PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING TIPE CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FPB DAN KPK

BAGI SISWA KELAS V SDN GOMBANG SEMESTER I

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

 

Japar

SDN Gombang Kecamatan Bogorejo Kabupaten Blora

 

ABSTRAK

Tujuan guru melaksanakan penelitian untuk memperbaiki penyusunan rencana program pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika materi tentang FPB dan KPK dengan penerapan model active learning tipe card sort dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika bagi siswa kelas V SD Negeri Gombang penerapan model active learning tipe card sort dapat meningkatkan hasil belajar matematika bagi siswa kelas V SD Negeri Gombang Penerapan model active learning tipe card sort dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Matematika tentang FPB dan KPK bagi siswa kelas V SD Negeri Gombang Pada kondisi awal pembelajaran yang konvensional, siswa yang memeroleh nilai hasil belajar mencapai rata-rata 68,33 dengan tingkat ketuntasan mencapai 33,33%. Siklus I melalui penerapan model active learning tipe card sort nilai hasil belajar siswa meningkat menjadi rata-rata 77,33 dengan tingkat ketuntasan mencapai 58,33%. Dan pada siklus II penerapan model active learning tipe card sort nilai hasil belajar siswa mencapai rata-rata 85,00 dengan tingkat ketuntasan mencapai 100%.

Kata Kunci:   Penerapan Model Active Learning Tipe Card Sort Untuk Meningkatkan  Aktivitas dan Hasil Belajar FPB dan KPK Siswa Kelas V

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

 Dalam proses pendidikan, ada dua komponen yang sangat berperan untuk mencapai tujuan pendidikan, yaitu guru sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi. Bagi seorang guru dibutuhkan kompetensi dalam usaha menerapkan pelajaran kepada siswa agar siswa dapat mengerti dengan baik. Oleh sebab itu, siswa adalah salah satu komponen pendidikan yang menempati posisi sentral, khususnya dalam proses pembelajaran, karena siswa selalu menjadi salah satu pokok persoalan dalam dunia pendidikan. Salah satu persoalan dalam proses belajar mengajar tersebut adalah rendahnya hasil belajar siswa. Terlebih pada pembelajaran matematika, dianggap sebagai salah satu pelajaran yang sulit bagi siswa.

 Pembelajaran matematika di SD pada umumnya diberikan oleh guru secara konvensional dengan menggunakan metode ceramah.Guru demikian kenyataan yang peneliti terjadi di sekolah tempat mengajar, yang memacu pada aktivitas belajar siswa belum sepenuhnya diupayakan oleh guru. Hal ini berdampak pada tidak optimalnya pencapaian hasil belajar Dari dokumentasi hasil tes formatif siswa kelas V SD Negeri Gombang pembelajaran matematika, tentang FPB dan KPK yang dilakukan pada kondisi awal, menunjukkan hasil belajar yang masih rendah, karena hanya mampu mencapai nilai rata-rata 68,33. Dari jumlah12 siswa hanya terdapat 4 (25%) siswa yang nilainya memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) 75, sedangkan 8 siswa (75%) belum tuntas, karena nilainya masih dibawah KKM. Demikian juga dengan tingkat aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran, siswa mempunyai aktivitas yang rendah

Memperhatikan permasalahan di atas, maka perlu diadakan perbaikan pembelajaran agar aktivitas dan hasil belajar siswa meningkat. Upaya perbaikan pembelajaran sebaiknya dapat diwujudkan melalui pembelajaran yang variatif, menyenangkan dan dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, dibutuhkan pemilihan strategi pembelajaran yang tepat, salah satunya yaitu model pembelajaran active learning tipe card sort.

Rumusan Masalah

 Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka diajukan rumusan masalah sebagai berikut:

 1.  Apakah penerapan model pembelajaran active learning tipe card sort dapat meningkatkan aktivitas belajar bagi siswa kelas V SD Negeri Gombang semester I tahun pelajaran 2017/2018?

2.   Apakah penerapan model pembelajaran active learning tipe card sort dapat meningkatkan hasil belajar bagi siswa kelas V SD Negeri Gombang semester I tahun pelajaran 2017/2018?

3.   Apakah penerapan model pembelajaran active learning tipe card sort dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika materi FPB dan KPK bagi siswa kelas V SD Negeri Gombang semester I tahun pelajaran 2017/2018?

Tujuan Penelitian

Tujuan Umum

 Untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar bagi siswa SD Negeri Gombang Kecamatan Bogorejo Kabupaten Blora.

Tujuan Khusus

a.   Melalui penerapan model pembelajaran active learning tipe card sort untuk meningkatkan aktivitas belajar bagi siswa kelas V SD Negeri Gombang semester I tahun pelajaran 2017/2018.

b.   Melalui penerapan model pembelajaran active learning tipe card sort untuk meningkatkan hasil belajar bagi siswa kelas V SD Negeri Gombang semester I tahun pelajaran 2017/2018.

c.    Untuk mendeskripsikan penerapan pembelajaran active learning tipe card sort dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar FPB dan KPK bagi siswa kelas V SD Negeri Gombang semester I tahun pelajaran 2017/2018.

Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan akan mendapatkan manfaat sebagai berikut:

 

 

Bagi Siswa

 a.  Siswa yang semula malas dan pasif dapat berubah aktif dalam mengikuti pembelajaran Matematika.

 b.  Hasil belajar siswa dalam pembelajaran yang semula rendah dapat ditingkatkan.

 c    Aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika tentang FPBdan KPK dapat dioptimalkan.

 d.  Melatih siswa untuk berpikir kritis dalam mempelajari meteri pembelajaran matematika tentang FPB dan KPK.

Bagi Peneliti

 a.  Dapat mengetahui penerapan model pembelajaran active learning tipe card sort terhadap peningkatan aktivitas belajar bagi siswa.

 b.  Dapat mengetahui penerapan model pembelajaran active learning tipe card sort terhadap peningkatan hasil belajar bagi siswa.

 c.   Dapat mengetahui penerapan model pembelajaran active learning tipe card sort terhadap peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran FPB dan KPK.

Bagi Teman Sejawat

 a   Dapat digunakan sebagai kajian terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dapat membangkitkan aktivitas belajar bagi siswa.

b.   Dapat digunakan sebagai kajian terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dapameningkatkan hasil belajar bagi siswa.

 c.   Dapat digunakan untuk mempertimbangkan pelaksanaan pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar bagi siswa.

Bagi Sekolah

 a.  Sebagai upaya untuk memacu kegiatan pembelajaran yang lebih menarik di sekolah.

 b.  Sebagai tolok ukur kemampuan profesional yang dimiliki guru pada suatu sekolah.

 c.   Untuk meningkatkan kemampuan akademik siswa yang ada pada sekolah.

 Bagi Perpustakaan Sekolah

 a. Untuk menambah referensi buku hasil penelitian di perpustakaan.

 b. Sebagai dokumen terhadap pelaksanaan penelitian di sekolah.            

 c.   Dapat digunakan untuk pembanding atau pertimbangan penelitian yang

 berkelanjutan.

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN.

Hakekat Aktivitas Belajar

 Proses belajar tidak terlepas dari adanya aktivitas belajar yaitu adanya interaksi guru dan siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Hanafiah dan Cucu (2010:23), aktivitas belajar harus melibatkan seluruh aspek psikofisis setiap siswa, baik jasmani maupun rohani sehingga akselerasi perubahan perilakunya dapat terjadi secara cepat, tepat, mudah, dan benar, baik berkaitan dengan aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik.

Pengertian Belajar

Belajar adalah “suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. (Slameto, 2003:2) Dengan demikian berarti belajar adalah proses perubahan prilaku yang disebabkan oleh pengalaman dan latihan. Belajar dapat dikatakan berhasil jika terjadi perubahan dalam diri siswa, namun tidak semua perubahan perilaku dapat dikatakan belajar karena perubahan tingkah laku akibat belajar memiliki ciri-ciri perwujudan yang khas, sebagaimana yang dikemukakan oleh Muhibbin Syah (2000:16),

 Wingo (dalam Hakiim, 2008:73) menjelaskan bahwa dalam suatu proses belajar banyak segi yang sepatutnya dicapai sebagai hasil belajar, yaitu meliputi pengetahuan dan pemahaman tentang konsep, kemampuan menerapkan konsep, kemampuan menjabarkan dan menarik kesimpulan serta menilai kemanfaatan konsep, menyenangi dan memberi respons yang positif terhadap sesuatu pelajaran dan diperoleh kecakapan melakukan sesuatu kegiatan tertentu.

Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

 Untuk meraih hasil belajar yang baik, banyak sekali faktor yang perlu diperhatikan. Secara garis besar faktor yang mempengaruhi belajar dan prestasi belajar dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal

 Merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang dapat mempengaruhi prestasi belajar.

 Faktor fisiologis yang dimaksud adalah faktor yang berhubungan dengan kesehatan dan pancaindera.

 Faktor psikologis Ada banyak faktor psikologis yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, antara lain: intelegensi, sikap, dan motivasi.

 Faktor eksternal Selain faktor-faktor yang ada dalam diri siswa, ada hal-hal lain diluar diri yang dapat mempengaruhi prestasi belajar.

Pengertian Model Active Learning

 Belajar secara aktif merupakan kebutuhan setiap siswa. Ketika siswa cenderung pasif atau hanya menerima dari guru, siswa akan cepat melupakan tentang apa yang telah disampaikan. Hosnan (2014:208), mendefinisikan bahwa model active learning (pembelajaran aktif) adalah pembelajaran yang menekankan keaktifan siswa untuk mengalami sendiri, untuk berlatih, untuk berkegiatan sehingga baik dengan daya pikir, emosional dan keterampilannya, mereka belajar dan berlatih. Sedangkan Warsono dan Hariyanto (2014:12), mengemukakan model active learning merupakan pembelajaran aktif mengkondisikan agar siswa selalu melakukan pengalaman belajar yang bermakna dan senantiasa berpikir tentang apa yang dapat dilakukannya selama pembelajaran.

Tujuan Model Active Learning

 Menurut Sutikno (2014:149), pembelajaran aktif (active learning) dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh peserta didik, sehingga semua peserta didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Di samping itu pembelajaran aktif juga dimaksudkan untuk menjaga perhatian peserta didik agar tetap tertuju pada proses pembelajaran.

Sementara Hamruni (2011:155), mengemukakan bahwa belajar secara aktif (active learning) akan membantu siswa dalam meningkatkan teknik dan kemampuan mendengar, mengamati, mengajukan pertanyaan, dan mendiskusikan materi pembelajaran yang dipelajari dengan siswa lain. Pada model active learning, para siswa tidak hanya terpaku di tempat-tempat duduk mereka, tapi berpindah-pindah berkolaborasi, dan berpikir keras.

Pengertian Card Sort

Card sort atau pemilahan kartu dalam pembelajaran dapat mengatasi siswa yang pasif serta dapat menguji sejauh mana pemahaman siswa dalam materi pembelajaran. Menurut Silberman (2014:169), card sort merupakan aktivitas kerja sama yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik klasifikasi, fakta tentang benda, atau menilai informasi. Hamruni (2011:167), mengemukakan bahwa card sort merupakan kegiatan kolaboratif (siswa dengan siswa, maupun antara siswa dengan guru) yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, penggolongan, sifat, fakta tentang suatu obyek, atau mengulang informasi..

Pengertian Pembelajaran Matematika

Suwangsih (2006:3), berpendapat bahwa matematika terbentuk dari pengalaman manusia dalam dunianya secara empiris. Kemudian, pengalaman itu diproses di dalam dunia rasio, diolah secara analisis dengan penalaran dalam struktur kognitif sehingga terbentuklah konsep-konsep matematika yang dimanipulasi melalui bahasa matematika atau notasi matematika yang bernilai universal. Sedangkan menurut Adjie dan Maulana (2006:34) matematika adalah bahasa, sebab matematika merupakan bahasa simbol yang berlaku secara universal dan sangat padat makna dan pengertian.

Kerangka Berfikir.

Guna terjadi pembelajaran yang mengacu pada peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa, secara skematis diuraikan kerangka pemikiran pelaksanaan penelitian

Hipotesis Tindakan.

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir seperti uraian diatas maka hipotesis tindakan yang diajukan adalah:

1.   Penerapan model active learning tipe card sort dapat meningkatkan aktivitas belajar bagi siswa kelas V SD Negeri Gombang semester I tahun pelajaran 2017/2018.

2.   Penerapan model active learning tipe card sort dapat meningkatkan hasil belajarbagi siswa kelas V SD Negeri Gombang semester I tahun pelajaran 2017/2018.

3.   Penerapan model active learning tipe card sort dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar FPB dan KPK bagi siswa kelas V SD Negeri Gombang semester I tahun pelajaran 2017/2018.

METODOLOGI PENELITIAN

Seting Penelitian

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang peneliti lakukan, mulai persiapan sampai dengan pembuatan laporan direncanakan menggunakan waktu selama kurang lebih 3 bulan, yaitu antara bulan Juli 2017 sampai dengan bulan September 2017. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada kegiatan pembelajaran Matematika sesuai dengan jadwal,Dengan demikian hiharapkan pelaksanaan penelitian tugas mengajar dan pembelajaran pada kelas yang digunakan, namun diharapkan bisa terjadi pembelajaran yang lebih baik pada kelas yang digunakan untuk penelitian tersebut.

Tempat Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan di SD Negeri Gombang Kecamatan Bogorejo Kabupaten Blora, pada semester I tahun pelajaran 2017/2018. Penelitian dilakukan pada pembelajaran matematika pada siswa kelas V, khususnya tentang FPB dan KPK. Pememilihan tempat tersebut didasarkan berbagai pertimbangan sebagai tempat tugas peneiti

Subyek Penelitian

Subyek yang digunakan dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas V SD Negeri Gombang Kecamatan Bogorejo Kabupaten Blora semester I tahun pelajaran 2017/2018, sebanyak 12 siswa, yang terdiri dari 8 siswa putra dan 4 siswa putri.

Sumber Data

Sumber data primer, yaitu sumber data yang diambil langsung dari subyek yang digunakan untuk penelitian. Sumber data yang diharapkan dapat diperoleh atau didapat dari pelaksanaan penelitian meliputi: hasil tes formatif dan hasil observasi/pengamatan yang dilakukan pada pada kegiatan pembelajaran pra siklus, siklus I, dan siklus II. Dan sumber data yang diperoleh melalui sebaran angket yang dilaksanakan pada kegiatan pembelajaran siklus I dan siklus II.

Sumber Data Sekunder

 Sumber data sekunder diambil dari catatan-catatan temuan selama kegiatan penelitian pada kegiatan pembelajaran pra siklus, siklus I, dan siklus II.

Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dilakukan melalui teknik tes dan non tes. Penggunaan teknik tes dilaksanakan dengan cara tes tertulis, yang dilaksanakan setelah melakukan kegiatan pembelajaran. Sedangkan teknik non tes dilaksanakan melalui observasi/pengamatan, dokumentasi dan angket. Pengumpulan data data tersebut dilakukan terhadap kegiatan pembelajaran pra siklus, siklus I, dan siklus II.

 

Alat Pengumpulan Data

Lembar observasi

Instrumen ini dirancang oleh peneliti yang berkolaborasi dengan guru mitra. Lembar observasi ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas belajar siswa dan kinerja guru selama pelaksanaan penelitian tindakan kelas.

Soal Tes

Soal tes digunakan untuk mengukur dan melihat hasil belajar siswa mengenai pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran Matematika dengan menggunakan model active learning tipe card sort. Soal tes ini diberikan kepada siswa di akhir setiap siklus, dalam bentuk soal tes pilihan ganda dan essay.

 Angket untuk penelitian ini disusun pada lembaran yang berisi tentang pernyataan, dan pilihan jawaban yang dapat dipilih sesuai dengan pendapat responden penelitian. Penggunaan angket ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat siswa tentang pelaksanaan pembelajaran pada saat pelaksanaan tindakan.

Validasi Data                              

 Untuk memperoleh data yang valid dan dapat dipertanggung jawabkan, oleh guru sebagai peneliti menggunakan teknik validasi:

Validasi Proses Belajar

Validasi terhadap proses pembelajaran dilakukan melalui teknik triangulasi yang meliputi triangulasi sumber dan triangulasi metode.

 a.  Triangulasi sumber dilakukan melalui observasi terhadap subyek penelitian yaitu siswa kelas V SDN Gombang pada pembelajaran matematika tentang FPB dan KPK.

b.   Triangulasi metode dilakukan dengan penggunaan metode dokumentasi, metode observasi dan metode angket.

Validasi Hasil Belajar

Validasi hasil belajar dikenakan pada instrumen penelitian yang berupa tes. Validasi terhadap tes ini meliputi sebagai berikut:

a    Validasi teoritis artinya mengadakan analisis instrumen yang terdiri atas face validity (tampilan tes), content validity (validitas isi) dan construct validity (validitas kostruksi).

b    Validitas empiris artinya analisis terhadap butir-butir tes, yang dimulai dari pembuatan silabus,penulisan butir soal, kunci jawaban dan kriteria pemberian skor.

Analisis Data

Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif dan kuantitatif..

1.     Analisis diskriptif komperatif yaitu membandingkan nilai hasil tes pra siklus, hasil tes siklus I, dan hasil tes siklue II, dengan mengkaji terhadap indikator kinerja. Dan dilanjutkan refleksi untuk melihat dan mengkaji hasil tindakan dari masing-masing siklus, kemudian dijadikan sebagai masukan terhadap pelaksanaan pembelajaran.

2.     Analisis diskriptif persentase yaitu membandingkan hasil penelitian antar siklus, dari hasil pengamatan dan hasil ulangan harian, yang disajikan dalam bentuk prosentase.

3.   Analisis diskriptif kualitatif yaitu hasil belajar siswa dianalisis dengan teknis analisis hasil evaluasi untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa, dengan cara menganalisis data hasil tes formatif/ulangan harian menggunakan ketuntasan belajar. dimana siswa dianggap tuntas jika telah mencapai nilai 75,

Indikator Kinerja

Indikator kinerja yang gunakan terhadap pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:

1.   Indikator Input: aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan kelas.

2.   Indikator Proses: pelaksanaan pembelajaran tindakan kelas melalui siklus I dan siklus II.

 3.  Indikator Output: aktivitas dan hasil belajar siswa setelah pelaksanaan pembelajaran tindakan kelas.

Dengan penerapan model active learning tipe card sort diharapkan terjadi

 peningkatan kinerja dengan indikator:

Prosedur Penelitian

 Pelaksanaan tindakan dilakukan melalui pembelajaran dengan menerapkan model Active Learning Tipe Card Sort untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.Prosedur Penelitian Tindakan Kelas yang digunakan menggunakan desain setiap siklus terdiri dari empat langkah, yaitu: (1) Planning (Perencanaan), (2) Action (Tindakan), (3) Obseving (Observasi), (4) Reflecting (Refleksi).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Data Kondisi Awal

Pelaksanaan pembelajaran matematika yang dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan kelas, hanya disampaikan guru melalui penggunaan metode ceramah, dan sekali-sekali diselingi tanya jawab. Aktivitas kegiatan pembelajaran lebih banyak digunakan oleh guru, sedangkan siswa lebih banyak sebagai pendengar terhadap pembelajaran, sehingga proses pembelajaran lebih banyak bersifat searah.

Deskripsi Hasil Belajar Tentang FPB dan KPK

No.

Hasil

(Angka)

Hasil

(Huruf)

Arti Lambang

Jumlah Siswa

Prosentase

1

≤54

E

Sangat Kurang

1

8,3%

2

55-64

D

Kurang

4

33,3%

3

65-74

C

Cukup

4

33,3%

4

75-84

B

Baik

3

25,%

5

85-100

A

Sangat Baik

0

0,0%

Jumlah

12

100%

 

 Dari hasil tes pada pembelajaran kondisi awal didapat data 1 siswa (8,3%) smempunyai nilai sangat kurang, 4 siswa (33,3%) mempunyai nilai kurang, 4 siswa (33,3%) mempunyai nilai cukup, 3 siswa (25,%) mempunyai nilai baik, yang mendapat nilai sangat baik. (0%) Kondisi tersebut menunjukkan hasil belajar siswa rata-rata masih rendah Nilai hasil belajar pada kegiatan pembelajaran kondisi awal hanya mampu mencapai rata-rata dengan nilai terendah 50 dan nilai tertinggi 80. Nilai rata-rata 68,33 hasil tes tersebut termasuk masih rendah karena masih dibawah KKM 75, dan hanya 3 siswa (25%) yang mampu mencapai ketuntasan.

Ketuntasan Belajar Kondisi Kondisi awal

No.

Ketuntasan Belajar

Jumlah Siswa

Prosentase

1

Tuntas

3

25%

2

Belum Tuntas

9

75%

 

Jumlah

12

100%

 

Deskripsi Data Siklus I

 Pada perencanaan disiapkan perbaikan pembelajaran matematika melalui penerapan model Active Learning Tipe Card Sort, dengan menggunakan kegiatan kelompok yang anggotanya ditentukan menurut kategori kartu. Materi tentang menentukan Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dan Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK). mempersiapkan perekam data,adalah menggunakan lembar observasi, angket, dan buku daftar nilai, serta mempersiapkan perangkat tes.

Hasil Belajar Matematika Tes Siklus I

No.

Hasil

(Angka)

Hasil

(Huruf)

Arti Lambang

Jumlah Siswa

Prosentase

1

≤54

E

Sangat Kurang

0

0,0%

2

55-64

D

Kurang

1

8,3%

3

65-74

C

Cukup

4

33,3%

4

75-84

B

Baik

6

50,0%

5

85-100

A

Sangat Baik

1

8,3%

Jumlah

12

100%

 

 Tabel tersebut menunjukkan bahwa: siswa yang mendapat nilai sangat kurang terdapat 0 siswa (,0%,) yang mempunyai nilai kurang terdapat 1 siswa (8,3%,) yang mempunyai nilai cukup terdapat 4 siswa 33,3%, yang mempunyai nilai baik terdapat 6 siswa 50,0%, dan yang mempunyai nilai sangat baik terdapat 1 siswa (8,3%.) Nilai rata-rata 77,33, dengan nilai tertinggi 92 dan nilai terendah 64.dengan KKM 75, data tingkat ketuntasan belajar menunjukkan: 7 (58,33%) siswa sudah mampu mencapai ketuntasan, sedangkan 5 (41,67%) siswa belum mampu mencapai ketuntasan.

Ketuntasan Belajar Siklus I

No.

Ketuntasan Belajar

Jumlah Siswa

Prosentase

1

Tuntas

7

58,33%

2

Belum Tuntas

5

41,67%

 

Jumlah

12

100%

 

Deskripsi Data Siklus II

Pada tahap perencanaan disiapkan rencana perbaikan pembelajaran matematika melalui penerapan model Active Learning Tipe Card Sort, dengan menggunakan kegiatan kelompok yang anggotanya dikelompokkan secara hiterogen.

Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai materi operasi hitung campuran bilangan bulat. Guru menjelaskan konsep pengerjaan hitung bilangan bulat. Dan siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahami.

Hasil belajar Matematika: Hasil Tes Siklus II

No.

Hasil

(Angka)

Hasil

(Huruf)

Arti Lambang

Jumlah Siswa

Prosentase

1

≤54

E

Sangat Kurang

0

0,0%

2

55-64

D

Kurang

0

0,0%

3

65-74

C

Cukup

0

0,0%

4

75-84

B

Baik

7

58,3%

5

85-100

A

Sangat Baik

5

41,7%

Jumlah

12

100%

 

Tabel tersebut menunjukkan 0,0% siswa mempunyai nilai sangat kurang, 0,0% siswa mempunyai nilai kurang, 0,0% siswa mempunyai nilai cukup, 58,3% siswa mempunyai nilai baik, dan 41,7% siswa mempunyai nilai sangat baik. Kondisi hasil belajar tersebut menunjukkan adanya peningkatan Nilai rata-rata mencapai 85,00, dengan nilai terendah 76 dan nilai tertinggi 100. Dan dengan KKM 75, semua siswa (100%) sudah mampu mencapai atau melampaui ketuntasan dalam belajarnya.

Hasil belajar Matematika Ketuntasan Belajar Siklus II

No.

Ketuntasan Belajar

Jumlah Siswa

Prosentase

1

Tuntas

12

100%

2

Belum Tuntas

0

0,0%

 

Jumlah

12

100%

 

Pembahasan

Pembahasan Kondisi awal

Pembelajaran pada kondisi kondisi awal dilakukan secara konvensional, artinya guru dalam mengajar lebih banyak menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Pelaksanaan pembelajaran sifatnya masih searah. Aktiitas kegiatan pembelajaran didominasi oleh guru dalam menjelaskan materi pelajaran, sedangkan siswa pasif karena lebih banyak sebagai pendengar. Kondisi yang demikian kurang memberi kesempatan kepada siswa untuk aktif dalam melakukan kegiatan pembelajaran.

Pembahasan Siklus I

 Pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I, menunjukkan adanya perubahan yang lebih baik apabila dibandingkan dengan kondisi kondisi awal. Guru dalam mengajar sudah berusaha untuk mengusahakan belajar aktif bagi siswa, melalui penerapan model Active Learning Tipe Card Sort.

Pembahasan Siklus II

Pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus II, juga dilakukan melalui penerapan model Active Learning Tipe Card Sort. Adapun perubahannya terhadap penggunaan kelompok siswa yang ditentukan secara heterogen dengan lebih banyak melakukan variasi dalam kegiatan pembelajaran.

Peningkatan Hasil belajar Siswa

No.

Hasil Belajar

Tingkat Ketuntasan

Nilai Rata-Rata

1

Kondisi awal

33,33%

68,33

2

Siklus I

58,33%

77,33

3

Siklus II

100,00%

85,00

 

PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian maka dapat disimpulkan:

1.   Penerapan model active learning tipe card sort dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika bagi siswa kelas V SD Negeri Gombang

2.   Penerapan model active learning tipe card sort dapat meningkatkan hasil belajar matematika bagi siswa kelas V SD Negeri Gombang

3.   Penerapan model active learning tipe card sort dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Matematika tentang FPB dan KPK bagi siswa kelas V SD Negeri Gombang Pada kondisi awal pembelajaran yang konvensional, siswa yang memeroleh nilai hasil belajar mencapai rata-rata 68,33 dengan tingkat ketuntasan mencapai 33,33%. Siklus I melalui penerapan model active learning tipe card sort nilai hasil belajar siswa meningkat menjadi rata-rata 77,33 dengan tingkat ketuntasan mencapai 58,33%. Dan pada siklus II penerapan model active learning tipe card sort nilai hasil belajar siswa mencapai rata-rata 85,00 dengan tingkat ketuntasan mencapai 100%.

Saran

1.   Untuk guru hendaknya mampu melaksanakan pembelajaran yang bervariasi sehingga menarik bagi siswa. jangan hanya menggunakan metode yang sifatnya monoton dari waktu ke waktu karena akan membosankan bagi siswa. membangkitkan belajar siswa secara aktif, sehingga pembelajaran dapat berjalan secara efektif.

 2. Sekolah hendaknya mampu membudayakan pelaksanaan penelitian tindakan kelas, agar hasil belajar siswa meningkat. untuk mengadakan kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman bermakna mengkondisikan situasi kondusif yang dapat digunakan untuk pembelajaran secara optimal.

DAFTAR PUSTAKA

Adjie, Nahrowi dan Maulana. 2006. Pemecahan Masalah Matematika. Bandung: UPI Press.

Hakiim, Lukmanul. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima

Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hamruni. 2011. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani.

Hanafiah, Nanang dan Cucu Suhana. 2010. Konsep Strategi Pembelajaran Bandung: PT Refika Aditama.

Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.

Mulyono, Anton M. 2001. Kamus Besar Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Rasyid, Harun dan Mansyur. 2008. Penilaian Hasil Belajar. Bandung: CV Wacana Prima.

Silberman, Melvin L. 2014. Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nuansa Cendekia.

Slameto. 1995. Belajar dan Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Ilmu.

_____. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Subarinah, Sri. 2006. Inovasi Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas.

Sutikno, M Sobry. 2014. Metode dan Model-model Pembelajaran. Lombok: Holistica.

Suwangsih, Erna dan Tiurlina. 2006. Model Pembelajaran Matematika. Bandung: UPI Press.

Syah, Muhibbin. 2000. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Warsono, dan Hariyanto. 2014. Pembelajaran Aktif: Teori dan Asesmen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.