PEMANFAATAN BERMAIN JAWABAN

DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS

DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI

SD BICAK 2, KECAMATAN TODANAN

PADA PEMBELAJARAN

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Suwarin

Guru Kelas VI SD Bicak 2, Kec. Todanan, Kab. Blora

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan Strategi Bermain Jawaban dalam pembelajaran IPS dan dan peningkatan aktivitas dan hasil belajar pada siswa Kelas VI di SD Bicak 2, Kecamatan Todanan.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan dua siklus yang berlangsung selama dua bulan (Maret-April 2010) dengan subjek penelitian adalah 18 siswa Kelas VI di SD Bicak 2, Kecamatan Todanan.

Hasil penelitian ini adalah 1) Strategi Bermain Jawaban dalam pembelajaran IPS pada siswa Kelas VI di SD Bicak 2, Kecamatan Todanan dilakukan secara berkelompok. Kemudian dilanjutkan dengan pembahasan terhadap tugas kelompok tersebut dan keterangan yang lebih lengkap dan mendalam dari penulis. 2) Aktivitas dan hasil belajar siswa Kelas VI di SD Bicak 2, Kecamatan Todanan setelah memanfaatkan Bermain Jawaban dalam pembelajaran mengalami peningkatan. Siswa bekerja sama dan berdiskusi untuk dapat mengerjakan tugas kelompok dengan benar. Dari ketuntasan pembelajaran, pada Kondisi Awal hanya sebesar 55,56%, meningkat menjadi 83,33% pada Siklus I dan meningkat lagi menjadi 100% pada Siklus II. Saran penelitian ini adalah 1) Siswa supaya bekerja sama dengan baik dan berdiskusi supaya dapat menentukan jawaban yang benar, 2) Guru supaya menyediakan daftar pertanyaan dan pilihan jawaban yang variatif, 3) Peneliti lainnya mengembangkan penelitian lanjutan.

Kata kunci:  Bermain Jawaban, Pembelajaran, Ilmu Pengeta-huan Sosial.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SD perlu disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan bermasyarakat. Fenomena kehidupan global di masa mendatang yang penuh dengan tantangan, menuntut mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) untuk dirancang bisa mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis. Untuk itu, pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) perlu dirancang untuk membangun dan merefleksikan kemampuan siswa dalam kehidupan masyarakat yang selalu berubah dan berkembang secara terus-menerus.

Sesuai dengan karakteristik anak dan IPS SD, Guru yang bersikap memonopoli peran sebagai sumber informasi, selayaknya meningkatkan kinerjanya dengan metode pembelajaran yang bervariasi, seperti menyajikan cooperative learning model, role playing, membaca sajak, buku (novel), atau surat kabar/majalah/jurnal agar siswa diikutsertakan dalam aktivitas akademik. Tentu saja guru harus menimba ilmunya dan melatih keterampilannya, agar ia mampu menyajikan pembelajaran IPS SD dengan menarik. Sebagai tindak lanjut terhadap hal tersebut, maka penulis menerapkan permainan dalam pembelajaran IPS, yaitu Bermain Jawaban. Dalam penelitian ini, penulis memanfaatkan Bermain Jawaban dalam pembelajaran IPS dengan materi tentang Perdagangan Internasional. Diharapkan dengan memanfaatkan Bermain Jawaban dapat memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana pemanfaatan Bermain Jawaban dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada siswa Kelas VI di SD Bicak 2, Kecamatan Todanan?

2. Bagaimana peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa Kelas VI di SD Bicak 2, Kecamatan Todanan setelah memanfaatkan Bermain Jawaban dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial?

Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah mendeskripsikan Strategi Bermain Jawaban dalam pembelajaran IPS dan dan peningkatan aktivitas dan hasil belajar pada siswa Kelas VI di SD Bicak 2, Kecamatan Todanan.

LANDASAN TEORI

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

Bahan kajian IPS, antara lain Ilmu Bumi, Sejarah, Ekonomi, Kesehatan, dan sebagainya, dimaksudkan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis siswa terhadap kondisi sosial masyarakat. Materi dan pokok bahasan pada pengajaran IPS dengan menggunakan berbagai metode (multi metode) digunakan untuk membina penghayatan, kesadaran, dan pemilikan nilai-nilai yang baik pada diri siswa. Dengan terbinanya nilai-nilai secara baik dan terarah pada mereka, sikap mentalnya juga akan menjadi positif terhadap rangsangan dari lingkungannya sehingga tingkah laku dan tindakannya tidak menyimpang dari nilai-nilai yang luhur.

Selama ini fokus guru dalam pembelajaran IPS hanya sebatas pada pengenalan konsep masyarakat dan sosial. Tujuan yang lain, pengembangan kemampuan dasar berpikir logis dan kritis, pengembangan komitmen dan kesadaran nilai-nilai sosial, serta pengembangan kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, dan sebegainya hanya sepintas lalu saja. Belum ada keseimbangan antara pengembangan sisi kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan). Guru hanya mengasah kemampuan berpikir siswa sebatas berpikir konsep IPS. Padahal pembelajaran IPS tidak hanya sebatas menghafal materi.

Bermain Jawaban

Bermain Jawaban adalah sebuah permainan yang melibatkan semua siswa dengan mencari jawaban yang benar (Zaini, 2006: 84). Langkah-langkah dalam Bermain Jawaban adalah 1) menuliskan daftar pertanyaan dan daftar jawaban pada selembar kertas, 2) jumlah pilihan jawaban dibuat dalam lembaran kertas kecil dengan jumlah yang lebih banyak daripada jumlah pertanyaan, 3) siswa bersama dengan kelompoknya memilih jawaban yang tersedia dan menempelkan pada daftar pertanyaan, 4) melakukan pembahasan bersama-sama (Zaini, 2006: 84-85).

Kerangka Berpikir

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Strategi Bermain Jawaban. Pembelajaran IPS hendaknya dilakukan secara aktif dan mempu meningkatkan hasil belajar siswa. Pembelajaran yang terkesan formal dapat menjauhkan siswa dari pembelajaran yang menyenangkan. Dengan permainan yang melibatkan seluruh siswa, termasuk dengan kompetisi antar kelompok, pembelajaran IPS akan mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Dengan memanfaatkan Bermain Jawaban, diharapkan dapat memenuhi tujuan tersebut.

Hipotesis Penelitian

Dengan memanfaatkan Bermain Jawaban dapat meningkatkan kemampuan aktivitas dan hasil belajar siswa Kelas VI SD Bicak 2, Kecamatan Todanan pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.

METODOLOGI PENELITIAN

Setting Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas dimana peneliti merupakan guru Kelas VI yang melakukan tindakan dalam pembelajaran. Tindakan yang dilakukan dalam penelitian adalah Strategi Bermain Jawaban pada pembelajaran IPS.

Lokasi penelitian ini adalah SD Bicak 2, Kecamatan Todanan yang merupakan unit kerja dari peneliti selaku guru Kelas VI. Waktu penelitian ini adalah dua bulan, sejak Maret-April 2010dan dilakukan dalam dua siklus dimana penulis merupakan guru kelas VI yang menjadi peneliti.

Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa Kelas VI di SD Bicak 2, Kecamatan Todanan pada Semester II Tahun Pelajaran 2009/2010. Sesuai dengan data sekolah, maka subjek penelitian adalah 18 siswa, terdiri dari 6 putra dan 12 putri.

Sumber Data dan Alat Pengumpulan Data

Sumber data yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas adalah kegiatan siswa dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS. Alat pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar pengamatan dan tes tertulis. Lembar pengamatan digunakan untuk mengamati kegiatan siswa selama pembelajaran dengan Strategi Bermain Jawaban dalam pembelajaran IPS. Sedangkan tes tertulis digunakan untuk mengukut hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran IPS dengan menggunakan Strategi Bermain Jawaban.

Indikator Kinerja

Indikator kinerja digunakan untuk menentukan keberhasilan dari tindakan adalah 1) Siswa dapat bekerja sama dengan kelompoknya dalam pembelajaran IPS, 2) Siswa dapat menentukan pasangan pertanyaan-jawaban dengan benar, 3) Siswa dapat mencapai target KKM sekolah sebesar 60.

HASIL PENELITIAN

Deskripsi Kondisi Awal

Pembelajaran IPS di kelas VI pada akhir Semester II ini kurang terfokus. Hal ini disebabkan oleh perhatian dan konsentrasi dari penulis selaku guru kelas terbagi, yaitu melaksanakan pembelajaran secara bermutu atau secara khusus mempersiapkan ujian nasional yang akan dilaksanakan pada akhir Semester II. Begitu pula dengan siswa yang menghadapi kondisi yang tidak jauh berbeda. Sesuai dengan kondisi tersebut, penulis berupaya melakukan pembelajaran secara cepat dan efektif. Pada materi-materi sebelumnya, siswa masih dapat mengikuti pembelajaran yang dipercepat tersebut. Namun pada materi terakhir tentang kegiatan ekspor impor, siswa mulai kewalahan.

Dalam pembelajaran IPS tersebut, penulis menuliskan materi yang akan disampaikan, membaca buku dan menjelaskan keterangan lainnya. Inilah yang menyebabkan siswa menjadi kurang perhatian dan tidak berfokus dengan materi. Penulis selaku guru masih sangat dominan. Akibatnya, siswa cenderung pasif, kegiatan pembelajaran menjadi tidak bermakna dan tidak bersemangat.

Sesuai dengan pembelajaran tersebut, penulis memang mampu menyampaikan cukup banyak materi dengan cepat dan hampir selesai. Hingga memasuki akhir bulan Maret, seluruh materi dapat disampaikan. Penulis melaksanakan ulangan harian yang terdiri dari 10 soal, yaitu 5 soal pilihan ganda dan 5 soal isian singkat. Waktu yang disediakan selama 35 menit atau 1 jam pelajaran dan waktu berikutnya digunakan untuk pembahasan. Dari hasil pembahasan diketahui hanya 10 anak yang berhasil mencapai nilai di atas KKM sekolah sebesar 60. Sedangkan 8 anak lainnya masih di bawah KKM. Penulis melanjutkan analisis terhadap nilai ulangan harian tersebut, hasilnya diperoleh ketuntasan hanya sebesar 55,56% dengan nilai rata-rata sebesar 58,83. Nilai tertinggi hanya sebesar 70 dan nilai terendah adalah 40.

Hasil belajar IPS yang diukur dengan ulangan harian tersebut masih rendah dan menunjukan banyak permasalahan yang terjadi selama pembelajaran. Penulis melakukan identifikasi masalah dan hasilnya adalah 1) guru masih dominan dalam pembelajaran, 2) siswa masih pasif dalam pembelajaran, 3) pembelajaran berlangsung tidak menarik dan monoton, 4) penguasaan materi masih lemah. Sesuai dengan identifikasi masalah tersebut, maka tidak mengherankan jika hasil belajar yang dicapai siswa masih rendah. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, penulis memanfaatkan Strategi Bermain Jawaban dalam pembelajaran IPS.

Deskripsi Siklus I

Mata pelajaran IPS bersifat noneksak, sehingga lebih sering dihafalkan. Bahkan, IPS tidak termasuk dalam materi dalam Ujian Nasional. Inilah yang menjadikan IPS sebagai mata pelajaran yang mudah dan kurang penting. Hal ini sebenarnya juga dibenarkan oleh penulis dimana masa akhir pembelajaran di Semester II untuk siswa kelas menghadapi agenda pendidikan yang sangat penting, yaitu Ujian Akhir Nasional (UAN). Dengan kondisi tersebut, penulis menghadapi dilemma besar. Penyelesaian yang dipilih adalah melaksanakan pembelajaran dengan cepat dimana materi dapat disampaikan dengan tuntas.

Pada Siklus I ini, materi yang disampaikan adalah pengertian dan hal-hal yang berkaitan dengan perdagangan internasional. Setelah materi tersebut selesai disampaikan, penulis melakukan pembahasan dengan memanfaatkan Strategi Bermain Jawaban. Penulis melakukan pembagian kelompok dan hasilnya diperoleh 4 kelompok, yaitu kelompok 1, 2, 3, dan 4. Masing-masing kelompok mempunyai anggota 4-5 anak sesuai dengan barisan tempat duduknya. Sesuai dengan peraturan yang ditetapkan penulis, siswa bersama dengan kelompoknya mulai mengerjakan tugas kelompok.

Mereka mengerjakan tugas kelompok tersebut. Begitu juga dengan pembahasan dimana siswa dan kelompoknya harus menguji hasil kerjanya. Siswa dan kelompoknya harus menyelesaikan masalah dengan mencari jawaban yang sesuai dengan pertanyaan. Pilihan jawaban disusun secara acak dan terkumpul sehingga menambah tingkat kesulitan. Selama pembahasan, masing-masing kelompok masih mungkin menentukan pilihan jawaban yang berbeda. Oleh karena itu, penulis hendaknya mempunyai dasar yang sangat kuat untuk menentukan kesesuaian pertanyaan-jawaban. Pada pembahasan memang tercapai kesepakatan. Namun setelah pembahasan, ada salah satu siswa yang merasa tidak setuju. Hal itu harus disikapi dengan bijaksana. Setelah mendapatkan keterangan lanjutan dari penulis, akhirnya seluruh siswa benar-benar sepakat.

Sesuai dengan tindakan yang dilakukan penulis, maka proses belajar pada Kondisi Awal dengan Siklus I menunjukan banyak perbedaan. Pada Kondisi Awal, pembelajaran hanya berlangsung cepat dan searah, siswa hanya menerima materi dengan memperhatikan keterangan secara lisan. Mereka mencatat dan mengerjakan ulangan harian. Pada Siklus I, pembelajaran berlangsung dengan aktif dan kritis. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan diberikan persoalan untuk menentukan jawaban sesuai dengan pertanyaan yang disajikan. Dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi, siswa harus mencari jawaban yang tersedia secara acak dan tergabung. Inilah yang menuntut siswa harus kritis. Dengan diskusi kelompok, siswa dapat belajar dan bekerja sama. Dengan cara ini siswa menguasai materi dengan lebih kuat. Mereka tidak hanya sekedar menghafal, tetapi harus menganalisis. Hal ini tidak bisa dilakukan bila mereka hanya menghafal materi.

Dari hasil belajar pada Kondisi Awal, nilai rata-rata sebesar 58,83 dengan ketuntasan hanya sebesar 55,56%. Perbaikan pembelajaran dengan memanfaatkan Strategi Bermain Jawaban terbukti dapat meningkat hasil belajar siswa. Dari ulangan harian yang dilakukan pada Siklus I diperoleh nilai rata-rata sebesar 65,56 dengan ketuntasan sebesar 83,33%.

Deskripsi Siklus II

Pembelajaran pada Siklus II merupakan kelanjutan dan pengembangan dari pembelajaran pada Siklus I. secara mendasar tidak ada perubahan yang signifikan, penulis hanya mengembangkan tindakan. Dalam pembelajaran tersebut, penulis melanjutkan materi terakhir tentang manfaat perdagangan internasional. Siswa juga semakin aktif yang ditandai dengan beberapa kali mengajukan pertanyaan, bahkan dari siswa yang berbeda. Untuk meningkatkan aktivitas siswa, penulis juga memberikan tugas individual dimana siswa harus menjawab pertanyaan secara tertulis. Pertanyaan tersebut dikembangkan dari materi yang disampaikan. Perdagangan internasional tidak hanya memberikan manfaat, tetapi juga dapat merugikan. Siswa harus memahami hal tersebut. Melalui tugas individual, siswa diarahkan untuk mengungkapkan pendapatnya secara tertulis.

Pada Siklus II, penulis melanjutkan Strategi Bermain Jawaban di luar kelas. Siswa tetap bersama kelompok yang sama dan diberikan kebebasan untuk menentukan lokasi yang nyaman. Alasan pemilihan lokasi di luar kelas adalah mengurangi pengaruh dan gangguan dari aktivitas kelompok lain. Selain itu, pembelajaran di luar kelas juga memberikan pengalaman baru dan menyenangkan bagi siswa dan kelompoknya. Sekalipun dilakukan di luar kelas, penulis tetap melakukan pengawasan supaya siswa tetap fokus dengan tugasnya.

Pada Siklus II ini, pembahasan dilakukan dengan perwakilan. Hal ini berbeda, tidak seperti pada Siklus I yang lalu. Kelompok 3 dengan percaya diri mewakili kelompoknya dan menjelaskan hasil kerjanya dengan baik dan benar. Bahkan kelompok 3 meraih nilai tertinggi dan menjadi pemenang. Pada pembahasan tersebut, seluruh kelompok juga sepakat dengan hasil pembahasan, sehingga tidak terjadi perbedaan pendapat. Hasil belajar pada Siklus II menunjukan peningkatan dengan ketuntasan mencapai 100% dengan nilai rata-rata sebesar 72,22. Hasil belajar ini lebih baik daripada hasil belajar pada Kondisi Awal mupun Siklus I.

Pembahasan dan Hasil Tindakan

Strategi Bermain Jawaban merupakan metode belajar yang aktif dan kooperatif dimana siswa menentukan jawaban dari pilihan daftar jawbaan yang tersedia. Dalam metode tersebut, tingkat kesulitan semakin tinggi karena daftar jawaban disusun secara acak dan tercampur. Dengan cara ini, siswa tidak bisa menghafal materi tetapi harus menganalisis materi tersebut. Dengan cara ini, penguasaan materi akan semakin baik.

Pada Siklus I, siswa bersama kelompoknya, masing-masing delapan-sembilan anak mencoba menentukan pillihan jawaban yang benar sesuai dengan daftar pertanyaan. Kegiatan ini juga dilangsungkan pada Siklus II. Setelah selesai, penulis melakukan pembahasan terhadap tugas kelompok dan menjelaskan tentang materi dengan mengacu pada tugas kelompok tersebut. Dari strategi Bermain Jawaban tersebut, siswa didorong untuk aktif bersama kelompoknya, baik fisik maupun psikis. Selain itu, mereka juga berkompetisi dengan kelompok lainnya. Dari pemanfaatan strategi Bermain Jawaban, aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS dapat meningkat. Penulis dapat menampilkan perbandingan hasil belajar sebagai berikut:

Tabel 4.5. Perbandingan nilai ulangan harian pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

No

Nama Lengkap Siswa

Kondisi Awal

Siklus

I

Siklus

II

1

Sri Lestari

40

50

60

2

Eri Susanti

50

50

70

3

Muslim Firmansyahari

50

60

80

4

Ridho Alfianto

50

60

70

5

Heliliana

60

60

60

6

Osywahyu Prasetyo

50

50

60

7

Septiana

40

60

60

8

Angga Nur Cahyo

70

80

100

9

Dian Nur Cahyani

70

80

100

10

Veti Nur Rohmah

40

60

70

11

Shobirin

70

80

70

12

Deva Herawati

70

70

70

13

Wiga Virasta

70

70

70

14

Tri Wahyu Yahya

60

60

60

15

Titin Nurhayati

50

70

70

16

Ina Irawati

70

80

90

17

Etik Haryati

70

70

70

18

Siti Aisyah

70

70

70

Tabel 4.6. Perbandingan hasil belajar pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

No

Aspek Perbandingan

Kondisi Awal

Siklus

I

Siklus

II

1

Nilai terendah

40

50

60

2

Nilai rata-rata

58,83

65,56

72,22

3

Nilai tertinggi

70

80

100

4

Ketuntasan

55,56%

83,33%

100%

Dari tindakan yang dilakukan dalam pembelajaran dengan pemanfaatan Strategi Bermain Jawaban dalam pembelajaran IPS pada siswa Kelas VI di SD Bicak 2, Kecamatan Todanan, penulis memperoleh hasil penelitian sebagai berikut:

1. Strategi Bermain Jawaban dalam pembelajaran IPS pada siswa Kelas VI di SD Bicak 2, Kecamatan Todanan dilakukan secara berkelompok. Kemudian dilanjutkan dengan pembahasan terhadap tugas kelompok tersebut dan keterangan yang lebih lengkap dan mendalam dari penulis.

2. Aktivitas dan hasil belajar siswa Kelas VI di SD Bicak 2, Kecamatan Todanan setelah memanfaatkan Bermain Jawaban dalam pembelajaran mengalami peningkatan. Siswa bekerja sama dan berdiskusi untuk dapat mengerjakan tugas kelompok dengan benar. Dari ketuntasan pembelajaran, pada Kondisi Awal hanya sebesar 55,56%, meningkat menjadi 83,33% pada Siklus I dan meningkat lagi menjadi 100% pada Siklus II.

PENUTUP

Simpulan

1. Strategi Bermain Jawaban merupakan metode belajar yang mendorong siswa aktif dan kooperatif dan efektif dalam pembelajaran IPS.

2. Strategi Bermain Jawaban mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar sesuai dengan materi yang disajikan dalam daftar pertanyaan dan pilihan jawaban.

3. Hipotesis penelitian terbukti benar. Dengan memanfaatkan Bermain Jawaban dapat meningkatkan kemampuan aktivitas dan hasil belajar siswa Kelas VI SD Bicak 2, Kecamatan Todanan pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.

Saran

1. Siswa supaya bekerja sama dengan baik dan berdiskusi supaya dapat menentukan jawaban yang benar.

2. Guru supaya menyediakan daftar pertanyaan dan pilihan jawaban yang variatif.

3. Peneliti lainnya mengembangkan penelitian lanjutan.

DAFTAR PUSTAKA

Nugroho, Arif Julianto Sri; Ismawati, Nur Siwi dan Westriningsih. 2007. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI Kelas VI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Widodo, Sri Wasono dan Mulyadi. 2008. Ayo Belajar Sambil Bermain Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI Kelas VI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

 

Zaini, Hisyam; Munthe, Bermawi dan Aryani, Sekar Ayu. 2006. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.