PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THE POWER OF TWO

DENGAN MENGOPTIMALKAN LEMBAR KERJA SISWA

PADA MATEMATIKA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII MTs.N JEKETRO SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2016/2017

 

Teguh Wiratmo

MTs Negeri Jeketro Grobogan

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini: (1) meningkatkan keaktifan belajar matematika pada siswa melalui strategi pembelajaran The Power of Two dengan mengoptimalkan lembar kerja siswa di MTs Negeri Jeketro, dan (2) meningkatkan prestasi belajar matematika pada siswa melalui strategi pembelajaran The Power of Two dengan mengoptimalkan lembar kerja siswa di MTs Negeri Jeketro. Jenis penelitian ini PTK kolaboratif. Subyek penelitian yang dikenai tindakan adalah siswa kelas VIII G MTs Negeri Jeketro, yang berjumlah 36 siswa. Metode pengumpulan data melalui metode observasi, catatan lapangan, tes dan dokumentasi. Teknik analisis data secara deskriptif kualitatif dengan metode alur. Hasil penelitian ini: (1) Ada peningkatan keaktifan belajar yang dapat dilihat dari meningkatnya indikator keaktifan belajar meliputi: a) keberanian siswa dalam bertanya sebelum tindakan 9,38%, putaran I 21,88%, putaran II 25%, dan di akhir 40,63%. b) menjawab pertanyaan sebelum tindakan 21,88%, putaran I 34,38%, putaran II 40,63% dan di akhir tindakan 56,25%, c) mengerjakan soal di depan kelas sebelum tindakan 18,75%, putaran I 34,38%, putaran II 43,75% dan di akhir tindakan 53,13%, d) mengemukakan ide atau pendapat sebelum tindakan 6,25%, putaran I 18,75%, putaran II 31,25% dan di akhir tindakan 37,5%, e) menyanggah atau menyetujui ide teman sebelum tindakan 12,5%, putaran I 21,88%, putaran II 37,5% dan di akhir tindakan 43,75% dan (2) Ada peningkatan prestasi belajar siswa yang mendapat nilai lebih dari sama dengan 60 sebelum tindakan 46,88%, putaran I 56,25%, putaran II 65,63%, putaran III 81,25%. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa penerapan strategi pembelajaran The Power of Two dengan mengoptimalkan lembar kerja siswa dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa.

Kata kunci: keaktifan, prestasi belajar, The Power of Two, lembar kerja siswa.

 

Latar Belakang Masalah

Pendidikan pada dasarnya adalah suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan, ketrampilan dan keahlian tertentu kepada manusia untuk mengembangkan bakat serta kepribadian mereka agar mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi akibat adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Manusia harus berusaha mengembangkan dirinya dengan pendidikan. Oleh karena itu, masalah pendidikan perlu mendapat perhatian dan prioritas yang tinggi oleh pemerintah, pengelola pendidikan maupun masyarakat umumnya. Pendidikan menunjukkan suatu kegiatan yang sangat luas namun hakikat pendidikan merupakan kegiatan formal yang dilaksanakan di sekolah yang melibatkan guru dan melibatkan keahlian dalam proses belajar.

Proses pembelajaran tersusun atas sejumlah komponen atau unsur yang saling berkaitan satu sama lainnya. Peranan guru dalam mengajar sangat penting. Interaksi antara guru dengan peserta didik pada saat proses belajar mengajar memegang peranan penting dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Guru dituntut mampu menciptakan situasi pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, efektif dan menyenangkan dalam proses pembelajaran, khususnya pembelajaran matematika.

Matematika merupakan ilmu yang bertujuan untuk mendidik anak agar berfikir logis, kritis, sistematis, memiliki sifat obyektif, jujur, disiplin dalam memecahkan permasalahan baik dalam bidang matematika, bidang lain, maupun dalam kehidupan sehari-hari, sehingga matematika perlu dipelajari. Namun kenyataan di lapangan, pembelajaran matematika belum sesuai dengan yang diharapkan. Banyak faktor yang melatarbelakangi hal tersebut, diantaranya kurangnya keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika serta penggunaan metode dalam pembelajaran.

Dalam pengajaran matematika diharapkan siswa benar-benar aktif. Dengan belajar aktif diharapkan memiliki dampak positif pada siswa tentang apa yang dipelajari akan lebih lama bertahan dalam benak siswa. Siswa berani mengajukan pertanyaan kepada guru merupakan suatu tindakan bahwa siswa tersebut aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar di kelas. Keaktifan siswa dalam belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar siswa. Walaupun siswa termasuk dalam kategori mempunyai kemampuan yang pandai, namun keaktifan dalam belajarnya rendah maka prestasi belajar matematika siswa tersebut tidak akan sebagus siswa yang lebih dalam belajar (Noviana dalam Tri Handayani, 2009).

Setelah peneliti melakukan observasi pendahuluan, ternyata rendahnya keaktifan dan prestasi belajar siswa juga dialami oleh siswa di MTs Negeri Jeketro. Rendahnya keaktifan belajar matematika meliputi keberanian siswa dalam bertanya, menjawab pertanyaan, mengerjakan soal di depan kelas, mengemukakan pendapat atau ide, dan menyanggah atau menyetujui ide teman dalam proses pembelajaran matematika. Rendahnya prestasi belajar karena kemampuan siswa dalam mengerjakan latihan mandiri dalam pembelajaran matematika nilainya kurang dari KKM.

Untuk mengantisipasi agar masalah tersebut tidak berkelanjutan maka perlu dicarikan solusi yang tepat, sehingga dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa. Salah satu solusinya adalah guru mampu memilih dan menerapkan strategi pembelajaran yang mampu merangsang siswa untuk lebih aktif dalam belajar matematika dan meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami pelajaran matematika. Dari strategi pembelajaran yang ada, salah satunya adalah strategi pembelajaran The Power of Two.

Strategi pembelajaran The Power of Two (kekuatan dua kepala) digunakan untuk lebih menekankan proses belajar aktif, berfikir dan bekerjasama serta menekankan pada aspek individu yaitu peningkatan keaktifan belajar matematika siswa. Strategi pembelajaran The Power of Two (Kekuatan Dua Kepala) termasuk bagian dari belajar kooperatif adalah belajar dalam kelompok kecil dengan menumbuhkan kerjasama secara maksimal melalui kegiatan pembelajaran oleh teman sendiri dengan anggota dua orang di dalamnya untuk mencapai kompetensi dasar (Mafatih, 2007). Menurut Muqowin (2007), strategi belajar The Power of Two (Kekuatan Dua Kepala) adalah kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan belajar kolaboratif dan mendorong munculnya keuntungan dari sinergi itu, sebab dua orang tentu lebih baik dari pada satu.

Untuk mendukung pembelajaran, di samping penggunaan strategi pembelajaran The Power of Two juga dapat menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS). LKS merupakan kertas yang berisikan tugas – tugas / rencana kerja / langkah – langkah kegiatan yang harus dilakukan oleh murid. Menurut Nur Laila (2016) Pembelajaran dengan mengoptimalkan Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan suatu inovasi pembelajaran dalam dunia pendidikan sehingga dalam praktiknya diharapkan mampu melengkapi model pembelajaran yang telah ada dan mampu membantu siswa serta guru untuk lebih termotivasi dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa dan meningkatkan pula prestasi belajar siswa.

Dari uraian di atas maka peneliti terdorong melakukan penelitian di MTs Negeri Jeketro untuk meningkatan keaktifan siswa dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika dengan menerapkan strategi pembelajaran The Power of Two dengan mengoptimalkan Lembar Kerja Siswa (LKS).

Kajian Teori

Prestasi Belajar Matematika

Dalam proses belajar mengajar di sekolah seorang siswa selalu mendambakan keberhasilan belajar. Dalam dunia pendidikan keberhasilan itu disebut dengan prestasi belajar. Prestasi belajar merupakan wujud dari keberhasilan belajar yang menunjukkan kecakapan dan penguasaan materi pelajaran yang menuntut ketekunan dan kesungguhan dalam pelaksanaan pembelajaran.

Menurut Hamalik (2001: 103) prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka tes yang diberikan oleh guru. Menurut Poerwodarminto (1998: 700) prestasi adalah hasil yang dicapai (dari yang dilakukan atau dikerjakan). Sedangkan prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru.Menurut Sutratinah Tirtonegoro (1994: 43) pengertian dari prestasi adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk symbol, angka huruf maupun kalimat yang mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode tertentu.

Strategi Pembelajaran The Power of Two

Strategi pembelajaran The Power of Two (Kekuatan Dua Kepala) termasuk bagian dari belajar kooperatif adalah belajar dalam kelompok kecil dengan menumbuhkan kerjasama secara maksimal melalui kegiatan pembelajaran oleh teman sendiri dengan anggota dua orang di dalamnya untuk mencapai kompetensi dasar (Mafatih, 2007). Aktifitas pembelajarn ini digunakan untuk mendorong pembelajaran kooperatif dan memperkuat arti penting serta manfaat sinergi dua orang. Strategi ini mempunyai prinsip bahwa berfikir berdua jauh lebih baik dari pada berfikir sendiri.

Menurut Muqowin (2007), strategi belajar The Power of Two (Kekuatan Dua Kepala) adalah kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan belajar kolaboratif dan mendorong munculnya keuntungan dari sinergi itu, sebab dua orang tentu lebih baik dari pada satu. Langkah-langkah strategi ini sebagai berikut:

a.     Guru memberi peserta didik satu atau lebih pertanyaan yang membutuhkan refleksi dan pikiran. Sebagai contoh: apakah yang dimaksud sistem persamaan linear dua variabel? Bagaimana cara menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel?

b.     Guru meminta peserta didik untuk menjawab pertanyaan sendiri-sendiri.

c.     Setelah semua melengkapi jawabannya, guru membentuk siswa ke dalam pasangan dan meminta mereka untuk berbagi (sharing) jawabannya dengan jawaban yang dibuat teman yang lain.

d.     Guru meminta pasangan tadi untuk membuat jawaban baru untuk masing-masing pertanyaan dengan memperbaiki respon masing-masing individu.

e.     Ketika semua pasangan selesai menulis jawaban baru, siswa diminta membandingkan jawaban dari masing-masing pasangan ke pasangan yang lain.

Menurut Sanaky (2006), penerapan strategi belajar “Kekuatan Berdua” (The Power of Two) dengan langkah-langkah atau prosedur yang dilakukan guru sebagai berikut:

a.     Langkah pertama, membuat problem. Dalam proses belajar, guru memberikan satu atau lebih pertanyaan kepada peserta didik yang membutuhkan refleksi (perenungan) dalam menentukan jawaban.

b.     Langkah kedua, guru meminta peserta didik untuk merenung dan menjawab pertanyaan sendiri-sendiri.

c.     Langkah ketiga, guru membagi peserta didik berpasang-pasangan. Pasangan kelompok ditentukan menurut daftar urutan absen atau bisa juga diacak. Dalam proses belajar setelah peserta didik melengkapi jawabannya, bentuklah ke dalam pasangan dan mintalah mereka untuk berbagi (sharing) jawaban dengan yang lain.

d.     Langkah keempat, guru meminta pasangan untuk berdiskusi mencari jawaban baru. Dalam proses belajar, guru meminta siswa untuk membuat jawaban baru untuk masing-masing pertanyaan dengan memperbaiki respon masing-masing individu.

e.     Langkah kelima, guru meminta peserta untuk mendiskusikan hasil sharingnya. Dalam proses pembelajaran, siswa diajak untuk berdiskusi secara klasikal untuk membahas permasalahan yang belum jelas atau kurang di mengerti. Semua pasangan membandingkan jawaban dari masing-masing pasangan ke pasangan yang lain. Untuk mengakhiri pembelajaran guru bersama-sama dengan peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian yang digunakan dalam hal ini adalah penelitian tindakan kelas atau Classrom Action Research (CAR). Menurut Arikunto (2008: 3) Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Penelitian ini sebagai upaya pemecahan masalah dan sebagai peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika melalui metode The Power of Two dengan mengoptimalkan lembar kerja siswa dalam pokok bahasan SPLDV pada siswa kelas VIII G MTs Negeri Jeketro.

Penelitian dilaksanakan di kelas VIII G MTs.N Jeketro yang berjumlah 36 siswa dan terdiri dari 16 laki-laki dan 20 perempuan. Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan pada tahun ajaran semester gasal tahun pelajaran 2016/2017.

Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) perencanaan tindakan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) observasi, 4) refleksi.

Pengumpulan data dilakukan dengan teknik: a. Observasi, b. tes, c. observasi, d. dokumentasi (Arikunto, 2006: 229). Teknik analis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik analisis data ini digunakan untuk menganalisis data keaktifan siswa dan data prestasi belajar siswa. Dalam PTK, analisis data dilakukan dalam 3 tahapan, yaitu reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Data

Kondisi awal

Pada awal observasi keaktifan dan prestasi belajar matematika siswa masih rendah. Perhatian siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru juga belum maksimal dan siswa cenderung pasif. Siswa masih takut untuk bertanya, mengerjakan soal – soal di depan kelas, menyampaikan pendapat atau ide dan menyanggah atau menyetujui ide teman. Prestasi belajar rendah terlihat dari pencapaian hasil ujian tengah semester yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum yaitu 60.

Berdasarkan hasil observasi dengan guru kelas diperoleh beberapa keterangan atau gambaran dari sejumlah 36 siswa kelas VIII G diperoleh data bahwa siswa yang berani mengajukan pertanyaan sebanyak 3 siswa (9,38%), menjawab pertanyaan sebanyak 8 siswa (21,88%), mengerjakan soal di depan kelas sebanyak 7 siswa (18,75%), mengemukakan ide sebanyak 2 siswa (6,25%), dan menyanggah atau menyetujui ide teman sebanyak 4 siswa (12,5%). Selain itu diperoleh prestasi belajar siswa yang tuntas memenuhi nilai lebih dari sama dengan KKM (60) adalah 46,88% yaitu 15 siswa dari 36 siswa.

Berdasarkan hasil observasi yang didapat bahwa untuk mengatasi masalah–masalah dalam upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar matematika siswa, alternatif pembelajaran yang dilaksanakan adalah dengan strategi pembelajaran The Power of Two, karena dengan pembelajaran ini siswa dapat dilibatkan secara penuh dalam proses pembelajaran.

Hasil Pelaksanaan Tindakan Kelas Putaran I

Pelaksanaan Tindakan Kelas Putaran I dilaksanakan pada hari Senin, 21 November 2016 mulai pukul 10.10 – 11.30 WIB. Siswa yang hadir pada putaran pertama sebanyak 36 siswa. Dalam penelitian ini yang bertindak sebagai pemberi tindakan atau pengajar adalah guru kelas VIII G MTs Negeri Jeketro.

Selama guru melakukan proses pembelajaran peneliti mengamati dengan menggunakan lembar observasi yang telah disepakati bersama. Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan proses refleksi, evaluasi dan revisi. Dengan lembar observasi dan catatan lapangan yang tersedia peneliti mencatat hasil-hasil proses pembelajaran yang akan digunakan sebagai bahan refleksi.

Hasil tindakan kelas pada putaran I ini, diperoleh data mengenai berbagai keaktifan siswa yaitu siswa berani mengajukan pertanyaan sebanyak 8 siswa (21,88%), siswa berani mengerjakan soal di depan kelas sebanyak 12 siswa (34,38%), siswa berani mengemukakan ide sebanyak 7 siswa (18,75%), siswa menjawab pertanyaan sebanyak 12 siswa (34,38%) dan siswa berani menyanggah atau menyetujui ide teman sebanyak 8 siswa (21,88%).

Hasil Pelaksanan Tindakan Kelas Putaran II

Pelaksanaan Tindakan Kelas Putaran II dilaksanakan pada hari Rabu, 23 November 2016 mulai pukul 10.10 – 11.30 WIB di MTs. N Jeketro kelas VIII G. Materi ajar pada putaran II adalah menentukan penyelesaian SPLDV dengan menentukan penyelesaian SPLDV dengan menggunakan metode substitusi dan menggunakan metode eliminasi. Selama guru melakukan proses pembelajaran peneliti mengamati dengan menggunakan lembar observasi yang telah disepakati bersama. Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan proses refleksi, evaluasi dan revisi. Dengan lembar observasi dan catatan lapangan yang tersedia, peneliti mencatat hasil-hasil proses pembelajaran yang akan digunakan sebagai bahan refleksi.

Hasil Tindakan Kelas pada putaran II ini, diperoleh data mengenai berbagai keaktifan siswa yaitu siswa yang berani mengajukan pertanyaan sebanyak 9 siswa (25%), siswa yang berani mengerjakan soal di depan kelas sebanyak 16 siswa (43,75%), siswa yang berani mengemukakan ide sebanyak 11 siswa (31,25%), siswa yang menjawab pertanyaan sebanyak 14 siswa (40,63%) dan siswa yang berani menyanggah atau menyetujui ide teman sebanyak 13 siswa (37,5%).

Hasil Tindakan Kelas Putaran III

Pelaksanaan Tindakan Kelas Putaran III dilaksanakan pada hari Sabtu, 27 November 2016 mulai pukul 10.10-11.30 WIB di MTs.N Jeketro kelas VIII G. Materi ajar pada putaran III adalah cara menentukan penyelesaian SPLDV dengan metode gabungan dan cara membuat dan menyelesaikan model matematika dari masalah sehari-hari yang berkaitan dengan SPLDV.

Selama guru melakukan proses pembelajaran peneliti mengamati dengan menggunakan lembar observasi yang telah disepakati bersama. Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan proses refleksi, evaluasi dan revisi. Dengan lembar observasi dan catatan lapangan yang tersedia, peneliti mencatat hasil – hasil proses pembelajaran yang akan digunakan sebagai bahan refleksi.

Hasil tindakan kelas putaran III, siswa merasa senang dan bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran The Power of Two. Siswa juga sudah lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dibandingkan dengan putaran – putaran sebelumnya. Pada putaran III ini siswa yang mengajukan pertanyaan sebanyak 15 siswa (40,63%), mengerjakan soal di depan kelas sebanyak 19 siswa (53,13%), mengemukakan ide sebanyak 13 siswa (37,5%), menjawab pertanyaan sebanyak 20 siswa (56,25%) dan menyanggah atau menyetujui ide teman sebanyak 16 siswa (43,75%).

Berdasarkan pembelajaran secara keseluruhan sampai berakhirnya tindakan putaran III, perilaku siswa yang berkaitan dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini mengalami perubahan yang positif. Hasil penelitian pada tindakan kelas putaran III diperoleh kesepakatan bahwa tindakan belajar yang diambil telah berhasil meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa dalam belajar matematika pada Sistem Persaman Linear Dua Variable (SPLDV) dengan menggunakan strategi pembelajaran The Power of Two.

Pembahasan Hasil Penelitian

Tujuan penelitian tindakan ini adalah meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran matematika. Indikator yang tampak adalah keberanian siswa dalam bertanya, mengemukakan pendapat atau ide, menjawab pertanyaan, mengerjakan soal di depan kelas dan menyanggah atau menyetujui ide teman dalam proses pembelajaran matematika. Hasil pengamatan tersebut berupa data yaitu data sebelum tindakan kelas, tindakan kelas putaran I, tindakan kelas putaran II, dan tindakan kelas putaran III.

Prestasi belajar siswa merupakan tolak ukur keberhasilan siswa dalam pembelajaran. Data tentang prestasi belajar siswa dalam penelitian ini diperoleh dari hasil pengerjaan tugas mandiri yang diberikan pada tiap bagian akhir pembelajaran. Soal yang yang diberikan kepada siswa terlebih dahulu dikonsultasikan dengan guru matematikan kelas VIII G. Hal ini dimaksudkan agar validitas soal terjamin (validitas konten/validitas isi). Siswa dikatakan lulus pada soal putaran I, II, dan III jika mencapai skor lebih dari atau sama dengan 60 dari seluruh soal yang diberikan.

Dari tindakan kelas mulai sebelum dilakukan tindakan sampai pada tindakan putaran III, diperoleh data peningkatan prestasi belajar dalam mengerjakan soal tugas mandiri dan tuntas memenuhi nilai lebih dari sama dengan 60 yaitu dari sebelum tindakan sebanyak 15 siswa (46,88%), putaran I sebanyak 18 siswa (56,25%), putaran II sebanyak 21 siswa (65,63%), dan putaran III sebanyak 26 siswa (81,25%).

Data–data yang diperoleh di atas mengenai prestasi belajar matematika materi SPLDV pada siswa kelas VIII G dalam pembelajaran matematika dari sebelum tindakan sampai dengan tindakan kelas putaran III dapat disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 4.2 Data Peningkatan Prestasi Belajar Siswa

Sebelum tindakan

Putaran I

Putaran II

Putaran III

15siswa

(46,88%)

18 siswa

(56,25%)

21 siswa

(65,63%)

26 siswa

(81,25%)

 

Temuan Hasil Penelitian

Penemuan dari hasil penelitian ini adalah diterapkannya strategi pembelajaran The Power of Two dengan mengoptimalkan lembar kerja siswa dapat meningkatkan keaktifan yang meliputi aspek:

a.     Keberanian siswa dalam mengajukan pertanyaan.

b.     Keberanian siswa menjawab pertanyaan.

c.     Keberanian siswa mengerjakan soal di depan kelas.

d.     Keberanian siswa mengemukakan pendapat atau ide.

e.     Keberanian siswa menyanggah atau menyetujui ide teman.

Selain dapat meningkatkan keaktifan siswa juga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Simpulan

Hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan secara kolaboratif antara peneliti dengan guru matematika kelas VIII G MTs Negeri Jeketro dapat disimpulkan sebagai berikut.

1.     Pelaksanaan proses pembelajaran dengan menerapkan strategi pembelajaran The Power of Two dengan mengoptimalkan lembar kerja siswa dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa

Proses pembelajaran matematika yang dilakukan guru pada penelitian ini menggunakan strategi pembelajaran The Power of Two. Penerapan strategi pembelajaran The Power of Two ini mengajarkan kepada siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran matematika pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV). Langkah – langkah strategi pembelajaran The Power of Two adalah sebagai berikut.

a.     Guru memberi siswa satu atau lebih pertanyaan yang membutuhkan refleksi dan pikiran.

b.     Guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan sendiri-sendiri.

c.     Setelah semua melengkapi jawabannya, guru membentuk siswa ke dalam pasangan dan meminta mereka untuk berbagi (sharing) jawabannya dengan jawaban yang dibuat teman yang lain.

d.     Guru meminta pasangan tadi untuk membuat jawaban baru untuk masing-masing pertanyaan dengan memperbaiki respon masing-masing individu.

e.     Ketika semua pasangan selesai menulis jawaban baru, siswa diminta membandingkan jawaban dari masing-masing pasangan ke pasangan yang lain.

f.      Untuk mengakhiri pembelajaran guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan materi pembelajaran.

Setelah diterapkannya pembelajaran matematika menggunakan strategi pembelajaran The Power of Two, guru banyak mengalami perubahan dalam proses pembelajaran, misalnya guru sudah banyak memberikan motivasi kepada siswa dalam pembelajaran dan guru sudah melibatkan siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran.

2.     Peningkatan keaktifan belajar siswa melalui strategi pembelajaran The Power of Two dengan mengoptimalkan lembar kerja siswa.

a.     Keberanian siswa dalam mengajukan pertanyaan

Adanya peningkatan keaktifan, keberanian siswa dalam bertanya dapat dilihat dari data hasil tindakan kelas. Sebelum tindakan tercatat keberanian siswa dalam bertanya sebanyak 3 siswa (9,38%), pada putaran I tercatat sebanyak 8 siswa (21,88%), pada putaran II tercatat sebanyak 9 siswa (25%) dan pada putaran III tercatat sebanyak 15 siswa (40,63%).

b.     Menjawab pertanyaan

Dari hasil tindakan kelas diperoleh jumlah siswa yang menjawab pertanyaan mengalami peningkatan. Sebelum tindakan tercatat siswa yang mengerjakan latihan sebanyak 8 siswa (21,88%), pada putaran I tercatat sebanyak 12 siswa (34,38%), pada putaran II tercatat sebanyak 15 siswa (40,63%), dan pada putaran III tercatat sebanyak 20 siswa (56,25%).

c.     Mengerjakan soal di depan kelas

Dari hasil tindakan kelas diperoleh jumlah siswa yang mengerjakan soal di depan kelas mengalami peningkatan. Sebelum tindakan tercatat siswa yang mengerjakan soal di depan kelas sebanyak 7 siswa (18,75%), pada putaran I tercatat sebanyak 12 siswa (34,38%), pada putaran II tercatat sebanyak 16 siswa (43,75%), dan pada putaran III tercatat sebanyak 19 siswa (53,13%).

d.     Mengemukakan pendapat atau ide

Dari hasil tindakan kelas yang diperoleh jumlah siswa yang mengemukakan pendapat atau ide mengalami peningkatan. Sebelum tindakan tercatat siswa yang mengemukakan pendapat atau ide sebanyak 2 siswa (6,25%), pada putaran I tercatat sebanyak 7 siswa (18,75%), pada putaran II tercatat sebanyak 11 siswa (31,25%) dan pada putaran III tercatat sebanyak 13 siswa (37,5%).

e.     Menyanggah atau menyetujui ide teman

Dari hasil tindakan kelas diperoleh jumlah siswa yang menyanggah atau menyetujui ide teman mengalami peningkatan. Sebelum tindakan tercatat siswa yang menyanggah atau menyetujui ide teman sebanyak 4 siswa (12,5%), pada putaran I tercatat sebanyak 8 siswa (21,88%), pada putaran II tercatat sebanyak 13 siswa (37,5%) dan pada putaran III tercatat sebanyak 16 siswa (43,75%).

3.     Peningkatan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika dengan strategi pembelajaran The Power of Two dengan mengoptimalkan lembar kerja siswa.

Prestasi belajar siswa mengalami peningkatan. Peningkatan prestasi siswa dideskripsikan dari data yang diperoleh selama 3 putaran penelitian. Siswa yang mendapat nilai ≥ 60 sebelum penelitian sebanyak 15 siswa (46,88%), penelitian putaran I sebanyak 18 siswa (56,25%), putaran II sebanyak 21 siswa (65,63%), dan putaran III sebanyak 26 siswa (81,25%).

Implikasi

Kesimpulan butir pertama memberikan implikasi bahwa penerapan strategi The Power of Two dengan mengoptimalkan lembar kerja siswa dalam kegitan pembelajaran dapat menarik perhatian siswa dan membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran matematika. Hal ini dapat memudahkan siswa dalam memahami materi ajar yang diberikan oleh guru.

Kesimpulan butir kedua memberikan implikasi bahwa penerapan strategi pembelajaran The Power of Two dengan mengoptimalkan lembar kerja siswa dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika. Hal ini dapat dilihat dari indikator-indikator keaktifan siswa yaitu keberanian siswa dalam mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, mengerjakan soal di depan kelas, mengemukakan ide dan menyanggah atau menyetujui ide teman. Hal ini menunjukkan bahwa strategi The Power of Two merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan keaktifan siswa.

Kesimpulan butir ketiga memberikan implikasi bahwa penerapan strategi The Power of Two dengan mengoptimalkan lembar kerja siswa dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan strategi The Power of Two dengan mengoptimalkan lembar kerja siswa sangat membantu dalam usaha peningkatan prestasi belajar siswa. Prestasi belajar siswa dilihat dari nilai yang diberikan oleh guru dalam mengerjakan soal–soal selama proses tindakan. Untuk dapat meningkatkan prestasi belajar, siswa dituntut untuk kreatif dalam memecahkan masalah matematika. Suasana belajar yang ditimbulkan dalam pembelajaran lebih menyenangkan karena siswa lebih aktif dalam pembelajaran, siswa merasa senang dan tertarik dalam pembelajaran, terjalin hubungan yang dekat antar siswa, siswa dengan guru sehingga siswa akan termotivasi dalam pembelajaran dan tidak merasa takut kepada guru.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas ini dalam upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa dengan penerapan strategi pembelajaran The Power of Two dengan mengoptimalkan lembar kerja siswa, maka diajukan sejumlah saran sebagai berikut:

1.     Terhadap Guru matematika

Setelah adanya penelitian ini, guru hendaknya menerapkan strategi pembelajaran The Power of Two dalam proses pembelajaran. Dengan guru menerapkan strategi pembelajaran ini pada poses pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar matematika.

2.     Terhadap Peneliti Berikutnya

Kepada peneliti selanjutnya hendaknya melakukan penelitian pada hal-hal yang belum dicapai untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar matematika pada penelitian sebelumnya karena dalam penelitian ini masih banyak kekurangannya. Penggunaan strategi pembelajaran The Power of Two belum maksimal dan masih ada kekurangannya. Hal ini perlu dilakukan agar proses pembelajaran di sekolah dimasa mendatang dapat berjalan lebih baik tanpa hambatan dan lebih bermutu sehingga dihasilkan lulusan yang handal.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahaman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Agung, Rama. 2009. Implementasi Model PembelajaranLearning Cycle ‘5E’ Berbantuan LKS Terstruktur untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Siswa. http://one.indoskripsi.com/node/10412. Diakses pada tanggal 23 Oktober 2016.

Aqib, Zainal. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.

…………………………… 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

……………………………. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Haryadi, Manda guntur. 2016. Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Matematika Pada Pecahan Melalui Pendekatan Pembelajaran Visualization, Auditory, Kinestetic (VAK). Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Kusumawati, Nur Laila. 2016. Penerapan Model Pembelajaran Think-Talk-Write dengan Menggunakan Lembar Kerja Siswa Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Matematika Pada Bangun Datar Lingkaran Bagi Siswa Kelas VIII Semester II Di SMP Negeri 1 Sawit. Skipsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Mafatih, Ahmad Bisyri Hadi. 2007. Makalah Strategi Belajar Dengan Cara Kooperatif (Bidang Studi IPS). http://media.diknas.go-id. Diakses pada tanggal 23 Oktober 2016.

Moleong, Lexy J. 2008. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Muqowin. 2007. “Strategi Pembelajaran”. http://muqowin.com. Diakses tanggal 23 Oktober 2016.

Hamalik, Oemar. 2001. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Handayani, Tri. 2009. Peningkatan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan Missouri Mathematics Project (MMP). Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Poerwodarminto. W. S. 1998. Kamus Umum Besar Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Putri, Rofi Perdani. 2016. Penerapan Strategi STAD Sebagai Upaya Peningkatan Keaktifan dan Motivasi Belajar Siswa. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Sanaky, Hujair H. 2006. Metode dan Strategi Pembelajaran Berorientasi pada Pemberdayaan Peserta Didik. http://sanaky.com. Diakses pada tanggal 23 Oktober 2016.

Sriyono, dkk. 1992. Teknik Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Jakarta: Diknas.

Sukmaningrum, Vitri. 2016. Penerapan Pembelajaran Melalui Strategi The Power Of Two Dengan Pemanfaatan Portofolio Untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa Pada Pembelajaran Matematika. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Sutarman. 2006. Pengaruh Pemberian LKS Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau dari Kreativitas Siswa. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Tirtonegoro, Sutratinah. 2001. Anak Supernormal dan Program Pendidikannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Ulinnur, Minnatin. 2008. Upaya Peningkatan Minat dan Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Metode Inquiri Berbasis Portofolio (PTK Pembelajaran matematika kelas VIII SMP Muhammaduyah Surakarta). Skipsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Usman, Moh Uzer. 2006. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Zaini, Hisyam. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD-UIN Yogyakarta.