Pendekatan Komunikatif dan Metode Lebah Berdengung Untuk Meningkatkan Pemahaman
PENERAPAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF DAN METODE
LEBAH BERDENGUNG UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
ASPEK MENDENGARKAN PADA SISWA KELAS I SEMESTER 2
SD NEGERI 4 SAMBONGBANGI KECAMATAN
KRADENAN KABUPATEN GROBOGAN
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Sarifah Nurhasanah
SD Negeri 4 Sambongbangi Kecamatan
Kradenan Kabupaten Grobogan
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Aspek Mendengarkan Pada Siswa Kelas I Semester 2 SD Negeri 4 Sambongbangi Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2016/2017. Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Sebagai subyek adalah siswa kelas I SD Negeri 04 Sambongbangi kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan yang berjumlah 26 siswa. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: Dengan Menggunakan Pendekatan komunikatif dan metode lebah berdengung siswa yang menyenangi pelajaran mendongeng terjadi peningkatan dari 84% menjadi 96%. Memahami materi sebelum dan sesudah digunakan metode lebah berdengung 52% pada awal pembelajaran menjadi 88%.Yang memanfaatkan kesempatan bertanya pada guru terjadi peningkatan dari 12% pada awal pembelajaran menjadi 72%.
Kata Kunci: Pendekatan Komunikatif, Bahasa Indonesia, Dongeng.
PENDAHULUAN
Keberhasilan dunia pendidikan memiliki sistem yang relevan dengan pembangunan, baik fisik maupun mental. Adaptasi dan antisipasi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dibina secara sistematik dan berkesinambungan. Dengan demikian untuk memecahkan masalah harus dimulai dengan peningkatan dan pemerataan kualitas tenaga pengajar dipendidikan dasar.
Pendidikan merupakan wahana pokok bagi pengembangan kualitas sumber daya manusia, karena itu upaya peningkatan mutu pendidikan dasar perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh. Lebih-lebih sekolah dasar yang merupakan pondasi bagi seluruh jenjang pendidikan.
Pada awal pembelajaran bahasa Indonesia aspek mendengarkan di kelas I SD Negeri 4 Sambongbangi Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2016/2017, menemui beberapa hambatan. Penyebab-penyebabnya dapat berasal dari siswa, guru, serta sarana yang kurang memadai.
Pada pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia pada aspek mendengarkan di kelas I semester 2 di SD Negeri 4 Sambongbangi Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2016/2017 mengalami kegagalan. Hal ini ditunjukkan dari 26 siswa hanya 4 orang siswa yang mencapai nilai di atas 75 sehingga presentase ketuntasan belajar hanya 14,8%. Oleh karena itu penulis bermaksud memperbaikinya melalui Penelitian Tindakan Kelas.
Berdasarkan latar belakang di tas dapat buat rumusan masalah sebagai berikut: “Bagaimana Cara Menerapkan Pendekatan Komunikatif dan Metode Lebah Berdengung untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Aspek Mendengarkan pada Siswa Kelas I Semester 2 SD Negeri 4 Sambongbangi Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2016/2017â€.
Tujuan dalam penelitian ini adalah 1) Mendeskripsikan pendekatan komunikatif dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada aspek mendengarkan, 2) Mendeskripsikan metode lebah berdengung dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada aspek mendengarkan, 3) Mendeskripsikan/menganalisis dampak penggunaan pendekatan komunikatif dan metode lebah berdengung dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada aspek mendengarkan.
KAJIAN PUSTAKA
Bahasa adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat yang berupa suara, yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan mengandung makna. Bahasa memeiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sisial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.
Pendekatan komunikatif adalah suatu pendekatan yang bertujuan untuk membuat kompetensi komunikatif sebagai tujuan pembelajaran bahasa. Pendekatan komunikatif juga mengembangkan prosedur-prosedur bagi pembelajaran empat ketrampilan berbahasa (menyimak, membaca, berbicara dan menulis), mengakui dan menghargai saling ketergantungan bahasa.
Metode lebah berdengung merupakan metode mengajar yang digunakan dalam mengajarkan materi dongeng. Dalam pelaksanaannya metode lebah berdengung adalah siswa diberi kebebasan dalam mendongeng dengan teman-temannya, baik dengan teman satu bangku maupun dengan teman satu kelompok. Selama proses mendongeng guru mengamati dan memberi motivasi pada siswa untuk mendongeng bebas tanpa rasa takut kepada temannya.
Guru dituntut dapat sedekat mungkin dengan siswa, sehingga tidak ditakuti oleh siswa, dalam pelaksanaannya bisa di luar kelas maupun di dalam kelas, bila di dalam kelas menjadi gaduh dengan suara-suara siswa mendongeng dengan bebasnya, teman yang diajak mendongeng boleh menambah atau ikut mendongeng untuk membantu ingatan temannya yang sedang mendongeng.
Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir dalam penelitian ini adalah dengan Penerapan Pendekatan Komunikatif dan Metode Lebah Berdengung dalam mata pelajaran bahasa indonesia aspek mendengarkan pada siswa kelas I semester 2 SD N 4 Sambongbangi Meningkat.
PROSES PELAKSANAAN TINDAKAN KELAS
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 4 Sambongbangi Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2016/2017.
Pelaksanaannya dilakukan dalam 2 tahap yaitu:
Siklus I
1) Pertemuan 1: dilaksanakan pada hari Senin tanggal 9 Januari 2017
2) Pertemuan 2: dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 12 Januari 2017.
Siklus II
1) Pertemuan 1: dilaksanakan pada hari Senin tanggal 16 Janurai 2107
2) Pertemuan 2: dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 19 Januari 2107
Perbaikan pembelajaran dilaksanakan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia aspek mendengarkan pada siswa kelas I semester 2 SD Negeri 2 Simo Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2016/2017.
Sumber data dalam penelitian ini hádala siswa kelas 1 SD Negeri 4 Sambongbangi Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2016/2017 teman sejawat sebagai pengamat dan peneliti.
Cara pengumpulan data dengan menggunakan model observasi dan model tes. Data diperoleh dengan observasi yang dilengkapi dengan lembar pengamatan dan diskriptif.
Sebagai tolok ukur (kriteria) keberhasilan tindakan kelas ini berhasil bila:
1. Minimal rata-rata aktivitas siswa 70%.
2. Rata-rata aktivitas guru lebih dari 80%.
3. Minimal 80% dari siswa telah mencapai nilai 6 atau lebih untuk rentang nilai ideal 0 sampai 10. Hal ini didasarkan pada hasil belajar konsep pengukuran tahun sebelumnya yaitu 5,5.
PROSEDUR PENELITIAN
Siklus 1
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa peneliti mencoba melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam pelaksanaannya penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Masing-masing siklus terdiri dari Rencana, Pelaksanaan, Pengamatan/Pengumpulan data/Instrumen dan Refleksi.
a. Rencana
1) Pada tahap identifikasi masalah dan perumusan masalah peneliti dibantu oleh teman sejawat dan superior untuk mengungkap dan menperjelas permasalahan yang peneliti hadapi untuk dijadikan jalan pemecahan yang tepat.
2) Merancang pembelajaran dengan menitik beratkan mengganti dongeng pada awal pembelajaran dengan dongeng yang lebih diminati oleh siswa.
3) Menyusun lembar observasi dalam mengobservasi pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang difokuskan pada aspek motivasi, keaktifan, kerjasama.
4) Merancang tes formatif.
b. Pelaksanaan
Prosedur penelitian tindakan kelas pada siklus I, meliputi:
1) Merencanakan, meliputi
a) Mengidentifikasi masalah
b) Menganalisis dan merumuskan masalah
c) Merencanakan perbaikan
2) Melakukan tindakan
3) Megamati
4) Melakukan refleksi
Untuk mengumpulkan data dan permasalahan serta masukan dalam perbaikan pembelajaran peneliti dibantu oleh seorang pengamat yang disebut teman sejawat.
Adapun dalam pelaksanaan pembelajaran/kegiatan belajar mengajar meliputi prosedur sebagai berikut: pra-kegiatan, kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir. Pada kegitan perbaikan pembelajaran siklu I seluruh hipotesis tindakan dilaksanakan secara terpadu, pada akhir siklus pertama hasilnya dianalisis baik yang berupa keberhasilan maupun kegagalan sebagai bahan perkembangan untuk memperbaiki perlakuan yang akan diberikan pada siklus II, demikian seterusnya direncanakan berdasarkan analisis/refleksi pada siklus sebelumnya.
c. Pengamatan/pengumpulan data/instrument
Data penelitian ini diambil dengan pengamatan/pengumpulan data/instrument dengan menggunakan lembar observasi berisi tentang tugas yang dilaksanakan siswa yang meliputi mendongeng kepada teman sebangku, kesungguhan dalam mendongeng, latihan mendongeng dengan inisiatif sendiri.
Angket digunakan untuk mencari informasi pelaksanaan pembelajaran yang berisi kesukaan belajar, kepahaman materi, penggunaan alat pembelajaran, bimbingan guru terhadap siswa, penampilan guru dalam mengajar.
Guru sebagai subyek penelitian terlibat langsung dalam planning, acting, observing dan reflecting tindakan-tindakan yang diberikan.
d. Refleksi
Refleksi pada siklus I untuk mengungkapkan keberhasilan maupun untuk mengungkapkan kelemahan pembelajaran, metode mendongeng dengan menggunakan media berupa boneka, digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus II.
Siklus II
a. Rencana
Berdasarkan refleksi siklus I peneliti akan memfokuskan penelitian pada pembelajaran guru mendongeng menggunakan media peraga berupa boneka dipadu metode lebah berdengung/mendongeng bebas.
Adapun prosedur pelaksanaan perbaikan pembelajaran secara garis besar sebagai berikut:
1) Mengajukan pertanyaan tentang materi sebelumnya sebagai kegiatan awal.
2) Guru mendongeng di depan kelas dengan gerakan dan mimik yang meyakinkan serta dengan menggunakan alat peraga berupa boneka, sambil mendengarkan siswa mencatat hal-hal penting yang belum dipahami siswa.
3) Siswa menanyakan hal-hal penting dalam dongeng yang belum mereka pahami.
4) Guru melakukan tanya jawab tentang isi cerita.
5) Siswa diberi kesempatan untuk mendongeng kepada teman sebangku dengan metode lebah berdengung (mendongeng bebas dengan suara jelas)
6) Guru bersama siswa mengulas cara mendongeng yang baik.
7) Guru mengevaluasi secara lesan (mendongeng di depan kelas)
b. Pelaksanaan
Prosedur penelitian tindakan kelas pada siklus II, meliputi:
1) Merencanakan, meliputi
a) Mengidentifikasi masalah
b) Menganalisis dan merumuskan masalah
c) Merencanakan perbaikan
2) Melakukan tindakan
3) Mengamati
4) Melakukan refleksi
Untuk mengumpulkan data dan permasalahan serta masukan dalam perbaikan pembelajaran peneliti dibantu oleh seorang pengamat yang disebut teman sejawat.
Adapun dalam pelaksanaan pembelajaran/ kegiatan belajar mengajar meliputi prosedur sebagai berikut: pra-kegiatan, kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir. Pada kegitan perbaikan pembelajaran siklus II seluruh hipotesis tindakan dilaksanakan secara terpadu, pada akhir siklus kedua hasilnya dianalisis untuk direfleksi
c. Pengamatan/pengumpulan data/instrument
Data penelitian ini diambil dengan pengamatan/pengumpulan data/instrument dengan menggunakan lembar observasi berisi tentang tugas yang dilaksanakan siswa yang meliputi mendongeng dengan teman sebangku, kesungguhan dalam mendongeng, latihan mendongeng dengan inisiatif sendiri dan bimbingan guru.
Angket digunakan untuk mencari informasi pelaksanaan pembelajaran yang berisi kesukaan belajar, kepahaman materi, penggunaan alat pembelajaran, bimbingan guru terhadap siswa, penampilan guru dalam mengajar.
Guru sebagai subyek penelitian terlibat langsung dalam planning, acting, observing dan reflecting tindakan-tindakan yang diberikan.
d. Refleksi
Refleksi pada siklus II untuk mengungkapkan keberhasilan maupun untuk mengungkapkan kelemahan pembelajaran, guru mendongeng dengan menggunakan media boneka dengan dipadu metode lebah berdengung, digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus selanjutnya atau dihentikan.
HASIL PENELITIAN
SIKLUS 1
Hasil tes pembelajaran mendongeng diperoleh data sebagai berikut: nilai tertinggi yang diperoleh siswa 90, nilai terendah 45, dengan nilai rata-rata kelas 68,8 dan tingkat ketuntasan klasikal 50%. Berdasarkan hasil tersebut maka perbaikan pembelajaran siklus I dilanjutkan dengan melakukan perbaikan pembelajaran siklus II.
Dari hasil tes perbaikan pembelajaran siklus I diperoleh nilai:
No |
Nama |
L/P |
Nilai |
Ketuntasan |
|
Tuntas |
Belum Tuntas |
||||
1 |
Ahmad Fahri Rozi |
L |
80 |
√ |
– |
2 |
Ahmad Dimas Kurniawan |
L |
70 |
√ |
– |
3 |
Alif Fadilah Syahputra |
L |
75 |
√ |
– |
4 |
Ananda Choirul Yoga P. |
L |
80 |
√ |
– |
5 |
Anggun Novita Sari |
P |
70 |
√ |
– |
6 |
Aprilia Regina Putri |
P |
65 |
– |
√ |
7 |
Ardiyanto Tri S. |
L |
45 |
– |
√ |
8 |
Ayu Diah Lestari |
P |
70 |
√ |
– |
9 |
Azahra Charisma A. |
P |
60 |
– |
√ |
10 |
Daffa Rindiani |
L |
75 |
√ |
– |
11 |
Dea Rahma Dani |
P |
65 |
– |
√ |
12 |
Denise Putra Danendra |
P |
80 |
√ |
– |
13 |
Devi Suryaningsih |
P |
60 |
– |
√ |
14 |
Djingga Santoso |
L |
55 |
– |
√ |
15 |
Febriliean Tinan M. |
L |
65 |
– |
√ |
16 |
Fidayatur Rodiyah |
P |
75 |
√ |
– |
17 |
Jihan Arta Dinata |
P |
90 |
√ |
– |
18 |
Kevin Tomi Manggali |
L |
55 |
– |
√ |
19 |
Kiran Arum Naza |
P |
65 |
– |
√ |
20 |
Muhammad Tamfrin |
L |
60 |
– |
√ |
21 |
Muhammad Evan Dani |
L |
90 |
√ |
– |
22 |
Mukhamad Ulul Azmi |
L |
65 |
– |
√ |
23 |
Nabila Utayani |
P |
55 |
– |
√ |
24 |
Nadianti Utami |
P |
90 |
√ |
– |
25 |
Qorrii Ainaa |
P |
65 |
– |
√ |
26 |
Tri Surya Anggara |
P |
65 |
– |
√ |
Jumlah |
|
1790 |
12 |
14 |
|
Rata-rata |
|
68,8 |
|
|
SIKLUS II
Hasil tes pembelajaran mendongeng diperoleh data sebagai berikut: nilai tertinggi yang diperoleh siswa 100, nilai terendah 75, dengan nilai rata-rata kelas 85,7 dan tingkat ketuntasan klasikal 100%. Berdasarkan hasil tersebut maka perbaikan pembelajaran siklus II dihentikan.
Dari hasil tes perbaikan pembelajaran siklus II diperoleh nilai:
No |
Nama |
L/P |
Nilai |
Ketuntasan |
|
Tuntas |
Belum Tuntas |
||||
1 |
Ahmad Fahri Rozi |
L |
75 |
√ |
– |
2 |
Ahmad Dimas Kurniawan |
L |
80 |
√ |
– |
3 |
Alif Fadilah Syahputra |
L |
85 |
√ |
– |
4 |
Ananda Choirul Yoga P. |
L |
75 |
√ |
– |
5 |
Anggun Novita Sari |
P |
80 |
√ |
– |
6 |
Aprilia Regina Putri |
P |
95 |
√ |
– |
7 |
Ardiyanto Tri S. |
L |
100 |
√ |
– |
8 |
Ayu Diah Lestari |
P |
75 |
√ |
– |
9 |
Azahra Charisma A. |
P |
80 |
√ |
– |
10 |
Daffa Rindiani |
L |
85 |
√ |
– |
11 |
Dea Rahma Dani |
P |
90 |
√ |
– |
12 |
Denise Putra Danendra |
P |
80 |
√ |
– |
13 |
Devi Suryaningsih |
P |
75 |
√ |
– |
14 |
Djingga Santoso |
L |
80 |
√ |
– |
15 |
Febriliean Tinan M. |
L |
95 |
√ |
– |
16 |
Fidayatur Rodiyah |
P |
100 |
√ |
– |
17 |
Jihan Arta Dinata |
P |
80 |
√ |
– |
18 |
Kevin Tomi Manggali |
L |
90 |
√ |
– |
19 |
Kiran Arum Naza |
P |
95 |
√ |
– |
20 |
Muhammad Tamfrin |
L |
80 |
√ |
– |
21 |
Muhammad Evan Dani |
L |
100 |
√ |
– |
22 |
Mukhamad Ulul Azmi |
L |
80 |
√ |
– |
23 |
Nabila Utayani |
P |
85 |
√ |
– |
24 |
Nadianti Utami |
P |
80 |
√ |
– |
25 |
Qorrii Ainaa |
P |
100 |
√ |
– |
26 |
Tri Surya Anggara |
P |
90 |
√ |
– |
Jumlah |
|
2230 |
26 |
0 |
|
Rata-rata |
|
85,7 |
|
|
Perbandingan Hasil Penilaian tiap Siklus.
KBM |
Nilai Tertinggi |
Nilai Terendah |
Rata-Rata |
Persentase Ketuntasan |
Awal |
75 |
30 |
54,6 |
14,8 |
Siklus 1 |
90 |
45 |
68,8 |
50 |
Siklus 2 |
100 |
75 |
85,5 |
100 |
Simpulan
Dari hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan selama dua siklus, dapat disimpulkan beberapa hal antara lain:
1. Kemampuan siswa dalam menyebutkan isi dongeng dapat ditingkatkan dengan menggunakan pendekatan komunikatif dan metode lebah berdengung.
2. Meningkatkan minat siswa dalam memahami isi dongeng dapat dilakukan dengan menggunakan metode lebah berdengung yang dipadukan dengan penggunaan media berupa boneka binatang.
3. Perbaikan pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Saran
Kepada Guru
a. Dalam pembelajaran gunakanlah media pembelajaran yang nyata.
b. Dalam menggunakan metode, carilah metode yang tepat.
c. Dalam menggunakan metode diskusi dan latihan, guru harus menyiapkan soal-soal yang cukup.
d. Gunakan bahasa yang komunikatif.
e. Gunakanlah media pembelajaran yang dapat memotivasi belajar siswa.
Bagi Siswa:
a. Siswa harus lebih giat belajar agar hasil belajar dapat meningkat.
b. Siswa harus berani bertanya kepada guru jika ada penjelasan yang kurang jelas.
c. Jangan putus asa bila menemukan soal-soal yang sulit.
Kepada Pengambil Kebijakan dalam Pendidikan
a. Laporan ini dapat dijadikan bahan referensi untuk mengambil keputusan.
b. Laporan ini dapat dijadikan bahan diskusi dalam Kelompok Kerja Guru (KKG)
c. Laporan ini dapat dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
DAFTAR PUSTAKA
Ali Muhammad. 2000. Guru dan Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo
Puji santoso,dkk. 2003. Materi dan pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta: Universitas Terbuka
Surakhman, Winarno. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bintang
Wardani, I.G.A.K, Wihardit,K, dan Nasution,N. 2000. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka
Winkel. 1991. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo
Wahyudin, Dian. 2004. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Universitas Terbuka