PEMANFAATAN MEDIA POWERPOINT GAMBAR

DAN TEKS BERGERAK SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KETRAMPILAN MEMBACA NYARING BAGI SISWA KELAS 1

SD NEGERI 2 TARUB KECAMATAN PULOKULON

KABUPATEN GROBOGAN SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2017/2018

 

Rini Ekayanti

SD Negeri 2 Tarub Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan motivasi belajar dan ketrampilan membaca pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas 1, SD Negeri 2 Karangharjo Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan Semester II Tahun Tahun Pelajaran 2017/2018 melalui pemanfaatan media powerpoint dengan gambar dan teks bergerak. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan di Kelas I SD Negeri 3 Pojok Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan. Penelitian dilakukan selama 6 (enam) bulan yaitu pada bulan Januari 2018 sampai dengan bulan Juni 2018. Subjek penelitian adalah siswa Kelas I SD Negeri 3 Pojok Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan yang berjumlah 15 siswa. Pengumpulan menggunakan teknik observasi, tes unjuk kerja, dan dokumentasi. Indikator keberhasilan tindakan dalam penelitian ini ditetapkan apabila seluruh siswa telah mencapai ketuntasan belajar (1000%), dan nilai rata-rata kelas telah melebihi SKBM yang ditetapkan yaitu 70. Selain hasil belajar indikator keberhasilan tindakan ditentukan siswa yang menunjukan motivasi untuk mengikuti pembelajaran lebih dari 90%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran powerpoint dengan gambar dan teks bergerak dapat meningkatkan motivasi belajar dan ketrampilan membaca nyaring bagi siswa kelas I SD Negeri 2 Karangharjo semester II Tahun Pelajaran 2017/2018. Peningkatan motivasi belajar dari prasiklus sebesar 48,89%, meningkat menjadi 74,44%, dan pada siklus II meningkat menjadi 94,44%. Nilai rata-rata ketrampilan membaca nyaring meningkat dari prasiklus, ke siklus I, meningkat sebesar 5,00 dengan ketuntasan meningkat 4 orang. Peningkatan nilai dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 8,00 dengan ketuntasan meningkat 4 orang. Dengan demikian melalui media pembelajaran powerpoint gambar dan suku kata dapat meningkatkan ketuntasan hasil belajar dari prasiklus ke siklus II

Kata kunci: Powerpoint, Teks bergerak, motivasi siswa, ketrampilan membaca.

 

PENDAHULUAN

Kelas 1 SD adalah tahun pertama anak anak memasuki dunia pendidikan, walaupun sebelumnya mereka telah mengikuti jenjang pendidikan di taman kanak-kanak. Namun kesan memasuki sekolah dasar memiliki arti khusus bagi anak. Sehingga kesan anak terhadap belajar akan terbentuk di kelas dasar ini. Selain itu pada usia tersebut anak belum bisa dianak untuk berpikir abstrak. Sehingga dalam melaksanakan pembelajaran, guru harus benar-benar dapat menciptakan suasana senang dan dalam menyampaikan materi harus mengoptimalkan seluruh inderanya.

Salah satu pelajaran yang diberikan pada siswa di kelas 1 SD adalah pelajaran bahasa Indonesia. Aspek ketrampilan yang dikembangkan dalam pelajaran bahasa Indonesia diantaranya adalah aspek membaca. Di SD, aspek ketrampilan membaca diberikan mulai siswa masuk sekolah, pengajaran membaca di kelas 1 sepenuhnya ditekankan pada segi mekaniknya, artinya jenis keterampilan membaca yang dilatihkan adalah jenis membaca teknis dengan tujuan utama untuk mendidik siswa dari tidak bisa membaca menjadi pandai membaca (Supriyadi, 2010: 117). Membaca teknis adalah membaca nyaring (reading aloud) yang dimaksudkan untuk melatih agar siswa dapat membaca dengan pelafalan atau ucapan yang benar (Kasihani, 2013: 64). Secara umum tujuan pengajaran membaca ialah agar siswa mampu memahami dan menyuarakan kalimat sederhana yang ditulis, dengan intonasi yang wajar.

Berdasarkan pengalaman pada semester 1, siswa tidak tertarik apabila diminta untuk membaca nyaring dari buku, apalagi membaca tulisan yang ada di papan tulis. Hal ini terlihat dari hasil pengamatan tentang motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia aspek membaca, siswa yang termotivasi untuk mengikuti pembelajaran membaca berkisar 43,94%, hal ini berdampak pada hasil penilaian tentang ketrampilan membaca, dari 22 (dua puluh dua) siswa yang dapat mencapai ketuntasan belajar sebanyak 10 (sepuluh) siswa (45,45%). Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia, aspek membaca dengan menggunakan cara-cara yang telah dilakukan terbukti tidak memotivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran, dan hasilnya tidak maksimal.

Berdasarkan kenyataana tersebut di atas, maka agar siswa termotivasi untuk mengikuti pelajaran bahasa Indonesia, khususnya aspek membaca, maka guru perlu melakukan pembelajaran dengan cara yang disukai siswa, dan disesuaikan dengan tahap kemampuan berpikir siswa. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah memanfaatkan media powerpoint dengan gambar dan teks bergerak. Anak kelas 1 dapat dipastikan lebih menyukai aneka gambar-gambar yang menarik, sehingga anak akan memperhatikan gambar yang ditayangkan. Untuk menjelaskan gambar yang ditayangkan, maka dibuatlah teks bergerak, sehingga rasa ingin tau anak akan terjawab melalui kegiatan membaca teks tersebut.

Dipilihnya media powerpoint tersebut, karena guru lebih leluasa untuk menyajikan gambar, dan sewaktu-waktu dapat diubah, pengaturan warna dan tampilan, bentuk dan besar kecilnya ukuran huruf dapat disuaikan dengan kebutuhan. Selain itu kecepatan gerakan teks bisa diatur, sehingga dapat disesuaikan dengan kemampuan kecepatan membaca siswa. Melalui pemilihan gambar, teks dan pengaturan yang menarik, maka sangat dimungkinkan siswa lebih termotivasi untuk belajar membaca nyaring.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dikemukakan bahwa penggunaan media powerpoint dengan gambar dan teks bergerak tersebut merupakan suatu bentuk tindakan untuk memberbaiki kondisi kelas. Maka agar tindakan ini dapat maksimal, perlu dibuat rancangan yang tepat yaitu melalui melalui penelitian tindakan kelas (PTK), dan sekaligus tindakan ini merupakan kegiatan pengambangan profesionalisme guru, dengan judul: Pemanfaatan Media Powerpoint Gambar dan Teks Bergerak Sebagai Upaya Peningkatan Motivasi dan Ketrampilan Membaca Nyaring bagi Siswa Kelas 1 SD Negeri 2 Karangharjo Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian tentang latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini ditetapkan sebagai berikut:

1.     Apakah dengan memanfaatkan media powerpoint dengan gambar dan teks bergerak dapat meningkatkan motivasi belajar bahasa Indonesia aspek membaca nyaring bagi siswa kelas I SD Negeri 2 Tarub Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan Semester II Tahun Tahun Pelajaran 2017/2018?

2.     Apakah dengan memanfaatkan media powerpoint dengan gambar dan teks bergerak dapat meningkatkan ketrampilan membaca nyaring bagi siswa kelas I SD Negeri 2 Tarub Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan Semester II Tahun Tahun Pelajaran 2017/2018?

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan peningkatan motivasi belajar dan ketrampilan membaca pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas 1, SD Negeri 2 Tarub Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan Semester II Tahun Tahun Pelajaran 2017/2018 melalui pemanfaatan media powerpoint dengan gambar dan teks bergerak.

KAJIAN TEORI

Hasil Belajar

Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran. Hasil belajar menurut Sudjana (2010:22) hasil belajar siswa adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar tersebut merupakan kemampuan yang diperoleh individu setelah proses belajar berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah laku baik pengetahuan, pemahaman, sikap dan ketrampilan siswa sehingga menjadi lebih baik dari sebelumnya. Menurut Suprijono (2011:7) hasil belajar merupakan perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya dari hasil belajar yang diperoleh oleh siswa harus mencakup segala aspek yang diajarkan oleh pendidik, baik aspek kognitif, afektif maupun psikomotor siswa.

Pembelajaran Bahasa Indonesia

Pembelajaran Bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, partisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analisis dan imaginatif yang ada dalam dirinya. Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun secara tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia indonesia (Depdiknas, 2010: 124).

