MODEL PEMBELAJARAN PADA MASA PANDEMI COVID-19

DI SD GMIH 4 TOBELO

 

Yusuf Zakarias Manutede

Dosen Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halmahera

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan informasi tentang model pembelajaran dimasa pandemi Covid-19. Penelitian menggunakan metode kualitatif eksploratif. Dalam penelitian ini, responden yang berkaitan sebanyak 6 orang dari SD GMIH 4 Tobelo, terdiri dari 2 guru, 2 wali murid, dan 2 siswa. Wawancara dilakukan terstruktur dengan pertanyaan yang disusun dan referensi yang terkait dengan Covid 19. Hasil penelitian ini menunjukkan ada tiga model pembelajaran sebagai rujukan utama yang digunakan saat masa Pandemi Covid 19 yaitu: 1) Daring yaitu model yang dipakai dalam pembelajaran di masa Pandemi Covid 19 karena model daring merupakan sebuah model pembelajaran berbasis internet atau belajar online yang harus dijalani semua siswa-siswi yang terpapar pandemic Covid-19 guna menyambung proses belajar tatap muka yang terkendala karena social distancing atau tidak berkerumun untuk membantu mencegah penyebaran Covid-19.2) Luring yaitu model pembelajaran yang dapat dimanfaatkan oleh oleh sekolah karena minimnya sarana dan prasarana yang mendukung untuk sistem daring. 3) Home Visit yaitu model pembelajaran yang disampaikan di rumah dan model ini dapat dipakai siswa yang kurang memiliki kesempatan untuk mendapatkan seperangkat teknologi yang mewadahi.

Kata kunci: Model Pembelajaran, Pandemi Covid-19

 

PENDAHULUAN

Covid 19 yang terjadi sampai dengan tahun ini dirasakan bagi semua pihak, khususnya dunia pendidikan. Covid-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut corona virus 2 (serever acute resipiratory syndrome coronavirus 2 atau SARSCoV -2). Ketika Virus ini menyerang manusia, biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, seperti flu, MERS (Middle East Respiratory Syndrome), dan SARS (Serever Acute Resipiratory Syndrome). COVID-19 sendiri merupakan coronavirus jenis baru yang ditemukan di Wuhan, Hubei, China pada tahun 2019. Covid-19 banyak membawa dampak baik maupun buruk bagi semua mahkluk hidup dan alam semesta.Segala daya dan upaya sudah dilakukan pemerintah guna memperkecil kasus penularan Covid-19. Kebijakan yang diambil pemerintah adalah melaksanakan pembelajaran on atau dalam jaringan (daring) untuk seluruh siswa maupun mahasiswa. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) poin ke 2 yaitu proses belajar dari rumah dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Belajar dari rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan; 2) Belajar dari rumah dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemic Covid-19; 3) Aktivitas dan tugas pembelajaran belajar dari rumah dapat bervariasi antarsiswa, sesuai minat dan kondisi masing-masng, termasuk mempertimbangkan kesenjanganfasilitas belajar dirumah; 4) Bukti atau proses aktivitas belajar dari rumah diberi umpan balik yang bersifat kualitatif fan berguna dari guru, tanpa diharuskan memberi skor/nilai kuantitatif.

Pemaduan penggunaan sumber belajar tradisional (offline) dan online adalah suatu keputusan yang baik. Namun pada kenyataanya pembelajaran online belum mampu menggantikan pelaksanaan pembelajaran tatap muka karena metode interaksi tatap muka masih jauh lebih efektif dibandingkan pembelajaran online. Selain itu, keterbatasan dalam aksesibilitas Internet, perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), serta pembiayaan sering menjadi hambatan dalam memaksimalkan sumber-sumber belajar online. Namun dari kebijakan yang dikeluarkan tentunya tidak dapat memastikan semuanya akan berjalan sebagaimana seharusnya. Di daerah pedesaan pada kenyataannya masih minim fasilitas internet yang dapat menunjang pelaksanaan kegiatan belajar mengajar online. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui model pembelajaran yang dipakai dimasa pandemic Covid-19 di SD GMIH 4 Tobelo.

