MENINGKATKAN PRESTASI SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN PADA BENDA DENGAN MENGGUNAKAN METODA DEMONTRASI

PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VI SD NEGERI BANYUBIRU 03

 

Moh Choeroni

SD Negeri Banyubiru 03

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam menjelaskan konsep perubahan wujud pada benda pada mata pelajaran IPA dengan metode demonstrasi. Sumber data penelitian meliputi: Nilai mata pelajaran dengan indikator menyelesaikan soal masih jauh di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah di tetapkan pada awal tahun pelajaran. Nilai dari 21 siswa sebagai berikut: 19 % (4 siswa) di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), 80% (12 siswa) di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Untuk menganalisis data penelitian ini digunakan metode demonstrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Keberhasilan pembelajaran ini disebabkan karena dalam proses pembelajaran pendidik/peneliti menggunakan metode demonstrasi dan metode penunjang lainnya berupa Tanya jawab, ceramah, pemberian tugas, sehingga tugas yang dirancang akan memperjelas informasi pendidik/peneliti. Selain itu penggunaan alat peraga lebih dioptimalkan dalam pembelajaran. Keaktifan peserta didik dalam pembelajaran akan meninggatkan pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran. Bukti bahwa pembelajaran itu berhasil adalah adanya hasil kerja siswa yang mencapai nilai ketuntasan belajar yang telah diterapkan. Hasil perbaikan pembelajaran yang dilakukan peneliti pada mata pelajaran IPA bahan ajar konsep perubahan wujud pada bendadi kelas VI semester I peserta didik tuntas mencapai KKM 100% dari 21peserta didik. Nilai rata-rata kelas yang diperoleh mencapai . Hal ini terbukti dari perolehan hasil tes formatif yang dilaksanakan peneliti setelah proses pembelajaran selesai.

Kata kunci: prestasi, metoda demonstrasi

 

PENDAHULUAN

Mata pelajaran IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar, dan merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan pengujian gagasan-gagasan.

Kehadiran metoda demontrasi dalam pembelajaran IPA akan lebih mempermudah bagi guru dalam menyampaikan materi yang akan diajarkan kepada siswa.

Berdasarkan hasil renungan yang penulis lakukan setelah melaksanakan pembelajaran IPA tentang perubahan benda, yang dilanjutkan dengan evaluasi, tetapi hasilnya tidak memuaskan, maka penulis sebagai guru kelas menyadari bahwa kesalahan berada pada guru bukan pada siswa, antara lain pembelajaran berpusat pada guru, keterlibatan siswa dalam pembelajaran kurang ada kesempatan untuk terlibat langsung dalam proses pembelajaran yang mengakibatkan siswa pasif dan hasil evaluasi dengan rata-rata nilai 5,38, berlatar belakang dari permasalahan tersebut, dipandang perlu melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas, sebab Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu penelitian yang bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran yang bersifat individual dan luwes.

LATAR BELAKANG

Berdasarkan identifikasi masalah yang dijadikan fokus penelitian adalah meningkatkan pemahaman siswa tentang perubahan benda yang selama ini dianggap sulit oleh siswa.

Untuk memudahkan dalam pelaksanaan penelitian, rumusan masalah diperinci sebagai berikut:

  1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran menggunakan metoda demontrasi untuk meningkatkan kemampuan siswa tentang perubahan benda
  2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran menggunakan metoda demontrasi dalam meningkatkan kemampuan siswa tentang perubahan benda
  3. Bagaimanakah kemampuan siswa dalam perubahan benda

TUJUAN PENELITIAN

  1. Ingin mengetahui dan memahami rencana pembelajaran IPA tentang perubahan benda berdasarkan makanannya dengan menggunakan Metoda demontrasi di Kelas VI SD Negeri Banyubiru 03.
  2. Ingin mengetahui dan memahami proses berlangsungnya pembelajaran IPA dalam perubahan benda berdasarkan makanannya di Kelas VI SD Negeri Banyubiru 03 dengan menggunakan alat peraga Metoda demontrasi.
  3. Ingin mengetahui kemampuan dan kelemahan siswa di Kelas VI SD Negeri Banyubiru 03 dalam konsep perubahan benda berdasarkan makanannya setelah pembelajaran menggunakan alat peraga Metoda demontrasi

LANDASAN TEORI

Proses belajar-mengajar atau proses pengajaran merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan, agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Tujuan pendidikan pada dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku baik intelektual, moral maupun sosial agar dapat hidup mandiri sebagai individu dan makhluk sosial. Dalam mencapai tujuan tersebut siswa berinteraksi dengan lingkungan belajar yang diatur guru melalui proses pengajaran.

Dalam metodologi pengajaran ada dua aspek yang paling menonjol yakni metode mengajar dan media pengajaran sebagai alat bantu mengajar. Sedangkan penilaian adalah alat untuk mengukur atau menentukan taraf tercapai-tidaknya tujuan pengajaran. Sejak ada peradaban manusia, orang lebih dapat mengadakan upaya untuk mendapatkan sesuatu dari alam sekitarnya. Mereka telah dapat membedakan hewan atau tumbuhan mana yang dapat dimakan. Mereka telah dapat menggunakan alat untuk mencapai kebutuhannya. Dengan menggunakan alat, mereka telah merasakan manfaat kemudahan-kemudahan untuk mencapai suatu tujuan.

Berdasarkan gambaran mengenai perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya Ilmu Pengetahuan Alam, maka dapat disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan suatu kumpulan pengetahuan tersusun secara sistematik, dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala alam.

Perkembangan IPA telah melaju dengan cepat. Hal ini erat hubungannya dengan perkembangan teknologi. Perkembangan IPA memungkinkan teknologi berkembang. Perkembangan teknologi memberikan wahana yang memungkinkan IPA berkembang dengan pesat pula. Inilah salah satu ciri dari abad modern, dan pada abad modern kita sedang berada.

Tujuan Pendidikan IPA, ialah hanya untuk memahami pengetahuan tentang fakta-fakta, konsep IPA, tetapi untuk mengembangkan keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang diperlukan untuk mencapai pengetahuan itu. Dengan lain perkataan, hasil belajar IPA bukan hanya sebagai produk, tetapi juga pengembangan proses. Keterampilan yang diharapkan ialah dinamakan keterampilan intelektual, atau disebut juga keterampilan proses.

METODE PENELITIAN

Penelian direncanakan pada hari Selasa tanggal 24 September 2015 untuk siklus 1 dan siklus 2 pada hari Selasa tanggal 8 Oktober 2015. Penelitian dilakukan di kelas VI Sekolah Dasar Negeri Banyubiru 03 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang, yang merupakan objek Penelitian. Sesuai dengan dengan karakteristik Penelitian Tindakan Kelas (PTK) antara lain bahwa penelitian dilakukan dalam upaya menyelesaikan masalah pembelajaran yang dirasakan oleh guru dan siswa atau permasalahan yang aktual yang dirasakan oleh guru dan siswa . Berdasar dari uraian yang dipaparkan pada latar belakang alasan mengapa penelitian dilakukan di kelas VI, karena siswa kelas VI itulah yang mempunyai masalah dalam penguasaan konsep perubahan benda. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas VI Sekolah Dasar Negeri Banyubiru 03 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang sebanyak 21 orang yang terdiri dari laki-laki sebanyak 11 orang dan perempuan sebanyak 10 orang.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 teknik, yaitu teknik observasi dan teknik tes.

Teknik Observasi

Observasi dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang dibuat untuk digunakan sebagai perangkat pengumpul data. Adapun hal-hal yang diobservasi antara lain:

  • Observasi terhadap rencana pembelajaran.
  • Observasi terhadap proses pembelajaran.
  • Observasi terhadap hasil yang diperoleh siswa setelah dilakukan tindakan.

Teknik Tes

Teknik tes dilakukan pada akhir kegiatan pembelajaran dengan menggunakan lembar soal.

 

PEMBAHASAN

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengoptimalan penggunaan metoda demonstrasi dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang materi konsep perubahan pada benda mata pelajaran IPA yang berdampak positif pada hasil prestasi belajar siswa. Pada siklus 2 rata-rata hasil belajar siswa meningkat sebesar 79,52 atau sebesar 100% jika dibandingkan dengan perbaikan pembelajaran siklus 1. Lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut.

Hasil belajar yang dicapai pada siklus 2 merupakan hasil yang paling baik jika dibandingkan dengan hasil belajar pada siklus 1 dan pra siklus. Hal ini disebabkan siklus 2 dirancang dari hasil refleksi pada pelaksanaan siklus sebelumnya sehingga pada siklus 2 penggunaan metoda demonstrasi dioptimalkan. Terbukti pada siklus 2 penimgkatan hasil belajar. Semua siswa mendapatkan nilai di atas KM sehingga dinyatakan Tuntas.

SIMPULAN

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep perubahan benda dengan menggunakan metoda demontrasi dalam pembelajaran IPA di kelas VI SD Negeri Banyubiru 03 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang, berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:

  1. Langkah-langkah persiapan yang telah direncan akan untuk pelaksanaan penelitian berjalan sesuai dengan rencana, dari mulai pembuatan Rencana Penelitian (Renpel) sampai pembuatan instrumen yaitu lembar observasi untuk rencana pelajaran, lembar observasi untuk aktivitas guru dalam mengajar dan lembar observasi untuk kegiatan siswa dalam belajar, telah berhasil menjaring data sebagai hasil penelitian.
  2. Pelaksanaan pembelajaran tentang konsep perubahan benda dengan menggunakan metoda demontrasi, berjalan sesuai dengan skenario yang ada pada rencana pelajaran (renpel), dan telah berhasil menciptakan situasi belajar yang kondusif yakni siswa terlibat secara langsung pada proses pembelajaran, juga dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar IPA yang semula dianggap sulit.

Tingkat pemahaman siswa tentang perubahan benda setelah pembelajaran menggunakan metoda demontrasi dapat meningkat dengan baik, ini dapat dilihat dari hasil evaluasi yaitu pada siklus 1 memperoleh nilai rata-rata 6,78 dan pada siklus ke 2 memperoleh nilai rata-rata 8,15.

DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud, (1989). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Sistem Pendidikan. Semarang Aneka Ilmu.

Depdiknas, (2004). Kurikulum Pendidikan Dasar, Jakarta: Dirjen Dikdasmen.

Depdikbud, (1998). Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar Kelas VI Sekolah Dasar. Jakarta Dirjen Dikdasmen.

Depdikbud, (1995). Ilmu Pengetahuan Alam Sekolah Dasar Kelas 6. Jakarta Dirjen Dikdasmen.

Depdikbud, (1997. Ilmu Pengetahuan Alam Petunjuk Guru Sekolah Dasar Kelas 6. Jakarta Dirjen Dikdasmen.

  1. Udin, (1987). Strategi Pembelajaran Dirjen Pendidikan. Tinggi Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Kasihani Kasbolah, (1998). Penelitian Tindakan Kelas Dirjen Pendidikan. Tinggi Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Nana Sujana, (1991). Media Pengajaran. Pusat Penelitian dan Pembidangan Ilmu Lembaga Penelitian IKIP Bandung. Sinar Baru.

Ngalimun Purwanto, (1997). Psikologi Pendidikan. Bandung Remaja Rosda Karya.