METODE MAMA PUZPYTHA NGANTTRI MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII H

SMP NEGERI 7 SALATIGA

 

Sri Mulyani

SMP Negeri 7 Salatiga

 

ABSTRAK

Karena rendahnya hasil belajar materi teorema pyhagoras hampir seluruh kelas VIII, mendorong guru mengadakan penelitian. Sebagai sampel subyek penelitian adalah siswa kelas VIII H yang terdiri 14 siswa laki-laki dan 14perempuan Metode pembelajaran permainan Matematika Puzle Pyhagoras dan Bilangan Tipe Tripel (MAMA PUZPYTHA NNGANTRI), dapat meningkatkan hasil belajar. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus, pada siklus I pemasangan bentuk bangun segitiga dan segi empat dalam bentuk permainan puzzle untuk membuktikan teorema Pythagoras dengan bangun yang masih sederhana dan pencarian bilangan type tripel pythagoras dengan bilangan yang sudah ditentukan. Sedangkan pada siklus II penggunaan metode Mama Puzpythanganttri menggunakan bentuk bangun segitiga dan segiempat dalam bentuk permainan puzzle yang lain serta mencari bilangan tipe tripel pythagoras.Dengan deskriptif komparatif dilakukan dengan membandingkan data kondisi awal, siklus I dan siklus II, diperolehhasil belajar matematika materi teorema pythagoras bagi peserta didik kelas VIII H semester II tahun pelajaran 2017/2018, meningkat dari kondisi awal 35% menjadi 75% pada siklus I dan menjadi 100% pada siklus II atau pada kondisi akhir mengalami peningkatan sebesar 65% dari kondisi awal.

Kata kunci: MAMA PUZPYTHA NGANTTRI, HASIL BELAJAR, TEOREMA PYTHAGORAS

                               

Pendahuluan

Sebagian peserta didik SMP Negeri 7 Salatiga merupakan anak –anak yang mempunyai nilai Ujian Nasional SD yang rendah dengan latar belakang nilai yang rendah untuk ketuntasan belajar 70 belum bisa tercapai. Pada tahun Pembelajaran 2017/2018 mata pelajaran matematika menentukan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) 60 Dalam Pembelajaran materi Teorema Ptyhagoras guru masih mengajar kontekstual mengakibatkan pembelajaran membosankan kurang menarik dan 80% peserta didik nilainya masih dibawah KKM nilai yang diperoleh masih rendah dengan rata-rata 53 nilai terendah 27 nilai tertinggi 93 rentang nilai 66.Dalam pembelajaran dengan Metode Permainan Matematika Puzzle Pythagoras dan Bilangan Tipe Tripel (Mama Puzpytha Nganttri) dapat membantu peserta didik meningkatkan sikap positip serta membangun percaya diri dalam menyelesaikan permasalahan dalam pembelajaran materi teorema pytahgoras dan mengutamakan hasil belajar yang tinggi peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran yang lebih baik

Berdasarkan latar belakang ter-sebut,maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah (1) Mengapa hasil belajar matematika peserta didik rendah? (2) Faktor-faktor apa yang menyebabkan hasil belajar matematika peserta didik rendah?(3) Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar matematkai? (4) Metode apa yang harus digunakan oleh guru agar hasil belajar matematika peserta didik dapat meningkat?

Adapun rumusan masalah adalah apakah melalui Metode Permainan Matematika Puzzle Pythagoras dan Bilangan Tipe Tripel (Mama Puzpytha Nganttri) dapat peningkatkan hasil be-lajar matematika materi Teorema Pythagoras Klas VIII H Tahun Pelajaran 2017/2018?

Dengan tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi Teorema Pythagoras bagi peserta didik SMP Negeri 7 Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018

Kajian Pustaka dan Kerangka Berpikir

Pengertian Permainana Matematika

Menurut Philip Carter & Ken Russell dalam 250 permainan Matematika yang meningkatkan Percaya Diri (tahun 2011) bagi banyak orang ketika masih sekolah dihantui dengan matematika sebagai pelajaran sekolah yang menakut -kan ,tetapi sebenarnya takut bisa di-gantikan dengan faktor kesenangan ,segala sesuatu menjadi menyenangkan dan bila bermain dalam pembelajaran matematika. Permainan matematika adalah suatu kegiatan yang menyenangkan (menggembirakan) yang dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran matematika dari semua aspek baik aspek kognitif, afektif,maupun psikomotori berdasarkan pernyataan tersebut bahwa setiap permainan tidak bisa disebut permainan matematika.karena permainan matematika bukan sekedar membuat peserta didik senang dan tertawa ,tetapi harrus menunjang tujuan pembelajaran matematika dari semua aspek, dimana aspek kognitif itu sendiri adalah segi kemampuan yang berkenaan dengan kemampuan, penalaran atau pikiran. Menurut Bloom (dalam Dimyati dan Mudjiono 1999, 298)“ aspek kognitif terdiri 6 kategori yaitu pengetahuan, pemahaman, penalaran analisis,sintesis, dan evaluasi” aspek afektif adalah ke-mampuan yang mengutamakan perasaan,emosi dan reaksi reaksi yang berbeda dengan penalaran. Menurut Kratihwohl dkk (dalam Dimyati dan Mudjiono,1999 298)” aspek afektif terdiri dari lima kategori yaitu penerimaan ,partisipasi, penilaian, penentuan sikap, organisasi dan pembentukan pola Sedangkan aspek psokomotorik adalah kemampuan yang mengutamakan ketrampilan jasmani. Menurut symposium (dalam Dimyati dan Mudjiono 1999,298) “ ranah psikomotorik dari tujuh kategori yaitu persepsi, kesiapan ,gerakan terbimbing ,gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan dan kreativitas”.Selain itu penempatan penggunaan permaianan matematika harus sesuai jangan salah waktu dan tempat. Permainan matematika sangat bervariasi macam dan kegunaannya ,untuk itu guru matematika dapat memilih permainan yang akan digunakan itu bukan hanya sekedar membuat peserta didik senang dan tertawa ,tetapi permainan tersebut harus menunjang tujuan pem-belajaran matematika serta pelaksanaan-nya harus terlaksana.Dengan tercapainya tujuan pembelajaran matematika maka permainan matematika tidak akan sia sia dan membuang waktu,jadi permainan matematika bisa menjadi salah satu alat yang efektif dalam pembelajaran matematika.

Metode Permainan Matematika Puzzle Pythagoras dan Bilangan Tipe Tripel (Mama Puzpytha Nganttri)

Puzzle Pythagoras

Kata Puzzle berasal dari bahasa inggris artinya teka teki atau bongkar pasang.Puzzle adalah media yang dimainkan dengan cara bongkar pasang Pada umumnya fungsi puzzle untuk dunia pendidikan untuk melatih konsentrasi ,ketelitian dan kesabaran ,memperkuat daya ingat peserta didik,melatih logika.melatih koordinasi mata dan telinga ,mengenalkan konsep hubungan pada anak. Puzzle Pythagoras adalah kepingan kepingan pythagoras yang digunakan untuk membuktikan teorema pythagoras.

Pengertian Bilangan Tipe Tripel Pythagoras

            Tripel Pythagoras adalah tiga bilangan asli yang memenuhi rumus teorema pythagoras.Dengan kata lain ,triple pythagoras merupakan tiga bilangan yang tepat untuk menyatakan panjang sisi-sisi suatu segitiga siku siku. Jadi ketiga bilangan dalam tripel pythagoras menytakan sisi miring ,sisi depan,dan sisi apit pada segitiga siku siku. Misal p > q >rdengan p,q,r bilangan asli yang berlaku persamaan p2 + q2 = r2 maka p,q,r merupakan bilangan tripel pythagoras. Bilanga tipe tripel ada 4 macam Permainan Matematika Puzzle Pythagoras dan Bilangan Tipe Pythagoras(Mama Puzpytha Nganttri) dapat menarik minat belajar siswa dalam materi Teorema Pythagoras. Metode Per-mainan Matematiaka Puzzle Pythagoaras dan Bilangan Tipe Tripel (Mama PuzphytaNganttri)berupa permainan yang berbentuk pemasangan bangun segitiga dan segiempat yang sangat menarik peserta didik didalam kelas dan diluar kelas dimainkan secara kelompokatau mandiri Metode Permainan Matematika Puzzle Pythagoaras dan Bilangan Tipe Tripel Pythagoras (Mama Puzphyta Nganttri) sangat menarik siswa karena mereka bisa mengerjakan atau menyelesaikan teoremaPythagoras dengan mudah dan sangat menyenangkan karena dilaksanakan sambil bermain.

Pada praktiknya pembelajaran matematika kurang diminati peserta didik karena guru dalam mengajarnya monoton /membosankan cenderung guru yang aktif menerangkan dengan metode ceramah, peserta didik hanya mencatat diberi latihan soal dan PRsehingga sangat membosankan. Guru belum menggunakan metode Permainan Matematika Puzzle Pythagoras dan Bilangan Tipe tripel (Mama Puzphyta Nganttri).Peserta didik kurang memiliki ketertarikan pada pelajaran matematika yang dianggap sulit dan teoritis saja sehingga hasil belajar rendah. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa dari faktor guru karena guru belum menggunakan berbagai media dan metode pembelajaran. Sedangkan faktor siswa adalah matematika itu sulit,mem-bosankan dan tidak menarik, materi Teorema Pythagoras dianggap materi yang abstrak dan tidak jelas dalam penggunaan dalam kehidupan sehari hari. Melihat rendahnya hasil belajar peserta didik maka perlu dilakukan penelitian tindakan kelas oleh guru untuk memecahkan masalah tersebut perlu ada tindakan memanfaatkan permainan untuk meningkatkan hasil belajar matematika peserta didik SMP N 7 Salatiga.

Tipe Tripel Pythagoras

Tripel Pythagoras adalah tiga bilangan asli yang memenuhi rumus teorema pythagoras.Dengan kata lain, triple pythagoras merupakan tiga bilangan yang tepat untuk menyatakan panjang sisi-sisi suatu segitiga siku siku. Jadi ketiga bilangan dalam tripel pythagoras me-nytakan sisi miring ,sisi depan,dan sisi apit pada segitiga siku siku. Misal p > q > r dengan p,q,r bilangan asli yang berlaku persamaan p2 +q2 = r2, maka p,q,r merupakan tripel pythagoras.

Fase Pelaksanaan MAMA PUZPYTHA NGANTTRI

Persiapan:Selain menyiapkan masalah kontekstual, guru harus benar-benar memahami masalah dan memiliki berbagai macam strategi yang mungkin akan ditempuh peserta didik dalam menyele-saikannya. Pembukaan:Pada bagian ini peserta didik diperkenankan dengan strategi pembelajaran yang dipakai dan diperkenalkan kepada masalah dari dunia nyata,kemudianpeserta didik diminta untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara mereka sendiri.Proses pembelajaran Peserta didik mencoba berbagai strategi untuk menyelesaikan masalah sesuai dengan pengalamannya,dapat dilakukan secara berkelompok maupun per-seorangan, kemudian setiap peserta didik atau kelompok mempresentasikan hasil kerjanya di depan peserta didik kelompok lain dan pesrta didik atau kelompok lain memberi tanggapan terhadap hasil kerja pesrta didik atau kelompok penyaji. Guru mengamati jalannya diskusi kelas dan memberi tanggapan sambil mengarahkan peserta didik untuk mendapatkan strategi terbaik serta menemukan aturan atau prinsip yang bersifat lebih umum.

