Meningkatkan Keterampilan Menulis Melalui Media Gambar Seri
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS
MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V
SEKOLAH DASAR NEGERI KLEPU 05
SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Dwi Widodo
SD Negeri Klepu 05 Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang
ABSTRAK
Penulisan ini bertujuan untuk Untuk meningkatkan keterampilan menulis narasi siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Klepu 05 melalui penggunaan media gambar seri oleh peneliti pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Klepu 05 semester I tahun pelajaran 2018/2019. Penggunaan media pembelajaran gambar seri dapat meningkatkan prestasi belajar pada Kompetensi Dasar menulis dengan hasil nilai terendah 66, tertinggi 93, rata-rata 75,84, prosentase yang tuntas KKM 64 sebesar 100% dari target 80%. Interaksi komunikatif antara guru dan siswa berlangsung sangat intensif, ini terbukti dari keberanian siswa untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi dalam menulis. Guru juga memberikan bimbingan secara maksimal karena mendalami permasalahan dari setiap siswa. Berdasarkan kajian teori serta mengacu pada penelitian ini, maka implikasi dari hasil penelitian ini adalah Secara teoretis, hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai gambaran dan bahan pertimbangan untuk menentukan penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar.Hasil penelitian ini secara praktis dapat diterapkan pada proses belajar mengajar bahasa Indonesia sehingga keterampilan menulis siswa akan meningkat dengan adanya penggunaan media gambar seri.
Kata Kunci ; Keterampilan,Memnulis, Media, Gambar Seri
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Keberhasilan pengajaran keterampilan menulis sangat ditentukan oleh pengajaran menulis itu sendiri, yaitu proses bagaimana guru mengajar yang mampu memberikan pengalaman belajar yang berguna dan dihayati oleh siswa. Proses pengajaran yang baik dan berkualitas akan menghasilkan produk hasil belajar yang baik pula, sebaliknya proses pengajaran yang kurang baik akan mempengaruhi produk hasil belajar itu.
Sebagaimana dipahami bersama bahwa menulis merupakan salah satu aspek keterampilan bahasa yang bersifat produktif dan ekspresif. Keterampilan ini dapat dicapai dengan banyak pelatihan dan bimbingan yang intensif karena sifatnya yang bukan teoretis. maka peranan guru sangat menentukan. Kompetensi untuk merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi serta melaksnakanan tindak lanjut. Metode mengajar,media pembelajaran dan strategi belajar mengajar dipilih dengan tepat agar mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Tujuan pengajaran menulis tentulah mengharapkan siswa Sekolah Dasar memiliki kemampuan atau kemahiran menulis.
Selain dipengaruhi beberapa hal tersebut, tujuan pengajaran menulis di sekolah banyak bergantung pula pada kreativitas seorang guru. Oleh sebab itu, guru harus membekali dirinya dengan kemampuan menulis. Guru pun dituntut mampu memilih metode mengajar, media pembelajaran, dan strategi belajar mengajar yang sesuai sehingga dapat merangsang kreativitas siswa.
Menyadari akan permasalahan yang muncul sebagaimana yang diuraikan di atas, melalui penelitian ini peneliti tertarik untuk meneliti pelaksanaan proses pengajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Negeri Gayam 05 Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo, apakah telah berlangsung sebagaimana yang diharapkan, terutama dalam rangka meningkatkan keterampilan menulis siswa. Sesuai dengan keinginan itu, penelitian ini diberi judul ”Meningkatkan Keterampilan Menulis Melalui Media Gambar Seri Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Dasar Negeri Klepu 05 Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019
Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
- Bagaimana hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis narasi sebelum menggunakan media gambar seri?
- Bagaimana hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis narasi sesudah menggunakan media gambar seri?
- Apakah media pembelajan gambar seri efektif untuk meningkatkan keterampilan menulis narasi siswa.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan penelitian tindakan kelas ini yaitu:
- Untuk meningkatkan keterampilan menulis narasi siswa kelas V.
- Untuk meningkatkan keterampilan menulis narasi siswa kelas V melalui penggunaan media pembelajaran gambar seri.
- Mengetahui sfektifitas media gambar seri untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa.
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang diharapkan adalah:
Manfaat teoretis
- Sebagai masukan bagi pengelola pendidikan untuk menerapkan penggunaan media gambar seri dalam pembelajaran menulis sebagai alternatif pembelajaran bahasa Indonesia dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran.
- Sebagai dasar untuk melakukan penelitian lebih lanjut, dengan menerapkan penggunaan media gambar seri pada materi pokok yang lain dalam bahasa Indonesia.
Manfaat praktis
- Meningkatkan keterampilan menulis siswa dengan menggunakan media gambar seri.
- Memberikan alternatif penggunaan media gambar seri bagi guru dalam mengajarkan materi menulis.
- Memberikan masukan bagi sekolah tentang meningkatnya keterampilan menulis siswa melalui penggunaan media gambar seri.
Landasan Teori
Keterampilan Menulis
Menulis merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa. Dalam menulis segenap unsur keterampilan berbahasa harus dikonsentrasikan agar mendapat hasil yang benar-benar baik. Tarigan (1986: 15) menyatakan bahwa menulis dapat diartikan sebagai kegiatan menuangkan ide/gagasan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai media penyampai. Senada dengan Tarigan, Burhan Nurgiyantoro (1988: 273) berpendapat bahwa menulis adalah aktivitas aktif produktif, yaitu aktifitas menghasilkan bahasa. Bell dan Burnaby (dalam Nunan, 1989: 141) menyatakan bahwa menulis adalah aktivitas kognitif yang kompleks, sedangkan penulis dibutuhkan untuk mempertunjukkan pengaturan sejumlah variabel secara bersamaan yang dari terdiri dari dua yaitu tingkat kalimat dan di luar kalimat.(Marwoto, dkk. 1995: 12).
Henry Guntur Tarigan (1993: 21) berpendapat bahwa menulis adalah proses menuliskan atau menurunkan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dapat dipahami seseorang. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988: 25) dijelaskan menulis yaitu melahirkan perasaan atau pikiran seperti mengarang, membuat surat dengan tulisan.
Atas dasar pendapat para ahli tersebut peneliti berpendapat bahwa menulis adalah menyampaikan gagasan, pendapat, ide, perasaan, ilmu, pengetahuan, pengalaman hidup dalam bentuk tulisan, kalimat, paragraf secara urut, runtut, jelas, logis, dan dapat dipahami orang lain dengan teknik pengungkapan yang komunikatif.
Pengajaran Menulis
Dimensi dan Indikator
Dari paparan di atas dapat uraiakan bahwa keterampilan menulis adalah keterampilan siswa untuk menuangkan ide/gagasan serta menganalisis masalah dengan menggunakan media tulis secara tepat. Komponen-komponen yang dinilai dalam karangan siswa mencakup: 1) isi; 2) alur/organisasi; 3) tata bahasa; 4) kosakata; 5) ejaan.
Menulis Narasi
Menurut Acep Sukirman (1987: 107) yang disebut paragraf narasi adalah paragraf yang berisi tentang cerita suatu peristiwa. Sedangkan menurut KBBI (1989: 683) narasi adalah penceritaan suatu cerita atau kejadian, sas cerita atau deskripsi dari suatu kejadian atau peristiwa, kisahan, atau menyajikan sebuah kejadian yang disusun berdasarkan urutan waktu. Dari ke dua pendapat tersebut penulis menyimpulkan karangan narasi adalah karangan yang mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa berdasarkan urutan waktu. Paragraf narasi bisa disebut paragraf cerita dan dikembangkan menjadi paragraf dengan pola ini menempuh cara mendeskripsikan sesuatu mengisahkan objek termasuk pola narasi.
Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan kepada pengantar pesan. KBBI (1989: 640) mengartikan media adalah alat (sarana) komunikasi. Sedangkan Gagne (1978) mengartikan media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara Keinich dan Russel (1989) mengartikan media sebagai saluran untuk berkomunikasi yang berasal dari bahasa latin yang berarti ”alat yang digunakan untuk menyalurkan informasi antara pengirim dan penerima”. Dari batasan-batasan itu dapat kita rumuskan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan, pikiran, perasaan sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa.
Gambar Seri
Pengertian gambar menurut KBBI (1989:288) adalah tiruan (orang, binatang, tumbuhan, dan sebagainya) yang dibuat dengan coretan pensil dan sebagainya pada kertas dan sebagainya; lukisan. Sedangkan pengertian seri masih menurut. (KBBI (1989: 925) adalah rangkaian yang berturut-turut (tentang cerita, buku, peristiwa, dan sebagainya). Dari ke dua pengertian tersebut peneliti menyimpulkan gambar seri adalah lukisan/tiruan benda yang dibuat yang disusun secara berurutan.
Kerangka Berpikir
Sebelum guru menggunakan media pembelajaran gambar seri,serta kebiasaan guru hanya memberi tugas menulis, memberi judul atau tema saja,dan tidak memberi umpan balik terhadap tulisan siswa. Hasil belajar menulis narasi siswa rendah. Guru berupaya mengoptimalkan keterampilan menulis narasi dengan menggunakan media gambar seri. Pembelajaran dengan menggunakan gambar seri dilakukan tiga siklus.
Pada siklus I diberikan tugas mengarang, siswa menentukan tema tanpa menyusun kerangka karangan, siklus II siswa menentukan tema dan kerangka karangan baru memgembangkan paragraf, siklus III sama dengan siklus III namun ada bantuan tabel. Diduga melalui penggunaan media pembelajaran gambar seri dapat meningkatkan keterampilan menulis narasi siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Klepu 05 Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019.
Hipotesis Tindakan
Diduga dengan menggunakan media gambar seri serta bimbingan dan pelatihan secara intensif dapat meningkatkan keterampilan menulis narasi pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Klepu 05.
Setting Penelitian
Penelitian dilaksanakan di kelas V Sekolah Dasar Negeri Klepu 05, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, selama tiga bulan, yaitu dari bulan Agustus sampai bulan Oktober 2018. Penelitian dilakukan pada waktu itu karena Kompetensi Dasar (KD) menulis masuk materi program semester I. Pemilihan Sekolah Dasar Negeri Klepu 05 sebagai tempat penelitian didasari pertimbangan bahwa sekolah tersebut tidak termasuk dalam kualitas unggul sehingga diasumsikan masih terdapat banyak masalah belajar mengajar yang perlu dipecahkan.
Subjek Penelitian
Subjek yang akan ditulis dalam penelitian tindakan ini adalah siswa Sekolah Dasar Negeri Klepu 05, kecamatan Pringapus tahun pelajaran 2018/2019 dengan jumlah 28 siswa. Terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Jika dilihat dari latar belakang mata pencaharian orang tua sebagai karyawan perusahaan.
Sumber Data
Sumber data pada penelitian ini ada dua yaitu sumber data primer (subjek) dan sumber data sekunder (objek). Sumber data primer berupa hasil belajar siswa pada materi pokok menulis pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Klepu 05 yang terdiri dari 30 siswa. Hasil belajar tersebut berupa nilai ulangan tiap akhir siklus. Sedangkan data sekunder dalam penelitian ini adalah hasil pengamatan yang dilakukan peneliti saat kegiatan pembelajaran.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah teknik tes yaitu tugas menulis atau mengarang narasi. Adapun teknik pelaksanaannya, setiap siswa diberikan tes berupa tugas mengarang yang harus dikerjakan secara jelas, runtut, dan sistematis. Sehingga alat pengumpulan data yang digunakan adalah soal tes esai yaitu tugas menulis narasi.
