META ANALISIS PERBEDAAN PENGGUNAAN MODEL

MIND MAPPING DAN MODEL CORELATED INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TERHADAP HASIL BELAJAR TEMATIK SISWA KELAS II

 

Niko Islamika

Suhandi Astuti

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar-FKIP UKSW

 

ABSTRAK

Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian meta analisis, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan penggunaan model pembelajaran Mind Mapping dan CIRC dalam meningkatkan hasil belajar pada kelas II. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis effect size. Rumus effect size yang digunakan adalah formula pengaruh dengan rumus eta kuadrat (ή2). Instrumen yang dipakai di penelitian ini adalah lembaran pemberian kode. Variabel yang digunakan untuk pemberian kode dalam memperoleh informasi mengenai besar pengaruh (effect size) pada penelitian meta-analisis. Hasil penelitian menunjukan model pembelajaran Mind Mapping lebih efektif jika dibandingkan dengan model pembelajaran CIRC terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Dapat dilihat dari uji Ancova dari nilai rata-rata skor model pembelajaran Mind Mapping sebesar 20.0000 lebih tinggi dibandingkan model pembelajaran CIRC 8.2500. Dapat disimpulkan bahwa perhitungan hipotesis dengan menggunakan uji Ancova menggunakan Univariate yang menunjukkan nilai signifikasi sebesar 0,001 yang berarti lebih kecil dari 0,05 (0,001 < 0,05). Uji Ancova menunjukkan f hitung > f tabel sebesar 0,001 dan F hitung yang diperoleh adalah 2,209, yaitu 2,209 > 0,65 dan signifikasinya 0,001 < 0,05 yang menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan terdapat perbedaan dalam penggunaan model pembelajaran Mind Mapping dan CIRC dalam peningkatan hasil belajar siswa.

Kata Kunci: Meta Analisis, Mind Mapping, Corelated Integrated Reading and Composition, Hasil Belajar.

 

PENDAHULUAN

Menurut Kemendikbud (2013: 7) pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang menggabungkan beberapa mata pelajaran melalui tema, dimana siswa tidak mempelajari materi mata pelajaran secara satu persatu, semua mata pelajaran yang ada di sekolah dasar sudah dijadikan satu pembelajaran yang diikat dengan tema. Pembelajaran tematik menjadikan berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema (Prastowo, 2013: 125). Menurut Mulyasa (2013: 170), pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang dilaksanakan pada tingkatan pendidikan dasar dan proses belajar dilakukan berdasarkan tema untuk kemudian digabungkan dengan mata pelajaran lainnya.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan pembelajaran tematik merupakan pendekatan pembelajaran yang menggabungkan beberapa mata pelajaran dalam satu tema, pembelajaran ini dapat berefek pada proses pembelajaran menjadi efektif dan efisien. Pembelajaran tematik membutuhkan suatu cara tertentu sebagai sarana agar peserta didik dapat memahami beberapa konsep dan teori pembelajaran dengan lebih mudah.

Oleh karena itu, guru perlu mengemas atau merancang pengalaman belajar yang akan mempengaruhi kebermaknaan belajar siswa. Ada banyak metode dan model pembelajaran yang bisa digunakan, beberapa di antaranya adalah model pembelajaran mind mapping dan model pembelajaran Corelated Integrated Reading and Compotition (CIRC), pemilihan kedua model ini didasari karena sama-sama menggunakan konsep pembelajaran Komprehensif (kelompok).

Ada beberapa penelitian yang pernah dilakukan guna mengetahui pengaruh penggunaan metode dan model pembelajaran, salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Yesi puspitasari (2019: 82) dengan judul Pengaruh Penggunaan Metode Mind Mapping terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengeahuan Alam (IPA) Materi Alat Pernapasan pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 76 Kota Bengkulu. Hasil penelitian telah mendapatkan hasil bahwa terdapat pengaruh metode mind mapping terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam materi alat pernapasan kelas V di SDN 76 Kota Bengkulu. Penelitian lain yang dilakukan oleh Musyarofah (2019: 76) dengan judul Pengaruh Model Pembelajaran Coopertive Integrated Reading and Composition (CIRC) Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Kelas V SDN 01 Wonokerto Tulang Bawang Barat. Berdasarkan analisis uji normal again diperoleh kelas kontrol sebesar 0,410824 dan kelas eksperimen sebesar 0,55269. Kemudian uji perbandingan rata-rata pada tahap akhir menggunakan uji-t diperoleh thitung = 2,883 dan = 1,960 pada taraf signifikan α = 5%, thitung > akibatnya H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh model pembelajaran Cooperatif Integrated Reading and Composition (CIRC) terhadap hasil belajar IPS.

Berdasarkan uraian tersebut membuat peneliti menjadi ragu, apakah ada perbedaan antara penggunaan model pembelajaran Mind Mapping dan model pembelajaran Corelated Integrated and Reading Composition (CIRC) terhadap hasil belajar siswa. Berangkat dari keraguan tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan eksperimen yang berjudul “Perbedaan Penggunan Model Mind Mapping dan Model Corelated Integrated Reading and Composition (CIRC) terhadap Hasil Belajar Tematik Siswa Kelas II”.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian meta analisis Meta Analisis merupakan metode telaah yang disertai teknik statistik untuk menghitung kesimpulan beberapa hasil penelitian. Dalam penelitian memanfaatkan buku atau jurnal sebagai sumber. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Meta analisis. Sugiyanto (2004), berpendapat bahwa Meta analisis merupakan studi dengan cara menganalisis data yang berasal dari studi primer atau penelitian yang sudah ada. Dalam penelitian ini berkaitan dengan perbedaan penggunan model pembelajaran. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan penggunaan pada model pembelajaran Mind Mapping dan CIRC dalam meningkatkan hasil belajar pada kelas II. Penilitian ini dilakukan di Program studi pendidikan sekolah dasar, Fakultas Keguruan Ilmu dan Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana, dengan hasil penelitian dalam bentuk jurnal nasional. Waktu pelaksanaan penelitian mulai dari bulan Januari sampai Maret 2021. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis effect size. Rumus effect size yang digunakan adalah formula pengaruh dengan rumus eta kuadrat (ή2). Penelitian eksperimen yang hanya melibatkan dua kelompok yaitu kelompok eskperimen dan kelompok kontrol menggunakan analisis komparasi dengan tekik analisis uji-t. rumus effect size yang digunakan. Instrumen yang dipakai di penelitian ini adalah lembaran pemberian kode (coding data). Variabel yang digunakan untuk pemberian kode dalam memperoleh informasi mengenai besar pengaruh (effect size) pada penelitian meta-analisis.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Data artikel diolah dengan cara merangkum atau komparasi antara model pembelajaran Mind Mapping dan CIRC kemudian data dilaporkan kembali. Hasil komparasi model pembelajaran Mind Mapping dan CIRC dapat dilihat sebagai berikut.

Presentase Peningkatan Model Mind Mapping

No Kode Data Presentase %
Eksperimen 1 Eksperimen 2 Peningkatan
1 A4 33,00 76,00 43,00
2 A5 65,60 79,05 13,45
3 A6 62,00 81,00 19,00
4 A7 62,11 78,67 16,56
5 A8 43,27 62,91 19,64
6 A9 56,08 66,22 10,14
Mean 53,67 73,97 20,30

 

Presentase Peningkatan Model Mind Mapping

No Kode Data Presentase %
Eksperimen 1 Eksperimen 2 Peningkatan
1 A1 72,13 82,10 9,97
2 A2 60,00 63,00 3,00
3 A3 52,38 69,13 16,75
4 A10 77,62 83,13 5,51
Mean 65,53 74,34 8,81

Hasil presentase model pembelajaran Mind Mapping menunjukkan bahwa model pembelajaran Mind Mapping mampu meningkatkan hasil belajar siswa sekolah dasar, presentase rata-rata peningkatan model pembelajaran Mind Mapping mulai dari yang terendah 10,14% dan yang tertiggi 43,00% dengan rata-rata 20,30%. Sedangkan nilai presentase model pembelajaran CIRC nilai terendah 3,00% dan tertinggi 16,75% dengan rata-rata 8,81%. Nilai presentase model pembelajaran CIRC lebih kecil dari model pembelajaran Mind mapping.

Data hasil komparasi model pembelajaran Mind Mapping dan CIRC

Berdasarkan hasil presentase penggunaan model pembelajaran Mind Mapping lebih tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran CIRC. Hal ini dapat dilihat dari hasil komparasi berikut.

Dapat dilihat selisih rata-rata skor pada pembelajaran Mind Mapping adalah 20,30 sedangkan selisisih model pembelajaran CIRC adalah 8,81. Berikut ini adalah diagram komparasi data antara model Mind Mapping dan CIRC.

Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk mengetahui tingkat keefektifan model pembelajaran terhadap peningkatan hasil belajar. Analisis data menggunakan uji prasyarat yang dilakukan melalui uji normalitas, uji homogenitas, dan uji linearitas. Uji prasyarat ini dilakukan sebelum melakukan uji Ancova. Uji Ancova dilakukan utuk melihat hasil pengaruh perbedaan model pembelajaran yang digunakan terhadap peningkatan hasil belajar.

Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menentukan apakah sumber relevan berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian menggunakan uji teknik Shapiro-Wilk berbantuan SPSS v25 windows. Berikut tabel hasil pengujian normalitas kolaborasi skor pretest dan Postest model pembelajaran Mind Mapping dan CIRC.

Uji Normalitas Model Mind Mapping

Uji Normalitas CIRC

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa dari uji normalitas skor Eksperimen 1 dan Eksperimen 2 dari model pembelajaran Mind Mapping dan CIRC dapat diartikan jika diperoleh nilai signifikasi < 0,05 maka data tidak berdistibusi normal dan jika nilai signifikasi > 0,05 maka data berdistribusi normal. Tingkat signifikasi skor Eksperimen 1 model pembelajaran Mind Mapping 0,225 > 0,05 yang artinya nilai berdistribusi normal. Tingkat signifikasi skor Eksperimen 2 Mind Mapping adalah 0,138 > 0,05 artinya nilai berdistribusi normal. Tingkat signifikasi skor Eskperimen 1 model pembelajaran CIRC 0,738 > 0,05 yang artinya nilai berdistribusi normal. Tingkat signifikasi skor Eksperimen 2 CIRC 0,306 > 0,05 artinya nilai berdistribusi normal.

Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel skor artikel yang telah dikumpulkan dari model pembelajaran Mind Mapping dan CIRC memiliki varian yang sama. Hal ini dapat dikatakan data homogen jika nilai signifikasi > 0,05 dan data tidak homogen jika nilai signifikasi < 0.05. Berikut adalah tabel uji homogenitas skor Eksperimen 1 dan Eksperimen 2 menggunakan SPSS v25.

Uji Homogenitas Eksperimen 1

Hasil uji homogenitas menggunakan metode Levene’s Test. Dalam interpretasi dilakukan dengan memilih salah satu statistik yaitu statistik yang dilakukan dengan rata-rata (Based on Mean). Berdasarkan pada tabel diatas menunjukkan hasil uji homogenitas Eksperimen 1 memperoleh signifikasi 0,773 > 0,05 yang dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran CIRC dan MIND MAPPING memiliki variansi yang sama atau homogen.

Uji Homogenitas Eksperimen 2

Hasil uji homogenitas menggunakan Livene’s Test. Interpretasi dilakukan dengan memilih salah satu statisti, yaitu statistik yang dilakukan dengan rata-rata (Based on Mean). Nilai homogenitas dilihat dari hasil signifikasi yaitu 0,315 > 0,05. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Mind Mapping dan CIRC memiliki variansi yang sama atau homogen.

Uji Linearitas

Uji linearitas ini adalah uji untuk mengetahui apakah variabel bebas menggunakan model pembelajaran Mind Mapping dan CIRC terhadap variabel terikat meningkatkan kolaborasi mempunyai hubungan linear atau tidak, secara sinifikan. Dalam penelitian ini menggunakan uji linearitas yaitu SPSS v25, berikut adalah tabel uji linearitas skor Eksperimen 1 dan Eksperimen 2 model pembelajaran Mind Mapping.

Uji Linearitas Eksperimen 1 dan 2 Model Mind Mapping

Uji linearitas skor Eksperimen 1 dan Eksperimen 2 model pembelajaran Mind Mapping dilihat dari satu statistik, yaitu yang dilakukan dengan Deviation from Linearity, berdasarkan tabel diatas menunjukan hasil uji linearitas Eksperimen 1 dan Eksperimen 2 memperoleh signifikasi 0,172 > 0,05 yang artinya bahwa skor Eksperimen 1 dan Eksperimen 2 model pembelajaran Mind Mapping memiliki hubungan yang linear.

Uji Linearitas Eksperimen 1 dan 2 Model CIRC

Uji linearitas skor Eksperimen 1 dan Eksperimen 2 model pembelajaran CIRC dilihat dari satu statistik, yaitu yang dilakukan dengan Deviation from Linearity, berdasarkan tabel diatas menunjukkan hasil uji linearitas Eksperimen 1 dan Eksperimen 2 memperoleh signifikasi 0,313 > 0,05 yang artinya bahwa skor Eksperimen 1 dan Eksperimen 2 model pembelajaran CIRC memiliki hubungan yang linear.

