MENINGKATKAN PEMAHAMAN KARIR PESERTA DIDIK

 

Wahyu Adi Nugroho

SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang

 

ABSTRAK

Karir merupakan bagian penting bagi perjalanan hidup seseorang, pemilihan karir ini menjadi sangat krusial bagi siswa. Siswa SMP akan melanjutkan ke jenjang berikutnya dan bagi siswa SMA/SMK akan menentukan persiapan masuk ke dunia kerja dan dunia indutri atau merencanakan melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi. Tugas perkembangan remaja ini tentu akan semakin sulit jika tidak diimbangi dengan pengetahuan dan pemahaman yang luas tentang informasi karir. Akibat dari permasalahan tersebut jika tidak segera diselesaikan adalah masalah tersebut berdampak pada perencanaan dan pemilihan karir yang kurang tepat. Dampak lain yang dirasakan adalah siswa kebingungan dalam menentukan pilihan studi lanjut dan kebingungan memilih pekerjaan yang sesuai untuk dirinya. Salah satu usaha yang bisa dilakukan adalah dengan meningkatkan kualitas pemberian layanan bimbingan dan konseling dengan topik karir khususnya bagi siswa yang membutuhkan informasi karir, dan siswa yang belum memiliki perencanaan karir atau masih bingung mau kemana setelah lulus. Layanan bimbingan dan konseling yang bisa menjadi alternatif salah satunya adalah bimbingan klasikal yang bertujuan memberikan pemahaman karir kepada siswa agar siswa memiliki informasi dan persiapan yang matang untuk mengambil keputusan karir nantinya. Alternatif lain adalah melalui layanan bimbingan kelompok dengan topik tentang perencanaan karir.

Kata Kunci: Meningkatkan Pemahaman Karir Siswa, Perencanaan Karir, Informasi Karir

 

PENDAHULUAN

Karir adalah urutan aktifitas-aktifitas yang berkaitan dengan pekerjaan dan perilaku, nilai-nilai dan aspirasi seseorang selama rentang hidup orang tersebut seperti pendapat Simamora (2001:500). Merencanakan karir merupakan proses yang disengaja dimana dengan melaluinya seseorang menjadi sadar akan atribut-atribut yang berhubungan dengan karir personal dan serangkaian langkah-langkah hidup yang memberikan sumbangan pemenuhan karir. Kemampuan merencanakan karir yang matang erat kaitanya dengan pemahaman karir yang baik. Suksesnya pencapaian karir seseorang dipengaruhi oleh adanya kemampuan merencanakan karir yang baik dan pengambilan keputusan karir yang tepat.

Setiap orang mengharapkan langkah dalam menempuh karir dapat berjalan dengan baik dan sukses. Kesuksesan seseorang dapat diukur dengan melihat kesuksesan pada jenjang karirnya. Sukses dalam karir akan menimbulkan perasaan bangga karena telah mendapatkan pekerjaan sesuai dengan apa yang diidamkan, memiliki penghasilan yang cukup, status sosial yang tinggi dan dihargai oleh orang lain. Sebaliknya jika seseorang gagal dalam hal karir maka akan menimbulkan perasaan rendah diri, merasa dikucilkan oleh masyarakat, tidak dapat mencukupi kebutuhan, dan status sosialnya rendah. Perencanaan karir yang baik saat di sekolah akan membantu siswa untuk mengenal dan memahami bakat, minat yang ada dalam diri siswa.

Salah satu tugas perkembangan remaja adalah memilih dan mempersiapkan diri untuk menjalankan suatu pekerjaan dan membuat keputusan karir. Salah satu indikator remaja yang belum memiliki perencanaan karir yang baik adalah belum tahu tujuan hidup setelah lulus nanti mau kemana. Berkaitan dengan cita-cita juga banyak yang belum bisa menjawab dengan spesifik seperti ketika ditanya cita-citanya ingin menjadi apa? Jawaban yang muncul adalah ingin menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa, tentu jawaban ini masih belum spesifik karena yang dimaksud berguna bagi nusa bangsa ini profesinya apa atau pekerjaanya apa. Apalagi jika siswa tersebut telah masuk jenjang SMA/SMK tentu saja hal ini menjadi tanda bahwa dalam tugas perkembangan remajanya belum terpenuhi.

