Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Berbantu Video Meningkatkan Hasil Belajar
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBANTU MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR IPA MATERI FUNGSI ORGAN PENCERNAAN MANUSIA DAN HUBUNGANNYA DENGAN MAKANAN DAN
KESEHATAN SISWA KELAS V A SDN 1 GEDONGMULYO LASEM
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Endang Werdiningsih
Guru Kelas V A SDN 1 Gedongmulyo
ABSTRAK
Tujuan penelitan ini adalah meningkatkan hasil belajar IPA Materi Fungsi Organ Pencernaan Manusia dan Hubungannya dengan Makanan dan Kesehatan siswa Kelas V A SDN 1 Gedongmulyo Lasem Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw Berbantu Media Video. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilakukan pada siswa Kelas V A SDN 1 Gedongmulyo yang terletak di Jl. Layur Km. 1 Gedongmulyo, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah. Penelitian dilakukan pada Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017 selama tiga bulan, mulai bulan Agustus 2016 sampai bulan Oktober 2016. Subyek penelitian adalah siswa Kelas V A SDN 1 Gedongmulyo yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 13 anak laki-laki dan 8 anak perempuan. Teknik pengumpulan data dengan observasi, tes dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan analisis aktifitas belajar dan hasil belajar. Teknik validasi data dengan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Hasil penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantu media video meningkatkan hasil belajar IPA Materi Fungsi Organ Pencernaan Manusia dan Hubungannya dengan Makanan dan Kesehatan siswa Kelas V A SDN 1 Gedongmulyo Lasem Tahun Pelajaran 2016/2017.
Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif, Jigsaw, Media Video, Hasil Belajar, IPA, Organ Pencernaan Manusia, Makanan, Kesehatan.
PENDAHULUAN
Pada semua jenjang pendidikan, termasuk Sekolah Dasar (SD), kurikulum yang digunakan sekarang ini, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Di dalam KTSP terdapat beberapa mata pelajaran yang harus diberikan kepada siswa di tingkat SD. Salah satunya yaitu mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
IPA merupakan cara mencari tahu tentang alam sekitar secara sistematis. Belajar IPA tidak cukup menghafal materinya saja tetapi juga harus dapat memahami konsep-konsep di dalamnya. Hal ini dapat tercapai jika pembelajaran tersebut bermakna. Berdasarkan KTSP 2006, tujuan pembelajaran IPA meliputi: 1) mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam, konsep dan prinsip sains yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari; 2) melakukan kerja ilmiah untuk membentuk sikap ilmiah; 3) meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan; 4) meningkatkan pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Berdasarkan observasi di Kelas V A SDN 1 Gedongmulyo terungkap fakta bahwa hasil proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih rendah. Hal ini disebabkan karena: 1) guru terlalu mendominasi suasana pada saat pembelajaran di dalam kelas; 2) guru hanya menggunakan metode ceramah; (3) guru tidak menggunakan media pembelajaran.
Aktivitas siswa Kelas V A SDN 1 Gedongmulyo dalam proses pembelajaran masih terlihat kurang aktif, disiplin, dan kurang semangat. Hal ini disebabkan karena: 1) sebagian besar siswa tidak memperhatikan penjelasan guru yang dianggap terlalu cepat; 2) siswa kurang memahami materi yang diajarkan; 3) siswa tidak berani bertanya ketika menemui kesulitan; 4) siswa kurang antusias dan pasif dalam mengikuti proses pembelajaran yang hanya menggunakan metode ceramah.
Hasil evaluasi kegiatan pembelajaran IPA pada materi Mengidentifikasi Fungsi Organ Pencernaan Manusia dan Hubungannya dengan Makanan dan Kesehatan masih tergolong rendah. Hasil evaluasi dari 21 siswa Kelas V A SDN 1 Gedongmulyo yang dinyatakan tuntas hanya 8 siswa (38%). Sedangkan 13 siswa lainnya (62%) belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).Nilai rata-rata hanya sebesar 63 yang di bawah KKM sebesar 70.
Menurut Isjoni (2010: 54), pembelajaran kooperatif jigsawmerupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal. Penggunaan media pembelajaran juga memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran karena dapat membantu memberikan gambaran yang real kepada siswa terhadap materi. Atas dasar tersebut, maka penulis sebagai guru Kelas V A SDN 1 Gedongmulyo menerapkan tindakan dalam pembelajaran dengan model pembelajaran jigsaw berbantu media video dalam pembelajaran IPA pada materi Mengidentifikasi Fungsi Organ Pencernaan Manusia dan Hubungannya dengan Makanan dan Kesehatan.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada siswa Kelas V A SDN 1 Gedongmulyo yang terletak di Jl. Layur Km. 1 Gedongmulyo Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah. Penelitian dilakukan pada Semester I, Tahun Pelajaran 2016/ 2017 selama tiga bulan mulai bulan Agustus 2016 sampai bulan Oktober 2016.
Subyek penelitian adalah siswa Kelas V A SDN 1 Gedongmulyo yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 13 anak laki-laki dan 8 anak perempuan.
Teknik pengumpulan data dengan observasi, tes dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan analisis aktifitas belajar dan hasil belajar. Teknik validasi data dengan triangulasi sumber dan triangulasi metode.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deksipsi Siklus I
Pembelajaran pada Siklus I dalam materi tentang fungsi organ pencernaan manusia. Siswa dibagi menjadi lima kelompok yang terdiri dari 4-5 anggota dimana setiap kelompok disebut sebagai Kelompok Asal. Setiap Kelompok Asal mendapat tugas yang berbeda sesuai dengan materi tentang mengidentifikasi fungsi organ pencernaan manusia. Selanjutnya, setiap Kelompok Asal menentukan anggotanya menjadi Kelompok Ahli. Hasil diskusi dalam Kelompok Ahli disampaikan kembali dalam Kelompok Asal. Sesuai dengan hasil observasi, aktifitas belajar siswa dengan persentase rata-rata sebesar 61% dan termasuk baik. Pada tahap akhir, pembelajaran dengan melihat video tentang fungsi organ pencernaan manusia dan menarik kesimpulan.
Hasil belajar pada pembelajaran Siklus I adalah tuntas 13 siswa (62%), tidak tuntas 8 siswa (38%) dannilai rata-rata sebesar 73.
Deksipsi Siklus II
Pembelajaran pada Siklus II dalam materi tentang hubungan dengan makanan dan kesehatan.Pada tahap awal, pembelajaran dengan melihat video tentang hubungan dengan makanan dan kesehatan. Selanjutnya, siswa bergabung kembali dengan Kelompok Asal. Setiap Kelompok Asal mendapat tugas yang berbeda sesuai dengan materi tentang hubungan dengan makanan dan kesehatan. Selanjutnya, setiap Kelompok Asal menentukan anggotanya menjadi Kelompok Ahli. Hasil diskusi dalam Kelompok Ahli disampaikan kembali dalam Kelompok Asal. Sesuai dengan hasil observasi, aktifitas belajar siswa dengan persentase rata-rata sebesar 89,8% dan termasuk baik sekali. Pada tahap akhir adalah menarik kesimpulan.
Hasil belajar pada pembelajaran Siklus II adalah tuntas 19 siswa (90,5%), tidak tuntas 2 siswa (9,5%) dan nilai rata-rata sebesar 84,5.
Pembahasan
Pembelajaran dengan model pembelajaran jigsaw berbeda dengan pembelajaran klasikal yang hanya berlangsung searah. Model pembelajaran jigsaw dilaksanakan dalam kelompok, yaitu Kelompok Asal. Sesuai dengan jumlah siswa, ada lima kelompok yang terdiri dari 4-5 anggota. Susunan kelompok tersebut sama pada Siklus I dan Siklus II. Pada penelitian ini, Kelompok Asal yang menentukan sendiri Kelompok Ahli.
Pada Siklus I, Kelompok Asal mempelajari materi tentang mengidentifikasi fungsi organ pencernaan manusia. Pembelajaran ditindaklanjuti dengan melihat video tentang fungsi organ pencernaan manusia dan menarik kesimpulan. Pada Siklus II, pembelajaran diawali dengan melihat video tentang hubungan dengan makanan dan kesehatan. Kemudian, Kelompok Asal mendapat tugas yang berbeda sesuai dengan materi tentang hubungan dengan makanan dan kesehatan.
Pada penelitian ini, pembelajaran berbantu media video. Pada Siklus I, media video sebagai tindak lanjut dalam pembelajaran. Pada Siklus II, media video ditampilkan pada awal pembelajaran.
Sesuai dengan hasil observasi, aktifitas belajar siswa pada Siklus I dengan persentase rata-rata sebesar 61% dan termasuk baik dan aktifitas belajar siswa pada Siklus II dengan persentase rata-rata sebesar 89,8% dan termasuk baik sekali. Sesuai dengan hasil belajar pada Siklus I adalah tuntas 13 siswa (62%), tidak tuntas 8 siswa (38%) dan nilai rata-rata sebesar 73 dan hasil belajar pada Siklus II adalah tuntas 19 siswa (90,5%), tidak tuntas 2 siswa (9,5%) dan nilai rata-rata sebesar 84,5.
Peningkatan aktifitas belajar maupun hasil belajar pada penelitian ini sesuai dengan pembaruan tindakan. Pada penelitian ini, Kelompok Asal dengan susunan yang sama dan mempunyai kewenangan dalam menentukan Kelompok Ahli yang dianggap mampu. Kelompok Asal mempunyai pertimbangan yang obyektif dalam menentukan Kelompok Ahli.
Pada penelitian ini, pembelajaran juga berbantu media video. Pada Siklus I, media video sebagai tindak lanjut terhadap pembelajaran dimana siswa melihat video pada akhir pembelajaran. Pada Siklus II, media video sebagai media pembelajaran dimana siswa melihat video pada awal pembelajaran. Pembaruan tindakan ini semakin meningkatkan aktifitas belajar siswa, yaitu persentase rata-rata sebesar 61% dan termasuk baik pada Siklus I menjadi persentase rata-rata sebesar 89,8% dan termasuk baik sekali. Hal yang sama juga terjadi pada hasil belajar yang semakin meningkat, yaitu tuntas 13 siswa (62%), tidak tuntas 8 siswa (38%) dan nilai rata-rata sebesar 73 pada Siklus I dan tuntas 19 siswa (90,5%), tidak tuntas 2 siswa (9,5%) dan nilai rata-rata sebesar 84,5 pada Siklus II.
Sesuai dengan hasil penelitian dan pembahasan, maka hasil belajar meningkat. Dengan demikian, tujuan penelitian tercapai dan hipotesis penelitian terbukti.
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantu media video meningkatkan hasil belajar IPA Materi Fungsi Organ Pencernaan Manusia dan Hubungannya dengan Makanan dan Kesehatan siswa Kelas V A SDN 1 Gedongmulyo Lasem Tahun Pelajaran 2016/2017.
Saran
Saran dalam penelitian ini adalah 1) Guru supaya kreatif dalam Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran, 2) Pengambil kebijakan dalam dunia pendidikan supaya mendiskusikan hasil laporan ini secara ilmiah dan menjadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
DAFTAR PUSTAKA
Amri, Sofan dan Iif Khoiru Ahmadi. 2010. Konstruksi Pengembangan Pembelajaran: Pengaruhnya terhadap Mekanisme dan Praktik Kurikulum. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Asma, Nur. 2006. Model Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: Depdiknas.
Dahar, Ratna Wilis, 2011. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlanggga.
Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas). 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. Jakarta: Depdiknas.
Dimyati dan Mudjiono. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Hermawan, Asep Herry, dkk. 2007. Media Pembelajaran Sekolah Dasar. Bandung: UPI Press.
Isjoni. 2010. Cooperative Learning: Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta.
Lie, Anita. 2004. Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.
McWey, L.M., Henderson, T.L., dan Piercy, F.P. 2006. Cooperative Learning Through Collaborative Faculty-Student Research Teams.Journal SubjectSociology, Education. 55/2: 252-262.
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Trianto. 2011. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivitis. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sumaji, dkk. 2012. Pendidikan Sains yang Humanistik. Yogyakarta: Kanisius.
Supardi, Suhardjono. 2013. Strategi Menyusun Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Andi Offset.
Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suroso, Hadi. 2011. Lecture Handout:Telaah Pengembangan Kurikulum dan Penyusunan KTSP Untuk Guru dan Mahasiswa Kependidikan. Semarang: IKIP PGRI Semarang Press.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2006. Bandung: Citra Umbara.
Zuhdan K. Prasetyo, dkk. 2004. Kapita Selekta Pembelajaan Fisika. Jakarta: Universitas Terbuka Press.