Keterampilan Membaca Nyaring

Menurut Akhadiah (2011: 22) menyatakan bahwa membaca merupakan suatu kesatuan kegiatasn yang terpadu yang mencakup beberapa kegiatan seperti mengenali huruf dan kata-kata, menghubungkannya dengan bunyi serta maknanya, serta menarik kesimpulan mengenai maksud bacaan. Membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid, ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran, dan perasaan seorang pengarang (Tarigan, 2008: 23).

Media

Media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran. Media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. Dari ketiga pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik (Sudrajat 2008: 1).

Menurut Djamarah (2010: 120) media adalah sumber belajar, maka secara luas media dapat diartikan dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahwa yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara.

Media Powerpoint

Menurut Jelita (2010) microsoft Power Point adalah suatu software yang akan membantu dalam menyusun sebuah presentasi yang efektif, professional, dan juga mudah. Media powerpoint bisa membantu sebuah gagasan menjadi lebih menarik dan jelas tujuannya jika dipresentasikan karena media powerpoint akan membantu dalam pembuatan slide, outline presentasi, presentasi elektronika, menampilkan slide yang dinamis, termasuk clipart yang menarik, yang semuanya itu mudah ditampilkan di layar monitor komputer. Power Point adalah alat bantu presentasi, biasanya digunakan untuk menjelaskan suatu hal yang dirangkum dan dikemas dalam slide Power Point. Sehingga pembaca dapat lebih mudah memahami penjelasan kita melalui visualisasi yang terangkum di dalam slide. Power Point merupakan program untuk membantu mempresentasikan dan menampilkan presentasi dalam bentuk tulisan, gambar, grafik, objek, clipart, movie, suara, atau video yang dimainkan pada saat presentasi (Purnomo, 2010).

Suku Kata

Pengertian metode suku kata menurut Depdikbud (2009:12) metode suku kata adalah suatu metode yang memulai pengajaran membaca permulaan dengan menyajikan kata-kata yang sudah di rangkai menjadi suku kata, kemudian suku-suku kata itu di rangkai menjadi kata yang terakhir merangkai kata menjadi kalimat. Metode suku kata adalah “ suatu metode yang di mulai dengan mengajar suku-suku kata kemudian suku kata di gabungkan menjadi kata dan diuraikan menjadi huruf”. Jadi metode suku kata ada dua macam. Kedua metode ini dalam penerapannya menggunakan cara mengurai dan merangkaikan.

Motivasi Belajar

Menurut Soeharto (2013: 110) ”Motivasi adalah sebagai suatu kekuatan yang terdapat dalam diri seseorang yang dapat mempengaruhi tingkah lakunya untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi kebutuhannya”. Motivasi sangat erat hubungannya dengan kebutuhan dan dorongan yang ada dalam diri seseorang. Seseorang akan terdorong untuk melakukan sesuatu bila dirasakan kebutuhan yang ada pada dirinya menuntut pemenuhan. Selama kebutuhan tersebut belum terpenuhi maka selama itu pula yang bersangkutan belum merasa adanya kepuasan pada dirinya.

Kerangka Berpikir

Pemebelajaran bahasa Indonesia khususnya aspek membaca diberikan mulai siswa masuk sekolah di sekolah dasar, pengajaran membaca di kelas 1 sepenuhnya ditekankan pada segi mekaniknya, artinya jenis keterampilan membaca yang dilatihkan adalah jenis membaca teknis (membaca nyaring) dengan tujuan utama untuk mendidik siswa dari tidak bisa membaca menjadi pandai membaca.

Berdasarkan pengalaman pada semester 1, siswa tidak tertarik untuk membaca nyaring dari buku, apalagi membaca tulisan yang ada di papan tulis. Hal ini terlihat dari hasil pengamatan, siswa yang termotivasi untuk membaca nyaring berkisar 48.89%, hasil penilaian tentang ketrampilan membaca dari 22 (dua puluh dua) siswa yang dapat mencapai ketuntasan belajar sebanyak 10 (sepuluh) siswa (45,45%). Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia, aspek membaca dengan menggunakan cara-cara yang telah dilakukan yaitu dengan membaca buku, dan membaca tulisan yang ada di papan tulis terbukti tidak memotivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran sehingga hasilnya tidak maksimal. Untuk itu perlu dilakukan pembelajaran dengan cara-cara yang menarik yang disesuaikan dengan tahap kemampuan berpikir siswa, yaitu dengan memanfaatkan media powerpoint dengan gambar dan teks bergerak. Melalui pemanfaatan media powerpoint dengan gambar dan teks bergerak sangat dimungkinkan siswa agar lebih termotivasi untuk belajar membaca nyaring.

Hipotesis Tindakan

Melalui media powerpoint gambar dan teks bergerak dapat meningkatkan keterampilan membaca nyaring bagi Siswa Kelas I SD Negeri 2 Tarub UPTD Pendidikan Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan semester II tahun pelajaran 2017/2018.

METODE PENELITIAN

Setting Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Tarub UPTD Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan. Penelitian dilaksanakan setelah peneliti memperoleh ijin dari kepala sekolah, waktu penelitian, direncanakan selama 6 (enam) bulan yaitu pada semester II Tahun Pelajaran 2017/2018, tepatnya mulai bulan Januari 2018 sampai dengan bulan Juni 2018.

Subjek dan Objek Penelitian

Dalam penelitian tindakan kelas ini, yang dimaksud dengan subjek penelitian adalah siswa kelas I SD Negeri 2 Tarub UPTD Pendidikan Kecamatan Pulokulon, yang berjumlah 22 (dua puluh dua) siswa. Objek penelitian dalam penelitian tindakan kelas ini adalah upaya peningkatan motivasi dan ketramplilan membaca nyaring siswa kelas I SD Negeri 2 Tarub UPTD Pendidikan Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan, semester II, Tahun Pelajaran 2017/2018, melalui media pembelajaran powerpoint dengan gambar dan teks bergerak.

 

Prosedur Kerja

Sesuai dengan jenis penelitian ini, yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau class Action, maka dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model yang dilakukan oleh Kemmis dan Mc Taggart yang merupakan pengembangan dari model Kurt Lewin. Penelitian ini didasarkan atas konsep pokok bahwa peneltian tindakan terdiri dari empat komponen pokok yang juga menunjukkan langkah, yaitu: Perencanaa atau planning, Tindakan atau acting. Pengamatan atau observing, dan Refleksi atau reflecting (Arikunto, 2008: 83).

Teknik Analisis Data

Data yang dianalisa adalah data hasil obervasi, dan hasil penilaian ketrampilan membaca nyaring yang diperoleh selama berlangsungnya penelitian tindakan kelas. Analisis data dilakukan dengan teknik perbandingan. Artinya dalam menganalisis peneliti membandingkan antara hasil penilaian motivasi dan ketrampilan sebelum dilakukan tindakan I dan setelah dilakukan tindakan I, setelah dilakukan tindakan I, dan setelah tindakan ke II, demikian seterusnya hingga penelitian berakhir. Selain membandingkan dengan hasil pengamatan dan ketrampilan membaca nyaring sebelumnya, analisis data dilakukan dengan membandingkan nilai motivasi dana hasil penilaian ketrampilan membaca nyaring dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Penyajian hasil analisi dibuat dalam bentuk tebel dan grafik, disertai dengan penjelasannya.

Indikator Kinerja

Indikator ketrampilan membaca nyaring dalam penelitian ini ditetapkan berdasarkan Standart Ketuntasan Belajar Mengajar (SKBM) yang digunakan pada mata pelajaran bahasa Indonesia aspek membaca Kelas I SD Negeri 2 Tarub UPTD Pendidikan Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018, sebesar 70, dengan demikian siswa dikatakan tuntas secara individual apabila telah mencapai nilai ≥ 70. Tindakan dikatakan berhasil apabila: Nilai ketrampilan membaca nyaring secara kelompok yaitu nilai rata-rata yang diperoleh seluruh siswa telah lebih dari 70 (≥ 70), dan seluruh siswa telah mencapai nilai ketuntasan minimal (> 70) atau tuntas 100%. Sebagian besar siswa (minimal 20 siswa) atau minimal 90% dari seluruh siswa telah menunjukkan motovasi dalam mengikuti pembelajaran.

HASIL PENELITIAN

Prasiklus

Hasil observasi tentang motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran, diketahui nilai rata-rata motivasi belajar siswa kelas I SD Negeri 2 Tarub sebesar 9,67 atau 43,94%. Siswa yang belum tuntas sebanyak 10 siswa (45,45%), nilai rata-rata sebesar 68,93. Nilai tertinggi 80, dan nilai terendah 62. Berdasarkan hasil observasi dan ulangan harian tersebut, dapat diketahui bahwa pembelajaran membaca nyaring dengan menggunakan teks yang ada di buku dan papan tulis, siswa kurang termotivasi untuk belajar, dan ketrampilan membaca nyaring cenderung masih rendah. Untuk itu perlu adanya tindakan perbaikan dengan menerapkan pembelajaran membaca dengan media poworpoint yang menggunakan gambar dan teks bergerak, hal ini dimaksudkan agar siswa lebih tertarik mengikuti pembelajaran.

 

Siklus I

Hasil pengamatan tentang motivasi belajar siswa dapat diketahui nilai rata-rata motivasi belajar siswa pada kegiatan prasiklus sebanyak 15,67 siswa atau 71,21%. Berdasarkan hasil ulangan harian tersebut dapat diketahui bahwa nilai rata-rata dari 22 siswa sebesar 73,76, nilai tertinggi sebesar 82,33, nilai terendah sebesar 66,67, siswa yang tuntas sebanyak 17, dan siswa yang belum tuntas sebanyak 7 siswa.

Siklus II

Hasil pengamatan tentang motivasi belajar siswa dapat diketahui bahwa motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran membaca nyaring menunjukkan nilai rata-rata motivasi belajar siswa pada kegiatan prasiklus sebanyak 20,50 siswa atau 93,18%. Motivasi belajar siswa kegiatan siklus II belum berada di atas nilai rata-rata kriteria ketuntasan minimum. Berdasarkan hasil ulangan harian menunjukkan bahwa setelah dilakukan tindkan pada siklus II, nilai rata-rata meningkat menjadi 83, nilai tertinggi meningkat menjadi 89,67, nilai terendah meningkat menjadi 78.33, jumlah siswa yang tuntas meningkat menjadi 22 siswa. Artinya semua siswa telah mencapai ketuntasan minimal.

PEMBAHASAN

Perbandingan Motivasi Siswa dalam Belajar

Peningkatan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran dari prasiklus ke siklus I menunjukkan bahwa setelah dilakukan kegiatan pada siklus I, motivasi siswa dalam belajar meningkat menjadi 71,21%, dari yang sebelumnya sebesar 43,94%. Atau terjadi peningkatan sebesar 27,27%. Hal ini menunjukkan bahwa melalui pembelajaran dengan menggunakan media powerpoint dengan gambar dan teks bergerak, motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran meningkat. Peningkatan tersebut terjadi pada seluruh indikator.

Perbandingan motivasi siswa dalam belajar dari siklus I ke siklus II menunjukkan bahwa setelah dilakukan kegiatan pada siklus II, motivasi siswa dalam belajar meningkat menjadi 93,18% (peningkatan sebesar 21,97% dari nilai rata-rata 71,21%). Perbandingan motivasi belajar siswa dari prasiklus ke siklus II dapat diketahui bahwa setelah dilakukan kegiatan pada siklus II, motivasi belajar siswa meningkat menjadi 93,18% (peningkatan sebesar 49,24% dari nilai rata-rata 43,94%). Peningkatan tersebut terjadi pada seluruh indikator.

Perbandingan Ketrampilan Membaca Nyaring

Perbandingan nilai rata-rata dan ketuntasan belajar prasiklus ke siklus I menunjukkan bahwa setelah dilakukan tindakan pada siklus I nilai rata-rata meningkat sebesar 4,82 dari 68,93 menjadi 73,76. Nilai tertinggi meningkat sebesar 2,33 dari 80,00 menjadi 82,33. Nilai terendah meningkat sebesar 4,67 dari 62,00 menjadi 66,67. Ketuntasan belajar siswa meningkat sebanyak 7 siswa dari 10 siswa menjadi 17 siswa.

Perbandingan nilai rata-rata dan ketuntasan belajar siklus I ke siklus II menunjukkan bahwa setelah dilakukan tindakan pada siklus I nilai rata-rata meningkat sebesar 9,24 dari 73,76 menjadi 83,00. Nilai tertinggi meningkat sebesar 7,33 dari 82,33 menjadi 89,67. Nilai terendah meningkat sebesar 11,67 dari 66,67 menjadi 78,33. Ketuntasan belajar siswa meningkat sebanyak 5 siswa dari 17 siswa menjadi 22 siswa.

Perbandingan nilai rata-rata dan ketuntasan belajar prasiklus ke siklus II menunjukkan bahwa setelah dilakukan tindakan pada siklus II nilai rata-rata meningkat sebesar 14,07 dari 68,93 menjadi 83,00. Nilai tertinggi meningkat sebesar 9,67 dari 80,00 menjadi 89,67. Nilai terendah meningkat sebesar 16,33 dari 62,00 menjadi 78,33. Ketuntasan belajar siswa meningkat sebanyak 10 siswa dari 22 siswa menjadi 12 siswa.

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat diketahui bahwa ketrampilan membaca nyaring melalui media powerpoint gambar dan teks bergerak pada kelas I Semester II SD Negeri 2 Tarub tahun pelajaran 2017/2018 dari prasiklus ke siklus II terbukti mengalami peningkatan baik dilihat dari nilai individu, rata-rata kelas, maupun nilai ketuntasan belajar. Peningkatan nilai dari prasiklus ke siklus II sebesar 13,00 dengan ketuntasan meningkat 8 orang. Meningkatnya nilai rata-rata dan ketuntasan dari prasiklus ke siklus II tersebut disebabkan oleh penerapan media powerpoint dengan gambar dan teks bergerak.

PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan analisis hasil penelitian dengan menggunakan analisis perbandingan, hasil pengamatan motivasi, maupun hasil belajar yang dilakukan melalui ulangan harian dari kegiatan prasiklus, siklus I, dan siklus II, dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan media pembelajaran powerpoint gambar dan teks bergerak dapat meningkatkan motivasi belajar dan ketrampilan membaca nyaring bagi siswa kelas I SD Negeri 2 Tarub semester II Tahun Pelajaran 2017/2018.

Peningkatan motivasi belajar dapat dilihat dari kegiatan prasiklus sebesar 43,94%, setelah dilakukan kegiatan pada siklus I, meningkat menjadi 71,21% (terjadi peningkatan sebesar 27,27%). Motivasi belajar siswa dari kegiatan siklus I ke siklus II mengalami peningkatan dari 71,21% meningkat menjadi 93,18% (terjadi peningkatan sebesar 21,97%). Dengan demikian dapat disimpulkan melalui penerapan media pembelajaran powerpoint dan suku kata dapat meningkatkan motivasi belajar, peningkatan terjadi pada seluruh aspek penilaian.

Hasil belajar meningkat dari prasiklus, ke siklus I, dari siklus I ke siklus II. Peningkatan dari pra siklus ke siklus 1 sebesar 4,83 yaitu dari 68,93 meningkat mejadi 73,76. Jumlah siswa yang tuntas meningkat sebanyak 7 siswa yaitu dari 10 siswa menjadi 17 siswa. Nilai rata-rata dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 9,24, yaitu dari 73,76 meningkat menjadi 83,00. Dengan demikian melalui media pembelajaran powerpoint gambar dan suku kata dapat meningkatkan ketuntasan hasil belajar dari prasiklus ke siklus II.

Saran-Saran

Untuk Kepala Sekolah

Sebaiknya kepala sekolah selalu mendorong guru agar memanfaatkan media powerpoint, dan mendorong guru agar mampu mengoptimalkan fasilitas yang ada pada aplikasia tersebut guna menunjang pembelajaran.

Untuk Guru lain

Sebaiknya dalam melaksanakan pembelajaran, guru selaluj memanfaatkan media pembelajaran agar dapat membantu siswa untuk memahami materi pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, Sabarti dkk. 2011. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Arikunto S, 2008. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Ed Revisi VI, Jakarta: Penerbit PT Rineka Cipta.

Depdiknas. 2010. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas

Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan Teoretis Psikologis. Rineka Cipta: Jakarta.

Jelita. 2010. Media Pembelajaran Power Point. Diakses pada September 2016 dari https://bahtraedu.wordpress.com/2015/05/02/media-pembelajaran power-point

Soeharto, Karti. 2013. Teknologi Pembelajaran. Surabaya: Surabaya Intellectual Club.

Sudjana, Nana, 2010, Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar, Bandung: Penerbit PT. Remaja Rosdakarya.

Sudrajat, Akhmad. 2008. Kompetensi Guru dan Peran Kepala Sekolah, http://akhmadsudrajat.wordpress.com

Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa