Meningkatkan Prestasi Belajar
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR
MELALUI METODE KARYA WISATA
TENTANG PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PRODUKSI
PADA SISWA KELAS IV SEMESTER II SDN BOGOWANTI
KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013/2014
Suyatno
Kepala Sekolah SDN Bogowanti
ABSTRAK
Melihat permasalahan yang telah dirumuskan diatas maka tujuan dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dalam peningkatan prestasi belajar IPS dengan metode Karya Wisata pada materi pokok Perkembangan Teknologi Produksi pada siswa kelas IV SDN Bogowanti Semester II Tahun 2013/2014 Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora. Metode karya wisata ialah suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan membawa murid langsung kepada obyek yang akan dipelajari di luar kelas. Dalam hubungannya dengan kegiatan belajar mengajar, pengertian karya wisata berarti siswa-siswa mempelajari suatu obyek di tempat mana obyek tersebut berada. Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan prestasi berkaitan dengan Perkembangan Teknologi Produksi siswa kelas IV semester II SDN Bogowanti Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora. Ternyata dengan menerapkan metode karya wisata dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Terbukti bahwa pada pembelajaran awal yang tuntas 5 siswa (25%) dan belum tuntas 12 siswa (75%), pada siklus I yang tuntas 8 siswa (40%) dan yang belum tuntas 4 siswa (60%), sedangkan pada siklus II yang tuntas 3 siswa (90%) dan yang belum tuntas 1 siswa (10%).
Kata Kunci: Prestasi Belajar, Metode Karya Wisata
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan mempunyai peranan yang sa-ngat penting untuk menjamin perkem-bangan dan kelangsungan hidup bangsa Indonesia. Sesuai dengan tujuan pendidik-an nasional yang tertuang dalam GBHN yang berbunyi “Pendidikan Nasional Me-ningkatkan kualitas manusia Indonesia yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berbudi luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tang-guh, cerdas, jreatif, trampil, berdisiplin, beretos kerja, professional, bertanggung jawab dan produktif serta sehat jasmani dan rohani, menumbuhkan jiwa pendidik dan mempertebal rasa cinta tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan dan setia kawan social serta berorientasi kemasa
Dengan perkembangan semakin pesat dan moderen di era globalisasi, dunia pendidikan di harapkan dapat menciptakan sumber daya manusia yang berkaulitas tinggi. Oleh karena itu tanggung jawab semua pihak akan dapat meningkatkan mutu pendidikan khususnya pendidikan di Sekolah Dasar (SD) yang merupakan jenjang pendidkan dasar yang memerlukan perhatian semua masyarakat.
Guru adalah sebagai contoh pemantau serta suri tauladan bagi anak didiknya. Guru merupakan ujung tombak dalam mencipkan sumber daya manusia yang bermutu, berkualitas agar dapat berperan aktif di era yang akan datang. Oleh karena itu guru dituntut menjadi guru yang professional yaitu dalam proses belajar mengajar. Dalam proses pembelajaran IPS, guru dituntut untuk berperan aktif.
Dalam melaksanakan pembelajaran IPS dengan baik, seoramg guru diharapkan mampu menggunakan model pembelajaran yang dapat membawa perubahan kearah yang lebih maju. Pada hal kenyataan dilapangan masih menunjukan kelemhan-kelemahan dalam pembelajaran IPS se-hingga perhatian terhadap IPS cenderung rendah. Hal ini juga terjadi di SDN Bogowanti Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora, Khususnya kelas IV semester II dimana penulis sebagai guru kelasnya.
Melihat hal tersebut penulis tertan-tang untuk memperbaiki proses pembela-jaran IPS dikelas IV Sekolah Dasar melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tentu saja dengan PTK ini penulis mencoba melelui pembelajaran kelas dengan metode karya wisata mata pelajran IPS kelas IV yang merupakan gerakan interdisipliner yang relatife baru dikembangkan untuk meng-integrasikan permasalahan-permasalahan dalam ilmu pengetahuan teknologi dan masyarakat, sehingga siswa mencapai tingkat ketuntasan dalam menyelesaiakan materi yang diajarkan oleh guru.
