PEMANFAATAN SITUS SEJARAH

DALAM PERANCANGAN MEDIA MONOPOLI

SEBAGAI ALTERNATIF PEMBELAJARAN SEJARAH

DI SMP N 1 TULUNG KABUPATEN KLATEN

Yuliani SW

Muslikh

Andriyanto

Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

ABSTRAK

Tujuan Penelitian (1).Untuk mengetahui situs apa saja yang bisa dimanfaatkan dalam perancangan media monopoli sebagai alternatif pembelejaran sejarah. (2).Untuk mengetahui desain dan komponen media monopoli sebagai alternatif pembelajaran sejarah di SMP N 1 Tulung Kabupaten Klaten. (3).Untuk mengetahui tanggapan tentang pemanfaatan media monopoli sebagai alternatif pembelajaran sejarah di SMP N 1 Tulung Kabupaten Klaten. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu berusaha menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik obyek yang diteliti secara tepat. Pengambilan data menggunakan teknik wawancara, mengkaji dokumen dan arsip, dan observasi dari pembuatan produk monopoli sejarah dengan dilakukan uji coba produk. Perancangan media monopoli sejarah yang memanfaatkan situs sejarah yang ada wilayah Klaten sesuai dengan Standar Kompetensi Siswa mampu menjelaskan dan menganalisa perkembangan masyarakat Indonesia sejak masa Hindu-Budha sampai masa Kolonial Eropa di kelas VII disemester 2. Media Monopoli Sejarah yang memanfaatkan situs sejarah yang ada di wilayah Klaten bisa diterima oleh siswa di SMPN 1 Tulung. Terlihat dari dari tingkat pemahaman materi yang meningkat 10% setelah menggunakan media monopoli sejarah. Tangagapan dari pihak sekolah, sangat menyambut baik tentang perancangan media monopoli sejarah yang memanfaatkan situs-situs sejarah yang ada di Wilayah Klaten. Upaya untuk memanfaatkan media monopli yang memanfaatkan situs sejarah dalam pembelajaran IPS Sejarah mendapat tanggapan posistif dari Kepala Sekolah, guru mata pelajaran IPS dan Siswa.

Kata Kunci: Situs Sejarah, Media Monopoli, IPS Sejarah


PENDAHULUAN

Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (Permendiknas 2003:1).

Pada Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 dinyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dan menengah terdiri atas: a) kelompok mata pelajaran agama dan ahlak mulia, b) kelompok mata pelajaran 2 kewarganegaraan dan kepribadian, c) kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan teknologi, d) kelompok mata pelajaran estetika, e) kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan (Sanjaya, 2011:67).

Berdasarkan Standar Isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 mata pelajaran IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial (BSNP, 2006:159). IPS merupakan perwujudan dari satu pendekatan interdisipliner dari pelajaran ilmu-ilmu sosial. Merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial antara lain: Sosiologi, Antropologi Budaya, Sejarah, Psikologi Sosial, Geografi, Ekonomi, Politik, dan Ekologi. Tetapi pada umumnya

Ilmu-ilmu sosial dipolakan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan manusia misalnya melalui penelitian, penemuan, atau eksperimen. IPS dipolakan untuk tujuan-tujuan pembelajaran dengan materi sesederhana mungkin, menarik, mudah dimengerti, dan mudah dipelajari. Untuk dapat melaksanakan program-program IPS dengan baik, sudah sewajarnya bila guru yang mengajar IPS mengetahui benar-benar akan tujuan pengajaran IPS, disamping pengorganisasian, bahan pelajaran, dan metode yang dipakai dalam pelaksanaan proses belajar mengajar (Hidayati 2006:7)

Dalam kepustakaan kurikulum pendekatan terpadu tersebut dinamakan pendekatan “broadfielt”. Dengan pendekatan tersebut batas disiplin ilmu menjadi lebur, artinya terjadi sintesis antara beberapa disiplin ilmu. Dengan demikian sebenarnya IPS itu berinduk kepada Ilmu-ilmu sosial, dengan pengertian bahwa teori, konsep, prinsip yang diterapkan pada IPS adalah teori, konsep, dan prinsip yang ada dan berlaku pada Ilmu-ilmu Sosial. Ilmu Sosial dipergunakan untuk melakukan pendekatan, analisis, dan menyusun alternative pemecahan masalah sosial yang dilaksanakan pada pengajaran IPS (Hidayati 2006:7).

Salah satu mata pelajaran yang berperan vital dalam penanaman nilai-nilai karakter bagi generasi muda dalam upaya membangun ideologi dan rasa nasionalisme untuk pembangunan jati diri dan karakter bangsa adalah sejarah. Pendidikan sejarah ini dapat dibantu oleh peninggalan-peninggalan sejarah maupun bangunan memorial yang mengandung nilai-nilai tertentu sesuai dengan peristiwa sejarah yang melatarbelakanginya.

Bangunan yang bernama monumen mampu menghadirkan kepada generasi berikutnya pengalaman para nenek moyang dan para pendahulunya. Dengan kata lain disini kita dihadapkan dengan suatu reaktualisasi pengalaman kolektif suatu bangsa yang disebut dengan sejarah (Maryati, 2004: 15). Situs sejarah sebagai sebuah memorial memiliki potensi sumber daya yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, terutama generasi muda terkait dengan sumber belajar.

Bagaimana kondisi psikologis anak umur setingkat SMP mempunyai sisi bermain yang masih menghiasi proses belajar. Untuk membingkai kondisi siswa, guru, dan lingkungan sekitar siswa dengan memanfaatkan situs sejarah yang ada di Kabupaten Klaten. Diharapkan akan menjadikan proses belajar tidak selalu didominasi oleh pemindahan pengetahuan dari guru ke peserta didik sehingga kering dalam pembelajarannya. Minimnya kreatifi-tas guru dalam memanfaatkan media pembelajaran juga menyumbang banyak masalah bagi proses belajar IPS di dalam kelas.

Beberapa situs sejarah di daerah Klaten yang bisa dimanfaatkan karena mempunyai nilai sejarah. Kabupaten Klaten menyimpan harta karun dalam dunia pendidikan khususnya sebagai sumber dan media pembelajaran tetapi kurang diman-faatkan dengan maksimal. Dengan itu peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “Pemanfaatan Situs Sejarah dalam Perancangan Media Monopoli di Pembelajaran Sejarah di SMP N 1 Tulung Kabupaten Klaten”

METODE PENELITIAN

Penelitian ini berlokasi di SMP N 1 Tulung, Kabupaten Klaten. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, penelitian ini menghasilkan data dan informasi yang berupa data deskriptif berupa kalimat tertulis atau lisan dari orang atau prilaku yang dapat diamati. Menurut Sutopo (2006:227) penelitian deskriptif kualitatif akan mampu menangkap berbagai informasi kualitatif dengan deskripsi teliti, penuh nuansa yang lebih berharga dan lebih menekankan pada masalah proses dan makna. Jenis penelitian ini termasuk penelitian terapan karena tujuannya tidak hanya untuk memahami masalah tetapi juga secara khusus mengarah pada pengembangan cara pemecahan masalah dengan tindakan untuk tujuan praktis bukan untuk tujuan teoritis (Sutopo, 2006:137).

Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus tunggal yaitu suatu penelitian yang difokuskan pada satu karakteristik dan satu masalah (Sutopo, 2006:140). Penelitian ini disebut dengan studi kasus terpancang (Embedded Research) karena permasalahan dan fokus peneliti sudah ditentukan sebelum peneliti terjun dan mengenali permasalahan di lapangan (Sutopo, 2006:139). Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, mengkaji dokumen dan arsip dan observasi

Tahap-tahap penelitiannya (1). Menentukan situs-situs sejarah Kabupaten Klaten yang bisa dimasukkan di dalam permainan monopoli, berdiskusi dengan Guru Mata Pelajaran IPS dan Dinas Pariwisata Kabupaten Klaten, (2). Membuat permainan monopoli dengan memodifikasi permainan yang sudah ada menjadi sebuap monopoli yang memanfaatkan situs sejarah dengan kemasan pembelajaran nilai sejarah dari permainan monopoli. Yang diubah diantaranya, kolom-kolom, sertifikat dengan dibelakang diberi penjelasan sing-kat sejarah dari objek yang dimasukkan tersebut, mata uang, pertanyaan-perta-nyaan dalam dana umum dan kesempatan, (3). Setelah selesai diujicobakan kepada siswa kurang lebih 30 siswa, (4). Dievaluasi setelah dimainkan oleh siswa, dan evaluasi didiskusikan dengan Guru mata Pelajaran IPS, (5). Diujicobakan kembali, (6). Di evaluasi dan Menulis laporan.

Teknik yang dapat digunakan untuk mencari validitas data adalah menggunakan teknik trianggulasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding (Sutopo, 2006: 94). Penelitian ini penulis menggunakan model analisis interaktif. Model analisis interaktif memiliki tiga unsur yaitu reduksi data, sajian data, dan verifikasi data, yang mana analisa data interaktif pada proses pengumpulan data sebagai suatu siklus.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAS-AN

Situs Sejarah di Wilayah Klaten

Data yang terkumpulkan dengan pertimbangan dari beberapa sumber diantaranya Web Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Klaten, Sumber Internet, wancara langsung dengan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Klaten, wancara dengan guru SMPN 1 Tulung, dan sumber lainnya. Sehingga dikumpulkan data tentang situs-situs sejarah yang bisa digunakan dalam Perancangan Permainan Monopoli adalah sebagi berikut.

No

SITUS SEJARAH

TEMPAT/POSISI

KETERANGAN

1.

Goa Jepang

Kec. Kemalang

Masih terpelihara

2.

Pabrik Gula Gondang Baru dan Museum Gula Jateng

Kec. Jogonalan

Masih Terpelihara

3.

Pabrik Gula Gula Cokro Toelung

Kec. Tulung

Sudah berganti menjadi Pasar Cokro

4.

Pabrik Goni Delanggu

Kec. Delanggu

Masih tinggal reruntuhan

5.

Pabrik Tembakau Gayamprit

Kec. Klaten Selatan

Masih beroprasi

6.

Monumen Nartosabdo

Kec. Klaten Tengah

Masih berdiri

7.

Monumen Juang ’45

Kec. Klaten Utara

Masih berdiri

8.

Monumen Perwari

Kec. Klaten Selatan

Masih berdiri

9.

Monumen PERATA

Kec. Manis Renggo

Masih berdiri

10.

Monumen Slamet Riyadi

Kec. Polanharjo

Masih berdiri

11.

Stasiun Klaten Kota

Kec. Klaten Tengah

Masih beroprasi

12.

Stasiun Delanggu

Kec. Delanggu

Masih beroprasi

13.

Terminal Klaten Kota

Kec. Klaten Tengah

Pindah Lokasi

14.

Makam Kerabat Karaton Kartasura

Kec. Delanggu

Masih terawat

15.

Makam Pahlawan 45

Kec. Klaten Utara

Masih terawat

16.

Makam Veteran Pejuang Kemerdekaan RI

Kec. Delanggu

Masih terawat

17.

Makam R. Ng. Ronggowarsito

Kec. Trucuk

Masih terawat

18.

Makam Kyai Pandanaran

Kec. Bayat

Masih terawat

19.

Makam Syech Kewel

Kec. Bayat

Masih terawat

20.

Makam Syech Domba

Kec. Bayat

Masih terawat

21.

Komplek Makam Panembahan Romo

Kec. Klaten Selatan

Masih Terawat

22.

Pesanggrahan PB X

Kec. Deles

Masih terawat

23.

Makam Ki Ageng Gribig

Kec. Jatinom

Masih terawatt

24.

Makam Kyai Ageng Putut

Kec. Tulung

Masih terawatt

25.

Makam Soejono Hoemardani

Kec. Polanharjo

Masih terawatt

26.

Candi Prambanan

Kec. Prambanan

Masih terawatt

27.

Candi Lumbung

Kec. Prambanan

Masih terawatt

28.

Candi Bubrah

Kec. Prambanan

Masih terawatt

29.

Candi Sewu

Kec. Prambanan

Masih terawatt

30.

Candi Plaosan Lor

Kec. Prambanan

Masih terawatt

31.

Candi Plaosan Kidul

Kec. Prambanan

Masih terawatt

32.

Candi Sojiwan

Kec. Prambanan

Masih terawatt

33.

Candi Merak

Kec. Karangnongko

Masih terawatt

34.

Candi Karangnongko

Kec. Karangnongko

Tinggal pondasi

35.

Monumen Perwari

Kec. Klaten Selatan

Masih berdiri

Desain dan Perancangan Media Monopoli Sejarah

Setelah mengumpulkan data dan mendiskusikan dengan guru mata pelajaran IPS Sejarah dan data dari dinas Kebudayaan dan Pariwisata tentang situs-situs sejarah yang ada di wilayah Klaten. Setelah terkumpul data tentang situs sejarah, digunakan untuk memodifikasi permainan monopoli sebagai media pembelajaran sejarah yang memanfaatkan situs sejarah di Kabupaten Klaten.

Untuk tujuan dalam pembelajaran IPS Sejarah dengan menggunakan media permainan monopoli sehingga harus memodifikasi monopoli yang sudah ada.

Terjadi peningkatan rerata pemahaman siswa, rerata Pre-test lebih rendah terhadap Post-test. Kenaikan pemahaman sebesar 10% setelah melaksanakan proses belajar menggunakan media monopli sejarah. Dari data tersebut menjelaskan bagaimana media monopoli sejarah cukup efektif dalam pembelajaran IPS Sejarah di Kelas 1 SMP N 1 Tulung.

Materi pembelajaran menempati posisi yang sangat penting dari keseluruhan kurikulum, yang harus disiapkan agar pelaksaan pembelajaran dapat mencapai sasaran. Tujuan pembelajaran terbut haru sesuai dengan SK dan KD yang harus dicapai oleh peserta didik. Artinya materi dengan mengunakan media yang ditentukan untuk kegiatan pembelajaran hendaknya dengan yang benar-benar menunjang tercapainya SK dan KD, serta tercapainya Indikator.

Situs-situs sejarah yang ada di wilayah Klaten sesuai dengan SK-KD yang ada di tingkat SMP. Bisa terlihat dalam Standart Kompetensi yang Siswa mampu menjelaskan dan menganalisa perkembangan masyarakat Indonesia sejak masa Hindu-Budha sampai masa Kolonial Eropa. Bagaimana candi-candi yang ada diwilayah Klaten seperti candi Prambanan, Candi Plaosan,

Materi ajar sebaiknya harus dipersiapkan oleh pendidik dengan sebaik-baiknya, agar dalam penyampiaan pada siswa tidak mengalami kesulitan. Hambatan-hambatan atau kendala dari usaha Pemanfaatan Situs Sejarah dalam Perancangan Media Monopoli di Pembelajaran Sejarah di SMP N 1 Tulung Kabupaten Klaten dan nilai-nilai keunggulan media pembelajaran permainan monopoli sejarah yang dirancang tersebut adalah.

1. Keunggulan dalam Pemanfaatan Situs Sejarah dalam Perancangan Media Monopoli di Pembelajaran Sejarah di SMP N 1 Tulung Kabupaten Klaten.

a. Respon dari Kepala SMPN 1 Tulung, guru IPS Sejarah, dan siswa sangat menyambut dan menerima dengan baik pembuatan media pembelajaran monopoli sejarah.

b. Materi dalam Standar Kompetensi Siswa mampu menjelaskan dan menganalisa perkembangan masyarakat Indonesia sejak masa Hindu-Budha sampai masa Kolonial Eropa dapat terwakilkan

c. Siswa dapat belajar sambil bermain atau bermain sambil belajar, sehingga siswa tidak merasa terbebani dalam pembelajarn sejarah.

d. Bisa memasukkan situs-situs sejarah lokal yang ada di Wilayah Klaten sehingga siswa akan merasa dekat dengan sejarah yang mereka pelajari.

e. Dapat mengetahui sejarah singkat tentang keberadaan situs-situs sejarah yang berada diwilayah Klaten.

f. Dapat mengambil nilai pengetahuan tentang Wilayah Klaten merupakan wilayah yang penting dalam proses sejarah bangsa Indonesia. Siswa dapat mengetahui bagaimana tokoh-tokoh besar lahir di Klaten atau mengahbiskan masa hidupnya dan mempunyai peran penting bagi bangsa Indonesia juga mempunyai ikatan khusus dengan wilayah Klaten.

g. Siswa lebih berminat dengan sejarah lokal yang tersampaikan dalam media monopoli sejarah tersebut.

2. Hambatan dan kendala dalam Pemanfaatan Situs Sejarah dalam Perancangan Media Monopoli di Pembelajaran Sejarah di SMP N 1 Tulung Kabupaten Klaten.

a. Terlalu rumit dan mahal dalam perancangan media monopoli sejarah yang memanfaatkan situs-situs sejarah yang ada di Kabupaten Klaten.

b. Kurangnya alokasi waktu dalam pembelajaran IPS Sejarah sehingga permaian kurang dalam menyelesaikan satu permainan monopoli dalam setiap pembelajaran.

c. Sering siswa terlalu asik dalam permainannya, tanpa memperhatikan materi denganga baik dalam permainan monopoli sejarah jika tanpa pengarahan guru.

d. Guru tidak telalu dekat dengan permainan monopoli.

Sehingga melihat dari kelebihan dan kekurangan media monopoli sejarah tersebut guru bisa mengupayakan suatu pendekatan dan langkah-langkah pembelajaran yang bisa efektif dalam memanfaatkan media monopli sejarah. Setiap media pastinya tidak akan mampun memberikan keefektifan dalam pembelajaran. Melihat SK-KD, materi, kemampuan guru, alokasi waktu, motivasi belajar siswa, minat belajar siswa, sehingga setiap media mempunyai keunggulannya masing-masing. Melihat hasil ujicoba rancangan media monopoli sejarah yang memanfaatkan situs sejarah yang ada di Wilayah Klaten sangat seseuai dengan materi sejarah di Kelas VII semester 2. Sehingga ke depan media monopoli sejarah ini dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran IPS Sejarah pada kelas VII kelas 2 di SMPN 1 Tulung Klaten sebagai alternatif media pembelajaran baru.

Mengenai model perancangan media monopoli sejarah, sudah memberkan ciri sebagai media pendidikan yang bisa digunakan dalam proses pembelajaran, tetapi ada beberapa yang harus disempurnakan dengan bahasa-bahasa yang lebih mengena langsung terhadap pembelajaran IPS sejarah secara khusus.

Guru IPS Sejarah hendaknya sebagai agen perubahan sehingga para guru harus selalu menyadari salah-satu keutamaan sejarah adalah perubahan. Berfikir historis adalah berfikir bahwa segala sesuatu aka mengalami dinamika kehidupan. Begitu juga dengan kondisi teknologi dan informasi yang terus maju dan canggih. Sehingga arus informasi akan lebih cepat sampai ke siswa. Kedudukan seorang guru harus terus mengikuti arus informasi tersebut sehingga mampu mendampingi siswa dalam tumbuh dan berkembanganya fikiran. Sehingga permainan monopoli sejarah bisa memberikan kesan untuk siswa bisa berlatih bekerja sama, saling berkompetisi, melatih kejujuran, saling berinteraksi dengan teman dan berlatih untuk menyampaikan pendapat dalam permainan monopoli sejarah tersebut.

Melihat dari uji coba yang kedua, dengan data Pre-test dan Post-test mengalami peningkatan pemahaman sehingga bisa dilihat dari tujuan pembelajaran bisa tercapai dari media monopoli sejarah tersebut. Kenaikan pemahaman rerata siswa sebesar 10% sehingga menunjukkan bahwa tingkat keefektifan media pembelajaran tersampaikan siswa dengan baik.

Tangagapan dari pihak sekolah, sangat menyambut baik tentang perancangan media monopoli sejarah yang memanfaatkan situs-situs sejarah yang ada di Wilayah Klaten. Bagaimana kepala sekolah sangat menyambut dengan baik perancangan media pembelajaran sejarah yang memodifikasi permainan monopoli. Guru merasa mendapat alternatif media pembelajaran IPS Sejarah yang bisa membuat siswa senang untuk belajar dan merasa dekat denga sejarah yang mereka pelajari, karena selain menggunakan permainan keberadaan situs sejarah yang ada dalam media monopoli sangat menarik untuk siswa belajar. Siswa merasa bisa belajar sambil bermain dan bisa bermain sambil belajar sejarah. Siswa suka dengan pembelajaran yang menggunakan media monopoli karena itu pengalaman yang baru. Upaya untuk memanfaatkan media monopoli yang memanfaatkan situs sejarah dalam pembelajaran IPS Sejarah sebagian mendapat tanggapan posistif dari Kepala Sekolah, guru mata pelajaran IPS dan Siswa, karena banyak nilai positif yang dapat diambil dari media monopoli sejarah.

SIMPULAN

Perancangan media monopoli sejarah yang memanfaatkan situs sejarah yang ada wilayah Klaten sesuai dengan Standar Kompetensi Siswa mampu menjelaskan dan menganalisa perkembangan masyarakat Indonesia sejak masa Hindu-Budha sampai masa Kolonial Eropa di kelas VII pada semester 2.

Media Monopoli Sejarah yang memanfaatkan situs sejarah yang ada di wilayah Klaten bisa diterima oleh siswa di SMPN 1 Tulung. Terlihat dari dari tingkat pemahaman materi yang meningkat 10% setelah menggunakan media monopoli sejarah.

Tangagapan dari pihak sekolah, sangat menyambut baik tentang perancangan media monopoli sejarah yang memanfaatkan situs-situs sejarah yang ada di Wilayah Klaten. Upaya untuk memanfaatkan media monopli yang memanfaatkan situs sejarah dalam pembelajaran IPS Sejarah mendapat tanggapan posistif dari Kepala Sekolah, guru mata pelajaran IPS dan Siswa, karena banyak nilai positif yang dapat diambil dari media monopoli sejarah.

DAFTAR PUSTAKA

Arif Susanto, Raharjo, Muji Sri Prastiwi, 2012, Permainan Monopoli Sebagai Media Pembelajaran Sub Materi Sel Pada Siswa SMA Kelas XI IPA, Jurnal Ilmiah BioEdu Vol. 1/No.1/Agustus 2012, Universitas Negri Surabaya

Daryanto, 2013, Media Pembelajaran, Gava Media: Yogyakarta

Hidayati, dkk. 2006. Pengembangan Pendidikan IPS SD. Jakarta: Depdiknas.

Mila Nur Fitriana, 2014, Pengembangan Media Permainan Monopoli Dalam PembelajaranSejarah Materi Pokok Sejarah Perkemban Kerajaan Majapahit Untuk Siswa Kelas X Akselerasi SMA Negeri 1 Puri Mojokerto, Skripsi, Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang.

Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Saidihardjo.(2005). Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial. Yogyakarta: Depdiknas

Syaiful Bahri, Djamarah,(1995). Strategi Belajar Mengajar. Banjarmasin: Rineka Cipta.

Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media

Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Prakteknya. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Sutiyah. 2003. Situs Sangiran Sebagai Sumber Belajar Dan Pengembangan Materi Pembelajaran Sejarah Menyongsong Kurikulum Berbasis Kompetensi. Historika Volume I. Juli, Surakarta: Program Pascasarjana UNS.

Sutopo, H.B. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif: Dasar Teori dan Terapannya dalam Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University Press.

Purnamawati dan Eldarni. 2001. Media Pembelajaran. Jakarta.

 

R. Warsito. 2012. Antropologi Budaya.: Ombak: Yogyakarta