Meningkatkan Prestasi BelajarDengan PAKEM dan Kooperatif Tipe Learning Together
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI POKOK MENGENAL MALAIKAT DAN TUGASNYA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM DAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2
SD NEGERI 3 GRABAGAN KECAMATAN KRADENAN
KABUPATEN GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Muslichatun
SD Negeri 3 Grabagan Kecamatan Kradenan
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah Untuk Meningkatkan kemampuan belajar siswa materi PAI pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Grabagan.Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Sebagai subyek adalah siswa kelas IV SD Negeri 3 Grabagan Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan yang berjumlah 22 siswa.Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:Berdasarkan hasil di atas dapat disimpulkan bahwa perbaikan belajar pada mata pelajaran PAI dengan menggunakan model pembelajaran PAKEM dan kooperatif tipe Learning Together berhasil. Pelaksanaan dari siklus ke siklus selalu mengalami kenaikan. Pada siklus II banyak siswa yang mendapat nilai di atas KKM.
Kata Kunci: PAI, PAKEM, Kooperatif Learning Together.
PENDAHULUAN
Dalam kegiatan belajar mengajar yang berlangsung telah terjadi interaksi yang bertujuan. Guru dan anak didiklah yang menggerakannya. Interaksi yang bertujuan itu disebabkan gurulah yang memaknainya dengan menciptakan lingkungan yang bernilai edukatif demi kepentingan anak didik dalam belajar. Guru ingin memberikan layanan yang terbaik bagi anak didik, dengan menyediakan lingkungan yang menyenangkan dan menggairahkan. Guru berusaha menjadi pembimbing yang baik dengan peranan yang arif dan bijaksana, sehingga tercipta hubungan dua arah yang harmonis antara guru dengan anak didik.
Sejalan dengan inovasi pembelajaran akhir-akhir ini termasuk di Sekolah Dasar, yaitu: PAKEM. Interaksi belajar mengajarnya menuntut anak didik untuk aktif, kreatif dan senang yang melibatkan secara optimal mental dan fisik mereka. Tingkat keaktifan, kreatifitas, dan kesenangan mereka dalam belajar merupakan rentangan kontinum dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi. Tetapi idealnya pada kontinum yang tertinggi baik pelibatan aspek mental maupun fisik anak didik.
Pada umumnya agama seseorang ditentukan oleh pendidikan, pengalaman, dan latihan-latihan yang dilaluinya pada masa kecilnya. Seseorang yang pada waktu kecilnya tidak mendapatkan pendidikan agama, maka pada masa dewasanya nanti ia akan merasakan bahwa pentingnya agama dalam hidupnya. Lain halnya dengan orang yang pada masa kecilnya mempunyai pengalaman-pengalaman agama, misalnya ibu dan bapaknya orang yang beragama, lingkungan sosial dan kawan-kawannya juga hidup menjalankan agama, ditambah pula dengan pendidikan agama di rumah, masyarakat, dan sekolah secara sistematis. Maka, dengan sendirinya orang tersebut akan mempunyai kecenderungan kepada hidup dalam aturan beragama, terbiasa menjalankan ibadah, takut melangkahi larangan-larangan agama, dan dapat merasakan betapa nikmatnya hidup beragama. Dari sebab-sebab itulah diketahui bahwa pentinnya pendidikan agama di sekolah, terutama pada sekolah dasar (SD).
Dengan menyadari kenyataan tersebut di atas, maka dalam penelitian ini penulis mengambil judul “Upaya meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam materi pokok mengenal malaikat dan tugasnya dengan menerapkan model pembelajaran PAKEM dan pembelajaran kooperatif Tipe Learning Together pada siswa kelas IV Semester 2 SD Negeri 3 Grabagan Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2016/2017.â€
Bertitik tolak dari latar belakang di atas maka penulis merumuskan permasalahannya sebagai berikut: Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam materi pokok mengenal malaikat dan tugasnya dengan diterapkannya model pembelajaran PAKEM dan pembelajaran kooperatif tipe Learning Together pada siswa kelas IV Semester 2 SD Negeri 3 Grabagan Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan Tahun pelajaran 2016/2017?
