengan demikian akan sangat membantu mereka mengerjakan LKPD, dan skor LKPD mereka menentukan skor tim mereka. Tim terdiri dari empat atau lima peserta didik yang dibagi dalam kelompok dalam hal kinerja akademik. Fungsi utama dari tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar, dan lebih khususnya lagi, adalah untuk mempersiapkan anggotanya untuk bisa mengerjakan LKPD dengan baik. Game terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang berbentuk LKPD yang kontennya relevan yang dirancang untuk menguji pengetahuan peserta didik dengan bantuan koin warna untuk melambangkan variable. Turnamen adalah sebuah struktur di mana game berlangsung.dan dikerjakan secara kelompok,dipresentasikan ditempat duduk dalam kelompok,tim telah melaksanakan kerja tim terhadap lembar kegiatanDella Menanti atau TGT ini merupakan suatu teknik yang bagus guna memberikan kesempatan kepada pendidik untuk menggunakan kompetisi dalam suasana yang konstruktif atau positif. Peserta didik menyadari bahwa kompetisi merupakan sesuatu yang selalu mereka hadapi setiap saat, tetapi Della Menanti/TGT memberikan mereka peraturan dan strategi untuk bersaing sebagai individu setelah menerima bantuan dari teman mereka. Mereka membangun ketergantungan atau kepercayaan dalam tim asal mereka yang memberikan kesempatan kepada mereka untuk merasa percaya diri ketika mereka bersaing dalam turnamen. Menurut Saco (Suhadi, 2012:65) dalam Della Menanti/TGT peserta didik memainkan permainan- permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh skor bagi tim mereka masing-masing. Permainan dapat disusun guru dalam bentuk LKPD yang diselesaikan dengan bantuan koin warna yang berupa soal –soal yang harus diselesaikan.
Permainan dalam Della Menanti/TGT dapat berupa LKPD yang harus diselesaikan dengan permainan dengan koin warna, peserta didik dalam kelompok diberi satu set koin warna dengan berbagai bentuk,misal variable X diwakili koin warna merah,variable Y diwakili koin warna kuning dan konstanta diwakili warna biru atau tergantung kelompok untuk menentukan warna dari koin.Turnamen harus memungkinkan semua peseta didik dari semua tingkat kemampuan (kepandaian) untuk menyumbangkan poin atau nilai bagi timnya.
Permainan yang dikemas dalam bentuk turnamen ini dapat berperan sebagai penilaian alternatif atau dapat pula sebagai reviu materi pembelajaran.Della Menanti/TGT menekankan adanya kompetisi kegiatan yang dilakukan dengan cara membandingkan kemampuan antar anggota tim dalam suatu ‘turnamen’. Singkatnya menurut Muhfida (Yuningsih, 2010:70) adalah sebagai berikut:
Buat tim peserta didik heterogen 4 orang, Kemudian berikan informasi pokok materi dan mekanisme kegiatan. Siapkan meja turnamen secukupnya, misal 7 meja dan untuk tiap meja ditepati 4 peserta didik yang berkemampuan yang heterogen. Penentuan tiap peseerta didik yang duduk pada meja tertentu adalah hasil kesepakatan dengan cara berhitung dari satu sampai tujuh,yang mendapatkan angka satu kumpul jadi satu menjadi kelompok satu dan seterusnya Selanjutnya adalah pelaksanaan turnamen, peserta didik dalam kelompok mengambil koin warna yang telah disediakan pada tiap meja dan mengerjakannya untuk jangka waktu tertentu (misal 3 menit). Peserta didik bisa mengerjakan lebih dari satu soal dan hasilnya diperiksa dan dinilai, sehingga diperoleh skor turnamen untuk tiap indivudu dan sekaligus skor tim asal. Peserta didik dalam kelompok pada tiap meja turnamen sesuai dengan skor yang diperolehnya diberikan sebutan (gelar) superior, very good, good, medium. Peserta didik dalam kelompok menyelesaikan LKPD dengan benar dan mempresentasikan hasilnya. Setelah selesai hitunglah skor untuk tiap tim asal dan skor kerja kelompok, berikan penghargaan tim/kelompok.
Koin Berwarna
Koin Berwarna dibuat untuk menyelesaikan soal –soal operasi bentuk aljabar,dengan berbagai bentuk dan, yang menarik koin berwarna digunakan peserta didik untukpengganti variable –variable yang sudah terbiasa dalam pembelajaran matematika,misal variable X,Y,Z dan lain lain dalam modelpembelajaran Tornamen permainan Tim dengan Bantuan Koin Warna variable dapat diganti dengan koin sesuai kesepakatan bersama dalam kelompok,koin berwarna sebagai media dalam pembelajaran operasi bentuk aljabar dan untuk menanamkan konsep penjumlahan,pengurangan,perkalian dan pembagian dalam pembelajaran Matematika
KERANGKA BERFIKIR
Dalam rangka menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, peserta didik termotivasi untuk menginput materi yang mareka terima, guru harus mampu menerapkan model pembelajaran yang tepat. Demikian pula dalam pembelajaran matematika. Guru harus memperhatikan kesesuaian antara pokok bahasan yang diajarkan dengan model pembelajaran yang digunakan. Hal ini dikarenakan guru masih mengajar secara kovensional sekaligus tidak menggunakan media pembelajaran yang menarik. Pembelajaran yang demikian menyebabkan peserta didik menjadi pasif dan mengalami kejenuhan dalam belajar. Peserta didik tidak memiliki ketertarikan untuk belajar mata pelajaran matematika sehingga kemampuan dan hasil belajar peserta didik rendah.
Menyikapi kenyataan ini, peneliti menilai perlu digunakan model pembelajaran Turnamen Permainan tim/Teams Games Tournament. Model Pembelajaran Tornamen Permainan Tim/Teams Games Tournament merupakan metode pembelajaran yang menggunakan turnamen berupa papan dengan bantuan koin warna untuk menyelesaikan LKPD sistem skor kemajuan individu, di mana Peserta didik berlomba sebagai wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja akademik sebelumnya setara seperti mereka (Slavin, 2015:163-165). Dengan demikian, dapat ditegaskan lagi bahwa untuk meningkatkan hasil belajar pada operasi bentuk aljabar peserta didik kelas VII D SMP Negeri 7 Salatiga guru perlu menerapkan model cooperative learning Teams Games Tournament (TGT)/Model Pembelajaran Turnamen Permainan Tim (Della Menanti).
HIPOTESIS PENELITIAN
Penerapan model pembelajaran Tornamen Permainan Tim Dengan Bantuan Koin Warna/Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan kemampuan pemahaman peserta didik pada materi operasi bentuk aljabar kelas VII D di SMP Negeri 7 Salatiga. Dengan penerapan model pembelajaran Tornamen Permainan Tim Dengan Bantuan Koin Warna/Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi operasi bentuk aljabar kelas VIID di SMP Negeri 7 Salatiga.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain siklus model spiral yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robbin Mc.Taggart (dalam Suharsimi Arikunto, 2009:16) yang terdiri dua siklus dan masing-masing terdiri atas empat kegiatan utama yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi dalam satu spiral Subjek penelitian adalah siswa kelas VII D di SMP Negeri 7 Salatiga jaln Setiaki no 15 Salatiga.Jumlah peserta didik 29 anak 15 putra 14 putri.Penelitian tindakan kelas ini dirancang untuk dilaksanakan dalam dua siklus.Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yang harus dijalani, yaitu perencanaan, pelaksanaan/tindakan, pengamatan dan refleksi
Siklus I
Perencanaan (Planning) Pada tahap ini yang harus dipersiapkan dalam rencana tindakan antara lain Melakukan pertemuan awal dengan guru teman sejawat selaku observer yang saat penelitian dibantu mahasiswa Pendidikan Matematika UKSW untuk membicarakan persiapan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan selama penelitian Merancang RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang memuat mata pelajaran, kelas/semester, materi pokok, alokasi waktu, kompetensi dasar, langkah- langkah pembelajaran, sarana, sumber, bahan belajar dan penilaian.Menyiapkan media yang sesuai dengan materi, menyusun lembar observasi, menyusun kisi-kisi soal yang akan dilakukan oleh peneliti.
Tindakan (Acting)
Peneliti melaksanakan skenario pembelajaran menggunakan model Pembelajaran Tornamen Permaianan Tim Dengan Bantuan Koin Warna yang telah direncanakan. Tindakan yang dilakukan bersifat fleksibel dan terbuka terhadap perubahanperubahan, sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan.
Kegiatan Awal Guru menunggui anak –anak dalam pembacaan Asmaul Husna bersama,Menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya Bersama,ketua kelas pimpin doa bersama dan mengucapkan salam,guru menanyakan kehadiran peserta didik.Guru melakukan apersepsi dan memberikan motivasi untuk memulai pembelajaran,mengajak peserta didik menyiapkan buku dan alat tulis Kegiatan Inti guru menggali pengetahuan peserta didik mengenai operasi bentuk aljabar guru menyampaikan materi ajar tentang operasi bentuk aljabar yaitu penjumlahan dan pengurangan serta perkalian dan pembagian guru membagi peserta didik dalam kelompok yang heterogen satu dengan kelompok beranggota 4 sampai 5 yang telah dibentuk sebelumnya. guru membagikan LKPD dan kotak yang berisi media koin warna kepada masing-masing kelompok dan meminta mereka untuk mengerjakan LKPD tersebut dengan media koin warna Di samping itu, guru juga mengingatkan bahwa kemampuan dan keseriusan tiap anggota kelompok akan sangat mempengaruhi keberhasilan tiap kelompok. Setelah selesai mengerjakan LKPD dengan media koin warna salah satu kelompok mempresentasikan hasilnya dan ditanggapi oleh kelompok lain. Setiap kelompok diminta mempresentasikan hasil dari penyelesaian LKPD dengan mediakoin warnayang sudah dibagi dengan cara penyelesain dengan media koin. Setelah selesai, setiap peserta kembali ke kelompok asalnya dan memberitahukan poin yang telah diperolehnya dalam turnamen untuk dijumlahkan, kemudian diumumkan kelompok terbaik pada pertemuan ini. Kegiatan Akhir Guru mengarahkan peseta didik untuk menyimpulka pembelajaran hari Iini dengan menggunakan media koin warna untuk menyelesaikan LKPD operasi bentuk aljabar Pemberian penghargaan bagi kelompok terbaik dengan perolehan skor tertinggi. Observasi (Observing) Pada tahap ini, dilakukan observasi terhadap semua proses tindakan, hasil tindakan, situasi tindakan, dan kendala-kendala tindakan. Refleksi (Reflecting) Pada tahap ini peneliti mengumpulkan dan menganalisis data yang diperoleh selama melakukan kegiatan observasi.Kegiatan refleksi bertujuan untuk mengetahui kekurangan serta kelebihan yang terjadi selama pembelajaran. Apabila terdapat kekurangan dari tindakan yang telah dilakukan pada siklus I, maka dapat ditentukan rencana yang akan dilaksanakan pada siklus II.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Peserta didik dapat menentukan operasi penjumlahan pengurangan dan operasi perkalian bentuk aljabar Guru memberi tes sebagai sarana untuk mengevaluasi peserta didik guna mengukur hasil belajar peseerta didik melalui model pembelajaran Tornamen Permainan Dengan Bantuan Koin Warna. Tes hasil belajar dilakukan setelah pembelajaran selesai di akhir setiap siklus.Alat pengumpulan data berupa teknis tes tertulis.Soal-soal yang digunakan untuk mengukur hasil belajar berupa soal uraian dengan jumlah soal pada setiap akhir siklus sebanyak 5 soal. Soal yang diberikan mencakup materi yang telah disampaikan selama proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Tornamen Permainan Dengan Bantuan Koin Warna. Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan observasi adalah metode yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data melalui pengamatan secara langsung terhadap subyek yang diteliti.Adapun observasi yang dilakukan adalah observasi sistematis yang dilakukan dengan menggunakan lembar observasi sebagai instrumen pengamatan.Pada penelitian ini, kolaborator dalam hal ini mahasiswa Pendidikan Matematika UKSW yang bertindak mengamati pelaksanaan tindakan. Kolaborator mengamati aktivitas guru (peneliti) dalam menerapkan model pembelajaran Della Menanti Dan Dia Koma TGT (Teams Games Tournaments).
INDIKATOR KEBERHASILAN
Penelitian ini dikatakan berhasil apabila hasil belajar peserta didik yang tuntas KKM ≥70 mencapai 75% dari total siswa kelas VII D setelah guru menerapkan model pembelajaran Tornamen Permaina Tim/Teams Games Tournament (TGT) pada materi operasi bentuk aljabar.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Kondisi Awal
Dalam kegiatan belajar mengajar materi operasi bentuk aljabar peserta didik masih belum menunjukkan keaktifan dalam pembelajaran. Beberapa peserta didik belum memahami penjumlahan,pengurangan,pembagian dan perkalian bentuk aljabar.Aktivitas pada kondisi awal diamati pada pembelajaran sebelum dilaksanakan tindakan.Pengamatan dilakukan pada aspek diskusi dalam kerja kelompok, kerjasama dan keaktifan dalam pembelajaran pada materi operasi bentuk aljabar.Pengamatan pemahaman dalam aktivitas kerja kelompok dilakukan dengan menggunakan lembar observasi dengan skor 1 sampai 5. Skor 5 = sangat baik, skor 4 = baik, skor 3 = cukup, skor 2 = kurang, dan skor 1 = sangat
Deskripsi Hasil Belajar
Hasil belajar pada kondisi awal diperoleh dari hasil ulangan pretest yang dilaksanakan sebelum pembelajaran materi operasi bentuk aljabar.Peserta didik mengerjakan soal tes tertulis dalam uraian untuk mengetahui pemahaman konsep awal materi operasi bentuk aljabar. Ulangan pretest terdiri 5 soal uraian,dan hasilnya dianalisis untuk mengetahui hasil belajar dikondisi awal sebelum melakukan tindakan dalam pembelajaran selanjutnya.
Data diatas dapat divisualisasikan dengan diagram berikut
Ulangan harian dalam bentuk tes tertulis dilaukan pada akhir siklus I untuk mendapatkan data hasil belajar siswa.Dari hasil tes tertulis siklus I diperoleh yan mendapatkan nilai 40 =2, 50 = 5 anak,55 =2 anak, 60 =10 anak 65 = 2 anak, 70= 3 80=5 dan nilai terendah 40, nilai tertinggi 80 dan rerata nilai 61,37 rentang nilai 40.Rerata 66,53 peserta didik yang tuntas 8 anak(27,58) peserta didik yang belum tuntas (72,45) Hasil belajar matematika pada siklus I dapat divisualisasikan dengan grafik berikut:
Pembahasan
Sebagai permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya kemampuan untuk memahami materi bentu aljabar dan hasil belajar matematika. Hal tersebut karena guru belum menggunakan media yang tepat untuk membantu peserta didik mempelajari materi bentuk aljabar sehingga peserta didik menganggap bahwa pelajaran materi bentuk aljabar sulit,abstrak, dan tidak menarik. Perlu pemilihan media yang tepat dengan Della Menanti Dan Dia Koma.
Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus, penggunaan Della Menanti Dan Dia Koma pada siklus I dan II. Pada siklus IDella Menanti dan Dia Koma menggunakan papan dan koin warna untukpenyelesaian soal –soal dalam LKPD tin Hasil pengamatan menunjukkan bahwa penggunaan Della Menanti Dan Dia Koma ternyata berdampak pada kemampuan memahami materi bentuk aljabar dan hasil belajar matematika belajar kelompok
Hasil Belajar Matematika
Hasil belajar matematika yang diperoleh dari nilai tes tertulis menunjukan peningkatan dari kondisi awal, siklus I dan siklus Il.Peningkatan hasil belajar peserta didik dapat dilihat pada table berikut:
Dari kondisi awal 10,34% pada siklus I ketuntasan naik menjadi 27,58 % dan pada siklus II ketuntasan naik dari menjadi 80,69% pada siklus II. Pada indikator kinerja penelitian, indicator keberhasilan direfleksikan dengan 70% peserta didik memperoleh hasil belajar > 70 pada siklus I dan 27,58 % peserta didik memperoleh nilai hasil belajar > 70 pada siklus II %72,41dalah.Nilai 70 adalah nilai ketuntasan minimal.Dengan melihat ketuntasan belajar maka hasil dari siklus I belum mencapai indicator dan siklus II telah mencapai indikator tersebut.Dengan melihat hasil belajar maka pada siklus II telah mencapai indikator tersebut. Melalui Della Menanti Dan Dia Koma dapat meningkatkan kemampuan belajar matematika bagi peserta didik kelas VII D dari kondisi awal ketuntasan 55.58 % menjadi kondisi akhir 80,69%.
Hasil Tindakan
Berdasarkan perbandingan data kondisi awal, siklus I dan siklus II yang dijabarkan dalam pembahasan dapat disimpulkan tindakan yang dilakukan pada siklus I maupun siklus II membawa peningkatan baik aktivitas belajar dalam kelompok maupun hasil belajar.
Persentase jumlah peserta didik dalam kategori aktivitas belajar baik meningkat dari 21,42% menjadi 92,85 %, berarti meningkat 71,43%. Hasil belajar mengalami peningkatan dari rerata 55,68 pada kondisi awal menjadi 80,69 pada kondisi akhir, berarti meningkat 25,01. Persentase peserta didik yangtuntas belajar meningkat dari 10.34 % dari kondisi awal meningkat mejadi 80,34%,pada kondisi akhir berarti meninglkat 72,4 %.Dengan nemikian hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa Della Menanti Dan Dia Koma dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar matematika materi bentuk aljabar bagi peserta didik kelas VII D SMP N 7 Salatiga pada semester 1 tahun pelajaran 2019/2020 dapat terbukti
PENUTUP
Kesimpulan
Hipotesis mengatakan dengan Della Menanti Dan Dia Koma meningkatkan hasil belajar matematika materi bentuk aljabar bagi peserta didik kelas VII D SMP N 7 Salatiga pada semester 1 tahun ajaran 2019/2020. Dari data empirik diperoleh dengan Della Menanti Dan Dia Koma dapat meningkatkan hasil belajar matematika, dari 10,34% pada kondisi awal menjadi 80,69 %, pada kondisi akhir. Disimpulkan dengan Della Menanti Dan Dia Koma dapatmeningkatkan hasil belajar matematika materi bentuk aljabar bagi peserta didik kelas VII D SMP N 7 Salatiga pada semester 1 tahun pealajaran 2019/2020.
Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas dapat diberikan saran sebagai berikut:
Penelitian ini perlu diuji cobakan mata pelajaran yang lain. Perlu dilakukan pengembangan Della Menanti Dan Dia Koma pada materi yang berbeda. Perlu dirancang pembelajaran Della Menanti Dan Dia Koma dengan berbagai metode pembelajaran yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
http://ardhana 12.wordpress.com/2009/01/20/indicator – keaktifan- siswa- yang- dapat- dijadikan- penelitian- dalam- ptk- 2.
Kemendikbud.2014. Matematika Untuk SMP/MTS Kelas VIII.Jakarta: Nama Penerbit. ISBN.
Miyanto, S.D 2014.Matematika VIII Jakarta Intan Pariwara.
Nugroho, Heru, dan Lisda Meisaroh. 2009. BSE Matematika 2: SMP dan MTs. KelasVIIIJakarta:Depdiknas.
Nuharini, Dewi, dan Tri Wahyuni. 2008. BSE Matematika Konsep dan Aplikasinya Untuk Kelas VIIISMP danMTs. Jakarta:Depdiknas.
Rahayu, dkk. 2008. BSE Contextual Teaching and Learning Matematika SMP/MTs. Kelas VIII Edisi 4. Jakarta:Depdiknas.
Nining Mariyaningsih,Mistina Hidayati,Bukan Kelas Biasa,Penerbit CV Kekata Group,Surakarta 2018.
Amanah, nur.2017. Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT).Universitas Satya Wacana Salatiga.
Arikunto, Suharsimi. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Ningsih, Wasri. 2017. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Team Game Tournament (TGT) Siswa Kelas V SDN Bakaran Kulon 03 Tahun Pelajaran 2016/2017.Universitas Satya Wacana Salatiga..