MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA

DALAM MENGALIKAN BILANGAN

BULAT DENGAN CARA BERSUSUN PENDEK

MELALUI PENERAPAN METODE PENUGASAN

PADA SISWA KELAS III SEMESTER I

SDN TRITUNGGAL REMBANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

 

Moch. Eko Santoso

Guru Matematika Kelas III SDN Tritunggal, Kec. Rembang, Kab. Rembang

 

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan meningkatkan kemampuan siswa dalam mengalikan bilangan bulat dengan cara bersusun pendek melalui penerapan metode penugasan pada siswa Kelas III Semester I SDN Tritunggal Rembang Tahun Pelajaran 2016/2017. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di SDN Tritunggal, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang. Subyek penelitian adalah siswa Kelas III SDN Tritunggal pada Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017 sebanyak tiga pulu satu anak. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik nontes dan teknik tes. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah lembar pengamatan, aplikasi kamera pada hand phone, tugas individual, tugas kelompok dan alat evaluasi hasil belajar. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif komparatif. Prosedur penelitian ini adalah Model Siklus. Hasil penelitian ini peningkatan kemampuan siswa dalam mengalikan bilangan bulat sesuai dengan peningkatan hasil belajar pada setiap siklusnya. Pada Prasiklus, nilai rata-rata sebesar 84,5 dengan tingkat ketuntasan sebesar 70,96%. Pada Siklus I, nilai rata-rata sebesar 86 dengan tingkat ketuntasan sebesar 77,41%. Pada Siklus II, nilai rata-rata sebesar 89,7 dengan tingkat ketuntasan sebesar 87,09%.

Kata Kunci: Mengalikan, Bilangan Bulat, Cara Bersusun Pendek, Metode Penugasan.

 

PENDAHULUAN

Mengajar pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk menciptakan kondisi atau sistem lingkungan yang mendukung dan memungkinkan untuk berlangsungnya proses belajar. Apabila belajar dikatakan milik siswa, maka mengajar sebagai kegiatan guru.

Peran serta guru dalam proses pembelajaran sebagai tugas profesional masih perlu peningkatan secara kontinyu agar mampu mengadakan interaksi proses belajar mengajar yang lebih intensif, variatif serta mampu menciptakan situasi yang kondusif dalam situasi pembelajaran. Tugas guru bukan hanya mengajar saja, melainkan lebih dari itu, mengantar siswa menjadi manusia dewasa yang cerdas dan berbudi luhur. Dalam hal ini, peran guru dalam pembentukan mental, sikap dan watak sangat dominan. Guru bertanggung jawab mengelola kelas. Oleh karena itu apa yang terjadi di kelas dan yang berkaitan dengan siswa secara langsung atau tidak langsung menjadi tanggung jawab guru kelas.

Pembelajaran Matematika tentang perkalian bersusun pendek di Kelas III SDN Tritunggal, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, kurang menggembirakan. Nilai rata-rata sebesar 84,5 memang memenuhi KKM sebesar 75, namun tingkat ketuntasan sebesar 70,96%. Dari jumlah siswa tiga puluh satu anak yang mendapat nilai lebih dari 75 hanya dua puluh dua anak saja.

Rendahnya kemampuan siswa dalam melakukan perkalian bilangan bulat karena sikap masa bodoh terhadap pembelajaran. Selain itu, pola pembelajaran yang dilakukan peneliti selama ini kurang intensif hanya dengan metode ceramah tanpa menggunakan alat peraga sebagai media belajar. Peneliti beranggapan bahwa penggunaan media belajar cukup merepotkan, terutama dengan jumlah siswa yang banyak dan menyita waktu pelaksanaan pembelajaran. Siswa cenderung banyak bermain dan susah dikendalikan, sehingga hasil prestasi belajar secara maksimal sangat sulit untuk dicapai. Selain itu, aktivitas belajar siswa hanya di sekolah saja. Setelah pulang sekolah, akativitas siswa dilanjutkan dengan pendidikan nonformal agama maupun membantu kegiatan ekonomi keluarga. Kegiatan di malam hari juga sangat jarang untuk belajar, kecuali mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR) saja.

Metode pemberian tugas merupakan metode yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk melaksanakan tugas berdasarkan petunjuk langsung yang telah disiapkan, sehingga siswa dapat mengalami secara nyata. Tugas dapat diberikan secara kelompok atau individu. Sesuai dengan karakteristik metode pemberian tugas, maka penelitian memberikan tugas secara individual maupun kelompok kepada siswa sebagai tindak lanjut dari pembelajaran. Dengan penerapan metode pemberian tugas diharapkan kemampuan melakukan perkalian bilangan bulat meningkat.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di SDN Tritunggal, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang. Subyek penelitian adalah siswa Kelas III SDN Tritunggal pada Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017 sebanyak tiga puluh satu anak.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik nontes dan teknik tes. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah lembar pengamatan, aplikasi kamera pada hand phone, tugas individual, tugas kelompok dan alat evaluasi hasil belajar. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif komparatif, yaitu membandingkan data hasil penelitian dengan indikator keberhasilan tindakan. Prosedur penelitian ini adalah Model Siklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Setiap siklus terdiri dari dua pertemuan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Siklus I

Pada Siklus I, penerapan metode pemberian tugas dengan tugas individual. Siswa secara individual mengerjakan tugas tentang perkalian tiga bilangan bulat di depan kelas. Dalam pembelajaran tersebut, siswa menjawab beberapa soal perkalian bersusun pendek sesuai dengan materi dengan waktu tertentu, yaitu satu soal selama satu menit. Siswa mengerjakan secara mandiri di posisinya masing-masing selama satu menit, kemudian salah satu siswa secara sukarela mengerjakan di depan kelas. Dalam pembelajaran tersebut mengerjakan sepuluh soal secara berkelanjutan.

Pada Siklus I, sebagian siswa masih belum menyelesaikan tugas individual, hasil tugas individual masih salah dan hanya beberapa siswa yang berani maju. Sedangkan hasil belajar, nilai rata-rata sebesar 84,5 dengan tingkat ketuntasan sebesar 77,41%. Dari jumlah siswa tiga puluh satu anak yang mendapat nilai lebih dari 75 mencapai dua puluh empat anak.

Deskripsi Siklus II

Pada Siklus II, penerapan metode pemberian tugas dengan tugas kelompok. Siswa bersama dengan kelompoknya mengerjakan tugas tentang permasalahan yang berkaitan dengan perkalian dua sampai tiga bilangan bulat. Dalam pembelajaran tersebut, siswa bersama dengan kelompoknya menjawab dua soal perkalian bersusun pendek sesuai dengan materi tentang permasalahan yang berkaitan dengan perkalian dua sampai tiga bilangan bulat, yaitu satu soal selama dua menit. Dalam pembelajaran tersebut terbentuk delapan kelompok yang terdiri dari tiga sampai empat anggota dan mengerjakan delapan soal secara berkelanjutan, masing-masing tahap adalah dua soal dan berlangsung dalam empat tahap.

Pada Siklus III, sebagian siswa masih menyelesaikan tugas kelompok secara kolektif, hasil tugas kelompok sudah benar dan sebagian kelompok berani maju. Sedangkan hasil belajar, nilai rata-rata sebesar 89,7 dengan tingkat ketuntasan sebesar 87,09%. Dari jumlah siswa tiga puluh satu anak yang mendapat nilai lebih dari 75 mencapai dua puluh tujuh anak.

Pembahasan

Penerapan metode pemberian tugas diawali secara individual pada Siklus I. Namun, hasilnya kurang memuaskan dimana tugas individual belum selesai, hasil tugas individual masih ada kesalahan dan partisipasi siswa mengerjakan tugas individual di depan kelas yang masih rendah. Kemudian, penerapan metode pemberian tugas secara kelompok pada Siklus II. Hasilnya lebih baik karena hasil tugas kelompok sudah benar, namun siswa belum belajar secara kolektif. Sedangkan pada Siklus III, penerapan metode pemberian tugas melanjutkan dengan tugas kelompok. Dengan susunan kelompok yang sama, siswa dan kelompoknya semakin kooperatif. Hasilnya semakin baik.

Penerapan metode pemberian tugas secara individual maupun kelompok ini berhasil meningkatkan kemampuan siswa melakukan perkalian bersusun pendek. Hal tersebut sesuai dengan peningkatan hasil belajar pada setiap siklusnya. Peneliti menganalisis hasil belajar dalam tabel sebagai berikut:

Analisis hasil belajar.

No

Hasil belajar

Prasiklus

Siklus I

Siklus II

1

Nilai rata-rata

84,5

86

89,7

2

Tingkat ketuntasan

70,96%

77,41%

87,09%

 

Sesuai dengan analisis data penelitian di atas, hasil belajar meningkat. Peningkatan hasil belajar tersebut sebagai indikator peningkatan kemampuan melakukan perkalian bilangan bulat dengan bersusun pendek. Peningkatan tersebut sesuai dengan tindakan dalam pembelajaran, yaitu penerapan metode pemberian tugas.

Pada Siklus I, hasil belajar sebagai kemampuan melakukan perkalian bilangan bulat dengan bersusun pendek sudah meningkat, namun aktivitas belajar peserta didik belum memenuhi indikator keberhasilan tindakan. Oleh karena itu, penelitian melakukan pembaruan tindakan. Dengan pembaruan tindakan tersebut, aktivitas belajar peserta didik meningkat, begitu pula dengan kemampuan melakukan perkalian bilangan bulat dengan bersusun pendek yang semakin meningkat. Dengan demikian, hasil belajar juga semakin meningkat.

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah peningkatan kemampuan siswa melakukan perkalian bilangan bulat dengan bersusun pendek menggunakan metode pemberian tugas kelompok dalam kelompok kecil yang terdiri dari tiga sampai empat anggota.

Saran

Saran dalam penelitian ini adalah 1) guru supaya menunjuk anggota yang maju mengerjakan tugas kelompok di depan kelas, 2) siswa supaya belajar bersama dalam mengerjakan tugas kelompok dan berani berinisiatif mengerjakan tugas kelompok di depan kelas, 3) sekolah supaya mengembangkan metode pemberian tugas secara kreatif dalam pembelajaran-pembelajaran lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohamad. 1988. Konsep dan Penerapan CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) dalam Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Azman, Nur. 2002. Ikhtisar dan Rumus Matematika. Bandung: Penabur Ilmu.

Djauzak, Ahmad. 1995. Didaktik/Metodik Umum. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Hidayat, M. Syamsul. Tanpa tahun. Rumus-Rumus Matematika (Berhitung) Lengkap. Surabaya: Apollo.

Ibrahim dan Syaodih, Nana. 2003. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

James, Popham dan Baker, Eva. 2003. Teknik Mengajar secara Sistematis. Jakarta: Rineka Cipta.

Karso, dkk. 1998. Pendidikan Matematika I. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Peningkatan Mutu Guru SD Setara D-II.

Roestiyah. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Poerwadi, S. Tanpa tahun. Rumus-Rumus Matematika. Surakarta: Bringin.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.