METODE SING A SONG

SEBAGAI ALTERNATIF PEMBELAJARAN

DALAM PENINGKATAN

PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS

DI SEKOLAH DASAR

Kartika Chrysti Suryandari

Staf Pengajar Prodi PGSD FKIP

Universitas Sebelas Maret Surakarta

ABSTRACT

English in Elementary School is be contain in a local publication important to student. In the reality there are many obstacle that the teacher is more conventional method learning with the use of media and learning method is the lack. Whatever the student of majoring of vocabulary is low, so that sing a song method is chooseen in improving of vocabulary with manner topic and write new vocabulary in this song.

Key words: sing a song, vocabulary, English

Bahasa Inggris sebagai muatan lokal penting dan harus mulai diajarkan meskipun masih dalam tahap usia yang operasional konkret seperti pada anak usia SD, meskipun hanya melalui pengenalan kosakata sederhana. Penguasaan kosakata sangat penting bagi semua pengguna bahasa, baik bahasa Indonesia ataupun bahasa Inggris, semakin banyak seseorang menguasai kosakata maka orang tersebut akan dapat berbahasa dengan baik dan benar. Pembelajaran bahasa Inggris terintegrasi dalam empat keterampilan yaitu mendengarkan (listening), berbicara (speaking), membaca (reading) dan menulis (writing) yang kesemuanya itu minimal harus dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran (Disdikbud, 2007).

Berdasarkan hasil observasi di beberapa sekolah dasar, fakta yang terungkap adalah para guru lebih memilih pembelajaran konvensional dengan sedikit sekali media pembelajaran yang digunakan. Buku paket merupakan sahabat setia mereka tanpa didampingi oleh alat peraga atau media pembelajaran lain yang lebih menunjang terjadinya interaksi positif peserta didik saat pembelajaran berlangsung. Sebagai contoh, guru yang mengajarkan mata pelajaran bahasa Inggris belum mencapai apa yang ditargetkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Hal ini bisa dilihat dari fenomena yang ada di beberapa sekolah yaitu, 1) guru dalam mengerjakan tugas mulia tanpa persiapan sama sekali. Hanya mengandalkan ”apa yang mereka bisa, 2) proses pembelajaran yang berlangsung hanya sebatas ceramah, dan tugas mulai dari permulaan jam pelajaran sampai jam pelajaran berakhir, 3) guru yang mengajar bahasa Inggris bukan berasal dari lulusan pendidikan bahasa Inggris, sehingga kemampuan menyampaikan materi masih jauh dari kesempurnaan, 4) guru bahasa Inggris di sekolah dasar adalah guru wiyata bhakti yang ditunjuk untuk mengampu mata pelajaran bahasa Inggris.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru dan peserta didik, beberapa dari mereka mengungkapkan bahwa dalam kegiatan pembelajaran bahasa Inggris, anak sering kesulitan menghafalkan kosakata, setiap yang diberikan tidak selalu ditangkap dengan baik, dan hanya beberapa siswa yang terlihat aktif saat pembelajaran.

Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu strategi dalam pembelajaran bahasa Inggris yang mendorong dan merangsang siswa untuk aktif dalam pembelajaran, agar siswa mau bersuara ketika melafalakan kosakata yang mereka ucapkan, yaitu salah satunya dengan Metode Sing a Song. Metode ini menawarkan kepada peserta didik untuk belajar sambil bernyanyi. Menurut Fandy’s (2010). Metode pembelajaran ini, sangat mudah digunakan dalam proses belajar mandiri maupun kelompok.

Pada kegiatan pembelajaran dengan metode sing a song, siswa menerima materi pelajaran yang terkandung dalam lagu dari guru sebagai tahap awal dari proses belajar dan pembelajaran. Pemahaman yang dimaksudkan yaitu siswa mampu memahami konsep unsur-unsur bahasa melalui proses pengenalan lagu. Seperti yang disampaikan oleh Jean Houston (2001) menyatakan bahwa musik dapat meningkatkan struktur molekular tubuh, ketika musik beresonansi dengan ritme tubuh kita, ia memiliki pengaruh yang luar biasa pada kewaspadaan dan kemampuan belajar (Pam Schiller, 2005: 70).

Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana penerapan metode sing a song dalam peningkatkan kosakata pada pembelajaran bahasa Inggris di Sekolah Dasar?”

PEMBAHASAN

Mata pelajaran bahasa Inggris di SD/MI (Disdikbud, 2007) bertujuan agar peserta didik memilik kemampuan: a) mengembangkan kompetensi komunikasi dalam bentuk lisan secara terbatas untuk mengiringi tindakan (language companyng action) dalam konteks sekolah, b) memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk meningkatkan daya saing dalam bangsa dalam masyarakat global.

Ruang Lingkup Pembelajaran Bahasa Inggris

Ruang lingkup mata pelajaran bahasa Inggris di SD/MI (Disdikbud, 2007) mencakup kemampuan berkomusnikasi lisan secara terbatas dalam konteks sekolah, yang meliputi aspek:

a) Listening (menyimak) dan Speaking (berbicara)

Menurut Akhaidah (1991: 148) menyimak adalah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasi, menilai dan mereaksi atas makna yang terkandung di dalamnya. Sedangkan berbicara adalah keterampilan menyampaikan pesan melalui bahasa lisan.

Melihat keterampilan di atas menurut Tarigan J dan Tarigan H.G (1986: 47) menyatakan bahwa menyimak dan berbicara adalah keterampilan yang paling tua dari empat keterampilan berbahasa. Dalam pengajaran bahasa, baik pada masyarakat tradisional maupun moderen, mulai dengan menyimak itu berbicara. Simakan kosakata pertama sangat menentukan keterampilan bahasa lainya. Reading (membaca)

Menurut Abdurrahman (2003) menyatakan bahwa membaca merupakan aktivitas kompleks yang memerlukan sejumlah besar tindakan terpisah-pisah, mencakup penggunaan pengertian, khayalan, pengamatan, dan ingatan.

b) Writing (menulis)

Sedangkan pengertian menulis Menurut Lerner (Abdurrahman, 2003) mengemukakan bahwa menulis adalah menuangkan ide ke dalam suatu bentuk visual. Berdasarkan definisi tersebut, seseorang dikatakan menulis jika ia mempunyai ide. Mengacu pada pemaparan keempat keterampilan bisa dikatakan bahwa dalam pembelajaran keterampilan menyimak, berbicara,membaca dan menulis sangat berkaitan erat dan saling melengkapi.

Penerapan Metode Sing A Song

Metode pembelajaran sing a song menurut Fandy’s (2010), sangat mudah digunakan dalam proses belajar mandiri maupun kelompok. Metode ini tidak jauh berbeda dengan metode yang lain yang membedakan hanyalah media yang digunakan selama proses pembelajaran.

Siswa menerima materi pelajaran yang terkandung dalam lagu dari guru sebagai tahap awal dari proses belajar dan pembelajaran. Pemahaman yang dimaksudkan yaitu siswa mampu memahami konsep unsur-unsur bahasa melalui proses pengenalan lagu sehingga dapat diterapkan dalam berkomunikasi.

Sebelum menentukan pilihan lagu yang akan digunakan menurut Fandy’s (2010), guru perlu melakukan beberapa pertimbangan:

a.   Lagu sudah dikenal atau disukai siswa. Ini dapat diketahui dengan cara, misalnya guru bertanya langsung pada siswa tentang lagu-lagu yang disukai.

b.   Lagu harus berisi materi yang akan diajarkan

c.    Lagu harus memiliki sifat dan karakter yang mengandung pencapaian tujuan pembelajaran.

d.   Lagu harus memiliki tingkat kesulitan yang sesuai dengan kemampuan siswa. Kesalahan pemilihan lagu dapat berakibat pada tidak efektifnya proses belajar. Karena itu, dipilih lagu yang teksnya ringan dan tidak terlalu panjang.

e.   Lagu harus berisi pesan atau nilai yang sesuai dengan tingkat usia dan kematangan siswa.

Setelah menentukan lagu yang akan digunakan menurut Fandy’s (2010), guru bisa menentukan keterampilan berbahasa dan unsur bahasa apa yang akan dikembangkan. Langkah ini penting karena berkaitan dengan jenis kegiatan atau pendekatan yang akan digunakan guru dalam proses belajar mengajar. Beberapa contoh jenis kegiatan atau pendekatan yang dapat digunakan:

a. Latihan berulang (drills), bertujuan mendorong ketepatan (accuracy) setelah siswa memahami arti kata, frase atau kalimat yang ada dalam lagu lalu dilatihkan. latihan (Drill) di sini berupa latihan lisan (oral drill), misalnya siswa mengalami kesulitan dengan bunyi ei dan e. Mereka tidak dapat membedakan kata pain dan pen atau fail dan felt. Jika demikian, kegiatan pembelajaran berikut dapat dilakukan melalui listening practice atau repetition drill.

b. Communication practice exercise, bertujuan mengembangkan kelancaran (fluency). Aktivitas ini memberikan kesempatan lebih banyak bagi siswa untuk berkomunikasi setelah mereka mendengarkan lagu. Ketika melakukan aktivitas ini siswa cenderung membuat banyak kesalahan. Namun itu tidak perlu dirisaukan, yang penting anak didik memperoleh kompetensi dan kepercayaan diri untuk menggunakan bahasa dengan bebas.

c. Gap filling activity, yaitu anak diminta mengisi atau melengkapi kata-kata atau frase penting dalam lagu yang sengaja dihilangkan oleh guru. Guru mengulang beberapa kali pemutaran lagu melalui tape recorder dan siswa melengkapi kata-kata atau frase yang hilang. Siswa dan guru mengecek bersama-sama dan menulisnya di papan tulis.

d. Recording words, yaitu siswa diminta menyusun kata-kata dari teks sebuah lagu yang diacak guru setelah mereka mendengarkan lagu yang diperdengarkan melalui tape recorder.

Allyn dan Bacon, (1998: 358), mengatakan bahwa lagu (musik) adalah bagian lain dari syair dalam musik. irama, pengulangan, dan pola sajak pada lagu merupakan salah satu model yang paling tua, digunakan dalam pembelajaran budaya dan bahasa untuk siswa. Semua guru dalam setiap tingkatan kelas harus menyanyi, bermain, membaca, menulis dan mendemonstrasikan lagu kepada siswanya. Untuk sebuah koleksi lagu dan gambar sebuah lagu untuk dibaca nyaring atau menyanyi dengan siswa.

Membelajarkan dengan lagu dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Buatlah versi lagu baru dari lagu lama

Sebuah contoh klasik mengubah kata ‘winkle little star’ ke “winkle little bat” dan memilih tema atau topik baru, mengidentifikasi kosakata untuk mengubah dan mencocokan ke dalam tema baru.

Misalnya pada kegiatan pembelajaran dengan materi nama-nama bunga nada lagu yang dipilih adalah nada “kebunku” sementara materi pembelajaran adalah nama-nama bunga, maka guru bersama siswa menentukan “bunga” sebagai tema lagu baru. Setelah menentukan bunga sebagai tema kemudian merencanakan lagu baru versi “kebunku”. Setelah lagu terbentuk dalam bahasa Indonesia, siswa bersama guru menyanyikan lagu guna memantapkan kosakata baru pada lagu gubahan. Setelah lagu disepakati, kemudian lagu dalam bahasa Indonesia diubah oleh siswa ke dalam bahasa Inggris, tanpa menghilangkan nada “ kebunku” sebagai acuan. Setelah lagu baru dalam bahasa Inggris disepakati, guru bersama siswa menyanyikan lagu baru tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada contoh berikut:

Lagu dalam bahasa Indonesia

Lagu dalam bahasa Inggris

Kebunku

Lihat kebunku penuh dengan bunga

Ada bunga lily, dan juga bunga anggrek

Teratai, matahari dan bunga sepatu

Mawar melati semuanya indah

My Garden

Lets see my garden its full of the flowers

There is a lily, and there is an orchid

Lotus, sunflowers, and hisbiscus flowers

Rose and jasmine it’s all are beauty

gubahan lagu “ kebunku

b. Letakan lagu baru pada sebuah lirik klasik

Siswa menulis seluruh lagu baru dengan nada dan kalimat dari lagu klasik. langkah-langkahnya sebagai berikut: (1) memilih topik dapat berupa satuan tema, peristiwa khusus atuu liburan, peristiwa, atau hanya sebuah ide, (2) siswa dipacu untuk memberikan gagasan dalam kelompok kecil dan menuliskan kembali kata pada sebuah papan kata. (3) siswa merencanakan sebuah lagu dengan nada sederhana. Kemudian bacakan dengan suara dan nyanyikan dengan siswa sehingga siswa sangat mengenalnya, (4) membuat sebuah tempat lagu kosong bergaris dan nomor setiap garis dari lagu, (5) siswa menuliskan lagu baru. Gunakan kata dan ide dari papan kata untuk melengkapai papan kata, tiap-tiap baris dan kalimat demi kalimat, (6) menyanyikan lagu baru bersama-sama.

Cara meningkatkan kosakata bahasa inggris menurut Hidayat R.T. (2010) maka harus menghafalkan kosakatanya, dan dalam menghafalkan kosakata tersebut ada beberapa langkah yang harus dilakukan:

a. Setiap hari menyisakan sedikit waktu untuk menghafalkan kosakata cukup 5-10 kata

b. Dalam menghafal dan menambah perbendaharaan kata bahasa inggris, dengan membuat daftar kata dengan mencari persamaanya (synonym), jika sudah, bisa juga dilakukan dengan batasan pengertian (definition) dari kata tersebut;

c. Mencari lawan katanya (opposite);

d. Menghafalkan satu kata beserta turunan-turunanya, dengan tetap berpedoman pada kamus.

KESIMPULAN

Metode Sing A Song dapat meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Inggris pada siswa Sekolah Dasar dengan langkah-langkah: memilih topic, berdiskusi kelompok, merencanakan lagu, membuat garis kosong untuk menuliskan kalimat baru, membentuk syair baru, menyanyikan lagu bersama guru

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman M. (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta PT Asdi mahasatya

Akhaidah S. dkk. (1991). Bahasa Indonesia 1. Jakarta: Depdikbud

Allyn & Bacon, (1998). Teaching Language Arts. California State University: Viacom Company

Depdiknas, (2007). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta: Depdiknas

Disdikbud. (2007). Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah Dasar SD/MI. Kabupaten Kebumen Propinsi Jawa Tengah. Kebumen: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

Fandy’s (2010). Metode pembelajaran dengan lagu. diperoleh 10 Oktober 2012 dari //http.Fandi’s.blogspot

Hidayat R.T. (2010). Kosakata Bahasa Inggris Kiat Memperkaya Bahasa Inggris Untuk Pelajar, Mahasiswa Dan Umum. Bandung: Pustaka Pelajar

Hidayat T. (1997). Dampak Pengajaran Bahasa Inggris Bagi Pembentuan Pribadi Generasi Muda Indonesia Di Masa Datang. Kebumen: FKIP UNS

Schiller P. (2005). 20 Tips Start Smart! Memompa Kecerdasann Sejak Dini. Jakarta: Erlangga

Tarigan D dan Tarigan H.G. (1986). Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa