Penerapan Metode Demonstrasi Melalui “MEAV†Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI MELALUI “MEAV†UNTUK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA
PADA SISWA KELAS 1 SEMESTER 1 SD NEGERI SIDOHARJO
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Susi Nuraini
SD Negeri Sidoharjo Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang
ABSTRAK
Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor diantaranya adalah faktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, karena guru secara langsung dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan serta keterampilan siswa. Untuk mengatasi permasalahan di atas dan guna mencapai tujuan pendidikan secara maksimal, peran guru sangat penting dan diharapkan guru memiliki metode mengajar yang baik dan mampu memilih metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan konsep-konsep mata pelajaran yang akan disampaikan. Permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah: (a) Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa dengan diterapkannya metode pembelajaran demonstrasi melalui Media Gambar Berwarna (MEAV) (b) Bagaimanakah pengaruh metode demonstrasi terhadap motivasi belajar siswa. Tujuan dari penelitian tindakan ini adalah: (a) Ingin mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkannya metode pembelajaran demonstrasi melalui media gambar tak berwarna dan berwarna. (b) Ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa setelah diterapkannya metode pembelajaran demonstrasi melalui media gambar tak berwarna dan berwarna. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas 1 SD Negeri Sidoharjo. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Dari hasil analis didapatkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari prasiklus sampai siklus II yaitu, prasiklus I (36%), siklus I (71%), siklus II (100%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah metode demonstrasi melalui â€MEAV†dapat berpengaruh positif terhadap motivasi belajar Siswa kelas 1 SD Negeri Sidoharjo Tahun Pelajaran 2014/2015, serta metode pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran bahasa Indonesia.
Kata Kunci: bahasa, metode demonstrasi, media gambar warna
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Dalam (Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional) dijelaskan pengertian pendidikan adalah usaha sadar dan terencana yang tertuang ke dalam tujuan pendidikan nasional dan pendidikan di sekolah dasar yaitu, untuk mewujudkan suasana belajar dan proses kegiatan pembelajaran dengan tujuan agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat, dalam berbangsa dan bernegara. Sedangkan Menurut Kamus Bahasa Indonesia, pendidikan berasal dari kata ‘didik’ dan mendapat imbuhan ‘pe’ dan akhiran ‘an’, dari devinisi tersebut, maka dapat dijelaskan bahwa pendidikan mempunyai arti sebuah cara mendidik siswa atau memotivasi siswa untuk berperilaku baik dan membanggakan. bila dijelaskan secara spesifik, maka devinisi pendidikan adalah suatu proses pengubahan sikap dan perilaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran atau pembelajaran. atau dapat disimpulkan usaha sadar untuk menyiapkan siswa melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
Konteks pendidikan wajib sembilan tahun, maka fungsi dan tujuan pendidikan bahasa Indonesia di sekolah dasar harus pula mendukung pemilikan kompetensi tamatan sekolah dasar, yaitu pengetahuan, nilai, sikap, dan kemampuan melaksanakan tugas atau mempunyai kemampuan untuk mendekatkan dirinya dengan lingkungan alam, lingkungan sosial, lingkungan budaya, dan kebutuhan daerah. Sementara itu, kondisi pendidikan bahasa Indonesia di negara kita dewasa ini, lebih diwarnai oleh pendekatan yang menitikberatkan pada model belajar konvensional seperti ceramah sehingga kurang mampu merangsang siswa untuk terlibat aktif dalam proses belajar mengajar (Suwarma, 2001).
Guru secara langsung dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan serta keterampilan siswa. Untuk mengatasi permasalahan di atas dan guna mencapai tujuan pendidikan secara maksimal, peran guru sangat penting dan diharapkan guru memiliki metode mengajar yang baik dan mampu memilih metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan konsep-konsep mata pelajaran yang akan disampaikan.
Salah satu alternatif motode pembelajaran yang dapat dikembangkan untuk memenuhi tuntutan tersebut adalah metode pembelajaran demonstrasi. Yang dimaksud metode demonstrasi adalah salah satu cara mengajar, di mana guru melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievalusi oleh guru.
Berdasarkan uraian di atas, judul yang diambil oleh peneliti dalam penelitian ini adalah Penerapan Metode Demonstrasi Melalui “MEAV†untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas 1 Semester 1 SD Negeri Sidoharjo Tahun Pelajaran 2014/2015
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut:
- Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa dengan diterapkannya metode pembelajaran demonstrasi melalui MEAV (Media Aodio-Video)?
- Bagaimanakah pengaruh metode pembelajaran demonstrasi melalui MEAV terhadap motivasi belajar siswa?
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk:
- Ingin mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkannya metode pembelajaran demonstrasi melalui â€MEAVâ€.
- Ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa setelah diterapkan metode pembelajaran demonstrasi melalui â€MEAVâ€.
Manfaat Penelitian
Bagi Siswa
Penelitan ini diharapkan dapat memberikan pengalaman bagi siswa dalam pembelajaran, sehingga siswa lebih termotivasi dalam belajar bahasa Indonesia, khusus-nya dalam aspek membaca. Dengan demikian, siswa dapat menyukai kegiatan membaca yang dapat menambah pengetahuan mereka
Bagi Guru
Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi guru, yakni dapat memberikan pengalaman dan wawasan bagi guru mengembangkan metode pembelajaran yang sesuai dengan bidang studi bahasa Indonesia, khususnya bagi siswa kelas rendah yang membutuhkan suatu metode dan media dalam pembelajaran sehingga dapat memberikan rasa nyaman dan rasa senang pada siswa pada saat pembelajaran. Dengan demikian siswa dapat termotivasi dalam belajar dan akan berakibat pada pencapaian hasil belajar yang maksimal dan sesuai dengan harapan.
Bagi Sekolah
Penelitian tindakan ini dilakukan sebagai tolok ukur dalam peningkatan dan perbaikan mutu pembelajaran menulis di sekolah.
KAJIAN PUSTAKA
Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Belajar merupakan usaha memperoleh kepandaian atau ilmu, baik usaha tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman (KBBI, 2008)
Sependapat dengan pernyataan Slameto (2003: 2) berpendapat belajar ialah suatu proses usaha seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku baru secara keseluruhan, merupakan hasil pengalamannya dalam interaksi dengan lingkungannya.
Pasal 1 Undang –undang No. 20 tahun 2003 tentang pendidikan nasional menyebutkan pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Jadi pembelajaran merupakan proses disengaja yang menyebabkan siswa belajar pada lingkungan belajar untuk melakukan kegiatan dalam situasi tertentu.
Media Aodio-Video (MEAV)
Media gambar adalah bentuk bahan pembelajaran yang didesain dalam bentuk gambar. Guru dapat menggambar atau menyediakan gambar benda-benda yang sesuai dengan materi yang diajarkan agar siswa menjadi tertarik dan aktif dalam pembelajaran.
Media gambar merupakan media dua dimensi, yang berupa foto, lukisan disertai audio secara digital. Fungsi media itu sendiri sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar. Media Aodio-Video dapat mendorong motivasi, menarik siswa belajar, memperjelas, dan mempermudah konsep yang kompleks dan abstrak menjadi lebih sederhana, konkret, mudah dipahami.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.
Tempat, Waktu dan Subyek Penelitian
Tempat Penelitian
Penelitian ini bertempat di SD Negeri Sidoharjo Tahun Pelajaran 2014/2015.
Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-Oktober semester gasal 2014/2015.
Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa-siswi kelas 1 Semester 1 SD Negeri Sidoharjo Tema Keluarga.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Data penelitian diperoleh dari data observasi penerapan metode pembelajaran demonstrasi melalui Media Gambar tak warna, warna dan Media Audio visual “MEAV†dan data tes formatif siswa pada setiap siklus. Data lembar observasi digunakan mengetahui pengaruh penerapan metode pembelajaran demonstrasi melalui “MEAV†dalam meningkatkan proses belajar siswa. Sedangkan data tes formatif untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa.
Analisis Data Penelitian Persiklus
Prasiklus
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 1, LKS 1, soal tes formatif 1, dan alat-alat pengajaran yang mendukung (terlampir).
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk prasiklus dilaksanakan tanggal 26 Agutus 2014 di kelas I dengan jumlah siswa 14 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif I untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan.
Siklus I
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 2, LKS 2, soal tes formatif II, dan alat-alat pengajaran yang mendukung (terlampir).
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan pada tanggal 30 Agustus 2014 di kelas VI dengan jumlah siswa 14 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus I, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar.
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif II dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa selama proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrument yang digunakan adalah tes formatif II.
Siklus II
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 3, LKS 3, soal tes formatif 3, dan alat-alat pengajaran yang mendukung (terlampir)
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan pada tanggal 12 September 2015 di kelas I dengan jumlah siswa 14 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus I, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar.
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif III dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan adalah tes formatif III.
Nilai hasil belajar prasiklus, siklus I dan siklus II sebagai berikut:
Rekapitulasi Hasil Tes Siklus I, Siklus II dan Siklus III
No |
Uraian |
Hasil praSiklus |
Hasil Siklus I |
Hasil Siklus II |
1 2 3 |
Nilai rata-rata tes formatif Jumlah siswa yang tuntas belajar Persentase ketuntasan belajar |
61 5 36% |
69 10 71% |
79 14 100% |
Dari tabel dapat dilihat bahwa penerapan metode demonstrasi melalu “MEAV†diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa pada prasiklus 61 dengan ketuntasan belajar 36%, rata-rata siklus 1 adalah 69 dengan ketuntasan belajar 71%, rata-rata siklus 2 adalah 79 dengan ketuntasan belajar 100%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada prasiklus secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 hanya sebesar 36%. Hal ini disebabkan karena siswa masih merasa baru dan belum mengerti apa yang dijelaskan pada pembelajaran secara demotrasi tanpa media.
Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai rata-rata siklus 1 dari 14 siswa yang telah tuntas sebanyak 10 siswa dan 4 siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Secara klasikal ketuntasan belajar yang telah tercapai sebesar 71%. Hasil pada siklus I ini mengalami peningkatan lebih baik dari prasiklus. Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus I ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan metode demonstrasi dengan media gambar belum berwarna sehingga siswa menjadi lebih terbiasa dengan pembelajaran seperti ini sehingga siswa lebih mudah dalam memahami materi yang telah diberikan. Pada siklus I ini ketuntasan secara klasikal telah tercapai, namun masih ada 4 siswa yang belum tuntas sehingga penelitian ini dilanjutkan dengan siklus II.
Hasil siklus II nilai rata-rata 79 dengan ketuntasan klasikal 100%. Hal ini dipengaruhi penerapan metode demontrasi dengan menggunakan media gambar tak berwarna disempurnakan media audio-video (MEAV). Media “MEAV†membantu siswa lebih jelas dan siswa lebih tertarik dalam proses belajar sehingga memudahkan siswa memahami pembelajaran pada tema Keluarga.
Refleksi
Pada tahap ini akah dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan penerapan metode pembelajaran demonstrasi. Dari data-data yang telah diperoleh dapat duraikan sebagai berikut:
1) Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang belum sempurna, tetapi persentase pelaksanaannya untuk masing-masing aspek cukup besar.
2) Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif selama proses belajar berlangsung.
3) Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sudah mengalami perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik.
4) Hasil belajar siswa pada prasiklus, siklus I dan siklus II mengalami peningkatan rata-rata dan persentase ketuntasan.
Revisi Pelaksanaan
Pada siklus I guru telah menerapkan metode pembelajaran demonstrasi dengan baik dan dilihat dari aktivitas siswa serta hasil belajar siswa pelaksanaan proses belajar mengajar sudah berjalan dengan baik. Maka tidak diperlukan revisi terlalu banyak, tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan dan mepertahankan apa yang telah ada. Agar tujuan tersebut tercapai guru memodifikasi media yang telah dibuat dengan media gambar yang tak berwarna dengan “MEAV†agar pelaksanaan proses belajar mengajar dapat meningkatkan proses belajar mengajar.
Pembahasan
Ketuntasan Hasil belajar Siswa
Melalui hasil peneilitian ini menunjukkan bahwa metode pembelajaran demonstrasi melalui â€MEAV†memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru (ketuntasan belajar meningkat dari prasklus, siklus I, dan siklus II) yaitu masing-masing 36%, 71%, dan 100%.
Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran
Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses metode pembelajaran demonstrasi dalam setiap siklus mengalami peningkatan. Dampak pembelajaran demontrasi lebih meningkat lagi ketika ditambah media gambar yang dibuat guru. Penggunaan media gambar biasa di modifikasi dengan gambar berwarna meningkatkan rata-rata dan semua siswa tuntas dalam pembelajaran.
Aktivitas Guru dan Siswa Dalam Pembelajaran
Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia pada Tema Keluarga yang paling dominan adalah bekerja dengan menggunakan alat/media, mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru, dan tanya jawab antar siswa atau siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa dapat dikategorikan aktif.
Sedangkan untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah melaksanakan langah-langkah metode pembelajaran demonstrasi dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul di antaranya aktivitas membimbing dan mengamati siswa dalam mengerjakan kegiatan LKS/menemukan konsep, menjelaskan/melatih menggunakan alat, memberi umpan balik/evaluasi/tanya jawab dimana prosentase untuk aktivitas di atas cukup besar.
PENUTUP
Kesimpulan
Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pembelajaran metode demonstrasi dengan â€MEAV†memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu prasiklus (36%), siklus I (71%), dan siklus II (100%).
1. Penerapan metode demonstrasi melalui â€MEAV†mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang ditunjukan dengan hasil wawancara dengan sebagian siswa, rata-rata jawaban siswa menyatakan bahwa siswa tertarik metode pembelajaran demonstrasi melalui â€MEAV†sehingga mereka menjadi termotivasi untuk belajar.
Saran
Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses belajar mengajar bahasa Indonesia lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut:
1. Untuk melaksanakan model demonstrasi dengan media memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih tema yang benar-benar bisa diterapkan dengan model demonstrasi melalui â€MEAV†dalam proses belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang optimal.
2. Dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa, guru hendaknya lebih sering melatih siswa dengan berbagai metode pembelajaran, walau dalam taraf yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.
3. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya dilakuakan di SD Negeri Sidoharjo tahun pelajaran 2014/2015.
DAFTAR PUSTAKA
Al muchtar, Suwarma. 2001. Strategi. Pembelajaran. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung: CV. Maulana.
Djiwandono, M.Soenardi. 2008. Tes bahasa dalam pengajaran. Bandung: ITB
Departemen Pendidikan Nasional,. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat. Bahasa Edisi Ke Empat. Jakarta: Balai Pustaka
Hamalik, Oemar. 2004. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo
Kountour Ronny. 2005.Statistika Praktis. Jakarta. Penerbit PPM
Keraf, Gorys. 2004.Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Flores: Nusa Indah.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.