Bagi siswa SMP merencanakan karir ini sangat penting bagi mereka karena mereka akan menentukan mau melanjutkan kemana. Mereka bisa memilih untuk masuk ke SMA atau memilih masuk ke SMK. Pemilihan karir yang tepat akan membawa remaja SMP akan memberikan dampak yang positif bagi perkembangan karir mereka selanjutnya. Dimana ketika mereka memutuskan untuk masuk SMA tentu konsekuensi yang diambil adalah setelah lulus SMA harus melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Jika memilih utnuk masuk SMK maka dia bisa memilih langsung bekerja ataupun melanjutkan ke perguruan tinggi.

Untuk siswa yang melanjutkan ke SMK ada slogan SMK Bisa, SMK Hebat, SMK Bisa Hebat. Slogan ini memberikan semangat bagi siswa SMK untuk bisa berkarya dan bisa menjadi seseorang yang hebat. Bisa disini berarti mampu, mampu untuk apa? Mampu untuk menjadi hebat. Siswa SMK pada kenyataannya dihadapkan pada suatu kondisi dimana mereka sudah harus memulai untuk merencanakan karir mereka. Karena dibekali dengan keterampilan siswa lulusan SMK bisa langsung bekerja ketika mereka lulus. Selain bisa langsung bekerja siswa SMK juga bisa melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi. Namun tidak sedikit juga siswa SMK mengalami suatu kondisi dimana mereka mengalami suatu permasalahan dalam perencanaan karir mereka yaitu kurangnya pemahaman siswa tentang karir disebabkan oleh kurangnya informasi karir dan pekerjaan yang mereka peroleh.

Dampak yang ditimbulkan dari permasalahan tersebut jika tidak segera ditangani adalah masalah tersebut bisa berdampak pada perencanaan dan pemilihan karir yang kurang tepat. Dampak lain yang dirasakan adalah siswa kebingungan dalam menentukan pilihan studi lanjut ke perguruan tinggi. Begitu juga dengan siswa yang berminat untuk langsung bekerja setelah lulus SMK, ia akan kebingungan memilih pekerjaan yang sesuai untuk dirinya.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan meningkatkan kualitas pemberian layanan bimbingan klasikal khususnya bagi siswa yang membutuhkan informasi karir. Terutama bagi siswa yang belum memiliki perencanaan karir atau masih bingung mau kemana setelah lulus. Melalui layanan bimbingan klasikal ini diharapkan siswa dapat menerima dan memahami berbagai informasi karir sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan karirnya. Topik yang dapat disampaikan dalam kegiatan ini tentunya yang paling tepat adalah tentang karir, meliputi pemahaman karir, perencanaan karir ataupun pemilihan karir.

 

KARIR

Pengertian karir menurut Henry (2007) menjelaskan karir merupakan urutan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan pekerjaan dan perilaku, nilai-nilai dan aspirasi seseorang selama rentang hidup orang tersebut. Veithzal (2009) menjelaskan Karir terdiri dari semua pekerjaan yang ada selama seseorang bekerja, atau dapat dikatakan bahwa karir adalah seluruh jabatan yang diduduki seseorang dalam kehidupan kerjanya.

Pengertian pemahaman karier secara utuh dijelaskan oleh Hartono (2010) bahwa pemahaman karier (occupational knowledge) adalah derajat penguasaan siswa tentang dunia karier yang ditandai dengan pengenalan mendalam mengenai berbagai informasi karir. Artinya tingkat pemahaman karir seorang siswa ditunjukkan oleh tingkat penguasanya terhadap berbagai informasi karier tersebut.

Ekaningrum (2002) karir digunakan untuk menjelaskan orang-orang pada masing-masing peran atau status. Karir adalah semua jabatan (pekerjaan) yang mempunyai tanggung jawab individu. Meurut dalil S (2002) karir merupakan proses yang sengaja diciptakan perusahaan untuk membantu karyawan agar membantu partisipasi ditempat kerja. Sementara itu Glueck (1997) menyatakan karir individual adalah urutan pengalaman berkaitan dengan pekerjaan yang dialami seseorang selama masa kerjanya.

Simamora (2001) karir adalah urutan aktifitas-aktifitas yang berkaitan dengan pekerjaan dan perilaku-perilaku, nilai-nilai, dan aspirasi seseorang selama rentang hidupnya tersebut. Perencanaan karir merupakan proses yang disengaja di mana dengan melaluinya seseorang menjadi sadar akan atribut-atribut yang berhubungan dengan karir personal dan serangkaian langkah-langkah sepanjang hidupmemberikan sumbangan pemenuhan karir.

Berdasarkan pendapat tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa karir adalah semua urutan aktivitas atau kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan atau jabatan dan perilaku yang pernah dijalani atau diduduki seseorang sepanjang kehidupan kerjanya, yang merupakan sejarah hidupnya dalam bekerja.

PEMAHAMAN KARIR

Menurut Badudu (2001:977), kata paham berarti mengerti, sedangkan arti pemahaman adalah hal, cara, hasil kerja memahami. Sedangkan menurut Sudijono (2006:50), pemahaman (comprehension) merupakan kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Lebih lanjut, Santrock (2010:468) menjelaskan bahwa Bloom memasukkan memasukkan pemahaman ke dalam kawasan kognitif, yaitu kawasan yang berkaitan dengan aspek-aspek intelektual atau berfikir/nalar. Sehingga pemahaman, diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam memahami informasi dan dapat menerangkannya dengan kalimat mereka sendiri. Yang termasuk dalam kemampuan ini antara lain, menjelaskan, menginterpretasikan, memberikan contoh, memperkirakan, memprediksi, menyimpulkan, merencanakan. Sedangkan pengertian karir menurut Super (dalam Sukardi, 1987:17), karir adalah serangkaian pekerjaan-pekerjaan, jabatan jabatan, dan kedudukan yang mengarah pada kehidupan dalam dunia kerja.

Individu dalam kehidupanya akan dihadapkan dengan sejumlah alternatif, baik yang berhubungan dengan kehidupan pribadi, belajar, sosial maupun karir. Adakalanya individu mengalami kesulitan untuk mengambil keputusan dalam menentukan alternatif pemilihan karirnya. Mereka dihadapkan pada sejumlah pilihan dan permasalahan tentang rencana karirnya, diantaranya adalah setelah lulus SMP saya mau kemana, untuk siswa SMA atau SMK masih mempertanyakan kira-kira pekerjaan apa yang paling cocok untuk saya nanti setelah lulus.

Dengan memiliki pemahaman karir yang baik ini harapanya nanti adalah siswa dapat terbantu dalam mengembangkan diri, mereka lebih tau gambaran diri mereka serta peranannya dalam dunia kerja maupun dunia industri. Disini fungsi layanan bimbingan konseling untamanya bimbingan klasikal sangat diperlukan dalam membantu individu atau siswa tersebut dalam mendapatkan pemahaman karir yang baik. Layanan bimbingan klasikal ini sangat cocok diberikan karena dalam jumlah siswa yang ralatif cukup banyak berkisar antara 30-40 siswa dalam satu kelasnya, semakin banyak siswa yang memiliki pemahaman karir yang baik maka semakin baik pula pemahaman karir siswa dalam satu kelasnya.

LAYANAN INFORMASI KARIR

Layanan informasi karir pada dasarnya merupakan layanan yang memberikan data atau fakta kepada siswa tentang dunia pekerjaan/jabatan/karir. Informasi karir ini menurut Winkel & Hastuti (2010) peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi (seperti; informasi belajar, pergaulan, karier, pendidikan lanjutan). Tujuan layanan informasi adalah membantu peserta didik agar dapat mengambil keputusan secara tepat tentang sesuatu, dalam bidang pribadi, sosial, belajar maupun karier berdasarkan informasi yang diperolehnya yang memadai.

Pada hakekatnya, informasi karir merupakan salah satu bentuk pelayanan dalam bimbingan karir yang berisikan sejumlah data, fakta yang dapat menggambarkan keadaan diri sesorang, dengan segala potensinya, ruang lingkup pendidikan dan pekerjaan serta saluk beluk persyaratannya dan hubungan keduanya. Informasi karir tidak hanya hanya merupakan objek faktual, tetapi sebagai kemampuan proses psikologis untuk mentransformasikan informasi itu yang dikaitkan dengan pilihan dan tujuan hidup di masa datang. Kandungan dari informasi karir adalah suatu pelayanan karir yang berusaha membantu individu untuk merencanakan, memutuskan dan merencanakan masa depan yang akan dijalaninya. Winkel (2005: 623) Layanan informasi adalah layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan siswa (klien) menerima dan memahami berbagai informasi seperti onformasi pendidikan dan informasi jabatan yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk kepentingan siswa.

Winkel (2005:318) juga mengemukakan pandangannya bahwa: informasi yang disajikan kepada siswa dan kemudian diolah oleh siswa, membantu untuk mengenal alternative-alternatif yang ada dan variasi kondisi yang berlaku (information use), untuk menyelidiki semua kemungkinan dalam pilihan,tindakan dan bentuk penyesuaian diri (exploratory use), untuk memantapkan keputusan yang sedikit banyak sudah diambil (assurance use),untuk mengecek ketelitian dan kesesuaian pengetahuan yang sudah dimiliki (evaluative use), untuk mendapat tilikan terhadap rencana, gagasan dan keinginan yang kurang realities dan kurang sesuai dengan kenyataan lingkungan hidup (readjustive use) dan untuk dihubungkan dengan data tentang diri sendiri supaya dapat diambil ketentuan yang mantap (synthesis use).

Tujuan layanan informasi adalah membantu peserta didik agar dapat mengambil keputusan secara tepat tentang sesuatu, dalam bidang pribadi, sosial, belajar maupun karier berdasarkan informasi yang diperolehnya yang memadai. Menurut Prayitno (2004: 260), mengungkapkan ada tiga alasan utama mengapa pemberian informasi perlu diselenggarakan: membekali individu dengan berbagai pengetahuan tentang lingkungan yang diperlukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi berkenaan dengan lingkungan sekitar, pendidikan, jabatan, maupun sosial budaya. Dalam masyarakat yang serba majemuk dan semakin kompleks, pengambilan keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan sebagian terletak di tangan individu itu sendiri. Dalam hal ini, layanan informasi berusaha merangsang individu untuk dapat secara kritis mempelajari berbagai informasi berkaitan dengan hajat hidup perkembangannya. memungkinkan individu untuk dapat menentukan arah hidup adalah apabila ia mengetahui apa (informasi) yang harus dilakukan serta bagaimana bertindak secara kreatif dan dinamis berdasarkan atas informasi yang diberikan itu. Individu diharapkan dapat membuat rencana dan keputusan tentang masa depannya serta bertanggung jawab atas rencana dan keputusan yang dibuatnya itu. Setiap individu adalah unik. Keunikan itu akan membawakan pola-pola pengambilan keputusan dan bertindak yang berbeda-beda disesuaikan dengan aspek-aspek kepribadian masing-masing individu. Pertemuan antara keunikan individu dan variasi kondisi yang ada di lingkungan dan masyarakat yang lebih luas, diharapkan dapat menciptakan berbagai kondisi baru baik bagi individu yang bersangkutan maupun bagi masyarakat, yang semuanya itu sesuai dengan keinginan individu dan masyarakat. Dengan demikian akan terciptalah dinamika perkembangan individu dan masyarakat berdasarkan potensi positif yang ada pada diri individu dan masyarakat.

Berdasarkan pemaparan tujuan layanan informasi karir tersebut diatas, maka diharapkan siswa akan memiliki gambaran akan pilihan karir yang ingin dipilihnya. Informasi jabatan, informasi studi lanjut dan informasi tentang pekerjaan akan sangat membantu siswa untuk mendapat pemahaman karir yang baik untuk membuat suatu perencanaan karir.

PERENCANAAN KARIR

Mathis (2006:343) mendefinisikan perencanaan karir adalah perencanaan yang fokus pada pekerjaan dan pengidentifikasian jalan karir yang memberikan kemajuan yang logis atas orang orang diantara pekerjaan dalam organisasi. Supriatna (2009:49) mengatakan perencanaan karir adalah aktivitas peserta didik yang mengarah pada keputusan karir masa depan. Tujuan dari perencanaan karir adalah peserta didik memiliki sikap positif terhadap karir di masa yang akan datang. Berdasarkan definisi sebelumnya dapat disimpulkan perencanaan karir dapat didefinikan sebagai suatu proses yang digunakan seseorang untuk memilih tujuan karir dan lajur karir untuk mencapai tujuan tujuan tersebut. Sebagai suatu proses yang bertujuan untuk menyesuaikan tujuan karir dan kemampuan individu dengan kesempatan untuk mengisinya secara sistematis.

Bagi siswa SMP bentuk perencanaan karirnya adalah membuat daftar pilihan karir, tentang cita-cita atau tujuan yang akan ia gapai nantinya. Melalui daftar tersebut ia dapat merancang dan memilih akan melanjutkan studi kemana berkaitan dengan tujuan dan cita-citanya. Bagi siswa SMA/SMK maka yang harus dilakukan adalah untuk menyusun daftar rencana setelah lulus akan langsung bekerja atau memilih melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi untuk menggapai cita-cita atau karirnya. Proses merencanakan karir tersebut pada umumnya berisi berbagai aktivitas akademik yang sesuai dengan karir, dengan memperhatikan penyesuaian bakat, minat, kemampuan, cita-cita pendidikan maupun pekerjaan yang dipilihnya dimasa depan.

Membekali siswa dengan dengan berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang pribadi, sosial dan dunia kerja atau karir yang berguna untuk mengenal diri, meningkatkan kegiatan, dan prestasi belajar, serta mengembangkan cita-cita sehingga siswa mampu merencanakan masa depannya dengan lebih baik.

PENUTUP

Melalui layanan bimbingan klasikal utamanya dengan topik berkaitan dengan karir dapat menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan pemahaman karir siswa. Siswa SMP yang masih mengalamai kebingungan dalam menentukan karir kedepanya setelah lulus mau melanjutkan kemana akan mendapat gambaran yang jelas tentang arah karirnya. Siswa SMA/SMK juga akan mendapatkan gambaran yang baik tentang karir dan mampu membuat keputusan karir secara tepat. Melalui pemberian layanan bimbingan klasikal maupun layanan bimbingan kelompok dengan topik pemahaman karir, informasi karir, dan perencanaan karir diharapkan siswa akan terbantu dalam mengatasi permasalahan karir yang mereka alami.

Perencanaan karir yang baik akan berpengaruh pada suksesnya pencapaian karir seseorang. Sukses dalam karir akan menimbulkan perasaan bangga karena telah mendapatkan pekerjaan sesuai dengan apa yang diidamkan, memiliki penghasilan yang cukup baik, status sosial yang tinggi dan penghargaan oleh orang lain. Perencanaan karir yang baik saat di sekolah akan membantu siswa untuk mengenal dan memahami bakat, minat yang ada dalam diri siswa dan terpenuhinya tugas perkembangan remaja. Dengan begitu tujuan yang ingin dicapai oleh siswa dapat terpenuhi dan permasalahan mengenai karir tersebut dapat teratasi.

DAFTAR PUSTAKA

Anas Sudijono. (2006). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.

Badudu & Zain. (2001). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan

Depdiknas. (2008) Kurikulum Tingkat Satuann Pendidikan. Jakarta: Dikmenum. Depdiknas

Hartono, Jogiyanto. (2010). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta

Mathis, R.L. & J.H. Jackson. 2006. Human Resource Management: Manajemen Sumber Daya Manusia. Terjemahan Dian Angelia. Jakarta: Salemba Empat

Prayitno. 2004. Layanan Bimbingan dan Konseling. Padang: Universitas Negeri Padang. _______. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta. Nursalim, M. 2010. Media Bimbingan dan Konseling. Unesa University Press.

Rivai, Veithzal, Dato’ Ahmad Fawzi, Mohd. Basri. 2005 Performance Appraisal, sistem yang tepat untuk menilai kinerja karyawan dan meningkatkan daya saing perusahaan. Jakarta: Pt. Raja Grafindo Persada.

Santrock, J.W. 2010. Remaja (Edisi Kesebelas). Jakarta: Erlangga

Simamora, Henry, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN

Supriatna dan Mulyadi. (2009). Konsep Dasar Desain Pembelajaran. Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

Winkel dan Hastuti, Sri. 2005. Bimbingan dan Konseling di institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi Yusuf, S & Nurihsan, A.J. (2006). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung