PENERAPAN METODE BOLA GANTUNG

SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA SNEPHER

PADA SISWA KELAS VIII G SMP NEGERI 5 PATI

Moedianto

SMP Negeri 5 Pati

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode bola gantung dapat meningkatkan minat dan hasil belajar lompat jauh gaya snepher pada siswa kelas VIII G SMP Negeri 5 Pati. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII G SMP Negeri 5 Pati Tahun pelajaran 2011/2012. Sumber data berasal dari guru dan siswa. Teknik pengumpulan data adalah dengan melalui tes dan observasi pembelajaran lompat jauh gaya snepher. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif komparatif dengan menggunakan teknik persentase. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: bahwaminat belajar siswa meningkat dari 66% pada kondii awal menjadi 85% pada kondisi akhir siklus 2 atau terjadi peningkatan 29%. Hasil belajar lompat jauh gaya snepher meningkat dari 33,3% pada kondisi awal menjadi 73.4% pada siklus I. Sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 90%. Simpulan penelitian ini adalah dengan menggunakan metode bola gantung dapat meningkatkan minat dan hasil belajar lompat jauh gaya snepher pada siswa kelas VIII G SMP Negeri 5 Pati tahun pelajaran 2011/2012.

Kata Kunci: Metode Bola Gantung , Minat, Hasil Belajar lompat Jauh


PENDAHULUAN

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes) bertujuan untuk mengembangkan kemampuan organik, neuromoskuler, intelektual dan emosional secara menyeluruh. Sebagai bagian integral dari pendidikan pada umumnya, Pendidikan Jasmani,Olahraga Dan Kesehatan memberikan kontribusi besar bagi pencapaian tujuan-tujuan pendidikan pada umumnya. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan memegang peranan penting dalam mengembangkan nilai nilai humanitas yang diorientasikan pada peningkatan kualitas manusia seutuhnya. Pendidikan Jasmani ,Olahraga dan Kesehatan ditingkatkan di sekolah dengan tujuan untuk membantu siswa dalam meningkatkan kesegaran jasmani dan kesehatan melalui pengenalan dan penanaman sikap positif, serta kemampuan gerak dasar dan berbagai pendekatan jasmani bagi siswa. Oleh karena itu Pendidikan Jasmani ,Olahraga dan Kesehatan merupakan mata pelajaran wajib dilaksanakan sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Ini terbukti bahwa pendidikan jasmani,Olahraga dan Kesehatan diberikan pada tiap-tiap sekolah mulai dari tingkat Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah sampai Perguruan Tinggi.

Pada dasarnya program Pendidikan Jasmani ,Olahraga dan Kesehatan memiliki kepentingan yang relatif sama dengan program pendidikan lainnya dalam hal ranah pembelajarannya, yaitu sama-sama mengembangkan tiga ranah utama yaitu psikomotor, afektif dan kognitif. Namun, ada kekhasan dari program Pendidikan Jasmani ,Olahraga dan Kesehatan yang tidak dimiliki program pendidikan lainnya, yaitu dalam hal mengembangkan wilayah psikomotor, yang biasanya dicapai dengan tujuan mengembangkan kebugaran jasmani anak dan pencapaian ketrampilan geraknya. Kondisi belum efektifnya kegiatan pembelajaran tersebut disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya ialah kurangnya varisasi pengembangan model pembelajaran dalam memberikan materi pelajaran sehingga membuat siswa cepat bosan saat mengikuti pelajaran olahraga karena materi yang terlalu monoton dan tidak menjadikan pelajaran olahraga menjadi bagian pelajaran yang digemari dan dinanti-nantikan.

Fenomena itulah yang terjadi di SMP Negeri 5 Pati pada saat pembelajaran Pendidikan Jasmani ,Olahraga dan Kesehatan, materi lompat jauh gaya snepher anak cenderung malas mengikuti pelajaran berbeda saat materi pelajaran sepak bola atau bola basket anak cenderung bersemangat. Pada saat pembelajaran lompat jauh gaya snepher masih banyak siswa yang duduk saat pembelajaran. Mereka kurang semangat dan kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran khususnya lompat jauh gaya snepher. Sehingga banyak diantara siswa yang tidak mencapai batas Kriteria Ketuntasan Minimal atau KKM. Perlu diketahui bahwa KKM mata pelajaran Penjaorkes di SMP Negeri 5 Pati adalah 75. Berdasarkan hasil evaluasi dan penilaian yang sudah dilakukan pada siswa kelas VIII G, rata-rata nilai kelas menunjukkan angka 30% dari jumlah siswa mendapat nilai dibawah 75. Kelas VIII G merupakan kelas yang nilai Atletik nomor lompat jauh gaya snepher paling rendah jika dibandingkan dengan kelas yang lain Kenapa hal itu bisa terjadi? Hal itu disebabkan siswa pada saat pembelajaran kurang memperhatikan penjelasan guru, pembelajaran kurang menarik, siswa asyik ngobrol sendiri, terlalu banyak menunggu giliran sehingga siswa menjadi malas dalam pembelajaran.

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, rendahnya minat dan minat siswa untuk mata pelajaran Pendidikan Jasmani ,Olahraga dan Kesehatan khususnya pada materi lompat jauh gaya Snepher di kelas VIII G SMP Negeri 5 Pati tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu: (1) Siswa terlihat kurang tertarik pada pelajaran Pendidikan Jasmani ,Olahraga dan Kesehatan. (2) Siswa cepat bosan pada saat mengikuti pelajaran Pendidikan Jasmani ,Olahraga dan Kesehatan. (3) Pembelajaran kurang variatif sehingga nampak monoton.(4) Guru kesulitan dalam membangkitkan minat dan minat siswa.

Penerapan metode pembelajaran yang menarik merupakan salah satu bagian yang harus diperhatikan dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Matode pembelajaran pendidikan jasmani sangat penting, Melalui penerapan metode pembelajaran yang menarik dalam membelajarkan materi pendidikan jasmani, maka para siswa akan memperoleh suasana atau hal-hal baru. dan menarik perhatian siswa serta akan dapat membangkitkan minat belajar siswa. Pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa, sehingga siswa akan lebih aktif bergerak mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani. Jika siswa aktif bergerak dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani, seperti lompat jauh gaya senepher, maka secara tidak langsung akan meningkatkan kemampuan lompat jauh gaya snepher.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Apakah penerapan metode bola gantung dapat meningkatkan minat belajar lompat jauh gaya snepher pada siswa kelas VIII G tahun pelajaran 2011/2012? (2) Apakah penerapan metode bola gantung dapat meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya snepher pada siswa kelas VIII G tahun pelajaran 2011/2012? (3) Apakah penerapan metode bola gantung dapat meningkatkan minat dan hasil belajar lompat jauh gaya snepher pada siswa kelas VIII G tahun pelajaran 2011/2012?

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Melalui penerapan metode bola gantung dapat meningkatkan minat belajar lompat jauh gaya snepher pada siswa kelas VIII G tahun pelajaran 2011/2012? (2) Melalui penerapan metode bola gantung dapat meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya snepher pada siswa kelas VIII G tahun pelajaran 2011/2012? (3) Melalui penerapan metode bola gantung dapat meningkatkan minat dan hasil belajar lompat jauh gaya snepher pada siswa kelas VIII G tahun pelajaran 2011/2012?

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

Metode Pembelajaran

Metode dalam pembelajaran tidak hanya berfungsi sebagai cara untuk menyampaikan materi saja, sebab sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran mempunyai tugas cakupan yang luas yaitu disamping sebagai penyampai informasi juga mempunyai tugas untuk mengelola kegiatan pembelajaran sehingga warga belajar dapat belajar untuk mencapai tujuan belajar secara tepat. Jadi, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasi-kan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk mengimple-mentasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu. Dengan kata lain, strategi merupakan “a plan of operation achieving something” sedangkan metode adalah “a way in achieving something” (Wina Senjaya (2008). Jadi, Metode Pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplemen-tasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untukmencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimple-mentasikan strategi pembelajaran, dianta-ranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8) debat, (9) simposium, dan sebagainya.

Karakteristik Metode Bola Gantung

Metode yang dirancang dan akan diterapkan peneliti adalah Metode Bola Gantung. Penerapan Metode bola gantung yang dirancang oleh Peneliti ini dititik beratkan pada tahapan lompat jauh pada saat melayang di uadara, di mana pada saat siswa melakukan prose pembelajaran lompat jauh gaya snepher pada tahapan melayang di udara guru memerintahkan siswa untuk menggapai bola yang di gantung diatas bak lompat jauh, adapun ketinggian dan jauhnya bola dari papan tolakan dapat di sesuaikan dengan kemampuan siswa dan dapat dinaikan pada setiap sesi latihan.

Dengan penerapan Metode bola gantung ini siswa akan mempunyai minat untuk melompat lebih jauh karna ingin menggapai bola yang di gantung di atas bak lompat jauh dengan cara melompat dan melentingkan badan sehingga hal itu diharapkan akan berdampak pada hasil belajar lompat jauh gaya snepher siswa menjadi lebih baik.

Tujuan dilaksanakannya pembela-jaran menggunakan metode bola gantung adalah: (1) Meningkatkan minat siswa dalam melakukan pembelajaran; (2) b. Meningkatkan rasa kepercayaan diri siswa untuk melakukan gerakan yang benar; (3) Meningkatkan keberanian siswa dalam mencoba eknik gerakan yang benar; (4) Meningkatkan interaksi siswa; (5) e. Memberikan suasana atau nuansa baru dalam pembelajaran.

Pengertian Minat

Minat dapat diartikan sebagai rasa senang atau tidak senang dalam menghadapi suatu objek (Mohamad Surya, 2004: 100). Minat berkaitan dengan perasaan suka atau senang dari seseorang terhadap sesuatu objek. Minat sangat besar pengaruhnya dalam mencapai prestasi dalam suatu pekerjaan, jabatan, atau karir. Tidak akan mungkin orang yang tidak berminat akan suatu pekerjaan akan dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan baik.

Slameto (2003: 180) yang menyatakan bahwa minat sebagai suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Lebih lanjut Slameto mengemukakan bahwa suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal dari pada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam satu aktivitas. Siswa yang memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian.

Elizabeth B. Hurlock (1993:114) mengatakan bahwa suatu”minat” sebagai “sesuatu dengan apa anak mengidenti-fikasikan keberadaan pribadinya”. Minat merupakan sumber minat yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Bila mereka melihat bahwa sesuatu akan menguntungkan, mereka merasa berminat. Inikemudian mendatangkan kepuasan. Bila kepuasan berkurang, minat pun berkurang.

Jadi minat merupakan perangkat mental yang menggerakkan individu dalam memilih sesuatu. Timbulnya minat terhadap suatu objek ini ditandai dengan adanya rasa senang atau tertarik. Jadi boleh dikatakan orang yang berminat terhadap sesuatu maka seseorang tersebut akan merasa senang atau tertarik terhadap objek yang diminati tersebut.

Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar (Chatarina Tri Anni, dkk, 2007:5). Hasil belajar merupakan faktor yang sangat penting, karena hasil belajar mencerminkan kemampuan siswa dalam mempelajari suatu mata pelajaran. Bentuk dari hasil belajar biasanya ditunjukkan dengan nilai yang diberikan guru.

Seperti yang diungkapkan oleh Rifa’i (2009: 85), bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut bergantung pada apa yang dipelajari oleh siswa. Oleh karena itu, apabila siswa mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep.

Dari pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku siswa dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti yang diukur menggunakan teknik penilaian tertentu setelah mengalami kegiatan belajar. Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan patokan, ukuran, atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan.

Pengertian Lompat Jauh

Lompatan merupakan salah satu keterampilan pokok yang harus dikuasai oleh siswa SMP melalui pembelajaran pendidikan jasmani. Keterampilan melompat memiliki empat nomor yaitu, lompat jauh, lompat tinggi, lompat jangkit, lompat galah. Lompat jauh merupakan keterampilan gerak berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya dengan satu kali tolakan ke depan sejauh mungkin ( Yudha M. Saputra,2004:47).

Dalam lompat jauh terdapat tiga macam gaya yaitu: Lompat Jauh gaya Jongkok (tuck), gaya menggantung (snepher), dan gaya jalan di udara (walking in the air). Gaya-gaya lompat jauh mengatur sikap badan sewaktu melayang di udara. Oleh karena itu teknik lompat jauh sering disebut juga gaya lompat jauh. Perlu diketahui bahwa yang menyebabkan adanya perbedaan adanya perbedaan dari ketiga gaya tersebut sebenarnya hanya terdapat pada saat badan melayang di udara saja. Jadi mengenai awalan, tumpuan dan cara melakukan pendaratan dari ketiga gaya tersebut pada prinsipnya sama. Mengenai unsur-unsur yang berpengaruh terhadap kemampuan seseorang dalam melakukan lompat jauh meliputi kecepatan lari (akselerasi), kekuatan lompat, koordinasi lenagn/kaki,rasa irama.

Kerangka Berpikir

Pada kondisi awal pembelajaran belum menggunakan metode pembelajaran bola gantung, minat dan hasil belajar siswa kurang maksimal. Supaya minat dan hasil belajar siswa meningkat maka guru dalam pembelajaran menggunakan metode bola gantung. Siklus pertama peneliti menggunakan metode bola gantung dengan memberikan bimbingan kepada siswa. Jadi siswa disuruh melakukan lompat jauh yang meliputi awalan, tumpuan/tolakan, sikap badan diudara dan pendaratan. Pada siklus ini dilakukan dua kali pertemuan. Setiap akhir pertemuan dievaluasi agar minat dan kemajuan belajar siswa dapat dipantau. Sedangkan pada siklus kedua menggunakan metode bola gantung dengan menitikberatkan tehnik lompat jauh gaya snepher yang meliputi cara awalan, cara melakukan tumpuan/tolakan, sikap badan saat melayang dan pendaratan dengan bimbingan guru. Tehnik yang menjadi fokus perbaikan adalah gerakan melayang diudara atau perbaikan gaya.

Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka berpikir yang telah disusun, maka diajukan hipotesis terhadap penelitian sebagai berikut: (1)        Dengan menerapkan metode bola gantung dapat meningkatkan minat belajar lompat jauh gaya snepher pada siswa kelas VIII G SMP Negeri 5 Pati tahun pelajaran 2011/2012; (2) Dengan menerapkan metode bola gantung dapat meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya snepher pada siswa kelas VIII G SMP Negeri 5 Pati tahun pelajaran 2011/2012; (3) Dengan menerapkan metode bola gantung dapat meningkatkan minat dan hasil belajar lompat jauh gaya snepher pada siswa kelas VIII G SMP Negeri 5 Pati tahun pelajaran 2011/2012

METODOLOGI PENELITIAN

Seting Penelitian

Waktu penelitian ini dilakukan selama 4 bulan, yaitu dari bulan September sampai bulan Desember 2011. Tempat penelitian ini adalah SMP Negeri 5 Pati kelas VIII G pada semester 1 tahun pelajaran 2011/2012 Sedangkan lokasi penelitian di lapangan Stadion Joyokusumo Pati.

Subyek dan Obyek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa-siswi kelas VIII G tahun pelajaran 2011/2012, yang berjumlah 33 siswa, terdiri dari 15 siswa putra dan 19 siswa putri. Peneliti memilih subyek penelitian adalah kelas VIII G SMP Negeri 5 Pati, semester 1 Tahun Pelajaran 2011/2012, karena dari hasil ulangan harian tes lompat jauh gaya snepher nilai rata-ratanya paling rendah dibandingkan dengan kelas yang lain. Dilihat dari minat untuk pembelajaran atletik juga paling rendah diantara kelas yang lain. Untuk itu peneliti merasa tertantang untuk menyelidiki dan menelitinya. Objek dalam penelitian ini adalah minat belajar lompat jauh gaya snepher, hasil belajar lompat jauh gaya snepher dan penerapan metode bola gantung .

Data dan Sumber Data

Dilihat dari banyaknya data ada 6 yaitu: (1) data minat belajar peserta didik pada kondisi awal; (2) data hasil belajar peserta didik pada kondisi awal; (3) data minat belajar peserta didik pada siklus I; (4) data hasil belajar peserta didik pada siklus 1; (5) data minat belajar peserta didik pada siklus II; (6) data hasil belajar peserta didik pada siklus 2. Data kondisi awal tentang minat belajar peserta didik ada di buku catatan personal peserta didik. Sedangkan data kondisi awal tentang hasil belajar peserta didik ada di daftar nilai.

Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan Data adalah sebagai berikut: (1) Data minat belajar lompat jauh siswa kelas VIII G SMP Negeri 5 Pati semester gasal tahun 2011 pada kondisi awal dikumpulkan melalui teknik dokumentasi; (2) Data hasil belajar lompat jauh siswa kelas VIII G SMP Negeri 5 Pati semester gasal tahun 2011 pada kondisi awal dikumpulkan melalui teknik dokumentasi;

Adapun alat pengumpulan data adalah sebagai berikut: (1) Data minat belajar lompat jauh siswa kelas VIII G SMP Negeri 5 Pati semester gasal tahun 2011; (2) Data hasi belajar lompat jauh siswa kelas VIII G SMP Negeri 5 Pati semester gasal tahun 2011 pada kondisi awal dikumpulkan melalui teknik dokumentasi alat pengumpulan datanya melalui data dokumen yaitu catatan hasil belajar lompat jauh siswa kelas VIII G SMP Negeri 5 Pati semester Gasal tahun 2011.

Analisis Data

Sedangkan analisis data peneliti susun sebagai berikut: (1)         Data tentang minat belajar siswa kelas VIII G SMP Negeri 5 Pati Semester Gasal tahun 2011 pada saat kondisi awal, siklus I dan siklus II dianalisis menggunakan teknik deskriptif komparatif berdasarkan observasi dilanjutkan refleksi. (2) data hasil belajar Lompat jauh gaya snepher kelas VIII G SMP Negeri 5 Pati Semester Gasal tahun 2011 dianalisis secara kuantitatif, sedangkan hasilnya dideskripsikan secara kualitatif.

Indikator Kinerja

Indikator kinerja dalam penelitian ini dilihat dari peningkatan minat dan hasil belajar lompat jauh gaya snepher melalui pembelajaran dengan menggunakan metode bola gantung. Indikator keberhasilan direfleksikan dengan: (1) 1. Minat belajar lompat jauh gaya snepher kelas VIII G SMP Negeri 5 Pati Semester gasal tahun 2011 yang semula rendah, diharapkan setelah penelitian tindakan kelas ini menjadi tinggi; (2) 2. Siswa memperoleh nilai rata-rata hasil belajar ≥ 75 pada akhir siklus 2.; (3) 3. Nilai 75 merupakan nilai ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran Pendidikan Jasmani ,Olahraga dan Kesehatan kelas VIII G SMP Negeri 5 Pati pada tahun pelajaran 2011/2012, dan 85% pada siklus 2 adalah ketercapaian ideal yang diharapkan dalam penelitian ini.

Prosedur Tindakan

Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri atas 2 siklus, untuk setiap siklus 2 x pertemuan dalam pembelajaran. Masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu planning (perencanaan), action (tindakan), observasi (pengamatan), reflection (refleksi).(Agus Kristiyanto, 2010:55).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAS-AN

Data kondisi awal (Pra Siklus)

Dari hasil pengamatan dapat dipaparkan di sini skor tertinggi untuk nilai minat adalah 83, nilai terendah 50 dan nilai rata-rata adalah 66. Artinya minat siswa terhadap pembelajaran lompat jauh masih rendah.

Hasil belajar kondisi awal didapatkan dari dokumen penilaian Lompat jauh gaya snepher. Sebagaimana diketahui bahwa nilai hasil belajar Lompat jauh gaya snepher pada kelas VIII G adalah yang paling rendah jika dibandingkan dengan kelas yang lain yaitu nilai rata-rata 72. Dengan nilai terendah 62 dan nilai tertinggi 85. Hal tersebut dapat terjadi karena dalam pembelajaran banyak siswa yang kurang memperhatikan penjelasan guru, Banyak yang kurang semangat, dan kurang tertarik. Dari 30 siswa yang tuntas dalam pembelajaran atau memperoleh nilai ≥ 75 hanya 10 anak atau 33.3%.

Deskripsi data siklus 1

Pada siklus 1 skor minat siswa menunjukkan skor 80% dari skor 66% pada saat kondisi awal, artinya minat siswa menunjukkan peningkatan yang signifikan dengan adanya penerapan metode bola gantung yang membuat minat, keterta-rikan, antusias, keaktifan siswa untuk belajar lompat jauh menjadi lebih bergairah. Nilai terendah 71 sedang nilai tertinggi 88 dengan rata-rata 80.

Berdasarkan hasil pengamatan, nilai tertinggi adalah 85 sedang nilai terendah adalah 73 dan nilai rata-rata adalah 78. Terlihat dibandingkan dengan hasil belajar kondisi awal sudah ada kenaikan yang signifikan baik pada nilai rata-rata, nilai tertinggi maupun nilai terendah. Jika dipaparkan dalam bentuk prosentasi, dapat dilihat berikut ini: rentang antara nilai minimal dan nilai maksimal sudah tidak begitu tinggi. Pada siklus ini Siswa yang tuntas belajar 22 siswa atau 73.4%

Deskripsi data siklus II

Minat belajar siswa meningkat dengan skor tertinggi 96% dan skor terendah 83% dengan rata-rata skor 85%. Ini artinya pembelajaran menggunakan media bola gantung membawa hasil.

Hasil belajar siklus II diperoleh dari ulangan harian berupa tes unjuk kerja pada kompetensi yang telah dilakukan pembelajaran dengan menerapkan metode bola gantung. Penilaian yang dilakukan meliputi aspek afektif, aspek psikomotor, dan aspek kognitif seperti yang sudah disusun dalam Rencana pelaksanaan Pembelajaran. Dari pengamatan penilaian proses yang sudah dilakukan diperoleh hasil yaitu nilai rata-rata 80. Dengan nilai terendah 73 dan nilai tertinggi 88. Jumlah siswa yang yang mencapai nilai ≥ 75 adalah 27 anak atau 90%. Terlihat dibandingkan dengan hasil belajar siklus 1 maupun kondisi awal terjadi kenaikan yang signifikan baik pada nilai rata-rata, nilai tertinggi maupun nilai terendah.

Pembahasan

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya minat dan hasil belajar lompat jauh gaya snepher pada siswa kelas VIII G SMP Negeri 5 Pati tahun pelajaran 2011/2012. Hal ini karena minat siswa yang rendah sehingga hasil belajar yang dicapai tidak bisa maksimal. Situasi yang demikian menuntut guru untuk aktif, kreatif dan inovatif dalam pembelajaran. Ketuntasan hasil belajar siswa melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran metode yang variatif memiliki dampak positif dalam meningkatkan minat dan hasil belajar siswa.

Hasil pengamatan minat siswa dari kondisi awal sampai kondisi akhir (siklus 2) diamati dengan lembar observasi minat siswa. Indikator motivasi siswa tersebut saat diamati pada kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 menunjukkan peningkatan. Dari data tersebut terlihat terjadi peningkatan minat belajar siswa dari 66 pada kondisi awal menjadi 80 pada siklus 1 dan 85 pada siklus II. Terjadi peningkatan sebesar 13 angka antara kondisi awal dan sklus 1. Jika dibandingkan antara kondisi awal dan siklus 2 terjadi peningkatan 25%.

Hasil belajar lompat jauh gaya snepher juga mengalami peningkatan dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2. Perbandingan nilai hasil belajar lompat jauh dari sebelum tindakan hingga siklus terakhir, dalam penelitian ini adalah akhir siklus II dapat dilihat yaitu: Sebelum pelaksanaan tindakan, siswa yang berhasil mencapai batas ketuntasan nilai ≥75 untuk hasil lompat jauh gaya snepher sebanyak 33.3%, Selanjutnya mengalami peningkatan pada siklus 1, yaitu untuk hasil belajar lompat jauh gaya snepher menjadi 73.4% atau telah mencapai indikator target capaian pada siklus 1.

Peningkatan hasil belajar lempar cakram gaya samping pada penelitian ini adalah pada siklus II yaitu sebesar 90%. Pada siklus II ini hasil belajar lompat jauh gaya snepher menunjukkan bahwa nilai siswa telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Karena jumlah siswa VIII G yang mencapai batas tuntas lebih dari 85% maka kelas tersebut dikatakan tuntas dalam pembelajaran materi lompat jauh gaya jalan snepher sehingga pada pertemuan berikutnya dapat dilanjutkan pada materi yang lain.

SIMPULAN

Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: (1) Dengan menerapkan metode bola gantung dapat meningkatkan minat belajar lompat jauh gaya snepher pada siswa kelas VIII G SMP Negeri 5 Pati tahun pelajaran 2011/2012; (2) Dengan menerapkan metode bola gantung dapat meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya snepher pada siswa kelas VIII G SMP Negeri 5 Pati tahun pelajaran 2011/2012; (3) Dengan menerapkan metode bola gantung dapat meningkatkan minat dan hasil belajar lompat jauh gaya snepher pada siswa kelas VIII G SMP Negeri 5 Pati tahun pelajaran 2011/2012

DAFTAR PUSTAKA

Abdulkadir, Ateng. 1992. Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani. Jakarta: Departemen Pendidikan Jasmani.

Adi, Winendra,dkk.2008. Seri Olahraga ATLETIK. Yogjakarta: PT Pustaka Insan Madani.

A.M, Sardiman. 2010. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Anni, Catharina Tri.2006. psikologi Belajar. Semarang: UPT MKKUNNES

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT RINEKA CIPTA

—–. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT RINEKA CIPTA

Azhari, Akyas. 2004. Psikologi Umum & Perkembangan. Jakarta: PT Mizan Publika.

Badan Standart Nasional Pendidikan, BSNP. 2007. Model Silabus dan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran SMP/MTS. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Darsono, Max.2001. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: CV IKIP Semarang Press.

Djamarah, Syaifu Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar edisi revisi.Jakarta: PT RINEKA CIPTA.

Djamarah, Syaifu Bahri. 2008. Psikologi Belajar edisi 2. Jakarta: PT RINEKA CIPTA

Hamalik, Oemar. 2009. Psikologi Belajar & Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Hurlock, Elizabeth B. 1993. Perkembangan Anak Jilid 2. Jakarta: Erlangga

Kristiyanto, Agus. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Surakarta: UNS press

Pramono, Harry.2011. Buku Panduan Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Keolahragaan. Semarang.

Purnomo, Eddy dan Dapan.2011. Dasar – Dasar Gerak Atletik. Yogyakarta: Alfamedia.

Roji.2006. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Untuk SMP Kelas VIII.Jakarta: ERLANGGA.

Samsudin. 2008. Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan SMP/MTS. akarta: Litera

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.