Validasi Data
Untuk memperoleh data yang valid mengenai keterampilan menulis siswa Sekolah Dasar Negeri Klepu 05 tahun pelajaran 2018/2019. Dalam penelitian ini menggnakan validasi trianggulasi sumber dari hasil observasi yang dilakukan selama proses pembelajaran.
Analisis Data
Dari setiap siklus akan didapat data berupa nilai ulangan tiap akhir siklus yaitu berupa data kuantitatuf (berupa angka). Selanjutnya data tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan data pada tiap-tiap siklus dan antar siklus, juga saat refleksi. Di samping data kuantitatif di dalam penelitian ini juga didapat data kualitatif yaitu data hasil pengamatan. Data hasil pengamatan tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif.
Indikator Kinerja
Indikator keberhasilan kinerja dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu meningkatnya kemampuan siswa dalam menulis narasi yang ditunjukkan dengan meningkatnya prosentasi perolehan nilai pada rentang nilai yang lebih tinggi. Sehingga prosentase ketuntasan perolehan KKM.
Langkah-langkah Penelitian
Tahap perencanaan (planning 1)
Hal-hal yang dilakukan penulis (guru) pada tahap perencanaan siklus I adalah sebagai berikut: Merancang rencana pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran empat gambar seri Membuat pedoman penskoran untuk nilai hasil tugas individu akhir siklus.; Mempersiapkan media pembelajaran berupa empat gambar seri.; Mempersiapkan lembar pengamatan untuk kegiatan siklus I; Mempersiapkan soal tes menulis narasi untuk akhir siklus I.
Tahap Tindakan (acting 1)
Pada tahap tindakan (acting 1), penulis (guru) akan melaksanakan proses pembelajaran dengan menerapkan media pembelajaran gambar seri dari kegiatan memulai,inti dan kegiatan akhir.
Dengan urutan sebagai berikut:
Tahap Pengamatan (observing 1)
Pada tahap pengamatan (observing 1) guru sebagai peneliti melakukan hal-hal pengamatan terhadap pertanyaan siswa tentang kesulitan atau kekurang pahaman materi yang disampaikan guru, kerja siswa dengan cara mendekati siswa secara individu pada saat diberikan kesempatan menulis narasi.
Tahap Refleksi (reflecting 1)
Pada tahap refleksi (reflecting1) guru sebagai peneliti melakukan analisis terhadap proses pelaksanaan pembelajaran siklus I dan hasil belajar berupa nilai siswa pada siklus I tentang menulis narasi menggunakan media dua gambar seri. Peneliti juga berdiskusi dengan teman sejawat (kolaborator) untuk membantu menemukan permasalahan pembelajaran yang akan digunakan sebagai dasar untuk perbaikan dalam perencanaan siklus berikutnya. Siklus penelitian ini dilaksanakan sampai dengan sikulus ke 3 yang menganalisi hasil pelkasanaan tiap-tiap siklus.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Kondisi Awal
Gambaran kondisi awal siswa, penulis menggunakan hasil pre tes sebelum dilakukan siklus I untuk pembanding antar siklus diperoleh data nilai sebagai berikut: 3 siswa mendapat nilai > 71 (15,78%), 3 siswa mendapat nilai antara 61-70 (15,78%), 2 siswa mendapat nilai antara 51-60 (10,52%), 6 siswa mendapat nilai 41-50 (31,57%), dan 5 siswa mendapat nilai < 41 (31,25%). Dari data tersebut terlihat bahwa hanya 42,1% siswa mendapat nilai cukup atau lebih. Dan hanya 9 siswa (26,31%) yang mencapai nilai KKM > 64 dari prosentase ketuntasan yang ditetapkan minimal 80%. Nilai terendah 16, tertinggi 73, rata-tata kelas 50. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh guru kurang kreatif dalam memberikan materi menulis yaitu hanya memberikan tugas, Sehingga siswa kurang bersemangat jika diberi tugas menulis. Akhirnya hasil belajar keterampilan menulis sangat rendah.