LANDASAN TEORI
Kajian Teori
Menurut Winkel, Belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengelolaan pemahaman.
Proses belajar mengajar merupakan suatu inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peran utama. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar (Usman, 2000:4).
Motivasi adalah suatu pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Nur (2001:3) bahwa siswa yang termotivasi dalam belajar sesuatu akan menggunakan proses kognitif yang lebih tinggi dalam mempelajari materi itu, sehingga siswa itu akan menyerap dan mengendapkan materi itu dengan lebih baik.
Belajar dapat membawa suatu perubahan pada individu yang belajar. Perubahan ini merupakan pengalaman tingkah laku dari yang kurang baik menjadi lebih baik. Pengalaman dalam belajar merupakan pengalaman yang dituju pada hasil yang akan dicapai siswa dalam proses belajar di sekolah. Menurut Poerwodarminto (1991:768), prestasi belajar adalah hasil yang dicapai (dilakukan, dikerjakan), dalam hal ini prestasi belajar merupakan hasil pekerjaan, hasil penciptaan oleh seseorang yang diperoleh dengan ketelitian kerja serta perjuangan yang membutuhkan pikiran.
Pendidikan Agama Islam menekankan keseimbangan, keselarasan, dan keserasian antara hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan diri sendiri, dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.
Malaikat adalah makhluk yang diciptakan allah yang memiliki tugas khusus. Iman kepada Malaikat Allah adalah rukun iman yang ke-2. Tentunya iman yang pertama adalah iman kepada Allah Swt. Iman kepada malaikat merupakan kewajiban kita sebagai umat muslim meskipun malaikat bersifat ghaib, tetapi keberadaanya harus kita yakini dan percaya bahwa malaikat itu ada. Allah menciptakan malaikat dari cahaya malaikat juga tidak seperti manusia, tidak berjenis kelamin pula.
Berikut ini adalah nama-nama malaikat dan tugas-tugasnya yang harus diketahui oleh setiap muslim. (1) Jibril, adalah malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu. (2) Mikail, adalah malaikat yang bertugas menyampaikan rezeki. (3) Raqib, adalah malaikat yang bertugas mengawasi dan mencatat amal perbuatan baik manusia. (4) ‘Atid, adalah malaikat yang bertugas mengawasi dan mencatat amal perbuatan buruk manusia. (5) Ridwan, adalah malaikat yang bertugas menjaga pintu surga. (6) Malik, adalah malaikat yang bertugas menjaga pintu neraka. (7) Izrail, adalah malaikat yang bertugas mencabut nyawa. (8) Munkar dan Nakir, adalah malaikat yang bertugas memberikan pertanyaan di alam kubur. (9) Israfil, adalah malaikat yang bertugas meniup sangkakala jika hari kiamat telah tiba.
Model PAKEM adalah model pembelajaran yang bertumpu pada empat prinsip, yaitu: aktif, efektif, dan menyenangkan. Model pembelajaran ini sangat cocok untuk kurikulum 2004 berbasis kompetensi yang senantiasa berorientasi pada aktivitas siswa (student centered learning). Model ini dapat dikembangkan secara sederhana oleh guru dengan memperhatikan prinsip PAKEM.
Merupakan sebuah model pembelajaran yang termasuk kedalam pembelajaran kooperatif. Sama halnya dengan pembelajaran kooperatif yang lainnya model pembelajaran ini dilakukan dengan cara mengelompokkan siswa kedalam kelompok-kelompok kecil.
Pengelompokan siswa pada model yang satu ini dilakukan berdasarkan tingkat kemampuan yang berbeda dengan yang lainnya. Pada model pembelajaran learning together ini setiap kelompok diberi tugas atau projek untuk diselesaikan bersama-sama oleh seluruh anggota kelompok. Setiap anggota yang ada di tiap kelompok mengambil bagian yang sesuai minat dan kemampuannya dalam menyelesaikan projek tersebut.
