MENJADI PRIBADI TANGGUH (HARDINESS) DI MASA PANDEMI BAGI PESERTA DIDIK KELAS IX-G MELALUI

LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DARING DENGAN PENDEKATAN PROJECT BASED LEARNING MENGGUNAKAN

MEDIA PLATFORM GOOGLE MEET

(PENELITIAN PADA PESERTA DIDIK KELAS IX G

DI SMP NEGERI 2 BANTARBOLANG TAHUN PELAJARAN 2020/2021)

 

Febri Sebastian

SMP Negeri 2 Bantarbolang

 

ABSTRAK

Layanan Bimbingan Klasikal Daring dengan Pendekatan Project Based Learning menjadi strategi yang dapat menjawab fenomena permasalahan Pendidikan di masa Pandemi Covid 19 dengan menfasilitasi peserta didik agar dapat memiliki nilai – nilai pribadi tangguh dalam dirinya, sehingga peserta didik dapat menjadikan dirinya pribadi yang tangguh di masa Pandemi Covid-19 ini, adapun media Platform yang dipilih adalah Google meet mengingat mudah untuk dioperasikan peserta didik dan memiliki beban kuota data yang relatif ringan untuk diakses Peserta didik, Subjek penelitian dalam Penelitian Tindaan Bimbingan Konseling ini adalah 32 Peserta didik kelasIX G SMP Negeri 2 Bantarbolang di Kabupaten Pemalang. Penelitian dilaksanakn dalam 3 Siklus tindakan,dari hasil analisis data dapat ditarik kesimpulan bahwa Layanan Bimbingan Klasikal Daring dengan Pendekatan Project Based Learning menggunakan Media Platform Google Meet dinilai berhasil dalam membentuk peserta didik menjadi Pribadi yang Tangguh di masa pandemic.

Kata Kunci: Pribadi Tangguh (Hardiness), Layanan Bimbingan Klasikal Daring, Project Based Learning, Google Meet

PENDAHULUAN

Pribadi tangguh dalam istilah agama, merupakan pribadi yang memiliki kemampuan untuk bersyukur apabila ia mendapat sesuatu yang berkaitan dengan kebahagiaan, kesuksesan, mendapat rezeki, dan lain-lain. Sebaliknya, jika ia mendapati sesuatu yang tidak diharapkannya, baik berupa kesedihan, kegagalan, mendapat bencana, dan lain-lain, maka ia memiliki ketahanan untuk selalu bersabar. Pribadi seperti ini memposisikan setiap kejadian yang menimpanya adalah atas ijin dan kehendak Allah SWT. Ia pasrah dan selalu berusaha untuk bangkit dengan cara mengambil pelajaran dari setiap kejadian tersebut. Pribadi pantang menyerah ini bukan saja semata-mata secara fisik, namun yang lebih penting justru adanya sifat positif dalam jiwanya yang begitu tangguh dan kuat (Mayasari, 2014). Saat ini kita sedang dihadapkan pada fenomena Pandemi COVID-19, Pemerintah telah memberikan kebijakan dengan menerapkan social distancing untuk memutus penularan virus COVID- 19. Yang kita ketahui bersama bahwa Social distancing adalah pembatasan untuk antar orang/individu agar tidak berdekatan secara fisik yakni menghindari segala bentuk perkumpulan/pertemuan guna

memutus persebaran virus COVID- 19, sehingga kegiatan seperti kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah harus dilakukan di rumah atau dilakukan secara online/dalam jaringan (Daring) guna mematuhi kebijakan yang teah ditetapkan pemerintah. Sehingga sekolah menerapkan strategi pola Pembelajaran/Layanan Jarak Jauh guna tetap melaksanakan dinamika Pendidikan bagi peserta didik SMP Negeri 2 Bantarbolang adalah salah satu sekolah di wilayah Kecamatan Bantarbolang Kabupaten Pemalang yang menerapkan strategi pola Pembelajaran/Layanan Jarak Jauh dengan moda Daring tersebut. Adapun Platform yang digunakan dalam Pembelajaran/Layanan Jarak Jauh cukup beragam dan menyesuaikan keunikan dan pola kinerja kinerja Guru di Sekolah seperti Zoom, Google Classroom, Google Meet, Moodle dan Whatsapp Group Class. Namun yang paling banyak digunakan adalah Google Classroom, Google Meet dan Whatsapp Group Class, hanya saja dilapangan yang sering digunakan mengingat manfaat dan kualitas capaian pembelajaran yang dapat dicapai dengan baik adalah dengan Google Meet kolaborasi dengan Whatsapp Group Class, fungsi kordinasi dan pengondisian termaksimalkan di Whatsapp Group Class dan Pembelajaran tatap muka Virtual dapat dipenuhi melalui Google Meet.