Penutup:Setelah mencapai kesepakatan tentang strategi terbaik melalui diskusi kelas, peserta didik diajak menarik kesimpulan dari pelajaran saat itu.Pada akhir pembelajaran peserta didik harus mengerjakan soal evaluasi dalam bentuk matematika formal.

Menurut Suryanto (2010), terdapat langlah-langkah dalam pembelajaran matematika , yaitu:

Persiapan kelas;Persiapan sarana dan prasarana pembelajaran yang diperlukan, misalnya buku peserta didik alat peraga, dsb. Pengelompokan peserta didik, jika perlu (sesuai dengan rencana) Penyampaian tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang diharapkan dicapai serta cara belajar yang akan dipakai hari itu Kegiatan pembelajaran:Peserta didik diberi masalah kontekstual atau soal cerita (secara lisan atau tertulis). Masalah tersebut untuk dipahami.didik yang belum dapat memahami masalah atau soalnya diberi penjelasan singkat dan seperlunya. Penjelasan diberikan secara individual ataupun secara kelompok,tergantung kondisinya. Peserta didik secara kelompok ataupun secara individual, mengerjakan soal atau memecahkan masalah kontekstual yang diberikan dengan caranya sendiri (waktu untuk mengerjakan tugas harus cukup) Jika dalam waktu yang dipandang cukup, belum ada satupun peserta didik yang dapat menemukan cara pemecahan, guru memberikan bimbingan atau petunjuk seperlunya atau mengajukan pertanyaan yang menantang. Petunjuk itu dapat berupa gambar ataupun bentuk lain.Setelah waktu yang disediakan habis, beberapa orang peserta didik atau wakil dari kelompok peserta didik menyam-paikan hasil kerjanya atau hasil pemikirannya.Peserta didik ditawari untuk mengemukakan pendapatnya atau tanggapannya tentang berbagai penyele-saian yang disajikan temannya di depan kelas. Bila untuk suatu soal ada lebih dari satu selesaian atau cara penyelesaiannya, perlu diungkap semua Guru mengarahkan atau membimbing peserta didik untuk membuat kesepakatan kelas tentang selesaian mana yang dianggap paling tepat. Dalam proses ini dapat terjadi negosiasi. Guru perlu memberikan pene-kanan kepada penyelesaian benar yang dipilih.Bila masih tidak ada penyelesaian yang benar, guru meminta agar peserta didik memikirkan cara lain

Penutup:Tekankanlah apa yang telah dipelajari atau dibangun sendiri atau dibangun sendiri oleh peserta didik. Jika perlu siswa juga yang membuat rangkuman sendiri.Berikanlah arahan pertemuan yang akan datang.

 

 

Kerangka Berpikir

Pada kondisi awal menunjukan bahwa masih rendahnya hasil belajar peserta didik kelas VIII H SMP N 7 salatiga, hal ini ditunjukan dengan masih adanya peserta didik yg belum mencapai KKM 60 sejumlah 28 orang.

Sehubungan hal tersebut ,maka perlu diadakan suatu tindakan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.Tindakan yang dilakukan adalah dengan menggunakan model pembelajaran yang lebih variatif,salah satunya adalah Metode Permainan Matematika Puzzle Pythagoras dan Bilangan Tipe Pythagoras (Mama Puzphyta Ngantrri) diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VIII H SMP N 7 Salatiga.

Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teoridan kerangka berpikir tersebut, hipotesis penelitian tindakan kelas ini adalah:Dengan metode permainan matematika puzzle pythagoras dan Bilangan Tipe Tripel Pythagoras(Mama PuzphytaNganttri) dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VIIIH SMP N 7 salatiga semester II tahun pelajaran 2017/2018

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan, mulai bulan November 2017 sampai bulan maret tahun 2018 ,kelas yang diteliti adalah kelas VIII H SMP Negeri 7 Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018 beralamat Jln Setiaki No 15 Salatiga,Jawa Tengah.Jenis penelitian yang dipalkai dalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan setiap tindakan terdiri 2 siklus.Subyek peneltian hasil belajar matematika pada pserta didik kelas VIII H berjumlah 28 siswa yang terdiri 14 siswa laki –laki dan 14 siswa perempuan

Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan KLAS VIII H SMP Negeri 7 Tahun Pelajaran 2017/2018 SMP Negeri 7 Salatiga beralamat Jl.Setiaki 15, Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga. SMP Negeri 7 Salatiga termasuk sekolah pinggiran dengan input siswa rata-rata rendah.

Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII H SMP Negeri 7 Salatiga tahun pelajaran 2017/2018, banyaknya siswa adalah 28 siswa yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan.Objek dalam penelitian ini yaitu hasil belajar matematika dan pemanfaatan metode Permainan Matematika Puzzle Pythagoras dan bilangan Tipe Tripe (MamaPuzpytha Nganttri)

Deskripsi Hasil Penelitian

Hasil belajar pada kondisi awal diperoleh dari hasil ulangan harian pada kompetensi dasar teorema pythagoras serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, materi teorema pythagoras.Peserta didik diminta mengerjakan soal tes tertulis berbentuk uraian untuk mengetahui pemahaman konsep awal peserta didik.Ulangan harian terdiri 10 soal uraian, nilai ulangan harian pada materi teorema pythagoras tersebut dianalisis untuk mengetahui hasil belajar di kondisi awal sebelum tindakan dilakukan.

Hasil ulangan harian materi teorema pythagoras kelas VIII H menunjukkan rata-rata nilai 53 dengan 8 peserta didik (28,57%) yang tuntas dan 20 peserta didik (71,42%) tidak tuntas. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar matematika masih rendah.

Ulangan harian dalam bentuk tes tertulis dilaukan pada akhir siklus I untuk mendapatkan data hasil belajar siswa.Dari hasil tes tertulis siklus I diperoleh nilai terendah 38, nilai tertinggi 98 dan rerata nilai 72. Pada siklus II telah dilakasanakan pembelajaran denga menggunakan metode Permainan Matematika Puzzle Pythagoras dan Bilangan Tipe Tripel (MamaPuzpytha Nganttri)secara kelompok dengan daftar pertanyaan/gambar pada materi teorema pythagoras. Hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I. jika dibandingkan dengan siklus I, nilai terendah naik 66% dari 38 menjadi 63. Nilai tertinggi naik 2% dari 98 menjadi 100.Rata-rata nilai naik 6% dari 72 menjadi 76.Persentase jumlah pesrta didik yang telah tuntas belajar juga meningkat.Hasil belajar matematika yang diperoleh dari nilai tes tertulis menunjukan peningkatan dari kondisi awal, siklus I dan siklus II.Hasil belajar matematika yang diperoleh dari nilai tes tertulis menunjukan peningkatan dari kondisi awal, siklus I dan siklus II.Ketuntasan hasil belajar matematika yang mengalami kenaikan.

 

Kondisi

Awal

Siklus

I

Siklus

II

Refleksi dari kondisi awal ke kondisi

Akhir

Nilai mini

27

38

63

Nilai minimum naik 36

Nilai maksi

93

98

100

Nilai maksimum naik 7

Rerata nilai

53

72

76

Rerata nilai naik 17

 

Hasil Belajar Matematika

Dari kondisi awal 31% pada siklus I ketuntasan naik menjadi 85% dan pada siklus II ketuntasan naik dari menjadi 100% pada siklus II.Pada indikator kinerja penelitian, indikator keberhasilan direfleksikan dengan 60% peserta didik memperoleh hasil belajar ≥ 60 pada siklus I dan 70% peserta didik memperoleh nilai hasil belajar ≥ 60 pada siklus II.Nilai 60 adalah nilai ketuntasan minimal.Dengan melihat ketuntasan belajar maka hasil dari siklus I dan siklus II telah mencapai indikator tersebut.Dengan melihat hasil belajar maka pada siklus I dan II telah mencapai indikator tersebut. Melalui penggunaan metode MAMA PUZPYTHA NGANTTRI dapat meningkatkan hasil belajar matematika bagi peserta didik kelas VIII H dari kondisi awal ketuntasan 31% menjadi kondisi akhir 100%.