Tujuan yang ingin dicapai dengan model pembelajaran learning together ini adalah mengoptimalkan kemampuan yang terbaik yang dimiliki oleh setiap siswa. Projek merupakan salah satu media yang tepat untuk model pembelajaran yang satu ini, dimana dengan memberikan projek pada kelompok, menuntut setiap anggotanya untuk mencari informasi dan materi yang sesuai dengan projek tersebut. Dalam menemukan materi atau konsep tersebut setiap anggota kelompok harus bekerja sama dan dapat melakukannya dengan berbagi tugas agar lebih efektif.
METODOLOGI PENELITIAN
Setting Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini perencanaannya dilaksanakan di SD Negeri 3 Grabagan Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan. Waktu pelaksanaan direncanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2016/2017 yaitu bulan Januari sampai bulan Juni 2017. Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri 3 Grabagan Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan yang berjumlah 22 siswa.
Pendekatan Dan Jenis Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Kualitatif yaitu menggambarkan masalah sebenarnya yang ada di lapangan, kemudian direfleksikan dan dianalisis berdasarkan teori menunjang dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan di lapangan. Pendekataan Kualitatif dalam penelitian ini digunakan untuk menelusuri dan mendapatkan gambaran secara jelas tentang situasi kelas dan tingkah laku siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan secara bersiklus. Pembelajaran dilakukan di kelas IV SD Negeri 3 Grabagan Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan.
Jenis penelitian yang digunakan dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) karena ingin menerapkan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas IV dalam mempelajari materi PAI tentang mengenal malaikat dan tugasnya dengan menggunakan model pembelajaran PAKEM dan kooperatif tipe Learning Together.
Sumber data
Sumber data dalam penelitian ini, barasal siswa kelas IV SD Negeri 3 Grabagan Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan tahun Ajaran 2016 – 2017 yang berjumlah 22 siswa.
Prosedur pengumpulan data
Prosedur pengumpulan data dilakukan berdasarkan bentuk data yang diperoleh. Untuk memperoleh data yang diinginkan dalam pembelajaran PAI khususnya materi mengenal malaikat dan tugasnya dilakukan dengan teknik Observasi, diskusi dan evaluasi hasil belajar yang hasilnya akan dilaksanakan dalam bentuk skor. Sebelum dilaksanakan pelaksanaan tindakan kelas peneliti mengidentifikasi masalah pembelajaran PAI Kelas IV dilanjutkan dengan upaya pemecahan masalah yang dihadapi Guru dan siswa.
Analisis Data
Data hasil penelitian yang terkumpul berasal dari data observasi, diskusi dan evaluasi.Tehnik analisis yang digunakan dalam penelitian mengikuti langkah Hopkins (1993:151) dengan tiga tahap analisis yaitu tahap kategorisasi, validasi dan intepretasi data.
Kategorisasi data dilakukan dengan memilih-milih data yang terkumpul berdasarkan kategori tertentu yang di tetapkan.Kategori yang dimaksud meliputi konsepsi awal siswa, jenis pertanyaan siswa, eksplorasi siswa, aktivitas siswa, penilaian akhir siswa.
