Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Pada Peserta Didik
PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMPN 2 LIMPUNG TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Teguh Bekti Santoso
Mahasiswa Program Studi PBSI FPBS, Universitas PGRI Semarang
Suyoto
Azzah Nayla
Dosen Universitas PGRI Semarang
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan penerapan model Student Fasilitator And Explaining dalam pembelajaran menulis teks eksposisi pada peserta didik kelas VIII SMPN 2 Limpung Tahun Pelajaran 2018/2019. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik penyajian hasil data dalam penelitian ini menggunakan kualitatif yaitu pendeskripsian dengan menggunakan kata-kata. Hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk deskripsi, tabel, dan diagram histogram. Hasil tes didapatkan melalui tes menulis teks eksposisi. Berdasarkan hasil tes, model student facilitator and explainingdapat diterapkan dalam pembelajaran menulis teks eksposisi, hal tersebut dapat dibuktikan dengan nilai rata-rata mencapai 83,53 dari 30 peserta didik, dengan nilai terendah 66 nilai tertinggi 92. Dengan menggunakan model pembelajaran Student Fasilitator And Explaining dalam menulis teks eksposisi peserta didik lebih lebih aktif karena terlibah secara langsung dalam pembelajaran, lebih memahami materi yang disampaikan, lebih dapat berpikir kritis, serta pembelajaran pun lebih menyenangkan sehingga mereka lebih antusias dalam mengikuti proses pembelajaran.
Kata Kunci: penerapan, model pembelajaran Student Fasilitator And Explaining, menulis, teks eksposisi
PENDAHULUAN
Pembelajaran merupakan interaksi peserta didik dengan pendidik menuju ke arah yang lebih positif pada suatu lingkungan belajar atau sekolah. Pembelajaran penting bagi peserta didik, karena dengan adanya pembelajaran peserta didik akan mendapatkan pengalaman dan juga ilmu pengetahuan. Pengalaman pertama peserta didik dapat diperoleh dari kehidupan sehari-hari. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Darsono (2000:24) menyatakan pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku siswa berubah kearah yang lebih baik.
Pembelajaran pada lingkungan belajar atau sekolah sekarang ini telah menggunakan kurikulum 2013 sebagai acuan dalam proses pembelajaran. Berdasarkan silabus Bahasa Indonesia Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia secara umum bertujuan agar siswa mampu mendengarkan, membaca, memirsa (viewing), berbicara, dan menulis. Kelima tujuan keterampilan yang ingin dicapai ini saling berhubungan dan saling menunjang satu sama lain. Selain itu pembelajaran tersebut bertujuan untuk menempatkan Bahasa Indonesia sebagai wadah atau wahanauntuk mengekspresikan perasaan, pengetahuan, dan pemikiran. Maka untuk mewujudkan tujuan keterampilan tersebut peserta didik dituntut berperan aktif dalam proses pembelajaran.
Dalam melaksanakan pembelajaran seorang pendidik diharuskan memiliki perangkat pembelajaran guna mendukung dan menunjang serta menjadi acuan pendidik dalam melaksanakan proses pembelajaran. Pendidik harus dapat menerapkan kurikulum 2013 yang telah diterapkan sekolah, adapun perangkat pembelajaran yang harus disiapkan pendidik sebelum proses pembelajaran yaitu; silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan bahan ajar. Berdasarkan kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Menengah Pertama (SMP) kelas VIII semester satu dalam kompetensi dasar (KD) 4.6 yaitu menyajikan gagasan, pendapat ke dalam bentuk teks eksposisi berupa artikel ilmiah populer (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya,dll) secara lisan dan tertulis dengan memperhatikan struktur, unsur kebahasaan, aspek lisan. Dengan adanya KD tersebut maka, penelitian ini akan mengajukan materi tentang teks eksposisi dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 2 Limpung terhadap menulis teks eksposisi.
Keterampilan menulis pada jenjang SMP khususnya SMP Negeri 2 Limpung masih mengalami beberapa kendala, hal tersebut dikarenakan munculnya beberapa kendala selama proses pembelajaran berlansung. Peserta didik masih kesulitan untuk mengonsep gagasan sendiri dan rendahnya minat belajar peserta didik sehinga mereka kesulitan dalam pembelajaran menulis, khususnya pembelajaran menulis teks eksposisi. Selain itu rendahnya nilai juga dikarenakan penggunaan model pembelajaran yang kurang optimal dan terpaku pada buku teks sehingga peserta didik kurang memahami materi yang disampaikan oleh guru.Model pembelajaran yang sering diterapkan pendidik yaitu menggunakan model ceramah.Dalam penggunaannya model pembelajaran tersebut cenderung pasif dan terpaku pada buku teks. sehingga peserta didik merasa jenuh, dan adanya sikap dari peserta didik yang hamya mencatat tanpa mempelajarinya lagi untuk memperdalam materi. Oleh sebab itu proses pembelajaran harus menarik agar peserta didik memiliki semangat lebih dalam mengikuti proses pembelajaran. Maka dari itu perlu diterapkannya model-model pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Salah satu model pembelajaran tersebuat adalah model Student Fasilitator And Explaining.
Pembelajaran model Student Fasilitator And Explaining merupakan proses pembelajaran dimana guru mampu menyajikan atau mendemonstrasikan materi di depan siswa lalu memberikan kesempatan siswa untuk menjelaskan kepada teman-temannya (Huda 2018;228). Melalui model student facilitator and explaining peserta didik dapat terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran, sehingga peserta didik dapat berpikir kritis, lebih memahami materi yang disampaikan, pembelajaran pun lebih aktif, dan menyenangkan. Ciri khas dalam penggunaan model ini adalah peserta didik berperan aktif menjelaskan materi di depan kelas dan pendidik hanya sebagai fasilitator dan evaluator dalam pembelajaran. Dengan aktifnya peserta didik menjelaskan materi di depan kelas, maka akan merangsang pemikiran peserta didik untuk berpikir kristis sehingga mereka akan lebih mudah mengolah kata dan pemikiran untuk menulis teks eksposisi, hal tersebut dikarenakan mereka lebih memahami materi yang disampaikan. Selain itu, model Studemt Facilitator and Explaining juga memiliki kelebihan antara lain: 1) membuat materi yang disampaikan lebih jelas dan konkret; 2) meningkatkan daya serap peserta didik karena pembelajaran dilakukan denga demonstrasi; 3) melatih peserta didik untuk menjadi guru, karena peserta didik diberi kesempatan untuk mengulai penjelasan guru yang telah didengar; 4) memacu motivasi peserta didik untuk menjadi yang terbaik dalam menjelaskan materi ajar; dan 5) mengetahui kemampuan peserta didik dalam menyampaikan ide atau gagasan.
Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti memilih tema penelitian yang akan dilaksanakan dengan judul Penerapan Model Student Fasilitator And Explaining Dalam Pemelajaran Menulis Teks Eksposisi Pada Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 2 Limpung Tahun Pelajaran 2018/2019.
METODE
Dalam penelitian ini peneliti mengguakan metode penelitian kualitatif. Sugiyono (2016:15) mengatakan metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data brsifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang secara keseluruhan memanfaatkan cara-cara penafsiran dengan menyajikan dalam bentuk deskripsi. Menggunakan desain penelitian studi kasus dalam arti penelitian difokuskan pada fenomena saja yang dipilih dan ingin dipahami secara baik dengan penerapan Model Student Fasilitator And Explaining Dalam Pemelajaran Menulis Teks Eksposisi Pada Peserta Didik Kelas VIII Smpn 2 Limpung Tahun Pelajaran 2018/2019.
HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 26 Juli – 1 Agustus di SMP N 2 Limpung Jalan Raya Limpung-BanyuPutih, Kecamatan Limpung Kabupaten Batang Jawa Tengah. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIIIA dengan jumlah siswa 30 peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model Student Facilitator And Explaining dalam pembelajaran menulis teks eksposisi pada siswa kelas VIII A SMP N 02 Limpung, sehingga penelitian ini melakukan analisis data dengan kualitatif.
Data dalam penelitian yang berjudul Penerapan Model Student Fasilitator And Explaining Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Pada Peserta Didik Kelas VIII SMP N 2 Limpung Tahun Pelajaran 2018/2019 diperoleh dari teknik tes dan nontes. Teknik tes berupa tes menulis teks eksposisi dengan menggunakan model Student Fasilitator And Explaining. Teknik nontes berupa angket, observasi, dan dokumentasi. Hasil angket berupa deskripsi dari tanggapan peserta didik terhadap penerapan model Student Fasilitator And Explaining dalam pembelajaran menulis teks eksposisi. Hasil observasi berupa deskripsi berupa tanggapan dan respon peserta didik terhadap penerapan model Student Fasilitator And Explaining dalam pembelajaran menulis teks eksposisi. Hasil dokumentasi berupa dokumen peserta diik, deskripsi pelaksanaan pembelajaran dan foto-foto saat pembelajaran berlangsung.
Hasil Tes Keterampilan Menulis Teks Eksposisi
Hasil tes yaitu nilai kemampuan peserta didik menulis teks eksposisi menggunkan model Student Facilitator And Explaining. Pengambilan data teknik tes yang dilakukan berupa tes uraian yaitu tes menulis tesk eksposisi menggunakan model Student Facilitator And Explaining. Peserta didik mengerjakan tes tersebut secara individu sesuai dengan temaa yang sudah ditentukan oleh guru. bentuk nilai peserta didik yang menunjukan bahwa peserta didik yang mendapat nilai sangat baik adalah peserta didik yang pada saat pembelajaran memperhatikan pembelajaran dengan baik. Peserta didik bersikap aktif dan antusias dalam pembelajaran menulis teks Eksposisi. serta tidak takut untuk bertanya dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, namun ada beberapa peserta didik yang mendapat nilai kurang baik karena dalam pembelajaran juga terlihat kurang aktif dan kurang memperhatikan. Hasil data berupa nilai peserta didik dalam pembelajaran menulis teks eksposisi dengan menggunakan model Studen Facilitator And Eksplaningini telah mencapai kriteria ketuntasan minimal di atas 75.
Dari data menulis teks fabel dapat diperoleh rata-rata 83,53 dan dikatakan tuntas dalam menulis teks Eksposi, dengan demikian penggunaan model pembelajaran Student Facilitator And Eksplaning dalam pembelajaran menulis teks Eksposisi dapat dikatakan baik dan meningkat karena perolehan menunjukan hasil rata-rata 83,53 lebih tinggi dari kriteria ketuntasan minimal (KKM).
Berdasarkan penelitian ini yang berupa tes tertulis, digunakan untuk memperoleh hasil penelitian yang dilakukan peneliti kepada kelas VIII A yang berjumlah 30 peserta didik. Pada penelitian ini ada empat aspek yang menjadi acuan penilaian yaitu isi, unsur pembangun, struktur, dan kaidah kebahasaan. Setiap aspek yang dinilai memiliki skor 3. dengan skala nilai 3 = baik, 2 = cukup baik, 1 =sedang, 0 = kurang. Hasil tes tertulis ini peserta didik yang tuntas dalam pembelajaran menulis teks eksposisi berjumlah 29 peserta didik dengan nilai 75, 83, 92
Berdasarkan kategori penilaian tersebut, peserta didik yang mendapatkan nilai 91-100 masuk dalam kategori sangat baik, peserta didik yang mendapatkan nilai 81-90 masuk dalam kategori baik, peserta didik yang mendapatkan nilai 71-80 masuk dalam kategori cukup, peserta didik yang mendapatkan nilai 61-70 masuk dalam kategori kurang, peserta didik yang mendapatkan nilai 0-60 masuk dalam kategori sangat kurang. Penerapan model Pembelajaran Student Facilitator And Eksplaningdalam pembelajaran menulis teks Eksposisidikatakan mencapai ketuntasan belajar apabila hasil rata-rata nilai peserta didik dalam menulis teks Eksposisi mencapai 75.
Kemampuan peserta didik dalam keterampilan menulis teks eksposisi diperoleh nilai tertinggi yaitu 92, nilai terendah 66dan nilai rata-rata mencapai 75.
Setelah dilakukan penelitian dengan menerapkan model Student Facilitator And Eksplaning dapat diketahui bahwa, model Student Facilitator And Eksplaningpembelajaran menulis teks Ekspaning dikatakan berhasil, karena hampir semua peserta didik mendapatkan hasil sesuai dengan kualitas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah yaitu 75. Nilai rata- rata yang dicapai peserta didik pada penerapan model Student Facilitator And Eksplaning adalah 83,53. Jadi, penerapan modelFacilitator And Eksplaning dinyatakan berhasil.
Dilihat dari hasil nilai peserta didik, maka materi menulis teks Eksposisi dengan model Facilitator And Eksplaning sudah tuntas diberikan oleh peserta didik karena mereka dapat melaksanakan pembelajaran menulis teks Eksposisi dengan hasil yang baik, tidak membosankan dan peserta didik mempunyai semangat untuk mengikuti pembelajaran menulis teks Eksposisi. Hal ini disebabkan oleh model Facilitator And Eksplaning yang diberikan oleh guru yang kreatif, efektif dan imajinatif. Model Facilitator And Eksplaning mengajak peserta didik untuk mendapat pembelajaran baru dengan model ini. Proses pembelajaran menulis teks Eksposisi dengan model Facilitator And Eksplaningmengenalkan pada peserta didik cara meningkatkan kemampuan menulis karena guru menyajikan proses tersebut secara sederhana namun tujuan pembelajaran sudah memenuhi KKM yang ditentukan.
PEMBAHASAN
Berdasarkan data yang diperoleh dalam penelitian pada peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 2 Limpung tahun pelajaran 2018/2019, model Student Facilitator And Eksplaning dapat diterapkan dalam pembelajaran menulis teks eksposisi. Terlihat bahwa pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Peserta didik kelas VIII A di SMP Negeri 2Limpung Kabupaten Batang tahun pelajaran 2018/2019 menjadi tertarik dan antusias dalam pembelajaran. Penerapan model Student Facilitator And Eksplaningdalam pembelajaran menulis teks eksposisi yang dilakukan oleh peneliti dapat dilihat dalam tiga tahap yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.
Kegiatan awal yang dilakukan adalah guru memberi salam kepada peserta didik. Kemudian setelah peserta didik merespon salam dari guru, selanjutnya guru dan peserta didik berdo’a bersama untuk mengawali proses pembelajaran. Selanjutnya guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan di capai, dalam hal ini guru menjelaskan bahwa pembelajaran keterampilan menulis teks eksposisi akan akan dilakukan dengan menggunakan model Student Facilitator And Xplaining. Kegiatan ini selalu rutin dilakukan selama tiga kali pertemuan untuk persiapan pembelajaran keterampilan menulis teks eksposisi dengan menggunakan model Student Facilitator And Xplainin.
Tahap pelaksanaan pembelajaran keterampilan menulis teks eksposisi menggunakan model Student Facilitator And Xplaining, Guru mendemonstrasikan atau menyajikan garis-garis besar materi pembelajaran teks eksposisi. setelah itu, Guru memberi kesempatan pada peserta didik untuk bertanya kepada peserta didik lain, peserta didik yang telah diberi pertanyaan kemudian merespon pertanyaan yang telah diberikan, kegiatan ini secara acak atau bergiliran dari peserta didik satu ke peserta didik lain. Kemudian guru bersama peserta didik menyimpulkan ide atau pendapat dari peserta didik. Setelah itu, dilanjutkan dengan penjelasan semua materi teks eksposisi yang telah disajikan saat itu oleh guru. Kemudian guru membagikan LKPD kepada peserta didik. Lalu, peserta didik mengerjakan LKPD yang telah dibagikan oleh guru. Kemudian, setelah LKPD selesai dikerjakan leh peserta didik, Peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.
Penutup, dalam kegiatan ini terdapat tahap tindak lanjut. Pada tahap ini Guru dan peserta didik memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil dari pembelajaran. Kemudian untuk mengakhiri pembelajaran guru meminta salah satu peserta didik memimpin do’a untuk mengakhiri proses pembelajaran. Saat tahap ini dilakukan maka akan terlihat peserta didik yang benar-benar paham dan selalu aktif dalam proses pembelajaran. Peserta didik yang kurang aktif dalam kuis ditunjuk oleh guru dan diberikan pertanyaan kuis. Kemudian untuk mengakhiri pembelajaran guru meminta salah satu peserta didik memimpin do’a untuk mengakhiri proses pembelajaran.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada peserta didik kelas VIII A di SMP N Limpung Kabupaten Batang tahun pelajaran 2018/2019, terdapat banyak peserta didik yang dapat menulis teks eksposisi dengan baik, meskipun masih ada beberapa peserta didik yang merasa kesulitan dalam menulis teks eksposisi. Melalui tes menulis teks eksposisi dengan model Student Facilitator And Explaining diperoleh nilai rata-rata 83,53 sedangkan nilai kriteria ketuntasan maksimal (KKM) adalah 75. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penerapan model Student Facilitator And Explaining dapat diterapkan dalam pembelajaran menulis teks eksposisi.
Dengan penerapan model Student Facilitator And Explaining dalam pembelajaran menulis teks eksposisi pada peserta didik kelas VIII A di SMP Negeri 2 Limpung Kabupaten Batang tahun pelajaran 2018/2019, dapat dibuktikan peneliti pada proses pembelajaran yang dilakukan. Pembelajaran menulis teks eksposisi dengan model Student Facilitator And Explainingberjalan dengan lancar dan hasilnya sudah memenuhi KKM yang ditetapkan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII di SMP N 2 Limpung Kabupaten Batang, yaitu 75. Dari data menulis teks eksposisi menggunakan model Student Facilitator And Explaining diperoleh rata-rata 83,53 terdapat pada nilai 81-90 yang masuk dalam kategori baik.
Data penelitian juga diperoleh berdasarkan hasil nontes yaitu observasi (peserta didik) dan angket. Berdasarkan hasil pembelajaran menulis teks eksposisi peserta didik terlihat sangat antusias dan tertarik terhadap penerapan model Student Facilitator And Explaining, pembelajaran berlangsung dengan suasana aktif dan menyenangkan. Terdapat interaksi yang baik antara guru dan peserta didik, meskipun tidak dipungkiri masih ada beberapa peserta didik yang tidak memperhatikan pembelajaran, namun guru dapat mengatasi hal tersebut. Guru berusaha membawa peserta didik untuk turut serta dalam pembelajaran yang sedang berlangsung. Mayoritas siswa aktif, tertarik, serta antusias dalam pembelajaran menulis teks eksposisi dengan menggunakan model Student Facilitator And Explainingsehingga pembelajaran menjadi menyenangkan.
Dengan demikian dari hasil tes dan nontes terbukti bahwa model pembelajaran Student Facilitator And Explaining dapat diterapkan dan dapat disimpulkan, serta diterapkan dalam pembelajaran menulis teks Eksposisi pada peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 2 Limpung Tahun Pelajaran 2018/2019. Hal ini dapat dilihat dari hasil kemampuan peserta didik dalam menulis teks fabel dan pengamatan dari proses pembelajaran yang sangat baik dari respon peserta didik
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penerapan model Student Facilitator And Eksplaningdalam pembelajaran menulis teks Eksposisi pada peserta didik kelas VIII A di SMP Negeri 2 Limpung tahun pelajaran 2018/2019 diketahui bahwa model Student Facilitator And Eksplaning dapat diterapkan dalam pembelajaran menulis teks Eksposisi pada peserta didik kelas VIII A di SMP Negeri 2 Limpung. Hal tersebut dibuktikan dari proses pembelajaran menulis teks eksposisi dengan menerapkan model Studen Facilitator And Eksplaning mendapatkan respon yang baik dari peserta didik. Hal tersebut dikuatkan lagi dengan adanya hasil tes tertulis peserta didik dalam menulis teks eksposisi yan telah mencapai kriteria ketuntasan maksimal 75, dengan hasil yang diperoleh nilai terendah 66 didapatkan oleh 1 peserta didik, nilai tertinggi 92 didapatkan oleh 9 peserta didik, dengan nilai rata-rata 83,53.
Penerapan model Student Facilitator And Explaning dalam pembelajaran menulis teks Eksposisi pada peserta didik kelas VIII A di SMP Negeri Limpung dilakukan dengan tiga tahap pembelajaran yaitu pendahuluan, inti, dan penutup. Pada tahap pendahuluan yaitu diawali dengan guru memberi salam kepada peserta didik. Selanjutnya guru dan peserta didik berdo’a bersama untuk mengawali proses pembelajaran. Kemudian guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan di capai. Selanjutnya guru menyajikan garis-garis besar materi pembelajaran teks eksposisi. setelah itu, Guru memberi kesempatan pada peserta didik untuk bertanya kepada peserta didik lain, kegiatan ini dilakukan secara acak atau bergiliran dari peserta didik satu ke peserta didik lain. Setelah itu, dilanjutkan dengan penjelasan semua materi teks eksposisi yang telah disajikan saat itu oleh guru. Kemudian guru membagikan LKPD kepada peserta didik. Penutup, pada tahap ini Guru dan peserta didik memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil dari pembelajaran. Kemudian untuk mengakhiri pembelajaran guru meminta salah satu peserta didik memimpin do’a untuk mengakhiri proses pembelajaran.
Berdasarkan pemaparan tersebut, dapat disimpulkan bahwa, penerapan model Student Facilitator And Eksplaningdapat diterapkan pada pembelajaran menulis teks Eksposisi pada peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 2 Limpung tahun pelajaran 2018/2019.
DAFTAR PUSTAKA
Ansoriyah,Siti dan Rahmah Purwahida. 2018. Menulis Populer. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. PT Bumi Aksara.
Ariyani, Intan Farida. 2018. “Penerapan Model Student Facilitator and Explaining Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Pucakwangi Pati Tahun Pelajaran 2017/2018”. Skripsi. Semarang. UPGRIS.
Christoper matt. 2016. Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining. http:// modelpembelajaran8.blogspot.com (diakses pada senin. 20 mei 2019).
Dalman. 2014. Keterampilan Menulis. Jakarta. PT.Raja Grafindo persada.
Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka.
Djumining, Sulastriningsih dan Sarkinah. 2017. Buku Ajar Teks Eksposisi dan Perangkatnya. Makasar: Badan Penerbit Universitas Negeri Makasar.
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: PT Pustaka Setia.
Harjito dan Nazla Maharani Umaya. 2009. Jurus Jitu Menulis Ilmiah dan Populer. Semarang: IKIP PGRI Semarang Press.
Huda, Miftahul. 2018. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ivanda, Kurnia Bagus. 2016. “Keefektifan Metode Student Facilitator And Explaining Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Semarang Tahun Ajaran 2015/2016”. Skripsi. Semarang. UPGRIS.
Junaidi, Shaleha, Sulistyarini. (2015). “Penerapan model Student Facilitator And Explaining Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pelajaran Ekonomi”. Jurnal. Kalimantan Barat. UNTAN.
Karwono dan Heni Mularsih.2018. Belajar Dan Pembelajaran. Depok: PT.Rajagrasindo persada.
Kosasih, Engkos. 2013. Kreatif Berbahasa Indonesia untuk SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2013. Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan. Jakarta. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Nasikh, Agus Saifudin, dan Sugeng Hadi Utomo. 2015. “Penerapan Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining Dengan Menggunakan Peta Konsep Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Prestasi Belajar Siawa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X Lintas Minat Ekonomi Di SMA Negeri 02 Batu”. Jurnal JPE. Vol 8 No 1.
Nurudin. 2010. Keterampilan Menulis Karangan. Jakarta: Universitas Terbuka.
Prasetya, Joko. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka setia.
Satriawan, Eko Heri. 2017. “Keefektifan Model Student Facilitator And Explaining Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Eksposisi Pada Siswa Kelas X SMK PL Tarcisius Semarang Tahun Ajaran 2016/2017”. Skripsi. Semarang. UPGRIS.
Setiarini, Indah Wukir dan Artini, Mg Santi. 2014. Bahasa Indonesia. Bogor: Yudhistira.
Shoimin,Aris. 2017. 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta. AR.Ruzz media.
Sudjana. 2005. Metode Statistik. Bandung: PT. Tarsito.
Sugiono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Suparno dan Yunus. 2008. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka.
Suprijono, Agus. 2014. Cooperative Learning. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Suprijono, Agus. 2016. Model-Model Pembelajaran Emansipatoris. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Widyatun,Diah. 2012. Pengertian Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining. http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/pengertian-model-pembelajaran-student.html?m=1 (diakses pada senin, 27 mei 2019).
Wiratno, Tri. 2009. Kiat Menulis Karya Ilmiah dalam Bahasa Inggris. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.