Hasil Tindakan

Berdasarkan perbandingan data kondisi awal, siklus I dan siklus II yang dijabarkan dalam pembahasan dapat disimpulkan tindakan yang dilakukan pada siklus I maupun siklus II membawa peningkatan hasil belajar mengalami peningkatan dari rerata 53 pada kondisi awal menjadi 76 pada kondisi akhir, berarti meningkat 23. Persentase peserta didik yang tuntas belajar meningkat dari 31% mejadi 100%, berarti meninglkat 69%.

Dengan demikian hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa penggunaan Metode MAMA PUZPYTHA NGANTTRI dapat meningkatakan hasil belajar matematika materi Teorema pythagoras bagi peserta didik kelas VIII HSMP N 7 Salatiga pada semester 2 tahun pelajaran 2017/2018 dapat terbukti.

 

Simpulan

Hipotesis mengatakan melalui penggunaan metode MAMA PUZPYTHA NGANTTRImeningkatkan hasil belajar matematika materi sistem koordinat bagi peserta didik kelas VIII H SMP N 7 Salatiga pada semester 2 tahun ajaran 2017/2018 Dari data empirik diperoleh melalui penggunaan metode MAMA PUZPYTHA NGANTRI dapat meningkatkan hasil belajar matematika, dari 35% pada kondisi awal menjadi 100%, pada kondisi akhir. Disimpulkan melalui penggunaan metode MAMA PUZPYTHA NGANTTRI dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi sistem koordianat bagi peserta didik kelas VIII H SMP N 7 Salatiga pada semester 2 tahun pealajaran 2017/2018.

Saran

            Berdasarkan simpulan diatas dapat diberikan saran sebagai berikut: Penelitian perlu dikembangkan lagi untuk materi yang lain. Pengembangan metode permainan matematika Puzlle Pythagoras dan Bilangan Tipe Tripel (MAMA PUZPYTHANGANTTRI) pada materi Teorema Pythagoras yang lebih VariatifPerlu dirancang pembelajaran menggunakan metode Permainana Matematika Puzzle Pythagoras dan Bilangan Tipe Tripel (MAMA PUZPYTHA NGANTTRI) dengan berbagai metode pembelajaran yangberbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto T.M.2007.Prosedur Penelitian.Jakarta.Rienika Cipta

Philip Carter & Ken Russel 2011 250 Permainan.Tes.teka teki Matematika yang meningkatkan Percaya diri

Sardiman ,A M 2007.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta: Raja Grafindo

Sudjana ,Nana.2010.Dasar –Dasar Proses Belajar Mengajar.Bandun:sinar Bau Algesindo

Riwayanti S. 2013. Upaya Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Model PMR. UKSW Salatiga.

Dep. Dik. Nas, 2006. Model Pembelajaran Matematika.

Kemendikbud. 2014. Matematika Untuk SMP/MTS Kelas VIII. Jakarta: Nama Penerbit.ISBN

Miyanto, S.D 2014. Matematika VIII. jakarta Intan Pariwara.

Nugroho, Heru, dan Lisda Meisaroh. 2009. BSE Matematika 2: SMP dan MTs. Kelas VIIIJakarta:Depdiknas.

Nuharini, Dewi, dan Tri Wahyuni. 2008. BSE Matematika Konsep dan Aplikasinya Untuk Kelas VIII SMP dan MTs. Jakarta:Depdiknas.

Rahayu, dkk. 2008. BSE Contextual Teaching and Learning Matematika SMP/MTs. Kelas VIII Edisi 4. Jakarta:Depdiknas.