Salah satu alternatif untuk meningkatkan keterampilan menulis, peneliti menggunakan media pembelajaran gambar seri agar dapat menarik minat siswa sehingga lebih bergairah dalam menyelesaikan tugas menulis, dan yang lebih penting senang menulis.
Deskripsi Siklus I
Pelaksanan penelitian tindakan kelas ini peneliti melakukan tiga kali penelitian dengan tujuan meningkatkan keterampilan menulis narasi siswa. Dengan menyusun rencana tindakan. Pelaksanaan tindakan, peneliti mengadakan serangkaian kegiatan. mengidentifikasi masalah, menganalisis masalah dengan mengacu pada teori-teori yang relevan, dan merumuskan masalah. Berdasarkan pada observasi di kelas dengan siswa dan hasil penjajagan kemampuan menulis terdapat beberapa temuan yaitu sikap siswa pada kegiatan menulis, kebiasaan guru dalam menilis, metode dan kurangnya pemahaman menulis. Masalah tersebut disebabkan beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut berasal dari siswa, guru, sarana dan prasarana, metode, tujuan, dan kurikulum. Hal ini yang akan menjadi pokok pelaksanaan siklus berikutnya. Pelaksanan Tindakan dilaksnakan seminggu setelah pelaksanaan awal. Pengamatan Tindakan dalam pengamatan tindakan I, peneliti mengevaluasi pelaksanaan tindakan prose pembelajaranmeiputi; pendekatan komunikatif pembelajaran menulis narasi mampu menghidupkan interaksi dua arah, antara guru dengan siswa, Siswa tampak lebih aktif berpartisipasi dalam menciptakan proses belajar mengajar.
Selanjutnya Refleksi Tindakan Pelaksanan tindakan I, belum membuahkan hasil yang baik seperti yang diharapkan. Siswa masih kesulitan dalam merangkai hubungan kalimat dengan kalimat dalam sebuah paragraf. Di samping kesalahan kebahasaan masih mendominasi seluruh siswa. Dengan demikian tindakan I, perlu dilanjutkan dengan tindakan II sebagai upaya perbaikan sampai siklus III.
Diskripsi siklus II
Pada pelaksanan tindakan siklus II, peneliti menerapkan proses daur ulang dari tindakan I, yaitu diawali dengan adanya masalah, rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan tindakan, dan refleksi. Pada siklus ini perlu ada Perbaikan pembelajaran yang dilakukan pada tindakan II ini adalah penambahan kegiatan pembelajaran sebelum kegiatan menulis dimulai, siswa mempersiapkan dahulu langkah-langkah menulis. di antaranya menemukan tema, menyusun kerangka karangan, baru mengembangkan menjadi karangan. Pengembangan kerangka karangan dimulai secara bertahap, semula satu paragraf, setelah baik baru dua paragraf, dan seterusnya.
Pelaksanaan tindakan II merupakan penerapan pendekatan komunikatif dalam pembelajaran keterampilan menulis. Cara yang ditempuh antara lain: 1) guru melibatkan siswa untuk aktif menulis; 2) guru berperan sebagai fasilitator; 3) dalam kegiatan belajar mengutamakan proses dari pada hasil; 4) guru hendaknya bisa menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi kelas.
Perbaikan tindakan yang direncanakan di atas diharapkan dapat meningkatkan efektivitas proses pembelajaran dan hasil belajar siswa.
Diskripsi siklus III
Seperti halnya penelitian I dan II, pada pelaksanaan siklus III ini diawali dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan evaluasi, serta refleksi. Hanya saja kegiatan pembelajaran ada penambahan hal-hal yang belum dilaksanakan pada tindakan I dan II.
Perencanaan Tindakan
Pada tahap persiapan siklus III perumusan masalah yang dihadapi siswa dan guru dalam pembelajaran menulis masih sama dengan penelitian I dan II. Pembelajaran juga sama, yaitu terfokus pada keterampilan menulis dan bagaimana cara pemecahannya.
Setelah melakukan pengamatan dan evaluasi tindakan II, peneliti perlu mengadakan perbaikan. Perbaikan II hanya masalah-masalah yang kurang mendukung keberhasilan pembelajaran menulis pada tindakan II. Dengan perbaikan tindakan ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan menulis narasi siswa.
Rencana perbaikan pada menulis narasi dan penghilangan interferensi bahasa Jawa dan pengembangan kerangka paragraf demi paragraf. Di samping itu diberikan contoh karangan deskripsi dan narasi sebagai pembanding dalam pengembangan karangan.
Berdasarkan pada rencana yang telah dipersiapkan diharapkan bukan menjadi penghambat, namun sebaliknya sebagai sarana untuk meningkatkan efektivitas dalam pembelajaran.
Pelaksanaan Tindakan.
Pelaksanaan tindakan III mengacu pada hasil evaluasi tindakan I dan II, karena dalam tindakan tersebut terdapat berbagai kekurangan sehingga baru merencanakan tindakan III. Sistematika tindakan yaitu:
Pendahuluan sebagai langkah awal proses pembelajaran, dengan melakukan presensi siswa dan mengarahkan siswa untuk menyiapakan sarana dan sumber belajar. Kemudian dilanjutkan kegiatan apersepsi untuk mengaitkan kegiatan pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan;
Apersepsi pada kegiatan ini lebih menegaskan pembahasan kesalahan pada hasil karangan narasi pada pelaksanaan tindakan II, tentang kesalahan kebahasaan, pengaturan paragraf, pengorganisasian ide, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapatnya untuk perbaikan selanjutnya;
Kegiatan inti pembelajaran, guru mengawali dengan menjelaskan tujuan pembelajaran. Guru menjelaskan materi menulis kepada siswa dan memberi kesempatan seluas-luasnya untuk mengungkapkan kesulitan yang dihadapi dan dicari jalan pemecahannya. Guru membimbing siswa untuk menentukan tema dan menyusun kerangka karangan dengan bantuan tabel kemudian dikembangkan tahap demi tahap sehingga menjadi karangan utuh.
Kegiatan penutup guru memberikan tugas rumah untuk menyusun karangan narasi sebagai tindak lanjut dan model pemecahan yang telah dibahas di sekolah. Hal ini sebagai upaya untuk membiasakan kegiatan menulis bagi siswa, sehingga siswa mau berlatih sendiri di rumah. Dengan latihan yang terus menerus baik di rumah maupun di sekolah akan meningkatkan keterampilan menulis secara maksimal.
Pengamatan Tindakan
Hasil pengamatan tindakan siklus III ini menunjukkan kualitas kegiatan menulis yang semakin meningkat bila dibanding dengan pelaksanaan tindakan I dan II. Peningkatan terlihat pada kesungguhan siswa pada kegiatan pembelajaran, siswa dapat membedakan karangan narasi dan deskripsi.
Peningkatan keterampilan menulis narasi siswa dapat dilihat dari semakin tingginya perolehan nilai dari tiap siklus bisa dilihat pada tabel 1 di bawah ini.
Untuk menilai tes menulis siswa digunakan skala nilai 100. dilihat dari nilai tes pada siklus III dapat disimpulkan bahwa seluruh siswa telah memiliki keterampilan menulis narasi. Hal ini bisa dibuktikan dengan pencapaian > 64 sebanyak 19 anak (100%) dari target ketuntasan klasikal 80%. Siklus I ke siklus II mengalami peningkatan. Misalnya siswa yang mendapat nilai kurang dari 61 pada siklus I ada 6 siswa (42, 10%) meskipun pada siklus II tetap diduduki 6 siswa, namun peningkatan dari 2 siswa yang semula berada pada rentang 41-50 pada siklus I, di siklus II tidak ada satu siswa pun yang menduduki rentang itu, karena terjadi kenaikan nilai ke rentang 51-60 siklus II. Untuk nilai > 81 di siklus I hanya 1 siswa (5, 25%) di siklus II menjadi 4 siswa (21,05%), dan di siklus III meningkat menjadi 6 siswa (31, 57%). Untuk rentang nilai 61-70 dari siklus I ke siklus II tetap diduduki 4 siswa (21, 05%), namun secara kualitatif ke empat siswa tersebut mengalami peningkatan nilai dari 63 menjadi 66 sebanyak 4 siswa, semula 66 menjadi 70, dari 63 menjadi 70.
Sedangkan dari siklus II ke siklus III mengalami peningkatan frekuensi yang berarti dari 4 siswa (21, 05%) menjadi 8 anak (52,63%). Rentang nilai 71-80 siklus I ke siklus II meskipun mengalami penurunan secara kuantitatif dari 6 anak (31, 57%) ke 3 anak (15, 78%), yang 3 siswa (15, 78%) anak ke rentang 81-90. Begitu pula rentang 81-91 dari siklus I sebanyak 1 siswa (5, 26%), siklus II sebanyak 4 siswa (21, 05%) ke siklus III, satu siswa meningkat tetapi masih dalam rentang yang sama, sedangkan 5 siswa meningkat ke rentang 91-100.
Dari data yang diperoleh di atas terlihat adanya peningkatan hasil belajar siswa melalui perbandingan nilai rata-rata kelas sebelum dan sesudah siklus III yaitu 50 menjadi 75,84 dan ketuntasan belajar meningkat dari 26,31% menjadi 100%. Untuk indikator kinerja ketuntasan nilai tes siswa harus mencapai 80%, pada siklus III menunjukkan tujuan dari pembelajaran dengan menggunakan media pada gambar seri pada siklus III mencapai indikator kerja.
Berdasarkan analisis data di atas menunjukkan bahwa semua siswa telah mengalami peningkatan keterampilan menulis.Dengan memperhatikan kenyataan bahwa proses pembelajaran lebih efektif dan keterampilan menulis meningkat sebanyak 15 siswa (100%) pada siklus III mendapat nilai di atas 75 sebagai batas KKM pembelajaran menulis melebihi target ketuntasan klasikal 80% maka hipotesis tindakan yang menyatakan bahwa ”Dengan menggunakan media pembelajaran gambar seri akan meningkatkan keterampilan menulis narasi pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Klepu 05 dapat diterima.
Pembahasan
Berdasarkan pengamatan dari siklus ke siklus dengan penilaian proses ternyata dengan menggunakan media pembelajaran gambar seri, dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa. Hal ini ditandai antara lain berdasarkan analisis dari tes pada setiap akhir siklus terjadi peningkatan prosentase banyaknya siswa yang mendapat nilai > 64 (sesuai KKM),pada siklus I sebanyak 9 siswa (42,1%), siklus II menjadi 12 siswa (57,89%), terakhir pada siklus III 19 siswa (100%).
Perolehan re rata-rata demikian juga, dari 64,21 pada siklus I, menjadi 68,73 pada siklus II, dan 75,84 pada siklus III.Artinya media pembelajaran gambar seri efektif untuk meningkatkan keterampilan menulis narasi siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Klepu05 semester I tahun pelajaran 2018/2019
Hasil Penelitian
Hasil penelitian siklus I nilai terendah 46, tertinggi 86, rata-rata kelas 64,21 dan rata-rata 19 siswa yang tuntas KKM 64 sebesar 42,10% dari target 80%. Kendala siklus I pada umumnya siswa masih banyak melakukan kesalahan kebahasaan. Siswa masih pasif belum berani bertanya karena belum terbiasa, rekomendasi dari sesama guru kelas V (kolaborator) agar lebih membangkitkan keberanian siswa untuk bertanya. Hasil siklus II nilai terendah 53 dan nilai tertinggi 90, rata- rata kelas 68, 73. Siswa yang tuntas KKM 64 sebanyak 57,89%. Kendala Siklus II beberapa siswa belum aktif bertanya. Hasil dari siklus III nilai terendah 66, tertinggi 93, rata-rata kelas 75,84 Siswa yang tuntas KKM 100% dari target 80%.
Hasil penelitian tindakan berbasis kelas yang dilaksanakan tiga kali ini dapat kita lihat dan kita evaluasi. Keberhasilan dalam tindakan itu kaena meningkatnya kemampuan siswa dalam menyususn kalimat, interaksi pembelajaran optimal anatara guru dan siswa, ada respon posistif terhadaap pembelajaran bahasa indonesia sehingga lebih bermakna.
Kemampuan siswa dalam memahami dan mengembangkan pengajaran menulis mendapat pengamatan sebagai berikut: Pada setiap kegiatan belajar mengajar guru selalu menekankan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar; Guru membetulkan bahasa siswa yang terinterferensi.
PENUTUP
Simpulan
Dari hasil proses pembelajaran melalui penggunaan media gambar seri oleh peneliti pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Klepu 05 semester I tahun pelajaran 2018/2019dapat disimpulkan sebagai berikut: Penerapan media pembelajaran sebagai Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Dapat meningkatkan keterampilan menulis narasi siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Klepu 05. Penggunaan media pembelajaran gambar seri dapat meningkatkan prestasi belajar pada Kompetensi Dasar menulis dengan hasil nilai terendah 66, tertinggi 93, rata-rata 75,84, prosentase yang tuntas KKM 64 sebesar 100% dari target 80%. Interaksi komunikatif antara guru dan siswa berlangsung sangat intensif, ini terbukti dari keberanian siswa untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi dalam menulis. Guru juga memberikan bimbingan secara maksimal karena mendalami permasalahan dari setiap siswa.
Implikasi Penelitian
Berdasarkan kajian teori serta mengacu pada penelitian ini, maka implikasi dari hasil penelitian ini Secara teoretis, hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai gambaran dan bahan pertimbangan untuk menentukan penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar dan sehingga keterampilan menulis siswa akan meningkat dengan adanya penggunaan media gambar seri.
Saran-saran
Hasil penelitian ini, kita peroleh berbagai manfaat yang dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa. Oleh karena itu penulis memberi saran sebagai berikut: Guru hendaknya dapat menyiapkan dan menyajikan gambar seri secara kreatif dan menarik, memberikan respon yang positif terhadap usaha guru yang telah menyiapkan media gambar seri, sehingga dapat meningkatkan keterampilan menulis
DAFTAR PUSTAKA
Acep Sukirman. 1989. Penuntun Belajar Bhasa Indonesia. Bandung: Epsilon Grup.
Arsyad, Ashar. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Bambang Kaswati Purwo. 1997. Pokok-Pokok Pengajaran Bahasa Indonesia dan Kurikulum 1994. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdikbud.
Burhan Nurgiantoro. 1988. Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.Yokyakarta: BPFE.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.1988. Tata Bahasa Buku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
- Kamus Besar Bahasa Indonesia.Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Jakarta: Balai Pustaka 1993. Kurikulum Pendidikan Dasar. Jakarta.
Departeman Pendidikan Nasional. 2003. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah. Bandung: Pusat Pengembangan Penataran Guru Tertulis.
Haryadi dan Zamzami. 1997. Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud Dikti.
Henry Guntur Tarigan. 1986. Menulis Sebagai Satu Keterampilan Berbahasa.
Lilis Suryani. 2004. Keterampilan Siswa Kelas V Sekolah Dasar dalam Menulis
Marwoto. Dkk. 1985. Komposisi Praktic. Yoyakarta: Hanindita.
Sabarti Akhadiah, Maidar G Arsyad, dan Sakira H Ridwan. 1987. Pembinaan Keterampilan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: CV Maraseo.
Suharyanti. 2001. Hubungan Antara Penguasaan Struktur Bahasa dan Kemampuan penalaran dengan Kemampuan Menulis Eksposisi pada Mahasiswa Jurusan MIPA FKIP. Tesis. Surakarta: Pasca Sarjana. UNS.