Tahap-Tahap Penelitian
Penelitian tindakan kelas dilakukan dalam dua siklus.setiap siklus diawali dengan perencanaan penerapan tindakan dan observasi, serta diakhiri dengan refleksi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II
Tabel Nilai Tes Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
No |
Nama Siswa |
Hasil Pelaksanaan Siklus Pembelajaran |
||
Pra Siklus |
Siklus I |
Siklus II |
||
1 |
Krisna Dwi Cahya |
50 |
70 |
75 |
2 |
Aditya Septian R. |
55 |
60 |
65 |
3 |
A.Thoriqul Ihsan |
50 |
55 |
60 |
4 |
Alvin Satria Putra |
75 |
80 |
85 |
5 |
Aulia Khoirun |
55 |
60 |
70 |
6 |
Dhesta Aliffa Firdaus |
60 |
70 |
75 |
7 |
Deva Saputra |
80 |
85 |
90 |
8 |
Febri Asih Nur A. |
70 |
75 |
80 |
9 |
Hanna Sonia F. |
65 |
70 |
75 |
10 |
Intan Pratiwi |
70 |
75 |
75 |
11 |
Irmawati L.K. |
50 |
55 |
70 |
12 |
Jelita Destiya N. |
75 |
75 |
80 |
13 |
Khasiful Kurbi |
50 |
60 |
70 |
14 |
Kayla Fajri A. |
75 |
75 |
80 |
15 |
Manisa Vira A. |
55 |
65 |
70 |
16 |
M. Erwin A. |
80 |
85 |
90 |
17 |
Nabila Aulia M. |
50 |
55 |
70 |
18 |
Nadila Amalia M. |
80 |
80 |
85 |
19 |
Rofiq Rosyidal Kafi |
60 |
70 |
75 |
20 |
Suwanto |
75 |
75 |
80 |
21 |
Zuhrotul Latifah |
50 |
70 |
75 |
22 |
Sisilia Ningrum |
70 |
75 |
80 |
Jumlah |
1.400 |
1.540 |
1.675 |
|
Rata-rata |
63,6 |
70 |
76 |
Rekap Hasil Tes Pra Siklus, Siklus I, Siklus II
Tabel 2 Rekap Hasil Tes Pra Siklus, Siklus I, Siklus II
No |
Nilai |
Pra Siklus |
Siklus I |
Siklus II |
|||
Jumlah siswa |
Jumlah Nilai |
Jumlah siswa |
Jumlah Nilai |
Jumlah Siswa |
Jumlah Nilai |
||
1 |
50 |
6 |
300 |
0 |
0 |
0 |
0 |
2 |
55 |
3 |
165 |
3 |
165 |
0 |
0 |
3 |
60 |
2 |
120 |
3 |
180 |
1 |
60 |
4 |
65 |
1 |
65 |
1 |
65 |
1 |
65 |
5 |
70 |
3 |
210 |
5 |
350 |
5 |
350 |
6 |
75 |
4 |
300 |
6 |
450 |
6 |
450 |
7 |
80 |
3 |
240 |
2 |
160 |
5 |
400 |
8 |
85 |
0 |
0 |
2 |
170 |
2 |
170 |
9 |
90 |
0 |
0 |
0 |
0 |
2 |
180 |
Jumlah nilai |
22 |
1.400 |
22 |
1.540 |
22 |
1.675 |
|
Rata-rata |
|
63,6 |
|
70 |
|
76 |
Deskripsi hasil tes tiap siklus
Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Grabagan mata pelajaran PAI pokok bahasan mengenal malaikat dan tugasnya dengan menggunakan model pembelajaran PAKEM dan kooperatif tipe Learning Together, dapat disimpulkan pada pelaksanaan pra siklus dari jumlah siswa 22 siswa terdapat 3 siswa (13,7%) mendapat nilai 80, 4 siswa (18,2%) mendapat nilai 75, 3 siswa (13,7%) mendapat nilai 70, 1 siswa (4,5%) mendapat nilai 65, 2 siswa (9,1%) mendapat nilai 60, 3 siswa (13,7%) mendapat nilai 55, dan 6 siswa (27,3%) mendapat nilai 50. Dalam pembelajaran pada kondisi awal dari 22 siswa tersebut ternyata 10 anak (45,5%) tuntas dan 12 anak (54,5%) belum tuntas.
Pada pelaksanaan siklus I dari 22, terdapat 2 siswa (9,1%) yang mendapat nilai 85, 2 siswa (9,1%) mendapat nilai 80, 6 siswa (27,3%) mendapat nilai 75, 5 siswa (22,7%) mendapat nilai 70, 1 siswa (4,5%) mendapat nilai 65, 3 siswa (13,7%) mendapat nilai 60, dan 3 siswa (13,7%) mendapat nilai 55. Dalam pembelajaran siklus I tersebut dari 22 siswa ternyata 15 anak (68,2%) tuntas dan 7 anak (31,8%) belum tuntas..