Model pembelajaran sebagai rujukan utama yang digunakan saat masa Pandemi Covid 19 yaitu: 1) Project Based Learning yaitu model yang diterapkan untuk para pelajar dengan membentuk kelompok belajar kecil dalam mengerjakan projek, eksperimen, dan inovasi dan model pembelajaran ini dipakai dengan memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku. 2) Daring yaitu model yang dipakai dalam pembelajaran di masa Pandemi Covid 19 karena model daring merupakan sebuah model pembelajaran berbasis internet atau belajar online yang harus dijalani semua siswa-siswi yang terpapar pandemic Covid-19 guna menyambung proses belajar tatap muka yang terkendala karena social distancing atau tidak berkerumun untuk membantu mencegah penyebaran Covid-19.3) Luring yaitu model pembelajaran yang dapat dimanfaatkan oleh oleh sekolah karena minimnya sarana dan prasarana yang mendukung untuk sistem daring. 4) Home Visit yaitu model pembelajaran yang disampaikan di rumah dan model ini dapat dipakai siswa yang kurang memiliki kesempatan untuk mendapatkan seperangkat teknologi yang mewadahi. 5) Integrated Curriculum yaitu model pembelajaran yang diaplikasikan untuk seluruh siswa yang berada di semua wilayah, karena model ini akan diterapkan dengan sistem daring. Jadi pelaksanaan integrated curriculum ini dinilai sangat aman bagi siswa. 6) Blended Learning yaitu model pembelajaran dengan menggunakan dua pendekatan sekaligus. Dalam artian, model pembelajaran ini menggunakan sistem daring sekaligus tatap muka melalui video converence.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif eksploratif. Menurut Arikunto (2006:7) penelitian eskploratif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menggali secara luas tentang sebab-sebab atau hal-hal yang mempengaruhi terjadinya sesuatu. Metode ini digunakan untuk mendapatkan informasi model pembelajaran online di SD GMIH 4 Tobelo selama masa pandemi Covid-19. Dalam penelitian ini tidak menggunakan istilah populasi namun menggunakan social situation. Menurut spradley dalam Sugiyono (2007:49) dinamakan social situation atau situasi sosial yang terdiri dari tiga elemen yaitu: tempat, pelaku dan aktifitas.

Pada situasi sosial atau obyek penelitian ini penelitian dapat mengamati secara mendalam aktivitas orang-orang yang ada pada tempat tertentu. Dalam penelitian ini, responden yang berkaitan sebanyak 6 orang dari SD GMIH 4 Tobelo, terdiri dari 2 guru, 2 wali murid, dan 2 siswa. Wawancara dilakukan terstruktur dengan pertanyaan yang disusun dan dikaitkan serta dikembangkan dengan referensi dari buku-buku yang terkait dengan Covid-19. Sampel dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Metode ini merupakan metode pengambilan sampel yang banyak digunakan pada penelitian yang kondisi suatu wilayah yang heterogen. Sugiono (2011:84) menjelaskan bahwa purposive sampling adalah teknik untuk menentukan sampel dengan pertimbangan khusus.

Penelitian eksploratis mencoba menyediakan jawaban dari pertanyaan yang telah dirumuskan dalam masalah yang akan dijadikan prioritas dalam penelitian selanjutnya. Oleh karena itu, penelitian eksploratif merupakan penelitian pendahuluan. Melalui penelitian eksplortif akan dihubungkan di antara gejala/fenomena sosial dan bagaimana bentuk hubungan itu. Oleh karena itu diperlukan rancangan penelitian yang baik dan benar sesuai dengan tujuan. Peneliti menyiapkan pertanyaan yang akan diajukan dalam wawancara bersama responden. Semua informasi yang peneliti dapatkan dari hasil wawancara sudah disertai dengan izin peneliti, dan persetujuan responden.

HASIL PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan informasi tentang model pembelajaran dimasa pandemic Covid-19. Hasil penelitian berupa pernyataan yang dilontarkan oleh responden saat wawancara. Pernyataan ini merupakan bukti lapangan yang dirasakan oleh responden terkait dengan tema penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembedlajaran di masa pandemi Covid 19 adalah:

Daring

Model pembelajaran daring dipakai dalam pembelajaran di masa Pandemi Covid 19 agar bisa mengatasi permasalahan yang terjadi selama pandemi ini berlangsung. Metode ini bisa membuat para siswa memanfaatkan fasilitas yang ada di rumah dengan baik. Seperti halnya membuat konten maupun mengerjakan seluruh kegiatan belajar melalui sistem online. Dengan menggunakan metode daring seperti ini, sistem pembelajaran yang disampaikan akan tetap berlangsung dan seluruh pelajar tetap berada di rumah masing-masing dalam keadaan aman. Model daring merupakan sebuah model pembelajaran berbasis internet atau belajar online yang harus dijalani semua siswa-siswi yang terpapar pandemic Covid-19 guna menyambung proses belajar tatap muka yang terkendala karena social distancing atau tidak berkerumun untuk membantu mencegah penyebaran Covid-19.

Luring

Luring yang dimaksud pada model pembelajaran yang dilakukan di luar jaringan. Dengan maksud bahwa pembelajaran ini dilakukan secara tatap muka dengan memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku. Metode ini digunakan dengan memperhatikan protokol kesehatan. Dalam model pembelajaran yang satu ini, siswa akan diajar secara bergiliran (shift model) agar menghindari kerumunan. Model pembelajaran Luring dimaksudkan oleh Mendikbud untuk memenuhi penyederhanaan kurikulum selama masa darurat pendemi ini. Metode ini dimaksudkan agar penyampaian kurikulum kepada siswa dapat lebih ringkas. Model pembelajaran ini dapat dimanfaatkan oleh oleh sekolah karena minimnya sarana dan prasarana yang mendukung untuk sistem daring.

 

Home Visit

Seperti halnya model yang lain, home visit merupakan salah satu model pembelajaran saat pandemi ini. Model ini mirip seperti kegiatan belajar mengajar yang disampaikan saat home schooling. Jadi, pengajar mengadakan home visit di rumah pelajar dalam waktu tertentu. Model ini dapat dipakai siswa yang kurang memiliki kesempatan untuk mendapatkan seperangkat teknologi yang mewadahi. Dengan demikian, materi yang akan diberikan kepada siswa bisa tersampaikan dengan baik. Karena materi pelajaran dan keberadaan tugas yang diberikan bisa terlaksana dengan baik.

PEMBAHASAN

Model pembelajaran yang dilakukan dimasa pandemi Covid !9 untuk mengurangi penyebaran virus, dilaksanakan dengan sangat hati-hati dan campur tangan pemerintah yang terus mendukung. Sarana dan prasarana atau jaringan internet yang digunakan sebagai media dalam berlangsungnya pembelajaran menjadi pertimbangan dalam pelaksanaannya. Tidak semua orang tua mampu memenuhi sarana dan prasana mengingat status perekonomian yang tidak merata sehingga proses pemberlajaran tidak tersampaikan dengan sempurna. Seperti yang dialami oleh sebagian orang tua murid di SD GMIH 4 Tobelo, kurangnya fasilitas membuat anak tidak bisa mengikuti pembelajaran dengan sebagaimana mestinya. Pemaduan penggunaan sumber belajar tradisional (offline) dan online terkadang menjadi pilihan dan merupakan suatu keputusan yang baik. Keefektifan pembelajaran Online dan persiapan sebelum memberikan layanan belajar merupakan salah satu faktor penentu dalam keberhasilan belajar, terutama pada online learning di mana adanya jarak antara siswa dan guru. Pada pembelajaran ini pembelajar (guru dan siswa) harus mengetahui prinsip-prinsip belajar.

Pemilihan model pembelajaran yang tepat akan membantu penyebaran Virus Covid-19. Selain itu pertimbangan adanya sarana dan prasarana juga harus dipertimbangkan dengan baik. Kurangnya sarana dan prasarana yang dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi dan ketidaksiapan teknologi juga menjadi suatu hambatan dalam berlangsungnya kegiatan belajar online. Sehingga hasil belajar yang diberikan oleh guru tidak bisa semua diserap oleh siswa.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan hanya ada tiga model pembelajaran di Masa Pandemi Covid 19 yaitu: 1) Daring yaitu model yang dipakai dalam pembelajaran di masa Pandemi Covid 19 karena Model daring merupakan sebuah model pembelajaran berbasis internet atau belajar online yang harus dijalani semua siswa-siswi yang terpapar pandemic Covid-19 guna menyambung proses belajar tatap muka yang terkendala karena social distancing atau tidak berkerumun untuk membantu mencegah penyebaran Covid-19..2) Luring yaitu model pembelajaran yang dapat dimanfaatkan oleh oleh sekolah karena minimnya sarana dan prasarana yang mendukung untuk sistem daring. 3) Home Visit yaitu model pembelajaran yang disampaikan di rumah dan model ini dapat dipakai siswa yang kurang memiliki kesempatan untuk mendapatkan seperangkat teknologi yang mewadahi.

Tiga model pembelajaran yang lain, yaitu: (1) model pembelajaran Project Based Learni berupa pembentuk kelompok belajar kecil dalam mengerjakan projek, eksperimen, dan inovasi sangat jarang digunakan. (2) Integrated Curriculum yaitu model pembelajaran yang diaplikasikan untuk seluruh siswa yang berada di semua wilayah tidak dilakukan karena wilayah relatif kecil dianggap sebagai pemborosan biaya. (3) Blended Learning yaitu model pembelajaran dengan menggunakan dua pendekatan sekaligus yang menggunakan model pembelajaran sistem daring sekaligus tatap muka melalui video converence tidak digunakan.

KESIMPULAN

Model pembelajaran yang digunakan di SD GMIH 4 Tobelo selama masa pandemi Covid-19 adalah 1). Daring yaitu model pembelajaran berbasis internet atau belajar online sebagai tindakan menyambung proses belajar tatap muka yang terkendala karena diterapkannya social distancing untuk membantu mencegah penyebaran Covid-19. 2). Luring yaitu model pembelajaran yang dimanfaatkan karena minimnya sarana dan prasarana yang mendukung untuk sistem daring. 3). Home Visit yaitu model pembelajaran di rumah karena dapat dipakai guru ataupun siswa yang kurang memiliki kesempatan untuk mendapatkan seperangkat teknologi yang mewadahi.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Baharin, R., Halal, R., Aji, S., Yussof, I., & Saukani, N. M. (2020). Impact of Human Resource Investment on Labor Productivity in Indonesia. Iranian Journal of Management Studies, 13(1), 139–164. https://doi.org/10.22059/ijms.2019.280284.673616

Fuad, Zainul, dkk. 2019. Metode Penelitian Kelautan dan Perikanan.Malang: UB Press.

Fiest J dan Gregory J. Fiest. 2008. Theories of Personality. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Hartanto, W. (2016). Penggunaan ELearning sebagai Media Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Ekonomi, 10(1), 1–18. “Indonesia confirms first cases of coronavirus”. Bangkok Post (dalam bahasa Inggris). Reuters. 2 Maret 2020.Diakses tanggal 2 Maret 2020.

Prawiradilaga, Salma, dkk. 2016. Mozaik Teknologi Pendidikan: Elearning.Jakarta: Prenadamedia Group. Ratcliffe, Rebecca (2 Maret 2020). “First coronavirus cases confirmed in Indonesia amid fearsnation is ill-prepared for an outbreak”. The Guardian (dalam bahasa Inggris).

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.