Rumusan Masalah
1. Apakah penggunaan metode Karya Wi-sata dan metode diskusi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa tentang perkembangan teknologi produksi pada siswa kelas IV semester II SDN Bogowanti Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora?
2. Bagaimanakah langkah-langkah meto-de Karya Wisata dan metode Diskusi kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar sisiwa tentang perkembangan teknologi produksi pada siswa kelas IV semester II SDN Bogowanti Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora?
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian tindakan ini ada-lah untuk mengetahui metode karya wisata dan metode diskusi kelompok dalam meningkatkan prestasi belajar siswa tentang perkembangan teknologi produksi pada siswa kelas IV semester II SDN Bogowanti Kecamatan Ngawen, kabupaten Blora.
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HI-POTESIS
Pembelajaran IPS SD
Pengorganisasian bahan pengajar-an IPS di SD sumbernya dari
berbagai ilmu sosial yang diintegrasikan menjadi satu ke dalam mata pelajaran. Dengan demikian pengajaran IPS di SD merupakan bagian integral dari bidang studi. Namum ketika membicarakan suatu topik yang berkaitan dengan sejarah, bahan – bahan pengajaran bisa dibicarakan secara lebih tajam.
Ada dua bahan kajian IPS, yaitu bahan kajian pengetahuan sosial
mencakup lingkungan sosial, yang terdiri atas ilmu bumi, ekonomi dan pemerintahan dan bahan kajian sejarah meliputi perkembangan masyarakat Indonesia sejak lampau hingga masa kini. Mengajar sejarah pada tingkat sekolah dasar memerlukan stimulant yang besar serta berbagai variasi pendekatan untuk mendapatkan partisipasi peserta didik. Akan tetapi kondisi kelas juga harus tetap dijaga supaya tidak kehilangan kendali dan disiplin. Selain itu diharapkan juga pengajar harus selalu antusias dalam menembah pengetahuan pribadinya terhadap pengetahuan sejarah.
Prestasi Belajar
Dalam setiap kegiatan yang di lakukan manusia selalu berusaha untuk mencapai keberhasilan. Begitu juga dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah., seorang siswa berkeinginan untuk memperoleh hasil yang baik. Guru dalam perannya sebagai pendidikndan sekaligus sebagai pengajar juga mengharapkan keberhasilan siswa itu, guru berusaha menstransfer ilmu pengetahuan anak didik.
Slameto (2003:2) berpendapat bahwa, belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedang-kan Morgan mengemukakan belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman (Purwanto, 2006: 84).
Hasil Belajar
Dalam setiap pembelajaran guru selalu mengharapkan prestasi belajar siswa meningkat. Karena jika prestasi belajar siswa tidak meningkat, berarti guru belum berhasil melaksanakan proses pembelajar-an. Biasanya guru selalu menggunakan metode ceramah dalam proses belajar mengajar. Sehingga siswa kurang mengerti dalam pembelajaran, selain itu siswa juga kurang aktif dan berkembang.
Dalam penelitian ini akan digu–nakan metode karya wisata untuk me–ningkatkan prestasi belajar siswa. Karena dengan menerapakan metode karya wisata, siswa dapat mengetahui secara langsung bagaimana proses teknologi produksi tradisional dan modern. Sehingga siswa dapat membandingkan kelebihan dan kekurangan teknologi produksi tradisional dan modern, selain itu siswa juga tertarik dan senang serta mudah mengerti dalam proses pembelajaran. Semua kelebihan metode karya wisata diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Metode Karya Wisata
Metode karya wisata ialah suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan membawa murid langsung kepada obyek yang akan dipelajari di luar kelas. Dalam hubungannya dengan kegiatan belajar mengajar, pengertian karya wisata berarti siswa-siswa mempelajari suatu obyek di tempat mana obyek tersebut berada.
Kerangka Berfikir
Meningkatkan prestasi belajar melalui metode karya wisata tentang perkembangan teknologi produksi, yakni dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam bentuk sikap dan perhatian siswa dalam pembelajaran baik belajar berin-teraksi, mengeluarkan ide, pikiran, dan gagasan serta mampu untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mempresen-tasikan hasil.
Salah satu manfaat yang dapat diperoleh adalah siswa mampu memecah-kan masalah seharii-hari dalam kehidupan siswa setiap hari. Maka harapanya adalah siswa dapat meningkatkan prestasi dan hasil belajarnya serta mampu memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berfikir di atas, maka hipotesis dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah: Dengan metode Karya Wisata dapat meningkatkan prestasi belajar siswa tentang perkem-bangan teknologi produksi bagi siswa kelas IV SDN Bogowanti Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora
METODOLOGI PENELITIAN
Sekolah yang dipakai penelitian adalah SDN Bogowanti, Kecamatan Nga-wen, Kabupaten Blora. Penelitian ini dilakukan di SDN Bogowanti, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora. Guru yang bertindak sebagai peneliti menerapkan tindakan kepada para siswa Kelas IV di SDN Bogowanti dalam kegiatan pem–belajaran IPS. Kelas yang dipakai penelitian adalah siswa kelas IV tahun pelajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa 17 anak yang terdiri dari 10 siswa laki–laki dan 7 siswa perempuan. Mata pelajaran yang diadakan perbaikan adalah Ilmu Pengeta-huan Sosial dengan kompetensi perkem-bangan teknologi produksi.
Sumber data adalah subjek dari-mana data itu diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan, baik tertulis maupun lisan.
Apabila menggunakan observasi maka sumber datannya bisa berupa benda atau proses tertentu. Apabila mengguna-kan dokumentasi, maka sumber datanya dokumen atau catatan. Terdapat beberapa metode pengumpulan data yang sering digunakan dalam PTK yaitu pengamatan berpartisipasi (Partisipation Observation), wawancara mendalam (Indepth Interview), penyelidikan sejarah hidup dan analisis dokumen. Dalam penelitian ini metode wawancara mendalam, pengamatan ber–partisipasi dan analisis dokumen dipilih untuk mengumpulkan data. Berikut ini adalah uraian terhadap tehnik pengum–pulan data yang diterapkan diterapkan dalam penelitian.
Proses analisis data dimulai dengan menelah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu wawancara, peng-amatan, yang sudah ditulis dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar foto, dan sebagainya. Data tersebut banyak sekali, setelah dibaca, dipelajari, dan ditelah maka langkah berikutnya adalah mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan membuat abstraksi.
Diharapkan dengan menerapkan metode Demonstrasi akan menjadi solusi yang tepat untuk dapat membantu siswa dalam meninmgkatkan hasil belajar dan mencapai target KKM sekolah pada pelajaran IPS sebesar 75 sebanyak 80%.
Prosedur Penelitian
1. Perencanaan
Membuat RPP, membuat LKS ins-trument observasi dan alat evaluasi pem-belajaran.
2. Pelaksanaan Tindakan
Guru memberikan dan menyajikan materi sesuai dengan rencana pembe-lajaran yang dibuat.
3. Pengamatan/observasi
Mengamati kegiatan belajar-meng-ajar, pemahaman siswa dalam bertanya dalam pembelajaran serta kecakapan siswa dalam mempresentasikan hasil.
4. Refleksi
Siswa apakah sudah ada 80% yang mendapatkan nilai di atas KKM. Dan apakah ada 80% siswa yang aktif dalam pembelajaran IPA dengan metode karya wisata langsung. Serta apakah ada 75% siswa yang aktif dalam bertanya dan mampu mempresentasikan hasil.
HASIL PENELITIAN
Hasil PTK ini diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus I dan siklus II untuk pembelajaran IPA tentang materi perkembangan teknologi produksi dengan menggunakan metode karya wisata untuk siswa kelas IV SDN Bogowanti Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora.
Kondisi awal siswa, nilai siswa sangat rendah hal ini terlihat dari nilai Tes Formatif. Nilai rata-rata tes formatif yang jauh di bawah KKM, inilah yang menetap-kan peneliti mengadakan perbaikan dengan Peneltian Tindakan Kelas.
Siklus I
a. Perencanaan (planning)
· Menyusun RPP, LKS;
· Membuat rencana pembelajaran dengan penerapan metode;
· Menyusun instrument obervasi dan alat evaluasi;
b. Pelaksanaan Tindakan (acting)
· Guru menjelaskan materi tentang pokok tentang perkembangan tek-nologi produksi;
· Siswa dibagi menjadi 4 kelompok;
· Siswa mengikuti dan menyim-pulkan;
· Siswa mempresentasikan hasil;
· Guru memberikan tindak lanjut;
c. Observasi (observing)
· Pada siklus I rata-rata kelas 57,00 masih dibawah KKM = 65;
· Guru dalam siklus I hanya memberi penjelasan materi;
· Siswa kesulitan mempresentasikan hasil;
d. Refleksi (refleksing)
· Alat peraga terbatas;
· Guru tidak memberi langkah-langkah dalam pembelajaran;
· Siswa kesulitan menyimpulkan dan mempresentasikan hasil;
Siklus II
Siklus ini peneliti memfokuskan pelaksanaan perbaikan pembelajaran de-ngan penerapan pendekatan ketrampilan proses dan keaktifan siswa yang bertujuan untuk memperoleh informasi, meningkat-kan interaksi antara guru dan siswa, dan antara siswa dengan siswa lain. Pertanyaan yang diajukan untuk mendapatkan infor-masi tentang pengetahuan siswa dan untuk mendorong siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Pertanyaan yang diajukan dapat mempengaruhi jawaban siswa sehingga hasil prestasi belajar dan keaktifan siswa dapat meningkat Dari data kegiatan evaluasi (tes formatif) pada siklus II ini ternyata mengalami peningkatan dibanding pada pembelajaran siklus I. Nilai rata-rata kelasnya sudah sesuai standar yaitu 87 dan ketuntasannya juga meng–alami peningkatan dari 17 siswa yang tuntas 16 siswa (90%) dan yang belum tuntas 1 siswa (10%). Hal ini menunjukkan bahwa target ketuntasan 75% sudah melampaui para siswa sebagian besar sudah menguasai materi.
PENUTUP
Kesimpulan
Ternyata dengan menerapkan me–tode karya wisata dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Terbukti bahwa pada pembelajaran awal yang tuntas 5 siswa (25%) dan belum tuntas 12 siswa (75%), pada siklus I yang tuntas yang tuntas 8 siswa (40%) dan yang belum tuntas 4 siswa (60%), sedangkan pada siklus II yang tuntas 3 siswa (90%) dan yang belum tuntas 1 siswa (10%).
Saran
Karena terdapat hubungan lang–sung antara prestasi belajar siswa tentang perkembangan teknologi melalui metode karya wisata siswa diajak langsung me–ngunjungi tempat proses pembuatan produksi tradisional dan modern yang ada didaerah sekitar. Dalam pemberian materi selain siswa belajar, siswa juga dibekali pengalaman nyata karena dalam pembela–jaran IPS mempelajari tentang berbagai kenyataan sosial dalam kehidupan sehari – hari.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 1998. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Ruseffendi. 1991. Pengajaran Matematika Modern Untuk Orang Tua Murid Guru dan SPG. Bandung: Tarsito.
Usman Muh. Uzer. 1993. Upaya Optimalisasi KBM. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Purwanto, M. Ngalim. 2006. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
http://id.shvoong.com/exact-sciences/mathematics/2174571-sumber-data-penelitian/#ixzz1jvDOb93g