MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA

MELALUI LITERASI PERPUSTAKAAN

SD NEGERI 02 TELUK WETAN JEPARA

 

Faidar Eko Febrianto

Mahasiswa PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Semarang

Wijonarko

Qoriati Mushafanah

Dosen Universitas PGRI Semarang

 

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui minat baca melalui literasi perpustakaan siswa SD Negeri 02 Teluk Wetan Jepara. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Sumber informasi kepala sekolah, guru, pustakawan, dan siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 02 Teluk WetanJepara. Hasil penelitian ini yaitu faktor penyebab minimnya minat baca siswa dan penggunaan perpustakaan di sekolah yaitu masih minim kunjungan siswa di perpustakaan dalam setiap minggunya. Pada saat istirahat siswa yang membaca di perpustakaan masih sedikit, dan masih kurang minat siswa untuk meminjam buku di perpustakaan. Siswa kurang senang dalam membaca buku di manapun dia berada hal itu terjadi karena siswa malas dalam membaca, harusnya dengan membaca siswa akan mendapat wawasan yang luas dan akan mendapat ilmu yang sangat bermanfaat untuk dirinya sendiri dalam belajar dan kehidupan sehari-hari. Siswa yang berkunjung di perpustakaan pada saat istirahat sekolah dalam kurun waktu seminggu juga masih sedikit hal itu dikarenakan siswa masih suka bermain pada waktu istirahat dan siswa tersebut kurang bisa memanfaatkan waktu luang untuk menggali informasi di perpustakaan untuk menambah wawasan anak dalam mencari informasi untuk bekal dirinya dimasa depannya.Siswa yang merasa bosan dalam membaca juga masih banyak pada siswa SD Negeri Teluk Wetan, karena masih banyak anak yang menyukai praktik dalam belajar. Dengan praktik anak lebih senang karena dia bereksperimen sendiri dalam pembelajaran dan pada saat praktik banyak siswa yang suka mengganggu temannya dan hal tersebut akan mengakibatkan temannya terganggu dan fokusnya terganggu dan lebih menanggapi temannya yang bercanda.

Kata Kunci: Minat Baca, Literasi Perpustakaan.

 

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Hal ini tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan.

Dalam mewujudkan suasana belajar dan proses belajar yang memadai, maka diperlukan saran dan prasarana yang juga harus memadai, baik secara kualitas dan kuantitas. Salah satu pendukung terwujudnya keberhasilan pendidikan adalah sarana prasarana sekolah yaitu perpustakaan sekolah. Keberadaan perpustakaan sangatlah penting untung mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik agar menjadi manusia yang berilmu dan memiliki wawasan yang lebih luas dalam berakhlak mulia, berkreatifitas, mandiri dan menjadi warga Negara yang bertanggung jawab.

Berdasarkan Undang-undang No. 43 Tahun 2007 Bab 1 pasal 1 ayat 1 tentang perpustakaan disebutkan bahwa perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak dan/atau karya rekam secara profesioanal dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhanpendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi para pemustaka. Dengan demikian perpustakaan sekolah harus diciptakan sedemikian rupa agar benar-benar berfungsi sebagai proses belajar mengajar.

Menurut Crawley dan Mountain (dalam Rahim 2011: 20), untuk mencapai tujuan yang diinginkan, di perlukan adanya suatu minat yang di awali dari adanya motivasi. Motivasi mendorong seseorang belajar atau melakukan suatu kegiatan. Salah satu faktor yang sangat penting bagi kesuksesan belajar ialah motivasi, keinginan, dorongan dan minat yang terus menerus untuk mengerjakan suatu pekerjaan. Rubbin (dalam Rahim, 2011: 20), dengan kata lain guru mempunyai tanggung jawab untuk nenumbuhkan minat siswa agar berhasil menyelesaikan tugas dengan baik. Dari kedua pendapat di atas maka yang harus dilakukan oleh peneliti yaitu berusaha meningkatkan minat siswa terhadap membaca, karena dengan minat tersebut bisa berakibat munculnya minat membaca yang tinggi pula pada siswa.

Dari hasil observasi di sekolah didapatkan hasil sebagai berikut: bangunan gedung perpustakan SD Negeri 02 Teluk Wetan Welahan Jepara sudah jadi sejak tahun 2007. Gedung perpustakaan setelah jadi langsung di fungsikan sebagai mana mestinya. Di dalam perpustakaan sudah di penuhi buku-buku yang bisa di baca dan di manfaatkan siswa untuk bias menambah informasi. Perpustakaan di SD Negeri 02 Teluk Wetan dikelola oleh pustakawan professional yang memiliki pendidikan di bidang ilmu perpustakaan, pustakawan di harapkan dapat mengelola dan memaksimalkan pepustakaan dengan baik. Masalah yang ada dalam perpustakaan di SD Negeri 02 Teluk Wetan Welahan Jepara, banyak siswa yang kurang minat untuk membaca di perpustakaan dan adanya perpustakaan ini belum berfungsi secara maksimal. Hal ini didapatkan bahwa minat membaca siswa masih rendah.

Rendahnya minat baca pada siswa diperlukan strategi untuk menumbuhkan dan meningkatkan minat baca pada siswa seperti mendesain kurikulum atau sistem pembelajaran, merekomendasikan bahan-bahan bacaan yang ada di perpustakaan sekolah dan menyediakan sarana informasi. Selain itu, guru dapat mengajak siswa untuk membaca atau menelaah buku-buku yang menarik di perpustakaan sekolah dan memberinya tugas yang sumbernya dicari di perpustakaan.

Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan ini layak untuk dikaji lebih lanjut mengenai penggunaan perpustakaan untuk meningkatkan minat baca dalam sebuah penelitian yang berjudul “Meningkatkan Minat Baca Siswa Melalui Literasi Perpustakaan SD Negeri 02 Teluk Wetan Kabupaten Jepara”.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian analisis jenis kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 02 Teluk Wetan Jepara. Menurut Moleong (2017: 6) “Kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkanberbagai metode alamiah”. Hal ini sesuai dengan pendapat Denzim dan Lincoln (dalam Moleong, 2017: 6) yang menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar belakang alamiah dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada.

Melalui penerapan metode penelitian deskriptif kualitatif yang meneliti keadaan dan masalah yang sedang berlangsung, diharapkan dapat diperoleh informasi yang lengkap mengenai masalah yang diteliti. Dalam hal ini, peneliti mengimplementasikan dalam penelitiannya tentang meningkatkan minat baca siswa melalui literasi perpustakaan SD Negeri 02 Teluk Wetan Jepara.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penemuan dari angket, wawancara kepala sekolah, guru kelas, pengurus perpustakaan dan lembar observasi yang digunakan untuk menganalisis minat baca siswa melalui literasi perpustakaan SD Negeri 02 Teluk Wetan. Dari observasi ditemukan bahwa masih minimnya kunjungan siswa di perpustakaan dalam setiap minggunya. Pada saat istirahat siswa yang membaca di perpustakaan masih sedikit, dan masih kurang minat siswa untuk meminjam buku di perpustakaan. Meskipun fasilitas dan literasi perpustakaan sudah di terapkan di SD Negeri 02 Teluk Wetan.

Penambahan buku yang di lakukan oleh perpustakaan sekolah sudah di lakukan setiap satu semester sekali, meskipun koleksi buku yang dimiliki perpustakaan di rasa sudah lengkap hal itu tidak menarik minat siswa untuk mengunjungi perpustakaan dan meminjam buku yang tersedia di perpustakaan. Perpustakaan juga terletak pada bagian strategis dalam sekolah dan memiliki desain yang menarik tetap saja minat siswa kurang untuk meminjam dan membaca buku yang ada pada perpustakaan.

Pada perpustakaan sudah tersusun struktur organisasi di perpustakaan seperti adanya pustakawan, penanggung jawab, koordinator, dan petugas layanan. Setiap siswa yang mengunjungi perpustakaan juga harus mematuhi aturan yang telah diteraapkan di perpustaakaan. Selama ini yang mengunjunjungi perpustakaan juga patuh dan tidak melanggar aturan yang telah diterapkan di perpustakaan sekolah.

Wawancara yang dilakukan kepada kepala sekolah, pustakawan, guru kelas 3 dan guru kelas 4 dapat disimpulkan bahwa tidak ada yang mengetahui tentang sejarah perpustakaan, dan pelaksanaan serta layanan perpustakaan, dikarenakan hal tersebut yang mengetahui hanya pustakawan saja. Melalui wawancara yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa minat baca siswa masih rendah karena kurangnya kesadaran siswa untuk membaca.

Pada angket siswa ditemukan bahwa anak yang suka membaca buku masih 50% dari jumlah siswa yang mengisi angket, dan siswa kurang senang dalam membaca buku dimanapun dia berada hal itu terjadi karena siswa malas dalam membaca, harusnya dengan membaca siswa akan mendapat wawasan yang luas dan akan mendapat ilmu yang sangat bermanfaat untuk dirinya sendiri dalam belajar dan kehidupan sehari-hari.

Siswa juga tidak memiliki koleksi buku pribadi untuk dirinya membaca dan belajar pada waktu luang, seharusnya dengan membaca buku pada saat luang memiliki manfaat yang sangat besar bagi dirinya, terkadang malas adalah faktor utama yang membuat siswa malas untuk membaca, hal itu akan berakibat siswa dalam membaca kurang lancar dan akan ketinggalan dengan temannya yang suka membaca.

Siswa yang berkunjung di perpustakaan pada saat istirahat sekolah dalam kurun waktu seminggu juga masih sedikit hal itu dikarenakan siswa masih suka bermain pada waktu istirahat dan siswa tersebut kurang bisa memanfaatkan waktu luang untuk menggali informasi di perpustakaan untuk menambah wawasan anak dalam mencari informasi untuk bekal dirinya di masa depannya.

Siswa yang merasa bosan dalam membaca juga masih banyak pada siswa SD Negeri Teluk Wetan, karena masih banyak anak yang menyukai praktik dalam belajar. Dengan praktik anak lebih senang karena dia bereksperimen sendiri dalam pembelajaran dan pada saat praktik banyak siswa yang suka mengganggu temannya dan hal tersebut akan mengakibatkan temannya terganggu dan fokusnya terganggu dan lebih menanggapi temannya yang bercanda.

Banyak siswa yang tidak memiliki hobi membaca, banyak siswa yang memiliki hobi di luar membaca seperti olahraga, musik, ataupun yang lainnya. Pada angket siswa SD Negeri 02 Teluk Wetan ditemukan 36% anak yang mempunyai hobi membaca. Hal itu menunjukkan bahwa dalam membaca masih minim, seharusnya membaca bukan untuk dijadikan hobi dan membaca harusnya menjadi kebiasaan sejak dini, karena membaca akan membuat anak lebih mengetahui wawasan yang luas.

Dari angket yang telah disi oleh siswa banyak anak yang tidak memanfaatkan waktu luang untuk membaca, hal itu dibuktikan dalam angket hanya ada 42% siswa yang suka membaca, karena siswa pada saat di rumah siswa akan lebih suka bermain dengan teman rumahnya. Karena pada umur sejawatnya anak akan lebih suka bermain diluar rumah, misalnya saat pulang sekolah sudah berjanjian untuk bermain dan terkadang siswa yang bermain lupa waktu. Dan pada saat malam tiba waktunya untuk belajar siswa akan mengantuk dan capek, hal itu berakibat siswa akan tidur lebih awal dan tidak belajar pada malam hari.

Pada keseharian siswa anak tidak memiliki kebiasaan membaca 2jam sehari, karena siswa akan lebih suka bermain dan capek pada saat malam hari, hal tersebut membuat anak akan malas dalam membaca karena kondisi badannya sudah lelah dan hilang konsentrasi pada saat belajar tiba.

Pada perpustakaan buku juga tidak banyak yang meminjam buku, hal tersebut terbukti pada angket hanya 18% hal itu sangat minim pada hal yang seharusnya dipinjam, meskipun fasilitas dan buku yang tersedia juga sudah mencukupi di perpustakaan. Harusnya perpustakaan sekolah harus dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh siswa, dengan adanya penyediaan buku yang ada di perpustakaan siswa bisa memanfaatkan untuk belajar untuk menggali informasi dan menambah wawasan yang luas dalam kehidupan sehari-hari dan siswa tidak ketinggalan informasi atau berita yang terjadi pada saat ini. Sehingga siswa tersebut akan lebih mengetahui teknologi saat ini dan gagap teknologi yang berkembang pada saat ini.

 

 

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil temuan analisis penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa masih rendah minat baca yang dimiliki siswa SD Negeri Teluk Wetan 02. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil angket siswa, wawancara, dan lembar observasi yang dilakukan. Rendahnya minat baca siswa dipengaruhi oleh faktor siswa yang lebih suka bermain dibanding dengan membaca buku. Dengan rendahnya minat baca pada siswa SD Negeri Teluk Wetan 02 maka pemanfaatan perpustakaan yang ada disekolah kurang maksimal dan peminjaman buku pada perpustakaan rendah, walaupun buku pada perpustakaan sudah diperbarui dalam jangka waktu satu tahun sekali. Dengan dilakukan pembaruan buku dirasa kurang efektif karena siswa kurang dalam pemanfaatan buku yang ada di perpustakaan.

Dari hasil analisis serta kesimpulan penelitian yang telah dilakukan di SD Negeri 02 Teluk Wetan Jepara dapat diberikan saran, bagi siswa yaitu penelitian ini mampu di jadikan sebagai perbaikan diri dan motivasi untuk menumbuhkan minat baca siswa. Bagi guru, penelitian ini diharapkan mampu dijadikan sebagai referensi dalam membantu meningkatkan minat baca siswa, agar siswa dapat memanfaatkan waktu luang dapat digunakan untuk membaca, menumbuhkan minat siswa untuk pergi membaca dan meminjam buku ke perpustakaan.

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2003. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Moleong, L.J. 2017. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta:PT Remaja Rosdakarya.

Rahim, Farida. 2011. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan.