Pembelajaran Gallery Walk Dengan Media Kliping Sebagai Upaya Peningkatan Hasil Belajar
PEMBELAJARAN GALLERY WALK DENGAN MEDIA KLIPING
SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS
BAGI SISWA KELAS VI SD NEGERI 3 PLOSOREJO
KECAMATAN TAWANGHARJO KABUPATEN GROBOGAN
SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Rukiyem
Guru SD Negeri 3 Plosorejo Kecamatan Tawangharjo
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan peningkatan aktivitas dan hasil belajar IPS melalui pembelajaran gallery walk dengan media kliping bagi siswa kelas VI SD Negeri 3 Plosorejo Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan semester II Tahun pelajaran 2017/2018. Penelitian dilaksanakan di Kelas VI SD Negeri 3 Plosorejo Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan semester 2 Tahun Pelajaran 2017/2018. Subyek penelitian adalah siswa Kelas VI sebanyak 36 siswa. Penelitian dianggap berhasil apabila siswa telah mencapai SKBM sebesar 70, nilai rata-rata kelas telah mencapai ≥ 70, dan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran telah mencapai lebih dari ≥85%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui metode pembelajaran gallery walk dengan media kliping, dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar IPS siswa di kelas VI Semester II SD Negeri 3 Plosorejo Kecamatan Tawangharjo. Peningkatan aktivitas belajar siswa dari prasiklus sebanyak 14,75 siswa (40,97%) meningkat menjadi 24,50 siswa (68,06%) pada siklus I. Peningkatan aktivitas belajar siswa dari siklus I sebanyak 24,50 siswa (68,06%) meningkat menjadi 32,88 siswa (91,32%) pada siklus II. Hasil belajar IPS di SD Negeri 3 Plosorejo Kecamatan Tawangharjo pada kegiatan prasiklus dengan nilai rata-rata sebesar 68,03 dan jumlah ketuntasan sebanyak 17 siswa (47,22%). Setelah dilakukan tindakan I, nilai rata-rata pada siklus I sebesar 75,89 dengan jumlah ketuntasan 29 siswa (80,56%). Peningkatan pada siklus II ditunjukkan dengan nilai rata-rata adalah 83,58 dan jumlah ketuntasan sebanyak 36 siswa (100,00%).
Kata kunci: keaktifan siswa, hasil belajar, gallery walk, media kliping.
PENDAHULUAN
Pembelajaran IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang kurang disukai siswa. Beberapa alasan siswa kurang menyukai pelajaran tesebut diantaranya: (1) mata palajaran IPS banyak hafalan, (2) mata pelajaran IPS tidak termasuk ujian Nasional, (3) siswa lebih terfokus belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), yang merupakan mata pelajaran ujian nasional. (4) pelaksanaan pembelajaran sering menggunakan pendekatan yang berpusat pada guru (Teacher Centered Learning) seperti ceramah, demonstrasi, dan tanya jawab.
Permasalahan tersebut di atas ternyata membuat siswa tidak termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Hal ini terlihat dari seringnya siswa keluar kelas untuk alasan yang dibuat-buat. Dari segi aktivitas belajar siswa kurang memperhatikan saat diberikan penjelasan, saat dilakukan pembelajaran kelompok siswa tidak menunjukkan kerjasama yang baik. Siswa terlihat pasif dalam mengemukakan pendapat, saat siswa lain mengajukan peranyaan sebagaian besar siswa tidak memperhatikan, sehingga beberapa kali guru harus memberi perintatan. Demikian pula saat ada siswa yang menjawab pertanyaan guru, siswa lain justru asyik bercerita dengan teman sebangkunya. Hal ini menunjukkan bahwa dalam mengikuti pembelajaran siswa kurang berpartisipasi secara aktif.
Perilaku siswa yang kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran tersebut terbukti berdampak pada rendahnya hasil belajar IPS. Hal ini terlihat dari hasil ulangan harian yang dilaksanakan pada awal semester II Tahun 2017/2018, dari 36 (tigapuluh) enam siwa kelas VI SD Negeri 3 Pojok, 17 (tujuh belas) siswa atau 42,77% dapat mencapai ketuntasan belajar, sedangkan 19 (sembilan belas) siswa atau 52,18% belum dapat mencapai ketuntasan belajar. Hal ini membuktikan bahwa proses pembelajaran IPS kurang efektif.
Mengingat waktu pembelaran kelas VI semester 2 sangat terbatas, maka untuk mengejar ketinggalam siswa dalam memahami materi pembelajaran IPS, perlu dilakukan tindakan yang praktis berupa penerapan model pembelajaran yang mampu membangkitkan aktivitas belajar siswa. Terbangunya aktivitas belajar siswa tentunya akan berdampak positif terhadap peningkatan hasil belajar IPS.
Salah satu model pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa secara aktif adalah pembelajaran gallery walk, melalui pembelajaran ini siswa diberi kesempatan untuk saling memberikan ide, gagasan, atau pendapat untuk berdiskusi bersama dalam satu kelompok, hasil diskusi ditempel agar dapat dilihat oleh kelompok lain dan mempresentasikan hasil kerja mereka di depan kelas untuk mengkritisi pendapat antar kelompok. Dengan demikian siswa akan selalu aktif untuk berdiskusi, bergerak untuk menempel hasil diskusi, bergerak untuk saling memperhatikan hasil diskusi, dan bergerak untuk mempresentasikan hasil diskusi. Agar pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran semakin baik, maka siswa diwajibkan mencari sumber belajar lain selian yang ada dibuku siswa, yaitu dengan mencari literasi di luar buku siswa berupa artikel-artikel yang dipublikasikan melalui internet. Sehingga siswa akan memperoleh informasi dari sumber belajar lain.
Sebagai upaya perbaikan kondisi kelas, khususnya terkait dengan aktivitas belajar dan hasil belajar, sangat tepat jika tindakan ini dilakukan dalam bentuk penelitian tindakan kelas, sehingga langkah yang harus dilakukan adalah menyusun rencana tindakan, melaksanakant tindakan, melakukan observasi dan merefleksikan hasil tindakan. Penggunaan rangancangan dalam bentuk PTK ini sekaligus merupakan bentuk kegiatan pengembangan profesionalisme guru dalam bentuk penelitian tindakan kelas dengan judul: Pembelajaran Gallery Walk dengan Media Kliping Sebagai Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Bagi Siswa Kelas VI SD Negeri 3 Plosorejo Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini ditetapkan sebagai berikut:
1. Apakah dengan menerapkan pembelajaran gallery walk dengan media kliping dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS bagi siswa kelas VI SD Negeri 3 Plosorejo Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan semester II Tahun pelajaran 2017/2018?
2. Apakah dengan menerapkan pembelajaran gallery walk dengan media kliping dapat meningkatkan hasil belajar IPS bagi siswa kelas VI SD Negeri 3 Plosorejo Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan semester II Tahun pelajaran 2017/2018?
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan peningkatan aktivitas dan hasil belajar IPS melalui pembelajaran gallery walk dengan media kliping bagi siswa kelas VI SD Negeri 3 Plosorejo Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan semester II Tahun pelajaran 2017/2018.
KAJIAN TEORI
Aktivitas Belajar
Aktivitas merupakan segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam bentuk jasmani maupun rohani, sedangkan menurut Kunandar (2010: 277) mengungkapkan bahwa aktivitas siswa adalah keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian, dan aktivitas, dalam kegiatan pembelajaran guna menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dan memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut. Peningkatan aktivitas siswa, yaitu meningkatnya jumlah siswa yang bertanya dan menjawab, meningkatnya jumlah siswa yang saling berinteraksi membahas materi pelajaran.
Sardiman (2006: 100) menyatakan bahwa aktivitas belajar merupakan aktivitas yang bersifat fisik maupun mental. Dalam kegiatan belajar keduanya saling berkaitan. Hamalik (2009: 179) menyatakan bahwa aktivitas belajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Pembelajaran IPS
IPS adalah salah satu mata pelajaran yang terdiri dari dua bahan kajian pokok yaitu pengetahuan sosial dan sejarah. Pengetahuan sosial mencakup antropologi, sosiologi, geografi, ekonomi, dan tata negara. Bahan kajian sejarah meliputi perkembangan dan proses perubahan masyarakat Indonesia dan dunia sejak masa lalu hingga masa kini. IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) adalah bidang studi yang terdiri dari bagian-bagian ilmu sosial yang dipadukan untuk keperluan pendidikan di sekolah†(Wiryohandoyo dkk. 1998). Tim Penyusun Depdiknas (2003: 1) Pengetahuan Sosial merupakan seperangkat fakta, peristiwa, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan perilaku dan tindakan manusia untuk membangun dirinya, masyarakatnya, bangsanya, dan lingkungannya berdasarkan pada pengalaman masa lalu yang dapat dimaknai untuk masa kini, dan diantisipasi untuk masa yang akan datang.
Hasil Belajar
Hasil belajar (achievement) merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik. Hampir sebagian terbesar dari kegiatan atau perilaku yang diperlihatkan seseorang merupakan hasil belajar (Sukmadinata, 2007: 102).
Menurut Sudjana (2008: 3) menyatakan bahwa “penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentuâ€. Hal ini mengisyaratkan bahwa objek yang dinilainya adalah hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku. Penilaian proses belajar adalah upaya memberi nilai terhadap kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam mencapai tujuan-tujuan pengajaran.
Metode Pembelajaran Gallery walk
Menurut Sangidu (2004: 14) metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memulai pelaksanaan suatu kegiatan penilaian guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. Sudrajat (2009: 7) menyatakan bahwa metode pembelajaran ialah sebuah cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil pembelajaran yang berbeda dibawah kondisi yang berbeda. Hal itu berarti pemilihan metode pembelajaran harus disesuaikan dengan kondisi pembelajaran dan hasil pembelajaran yang ingin dicapai.
Menurut Silberman (2009: 264) mengemukakan bahwa gallery walk atau galeri belajar merupakan suatu cara untuk melihat, menilai dan mengingat apa yang telah siswa pelajari selama ini dengan cara mendiskusikan hal-hal yang mencakup pengetahuan baru dalam pembelajaran yaitu hal-hal yang ditemukan pada saat diskusi kelompok ditulis dalam kertas plano, kemudian ditempel di dinding kelas untuk dilihat kelompok lain. Setiap kelompok mengamati hasil diskusi kelompok lain yang digalerikan, kemudian bertanya jawab tentang materi yang belum dipahami.
Model berbagi pengalaman atau gallery walk merupakan pembelajaran aktif di kelas yang melibatkan siswa untuk berdiskusi bersama dalam satu kelompok dan memaparkan hasil diskusi mereka di dinding dan dipresentasikan oleh salah satu anggota kelompok dan ditanggapi oleh kelompok lain. Oleh karena itu, dengan model pembelajaran gallery walk dapat melatih mental dan keberanian siswa untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka di depan kelas dan mengkritisi pendapat antar kelompok (Uno dan Mohamad, 2014: 79).
Media Kliping
Media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran. Media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. Dari ketiga pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik (Sudrajat 2008: 1).
Menurut Djamarah (2006: 120) media adalah sumber belajar, maka secara luas media dapat diartikan dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahwa yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabtrakan bahan dapat dikonkretkan dengan kehadiran media. Dengan demikian, anak didik lebih mudah mencerna bahan daripada tanpa bantuan media.
Kerangka Berpikir
Pembelajaran IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang kurang disukai siswa, sebab IPS merupakan pelajaran yang banyak hafalan, tidak termasuk ujian Nasional, sehingga siswa lebih terfokus belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), yang merupakan mata pelajaran ujian nasional. Selain itu pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan yang berpusat pada guru (Teacher Centered Learning) seperti ceramah, demonstrasi, dan tanya jawab kurang efektif.
Dari segi aktivitas belajar siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran, hal ini berdampak pada rendahnya hasil belajar IPS. Hal ini dari rendahnya hasil belajar siswa. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka perlu dilakukan tindakan dengan menerapkan pembelajaran gallery walk, dengan media kliping.
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah melalui penerapan metode pembelajaran gallery walk, dengan media kliping aktivitas dan hasil belajar IPS siswa kelas VI SD Negeri 3 Plosorejo Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan, semester II tahun Pelajaran 2017/2018 dapat meningkat.
METODOLOGI PENELITIAN
Setting Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Kelas VI SD Negeri 3 Plosorejo Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan. Dipilihnya tempat ini karena peneliti ingin memperbaiki kondisi kelas, khususnya terkait dengan aktivitas siswa dan hasil belajar IPS. Waktu penelitian, dilaksanakan selama 6 (Enam) bulan yaitu pada semester 2 Tahun Pelajaran 2017/2018. Subjek penelitian adalah siswa Kelas VI SD Negeri 3 Plosorejo Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan berjumlah 36 (tiga puluh anam).
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik perbandingan, yaitu suatu teknik analisis data dengan membandingkan penilaian pengamatan keaktifan belajar siswa dan hasil belajar IPS, sebelum tindakan dilakukan dengan hasil penilaian keaktifan belajar siswa dan hasil belajar IPS setelah dilakukan tindakan, analisis perbandingan ini dilakukan sejak dilakukan tindakan I (siklus I) sampai tindakan berakhir, sebagai bahan refleksi untuk tindakan berikutnya. Perbandingan keaktifan belajar dilakukan dengan membandingkan nilai rata-rata dan prosentase rata-rata aktivitas belajar antar siklus.
Indikator Keberhasilan Tindakan
Untuk mengetahui keberhasilan tindakan, maka diperlukan indikator yang jelas, penelitian ini dikatakan berhasail apabila hasil belajar dan partisipasi belajar telah menunjukan indikator sebagai berikut: hasil belajar IPS ditetapkan berdasarkan Standart Ketuntasan Belajar Mengajar (SKBM) yang digunakan pada mata pelajaran IPS Kelas VI SD Negeri SD Negeri 3 Plosorejo Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan siswa sebesar 70, dengan demikian penelitian dianggap berhasil apabila seluruh siswa telah mencapai SKBM, dan rata-rata kelas telah mencapai ≥ 70. Partisipasi siswa, tindakan dianggap berhasil apabila keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran telah mencapai lebih dari ≥85%, artinya 85% dari seluruh siswa telah menunjukkan keaktifan dalam mengikuti pembelajaran.
Prosedur Kerja
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan siasat guru dalam mengaplikasikan pembelajaran dengan berkaca pada pengalamnya sendiri atau dengan perbandingan dari guru lain (Tahir 2012: 77). Sesuai dengan pengertian PTK tersebut, maka penelitian ini dilakukan sebagai bentuk siasat peneliti untuk mengaplikasikan pembelajaran IPS dengan berkaca pada pengalaman sebelumnya, penelitian ini sekaligus untuk mengetahui perkembangan hasil belajar IPS dan keaktifan belajar siswa kelas VI SD Negeri 3 Plosorejo Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan, pada semester 2 Tahun Pelajaran 2017/2018, setelah diterapkan metode pembelajaran gallery walk dengan media kliping.
Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model Penelitian tindakan yang dilakukan oleh Kemmis dan Mc Taggart yang merupakan pengembangan dari model Kurt Lewin. Arikunto (2006: 83) mengemukakan model penelitian tindakan didasarkan atas konsep pokok terdiri dari empat komponen pokok yang juga menunjukkan langkah dalam penelitian, yaitu: Perencanaa atau planning, Tindakan atau acting, Pengamatan atau observing, dan Refleksi atau reflecting.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Prasiklus
Pada kegiatan prasiklus, aktivitas belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS cenderung masih sangat kurang. Hasil pengamatan aktivitas belajar menunjukkan, bahwa siswa yang aktif dalam mengiktu pembelajaran rata-rata sebanyak 14,75 siswa (40,97%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa belum aktif dalam mengikuti pembelajaran IPS. Hasil belajar siswa berdasarkan ulangan harian menunjukkan bahwa siswa yang tuntas baru mencapai 17 siswa (47,22%) dari jumlah siswa keseluruhan yaitu 36 siswa. Sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 19 (52,78%), nilai rata-rata kelas sebesar 68,03. dilihat dari keaktifan siswa dan hasil belajar siswa menunjukkan bahwa proses pembelajaran belum berjalan dengan efektif. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan upaya perbaikan dengan menerapkan pembelajaran gallery walk dengan media kliping.
Siklus I
Setelah dilakukan tindakan penerapan metode pembelajaran gallery walk dengan media kliping terjadi perubahan aktivitas belajar siswa, dimana aktivitas belajar siswa meningkat menjadi 24,50 siswa (68,06%). Demikian pula dengan hasil belajar siswa berdasarkan ulangan harian, terbukti jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar meningkat menjadi 29 siswa atau sebesar 80,56% sedangkan siswa yang belum tuntas turun menjadi 7 siswa (19,44%). Hal ini membuktikan bahwa melalui metode pembelajaran gallery walk dengan media kliping, dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar.
Siklus II
Setelah tindakan dilanjutkan siklus II, yaitu menerapkan metode yang sama seperti siklus I pada materi yang berbeda aktifitas belajar siswa meningkat menjadi 32,88 siswa atau 91,32%. Artinya siswa yang aktiv dalam mengikuti pembelajaran IPS semakin banyak. Demikian pula dengan hasil belajar, berdasarkan ulangan harian yang dilakukan setelah pertemuan pertama dan kedua, jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar terbukti meningkat menjadi 36 atau sebesar 100%, nilai rata-rata kelas mencapai 83,58. Hal ini membuktikan bahwa dengan menggunakan metode pembelajaran gallery walk dengan media kliping, dapat meningkatkan hasil belajar IPS dan aktivitas belajar siswa dari siklus I ke siklus II.
Perbandingan Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa
Pada tahap awal tindakan (prasiklus), guru mengajar dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan penugasan. Berdasarkan hasil observasi, siswa kurang aktiv dalam mengikuti pembelajaran, namun setelah dilakukan perubahan metode belajar yaitu dengan menerapkan metode pembelajaran gallery walk dengan media kliping aktivitas siswa menjadi naik. Peningkatan terjadi pada semua indikator. Perbandingan aktivitas belajar prasiklus dengan siklus I dapat diketahui bahwa setelah diterapkan pembelajaran gallery walk dengan media kliping siklus I, aktivitas belajar siswa meningkat dari prasiklus sebesar 40,97% meningkat menjadi 68,06% atau terjadi peningkatan sebesar 27,08%.
Perbandingan aktivitas belajar siklus I dan siklus II, dapat diketahui bahwa setelah dilakukan kegiatan pada siklus II, aktivitas belajar siswa meningkat menjadi 91,32% (peningkatan sebesar 23,26% dari 68,06% pada siklus I). Perbandingan aktivitas belajar prasiklus dan siklus II dapat diketahui bahwa setelah dilakukan kegiatan pada siklus II, aktivitas belajar siswa meningkat menjadi 91,32% (peningkatan sebesar 50,35% dari 40,97% pada prasiklus).
Perbandingan Hasil Belajar IPS
Perbandingan hasil belajar IPS dari pra siklus ke siklus I dapat diketahui bahwa melalui metode pembelajaran gallery walk dengan media kliping pada siklus I dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata dari 68,03 menjadi 75,89, meningkatnya jumlah ketuntasan belajar dari 17 siswa menjadi 29 siswa dan menurunnya jumlah siswa yang belum tuntas dari 19 siswa menjadi 7 siswa.
Perbandingan hasil belajar IPS dari siklus I ke siklus II dapat diketahui bahwa dengan menggunakan metode pembelajaran gallery walk dengan media kliping siklus II dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata dari 75,89 menjadi 83,58 dan meningkatnya jumlah ketuntasan belajar dari 29 siswa menjadi 36 siswa dan menurunnya jumlah siswa yang belum tuntas dari 7 siswa menjadi 0 siswa.
Perbandingan hasil belajar IPS dari prasiklus ke siklus II dapat diketahui bahwa dengan menggunakan metode pembelajaran gallery walk dengan media kliping peningkatan hasil belajar siswa dari kegiatan prasiklus ke siklus II dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata dari 68,03 menjadi 83,58, dan meningkatnya jumlah ketuntasan belajar dari 17 siswa menjadi 36 siswa dan menurunnya jumlah siswa yang belum tuntas dari 19 siswa menjadi tidak ada.
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa melalui metode pembelajaran gallery walk dengan media kliping, dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar IPS siswa di kelas VI Semester II SD Negeri 3 Plosorejo Kecamatan Tawangharjo. Peningkatan aktivitas belajar siswa dari prasiklus sebanyak 14,75 siswa (40,97%) meningkat menjadi 24,50 siswa (68,06%) pada siklus I (peningkatan sebesar 27,08%). Peningkatan aktivitas belajar siswa dari siklus I sebanyak 24,50 siswa (68,06%) meningkat menjadi 32,88 siswa (91,32%) pada siklus II (peningkatan sebesar 23,26%).
Hasil belajar IPS di SD Negeri 3 Plosorejo Kecamatan Tawangharjo pada kegiatan prasiklus dengan nilai rata-rata sebesar 68,03 dan jumlah ketuntasan sebanyak 17 siswa (47,22%). Setelah dilakukan tindakan I, nilai rata-rata pada siklus I sebesar 75,89 dengan jumlah ketuntasan 29 siswa (80,56%) dengan demikian terjadi kenaikan nilai rata-rata sebesar 7,86 dan jumlah ketuntasan meningkat 12 siswa. Peningkatan pada siklus II ditunjukkan dengan nilai rata-rata adalah 83,58 dan jumlah ketuntasan sebanyak 36 siswa (100,00%). Hal tersebut membuktikan bahwa telah terjadi peningkatan nilai rata-rata 7,69 dan jumlah ketuntasan meningkat 7 siswa.
Saran-Saran
Untuk Kepala Sekolah
Sebaiknya hasil penelitian ini direkomendasikan kepada guru lain untuk menerapkan model pembelajaran gallery walk dengan media kliping, bila perlu dapat dimodifikasi dengan menggunakan media lain yang sesuai dengan materi pembelajaran.
Untuk Guru lain
Sebaiknya metode gallery walk dengan media kliping diterapkan dalam pembelajaran IPS, atau mata pelajaran lain yang memungkinkan, jika perlu menggunakan media lain.
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas.2003. Undang-undang RI No.20 tahun 2003. tentang sistem pendidikan nasional.
Djamarah, Saiful Bahri, 2006, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta
Hamalik, Oemar. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta. Bumi Aksara.
Kunandar. 2010. Guru Profesional. Jakarta: Rajawali Press
Sangidu. 2004. Metode Penelitian Sastra, Pendekatan Teori, Metode dan Kiat. Yogyakarta: UGM.
Sardiman. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Silberman, Melvin L. 2009. Active Learning Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani
Sudjana, Nana. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosdikarya
Sudrajat, Akhmad. 2008. Kompetensi Guru dan Peran Kepala Sekolah, http://akhmadsudrajat.wordpress.com
Sudrajat, Akhmad. 2009. Pembelajaran tuntas, dari http: // akhmadsudrajat. WordPress. Com / 2009 / II / 02 / Pembelajaran -tuntas-mastery-learning-dalam-KTSP/ (diakses pada tanggal 20 Mei 2012 pukul 15.00 wib)
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Uno, Hamzah B dan Nurdin Mohamad. 2014. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik. Jakarta: Bumi Aksara.
Wiryohandoyo, Sudarno, dkk. 2008. Pendidikan Ilmu Sosial. IKIP: Unnes Press