Uji Ancova

Berdasarkan hasil uji normalitas, uji homogenitas, uji linear, dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal, homogen dan linear. Setelah melakukan uji prasyarat dapat dilakukan uji Ancova dengan berbantuan SPSS v25. Uji Ancova dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara model pembelajaran Mind Mapping dan CIRC terhadap peningkatan Hasil belajar tematik siswa kelas SD. Berikut tabel hasil dari analisis uji Ancova.

Hasil Analisis Data Uji Ancova

Berdasarkan hasil analisis data menggunakan uji Ancova yang dilakukan pada model pembelajaran Mind Mapping dengan jumlah artikel 10 dengan rata-rata 20.0000. Sedangkan pada model pembelajaran CIRC dengan jumlah artikel 6 mempunyai rata-rata 8.2500. Sehingga terdapat perbedaan antara model pembelajaran Mind Mapping dan CIRC dilihat dari peningkatan Hasil belajar tematik. Model pembelajaran Mind Mapping hasilnya lebih tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran CIRC.

Hasil Analisis Uji Ancova

Berdasarkan hasil uji Ancova yang terletak pada kolom model pembelajaran diatas dapat disimpulkan bahwa signifikasi pada kolom Sig. sebesar 0,001 dan F hitung yang diperoleh adalah 2.209.

Uji Hipotesis

Setelah melakukan uji Ancova kemudian dilakukan uji hipotesis. Uji hipotesis dilakukan untuk melihat apakah hipotesis diterima atau ditolak. Berikut adalah hipotesis penelitian:

Ha: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara penggunaan model pembelajaran Mind Mapping dan CIRC ditinjau dari peningkatan Hasil belajar.

Ho: Terdapat perbedaan yang signifikan antara penggunaan model pembelajaran Mind Mappingdan CIRC ditinjau dari peningkatan Hasil belajar.

Kriteria dalam pengembalian keputusan:

Menggunakan koefisien Sig. dengan ketentuan:

  1. Jika nilai Sig. Hitung (Probabilitas) < 0,05 maka Ho ditolak
  2. Jika nilai Sig. Hitung (Probabilitas) > 0,05 maka Ho diterima

Menggunakan koefisien thitung dengan ketentuan

  1. Jika koefisien f hitung > f tabel maka Ho ditolak
  2. Jika koefisien f hitung < f tabel maka Ho diterima

Berdasarkan hasil perhitungan hipotesis dengan menggunakan uji Ancova menggunakan Univariate yang menunjukkan bahwa nilai signifikasi sebesar 0,001 yang berarti lebih kecil dari 0,05 (0,001 < 0,05). Dari uji Ancova menunjukkan f hitung > f tabel yaitu 2,20 > 0,65 dan signifikasinya 0,001 < 0,05 yang menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dalam penggunaan model pembelajaran Mind Mapping dan CIRC dalam peningkatan hasil belajar siswa.

 

Effect Sizes

Effect size (besaran efek) menunjukkan perbedaan tersandar antara skor dari model pembelajaran Mind Mapping dan CIRC. Effect Size merupakan satuan standar artinya dapat dibandingkan antar beberapa skala yang berbeda – beda Effect Size yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah Cohen’s d, dapat diartikan bahwa semakin besar nilainya maka semakin besar perbedaan antara model pembelajaran Mind Mapping dan CIRC. Berikut adalah hasil analisis Effect Size yang dilakukan untuk melihat perbedaan model pembelajaran Mind Mapping dan CIRC.

Berdasarkan dari tabel diatas melakukan uji Effect Size menggunakan uji Ancova pada model pembelajaran Mind Mapping dan CIRC terdapat hasil yang tertera pada kolom Correct Model yang diketahui Partial Eta Squared sebesar 0,216 dengan nilai sig 0,001. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran Mind Mapping dan CIRC memberikan pengaruh tergolong sedang terhadap peningkatan Hasil belajar.

Pembahasan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan model pembelajaran Mind Mapping dan CIRC terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Penelitian ini termasuk penelitian meta analisis, tahapan awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah merumuskan masalah dan mengumpulkan data peneltian melalui pencarian jurnal elektronik. Berdasarkan hasil penelusuran oleh peneliti mendapatkan 10 artikel yang relevan.

Presentase rata – rata peningkatan Hasil belajar dengan model pembelajaran Mind Mapping dari skor terendah 10,14% dan skor tertinggi 43,00% dengan rata – rata sebesar 20,30%. Presentase rata – rata peningkatan hasil belajar sebelum menggunakan model pembelajaran Mind Mapping sebesar 53,67%. Presentase rata – rata peningkatan hasil belajar sesudah menggunakan model pembelajaran Mind Mapping sebesar 73,97%. Presentase rata – rata peningkatan hasil belajar dengan model pembelajaran CIRC dari skor terendah 3,00% dan skor tertinggi 16,75% dengan rata – rata sebesar 8,81%. Presentase rata – rata peningkatan hasil belajar sebelum menggunakan model pembelajaran CIRC sebesar 65,53%. Presentase rata – rata peningkatan hasil belajar sesudah menggunakan model pembelajaran CIRC sebesar 74,34%. Uji homogenitas menunjukkan bahwa data memiliki hasil homogen dapat dilihat dari data Eksperimen 1 dari model pembelajaran Mind Mapping dan CIRC menunjukkan Sig. sebesar 0,773 > 0,05. sedangkan data Eksperimen 2 dari model pembelajaran Mind Mapping dan CIRC Sig. sebesar 0,0315 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Mind Mapping dan CIRC berdistribusi homogen. Uji normalitas menggunakan teknik Shapiro-Wilk menunjukkan bahwa nilai signifikasi > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Mind Mapping dan CIRC normal. Uji linearitas dari Eksperimen 1 dan Eksperimen 2 model pembelajaran Mind Mapping yang dilakukan dengan Deviation from Linearity, nilai signifikasi 0,172 > 0,05 dapat disimpulkan Eksperimen 1 dan Eksperimen 2 model pembelajaran Mind Mapping memiliki hubungan yang linear, sedangkan Eksperimen 1 dan Eksperimen 2 model pembelajaran CIRC menunjukkan sig 0,313 > 0,05 dapat disimpulkan Eksperimen 1 dan Eksperimen 2 model pembelajaran CIRC memiliki hubungan yang linear.

Uji Ancova dengan berbantuan SPSS v25 mendapatkan hasil analisis data pada model pembelajaran Mind Mapping sebesar 20,000 sedangkan pada model pembelajaran CIRC 8,2500, dapat disimpulkan terdapat perbedaan antara model pembelajaran Mind Mapping dan model pembelajaran CIRC. Model pembelajaran Mind Mapping hasilnya lebih tinggi dibanding dengan model pembelajaran CIRC. Selanjutnya hasil analisis uji ancova nilai signifikasi sebesar 0,001 dan f hitung yang diperoleh adalah 2,209. Uji Hipotesis menggunakan uji ancova yang menggunakan Univariate menunjukkan f hitung > f tabel yaitu 2,20 > 0,65 dan signifikasinya 0,001 < 0,05 yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dalam penggunaan model pembelajaran Mind Mapping dan CIRC dalam peningkatan hasil belajar siswa. Effect Size menggunakan uji ancova pada model pembelajaran Mind Mapping dan CIRC dari hasil Correct Model yang diketahui Partical Eta Squared sebesar 0,216 dengan nilai Sig. 0,001. Dapat disimpulkan model pembelajaran Mind Mapping dan CIRC memberikan pengaruh tergolong sedang.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang sudah dijabarkan, dapat disimpulkan model pembelajaran Mind mapping lebih efektif jika dibandingkan dengan model pembelajaran CIRC terhadap hasil belajar siswa. Dapat dilihat dari uji Ancova dari nilai rata-rata skor eksperimen 2 model pembelajaran Mind Mapping sebesar 20,0000 lebih tinggi dibandingkan model pembelajaran CIRC 8,2500. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan dari kedua model pembelajaran tersebut. Berdasarkan perhitungan Effect Size yang diketahui Partial Eta Squared sebesar 0,216 dengan nilai Sig. sebesar 0,001. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran Mind Mapping dan CIRC memberikan pengaruh tergolong sedang terhadap hasil belajar.

Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas dapat diketahui model pembelajaran Mind Mapping lebih efektif daripada model pembelajaran CIRC dalam meningkatkan hasil belajar, maka peneliti memberikan referensi agar model pembelajaran Mind Mapping dapat diterapkan dalam pembelajaran disekolah dasar khususnya untuk meningkatkan hasil belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Kemendikbud, 2013. Permedikbud Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses. Jakarta: Kemendikbud

Mulyasa, 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Musyarofah, M. 2019. Pengaruh Model Pembelajaran Coopertive Integrated Reading and Composition (CIRC) Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Kelas V SDN 01 Wonokerto Tulang Bawang Barat. Repository Raden Intan

Prastowo, Andi. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Yogyakarta: Diva PRESS

Puspitasari, Yesi. 2019. Pengaruh Penggunaan Metode Mind Mapping terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengeahuan Alam (IPA) Materi Alat Pernapasan pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 76 Kota Bengkulu: Repository IAIN Bengkulu

Sugiyanto. 2004. Analisis Statistika Sosial. Malang: Bayu Media Pub.