Ada sebuah fenomena permasalahan yang muncul pada Peserta didik kelas IX-G yakni menunjukkan rendahnya antusiasme dan semangat peserta didik dalam mengikuti Pembelajaran/Layanan Jarak Jauh dengan moda Daring ini. Hal ini dari hasil pengamatan dan curah gagasan peserta didik di Whatsapp Group Class disebabkan karena banyak dari peserta didik yang berkeyakinan bahwa suasana pandemi Covid-19 ini menjadikan sebuat toleransi tersendiri untuk tidak terlalu aktif dalam kegiatan pembelajaran meskipun hanya di lakukan secara daring dan tidak sedikit peserta didik yang terbelenggu merasa bahwa suasana Pandemi Covid-19 ini menjadikan suatu kegelisahan dan kepanikan tersendiri mengingat adanya beberapa pasien positif Covid-19 yang ada di wilayah Kecamatan Bantarbolang, sehingga banyak individu yang mengurangi intensitas aktifitasnya sehingga tidak terlalu produktif dan positif, Hal ini berpengaruh pula pada kondisi psikis Peserta didik di SMP Negeri 2 Bantarbolang terlebih di kelas IX-G yang di banding dengan kelas lainnya, kelas IX-G ini di nilai lebih menunjukkan penurunan aktifitas keaktifan selama pembelajaran di masaPandemi ini dari hasil informasi dari beberapa Guru Mata Pelajaran di SMP Negeri 2 Bantarbolang.

Fenomena seperti ini jika di biarkan akan menjadikan sebuah penguatan keyakinan dan sugesti peserta didik bahwa suasana Pandemi seperti ini menjadikan toleransi tersendiri untuk tidak beraktifitas dan produktif serta aktif mengikuti pembelajaran di masa Pandemi. Sehingga akan membangun sebuah persepsi bahwa suasana Pandemi adalah suasana yang berbalut kegelisahan dan kekhawatiran yang akan mengarahkan pada menurunkan kualitas semangat belajar dan aktifitas lainnya selama Pandemi Covid- 19.

Layanan Bimbingan Klasikal Moda Daring yang diterapkan di sekolah menjadi salah satu solusi yang mungkin dapat dimaksimalkan guna menanggulangi fenomena permasalahan peserta didik tersebut diatas dimasa pandemi ini sesuai dengan kebijakan Sekolah dan Pemerintah, Sehingga Guru BK dapat menstrategikan layanan tersebut dengan menggunakan pendekatan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan dan keunikan peserta didik di lapangan. Di SMP Negeri 2 Bantarbolang, Layanan Bimbingan Klasikal Daring dengan Pendekatan Project Based Learning menjadi strategi yang diperkirakan dapat menjawab fenomena permasalahan dengan menfasilitasi peserta didik agar memiliki nilai – nilai pribadi tangguh dalam dirinya, sehingga peserta didik dapat menjadi pribadi yang tangguh di masa Pandemi Covid-19 ini, adapun media Platform yang dipilih adalah Google meet mengingat mudah untuk dioperasikan peserta didik dan memiliki beban yang ringan untuk diakses Peserta didik, terlebih sekarang sudah adanya bantuan kuota internet untuk peserta didik dari Pemerintah yang hanya dapat digunakan salah satunya untuk Platform Google Meet dalam kegiatan Pembelajaran jarak jauh/moda Daring ini di masa Pandemi Covid-19.

PEMBAHASAN

Tujuan yang hendak dicapai yaitu untuk mengetahui pelaksanaan Layanan Bimbingan Klasikal Daring dengan Pendekatan Project Based Learning menggunakan Media Platform Google Meet berhasilkah dalam membantu Peserta didik di kelas IX-G menjadi Pribadi yang tangguh di masa Pandemi Covid-19 di SMP Negeri 2 Bantarbolang tahun ajaran 2020/2021.

Pribadi Tangguh

Mayasari (2014) menjelaskan bahwa Pribadi tangguh dalam istilah agama, merupakan pribadi yang memiliki kemampuan untuk bersyukur apabila ia mendapat sesuatu yang berkaitan dengan kebahagiaan, kesuksesan, mendapat rezeki, dan lain-lain. Kepribadian tangguh (hardiness) merupakan karakteristik kepribadian yang mempunyai fungsi sebagai pertahanan pada saat individu menemui sesuatu kejadian yang menimbulkan stress (Kobasa, dkk., 1982). Tipe kepribadian tangguh (Hardiness) adalah suatu konstalasi karakteristik kepribadian yang membuat individu menjadi lebih kuat, tahan, dan optimis dalam menghadapi stres dan mengurangi efek negatif yang dihadapi (Bayu, 2009). Dalam penelitian ini, penelitian menggunakan alat ukur berdasarkan dimensi – dimensi Hardiness, yaitu Komitmen, Kontrol dan Tantangan. Peneliti memilih untuk menggunakan alat ukur yang dikemukan oleh Kobasa (1984) dalam artikelnya yang berjudul How Hardy Are You? (American Health Magazine September 1984, p 64-77).

Layanan Bimbingan Klasikal Daring

Layanan Klasikal dilakukan untuk memberikan informasi kepada siswa. Layanan klasikal diberikan kepada siswa didalam kelas yang menunjukkan adanya proses bimbingan yang disusun secara baik dan siap untuk diberikan kepada siswa secara terjadwal (Fatimah, 2017). Memanfaatkan moda Dalam Jaringan (Daring) yang sekiranya cocok dilakukan di masa Pandemi seperti ini Pembelajaran daring dapat dijadikan solusi pembelajaran jarak jauh ketika terjadi bencana alam. Seperti yang terjadi saat ini ketika pemerintah menetapkan kebijakan social distancing. Social distancing diterapkan oleh pemerintah dalam rangka membatasi interaksi manusia dan menghindarkan masyarakat dari kerumunan agar terhindar dari penyebaran virus COVID-19 (Syarifudin, 2020).

Pemilihan media daring yang tepat adalah faktor yang menentukan dapat tidaknya proses pembelajaran berjalan dengan baik. Media yang biasa digunakan dalam media daring antara lain: WhatsAap, whatsAap group, telegram, email, Zoom , Meet, Webex Meet, Google Meet, Google form, Goggle classroom, kelas maya, dan lain-lain.

Secara prinsip pelaksaanaan Bimbingan Klasikal Daring ini tetap akan menggunakan kaidah – kaidah dan ketentuan baku terkait layanan Bimbingan Klasikal, hanya saya penyajiannya di kemas dengan menggunakan moda dari dangan media paltform tertentu yang sekiranya mudah dan sesuai dengan kemampuan peserta didik.

Layanan Bimbingan Klasikal Daring ini bertujuan untuk selalu memberikan pelayanan BK yang prima kepada peserta didik di tengah masa pandemi dengan memaksimalkan moda/online yang harapannya dapat memudahkan peserta didik untuk mengikutinya, guna mendapatkan manfaat, energi dan penguatan positif yang di dapat dari Layanan Bimbingan dan Konseling Darinng Khususnya Bimbingan Kalsikal Moda Daring.

Project Based Learning

Pembelajaran berbasis proyek/Project Based Learning (PBL) merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam pengumpulan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata.

Project-based Learning adalah model pembelajaranyang menuntut pengajar dan atau peserta didik mengembangkan pertanyaan penuntun (a guiding question). Mengingat bahwa masing masing peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda, maka Project Based Learning memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk menggali konten (materi) dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi dirinya, dan melakukan eksperimen secara kolaboratif. Hal ini memungkinkan setiap peserta didik pada akhirnya mampu menjawab pertanyaan penuntun (The George Lucas Educational Foundation: 2005). Pembelajaran berbasis proyek memiliki potensi yang besar untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih menarik dan bermakna bagi peserta didik (Gear, 1998).

Platform Google Meet

Platform Google Meet adalah salah satu aplikasi google yang dapat menunjang pembelajaran jarak jauh. Dengan media ini banyak sekali interkasi pembelajaran yang dapat dilakukan. Google Meet adalah layanan panggilan video utama Google. Diluncurkan pertama kali pada tahun 2017 sebagai produk berbayar bagi pengguna bisnis, Namun keputusan Google untuk menghentikan layanan Google Hangout menjadikan Google Meet sebagai layanan video konferensi gratis. Google Meet gratis digunakan untuk semua pengguna akun Google sejak April 2020. Manfaat menggunakan Google Meet dibanding layanan lain adalah kesederhanaannya hanya dengan memiliki akun Google, langsung dapat memulai panggilan video dengan teman, keluarga, atau rekan kerja (https://ruangmuda.com/caramenggunakan-google-meet/)

Penggunaan media Platform Google Meet dinilai tepat karena dengan Paltform ini dapat mengakomodir tampilan kamera wajah dan suara tiap personal partisipan secara bersamaan sehingga dapat digunakan sebagai wadah efektif guna melaksanakan layanan Bimbingan Klasikal moda Daring ini, dengan dikuatkan adanya komitmen dan kontrak layanan bersama terkait keunikan platform yang digunakan.

Pendekatan Yang Digunakan (Setting Penelitian)

Pendekatan yang digunakan sesuai dengan latar belakang masalah dan tujuan dari penelitian ini, adalah penelitian tindakan (action research). Alasan peneliti menggunakan metode penelitian tindakan, karena jawaban yang ingin dicari dari penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan Layanan Bimbingan Klasikal Daring dengan Pendekatan Project Based Learning menggunakan Media Platform Google Meet dapat membantu Peserta didik di kelas IX-G menjadi Pribadi yang tangguh di masa Pandemi Covid-19. Untuk mendapatkan jawaban tentang pelaksanaan Layanan Bimbingan Klasikal Daring dengan Pendekatan Project Based Learning menggunakan Media Platform Google Meet yang

baik dan tepat tersebut, perlu dilakukan uji coba berupa tindakan dari peneliti. Jenis data yang harus dikumpulkan oleh peneliti secara sistematis adalah jenis data-data primer dan sekunder, misalnya data hasil pengukuran menggunakan skala psikologis, data berupa gambar, dokumen dan lain-lain, yang akan memudahkan peneliti untuk menganalisisnya

Metode Dan Alat Pengumpulan Data

Metode dan Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Skala yang digunakan dalam penelitian tindakan ini diambil dari artikel yang berjudul How Hardy Are You? (American Health Magazine September 1984, p 64-77) yang dikembangkan oleh Kobasa (1984). Kobasa menyampaikan terdapat 3 (tiga) Aspek (Dimensi) Hardiness/Pribadi Tangguh yakni Komitmen, Kontrol dan Tantangan, keseluruhan item berjumlah 12 item yang terdiri dari 6 item favorable dan 6 item unfavorable. adapun pembagian item dalam 3 (tiga).

Selain menggunakan skala kepribadian tangguh untuk memperoleh data, diperlukan pula observasi. Observasi merupakan kegiatan pemuatan perhatian terhadap obyek dengan menggunakan seluruh alat indera (Arikunto 2006: 156). Observasi dalam penelitian ini digunakan sebagai pelengkap atau pendukung terhadap data yang diperoleh melalui tes skala kepribadian tangguh.

Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian tindakan ini adalah analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis semua data yang diperoleh berkaitan dengan meningkatnya kepribadian tangguh untuk kemudian didiskriptifkan.

Analisis kuantitatif dipergunakan untuk menganalisis data yang diperoleh dari skala kepribadian tangguh yang dilakukan setelah pemberian tindakan pada setiap siklusnya.

Analisis diskripsi prosentase digunakan untuk mengetahui gambaran peningkatan kepribadian tangguh Peserta didik baik sebelum maupun sesudah diberi layanan bimbingan klasikal moda daring dengan Google meet. Kriteria tersebut dapat diperoleh dengan cara menentukan skor tertinggi (empat) dikurangi skor terendah (satu), maka diperoleh tiga, kemudian dibagi banyaknya interval yang akan dibuat (empat). Maka diperoleh 0,75 angka itu dijadikan sebagai panjang interval.

Indikator Keberhasilan

Keberhasilan penelitian tindakan ini diukur dengan indikator sekurang- kurangnya 75% jumlah Peserta didik mengalami peningkatan kepribadian tangguh dalam kategori > 2,51-4,00 Tinggi (B) hingga Sangat Tinggi (A)

Hasil

Hasil dari penelitian tindakan yang telah dilaksanakan melalui Siklus 1, Siklus 2 dan Siklus 3 didapat data sebagai berikut, pada tabel:

Tabel 3. Hasil Angket/Kuesioner Skala Pribadi Tangguh Peserta Didik Pada Siklus 1, Siklus 2 dan Siklus 3

NO Reponden SIKLUS 1 SIKLUS 2 SIKLUS 3 Progres
Jml (%) Jml (%) Jml (%)
1 Responden 1 28 58,33 30 62,50 44 91,67 Naik
2 Responden 2 30 62,50 31 64,58 41 85,42 Naik
3 Responden 3 32 66,67 36 75,00 43 89,58 Naik
4 Responden 4 26 54,17 33 68,75 42 87,50 Naik
5 Responden 5 29 60,42 33 68,75 41 85,42 Naik
6 Responden 6 26 54,17 25 52,08 41 85,42 Naik
7 Responden 7 29 60,42 31 64,58 41 85,42 Naik
8 Responden 8 31 64,58 34 70,83 44 91,67 Naik
9 Responden 9 32 66,67 35 72,92 43 89,58 Naik
10 Responden 10 28 58,33 32 66,67 42 87,50 Naik
11 Responden 11 29 60,42 35 72,92 44 91,67 Naik
12 Responden 12 26 54,17 32 66,67 41 85,42 Naik
13 Responden 13 30 62,50 34 70,83 44 91,67 Naik
14 Responden 14 31 64,58 34 70,83 41 85,42 Naik
15 Responden 15 30 62,50 34 70,83 43 89,58 Naik
16 Responden 16 21 43,75 30 62,50 40 83,33 Naik
17 Responden 17 31 64,58 33 68,75 41 85,42 Naik
18 Responden 18 29 60,42 32 66,67 43 89,58 Naik
19 Responden 19 29 60,42 32 66,67 40 83,33 Naik
20 Responden 20 31 64,58 34 70,83 41 85,42 Naik
21 Responden 21 28 58,33 34 70,83 42 87,50 Naik
22 Responden 22 28 58,33 34 70,83 40 83,33 Naik
23 Responden 23 30 62,50 31 64,58 43 89,58 Naik
24 Responden 24 29 60,42 31 64,58 42 87,50 Naik
25 Responden 25 27 56,25 33 68,75 41 85,42 Naik
26 Responden 26 28 58,33 35 72,92 42 87,50 Naik
27 Responden 27 28 58,33 33 68,75 41 85,42 Naik
28 Responden 28 26 54,17 30 62,50 41 85,42 Naik
29 Responden 29 26 54,17 32 66,67 42 87,50 Naik
30 Responden 30 30 62,50 35 72,92 42 87,50 Naik
31 Responden 31 31 64,58 35 72,92 41 85,42 Naik
32 Responden 32 22 45,83 30 62,50 44 91,67 Naik
Rata – Rata (%) 28 59,31 34 69,92 42 87,30 Naik

 

 

Tabel 4. Perbandingan Capaian Hasil Skala Pribadi Tangguh Siklus 1, Siklus 2 Dan Siklus 3

Aspek Item Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3 Progres
Jml % Jml % Jml %  
Pernyataan 1 56 43,75 71 55,47 115 89,84 Naik
Pernyataan 2 51 39,84 88 68,75 105 82,03 Naik
Pernyataan 3 78 60,94 88 68,75 108 85,16 Naik
Pernyataan 4 105 82,03 107 83,59 116 90,63 Naik
Pernyataan 5 60 46,88 82 64,06 115 89,84 Naik
Pernyataan 6 74 57,81 81 63,28 111 86,72 Naik
Pernyataan 7 102 79,69 104 81,25 111 86,72 Naik
Pernyataan 8 100 78,13 104 81,25 106 82,61 Naik
Pernyataan 9 79 61,72 94 73,44 117 91,41 Naik
Pernyataan 10 52 40,63 83 64,84 115 89,84 Naik
Pernyataan 11 93 72,66 94 73,44 111 86,72 Naik
Pernyataan 12 61 47,66 78 60,94 110 85,94 Naik
Rata – Rata (%) 75, 91 59, 31 89,50 69,92 111,75 87,30 Naik

 

Dari tabel Perbandingan Capaian Hasil Skala Pribadi Tangguh Siklus 1, Siklus 2 dan Siklus 3 baik dari masing – masing Item dan dari masing – masing repsonden, dapat dicermati bahwa semua peserta didik memiliki peningkatan tingkat pemahaman yang semakin membaik dan meningkat dari tindakan di Siklus 1 ke Siklus 2 dan di Siklus 3 yang akhirnya melampaui nilai indikator keberhasilan peserta didik yakni 75%, di Siklus 3 dapat dilihat dari skor rata – rata berada di angka 87,30% dalam pemahaman terhadap materi menjadi Pribadi tangguh di Masa Pandemi, hal ini menyimpulkan bahwa tingkat Pribadi tangguh yang di alami peserta didik mengalami peningkatan yang melampaui nilai indikator keberhasilan yang telah di tetapkan sebelumnya yakni 75%, sehingga menjadikan Tindakan di Siklus 3 ini dinilai telah meningkatkan pemahaman peserta didik guna dapat menjadikannya Pribadi yang tangguh di masa Pandemi, maka penelitan dicukupkan pada Siklus 3 ini, mengingat tujuan yang yang diteliti sudah tercapai

Untuk memperkuat hasil Penelitian tindakaan dengan Skala Pribadi Tangguh di Siklus 1, Siklus 2 dan Siklus 3, dari hasil pengamatan (observasi) dapat ditangkap bahwa peserta didik masih sangat memiliki ketertarikan dalam dengan media yang digunakan dalam layanan daring ini, terkait materi yang disampaikan nampak bahwa tingkat dibutuhkannya materi tersebut oleh peserta didik semakin meningkat dengan melihat respon dan umpan balik yang muncul saat pelaksanaan layanan, selanjutnya antusiame, keaktifan serta perasaan senang yang dirasakan peserta didik juga meningkat dan masuk dalam kategori sangat baik hal ini didapat dari gejala – gejala keceriaan yang nampak dalam keaktifan peserta didik dalam mengikuti layanan daring yang nampak dari proses tindakan Siklus 1, Siklus 2 dan Siklus 3 ini sehingga peneliti dapat menilai dengan keaktifan, perasaan senang, nyaman serta antusiasme pun selaras mengkuti, nilai kebermanfaatn yang muncul dirasakan oleh peserta didik saat menyampaikan umpan balik pun masih bertahan dalam nilai sangat baik dikegiatan layanan dari Siklus 1, Siklus 2 dan Siklus 3. Waktu pelaksanaan dinilai juga cukup efektif meskipun peserta didik masih antusias dan mengarah ke pembahasan yang lebih menarik dan nyata terkait materi dan fenomena – fenomena psikologis yang muncul dilapangan mengingat peserta didik semakin cermat dan kritis melihat gejala yang muncul sebagai dampak dari efektifitas pemberian layanan di Siklus 1 dan 2, namun karena sudah ada kontrak waktu maka layanan dihentikan sesuai dengan kesepakatan dimasing – masing Siklus.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, Layanan Bimbingan Klasikal Daring dengan Pendekatan Project Based Learning mengunakan media platform Google Meet di nilai dapat membantu peserta didik kelas IX-G SMP Negeri 2 Bantarbolang dalam memahami dan membentuk diri menjadi Pribadi yang tangguh. Hal ini menjadi sebuah solusi untuk menjawab tantangan dinamika Pendidikan di tengah suasana Pandemi khususnya layanan pembelajaran Bimbingan dan Konseling, yang harus tetap terus berjalan melayani Peserta didiknya.

Layanan yang dilaksanakan secara daring dengan menggunakan media Platform Google meet menjadikan daya tarik tersendiri bagi peserta didik, mengingat sejak awal Tahun Pelajaran baru 2020/2021, Peserta didik jarang dan bahkan tidak bisa bertatap muka dengan teman – temannya sejawatnya dan Guru, karena kegiatan Cenderung lebih banyak dilaksanakan dengan media Platform Google Classroom yang hanya memiliki pola atau ciri khas untuk membaca informasi dan instruksi yang tertulis didalamnya kemudian ada tagihan yang harus dikerjakan tanpa adanya tatap muka meskipun bersifat virtual, sehingga hal ini menjadikan sebuah daya tarik tersendiri bagi peserta didik untuk mengikuti kegaiatan layanan bimbingan klasikal daring, adapun pendekatan Project Based Learning dinilai efektif dalam penelitian ini mengingat dengan adanya sebuah produk yang nyata dan terukur menjadikan sebuah penilaian tesendiri dalam menentukan sebuah keseriusan dan keberhasilan dalam kegiatan layanan bimbingan klasikal daring ini, karena hanya peserta didik yang memahami materi layanan dengan baiklah yang dapat mengerjakan tugas/project yang di berikan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Renika Cipta.

Azwar, Saifuddin. 2001. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

———,. 2005. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bakhtiar, Wulandari dan Marlina (2019). Layanan Bimbingan Klasikal Menggunakan Media Konseling Berbasis Teknologi Aplikasi Google Classroom. Proceeding Konvensi Nasional XXI Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia Bandung, 27-29 April 2019

Firman dan Rahman (2020). Pembelajaran Online di Tengah Pandemi Covid-19. Indonesian Journal of Educational Science (IJES) Volume 02, No 02 Maret 2020. ISSN 2622-6197 (Online)

Heryanti Tumilisar, Susi Fitri dan Wirasti (2019). Pengembangan Program Pendidikan Seksual Dalam Layanan Bimbingan Klasikal Dengan Memanfaatkan Media Sosial. Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia Volume 4 Nomor 2 Halaman 43-48 p-ISSN: 2477-5916 e-ISSN: 2477-8370

Irmawanty, Sumantri dan Japar (2020). Pendampingan Menulis Karya Tulis Ilmiah (Kti) Pada Guru Madrasah Ibtidaiyah Secara Online Dengan Menggunakan Google Meet. Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta

Jauhariyyah, Suwono dan Ibrohim (2017). Science, Technology, Engineering and Mathematics Project Based Learning (STEM-PjBL) pada Pembelajaran Sains. Pros. Seminar Pend. IPA Pascasarjana UM Vol. 2, 2017, ISBN: 978-602-9286-22- 9

Kasbolah, Kasihani. (2001). Penelitian Tindakan Kelas. Malang: Universitas Negeri Malang. Lekatompessy (2020). Kepribadian Yang Tangguh Dalam Menghadapi Tantangan Di Era Revolusi Industri 4.0 (Suatu Kajian Teologis Terhadap 2 Timotius 2:1-13). Jurnal Ilmu Sosial Keagamaan Vol. I No. 1 Fakultas Ilmu Sosial Keagamaan Institut Agama Kristen Negeri Ambon

Kobasa (1984). “How Hardy Are You?”. Stress Awarenes. Health education Program.

American Health Magazine September 1984, p 64-77.

Mabrur (2010). Hubungan Antara Kepribadian Tangguh Dan Religiusitas Dengan Kesejahteraan Psikologis Pada Korban Bencana Alam Di Yogyakarta. http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/INTUISI. INTUISI 1 (2) (2009). p – ISSN

2086-0803. e – ISSN 2541-2965

Marbun (2020). Disain Pembelajaran Online Pada Era Dan Pasca Covid-19. CSRID Journal, Vol. 12 No. 2 Juni 2020, Hal.129-142. ISSN: 2085-1367

Mayasari (2014). Mengembangkan Pribadi Yang Tangguh Melalui Pengembangan Keterampilan Resilience. Jurnal Dakwah, Vol. XV, No. 2

Prayitno dan Erman Amti. 2004. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.

Ruseffendi. 1994. Dasar-Dasar Penelitian Tindakan Dan Bidang Non – Eksakta Lainnya. Semarang: IKIP Semarang Press.

Suryabrata, Sumadi. 2005. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.Triwardhani. 2014. Pengaruh Hardiness, Konsep Diri dan Dukungan Sosial terhadap Orientasi Masa depan pada Narapidana Remaja di Lembaga Pemasyarakatan Salemba kelas II-A. Fakultas Psikologi Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta

Winkel. 1997. Bimbingan Konseling Di Institusi Pendidikan. Jakarta: Gramedia.