Penerapan Metode Card Sort Dalam Meningkatkan Hasil Belajar
PENERAPAN METODE CARD SORT DALAM MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn)
TENTANG GLOBALISASI
PADA PESERTA DIDIK KELAS IV SDN 3 TUTUP DI SEMESTER II
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Isni Nurhayanti
Guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Kelas IV SDN 3 Tutup
ABSTRAK
Tujuan dalam penelitian adalah mendeskripsikan penerapan Metode Card Sort dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) tentang Globalisasi pada peserta didik Kelas IV SDN 3 Tutup di Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017 dan menganalisis penerapan Metode Card Sort dalam meningkatkan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) tentang Globalisasi pada peserta didik Kelas IV SDN 3 Tutup di Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017.Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK ini dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) materi tentang Globalisasi. Tindakan dalam pembelajaran melalui penerapan Metode Card Sort. Penelitian ini dilakukan di Kelas IV SDN 3 Tutup, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora. Penelitian ini berlangsung pada akhir Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017, mulai pertengahan bulan April tahun 2017 sampai akhir bulan Juni tahun 2017. Subyek penelitian ini adalah peserta didik Kelas IV SDN 3 Tutup, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora di Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017 sebanyak 22 anak, terdiri dari 9 putra dan 13 putri. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik nontes dan teknik tes. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tugas sortir kartu konsep sesuai dengan klasifikasi, lembar pengamatan, aplikasi kamera pada hand phone dan alat evaluasi hasil belajar. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif komparatif. Prosedur penelitian ini adalah Model Siklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.Hasil penelitian ini adalah 1) Penerapan Metode Card Sort dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) tentang Globalisasi dengan mensortir kartu konsep dan membentuk kelompok sesuai dengan klasifikasi yang sama, 2) Penerapan Metode Card Sort dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) tentang Globalisasi dengan mensortir kartu konsep yang menampilkan teks maupun gambar, 3) Penerapan Metode Card Sort dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) tentang Globalisasi meningkatkan aktifitas belajar peserta didik, 4) Penerapan Metode Card Sort dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) tentang Globalisasi meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Kata Kunci: Metode Card Sort, Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), Globalisasi.
PENDAHULUAN
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan mata pelajaran yang berperan sebagai sarana pembinaan watak bangsa dan pemberdayaan warga negara. PKn diarahkan pada upaya pemberdayaan peserta didik untuk menjadi manusia yang bermanfaat, mampu bersaing dan unggul di jamannya serta dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kehidupan lingkungannya. Untuk mencapai tujuan itu, guru hendaknya mampu merancang pembelajaran di kelas secara kreatif melalui metode belajar yang inovatif.
Dalam pembelajaran PKn di Kelas IV pada akhir Semester II adalah Globalisasi, materi mencakup proses dan pengaruh globalisasi, globalisasi kebudayaan dan sikap terhadap globalisasi. Materi tersebut konkrit dan relefan dengan pengalaman hidup sehari-hari pada jaman sekarang.
Pembelajaran bukan hanya difokuskan pada penyampaian materi dari Guru kepada peserta didik, tetapi juga mengelola peserta didik supaya belajar secara aktif dan kooperatif. Dalam pembelajaran PKn di Kelas IV SDN 3 Tutup, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora, peserta didik masih malu dan kurang percaya diri dalam pembelajaran klasikal dengan beberapa contoh kasus. Selain itu, interaksi pembelajaran antara guru dengan peserta didik juga masih terbatas.
Dari data evaluasi hasil belajar diketahui nilai rata-rata sebesar 54,09 dengan ketuntasan sebesar 36,36% dimana hanya 8 anak yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sekolah sebesar 60 dari keseluruhan 22 anak. Hasil belajar termasuk tidak memuaskan.
Dari hasil penelitian oleh Upik Yanwaria pada tahun 2015 yang berjudul Penerapan Pembelajaran Active Learning Metode Card Sort dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada Pembahasan Asmaul Husna di Kelas X Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan diketahui hasil belajar meningkat. Penerapan active learning Metode Card Sort meningkatkan ketuntasan belajar kelas dan persentase peserta didik yang mendapat nilai minimal 75%.
Sesuai dengan latar belakang tersebut, maka penulis melakukan tindakan dalam pembelajaran dengan menerapkan Metode Card Sort. Dalam pembelajaran tersebut, peserta didik menerima kartu konsep yang berbeda-beda. Selanjutnya, peserta didik menentukan konsep-konsep dengan klasifikasi yang sama sesuai dengan kartu konsep dan membentuk kelompok. Tahap ini disebut dengan mensortir kartu. Sesuai dengan hasil tugas tersebut, setiap kelompok berdiskusi dan menyusun hasil tugas dalam lembar kerja, kemudian perwakilan kelompok menempelkan hasil tugas di papan tulis. Penerapan Metode Card Sort diharapkan meningkatkan interaksi pembelajaran peserta didik, baik dengan teman sebaya maupun dengan guru, maupun pemahaman konsep, sehingga hasil belajar juga meningkat.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK ini dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) materi tentang Globalisasi. Tindakan dalam pembelajaran melalui penerapan Metode Card Sort.
Penelitian ini dilakukan di Kelas IV SDN 3 Tutup, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora. Tempat penelitian beralamat di Dukuh Ngetrep, Desa Tutup, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora. Penelitian ini berlangsung pada akhir Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017, mulai pertengahan bulan April tahun 2017 sampai akhir bulan Juni tahun 2017.
Subyek penelitian ini adalah peserta didik Kelas IV SDN 3 Tutup, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora di Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017. Subyek penelitian sebanyak 22 anak, terdiri dari 9 putra dan 13 putri.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik nontes dan teknik tes. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tugas sortir kartu konsep sesuai dengan klasifikasi, lembar pengamatan, aplikasi kamera pada hand phone dan alat evaluasi hasil belajar. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif komparatif.
Prosedur penelitian ini adalah Model Siklus yang terdiri dari 4 tahap, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Siklus I
Penerapan Metode Card Sort diawali dengan pembelajaran individual dimana peserta didik menganalisis konsep dalam kartu konsep yang menampilkan teks dengan materi tentang globalisasi kebudayaan, kemudian dilanjutkan dengan pembelajaran kelompok dimana peserta didik mensortir kartu konsep dengan klasifikasi yang sama dan membentuk kelompok sesuai dengan klasifikasi dalam kartu konsep tersebut. Sesuai dengan hasil pengamatan, peserta didik berdiskusi dan menyusun hasil tugas dalam lembar kerja dengan dengan cukup aktif (C) dengan nilai rata-rata sebesar 69,09.
Berikutnya, menempelkan hasil tugas dalam lembar kerja di papan tulis. Sesuai dengan koreksi hasil tugas dalam lembar kerja, ketuntasan mensortir kartu konsep sebesar 63,63%. Sesuai dengan pembahasan dengan diskusi kelas, peserta didik menjawab pertanyaan dari teman dan/atau guru dengan sangat aktif (A) dengan frekuensi sebanyak 5 kali, peserta didik mengajukan pertanyaan kepada guru dengan aktif (B) dengan frekuensi sebanyak 3 kali dan peserta didik menyatakan pendapat kepada guru dengan cukup aktif (C) dengan frekuensi sebanyak 2 kali.
Evaluasi hasil belajar peserta didik dengan mengerjakan ulangan harian. Sesuai dengan analisis nilai ulangan harian, hasil belajar yang dicapai dengan nilai rata-rata sebesar 65 dan ketuntasan sebesar 63,63%.
Deskripsi Siklus II
Penerapan Metode Card Sort diperbarui dengan kartu konsep yang menampilkan gambar, sehingga konkrit sesuai dengan konsep dalam materi. Tahap-tahap dalam pembelajaran juga sama, diawali dengan menganalisis konsep dalam kartu konsep yang menampilkan gambar dengan materi tentang sikap kita terhadap globalisasi, kemudian dilanjutkan dengan pembelajaran kelompok dimana peserta didik mensortir kartu konsep dengan klasifikasi yang sama dan membentuk kelompok sesuai dengan klasifikasi dalam kartu konsep tersebut. Sesuai dengan hasil pengamatan, peserta didik berdiskusi dan menyusun hasil tugas dalam lembar kerja dengan dengan aktif (B) dengan nilai rata-rata sebesar 77,15.
Berikutnya, menempelkan hasil tugas dalam lembar kerja di papan tulis. Sesuai dengan koreksi hasil tugas dalam lembar kerja, ketuntasan mensortir kartu konsep sebesar 86,36%. Sesuai dengan pembahasan dengan diskusi kelas, peserta didik menjawab pertanyaan dari teman dan/atau guru dengan sangat aktif (A) dengan frekuensi sebanyak 7 kali, peserta didik mengajukan pertanyaan kepada guru dengan sangat aktif (A) dengan frekuensi sebanyak 6 kali dan peserta didik menyatakan pendapat kepada guru dengan sangat aktif (A) dengan frekuensi sebanyak 5 kali.
Evaluasi hasil belajar peserta didik dengan mengerjakan ulangan harian. Sesuai dengan analisis nilai ulangan harian, hasil belajar yang dicapai dengan nilai rata-rata sebesar 75,45 dan ketuntasan sebesar 86,36%.
Pembahasan
Penerapan Metode Card Sort dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) tentang Globalisasi diawali dengan pembelajaran individual dimana peserta didik menganalisis konsep dalam kartu konsep sesuai dengan materi, kemudian dilanjutkan dengan pembelajaran kelompok dimana peserta didik mensortir kartu konsep dengan klasifikasi yang sama dan membentuk kelompok sesuai dengan klasifikasi dalam kartu konsep tersebut. Berikutnya, menempelkan hasil tugas dalam lembar kerja di papan tulis. Sesuai dengan koreksi hasil tugas dalam lembar kerja, peserta didik mengetahui hasil sortir dan klasifikasi kartu konsep tersebut.
Penerapan Metode Card Sort dilanjutkan dengan pembahasan dengan diskusi kelas dimana peserta didik menjawab pertanyaan dari teman dan/atau guru, mengajukan pertanyaan kepada guru dan menyatakan pendapat kepada guru. Pembelajaran diakhiri dengan penarikan kesimpulan.
Penerapan Metode Card Sort diawali pembelajaran secara klasikal dalam kegiatan pembuka dan dilanjutkan dengan pembelajaran individual dan kelompok dalam kegiatan inti sampai kegiatan penutup. Keberhasilan penerapan Metode Card Sort sesuai dengan ketuntasan mensortir kartu konsep. Oleh karena itu, peserta didik berwenang penuh dalam menerima atau menolak kartu konsep berdasarkan klasifikasi yang sama. Selain itu, peserta didik juga harus cermat dan teliti dalam mensortir kartu konsep sesuai dengan klasifikasi yang sama. Dengan demikian, aktifitas belajar peserta didik menjadi aktif dan interaksi pembelajaran meningkat.
Pada Siklus I, kartu konsep sesuai dengan materi tentang globalisasi kebudayaan. Kartu konsep menampilkan teks. Waktu menemukan konsep dengan klasifikasi yang sama dan berdiskusi dan menyusun hasil tugas dalam lembar kerja selama 10 menit. Pada Siklus II, kartu konsep sesuai dengan materi tentang sikap kita terhadap globalisasi. Kartu konsep menampilkan gambar. Waktu menemukan konsep dengan klasifikasi yang sama dan berdiskusi dan menyusun hasil tugas dalam lembar kerja selama 15 menit.
Tabel 4. Aktifitas belajar peserta didik pada Siklus I dan Siklus II.
No |
Aktifitas Belajar |
Kategori |
|
Siklus I |
Siklus II |
||
1 |
Peserta didik berdiskusi dan menyusun hasil tugas dalam lembar kerja |
C |
B |
2 |
Peserta didik menjawab pertanyaan dari teman dan/atau guru |
A |
A |
3 |
Peserta didik mengajukan pertanyaan kepada guru |
B |
A |
4 |
Peserta didik menyatakan pendapat kepada guru |
C |
A |
Pada Siklus I, kartu konsep menampilkan teks tentang rumah adat (Joglo, Gadang dan Tongkonan), seni tari (Serimpi, Saman dan Jaipong), seni musik (Gamelan, Angklung dan Tifa), lagu tradisional (Gambang Suling, Bubuy Bulan dan Kicir-kicir), makanan tradisional (Gudeg, Kerak Telor dan Rendang), senjata tradisional (Keris, Rencong, Golok dan Kujang) dan seni pertunjukan (Wayang Kulit, Ludruk dan Lenong). Pada Siklus I, kartu konsep terdiri dari 7 konsep sesuai dengan materi tentang globalisasi kebudayaan.
Pada Siklus I, peserta didik hanya fokus pada kartu konsepnya masing-masing dan belum fokus dalam menganalisis konsep dalam kartu konsep temannya yang lain, terlebih pada teman sebaya yang duduknya berjauhan. Padahal dalam pembelajaran tersebut, peserta didik mendapat kewenangan untuk berkeliling kelas dalam menganalisis kartu konsep dan mensortir kartu konsep sesuai dengan klasifikasi yang sama. Selain itu, kartu konsep menampilkan teks, sehingga cenderung abstrak.
Pada Siklus II, kartu konsep menampilkan gambar tentang keimanan dan ketakwaan (pengajian, ibadah sholat berjamaah, tadarus Al Qur’an), produk dalam negeri (minum jamu, makan nasi, belanja di pasar), kebudayaan (barongsai, ondel-ondel, reog, wayang kulit, wayang potehi), gotong royong (membersihkan parit, membangun masjid, membersihkan lingkungan, membangun rumah, membangun jalan) dan dampak negatif (mabuk, individualisme dan gaya rambut punk). Pada Siklus II, kartu konsep terdiri dari 5 konsep sesuai dengan materi tentang globalisasi kebudayaan.
Pada Siklus II, peserta didik fokus dan aktif dalam menganalisis kartu konsepnya maupun teman sebaya yang duduknya berjauhan. Selain itu, kartu konsep menampilkan gambar, sehingga cenderung konkrit, waktu mengerjakan tugas yang semakin lama maupun konsep yang semakin sedikit. Oleh karena itu, hasil tugas dalam lembar kerja dengan ketuntasan mensortir kartu konsep yang semakin meningkat.
Tabel 5. Hasil belajar pada Siklus I dan Siklus II.
No |
Hasil Belajar |
Kategori |
|
Siklus I |
Siklus II |
||
1 |
Peserta didik mensortir kartu konsep sesuai dengan klasifikasi dengan ketuntasan sortir kartu lebih dari 75% |
≤ 75% |
≥ 75 |
2 |
Peserta didik mencapai hasil belajar dengan nilai rata-rata yang lebih tinggi daripada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dalam ulangan harian |
≥ 60 |
≥ 60 |
3 |
Peserta didik mencapai hasil belajar dengan ketuntasan yang lebih tinggi daripada ketuntasan minimal sebesar 75% dalam ulangan harian |
≤ 75% |
≥ 75 |
Menurut Zaini, dkk (2008: 50), Metode Card Sort adalah metode belajar kolaboratif yang digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik, klasifikasi dan fakta tentang obyek atau merview materi. Sedangkan menurut Hamruni (2012: 280), Metode Card Sort adalah metode belajar yang bermaksud mengajak peserta didik untuk menemukan konsep dan fakta melalui klasifikasi materi yang dibahas dalam pembelajaran. Dalam penelitian ini, penerapan Metode Card Sort dengan mensortir kartu konsep sesuai dengan klasifikasi yang sama. Pada Siklus I, kartu konsep menampilkan teks dan pada Siklus II, kartu konsep menampilkan gambar.
Menurut Zaini, dkk (2008: 51), kelebihan Metode Card Sort adalah 1) peserta didik berperan secara aktif dalam proses pembelajaran, 2) penilaian kepada peserta didik dilakukan secara otentik, 3) proses kerja sama yang kuat antar peserta didik, 4) peserta didik berpikir kritis dalam menganalisis materi pembelajaran secara mandiri. Sedangkan menurut Hamruni (2012: 280), kelebihan Metode Card Sort adalah 1) mudah menguasia kelas, 2) mudah dilaksanakan, 3) dapat diikuti oleh banyak peserta didik. Dalam penelitian ini, penerapan Metode Card Sort memenuhi kelebihan-kelebihan tersebut. Peserta didik belajar secara aktif dan kooperatif. Interaksi pembelajaran meningkat, baik antara peserta didik dengan teman sebaya maupun antara peserta didik dengan guru. Selain itu, pembelajaran juga menarik dan menyenangkan. Aktifitas belajar dan hasil belajar meningkat sesuai dengan indikator keberhasilan tindakan yang terpenuhi.
PENUTUP
Kesimpulan
1. Penerapan Metode Card Sort dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) tentang Globalisasi pada peserta didik Kelas IV SDN 3 Tutup di Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan mensortir kartu konsep yang menampilkan teks maupun gambar dan membentuk kelompok sesuai dengan klasifikasi yang sama.
2. Penerapan Metode Card Sort meningkatkan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) tentang Globalisasi pada peserta didik Kelas IV SDN 3 Tutup di Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan nilai rata-rata sebesar 75,45 dan ketuntasan sebesar 86,36%.
Saran
1. Peserta didik supaya berani dan percaya diri dalam mensortir kartu konsep pada setiap teman sebaya maupun kelompok yang terbentuk, sehingga membentuk kelompok dengan klasifikasi yang sama.
2. Guru supaya menyusun kartu konsep yang beragam sesuai dengan konsep materi, sehingga peserta didik benar-benar cermat dan teliti dalam mensortir kartu sesuai dengan klasifikasi yang sama.
3. Sekolah supaya mengembangkan hasil penelitian dalam pembelajaran lainnya, sehingga interaksi pembelajaran dan mutu pembelajaran meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Budiamin, Amin. 2009. Bimbingan Konseling. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Departemen Pendidikan Agama Republik Indonesia.
Hamruni. 2012. Strategi dan Model-model Pembelajaran Aktif dan Menyenangkan. Yogyakarta: Investidaya.
Mulyasa. 2012. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar (SD). Jakarta: Kencana.
Yanwaria, Upik. 2015. Penerapan Pembelajaran Active Learning Metode Card Sort dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada Pembahasan Asmaul Husna di Kelas X Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan. Jakarta: Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Zaini, Hisyam, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.