Pada pelaksanaan siklus II dari 22 siswa terdapat 2 siswa (9,1%) yang mendapat nilai 90, 2 siswa (9,1%) mendapat nilai 85, 5 siswa (22,7%) mendapat nilai 80, 6 siswa (27,3%) mendapat nilai 75, 5 siswa (22,7%) mendapat nilai 70, 1 siswa (4,5%) mendapat nilai 65, dan 1 siswa (4,5%) mendapat nilai 60. Dalam pembelajaran siklus II tersebut dari 22 siswa ternyata 20 anak (90,9%) tuntas dan 2 anak (9,1%) belum tuntas.
Berdasarkan hasil di atas dapat disimpulkan bahwa perbaikan belajar pada materi PAI pokok bahasan mengenal malaikat dan tugasnya dengan menggunakan model pembelajaran PAKEM dan kooperatif tipe Learning Together berhasil. Pelaksanaan dari siklus ke siklus selalu mengalami kenaikan. Pada siklus II banyak siswa yang mendapat nilai di atas KKM.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebanyak dua siklus dapat disimpulkan bahwa:
1. Melalui penerapan model pembelajaran PAKEM dan kooperatif tipe Learing Together dapat meningkatkan proses pembelajaran PAI pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Grabagan Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2016/2017.
2. Melalui penerapan model pembelajaran PAKEM dan kooperatif tipe Learing Together dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Grabagan Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2016/2017.
Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai rata-rata hasil observasi terhadap aktivitas siswa pada pra siklus yang tuntas sebesar 45,5% pada siklus I yang tuntas sebesar 68,2% dan pada siklus II yang tuntas sebesar 90,9%.
Dari keseluruhan tindakan pada penelitian tindakan kelas dapat dikatakan berhasil apabila hasil dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan rata-rata, sehingga dapat membawa ke arah peningkatan proses pembelajaran PAI pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Grabagan Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2016/2017.
Saran
Dalam rangka meningkatkan kemampuan belajar IPA siswa, maka peneliti menyampaikan saran sebagai berikut:
Untuk Guru
1. Memberikan motivasi kepada siswa untuk aktif mengikuti proses pembelajaran dengan model pembelajaran PAKEM dan kooperatif tipe Learning Togaether dalam meningkatkan kemampuan belajar PAI siswa.
2. Mengevaluasi efisien dan efektivitas penerapan model pembelajaran PAKEM dan kooperatif tipe Learning Togaether untuk meningkatkan kemampuan belajar PAI sewaktu pembelajaran berlangsung.
3. Memberikan motivasi kepada siswa dan memberikan penguatan kepada siswa yang sudah lancar belajar PAI, sehingga siswa dapat menunjukkan kinerja yang lebih baik.
Untuk Siswa
1. Kepada siswa hendaknya aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dan berusaha meningkatkan kemampuan belajar sehingga memperoleh hasil belajar yang optimal
2. Memiliki rasa senang untuk belajar PAI melalui pembelajaran PAKEM dan kooperatif tipe Learning Together.
Para Peneliti
Kepada peneliti lainnya hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk melakukan penelitian lebih lanjut, untuk menentukan faktor-faktor lain yang dapat mendukung peningkatan kemampuan belajar PAI. Melalui usaha ini, antara peneliti yang satu dengan peneliti yang lain dapat menunjukkan kinerja semakin baik dalam rangka meningkatkan kemampuan belajar PAI.
DAFTAR PUSTAKA
Alfabeta.Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Amri, S. Ichas Hamid dan Tuti Istianti Ichas. 2006. Pengembangan Pendidikan Nilai dalam Pembelajaran Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar. Jakarta: Dirjendikti.
Amri, Sofan dan Iif Khoiru Ahmadi. 2010. Konstruksi Pengembangan Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, dan Supardi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Bahar, Asmaniar. 2008. Penilaian Ranah Afektif Pembelajaran PKn melalui Model Value Clarification Technique (VCT) Permainan. Jurnal Pembelajaran, Vol. 30, No. 2 (2008: 121-126)
BSNP. 2007. Pedoman Penilaian Hasil Belajar di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas Darmadi, Hamid. 2010. Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung:
Djahir, Yulia. 2008. Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial: Forum Kependidikan, Volume 28 Nomor 1.
Elmubarok, Zaim. 2009. Membumikan Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta.