Metode Active Learning Tipe Card Sort Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar
MENERAPKAN METODE ACTIVE LEARNING TIPE CARD SORT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA materi BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEMESTER I
SDN1 KARANGJATI KECAMATAN BLORA KABUPATEN BLORA
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Kismiatin
SDN 1 karangjati Kecamatan Blora Kabupaten Blora
ABSTRAK
Pembelajaran pada kondisi awal dilakukan secara konvensional, artinya guru dalam mengajar lebih banyak menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa, pelaksanaan pembelajaran sifatnya masih searah. Aktiitas kegiatan pembelajaran didominasi oleh guru dalam menjelaskan materi pelajaran, siswa pasif karena lebih banyak sebagai pendengar. Kondisi yang kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran..Pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I, menunjukkan adanya perubahan yang lebih baik apabila dibandingkan dengan kondisi awal. Guru dalam mengajar sudah berusaha untuk meningkatkan belajar siswa aktif ,membentuk kelompok ,memberikan kesimpulan,tes formatif melalui menerapkan metode Active Learning Tipe Card Sort. Menerapkan metode Active Learning Tipe Card Sort meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika tentang bilangan pecahan bagi siswa kelas IV SD Negeri 1 Karangjati, pada pra siklus nilai predikat sangat baik.sebanyak 4 siswa (25%) (50,%) nilai prdikat baik, 4 siswa (25) nilai predikat cukup, 8 siswa nilai terendah 70 dan nilai tertinggi 90. Nilai rata-rata 78, Siklus I nilai predikat sangat baik terdapat 6 siswa (37,5%.) nilai predikat baik 6 siswa (37,5%,) nilai predikat cukup 4 siswa (25%), nilai tertinggi 90 nilai terendah 70. Nilai rata-rata 82.Siklus II nilai predikat sangat baik. 8 siswa (50%). nilai predikat baik, 8 siswa (50%) nilai terendah 75 dan nilai tertinggi 90 Nilai rata-rata 85 semua siswa mencapai nilai predikat baik dan sangat baik, menentukan KKM 75,.
Kata Kunci: Menerapkan Metode Active Learning Tipe Card Sort Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Matematika.
Pendahulan
Latar Belakang Masalah
Pelajaran matematika materi pecahan yang meliputi pengertian pecahan, pecahan senilai , pecahan sederhana, membandingkan , dan mengurutkan pecahan, berbagai bentuk pecahan, pempecahanan bilangan dan menafsir operasi hitung dua bilangan dari pembelajaran matematika sesuai dengan kurikulum 2013 Pada materi pecahan kue yang berbentuk pecahan dapat dipotong menjadi beberapa bagian sesuai dengan keinginan Bagian dari kue yang sudah dipotong dapat dikatakan sebuah pecahan ,siswa dapat menuliskan pecahan dari bagian kue yang sudah dipotnng.
Dalam melaksanakan proses pembelajaran, terdapat dua komponen yang sangat penting untuk mencapai tujuan pembelajaran yaitu guru sebagai penyaji materi dan siswa sebagai penerima materi atau bahan ajar. Bagi seorang guru dalam melaksanakan proses pembelajaran diprlukan kompetensi yang selalu dikembangkan sangat menentukan keberhasilan,menyusun program pembelajaran yang secara sistematis,menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi, usaha menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang berpengaruh kepada keberhasilan siswa agar dapat memahami dengan baik sesuai dengan yang diharapkan.
Oleh sebab itu, siswa adalah salah satu subyek dalam pembelajaran yang menempati posisi sentral untuk mencapai aktivitas dan hasil belajar yang dipersyaratkan oleh satuan pendidikan, khususnya dalam proses pembelajaran, karena siswa selalu menjadi salah satu pokok persoalan yang harus menuntaskan keberhasilan dalam setiap kegiatan yang diberikan kepadanya. Salah satu persoalan dalam proses belajar mengajar tersebut adalah rendahnya hasil belajar siswa.,terlebih pada pembelajaran matematika, yang dianggap sebagai salah satu mata pelajaran yang dianggap paling sulit bagi semua siswa pada setiap satuan pendidikan.
Pembelajaran matematika di SD pada umumnya diberikan oleh guru secara konvensional dengan menggunakan metode ceramah, tugas. Guru hanya bersifat menyampaikan materi pelajaran yang ada,dilanjutkan memberikan tugas mengerjakan soal tanpa mempertimbangkan tingkat kemampuan dan kemauan berpikir siswa tanpa menerapkan,metode dan penggunaan media yang sesuai dengan materi yang disajikan kepada siswa Pembelajaran matematika seolah-oleh hanya mengejar target kurikulum yang harus diselesaikan tepat waktu sesuai dengan program akademik.,kondisi yang demikian menyebabkan konsep matematika yang dipelajari tidak sepenuhnya dikuasai siswa.Situasi pembelajaran yang kurang memberikan motivasi siswa dalam pembelajaran akan berdampak tidak optimalnya hasil belajar dari jumlah 16 siswa yang mencapai nilai predikat baik baru 8 siswa atau 50% KKM 75..
Berdasarkan proses pembelajaran yang dilaksanakan belum mencapai hasil belajar yang diharapkan maka dalam penelitian guru dengan menerapkan Metode Active Learning Tipe Card Sort meningkatkan aktivitas dan hasil helajar siswa pelajaran matematika materi materi pecahan.dengan menerapkan metode dalam pembelajaran supaya tumbuh aktivitas yang tinggi sehingga semua siswa dari jumlah 16 siswa memperoleh nilai minimal predikat baik.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka guru menyusun rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah guru menerapkan metode pembelajaran active learning tipe card sort dapat meningkatkan aktivitas belajar bagi siswa kelas IV semester I SD Negeri 1 Karangjati tahun pelajaran 2017/2018?
2. Apakah guru menerapkan metode pembelajaran active learning tipe card sort dapat meningkatkan hasil belajar bagi siswa kelas IV semester I semester I SD Negeri 1 Karangjati tahun pelajaran 2017/2018?
3. Apakah guru menerapkan metode pembelajaran active learning tipe card sort dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika materi Bilangan pecahan bagi siswa kelas IV semester I SD Negeri 1 Karangjati tahun pelajaran 2017/2018?
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika bagi siswa SD Negeri 1 Karangjati Kecamatan Blora Kabupaten Blora.
Tujuan Khusus
a. Dalam pembelajaran menerapkan metode Active Learning Tipe Card Sort untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika bilangan pecahan bagi siswa kelas IV semester I SD Negeri 1 Karangjati tahun pelajaran 2017/2018.
b. Dalam pembelajaran menerapkan metode Active Learning Tipe Card Sort untuk meningkatkan hasil belajar matematika bilangan pecahan bagi siswa kelas IV semester I SD Negeri 1 Karangjati tahun pelajaran 2017/2018.
c. Dalam pembelajaran menerapkan metode Active Learning Tipe Card Sort meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika bilangan pecahan bagi siswa kelas IV semester I SD Negeri 1 Karangjati tahun pelajaran 2017/2018.
Manfaat Penelitian
Dengan melaksanakan penelitian tindakan kelas diharapkan akan memberikan manfaat:
Bagi Siswa
a. Siswa yang semula malas dan pasif dapat berubah menjadi aktif dalam mengikuti pembelajaran matematika.
b. Hasil belajar siswa yang semula rendah menjadit meningkat.
c Aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika tentangbilangan pecahan dapat dioptimalkan.
d. Melatih siswa untuk berpikir kritis dalam meteri matematika tentang bilangan pecahan.
Bagi Peneliti
a. Melalui menerapkan metode Active Learning Tipe Card Sort dapat mengetahui meningkatnya aktivitas belajar.
b. Melalui menerapkan metode Active Learning Tipe Card Sort dapat mengetahui meningkatnya hasil belajar.
c. Melalui menerapkan metode Active Learning Tipe Card Sort dapat mengetahui meningkatnya aktivitas dan hasil belajar matematika bilangan pecahan.
d Melalui menerapkan metode Active Learning Tipe Card Sort dapat mengetahui meningkatnya ketrampilan belajar matematika bilangan pecahan.
Bagi Teman Sejawat
a Dapat digunakan sebagai kajian terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dapat membangkitkan aktivitas pembelajaran.
b. Dapat digunakan sebagai kajian terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar.
c. Dapat digunakan untuk mempertimbangkan pelaksanaan pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar.
Bagi Sekolah
a. Meningkatnya kualitas kegiatan pembelajaran yang lebih menarik di kelas.
b. Sebagai tolok ukur kemampuan profesional yang dimiliki guru pada suatu sekolah.
c. Untuk meningkatkan kemampuan akademik guru pada sekolah
d. Sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan pembinaan.
Bagi Perpustakaan
a. Untuk menambah referensi buku perpustakaan.
b. Sebagai dokumen pelaksanaan penelitian..
c. Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian
d Sebagai sumber dalam pengembangan profesi..
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS.
Hakekat Aktivitas Belajar
Proses belajar adalah aktivitas belajar adanya interaksi guru dan siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Hanafiah dan Cucu (2010:23), aktivitas belajar yang melibatkan seluruh aspek psikofisis setiap siswa, baik jasmani maupun rohani sehingga terjadi perubahan perilakunya yang dapat terjadi secara cepat, tepat, mudah, dan benar, berkaitan dengan aspek kognitif/pengetahuan, afektif/sikap, maupun psikomotorik/ketrampilan..
Pengertian Belajar
Belajar adalah “suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannyaâ€. (Slameto, 2003:2) Dengan demikian berarti belajar adalah proses perubahan prilaku yang disebabkan oleh pengalaman dan latihan. Belajar dapat dikatakan berhasil jika terjadi perubahan dalam diri siswa, namun tidak semua perubahan perilaku dapat dikatakan belajar karena perubahan tingkah laku akibat belajar memiliki ciri perwujudan yang khas, sebagaimana yang dikemukakan oleh Muhibbin Syah (2000:16),
Wingo (dalam Hakiim, 2008:73) menjelaskan bahwa dalam suatu proses belajar banyak segi yang sepatutnya dicapai sebagai hasil belajar, yaitu meliputi pengetahuan dan pemahaman tentang konsep, kemampuan menerapkan konsep, kemampuan menjabarkan dan menarik kesimpulan serta menilai kemanfaatan konsep, menyenangi dan memberi respons yang positif terhadap sesuatu pelajaran dan diperoleh kecakapan melakukan sesuatu kegiatan tertentu.
Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Untuk meraih hasil belajar yang baik, banyak sekali faktor yang perlu diperhatikan. Secara garis besar faktor yang mempengaruhi belajar dan prestasi belajar dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal ; Merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang dapat mempengaruhi prestasi belajar.
Faktor fisiologis: yang dimaksud adalah faktor yang berhubungan dengan kesehatan dan pancaindera.
Faktor psikologis: Ada banyak faktor psikologis yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, antara lain: intelegensi, sikap, dan motivasi.
Faktor eksternal: Selain faktor yang ada dalam diri siswa, ada hal yang lain diluar diri dapat mempengaruhi prestasi belajar.
Pengertian Metode Active Learning
Belajar secara aktif merupakan kebutuhan setiap siswa. Ketika siswa cenderung pasif atau hanya menerima dari guru, siswa akan cepat melupakan tentang apa yang telah disampaikan. Hosnan (2014:208), mendefinisikan bahwa metode Active Learning (pembelajaran aktif) adalah pembelajaran yang menekankan keaktifan siswa untuk mengalami sendiri, untuk berlatih, untuk berkegiatan sehingga baik dengan daya pikir, emosional dan keterampilannya, mereka belajar dan berlatih. Sedangkan Warsono dan Hariyanto (2014:12), mengemukakan metode Active Learning merupakan pembelajaran aktif mengkondisikan agar siswa selalu melakukan pengalaman belajar yang bermakna dan senantiasa berpikir tentang apa yang dapat dilakukannya selama pembelajaran.
Tujuan Metode Active Learning
Menurut Sutikno (2014:149), pembelajaran aktif (Active Learning) dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh siswa, sehingga semua dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang dimilikinya. di samping itu pembelajaran aktif juga dimaksudkan untuk menjaga perhatian siswa agar tetap tertuju pada proses pembelajaran.
Sementara Hamruni (2011:155), mengemukakan bahwa belajar secara aktif (active learning) akan membantu siswa dalam meningkatkan teknik dan kemampuan mendengar, mengamati, mengajukan pertanyaan, dan mendiskusikan materi pembelajaran yang dipelajari dengan siswa lain. Pada metode active learning, para siswa tidak hanya terpaku di tempat-tempat duduk mereka, tapi berpindah-pindah berkolaborasi, dan berpikir keras.
Pengertian Card Sort
Card Sort atau pemilahan kartu dalam pembelajaran dapat mengatasi siswa yang pasif serta dapat menguji sejauh mana pemahaman siswa dalam materi pembelajaran. Menurut Silberman (2014:169), Card Sort merupakan aktivitas kerja sama yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik klasifikasi, fakta tentang benda, atau menilai informasi. Hamruni (2011:167), mengemukakan bahwa Card Sort merupakan kegiatan kolaboratif (siswa dengan siswa, maupun antara siswa dengan guru) yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, penggolongan, sifat, fakta tentang suatu obyek, atau mengulang informasi..
Pengertian Pembelajaran Matematika
Suwangsih (2006:3), berpendapat bahwa matematika terbentuk dari pengalaman manusia dalam dunianya secara empiris. Kemudian, pengalaman itu diproses di dalam dunia rasio, diolah secara analisis dengan penalaran dalam struktur kognitif sehingga terbentuklah konsep-konsep matematika yang dimanipulasi melalui bahasa matematika atau notasi matematika yang bernilai universal. Sedangkan menurut Adjie dan Maulana (2006:34) matematika adalah merupakan bahasa simbol yang berlaku secara universal dan sangat banyak makna dan pengertian.
Kerangka Berfikir.
Berdasarkan rumusan masalah maka guru yang melaksanakan penelitian menyusun kerangka berfikir sebagai berikut:
1. Guru menerapkan metode Active Learning Tipe Card Sort dapat meningkatkanaktivitas belajar matematika bagi siswa kelas IV SD Negeri 1 Karangjati semester I tahun pelajaran 2017/2018.
2. Guru menerapkan metode Active Learning Tipe Card Sort dapat meningkatkan hasil belajar matematika bagi siswa kelas IV SD Negeri 1 Karangjati semester I tahun pelajaran 2017/2018.
3. Guru menerapkan metode Active Learning Tipe Card Sort dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika bilangan pecahan bagi siswa kelas IV SD Negeri 1 Karangjati semester I tahun pelajaran 2017/2018.
Hipotesis Tindakan.
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir seperti uraian diatas maka hipotesis tindakan yang diajukan adalah:
1. Diduga guru menerapkan metode Active Learning Tipe Card Sort meningkatkanaktivitas belajar matematika bagi siswa kelas IV SD Negeri 1 Karangjati semester I tahun pelajaran 2017/2018.
2. Diduga guru menerapkan metode Active Learning Tipe Card Sort meningkatkan hasil belajar matematika bagi siswa kelas IV SD Negeri 1 Karangjati semester I tahun pelajaran 2017/2018.
3. Diduga guru menerapkan metode Active Learning Tipe Card Sort meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika bilangan pecahan bagi siswa kelas IV SD Negeri 1 Karangjati semester I tahun pelajaran 2017/2018.
METODOLOGI PENELITIAN
Seting Penelitian
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang peneliti lakukan, mulai persiapan sampai dengan pembuatan laporan direncanakan menggunakan waktu selama kurang lebih 3 bulan, yaitu antara bulan Agustus 2017 sampai dengan bulan Oktober 2017. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada kegiatan pembelajaran matematika sesuai dengan jadwal,Sesuai yang hiharapkan pelaksanaan penelitian tugas mengajar dan pembelajaran pada kelas yang diharapkan bisa terjadi pembelajaran yang lebih baik pada kelas yang digunakan untuk penelitian tersebut.
Tempat Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilakukan semester I di SD Negeri 1 semester I tahun pelajaran 2017/2018. Penelitian dilakukan pada jam pembelajaran matematika siswa kelas IV, khususnya tentang bilangan pecahan. Pememilihan tempat tersebut didasarkan berbagai pertimbangan sebagai tempat tugas peneiti
Subyek Penelitian
Subyek yang digunakan dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa semester I kelas IV SD Negeri 1 Karangjati Kecamatan Blora Kabupaten Blora tahun pelajaran 2017/2018, dari jumlah 16 siswa, yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan.
Sumber Data
Sumber data primer, yaitu sumber data yang diambil langsung dari subyek yang digunakan untuk penelitian. Sumber data yang diharapkan dapat diperoleh atau didapat dari pelaksanaan penelitian meliputi: hasil tes formatif dan hasil observasi/pengamatan yang dilakukan pada pada kegiatan pembelajaran pra siklus, siklus I, dan siklus II. Dan sumber data yang diperoleh melalui sebaran angket yang dilaksanakan pada kegiatan pembelajaran siklus I dan siklus II.
Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder diambil dari catatan-catatan temuan selama kegiatan penelitian pada kegiatan pembelajaran pra siklus, siklus I, dan siklus II.
Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dilakukan melalui teknik tes dan non tes. Penggunaan teknik tes dilaksanakan dengan cara tes tertulis, yang dilaksanakan setelah melakukan kegiatan pembelajaran. Sedangkan teknik non tes dilaksanakan melalui observasi/pengamatan, dokumentasi dan angket. Pengumpulan data data tersebut dilakukan terhadap kegiatan pembelajaran pra siklus, siklus I, dan siklus II.
Alat Pengumpulan Data
Lembar observasi
Instrumen ini dirancang oleh peneliti yang berkolaborasi dengan guru mitra. Lembar observasi ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas belajar siswa dan kinerja guru selama pelaksanaan penelitian tindakan kelas.
Soal tes digunakan untuk mengukur dan melihat hasil belajar siswa mengenai pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran Matematika dengan menggunakan metode active learning tipe card sort. Soal tes ini diberikan kepada siswa di akhir setiap siklus, dalam bentuk soal tes pilihan ganda dan essay.
Angket untuk penelitian ini disusun pada lembaran yang berisi tentang pernyataan, dan pilihan jawaban yang dapat dipilih sesuai dengan pendapat responden penelitian. Penggunaan angket ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat siswa tentang pelaksanaan pembelajaran pada saat pelaksanaan tindakan.
Validasi Data
Untuk memperoleh data yang valid dan dapat dipertanggung jawabkan, oleh guru sebagai peneliti menggunakan teknik validasi:
Validasi Proses Belajar
Validasi terhadap proses pembelajaran dilakukan melalui teknik triangulasi yang meliputi triangulasi sumber dan triangulasi metode.
a. Triangulasi sumber dilakukan melalui observasi terhadap subyek penelitian yaitu siswa kelas IV SDN Gombang pada pembelajaran matematika tentang bilangan pecahan.
b. Triangulasi metode dilakukan dengan penggunaan metode dokumentasi, metode observasi dan metode angket.
Prosedur Penelitian
Pelaksanaan tindakan dilakukan melalui pembelajaran dengan menerapkan metode Active Learning Tipe Card Sort untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.Prosedur Penelitian Tindakan Kelas yang menggunakan dua siklus setiap siklus terdiri dari empat langkah, yaitu: (1) Planning (Perencanaan), (2) Action (Tindakan), (3) Obseving (Observasi), (4) Reflecting (Refleksi).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Data Kondisi Awal
Pelaksanaan pembelajaran matematika materi bilangan pecahan yang dilakukan pembelajaran secara konvensional , guru dalam pembelajaran menerapkan metode ceramah,tugas belum memahami karakter siswa dan materi dalam menerapkan metode pembelajaran belum sesuai dengan materi yang diajarkan Aktivitas kegiatan pembelajaran lebih banyak digunakan oleh guru, sedangkan siswa lebih banyak sebagai pendengar sehingga proses pembelajaran lebih banyak bersifat searah kurang memperhatikan kekurangan siswa..
Deskripsi Hasil Belajar Tentang Bilangan pecahan
No. |
Hasil (Angka) |
Hasil (Huruf) |
Predikat |
Jumlah Siswa |
Prosentase |
1 |
87-100 |
A |
Sangat Baik |
4 |
25% |
2 |
74-86 |
B |
Baik |
4 |
25% |
3 |
61-73 |
C |
Cukup |
8 |
50% |
4 |
48-60 |
D |
Kurang |
0 |
0% |
5 |
≤ 47 |
E |
Sangat Kurang |
0 |
0% |
Jumlah |
16 |
100% |
Dari hasil tes pada pembelajaran kondisi awal dari jumlah 16 siswa yang mendapat nilai predikat sangat baik.sebanyak 4 siswa (25%) yang mempunyai nilai prdikat baik,sebanyak 4 siswa(25) yang mempunyai nilai predikat cukup, sebanyak 8 siswa (50,%) yang mempunyai nilai predikat kurang, sebanyak 0 siswa (0%) yang memperoleh nilai predikat sangat kurang, sebanyak 0 siswa (0%) nilai terendah 70 dan nilai tertinggi 90. Nilai rata-rata 78,
Deskripsi Data Siklus I
Pada perbaikan pembelajaran melalui menyusun rencana program matematika materi bilangan pecahan melalui menerapkan metode Active Learning Tipe Card Sort, dengan melaksanakan kegiatan kelompok yang anggotanya ditentukan dalam kelompok materi tentang bilangan pecahan serta mempersiapkan perangkat tes untuk penilaian sehingga diperoleh hasil penilaian. tes formatif siklus I
No. |
Hasil (Angka) |
Hasil (Huruf) |
Predikat |
Jumlah Siswa |
Prosentase |
1 |
87-100 |
A |
Sangat Baik |
6 |
37,5% |
2 |
74-86 |
B |
Baik |
6 |
37,5% |
3 |
61-73 |
C |
Cukup |
4 |
25% |
4 |
48-60 |
D |
Kurang |
0 |
0% |
5 |
≤ 47 |
E |
Sangat Kurang |
0 |
0% |
Jumlah |
16 |
100% |
Tabel tersebut menunjukkan bahwa dari jumlah 16 siswa yang mempunyai nilai predikat sangat baik terdapat 6 siswa (37,5%.) yang mempunyai nilai predikat baik terdapat 6 siswa (37,5%,) yang mempunyai nilai predikat cukup terdapat 4 siswa (25%), yang mempunyai nilai predikat kurang jumlah 0 siswa (0%,) yang mendapat nilai predikat sangat kurang jumlah 0 siswa (,0%,) dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 70. Nilai rata-rata 82
Deskripsi Data Siklus II
Pembelajaran yang dilaksanakan melalui tahapan menyusun rencana program perbaikan pembelajaran matematika bilangan pecahan menerapkan metode Active Learning Tipe Card Sort, dengan kegiatan kelompok pada kegiatan akhir tes formatif dan peniaian yang hasilnya dapat dilihat pada tabel.
Hasil belajar Matematika: Tes Formatif Siklus II
No. |
Hasil (Angka) |
Hasil (Huruf) |
Predikat |
Jumlah Siswa |
Prosentase |
1 |
87-100 |
A |
Sangat Baik |
8 |
50% |
2 |
74-86 |
B |
Baik |
8 |
50% |
3 |
61-73 |
C |
Cukup |
0 |
0% |
4 |
48-60 |
D |
Kurang |
0 |
0% |
5 |
≤ 47 |
E |
Sangat Kurang |
0 |
0% |
Jumlah |
16 |
100% |
Tabel tersebut menunjukkan dari jumlah 16 siswa yang memperoleh nilai predikat sangat baik.sebanyak 8 siswa atau 50%. yang memperoleh nilai predikat baik, sebanyak 8 siswa (50%) siswa yang memperoleh nilai predikat cukup, 0 siswa (0%) siswa yang memperoleh nilai predikat kurang, sebanyak 0 siswa (0%) yang memperoleh nilai sangat kurang, (0%) hasil belajar nilai terendah 75 dan nilai tertinggi 90 Nilai rata-rata mencapai 85 semua mencapai nilai predikat baik dan sangat baik, menentukan KKM 75,.
Pembahasan
Pembahasan Kondisi Pra Siklus
Pembelajaran pada kondisi awal dilakukan secara konvensional, artinya guru dalam mengajar lebih banyak menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa, pelaksanaan pembelajaran sifatnya masih searah. Aktiitas kegiatan pembelajaran didominasi oleh guru dalam menjelaskan materi pelajaran, siswa pasif karena lebih banyak sebagai pendengar. Kondisi yang demikian kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Pembahasan Siklus I
Pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I, menunjukkan adanya perubahan yang lebih baik apabila dibandingkan dengan kondisi awal. Guru dalam mengajar sudah berusaha untuk meningkatkan belajar siswa aktif ,membentuk kelompok ,memberikan kesimpulan,tes formatif melalui menerapkan metode Active Learning Tipe Card Sort.
Pembahasan Siklus II
Pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus II, juga dilakukan melalui menerapkan metode Active Learning Tipe Card Sort. Adapun perubahannya terhadap membentuk kelompok siswa yang ditentukan secara heterogen melakukan kegiatan presentase hasil kerja kelompok,kesimpulan,tes formatif,hasilnya signifikan.
Perbandingan Peningkatan Hasil belajar Siswa
No. |
Kondisi |
Jumlah Siswa |
JumlahTuntas |
Nilai Rata-Rata |
Prosentase |
1 |
Pra Siklus |
16 |
8 |
78 |
50% |
2 |
Siklus I |
16 |
12 |
82 |
75% |
3 |
Siklus II |
16 |
16 |
85 |
100% |
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan analisis data hasil dan pembahasan hasil penelitian tindakan kelas maka disusun kesimpulan sebagai berikut:
1. Pembelajaran pada kondisi awal dilakukan secara konvensional, artinya guru dalam mengajar lebih banyak menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa, pelaksanaan pembelajaran sifatnya masih searah. Aktiitas kegiatan pembelajaran didominasi oleh guru dalam menjelaskan materi pelajaran, siswa pasif karena lebih banyak sebagai pendengar. Kondisi yang kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran.
2. Pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I, menunjukkan adanya perubahan yang lebih baik apabila dibandingkan dengan kondisi awal. Guru dalam mengajar sudah berusaha untuk meningkatkan belajar siswa aktif ,membentuk kelompok ,memberikan kesimpulan,tes formatif melalui menerapkan metode Active Learning Tipe Card Sort.
3. Menerapkan metode Active Learning Tipe Card Sort meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika tentang bilangan pecahan bagi siswa kelas IV SD Negeri 1 Karangjati, pada pra siklus nilai predikat sangat baik.sebanyak 4 siswa (25%) (50,%) nilai prdikat baik, 4 siswa (25) nilai predikat cukup, 8 siswa nilai terendah 70 dan nilai tertinggi 90. Nilai rata-rata 78, Siklus I nilai predikat sangat baik terdapat 6 siswa (37,5%.) nilai predikat baik 6 siswa (37,5%,) nilai predikat cukup 4 siswa (25%), nilai tertinggi 90 nilai terendah 70. Nilai rata-rata 82.Siklus II nilai predikat sangat baik. 8 siswa (50%). nilai predikat baik, 8 siswa (50%) nilai terendah 75 dan nilai tertinggi 90 Nilai rata-rata 85 semua siswa mencapai nilai predikat baik dan sangat baik, menentukan KKM 75,.
Saran
1. Untuk guru hendaknya mampu melaksanakan pembelajaran yang bervariasi sehingga menarik bagi siswa. jangan hanya menggunakan metode yang sifatnya monoton setiap melaksanakan pembelajaran karena akan membosankan bagi siswa. dapat membangkitkan belajar siswa aktif, sehingga pembelajaran dapat berjalan secara efektif.
2. Sekolah hendaknya membudayakan guru melaksanaan penelitian tindakan kelas, agar hasil belajar siswa meningkat. untuk mengadakan kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman bermakna mengkondisikan situasi kondusif yang berguna untuk mencapai hasil belajar secara optimal.
3 Sekolah hendaknya dapat menyediakan pasilitas,media pembelajaran yang cukup memadai dalam menunjang tugas guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sehingga terlaksana secara efektif, inovatif, menyenangkan, tidak membosankan bagi siswa
DAFTAR PUSTAKA
Adjie, Nahrowi dan Maulana. 2006. Pemecahan Masalah Matematika. Bandung: UPI Press.
Hakiim, Lukmanul. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Bandung CV Wacana Prima
Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hamruni. 2011. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani.
Hanafiah, Nanang dan Cucu Suhana. 2010. Konsep Strategi Pembelajaran Bandung: PT Refika Aditama.
Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.
Mulyono, Anton M. 2001. Kamus Besar Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Rasyid, Harun dan Mansyur. 2008. Penilaian Hasil Belajar. Bandung: CV Wacana Prima.
Silberman, Melvin L. 2014. Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nuansa Cendekia.
Slameto. 1995. Belajar dan Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Ilmu.
_____. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Subarinah, Sri. 2006. Inovasi Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas.
Sutikno, M Sobry. 2014. Metode dan Metode-metode Pembelajaran. Lombok: Holistica.
Suwangsih, Erna dan Tiurlina. 2006. Metode Pembelajaran Matematika. Bandung: UPI Press.
Syah, Muhibbin. 2000. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Warsono, dan Hariyanto. 2014. Pembelajaran Aktif: Teori dan Asesmen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.